PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kegunaan Praktikum
Adapun kegunaan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui pengaruh
pupuk kandang pada pertumbuhan Philodendron martianum, mengetahui jenis
media tanam yang baik bagi tanaman dan klasifikasi tanaman Philodendron
martianum.
3
TINJAUAN PUSTAKA
Philodendron martianum
Klasifikasi
Adapun klasifikasi tanaman Philodendron martianum sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub Divisi : Angiosperma
Kelas : Monocotyledoneae
Ordo : Araceales
Famili : Araceae
Genus : Philodendron
Spesies : Philodendron martianum
Morfologi
1. Akar
Akar philodendron termasuk akar serabut atau disebut juga wild root (akar
liar). Semua akar tumbuh dari pangkal batang dan berbentuk serabut, beberapa
diantaranya muncul dibawah tangkai daun. Akar yang berwarna hijau dan
tampak berisi (gemuk).
2. Batang
Tanaman kacang hijau berbatang tegak dengan tinggi mencapai 25 cm.
Cabangnya menyimpang pada bagian utama, berbentuk bulat dan berbulu.
Warna batang dan cabangnya hijau.
3. Daun
Bentuk daun memanjang. Permukaan daun licin dan tidak berbulu. Tepi
daun tidak bergerigi. Ujung daun runcing. Daun melekat pada batang tersusun
selang seling, satu helai pada setiap ruas batang. Warna daun hijau
Syarat Tumbuh Philodendron martianum
a. Cahaya
Dihabitat aslinya philodendron tumbuh di temapt yang teduh, yaitu di bawah
pohon-pohon yang besar di hutan. Jadi, tanaman tidak menerima sinar
matahari secara langsung. Philodendron membutuhkan intensitas cahaya
sebesar 15-30%. Oleh karena itu pada umumnya philodendron membutuhkan
naungan. Cahaya matahari yang terlalu terik dapat membakar helaian daun
philo. Tanda-tanda cahaya matahari yang berlebihan adalah daun philodendron
menjadi kepucatan, putih dan bahkan ada titik-titik gosong atau terbakar.
b. Temperatur
Kebutuhan temperatur untuk philodendron berkisar antara 21-29℃ (siang)
dan 14-21℃ (malam), pada suhu rendah daun akan lebih sempit tetapi tebal,
sedangkan pada suhu tinggi, daun akan lebih lebar tetapi tipis. Philodendron
masih tahan sampai suhu 30 di atas ssuhu 30, transpirasi menjadi terlalu tinggi
sehingga tanamann tumbuh merana. Hal itu dikarenakan beberapa bagian
tanaman mengalami kekurangan suplei makanan atau nutrisi akibat
menguapanya cairan jaringan makanan dalam jumlah cukup besar. Akibat
lebih jauh, tanaman mengalami dehidrasi, daun mengeriput atau menguning.
5
Apabila panas berlanjut, daun rontok dan tanaman mati. Untuk menurunkan
suhu bisa digunakan berbagai cara, atau penyemprotan air ke atas atap.
C. kelembapan
Philodendron menyukai kelembapan sedang. Kelembapan yang optimal
berkisar antara 50-80%. Kelembapan di perlukan untuk menghindari
penguapan yang terlalu tinggi. Kelembapan yang terlalu tinggi perlu di
waspadai karena akan merangsang serangan hama dan penyakit, terutama
yang disebabkan oleh bakteri dan cendawa. Sebaliknya apabila kelembapan
terlalu rendah, tanaman akan mengalami dehidarasi karena penguapan tinggi.
Daun pun terkulai, keriput, menguning dan rontok. Apabila kelembapan
berlihan, perlu di pasang blower atu kipas angin di salah satu sisi ruangan.
Adanya aliran udara akan mendesak uap air keluar dari ruangan sehingga
kelembapan turun. Seblaiknya bila suhu terlalu panas yang berakibat
kelembapan menjadi rendah, dapat diatasi dengan menyemprotkan air di
sekitar tempat pertanaman. Gunakan spayer yang dapat di atur nozlenya
sehingga air keluar dalam bentuk kabut.
Teknik Budidaya Philodendron martianum
1. Persiapan Lahan
Langkah awal dalam budidaya kacang hijau adalah mempersiapkan media
tanamnya. Kacang hijau termasuk tanaman yang budidayanya memiliki kriteria
tanah tersendiri. Jenis tanah terbaik untuk budidaya kacang hijau adalah jenis
tanah lempung beliat yang memiliki banyak kandungan unsur organik
didalamnya, serta memiliki sistem drainase yang baik. Tingkat kesamaan pH
harus berkisar 6,5 – 7,0.
