Anda di halaman 1dari 24

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Philodendron berasal daari bahasa yunani “Philo” berarti cinta dan


“Dendron” berarti pohn. Jadi, philodendron di artikan sebagai pohon cinta. Pohon
cinta, karena beberapa jenis daun philodendron berbentuk hati atau lambing cinta.
Ada juga mengatakan, philodendron menyukai pepohonan lain untuk
merambatkan batangnya. Tanaman asli Amerika Selatan ini habitat aslinya adalah
di hutan dengan pencahayaan yang terbatas, kelembapan sedang, dan kaya akan
bahan organic. Sosoknya terbagi menjadi dua jenis, yaitu tipe memanjat (scandes)
dan tipe perdu (shurbs). Baik yang memanjat maupun perdu, semuanya
menggambarkan keanggunan anggota family araceae ini. Philodendron tergolong
tanaman yang lambat pertumbuhannya, paling cepat sebulan baru akan
memunculkan satu daun tambahan. Bahkan, beberapa jenis tertentu membutuhkan
waktu yang lebih lama lagi yaitu empat bulan. Oleh karena itu, tidaklah
mengharamkan apabila kita melihat pohon dewasa yang hanya mempunyai
beberapa lembar daun. Sebagaimana tanaman daun, philodendron dinikmati
pesona daunnya.

Bentuk daun philodendron sangat bervariasi, ada yang berbentuk hati,


tombak, lanset dan bahkan menjari seperti daun papaya. Warna daunnyapun
variatif, rata-rata berwarna hijau, mulai hijau muda sampai hijau tua. Beberapa
jenis berwarna merah keunguaan dan kuning cerah. Warna-warna tersebut
sekarang mendominasi pasar. Demikian juga yang variegata, meskipun peluang
mendapatkan variegata hanya 3%. Sebut saja philodendron marble dan
philodendron pinnatifidum yang sangat ini menjadi incaran hobbis karena
memiliki banyak variasi mutasi sebutlnya perawatan dan perbanyakan tanaman
philodendron tidak terlalu sulit, asalkan kebutuhan tanaman tersebut diperhatikan.
Faktor iklim merupakan salah satu hal yang harus diperhatikan. Misalnya, sinar
matahari yang terlalu banyak dan menyengat akan merusak keindahan daunyya.
Perbanyakannya tidak terlalu rumit dan mudah untuk dilakukan oleh siapapun.
Perbanyakan bisa dilakukan dengan biji, anakan ataupun steak batang. Factor
2

pemeliharaan yang meliputi pencampuran media tumbuh, penyiraman,


pemupukan dan pengendalian hama serta penyakit juga tiidak terlalu rumit. Selain
tidak terlalu manja tanaman ini tahan di simpan dalam ruangan selama satu
minggu tanpa dikeluarkan. Itulah yang menyebabkan tanaman ini cocok sebagai
tanaman indoor.
Tujuan Praktikum
Untuk mengetahui pengaruh pupuk kandang pada pertumbuhan
Philodendron martianum dan jenis media tanam yang baik bagi tanaman.

Kegunaan Praktikum
Adapun kegunaan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui pengaruh
pupuk kandang pada pertumbuhan Philodendron martianum, mengetahui jenis
media tanam yang baik bagi tanaman dan klasifikasi tanaman Philodendron
martianum.
3

TINJAUAN PUSTAKA

Philodendron martianum
Klasifikasi
Adapun klasifikasi tanaman Philodendron martianum sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub Divisi : Angiosperma
Kelas : Monocotyledoneae
Ordo : Araceales
Famili : Araceae
Genus : Philodendron
Spesies : Philodendron martianum

