Anda di halaman 1dari 40

PEMBIBITAN, BUDIDAYA dan

PASCA PANEN JAMUR TIRAM

Sri Zunaini Sa’adah


BPTP-JAWA TIMUR
Latar Belakang
 Jamur Tiram (Pleurotus Ostreatus) merupakan salah satu jenis
sayuran yang akhir-akhir ini paling banyak diminati. Menurut
Badan Pusat Statistik (BPS), produksi jamur di Indonesia pada
tahun 2016 mencapai 40.914.331 kg, pada tahun 2017 produksi
jamur mengalami penurunan menjadi 3.701.956 kg. Namun pada
tahun 2018 produksi jamur mengalami peningkatan kembali yaitu
sebesar 31.051.571 kg, hal tersebut sejalan dengan naiknya
permintaan terhadap jamur mengingat jamur merupakan bahan
pangan alternatif yang disukai oleh semua lapisan masyarakat.
 Maka dari itu melihat bertambahnya permintaan masyarakat
terhadap produksi jamur tiram setiap tahunya, kami mencoba
beberapa inovasi untuk meningkatkan produksi jamur tiram dengan
cara pemberian nutrisi tambahan pada media tanam baglog.
RINGKASAN
Teknologi Budidaya jamur tiram  sudah
tersedia dan mudah diterapkan

Bahan media tanam seperti serbuk gergaji


(kayu albasia, kayu dadap) mudah didapat
dan banyak tersedia di pedesaan

 Jamur tiram populer  sayuran organik &


bergizi tinggi.
Jamur tiram yang tumbuh di alam

Jamur tiram yang dibudidayakann


 Kunci keberhasilan ditentukan oleh :
(1) Media tumbuh jamur
(2) Suhu sterilisasi bag log
(3) Menjaga suhu, kelembaban , cahaya & sirkulasi udara
dalam rumah jamur .
(4) Tekun, telaten, teliti

 Suhu sterilisasi 100-105˚C, lama sterilisasi 4-5 jam.


 Penumbuhan tubuh body jamur tiram : suhu dlm rumah
jamur 22 -28˚C, kelembaban 80-90%, kebutuhan cahaya
sekitar 40 lux, dan pasokan Oksigencukup.
 Rata-rata Nilai BER (Biological Efficiency ratio) minimal =
40-
45%.
Pembuatan F-0
Pembuatan F-0
Kentang dikupas ( 200 gr) potong dadu, masak dg 1 liter,
15-20 menit hgg mendidih
(sampai larutan berwarna kekuningan)
  
SARING
 
Setelah disaring + Agar-agar batang 20 gram yg tlh
direndam hingga lunak 1 jam + Glukosa 20 gram
 
Masak lagi dan dinginkan 

Masukkan media agar ke botol /tabung reaksi setinggi ½ -
1/3 bag tabung sterilkan sekitar 30 menit

 Diangkat dari outoclaft, tabung reaksi diatur pada posisi
miring, media agar ditunggu sampai padat

Keesokan harinya dilakukan penanaman
Pembibitan F-1

Dipindah
Ke media
serbuk kayu

Miselium F-1
penuh

F-1
Pembuatan F-1
Formulasi bahan/media kultur F-1 disiapkan
 
Serbuk kayu diayak dulu
 
Campur dgn katul 40%, CaCO3(kapur) 2-3%, gipsum (CaSO4) 1-2%
aduk sampai rata  
  
 Tambahkan Campuran tetes, larutan pupuk Ponska 2% dan dilarutkan
dalam air 60%, siramkan secara rata dg menggunakan gembor

Aduk sampai rata, kemudian dikepal jika tidak keluar air dan tidak
pecah pemberian larutan tersebut diatas

   Media yg sudah dicampur, diperam 24 jam.
  
Masukkan media dlm botol eks sauce yg tlh dicuci bersih,
Pengisian botol dgn dimanpatkan agar tdk mudah kempis
 
Media kultur F-1 dalam botol disterilkan & didinginkan selama 24 Jam

Media F-1 ditanami dengan menggunakan F-0
Pembuatan F-2
Formulasi bahan/media kultur F-2 disiapkan
 
Serbuk kayu diayak dulu
 
Campur dgn katul 40%, CaCO3 (kapur) 2-3% , gipsum (CaSO4) 1-2%,
aduk sampai rata  
  
 Tambahkan Campuran tetes1%, pupuk Ponska 2% larutkan dalam air
60%, siramkan secara rata dg menggunakan gembor
& aduk sampai rata

kemudian dikepal jika tidak keluar air dan tidak pecah pemberian
larutan telah cukup

   Media yg sudah dicampur, diperam 24 jam.
  
