Anda di halaman 1dari 14

DNA DAN RNA

KELOMPOK 1
B-3 AGROTEKNOLOGI
1. ARASYUNI (08220180127)
2. YUSNIAR (08220180139)
3. ANDAYANI AMAN (08220180144)
4. WINDA SARI (08220180146)
5. NURBAENA (08220180147)
6. WINDA PERTIWI (08220180127)
POKOK PEMBAHASAN

PENDAHULUAN

KONSEP DNA DAN RNA

PERBEDAAN STRUKTUR DAN FUNGSI DNA DAN RNA

PROSES REPLIKASI DNA

PROSES SINTESIS PROTEIN DAN HUBUNGANNYA


DENGAN ILMU GENETIKA
PENDAHULUAN
• DNA merupakan asam nukleat yang menyusun gen
di dalam inti sel. Selain itu DNA juga terdapat
dalam mitrokondria, kloroplas, sentrol, plastid dan
sitoplasma. DNA merupakan materi genetik yang
membawa informasi biologis dari setiap makhluk
hidup dan beberapa virus. DNA dibawa oleh setiap
individu ke keturunannya.
• RNA adalah makromolekul polinukleotida berupa
rantai tunggal atau ganda yang tidak berpilin
seperti halnya DNA. RNA banyak terdapat pada
ribosom atau sitoplasma dan keberadaannya tidak
tetap karena mudah terurai dan harus dibentuk
kembali.
PERBEDAAN STRUKTUR DAN FUNGSI DNA DAN
RNA
PERBEDAAN STRUKTUR
• Basa nitrogen yang terkandung dalam DNA disusun oleh purin
yang berasal dari susunan (G) dan (A) serta pirimidin yang
berasal dari susunan (C) dan (T). Sedangkan basa nitrogen RNA
disusun oleh purin (G) dan (A), serta Pirimidin (U) dan (C).
• DNA mempunyai rantai panjang dan ganda berpilin (double
helix), sedang RNA mempunyai rantai tunggal dan pendek.
• Jenis basa nitrogen dari DNA adalah Purin (A dan G), gugus
fosfat dan Pirimidin (C dan T), sedangkan RNA adalah Purin (A
dan G) dan Pirimidin (C dan U)
• Komponen gula yang menyusun DNA adalah Deoksiribosa
sedangkan gula yang menyusun RNA adalah Ribosa
• Bentuk DNA umumnya lebih panjang dengan bentuk membulat,
Sedangkan RNA lebih pendek dengan bentuk yang lebih tipis.
• Bentuk DNA menyerupai pita spiral ganda, sedangkan RNA
berbentuk pita tunggal.
PERBEDAAN FUNGSI
• DNA
Mengendalikan faktor keturunan dan sebagai materi genetik
(bahan baku) untuk sintesis protein sintesis protein.
• RNA
Mengendalikan sintesis protein
REPLIKASI DNA
• Replikasi adalah peristiwa penggandaan DNA yang terjadi pada semua
sel hidup. DNA perlu digandakan untuk mempersiapkan terjadinya
pembelahan sel, karena tiap sel baru yang terbentuk akan memiliki
copian DNA yang sama. Replikasi membutuhkan bantuan dari beberapa
enzim untuk membuka rantai DNA, membentuk DNA baru, dan
menggabungkan DNA yang terbentuk.
REPLIKASI DNA
• Protein tertentu akan mengenal ori dan mengawali terbentuknya
gelembung replikasi.
• Enzim helikase akan akan memutuskan ikatan hidrogen pada
nukleotida sehingga menyebabkan rantai ganda DNA berpisah.
• DNA yang telah terpisah akan diikat oleh protein pengikat rantai
tunggal untuk mencegah rantai tunggal tersebut menyatu kembali.
• Dua rantai tunggal yang terbentuk memiliki formasi yang terbalik. Satu
rantai memiliki formasi awal 3’ - 5’, sedangkan rantai pasangannya
memiliki formasi 5’ - 3’.
• Replikasi selalu berjalan dari ujung 3’ menuju ujung 5’. Oleh karena itu
replikasi akan berjalan pada arah yang berlawanan pada dua rantai
tunggal DNA yang ada.
• Rantai tunggal yang terbentuk awalnya akan tegang sehingga
membutuhkan kerja enzim topoisomerase untuk merilekskannya.
• Rantai tunggal DNA masing-masing menjadi template atau cetakan
untuk rantai baru yang akan terbentuk. Molekul nukleotida sebagai
bahan baku DNA akan ditambahkan dan ditempelkan pada DNA tunggal
yang menjadi cetakan tersebut sehingga terbentuk kembali rantai
ganda.
• Enzim primase akan mensintesis primer yang menjadi awal terjadinya rantai baru. Primer
merupakan rantai pendek RNA yang akan menjadi awalan untuk terbentuknya rantai DNA
baru.
• Enzim DNA polimerase yang bertugas memperpanjang rantai DNA tidak dapat membentuk
