Protein adalah suatu polipeptida yang terdiri dari rantai panjang asam amino yang merupakan
hasil dari sintesis kode berupa informasi genetik dari DNA. Protein di dalam tubuh terbentuk
melalui mekanisme yang disebut dengan sintesis protein.
Sintesis protein adalah proses pembentukkan protein yang melibatkan DNA sebagai sumber
materi genetik pengkode berbagai asam amino yang akan diolah menjadi rantai polipeptida.
Sintesis protein dikenal dengan istilah Dogma Sentral, yaitu suatu prinsip yang menjelaskan
bagaimana proses transfer informasi genetik yang awalnya ada di gen di dalam DNA menjadi
RNA, kemudian RNA menjadi Protein. Istilah ini juga berarti penerjemahan informasi genetik
ke dalam struktur protein (RNA protein) menggunakan mRNA sebagai suatu letakan dalam
sintesis polipeptida untuk menspesifikasi penggabungan asam amino.
Istilah Dogma Sentral pertama kali disampaikan oleh Francis Crick pada tahun 1958 dan
dimutakhirkan pada tahun 1970.
DNA merupakan sumber materi genetik yang terdapat di dalam nukleus, namun untuk
melakukan proses sintesis proteinnya dilakukan di ribosom, untuk itu diperlukan perantara, yaitu
RNA agar sintesis protein dapat berlangsung.
1. Jalur umum (general transfer) merupakan jalur dogma sentral yang terjadi pada makhluk
hidup kebanyakan, dimana DNA menjadi RNA, dan RNA mensintesis protein.
2. Jalur khusus (spesial transfer) merupakan jalurDogma Sentral yang terjadi pada sebagian
makhluk hidup saja.
3. Jalur tak dikenal (unknown transfer) merupakan jalur Dogma Sentral yang hingga saat ini
belum dapat ditemukan dan dibuktikan baik secara teoritis maupun praktis.
Dogma Sentral terdiri atas tahap Reprikasi, Transkripsi, dan Translasi.
Replikasi DNA
Replikasi DNA adalah proses penggandaan DNA baru dari untaian DNA yang telah ada
sebelumnya. Kode genetik (kodon) pada DNA yang dibawa dan dicetak akan membentuk RNA
sebagai sumber informasi genetik untuk memulai sintesis protein.
1. Ikatan hidrogen DNA kromosomal diputus oleh enzim helikase dari arah 3’ ke 5’.
2. DNA polymerase kemudian mulai membentuk salinan DNA baru dari titik P (promotor)
ke T (terminator).
3. Leading strands adalah rantai berarah 3’ ke 5’ dimana replikasi DNA terus berjalan atau
tidak terputus. Sedangkan, Lagging strands adalah rantai berarah 5’ ke 3’ dimana
replikasi DNA terputus.
4. Rantai yang mengalami lagging strands menghasilkan fragmen yang terputus-putus.
Fragmen ini disebut dengan fragmen okazaki.
5. Fragmen okazaki kemudian diperbaiki oleh enzim ligase untuk membentuk DNA baru.
6. Maka terbentuklah DNA baru hasil replikasi dari DNA kromosomal.
Tahapan Sintesis Protein
Proses sintesis protein dimulai ketika ikatan hidrogen DNA hasil replikasi dipecah atau diputus
oleh enzim RNA polymerase. Kemudian rantai DNA tersebut dikode oleh mRNA. Sintesis
protein terjadi melalui dua tahap, yaitu transkripsi yang dilanjutkan dengan translasi.
A. Transkripsi
Transkripsi adalah proses penyalinan informasi DNA kepada mRNA. Proses ini terjadi di dalam
nukleus dan dikatalisasi oleh enzim RNA polymerase. Transkripsi hanya terjadi pada satu untai
rantai DNA yang mengandung kelompok gen tertentu saja.
1. RNA polymerase melekat pada daerah promoter atau pangkal transkripsi untuk
memulai transkripsi.
2. RNA polymerase kemudian berikatan dengan kumpulan protein sehingga
membentuk kompleks inisiasi transkripsi.
3. RNA polymerase membuka untaian rantai ganda DNA.
2. Elongasi (Pemanjangan) Transkripsi
Tahapan elongasi, yaitu sebagai berikut:
1. Setelah rantai ganda DNA terbuka, RNA polymerase kemudian meyusun untaian
nukleotida-nukleotida RNA dari arah 5’ ke 3’ sesuai dengan pasangan basa
nitrogennya sehingga terjadi pemanjangan RNA.
2. RNA akan membentuk pasangan basa Adenin (A) dengan Urasil (U).
3. Terminasi (Pengakhiran) Transkripsi
Tahapan terminasi, yaitu sebagai berikut:
1. Terminasi terjadi pada daerah terminator. Daerah ini memiliki urutan DNA yang
berfungsi untuk menghentikan proses transkripsi.
2. Rantai DNA menyatu kembali kemudian RNA polymerase dan mRNA yang telah
terbentuk akan terlepas dari DNA. mRNA (Messenger RNA), merupakan RNA
yang mengandung kode genetik (kodon) hasil transkripsi basa nitrogen pada DNA
yang menjadi cetakan untuk menjadi urutan asam amino polipeptida yang
mengkode suatu protein tertentu.
3. Kemudian mRNA akan keluar dari inti sel melalui pori-pori nukleus dan masuk
ke dalam sitosol.
B. Translasi
Translasi adalah sintesis polipeptida dari mRNA untuk menentukan urutan-urutan asam amino
yang akan membentuk suatu protein. Translasi terjadi di ribosom. Pada tahap ini, sel harus
menerjemahkan kode gentik atau kodon. Kodon adalah tiga nukleotida pada urutan mRNA yang
dapat diterjemahkan menjadi urutan asam amino. Urutan asam amino akan mengkode suatu
protein spesifik.