2. Perawatan
a. Penyiraman
Penyiraman dilakukan dengan melihat kondisi cuaca. Apabila cuaca panas
ketika musim kemarau maka tanaman harus disiram paling tidak 2 kali
sehari pagi dan sore.
b. Pemupukan
Pemupukan dilakukan pada tanah sebelum melakukan penanaman
tanaman philodendron martianum. Sehingga tanah seblumnya tela
dicampurkan dengan pupuk kandang yang di masukkan kedalam polybag.
1. Hama
Hama yang penting bagi tanaman kacang tanah adalah Hama Empoasca.
Hama ini tidak terlalu merugikan bagi tanaman philodendron martianum. Cara
pengendaliannya dengan penyemporan Azodrin, Karphos atau Insektisida yang
tersedia.
2. Penyakit
Penyakit Layu, disebabkan oleh bakteri Xanthomonas Solanacearum. Pada
siang hari waktu sinar matahari terik tanaman terkulai seperti disimpan air
panas, tanaman langsung mati. Cara pengendalian dengan cara pergiliran
tanaman.
Penyakit Bercak Daun, penyakit yang disebabkan oleh cendawan
Cercospora personata. Bercak yang ditimbulkan pada daun sebelah atas cokelat
sedangkan bawah daun hitam. Ditengah bercak daun kadang – kadang terdapat
bintik hitam dari Conidiospora. Cendawan ini timbul pada tanaman umur 40 –
50 hari hingga 70 hari. Cendawan ini dapat dikendalikan dengan Anthmcol
atau Daconil.
Penyakit Selerotium, penyakit ini disebabkan oleh Selerotoim rolfsii,
meusak tanaman pada waktu cuaca lembab. Cendawan menyerang pada
pangkal batang, bagian dari tanaman yang lunak, menimbulkan bercak –
bercak hitam. Tanaman yang terserang akan layu dan mati. Pengendalian
dengan memperbaiki pengairan, agar air pengairan dapat mengalir.
Penyakit Karat, penyakit ini disebabka oleh Uromyces arachidae,
menyerang tanaman yang masih muda menyebabkan daun berbintik – bintik
coklat daun menjadi mongering. Pengendaliannya dengan menanam varitas
yang tahan.
Pupuk Kandang
Pupuk kandang merupakan pupuk yang berasal dari kotoran hewan yang
digunakan untuk menyediakan unsur hara bagi tanaman. Pupuk kandang berperan
untuk memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah. Komposisi unsur hara
7
yang terdapat pada pupuk kandang sangat tergantung pada jenis hewan, umur, alas
kandang dan pakan yang diberikan pada hewan tersebut.
Setiap jenis hewan tentunya menghasilkan kotoran yang memiliki
kandungan hara unik. Namun secara umum kotoran hewan mengandung unsur
hara makro seperti nitrogen (N), posfor (P), kalium (K), kalsium (Ca), magnesium
(Mg) dan belerang (S). Bila dibandingkan dengan pupuk kimia sintetis, kadar
kandungan unsur hara dalam pupuk kandang jauh lebih kecil.
Dilihat dari bentuknya, terdapat pupuk kandang padat dan cair. Pupuk padat
biasanya didapatkan dari tahi (feses) sedangkan pupuk cair diambil dari air
kencing (urine). Ada juga yang diambil dari campuran feses dan urine, biasanya
berbentuk campuran kental seperti lumpur. Selain bentuk fasa-nya, ada juga
pupuk kandang yang berupa campuran antara kotoran dengan material lain.
Seperti, kotoran ayam yang bercampur dengan sekam padi yang dijadikan alas
kandang atau kotoran sapi yang bercampur jerami. Berikut ini, beberapa jenis
pupuk kandang yang banyak dipergunakan.
1. Kotoran sapi
Pupuk kandang dari kotoran sapi memiliki kandungan serat yang tinggi.
Serat atau selulosa merupakan senyawa rantai karbon yang akan mengalami
proses dekomposisi lebih lanjut. Proses dekomposisi senyawa tersebut
memerlukan unsur N yang terdapat dalam kotoran. Sehingga kotoran sapi tidak
dianjurkan untuk diaplikasikan dalam bentuk segar, perlu pematangan atau
pengomposan terlebih dahulu. Apabila pupuk diaplikasikan tanpa
pengomposan, akan terjadi perebutan unsur N antara tanaman dengan proses
dekomposisi kotoran. Selain serat, kotoran sapi memiliki kadar air yang tinggi.