Deskripsi Tanaman Philodendron martianum


Philodendron berasal daari bahasa yunani “Philo” berarti cinta dan
“Dendron” berarti pohn. Jadi, philodendron di artikan sebagai pohon cinta. Pohon
cinta, karena beberapa jenis daun philodendron berbentuk hati atau lambing cinta.
Ada juga mengatakan, philodendron menyukai pepohonan lain untuk
merambatkan batangnya. Tanaman asli Amerika Selatan ini habitat aslinya adalah
di hutan dengan pencahayaan yang terbatas, kelembapan sedang, dan kaya akan
bahan organic. Sosoknya terbagi menjadi dua jenis, yaitu tipe memanjat (scandes)
dan tipe perdu (shurbs). Baik yang memanjat maupun perdu, semuanya
menggambarkan keanggunan anggota family araceae ini. Philodendron tergolong
tanaman yang lambat pertumbuhannya, paling cepat sebulan baru akan
memunculkan satu daun tambahan. Bahkan, beberapa jenis tertentu membutuhkan
waktu yang lebih lama lagi yaitu empat bulan. Oleh karena itu, tidaklah
mengharamkan apabila kita melihat pohon dewasa yang hanya mempunyai
beberapa lembar daun. Sebagaimana tanaman daun, philodendron dinikmati
pesona daunnya.
4

Morfologi
1. Akar
Akar philodendron termasuk akar serabut atau disebut juga wild root (akar
liar). Semua akar tumbuh dari pangkal batang dan berbentuk serabut, beberapa
diantaranya muncul dibawah tangkai daun. Akar yang berwarna hijau dan
tampak berisi (gemuk).
2. Batang
Tanaman kacang hijau berbatang tegak dengan tinggi mencapai 25 cm.
Cabangnya menyimpang pada bagian utama, berbentuk bulat dan berbulu.
Warna batang dan cabangnya hijau.
3. Daun
Bentuk daun memanjang. Permukaan daun licin dan tidak berbulu. Tepi
daun tidak bergerigi. Ujung daun runcing. Daun melekat pada batang tersusun
selang seling, satu helai pada setiap ruas batang. Warna daun hijau
Syarat Tumbuh Philodendron martianum
a. Cahaya
Dihabitat aslinya philodendron tumbuh di temapt yang teduh, yaitu di bawah
pohon-pohon yang besar di hutan. Jadi, tanaman tidak menerima sinar
matahari secara langsung. Philodendron membutuhkan intensitas cahaya
sebesar 15-30%. Oleh karena itu pada umumnya philodendron membutuhkan
naungan. Cahaya matahari yang terlalu terik dapat membakar helaian daun
philo. Tanda-tanda cahaya matahari yang berlebihan adalah daun philodendron
menjadi kepucatan, putih dan bahkan ada titik-titik gosong atau terbakar.
b. Temperatur
Kebutuhan temperatur untuk philodendron berkisar antara 21-29℃ (siang)
dan 14-21℃ (malam), pada suhu rendah daun akan lebih sempit tetapi tebal,
sedangkan pada suhu tinggi, daun akan lebih lebar tetapi tipis. Philodendron
masih tahan sampai suhu 30 di atas ssuhu 30, transpirasi menjadi terlalu tinggi
sehingga tanamann tumbuh merana. Hal itu dikarenakan beberapa bagian
tanaman mengalami kekurangan suplei makanan atau nutrisi akibat
menguapanya cairan jaringan makanan dalam jumlah cukup besar. Akibat
lebih jauh, tanaman mengalami dehidrasi, daun mengeriput atau menguning.
5

