Anda di halaman 1dari 9

Proses dan Tahapan Sintesis Protein,

Pengertian Replikasi, Transkripsi DNA dan


Translasi RNA, Pembentukan Protein /
Polipeptida
Proses dan Tahapan Sintesis Protein, Pengertian Replikasi, Transkripsi DNA dan Translasi
RNA, Pembentukan Protein / Polipeptida - Proses sintesis atau pembentukan protein
memerlukan adanya molekul RNA yang merupakan materi genetik di dalam kromosom, serta
DNA sebagai pembawa sifat keturunan. Informasi genetik pada double helix DNA berupa
kode-kode sandi atau kode genetik. Nah, kode-kode sandi tersebut nantinya akan dibawa atau
dicetak untuk membentuk RNA. Informasi berupa urutan kode-kode sandi pada RNA akan
dirangkai menjadi asam-asam amino, peptida, polipeptida, sampai terbentuk protein.

Protein-protein yang terbentuk akan menyusun sebagian besar komponen di dalam tubuh.
Contoh protein sebagai komponen penyusun tubuh adalah miosin, aktin, keratin, kolagen,
hemoglobin, dan insulin.

Variasi dari 20 macam asam amino yang ada, dapat membentuk protein yang berbeda-beda.
Oleh karena itu, setiap individu akan mempunyai bermacam-macam protein yang berbeda
pula satu sama lain. Lalu, bagaimana hubungan sintesis protein dengan sifat-sifat individu?

Nah, seperti telah disebutkan sebelumnya, protein akan menyusun komponen tubuh. Setiap
komponen yang berbeda tentunya akan menghasilkan sifat dan fungsi yang berbeda pula.
Dengan demikian, protein dikatakan dapat mengekspresikan sifat pada individu. Sebagai
contoh, individu yang mempunyai kadar hemoglobin yang rendah akan menunjukkan sifat
atau ciri yang berbeda dengan individu yang berkadar hemoglobin tinggi. Apa sajakah
tahapan dalam sintesis protein?

1. Tahapan Sintesis Protein

Pada tahun 1950, Paul Zamecnik melakukan percobaan untuk mengetahui tahapan dan
tempat terjadinya sintesis protein. Paul menginjeksikan asam amino radioaktif ke tubuh tikus
dan berhasil menjelaskan tempat terjadinya sintesis protein, yaitu di dalam ribosom.
Selanjutnya, penelitian dilakukan bersama dengan Mahlon dan menyimpulkan bahwa
molekul RNA pemindah (RNA t) berperan dalam sintesis protein. Akhirnya, Francis Crick
menemukan bahwa RNA pemindah harus mengenali urutan nukleotida untuk disusun sebagai
asam amino sesuai pemesanan, yang kemudian dibawa oleh RNA pembawa pesan.

Tahapan sintesis protein mengikuti aturan dogma sentral, dimana informasi genetik
dipindahkan dari DNA ke DNA melalui tahap replikasi. Dari DNA ke RNA melalui tahap
transkripsi. Selanjutnya dari RNA ke protein melalui sintesis protein. Sebelum terjadi sintesis
protein, DNA pada struktur nukleosom akan lepas dari protein histon oleh bantuan kerja
enzim polimerase.

Secara umum, proses sintesis protein meliputi tiga tahapan utama, antara lain:
a. Replikasi DNA

Setiap sel dapat memperbanyak diri dengan cara membelah. Sebuah sel membelah menjadi 2
sel, 2 sel membelah menjadi 4 sel, 4 sel membelah menjadi 8 sel dan seterusnya. Sebelum sel
membelah, terjadi perbanyakan komponen-komponen di dalam sel termasuk DNA.
Perbanyakan DNA dilakukan dengan cara replikasi. Dengan demikian, replikasi adalah
proses pembuatan (sintesis) DNA baru atau penggandaan DNA di dalam nukleus. Pada saat
replikasi berlangsung, DNA induk membentuk kopian DNA anak yang sama persis sehingga
DNA induk berfungsi sebagai cetakan untuk pembentukan DNA baru.

RNA Virus dapat Membentuk DNA

Menurut Baltimore, Mizushima, dan Temin (1970), beberapa virus dapat mensintesis DNA
dari RNA hasil cetakan yang berantai tunggal. Enzim yang berperan disebut DNA polimerase
bergantung RNA atau Transkriptase Sebaliknya. (Suryo, Genetika, hlm. 101)

Replikasi merupakan tahapan rumit yang mengawali sintesis protein. Oleh karena itu, kalian
perlu menyimak dengan saksama.

Gambar 1. Tahapan replikasi DNA.