DNA baru. DNA polimerase hanya mampu menembahkan nukleotida ke rantai yang telah
ada, dan diawali dengan menempelkan nukleotida pada primer yang dibentuk primase.
• DNA polimerase akan menambahkan satu-persatu nukleotida pada rantai tunggal yang ada.
Pada bakteri dapat terjadi penambahan sekitar 500 nukleotida per detik, sedangkan pada
manusia terjadi penambahan sekitar 50 nukleotida per detik.
• Rantai 3’-5’ disebut sebagai leading strand, artinya replikasi dapat terjadi hanya dengan satu
primer saja. Sedangkan rantai 5’-3’ disebut sebagai lagging strand karena replikasi berjalan
berkebalikan dengan arah pembukaan rantai ganda DNA. Oleh karena itu lagging strand
membutuhkan banyak primer dan membentuk rantai-rantai pendek DNA yang disebut
fragmen okazaki.
• Enzim ligase akan menyambungkan rantai-rantai pendek DNA yang terjadi pada lagging
strand.
• Hasil akhir replikasi adalah dua DNA yang memiliki sifat yang sama, dan masing-masing
tersusun atas rantai induk dan rantai baru yang terbentuk. Replikasi terjadi sebelum sel
hakhluk siap melakukan pembelahan sel. Setelah terbentu copian DNA yang memiliki sifat
sama, sel akan memulai pembelahan sel dan menyerahkan masing-masing copian DNA
tersebut pada sel baru yang terbentuk.
SINTESIS PROTEIN
Secara umum, proses sintesis protein terbagi menjadi 3 tahapan
sebagai berikut :
1. Tahap Replikasi DNA
Pada tiap sel yang terdapat pada makhluk hidup tentunya akan
mengalami pembelahan sel, dimana biasanya pembelahan sel ini
dapat terbagi berdasarkan kelipatannya, contohnya disini adalah
pembelahan 4 sel menjadi 8 sel. Akan tetapi, sebelum sel tersebut
melakukan proses pembelahan, terdapat proses penggandaan
komponen yang terdapat dalam sel, salah satunya adalah DNA.
Penggandaan DNA inilah yang kemudian disebut sebagai replikasi.
Pada proses replikasi DNA ini membutuhkan bantuan dari
enzim helikase yang bertugas untuk melepaskan basa dan ikatan
hidrogen yang terdapat pada rangkaian DNA. Pada saat proses
replikasi berlangsung, induk DNA akan membentuk anak DNA yang
memiliki bentuk yang sama dengan induknya, dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa induk DNA memiliki tugas untuk
membentuk DNA baru.
2. Tahap Transkripsi
Tahap transkripsi adalah tahapan dimana DNA akan membentuk RNA dengan menguraikan kode genetik yang
berasal dari DNA. Pada tahap ini akan menghasilkan 3 jenis RNA, yaitu: mRNA, tRNA dan rRNA
Pada tahap ini terdapat rantai tunggal yang bertugas sebagai rantai sense, sedangkan rantai lain yang berasal dari
pasangan DNA dinamakan rantai anti sense. Tahap transkripsi sendiri terbagi atas 3 tahap, yaitu tahap inisiasi,
elongasi dan terminasi.
Tahap Inisiasi (Permulaan)
Pada saat proses replikasi terdapat daerah yang disebut sebagai pangkal replikasi, lalu pada proses transkripsi
juga dikenal nama promoter yang merupakan wilayah DNA yang digunakan sebagai tempat melekatnya RNA
polimerase untuk melakukan transkripsi. Terdapat proses dimana RNA kemudian akan melekat dengan promoter,
kemudian promoter akan mengikat kumpulan protein yang kemudian proses ini disebut sebagai faktor transkripsi.
Dari sini, RNA polimerase, promoter dan faktor transkripsi akan disebut sebagai kompleks inisiasi transkripsi.
Dimana selanjutnya RNA polimerase akan bertugas membuka rantai ganda yang dimiliki oleh DNA.
Tahap Pemanjangan
Ketika RNA polimerase suah membuka rantai ganda DNA, maka RNA tersebut akan menyusun uraian
nukleotida-nukleotida RNA dengan ketentuan arah 5′ ke 3′. Pada tahap ini, RNA akan mengalami pemanjangan diri
seiring dengan proses pembentukan pasangan DNA dengan basa nitrogen.
Tahap Akhir