Apabila panas berlanjut, daun rontok dan tanaman mati. Untuk menurunkan
suhu bisa digunakan berbagai cara, atau penyemprotan air ke atas atap.
C. kelembapan
Philodendron menyukai kelembapan sedang. Kelembapan yang optimal
berkisar antara 50-80%. Kelembapan di perlukan untuk menghindari
penguapan yang terlalu tinggi. Kelembapan yang terlalu tinggi perlu di
waspadai karena akan merangsang serangan hama dan penyakit, terutama
yang disebabkan oleh bakteri dan cendawa. Sebaliknya apabila kelembapan
terlalu rendah, tanaman akan mengalami dehidarasi karena penguapan tinggi.
Daun pun terkulai, keriput, menguning dan rontok. Apabila kelembapan
berlihan, perlu di pasang blower atu kipas angin di salah satu sisi ruangan.
Adanya aliran udara akan mendesak uap air keluar dari ruangan sehingga
kelembapan turun. Seblaiknya bila suhu terlalu panas yang berakibat
kelembapan menjadi rendah, dapat diatasi dengan menyemprotkan air di
sekitar tempat pertanaman. Gunakan spayer yang dapat di atur nozlenya
sehingga air keluar dalam bentuk kabut.
Teknik Budidaya Philodendron martianum
1. Persiapan Lahan
Langkah awal dalam budidaya kacang hijau adalah mempersiapkan media
tanamnya. Kacang hijau termasuk tanaman yang budidayanya memiliki kriteria
tanah tersendiri. Jenis tanah terbaik untuk budidaya kacang hijau adalah jenis
tanah lempung beliat yang memiliki banyak kandungan unsur organik
didalamnya, serta memiliki sistem drainase yang baik. Tingkat kesamaan pH
harus berkisar 6,5 – 7,0.
2. Perawatan
a. Penyiraman
Penyiraman dilakukan dengan melihat kondisi cuaca. Apabila cuaca panas
ketika musim kemarau maka tanaman harus disiram paling tidak 2 kali
sehari pagi dan sore.
b. Pemupukan
Pemupukan dilakukan pada tanah sebelum melakukan penanaman
tanaman philodendron martianum. Sehingga tanah seblumnya tela
dicampurkan dengan pupuk kandang yang di masukkan kedalam polybag.

Hama dan Penyakit


6

1. Hama
Hama yang penting bagi tanaman kacang tanah adalah Hama Empoasca.
Hama ini tidak terlalu merugikan bagi tanaman philodendron martianum. Cara
pengendaliannya dengan penyemporan Azodrin, Karphos atau Insektisida yang
tersedia.
2. Penyakit
Penyakit Layu, disebabkan oleh bakteri Xanthomonas Solanacearum. Pada
siang hari waktu sinar matahari terik tanaman terkulai seperti disimpan air
panas, tanaman langsung mati. Cara pengendalian dengan cara pergiliran
tanaman.
Penyakit Bercak Daun, penyakit yang disebabkan oleh cendawan
Cercospora personata. Bercak yang ditimbulkan pada daun sebelah atas cokelat
sedangkan bawah daun hitam. Ditengah bercak daun kadang – kadang terdapat
bintik hitam dari Conidiospora. Cendawan ini timbul pada tanaman umur 40 –
50 hari hingga 70 hari. Cendawan ini dapat dikendalikan dengan Anthmcol
atau Daconil.
Penyakit Selerotium, penyakit ini disebabkan oleh Selerotoim rolfsii,
meusak tanaman pada waktu cuaca lembab. Cendawan menyerang pada
pangkal batang, bagian dari tanaman yang lunak, menimbulkan bercak –
bercak hitam. Tanaman yang terserang akan layu dan mati. Pengendalian
dengan memperbaiki pengairan, agar air pengairan dapat mengalir.
Penyakit Karat, penyakit ini disebabka oleh Uromyces arachidae,
menyerang tanaman yang masih muda menyebabkan daun berbintik – bintik
coklat daun menjadi mongering. Pengendaliannya dengan menanam varitas
yang tahan.

Pupuk Kandang

Pupuk kandang merupakan pupuk yang berasal dari kotoran hewan yang
digunakan untuk menyediakan unsur hara bagi tanaman. Pupuk kandang berperan
untuk memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah. Komposisi unsur hara
7