Atas dasar itu, para petani sering menyebut kotoran sapi sebagai pupuk dingin.
Tingginya kadar air juga membuat ongkos pemupukan menjadi mahal karena
bobot pupuk cukup berat. Kotoran sapi telah dikomposkan dengan sempurna
atau telah matang apabila berwarna hitam gelap, teksturnya gembur, tidak
lengket, suhunya dingin dan tidak berbau.
2. Pupuk Urea
Pemberian pupuk urea dalam tanah mempengaruhi sifat kimia dan hayati
(biologi) tanah. Fungsi kimia dan hayati yang penting diantaranya adalah
8
selaku penukar ion dan penyangga kimia, sebagai gudang hara N, P dan S,
pelarutan fosfat dengan jalan kompleksasi ion Fe dan Al dalam tanah dan
sebagai sumber energi mikroorganisme tanah (Notohadiprawiro, 1998).
Namun apabila pemberian pupuk ke tanaman pada umur kurang dari satu
setengah bulan, akan mengakibatkan tanaman tidak akan tumbuh dengan subur,
karena tanaman masih sangat mudah serta belum mampu melakukan sintesis
terhadap pupuk yang diberikan. Semakin tinggi dosis pupuk yang diberikan
akan mempercepat layu tanaman, sehingga lama kelamaan tanaman akan mati
akibat konsentrasi pupuk yang terlalu tinggi. Peningkatan dosis urea sebagai
sumber N dapat meningkatkan hasil tanaman. Hal ini disebabkan karena fungsi
N secara langsung berperan dalam pembentukan protein dan memperbaiki
pertumbuhan vegetatif tanaman, dimana tanaman yang tumbuh pada yang
cukup N berwarna lebih hijau.
METODOLOGI
Hasil
12
Pembahasan
13
atas, daunnya tebal dan berbentuk jantung atau bulat telur melebar dengan
panjang 5 sampai 15 cm, helaian daun bertoreh, berlekuk, dan ujungnya
meruncing, tulang daun menjari dengan jumlah 5 sampai 7 tulang daun utama.
Dan daunnya dihubungkan oleh tangkai daun yang berukuran 4 sampai 15 cm.
Eceng gondok (Eichhornia crassipes Mart Solms) adalah tanaman yang
memiliki bunga dan tingginya sekitar 0,4 sampai 0,8 meter. Tanaman ini tidak
mempunyai batang. Daun eceng gondok tunggal dan berebntu oval, ujung dan
pangkalnya meruncing, pangal tangai daun menggelembung. Permukaan daunnya
licin dan berwarna hijau
Kesimpulan
Setelah melakukan Praktikum Morfologi dan Anatomi Tumbuhan, maka
dapat disimpulkan bahwa jenis-jenis daun dapat dibedakan menjadi enam yaitu
daun sisik, daun duri dan sulur, daun duri, daun peralel, daun penyimpan dan daun
menyirip. Bentuk-bentuk daun berdasarkan tulang daunnya dibagi menjadi empat
yaitu tulang daun sejajr, tulang daun menyirip, tulang daun menjari dan tulang
daun melengkung. Secara morfologi struktur daun terbagi menjadi tiga
yaituhelaian daun, pelepah daun dan tangkai daun. Adapun fungsi daun yaitu
sebagai tempat terjadinya fotosintesis, sebagai penyimpanan makanan, sebagai
alat perkembang biakan vegetatif, sebagai proses transpirasi dan proses gutasi.
Adapun contoh tanaman yang mempunyai bentuk tulang daun menyirip adalah
jambu biji (Psidium guajava L.), contoh tanaman dengan bentuk tulang daun
sejajar adalah palem (Chrysalidocarpus lutescens), contoh tanaman dengan
bentuk tulang daun menjari adalah jarak pagar (Jatropha curcas L.) dan contoh
tanaman dengan bentuk tulang daun melengkung adalah eceng gondok
(Eichhornia crassipes Mart Solms). Adapun fungsi daun yaitu sebagai tempat
terjadinya fotosintesis, tempat penyimpanan makanan, tempat terjadinya proses
transpirasi, tempat terjadinya proses gutasi dan sebagai alat perkembangbiakan
vegetatif.
Saran
Sebaiknya sebelum kita memulai praktikum ada baiknya kita berdoa. Dan
sebaiknya sebelum masuk lab kita harus memahami materi dalam tugas
pendahuluan agar mempercepat proses quiz.