Proses replikasi dimulai pada beberapa daerah spesifik dari rantai DNA, disebut pangkal
replikasi. Beberapa tahapan dan enzim yang berperan dalam sintesis protein, antara lain:

a) DNA helikase, berfungsi untuk membuka rantai ganda DNA induk.


b) Enzim primase, membentuk primer yang merupakan segmen pendek dari RNA sebagai
pemula untuk terjadinya sintesis protein.
c) Dari ujung 3 RNA primer, DNA polimerase menambahkan pasangan basa nitrogen (dari
nukleotida-nukleotida) pada rantai tunggal DNA induk dan terbentuk rantai DNA yang
bersambungan secara kontinyu (tanpa terpisah-pisah) yang disebut leading strand.
d) Pada rantai tunggal DNA induk yang lain, DNA polimerase membentuk lagging strand
(merupakan keseluruhan rantai kopian DNA yang pertumbuhannya tidak kontinyu) dengan
memperpanjang RNA primer-RNA primer di beberapa tempat sehingga membentuk segmen-
segmen DNA baru yang saling terpisah. Segmen-segmen itulah yang disebut fragmen
Okazaki.
e) DNA polimerase yang lainnya, menggantikan RNA primer dengan DNA dan enzim ligase
menghubungkan segmen-segmen okazaki, sehingga terbentuk salinan DNA baru. Nah, DNA
baru yang telah terbentuk (identik dengan DNA induk) akan melanjutkan tahapan untuk
mensintesis protein yaitu tahapan transkripsi dan translasi.
b. Transkripsi

Pada tahapan ini, DNA akan membentuk RNA dengan cara menerjemahkan kode-kode
genetik dari DNA. Proses pembentukan RNA ini disebut transkripsi, yang menghasilkan 3
macam RNA seperti yang telah kalian ketahui sebelumnya, yaitu mRNA, tRNA, dan rRNA.
Transkripsi terjadi di dalam sitoplasma dan diawali dengan membukanya rantai ganda DNA
melalui kerja enzim RNA polimerase. Sebuah rantai tunggal berfungsi sebagai rantai cetakan
atau rantai sense, rantai yang lain dari pasangan DNA ini disebut rantai anti sense. Tidak
seperti halnya pada replikasi yang terjadi pada semua DNA, transkripsi ini hanya terjadi pada
segmen DNA yang mengandung kelompok gen tertentu saja. Oleh karena itu, nukleotida
nukleotida pada rantai sense yang akan ditranskripsi menjadi molekul RNA dikenal sebagai
unit transkripsi.

Transkripsi meliputi 3 tahapan, yaitu tahapan inisiasi, elongasi, dan terminasi.

1) Inisiasi (Permulaan)

Jika pada proses replikasi dikenal daerah pangkal replikasi, pada transkripsi ini dikenal
promoter, yaitu daerah DNA sebagai tempat melekatnya RNA polimerase untuk memulai
transkripsi. RNA polimerase melekat atau berikatan dengan promoter, setelah promoter
berikatan dengan kumpulan protein yang disebut faktor transkripsi. Nah, kumpulan antara
promoter, RNA polimerase, dan faktor transkripsi ini disebut kompleks inisiasi transkripsi.
Selanjutnya, RNA polimerase membuka rantai ganda DNA.

2) Elongasi (Pemanjangan)
Setelah membuka pilinan rantai ganda DNA, RNA polimerase ini kemudian menyusun
untaian nukleotida-nukleotida RNA dengan arah 5 ke 3. Pada tahap elongasi ini, RNA
mengalami pertumbuhan memanjang seiring dengan pembentukan pasangan basa nitrogen
DNA. Pembentukan RNA analog dengan pembentukan pasangan basa nitrogen pada
replikasi. Pada RNA tidak terdapat basa pirimidin timin (T), melainkan urasil (U). Oleh
karena itu, RNA akan membentuk pasangan basa urasil dengan adenin pada rantai DNA. Tiga
macam basa yang lain, yaitu adenin, guanin, dan sitosin dari DNA akan berpasangan dengan
basa komplemennya masing-masing sesuai dengan pengaturan pemasangan basa. Adenin
berpasangan dengan urasil dan guanin dengan sitosin (Gambar 2).

Gambar 2. Tahap elongasi transkripsi.


3) Terminasi (Pengakhiran)
Penyusunan untaian nukleotida RNA yang telah dimulai dari daerah promoter berakhir di
daerah terminator. Setelah transkripsi selesai, rantai DNA menyatu kembali seperti semula
dan RNA polimerase segera terlepas dari DNA. Akhirnya, RNA terlepas dan terbentuklah
RNA m yang baru.