yang terdapat pada pupuk kandang sangat tergantung pada jenis hewan, umur, alas
kandang dan pakan yang diberikan pada hewan tersebut.
Setiap jenis hewan tentunya menghasilkan kotoran yang memiliki
kandungan hara unik. Namun secara umum kotoran hewan mengandung unsur
hara makro seperti nitrogen (N), posfor (P), kalium (K), kalsium (Ca), magnesium
(Mg) dan belerang (S). Bila dibandingkan dengan pupuk kimia sintetis, kadar
kandungan unsur hara dalam pupuk kandang jauh lebih kecil.
Dilihat dari bentuknya, terdapat pupuk kandang padat dan cair. Pupuk padat
biasanya didapatkan dari tahi (feses) sedangkan pupuk cair diambil dari air
kencing (urine). Ada juga yang diambil dari campuran feses dan urine, biasanya
berbentuk campuran kental seperti lumpur. Selain bentuk fasa-nya, ada juga
pupuk kandang yang berupa campuran antara kotoran dengan material lain.
Seperti, kotoran ayam yang bercampur dengan sekam padi yang dijadikan alas
kandang atau kotoran sapi yang bercampur jerami. Berikut ini, beberapa jenis
pupuk kandang yang banyak dipergunakan.

1. Kotoran sapi

Pupuk kandang dari kotoran sapi memiliki kandungan serat yang tinggi.
Serat atau selulosa merupakan senyawa rantai karbon yang akan mengalami
proses dekomposisi lebih lanjut. Proses dekomposisi senyawa tersebut
memerlukan unsur N yang terdapat dalam kotoran. Sehingga kotoran sapi tidak
dianjurkan untuk diaplikasikan dalam bentuk segar, perlu pematangan atau
pengomposan terlebih dahulu. Apabila pupuk diaplikasikan tanpa
pengomposan, akan terjadi perebutan unsur N antara tanaman dengan proses
dekomposisi kotoran. Selain serat, kotoran sapi memiliki kadar air yang tinggi.
Atas dasar itu, para petani sering menyebut kotoran sapi sebagai pupuk dingin.
Tingginya kadar air juga membuat ongkos pemupukan menjadi mahal karena
bobot pupuk cukup berat. Kotoran sapi telah dikomposkan dengan sempurna
atau telah matang apabila berwarna hitam gelap, teksturnya gembur, tidak
lengket, suhunya dingin dan tidak berbau.
2. Pupuk Urea
Pemberian pupuk urea dalam tanah mempengaruhi sifat kimia dan hayati
(biologi) tanah. Fungsi kimia dan hayati yang penting diantaranya adalah
8

selaku penukar ion dan penyangga kimia, sebagai gudang hara N, P dan S,
pelarutan fosfat dengan jalan kompleksasi ion Fe dan Al dalam tanah dan
sebagai sumber energi mikroorganisme tanah (Notohadiprawiro, 1998).
Namun apabila pemberian pupuk ke tanaman pada umur kurang dari satu
setengah bulan, akan mengakibatkan tanaman tidak akan tumbuh dengan subur,
karena tanaman masih sangat mudah serta belum mampu melakukan sintesis
terhadap pupuk yang diberikan. Semakin tinggi dosis pupuk yang diberikan
akan mempercepat layu tanaman, sehingga lama kelamaan tanaman akan mati
akibat konsentrasi pupuk yang terlalu tinggi. Peningkatan dosis urea sebagai
sumber N dapat meningkatkan hasil tanaman. Hal ini disebabkan karena fungsi
N secara langsung berperan dalam pembentukan protein dan memperbaiki
pertumbuhan vegetatif tanaman, dimana tanaman yang tumbuh pada yang
cukup N berwarna lebih hijau.

Kandungan pupuk kandang

Manfaat dari penggunaan pupuk kandang telah diketahui berabad – abad


lampau bagi pertumbuhan tanaman, baik pangan, ornamental maupun perkebunan.
Yang harus mendapat perhatian khusus dalam penggunaan pupuk kandang adalah
kadar haranya yang sangat bervariasi. Komposisi hara ini sangat dipengaruhi oleh
beberapa faktor seperti jenis dan umur hewan, jenis makanannya, alas kandang
dan penyimpanan atau pengelolaan.
Kandungan hara dalam pupuk kandang sangat menentukan kualitas pupuk
kandang. Kandungan unsur – unsur hara di dalam pupuk kandang tidak hanya
tergantung dari jenis ternak, tetapi juga tergantung dari makanan dan air yang
diberikan, umur dan bentuk fisik dari ternak.
Tabel. Kandungan hara beberapa pupuk kandang
Sumber Pupuk N P K Ca Mg S Fe
Kandang
Sapi perah 0,53 0,35 0,41 0,28 0,11 0,05 0,004