Masukkan media dlm botol eks sauce yg tlh dicuci bersih,
Pengisian botol dgn dimanpatkan agar tdk mudah kempis
 
Media kultur F-2 dalam botol disterilkan & didinginkan selama 24 Jam

Media F-2 ditanami dengan menggunakan F-1
Pembuatan F-2

Hindari pertumbuhan
tudung jamur pada bibit
PEMBUATAN F-3
SERBUK KAYU

PENGAYAKAN

PENCAMPURAN BAHAN
(Serbuk kayu, bekatul 20-40%, kapur 2-3%, gips 1-2%, tetes 1%
dan air 60-70% )

Fermentasi 2x24 jam

PEWADAHAN
(Bobot media tanam per plastik 1 – 1,2 kg)

STERILISASI MIEDIA TANAM
Suhu 100-110˚C, Selama 4-5jam

STERILISASI MIEDIA TANAM
Suhu 100-110˚C, Selama 4-5jam

INOKULASI

PENUMBUHAN MISELIUM
Suhu 26-30˚C, Selama 4 minggu
Komposisi formulasi baglog standar

FORMULASI 1 :
Serbuk gergaji kayu (Ancer-ancer 100 kg) ,
Katul jagung 16-32%, tepung jagung 4-8%,
CaC0 2-3%, gypsum 1-2 %, tetes 1%, pupuk
Ponska 2% dan Air 60-70% (bila adonan dikepal
tidak pecah).

Formulasi 2 : Serbuk gergaji kayu 100 kg, katul


padi 20-40%, CaC0 2-3%, gypsum 1-2%, tetes
1%, Pupuk Ponska 2% dan air 60-70% ( bila
adonan dikepal tidak pecah).
PEMBUATAN MEDIA TANAM F-3

Persiapan bahan Aduk sampai rata & Pewadahan dan pemadatan


diperam 24
Jam

Didinginkan semalam, Penanaman pada F-3


Steamer alat sterilisasi kmd dikeluarkan
BUDIDAYA JAMUR TIRAM
MISELIUM TUMBUH 100%
SIAP DIBUDIDAYAKAN

DIPINDAHKAN DIRUMAH JAMUR
DITATA PADA RAK-RAK, DENGAN POSISI BAG LOG MENDATAR
(Suhu 22-26˚C, Kelembaban 85-90%)

TUTUP CINCIN JAMUR DIBUKA ← PENYIRAMAN PD DASAR
bangunan 1-2 kali/hari tgtg
↓ lembab dan suhu
7 HARI KEMUDIAN SPORA TUMBUH

3-4 HARI PANEN  panen dilakukan dg mencabut batang jamur sampai
akar terikut, jika ada bonggol – akar teringgal harus dibersihkan supaya
tidak busuk  akan menghalangi pertumbuhan spora

PEMASARAN
Penanaman Pada Media Baglog
PENUMBUHAN MISELIUM DAN TUBUH
BUAH JAMUR

Penumbuhan miseliunPosisi bag log berdiri Warna putih


miselium

Penumbuhan tubuh buah jamur posisi log bag mendatar


Jenis Florida

Jenis Oystern
PEMELIHARAAN
 Penyiraman di musim hujan 1 kali/hari, pagi
hari, musim panas 2 kali / hari. Pagi dan sore
hari
 Penyiraman sampai benar-2 basah pada dasar
bangunan yang berpasir.
  Penyiraman pada badan bag log, jaga jgn
sampai air masuk dlm bag log  media
menguning & jadi busuk
 Tidak ada angin, sirkulasi udara dalam kubung
terhambat jendela dibuka.Jika terdapat angin
jendela tetap terbuka tetapi jgn terlalu lebar
Grafik Pertumbuhan Panjang Miselium
Penanaman Pada Media Baglog
INKUBASI
WARNA

Simple
PowerPoint
Presentation
Kesimpulan

 viabilitas tertinggi pada pemberian nutrisi


tambahan berupa menir kemudian campuran
 pertumbuhan miselium paling panjang pada
perlakuan 3CM5

Terdapat dua warna pertumbuhan dari miselium jamur tiram


yaitu putih, dan hijau, yang mana pada satu baglog dapat
dtumbuhi oleh kedua jenis miselium ataupun tidak ditumbuhi
sama sekali.