Pada sel prokariotik, RNA hasil transkripsi dari DNA, langsung berperan sebagai RNA m.
Sementara itu, RNA hasil transkripsi gen pengkode protein pada sel eukariotik, akan menjadi
RNA m yang fungsional (aktif) setelah malalui proses tertentu terlebih dahulu. Dengan
demikian, pada rantai tunggal RNA m terdapat beberapa urut-urutan basa nitrogen yang
merupakan komplemen (pasangan) dari pesan genetik (urutan basa nitrogen) DNA. Setiap
tiga macam urutan basa nitrogen pada nukleotida RNA m hasil transkripsi ini disebut sebagai
triplet atau kodon.

c. Translasi

Setelah replikasi DNA dan transkripsi mRNA di dalam nukleus, mRNA dari nukleus
dipindahkan ke sitoplasma sel. Langkah selanjutnya adalah proses translasi RNA m untuk
membentuk protein. Translasi merupakan proses penerjemahan beberapa triplet atau kodon
dari RNA m menjadi asam amino-asam amino yang akhirnya membentuk protein. Urutan
basa nitrogen yang berbeda pada setiap triplet, akan diterjemahkan menjadi asam amino yang
berbeda. Misalnya, asam amino fenilalanin diterjemahkan dari triplet UUU (terdiri dari 3
basa urasil), asam amino triptofan (UGG), asam amino glisin (GGC), dan asam amino serin
UCA.

Sebanyak 20 macam asam amino yang diperlukan untuk pembentukan protein merupakan
hasil terjemahan triplet dari mRNA. Selanjutnya, dari beberapa asam amino (puluhan,
ratusan, atau ribuan) tersebut dihasilkan rantai polipeptida spesifik dan akan membentuk
protein spesifik pula.
Gambar 3. Tahapan transkripsi RNA.
Lalu, bagaimana mekanisme translasi tersebut? Langkah-langkah pada proses translasi adalah
sebagai berikut:

1) Inisiasi Translasi

Ribosom sub unit kecil mengikatkan diri pada mRNA yang telah membawa sandi bagi asam
amino yang akan dibuat, serta mengikat pada bagian inisiator tRNA. Selanjutnya, molekul
besar ribosom juga ikut terikat bersama ketiga molekul tersebut membentuk kompleks
inisiasi. Molekul-molekul tRNA mengikat dan memindahkan asam amino dari sitoplasma
menuju ribosom dengan menggunakan energi GTP dan enzim. Bagian ujung tRNA yang satu
membawa antikodon, berupa triplet basa nitrogen. Sementara, ujung yang lain membawa satu
jenis asam amino dari sitoplasma. Kemudian, asam amino tertentu tersebut diaktifkan oleh
tRNA tertentu pula dengan menghubungkan antikodon dan kodon (pengkode asam amino)
pada mRNA.

Gambar 4. Tahap inisiasi translasi.


Kodon pemula pada proses translasi adalah AUG, yang akan mengkode pembentukan asam
amino metionin. Oleh karena itu, antikodon tRNA yang akan berpasangan dengan kodon
pemula adalah UAC. tRNA tersebut membawa asam amino metionin pada sisi pembawa
asam aminonya.

2) Elongasi

Tahap pengaktifan asam amino terjadi kodon demi kodon sehingga dihasilkan asam amino
satu demi satu. Asam-asam amino yang telah diaktifkan oleh kerja tRNA sebelumnya,
dihubungkan melalui ikatan peptida membentuk polipeptida pada ujung tRNA pembawa
asam amino. Misalnya, tRNA membawa asam amino fenilalanin, maka antikodon berupa
AAA kemudian berhubungan dengan kodon mRNA UUU. Fenilalanin tersebut dihubungkan
dengan metionin membentuk peptida. Nah, melalui proses elongasi, rantai polipeptida yang
sedang tumbuh tersebut semakin panjang akibat penambahan asam amino.
Gambar 5. Tahap elongasi translasi.
Keterangan :

a. tRNA membawa antikodon AAA & asam amino (fenilalanin)


b. antikodon AAA berpasangan dengan kodon mRNA
c. pembentukan ikatan peptida
d. pemanjangan rantai polipeptida & ribosom siap menerima tRNA selanjutnya.

3) Terminasi

Proses translasi berhenti setelah antikodon yang dibawa tRNA bertemu dengan kodon UAA,
UAG, atau UGA. Dengan demikian, rantai polipeptida yang telah terbentuk akan dilepaskan
dari ribosom dan diolah membentuk protein fungsional.

Gambar 6. Terminasi translasi.


2. Kode Genetik dalam Sintesis Protein

Anda sekarang sudah mengetahui Sintesis Protein. Terima kasih anda sudah berkunjung ke
Perpustakaan Cyber.