Sapi daging 0,65 0,15 0,30 0,12 0,10 0,09 0,004

Kuda 0,70 0,10 0,58 0,79 0,14 0,07 0,010


9

Unggas 1,50 0,77 0,89 0,30 0,88 0,00 0,100

Domba 1,28 0,19 0,93 0,59 0,19 0,09 0,020

Sumber : Tan (1993)

METODOLOGI

Waktu dan Tempat


10

Praktikum Dasar – Dasar Agronomi Tanaman dilaksanakan pada Sabtu, 20


Oktober 2018 di Taman Pelataran Fakultas Pertanian Universitas Muslim
Indonesia Makassar.
Alat dan Bahan
Adapun Alat yang digunakan yaitu sendok sekop, label, pulpen, polybag dan
penggaris. Sedangkan bahan yang digunakan yaitu Tanah, Pupuk Kandang, a dan
Tanaman Phylodendron martianum.
Prosedur Kerja
Adapun Metode pelaksanaan praktikum Dasar – Dasar Agronomi, yaitu:
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Mencampurkan tanah dengan pupuk kandang sampai rata dengan perbandingan
1:1, kemudian diaduk hingga tercampur tanah
3. Masukkan campuran tanah dan pupuk kandang tadi kedalam polybag
4. Sebelum tanaman ditanam, tanah disiram terlebih dahulu
5. Kemudian penanaman tanaman hias Phylodendron matrianum kedalam lubang
yang telah dibuat tadi
6. Setiap pagi dan sore tanaman disiram secukupnya
7. Melakukan pengamatan laju pertumbuhan setelah tanaman tumbuh
Parameter Pengamatan
Adapun parameter pengamatan pada praktikum Pengaruh Dosis Pupuk
Kandang terhadap tanaman Phylodendron matrianum, yaitu :
1. Mengukur tinggi (cm) tanaman Phylodendron martianum
Mengukur tanaman Phylodendron matrianum menggunakan penggaris, mulai
dari atas hingga ujung bawah titik tumbuhnya. Pengukuran dimulai pada saat
tanaman berukur kurang lebih 1 minggu setelah penanaman.
1. Mengukur tinggi (cm) daun tanaman Phylodendron martianum
Mengukur tinggi daun tanaman Phylodendron martianum menggunakan
penggaris, mulai dari tepi daun hingga ujung daun.
2. Mengukur lebar (cm) daun tanaman Phylodendron martianum
Mengukur lebar daun tanaman Phylodendron martianum menggunakan
penggaris, mulai dari tepi daun sebelah kiri hingga tepi daun sebelah
kanan.
11

3. Menghitung jumlah daun (helai daun) tanaman Phylodendron martianum


jumlah daun dihitung dengan cara menghitung setiap daun terbuka secara
sempurna yang tumbuh pada tanama tanaman Phylodendron martianum.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil
12

Tabel 1. Rata-rata Pertumbuhan Tanaman () dengan Pemberian Pupuk Kompos


Tanaman Hias
Minggu Pengamatan (cm dan helai) Rata-
Parameter Jumlah
M1 M2 M3 rata
T.T
J.D
P.D
L.D

Sumber Data Primer 2018.