DAFTAR PUSTAKA
16
Anonym. 2015. Klasifikasi dan Ciri-Ciri Morfologi Eceng Gondok. http: //www.
Materipertanian.com/klasifikasi-dan–ciri–ciri-morfologi-eceng- gondok/.
Diakses Pada tanggal 31 Oktober 2018
Anonym. 2015. Klasifikasi dan Ciri-Ciri Morfologi Jarak Pagar. http://www.
Materipertanian.com/klasifikasi-dan-ciri - ciri- morfologi - jarak -pagar/.
Diakses Pada tanggal 31 Oktober 2018
Anonym. 2015. Klasifikasi dan Ciri-Ciri Jambu Biji. http://www. Materi perta
nian.com/klasifikasi-dan-ciri-ciri-morfologi-jambu-biji/. Di akses pada
tanggal 31 Oktober 2018
Anonym. 2016. Bagian-Bagian Daun. https://dosen biologi. com/
tumbuhan/bagian - bagian-daun. Di akses pada tanggal 31 Oktober 2018
Anonym. 2018. Palem Kuning. https://id.wikipedia.org/wiki/Palem_kuning. Di
akses pada tanggal 31 Oktober 2018
Kliksma. 2014. Jenis-Jenis Daun dan Fungsinya. https://klik sma. com/ 2014/ 12/j
enis-jenis-daun-dan-fungsinya.html. Di akses pada tanggal 31 Oktober
2018
Muarib, Muarib. 2012. Laporan Praktikum Daun. https://mufid mua rib 17.word
press.com/2012/05/16/laporan-praktikum-daun/. Di akses pada tanggal
31 Oktober 2018
Pakmono. 2016. Macam-Macam Bentuk Daun atau Susunan Tulang dan
Contohnya.http://www.pakmono.com/2016/12/macam-macam-bentuk-
daun-atau-susunan-tulang-daun-dan-contohnya.html. Di akses pada
tanggal 31 Oktober 2018
Septinasari, Teri 2017. Laporan Praktikum Daun. http: //teri septin asari. Blog
spot.com/2017/07/laporan-praktikum-daun.html. Di akses pada tanggal
31 Oktober 2018
LAPORAN PRAKTIKUM
17
DASAR-DASAR AGRONOMI
Budidaya Tanaman Philodendron martianum dengan Pemberian Pupuk
Kandang
KELOMPOK III
WINDA SARI
082 2018 0146
SAMPUL
LEMBAR PENGESAHAN
AYAT YANG BERHUBUNGAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
PENDAHULUAN
Latar Belakang...................................................................................... 1
Tujuan Praktikum.................................................................................. 3
Kegunaan Praktikum............................................................................ 3
TINJAUAN PUSTAKA
Klasifikasi Tanaman ............................................................................. 4
Syarat Tumbuh Tanaman...................................................................... 4
Budidaya Tanaman ...............................................................................
Peranan Pupuk Kandang....................................................................... 4
Media Tanam Pupuk Kandang.............................................................. 4
Manfaat dan Kandungan Pupuk Kandang............................................ 6
METODOLOGI
Tempat dan Waktu................................................................................ 12
Alat dan Bahan..................................................................................... 12
Pelaksanaan Praktikum......................................................................... 12
Parameter Pengamatan.......................................................................... 12
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil...................................................................................................... 13
Pembahasan.......................................................................................... 15
PENUTUP
Kesimpulan........................................................................................... 17
Saran..................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
19
20
LEMBAR PENGESAHAN
STB : 08220180146
Fakultas : Pertanian
Jurusan : Agroteknologi
Kelompok : 3 (Tiga)
Dasar-dasar Agronomi.
DAFTAR GAMBAR
21
No Teks Halaman
No Teks Halaman
TABEL LAMPIRAN
23
Tabel lampiran 2. Hasil Pengamatan Tanaman dengan Pupuk Kompos Tanaman Hias Pada
Hari Jumat Tanggal 09 November 2018
Ulangan (cm dan helai) Rata-
Parameter Jumlah
rata
Tinggi Tanaman
Jumlah Daun
Panjang Daun
Lebar Daun
Tabel lampiran 3. Hasil Pengamatan Tanaman dengan Pupuk Kompos Tanaman Hias Pada
Hari Jumat Tanggal 2018
Ulangan (cm dan helai) Rata-
Parameter Jumlah
rata
Tinggi Tanaman
Jumlah Daun
Panjang Daun
Lebar Daun
DAFTAR TABEL
24
No Teks Halaman
No Teks Halaman