Setelah tahap transkripsi selesai, rantai DNA akan menyatu kembali seperti semula, lalu RNA polimerase akan
lepas dari rantai DNA. RNA yang terlepas dari DNA tersebut kemudian akan membentuk RNA m yang baru.
Di dalam sel prokariotik, RNA hasil dari transkripsi akan berperan aktif sebagai RNA m. Akan tetapi, RNA yang
dihasilkan dari transkripsi kode akan menjadi RNA m yang akan aktif setelah melalui tahap tertentu. Dari sini dapat
disimpulkan bahwa pada rantai tunggal RNA m memiliki beberapa urutan basa nitrogen. Tiap 3 jenis urutan dari
basa nitrogen yang terdapat pada nukleotida RNA m hasil dari transkripsi akan disebut sebagai kodon atau triplet.
3. Tahap Translasi
Translasi adalah proses menerjemahkan kode kodon yang berasal dari RNA m untuk menjadi asam amino yang
nantinya akan membentuk protein. Masing-masing urutan dari basa nitrogen yang berbeda nantinya akan
diterjemahkan menjadi asam amino yang berbeda pula. Contohnya disini adalah asam amino fenilalanin yang
merupakan terjemahan dari kodon UUU (3 basa urasil), asam amino glisin (CGC), asam amino serin (UCA) dan asam
amino triptofan (UGG).
Pada tahap ini setidaknya terdapat 20 macam jenis asam amino yang dibutuhkan untuk dapat membentuk
protein yang berasal dari terjemahan kodon mRNA. Selanjutnya, beberapa dari asam amino tersebut akan
menghasilkan rantai polipeptida yang spesifik dan nantinya akan membentuk protein yang spesifik pula. Proses
translasi sendiri terbagi atas 3 tahap :
Tahap Awal
Pada tahap awal translasi, unit kecil dari ribosom akan mengikat pada mRNA yang sudah membawa kode
genetik untuk asam amino yang akan dibuat, juga akan mengikat bagian inisiator dari tRNA. Kemudian, molekul dari
ribosom akan mengikat bersama 3 molekul tersebut dan membentuk komplek inisiasi. Langkah selanjutnya adalah
molekul dari tRNA tersebut akan mengikat dan memindahkan asam amino dari sitoplasma ke ribosom dengan
bantuan enzim dan energi GTP.
Masing-masing ujung tRNA akan membawa 1 antikodon dan 1 asam amino. Langkah selanjutnya adalah asam
amino akan diaktifkan oleh tRNA dan menghubungkan antara kodon dan antikodon pada mRNA.
Tahap Pemanjangan
Setelah asam amino diaktifkan, maka akan dihubungkan lagi oleh ikatan peptida yang membentuk polipeptida
di ujung tRNA yang membawa asam amino. Contohnya adalah tRNA membawa sebuah asam amino fenilalanin,
dengan demikian antikodonnya akan AAA yang kemudian akan berhubungan dengan kodon mRNA UUU. Pada
proses ini, rantai polipeptida akan memanjang, hal ini disebabkan oleh adanya menambahan dari asam amino.
Tahap Terminasi
Tahap akhir adalah ketika antikodon yang dibawa oleh tRNA bertemu dengan kodon UAA, UGA dan UAG. Hal
tersebut dikarenakan rantai polipeptida yang sudah terbentuk akan dilepaskan dari ribosom dan diolah untuk
menjadi protein yang fungsional.
HUBUNGAN DENGAN ILMU GENETIKA
Genetika adalah cabang biologi yang mempelajari pewarisan sifat
pada organisme maupun suborganisme. Secara singkat dapat juga
dikatakan bahwa genetika adalah ilmu tentang gen dan segala aspeknya.
Dalam kaitannya dengan genetika,
memiliki peran yang amat penting. DNA adalah bahan genetik
mendasar yang mengontrol sifat-sifat makhluk hidup, tereskpresikan
dalam bentuk polipeptida, meskipun tidak seluruhnya adalah protein
(dapat diekspresikan sebagai RNA yang memiliki reaksi katalitik, seperti
SNRPs)
Francis Crick menjelaskan aliran informasi yang dibawa oleh DNA dalam
rangkaian The Central Dogma, yang berbunyi Aliran informasi DNA
dapat diterukan ke sel-sel maupun individu lainnya dengan replikasi,
dapat diekspresikan menjadi suatu sinyal perantara dalam bentuk RNA,
yang kemudian dapat ditranslasikan menjadi polipeptida, unit
pembangun suatu fenotipe dari organisme yang ada.

Anda mungkin juga menyukai