Gambar 1. Rata-rata Pertumbuhan Tanaman () dengan Pemberian Pupuk Kompos


Tanaman Hias

Pembahasan
13

Berdasarkan Praktikum Morfologi dan Anatomi Tumbuhan yang telah di


lakukan salah satu contoh tanaman dengan bentuk tulang daun menyirip adalah
jambu biji (Psidium guajava L.), salah satu contoh tanaman dengan bentuk tulang
sejajar adalah palem kuning (Chrysalidocarpus lutescens), salah satu contoh
tanaman dengan bentuk tulang daun menjari adalah pagar jarak (Jatropha curcas
L.) dan salah satu contoh tanaman dengan bentuk tulang daun melengkung adalh
eceng gondok (Eichhornia crassipes Mart Solms)
Daun jambu biji (Psidium guajava L.) termasuk daun tunggal, bertangkai
pendek, letak berhadapan, daun yang muda berambut halus dan permukaan atas
daun tua licin. Daun jambu biji termasuk daun tidak lengkap karena daunnaya
hanya terdiri dari tangkai dan helaian saja yang disebut daun bertangkai. Bagian
terlebar daun biji terletak ditengah-tengah daun dan memiliki bagian jorong. Daun
jambu biji mempunyai tulang dau menyirip, artinya daun ini memiliki tulang
punggung yang membentang dari pangkal sampai ke ujung daun, dan merupakan
terusan tangkai daun, sehingga susunannya mengikatkan kita pada susunan sirip
ikan. Ujung daun jambu biji tumpul, dan biasanya warna daun bagian atas tampak
lebih hijau dibandingkan dengan sisi bagian bawah daun. Tangkai daun berbentuk
selindris dan tidak menebal pada bagian tangkainya .
Palem kuning merupakan jenis palem yang populer sebagai tanaman hias.
Diperkirakan tanaman ini berasal dari Madagaskar. Meski dapat tumbuh hingga 6
meter tapi rata-rata hanya setinggi 3 meter. Letak daun pada tumbuhan aksilar
filotaksis terserak atau tersebar roset batang, merupakan daun majemuk menyirip,
tidak mempunyai sendi sehingga anak-anak daunnya tidak mengalami gugur
daun. Merupakan daun berpelepah, memiliki ligula, anak daun duduk pada rakis,
helaian daun berbentuk garis, tepi daun datar, pangkal daun berbentuk runcing,
ujung daun berbentuk runcing, permukaan daun mengkilat, pertulangan daun
sejajar, peruratan sejajar dan tekstur daun serupa perkamen.
Tanaman jarak pagar (Jatropha curcas L.) adalah perdu dengan tinggi
yang bisa mencapai 1 sampai 7 meter. Tanaman jarak pagar adalah perdu dengan
tinggi yang bisa mencapai 1 sampai 7 meter. Daun jarak berbentuk daun tunggal
berlekuk dan bersudut 3 atau 5. Daun tersebar di sepanjang batang, permukaan
atas daun berwarna hijau dan bagian bawah lebih pucat dibanding permukaan
14

atas, daunnya tebal dan berbentuk jantung atau bulat telur melebar dengan
panjang 5 sampai 15 cm, helaian daun bertoreh, berlekuk, dan ujungnya
meruncing, tulang daun menjari dengan jumlah 5 sampai 7 tulang daun utama.
Dan daunnya dihubungkan oleh tangkai daun yang berukuran 4 sampai 15 cm.
Eceng gondok (Eichhornia crassipes Mart Solms) adalah tanaman yang
memiliki bunga dan tingginya sekitar 0,4 sampai 0,8 meter. Tanaman ini tidak
mempunyai batang. Daun eceng gondok tunggal dan berebntu oval, ujung dan
pangkalnya meruncing, pangal tangai daun menggelembung. Permukaan daunnya
licin dan berwarna hijau

