PROTEIN
PROKARIOTIK
SINTESIS PROTEIN
EUKARIOTIK
TRANSKRIPSI
PRE TRANSLASI
TRANSLASI
POST TRANSLASI
Transkripsi:
dan mengawali transkripsi disebut sebagai promoter.
Suatu promoter menentukan di mana transkripsi dimulai,
juga menentukan yang mana dari kedua untai heliks DNA
1.Inisiasi yang digunakan sebagai cetakan.
RNA polimerase pada eukariotik tidak menempel
secara langsung pada DNA di daerah promoter,
melainkan melalui perantara protein-protein lain yang
disebut sebagai faktor transkripsi (TF). RNA polimerase
akan berikatan dengan TF untuk membentuk kompleks di
promoter yang dapat membuka pilinan heliks ganda
DNA.
Inisiasi pada Transkripsi gen kelas II dilakukan oleh RNA
polimerase II yang dibantu oleh beberapa faktor transkripsi
Eukariotik umum. Penyusunan kompleks faktor transkripsi umum dan
RNA polimerase II pada daerah promotor membentuk
kompleks pra inisiasi yang akan segera mengawali transkripsi
jika ada nukleotida. Ikatan semacam ini membuat daerah
promotor menjadi terbuka sehingga RNA polimerase II dapat
membaca urutan DNA pada cetakan.
Faktor transkripsi umum yang berperan dalam
mengarahkan RNA polimerase II kepromotor adalah TFIIA,
TFIIB, TFIID,TFIIE, TFIIF, TFIIH dan TFIIJ. Faktor-faktor
transkripsi tersebut akan menempel ke daerah promotor
secara beratahap sebelum akhirnya terbentuk kompleks pra
inisiasi.
Penempelan faktor transkripsi tersebut terjadi
dengan urutan (1) pertama-tama TFIID menempel pada
bagian kotak TATA pada promotor, yang dibantu oleh faktor
TFIIA sehingga membentuk kompleks DA. (2) kemudian
diikuti oleh penempelan TFIIB, (3) TFIIF selanjutnya
menempel diikuti oleh penempelan RNA polimerase II, (4)
akhirnya faktor TFIIE akan menempel diikuti oleh TFIIH dan
TFIIJ. Kompleks pra inisiasi yang terbentuk disebut kompleks
DABPolFEH.
Tahapan 2. Elongasi
Daerah DNA di mana RNA polimerase melekat
Transkripsi:
dan mengawali transkripsi disebut sebagai promoter.
Suatu promoter menentukan di mana transkripsi dimulai,
juga menentukan yang mana dari kedua untai heliks DNA
2.Elongasi yang digunakan sebagai cetakan.
Tahapan 3. Terminasi
Transkripsi berlangsung sampai RNA polimerase
Transkripsi:
mentranskripsi urutan DNA yang disebut terminator.
Terminator yang ditranskripsi merupakan suatu urutan
RNA yang berfungsi sebagai sinyal terminasi yang
3.Terminasi sesungguhnya.
Pada sel prokariotik, transkripsi biasanya
berhenti tepat pada akhir sinyal terminasi; yaitu,
polimerase mencapai titik terminasi sambil melepas RNA
dan DNA. Sebaliknya, pada sel eukariotik polimerase
terus melewati sinyal terminasi, suatu urutan AAUAAA di
dalam mRNA. Pada titik yang lebih jauh kira-kira 10
hingga 35 nukleotida, mRNA ini dipotong hingga terlepas
dari enzim tersebut.
Pre Translasi
Eukariotik Pada eukariota, mRNA yang baru belum siap
untuk ditranslasi. Ini harus melalui proses tambahan
sebelum meninggalkan inti.
- Panambahan
tudung pada
ujung 5 mRNA
- Editing
- Poliadenilasi
- Splicing
Penambahan Merupakan proses penambahan tudung (Cap)
ujung 5 mRNA pada awal transkripsi sebelum transkripsi
tudung (capping) mencapai panjang 30 nukleotida
Tujuannya :
1. Meningkatkan perpindahan mRNA dari nukleus
menuju sitoplasma
2. Melinding mRNA dari degradasi
3. Meningkatkan efisiensi splicing
4. Meningkatkan efisiensi translasi karena ribosom
dapat mengakses mRNA melalui suatu protein yang
menempel pada tudung
Editing
Mengubah beberapa nukleotida dalam mRNA.