Referensi :
Rochmah, S. N., Sri Widayati, Mazrikhatul Miah. 2009. Biologi : SMA dan MA Kelas XII.
Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 282.
Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Enter your

Tags : Genetika

Related : Proses dan Tahapan Sintesis Protein, Pengertian


Replikasi, Transkripsi DNA dan Translasi RNA,
Pembentukan Protein / Polipeptida

Struktur Kromosom Struktur Kromosom - Makhluk hidup yang ada di


alam ini tidak semuanya mempunyai struktur kromosom yang sama dengan
kromosom manusia. Bakteri dan virus mempunyai kromoso ...

Bentuk Kromosom Bentuk Kromosom - Berdasarkan letak sentromernya,


bentuk kromosom dikelompokkan menjadi empat, yaitu: 1) Metasentris Kromosom
ini memiilki 2 buah lengan yang sama ...

DNA DNA - Di dalam kromosom sel eukariotik, selain materi


genetik DNA (Deoxyribo Nucleic Acid), terdapat juga RNA (Ribo Nucleic Acid).
Kedua materi genetik tersebut dikenal ...

Genetika Genetika - Seorang ibu yang mempunyai mata sipit


dapat melahirkan anak yang juga bermata sipit. Tidak menutup kemung kinan, anak
yang dilahirkan dapat juga mempunyai ma ...
Tabel Standar Kode Genetik Asam Amino, Kodon, Triplet, Tabel Kodon
RNA dan DNA Tabel Standar Kode Genetik Asam Amino, Triplet atau Kodon RNA
dan DNA - Sekarang kita sudah memperoleh jawaban tentang bagaimana bahasa
DNA yang hanya memiliki 4 basa n ...

0 komentar:

Post a Comment

Berkomentarlah secara bijak. Komentar yang tidak sesuai materi akan dianggap sebagai
SPAM dan akan dihapus.
Aturan Berkomentar :
1. Gunakan nama anda (jangan anonymous), jika ingin berinteraksi dengan pengelola blog
ini.
2. Jangan meninggalkan link yang tidak ada kaitannya dengan materi artikel.
Terima kasih.

Search..

Rekomendasi

Pengertian Nilai Stasioner Fungsi, Contoh Soal, Rumus, Cara Menentukan dan
Menghitung, Pembahasan, Matematika

Proses Pengolahan Minyak Bumi Minyak Mentah dan Komposisinya

Contoh Macam-macam, Jenis-jenis Koloid, Aerosol, Sol, Emulsi, Buih, Gel, Kimia

Pemberontakan DI/TII di Indonesia, Latar Belakang, Penyebab, Tujuan

Cara menentukan Pereaksi Pembatas Reaksi Kimia, Pengertian, Contoh Soal, Kunci
Jawaban

Kategori
Agama dan Kepercayaan Agama Islam Alpukat Anabolisme Animalia Antropologi Apel
Artikel dan Makalah Asam dan Basa Atom Bahasa Indonesia Batuan dan Tanah Benzena
Biofuel Biogas Biologi Bioteknologi Budaya Bumi dan Tata Surya Contoh Soal Cuaca dan
Iklim Daun Mint Desa dan Kota Ekonomi Ekosistem Enzim Fermentasi Fisika Fotosintesis
Fungi Genetika Geografi Hidrokarbon Hidrosfer Hormon Tumbuhan Hukum Dasar Kimia
Hukum Mendel Ilmu Hukum Ilmu Nutrisi Inspirasi Muda IPTEK Jahe Jaringan Hewan
Jaringan Tumbuhan Jurnal Karbon Katabolisme Keanekaragaman Hayati Kemangi Kesenian
Kimia Larutan Lingkungan Lomba Makanan Sehat Makromolekul Matematika Metabolisme
Mikroalga Mikroorganisme Minyak Bumi Molekul Mutasi News Obat-obatan Organ
Tumbuhan Panduan dan Pedoman Pengangkutan Tumbuhan Penginderaan Jauh Penjaskes
Perhitungan Kimia Pertumbuhan Tanaman Pertumbuhan Tumbuhan Peta Planologi Plantae
Prokariotik Protista Pupuk Radioaktif Reaksi Kimia Reduksi dan Oksidasi Respirasi Sejarah
Sel Sel Bahan Bakar SIG Sirih Sirsak Sistem Ekskresi Sistem Gerak Sistem Imun (Kekebalan
Tubuh) Sistem Indera Sistem Organ Sistem Pencernaan Makanan Sistem Peredaran Darah
Sistem Periodik Unsur Sistem Pernapasan Sistem Regulasi / Koordinasi Sistem Reproduksi
Sosiologi Sumber Daya Manusia Teh Teh Hijau Tomat Totipotensi Tumbuhan Transpor Zat
Virus
Tentang Kami / Sitemap / Contact / Privacy Powered By Blogger

Anda mungkin juga menyukai