KESIMPULAN DAN SARAN


15

Kesimpulan
Setelah melakukan Praktikum Morfologi dan Anatomi Tumbuhan, maka
dapat disimpulkan bahwa jenis-jenis daun dapat dibedakan menjadi enam yaitu
daun sisik, daun duri dan sulur, daun duri, daun peralel, daun penyimpan dan daun
menyirip. Bentuk-bentuk daun berdasarkan tulang daunnya dibagi menjadi empat
yaitu tulang daun sejajr, tulang daun menyirip, tulang daun menjari dan tulang
daun melengkung. Secara morfologi struktur daun terbagi menjadi tiga
yaituhelaian daun, pelepah daun dan tangkai daun. Adapun fungsi daun yaitu
sebagai tempat terjadinya fotosintesis, sebagai penyimpanan makanan, sebagai
alat perkembang biakan vegetatif, sebagai proses transpirasi dan proses gutasi.
Adapun contoh tanaman yang mempunyai bentuk tulang daun menyirip adalah
jambu biji (Psidium guajava L.), contoh tanaman dengan bentuk tulang daun
sejajar adalah palem (Chrysalidocarpus lutescens), contoh tanaman dengan
bentuk tulang daun menjari adalah jarak pagar (Jatropha curcas L.) dan contoh
tanaman dengan bentuk tulang daun melengkung adalah eceng gondok
(Eichhornia crassipes Mart Solms). Adapun fungsi daun yaitu sebagai tempat
terjadinya fotosintesis, tempat penyimpanan makanan, tempat terjadinya proses
transpirasi, tempat terjadinya proses gutasi dan sebagai alat perkembangbiakan
vegetatif.
Saran

Sebaiknya sebelum kita memulai praktikum ada baiknya kita berdoa. Dan
sebaiknya sebelum masuk lab kita harus memahami materi dalam tugas
pendahuluan agar mempercepat proses quiz.

DAFTAR PUSTAKA
16

Anonym. 2015. Klasifikasi dan Ciri-Ciri Morfologi Eceng Gondok. http: //www.
Materipertanian.com/klasifikasi-dan–ciri–ciri-morfologi-eceng- gondok/.
Diakses Pada tanggal 31 Oktober 2018
Anonym. 2015. Klasifikasi dan Ciri-Ciri Morfologi Jarak Pagar. http://www.
Materipertanian.com/klasifikasi-dan-ciri - ciri- morfologi - jarak -pagar/.
Diakses Pada tanggal 31 Oktober 2018
Anonym. 2015. Klasifikasi dan Ciri-Ciri Jambu Biji. http://www. Materi perta
nian.com/klasifikasi-dan-ciri-ciri-morfologi-jambu-biji/. Di akses pada
tanggal 31 Oktober 2018
Anonym. 2016. Bagian-Bagian Daun. https://dosen biologi. com/
tumbuhan/bagian - bagian-daun. Di akses pada tanggal 31 Oktober 2018
Anonym. 2018. Palem Kuning. https://id.wikipedia.org/wiki/Palem_kuning. Di
akses pada tanggal 31 Oktober 2018
Kliksma. 2014. Jenis-Jenis Daun dan Fungsinya. https://klik sma. com/ 2014/ 12/j
enis-jenis-daun-dan-fungsinya.html. Di akses pada tanggal 31 Oktober
2018
Muarib, Muarib. 2012. Laporan Praktikum Daun. https://mufid mua rib 17.word
press.com/2012/05/16/laporan-praktikum-daun/. Di akses pada tanggal
31 Oktober 2018
Pakmono. 2016. Macam-Macam Bentuk Daun atau Susunan Tulang dan
Contohnya.http://www.pakmono.com/2016/12/macam-macam-bentuk-
daun-atau-susunan-tulang-daun-dan-contohnya.html. Di akses pada
tanggal 31 Oktober 2018
Septinasari, Teri 2017. Laporan Praktikum Daun. http: //teri septin asari. Blog
spot.com/2017/07/laporan-praktikum-daun.html. Di akses pada tanggal
31 Oktober 2018

LAPORAN PRAKTIKUM
17

DASAR-DASAR AGRONOMI
Budidaya Tanaman Philodendron martianum dengan Pemberian Pupuk
Kandang

KELOMPOK III
WINDA SARI
082 2018 0146

TAMAN PELATARAN FAKULTAS PERTANIAN


PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2018
DAFTAR ISI
18

SAMPUL
LEMBAR PENGESAHAN
AYAT YANG BERHUBUNGAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
PENDAHULUAN
Latar Belakang...................................................................................... 1
Tujuan Praktikum.................................................................................. 3
Kegunaan Praktikum............................................................................ 3
TINJAUAN PUSTAKA
Klasifikasi Tanaman ............................................................................. 4
Syarat Tumbuh Tanaman...................................................................... 4
Budidaya Tanaman ...............................................................................
Peranan Pupuk Kandang....................................................................... 4
Media Tanam Pupuk Kandang.............................................................. 4
Manfaat dan Kandungan Pupuk Kandang............................................ 6