Misalnya, protein manusia yang disebut apoB, yang
membantu transportasi lipid dalam darah, memiliki dua
bentuk yang berbeda karena editing. Salah satu
bentuknya adalah lebih kecil daripada yang lain karena
editing menambah sinyal stop lebih awal pada mRNA.
Poliadenilasi
Menambahkan ekor ke mRNA. Ekor terdiri dari
serangkaian As (basa adenin). Ini menandai akhir dari
mRNA. Hal ini juga terlibat dalam mengekspor mRNA
dari inti. Selain itu, ekor melindungi mRNA dari enzim
yang mungkin memecahnya.
Splicing
Menghilangkan intron dari mRNA (lihat Gambar
di bawah). Intron merupakan daerah yang tidak
mengkode untuk protein. mRNA lainnya hanya terdiri dari
daerah yang mengkode untuk protein, yang disebut
ekson. Ribonucleoproteins adalah nukleoprotein yang
mengandung RNA.
Intron akan dipotong oleh spliceosome dan
penyambungan ekson dilakukan oleh enzim ligase,
penyambungan ekson dikatalis oleh snRNP
Translasi Translasi
Setelah mRNA matang (fungsional) terbentuk,
1. Inisiasi proses yang harus dilakukan adalah keluarnya mRNA dari
Keterangann gambar
1. Ribosom mencapai kodon terminasi pada untai RNAd
2. Polipeptida lepas dari ribosom
3. Dua sub unit ribosom dan komponen lainnya terlepas
Translasi Terjadi penempelan mRNA pada rRNA small
subunit 1 tepatnya di urutan basa tertentu yang
prokariotik
dinamakan Shine-Delgarno Sequence
Proses penempelan tersebut dibantu dengan
sebuah faktor inisiasi (Initiation Factor)
Pada prokariot, translasi terjadi sebelum
transkripsi sepenuhnya dirampungkan. Hal ini
dimungkinkan karena pada prokariot molekul mRNA di
translasikan berdasarkan arah dari ujung 5` ke ujung 3`.
Selain dari itu, pada prokariot tidak terdapat membran
inti, sehingga tidak ada yang memisahkan transkripsi dan
translasi (sebagaimana yang terjadi pada eukariot)
sehingga translasi dapat segera dilakukan.
Translasi
Pada eukariot transkripsi terjadi tidak bersamaan dengan
translasi. Dengan adanya membran inti, pada eukariot dapat
dibedakan tempat terjadinya transkripsi dan translasi, transkripsi
Eukariotik
terjadi di dalam inti sedang translasi terjadi di sitoplasma. Waktunya
pun tidak dapat terjadi secara bersamaan, sebab sebelum dapat
melakukan translasi, harus merampungkan terlebih dahulu proses
transkripsi. Proses transkripsi dan translasi pada eukariotpun lebih
kompleks daripada prokariot.
mRNA pada eukariot berasal dari transkrip gen primer yang
melalui beberapa proses, yaitu:
Pembelahan sebagian besar mRNA prekursor (pre-mRNAs)
menjadi molekul mRNA yang lebih kecil.
Penambahan kelompok 7-methyl guanosin (mRNA caps) pada
ujung 5 molekul.
Penambahan kira-kira 200 nukleotida panjang yang merupakan
urutan nukleotida adenilet (poly-A tails) pada ujung 3 molekul.
Melengkapi formasi atau susunan dengan protein yang spesifik.
Masing-masing gen transkrip dapat melakukan beberapa atau
seluruh tipe proses tersebut.
Post Transkripsi Protein Folding
1. Protein folding
Sekuens asam amino pada protein menentukan proses
pelipatannya. Banyak protein yang butuh bantuan untuk:
Mencegah salah pelipatan (misfolding) sebelum sintesis selesai
Terlipat secara tepat
Protein folding dimediasi oleh protein lain dan dapat
diinduksi oleh stres pada sel. molekul protein yang membantu
proses folding adalah Chaperon molekuler yaitu mengikat dan
menstabilkan protein yang belum dilipat (unfolded protein),
sehingga tidak beragregat dengan protein lain. Chaperonin yaitu
membantu proses pelipatan protein dalam sel (in vivo). Begitu
diperoleh kondisi yang sesuai, kebanyakan polipeptida akan segera
melipat menjadi struktur tersier yang tepat karena biasanya
struktur tersier ini merupakan konformasi dengan energi yang
paling rendah. Akan tetapi, secara in vivo pelipatan yang tepat
seringkali dibantu oleh protein- protein tertentu yang disebut
chaperon.
Post Transkripsi 2. Proteolytic cleavage (pemotongan proteolitik)