METODOLOGI
Tempat dan Waktu................................................................................ 12
Alat dan Bahan..................................................................................... 12
Pelaksanaan Praktikum......................................................................... 12
Parameter Pengamatan.......................................................................... 12
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil...................................................................................................... 13
Pembahasan.......................................................................................... 15
PENUTUP
Kesimpulan........................................................................................... 17
Saran..................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
19
20

LEMBAR PENGESAHAN

Judul Praktikum : Budidaya Tanaman Philodendron martianum

dengan Pemberian Pupuk Kandang

Bidang Ilmu Praktikum : Dasar-Dasar Agronomi

Pelaksana Praktikum : Winda Sari

STB : 08220180146

Fakultas : Pertanian

Jurusan : Agroteknologi

Kelompok : 3 (Tiga)

Tempat Praktikum : Taman Pelataran Fakultas Pertanian, Universitas

Muslim Indonesia, Makassar.

Waktu Praktikum : Praktikum dimulai pada tanggal untuk proses

Pembuatan Pupuk Kandang pukul 08.00 WITA dan

pada hari sabtu tanggal 20 untuk proses Budidaya

Tanaman pukul WITA samapai tanggal

Laporan ini Sebagai Salah Satu Syarat untuk Menyelesaikan Praktikum

Dasar-dasar Agronomi.

Yang Bertanda Tangan :

Koordinator Praktikum Koordinator Asisten

Dr. Ir. St. Subaedah, M.Si Cahyo Wicaksino, SP.

DAFTAR GAMBAR
21

No Teks Halaman

1 Rata-rata Pertumbuhan Tanaman () dengan Pemberian Pupuk


Kompos Tanaman Hias...............................................................

No Teks Halaman

1 Pembuatan Pupuk Kompos Tanaman Hias.................................


2 Parameter Pengamatan Tanaman................................................

AYAT YANG BERHUBUNGAN


22

“Dan perumpamaan kalimat yang buruk, seperti pohon yang buruk,


yang telah dicabut akar – akarnya dari permukaan bumi; tidak dapat
tetap (tegak) sedikitpun.”
(Q.S Ibrahim : 26)

TABEL LAMPIRAN
23

Tabel lampiran 1. Hasil Pengamatan Tanaman dengan Pupuk Kompos Tanaman


Hias Pada Hari Jumat Tanggal 02 November 2018
Ulangan (cm dan helai) Rata-
Parameter Jumlah
rata
Tinggi Tanaman
Jumlah Daun
Panjang Daun
Lebar Daun

Tabel lampiran 2. Hasil Pengamatan Tanaman dengan Pupuk Kompos Tanaman Hias Pada
Hari Jumat Tanggal 09 November 2018
Ulangan (cm dan helai) Rata-
Parameter Jumlah
rata
Tinggi Tanaman
Jumlah Daun
Panjang Daun
Lebar Daun

Tabel lampiran 3. Hasil Pengamatan Tanaman dengan Pupuk Kompos Tanaman Hias Pada
Hari Jumat Tanggal 2018
Ulangan (cm dan helai) Rata-
Parameter Jumlah
rata
Tinggi Tanaman
Jumlah Daun
Panjang Daun
Lebar Daun

DAFTAR TABEL
24

No Teks Halaman

1 Rata-rata Pertumbuhan Tanaman () dengan Pemberian Pupuk


Kompos Tanaman Hias...............................................................

No Teks Halaman

1 Pengamatan Tanaman dengan Pemberian Pupuk Kompos


Tanaman Hias pada Minggu Pertama.........................................

2 Pengamatan Tanaman dengan Pemberian Pupuk Kompos


Tanaman Hias pada Minggu Kedua............................................
3 Pengamatan Tanaman dengan Pemberian Pupuk Kompos
Tanaman Hias pada Minggu Ketiga............................................

Anda mungkin juga menyukai