.tambahan nutrisi yang paling efektif mempercepat


pertumbuhan miselium jamur tiram adalah campuran dari
empok jagung, tapioka, ragi, dan menir.
Hama Penyakit
Hama utama adalah semut, binatang jenis
molusca (klelet), laba-laba, dan katak.
Semut dan klelet dikendalikan dengan
gamping, sedang laba-laba dan katak
dihalau. Dalam pengendalian hama tidak
boleh menggunakan insektisida.
Konstruksi kubung jamur tiram
Jika suhu dalam
kubung lebih dari
28° C lembaran
Plastik dibuka
Pasca panen :
Olahan :te
- Jamur tiram dapat diolah menjadi keripik jamur/kentucky,
Siomay, bakso, sate dan lain-lain

- Kentucky jamur sangat disukai oleh konsumen


- Pengolahan 1 kg jamur basah dan bahan, bumbu keripik
jamur menjadi 30-35%

Bahan dan Cara :


- Bahan : 1kg jamur tiram basah, tepung tapioka :tepung tapioka :
tepung bumbu perbandingan 2 : 1/2 : 1/8),
bumbu bawang putih, garam, tumbar, penyedap secukupnya
dan minyak goreng.
Caranya : :
- Cuci jamur tiram  diperas u/ mengurangi
kandungan air dlm jamur tiram
- Potong tangkai jamur tiram dan pisahkan antara
tudung dan tangkai
- Siapkan bumbu-2 & haluskan
- Campur bumbu tsb dengan tepung tapioka,
tepung beras, tepung bumbu sampai rata.
- Tudung jamur tiram diutuhkan atau dipotong jika
terlalu lebar
- Tangkainya kalau tebal dibelah & dimemarkan
-- Masukan jamur dlm adonan tepung & bumbu
 diamkan sebentar 15-20 menit agar
tepung lengket  bila penepungan ditebalkan
masukkan lagi jamur tadi dlm adonan tepung
diamkan  digoreng sampai matang 
dinginkan tunggu 2 jam

- Digoreng lagi (2 kali)  warna akan berubah


menjadi putih pucat tidak coklat

- Pengetusan minyak dengan spinner  putar


sampai 1-2 menit
Rasa balado

original
Daya simpan 45 HARI
WARNA TEKSTUR RASA

ORIGINAL TIDAK RENYAH ENAK


BERUBAH TIDAK
TENGIK
BALADO TIDAK RENYAK AGAK
BERUBAH TENGIK
Perhitungan Hasil
Sebelum miselium ditumbuhkan, log bibit
ditimbang dari sejumlah 2000 log diambil secara
sampling sebanyak 100 log, diperoleh bobot log
rata-rata 1348 gram. Hal ini penting dilakukan
untuk mengetahui BER (Biological Efisiensi
Ratio) jamur tiram yang dibudidayakan. BER
dapat diketahui setelah log jamur sudah tidak
produktif lagi. Untuk sementara BER belum
dapat ditampilkan karena masih sekitar 20-30%
log jamur yang menghasilkan.
 Pada kegiatan visitor plot ini miselium jamur tiram merah lebih
cepat tumbuh memenuhi log (100%) yaitu 30 hari setelah inokulasi,
sehingga panenan dilakukan terlebih dahulu. Jamur tiram coklat
pertumbuhan miselium 60 – 70 hari setelah inokulasi, tiram putih
lebih lama 10 – 15 hari dari tiram coklat. Inokulasi media tanam
pada pertengahan bulan Nopember 2003. Setelah log dipenuhi
miselium yang ditandai adanya serat-serat / miselia seperti benang-
benang putih, tutup log dibuka. Pertumbuhan awal umumnya
ditandai dengan adanya bintik-bintik yang berwarna merah untuk
jamur tiram merah, bintik-bintik putih untuk jamur tiram putih dan
bintik-bintik coklat kehitaman untuk jamur tiram coklat yang makin
lama makin membesar dan selang 4 – 5 hari membentuk tubuh
buah kecil dan setelah 3 – 4 hari panen dapat dilakukan.
Suhu sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan
dan perkembangan tubuh buah jamur sehingga
kontrol suhu setiap hari dilakukan. Untuk
menjaga kestabilan suhu, dilakukan penyiraman
berkabut dalam ruangan, dinding dan dasar
kubung cukup satu kali pada pagi hari agar suhu
mencapai 23°C – 25°C terutama siang hari (±
pkl. 12.00 – 14.00) pada musim hujan.
Pengukuran suhu dilakukan dengan termometer
ruang yang digantung pada ruang kubung.
 Jamur tiram putih cenderung membutuhkan suhu harian
lebih rendah dibanding tiram coklat yaitu 22°C – 25°C
untuk tiram putih apabila dibudidayakan didataran
medium (450 – 550 m dpl) sebaiknya dilakukan pada
awal musim hujan hingga peralihan musim hujan ke
kemarau. Perbaikan kubung ditujukan agar kontruksi
bangunan memenuhi syarat yaitu dinding kubung
tingginya 3,5 m dan jarak puncak bangunan ke lantai 4,5
m – 5,0 m sehingga suhu yang dibutuhkan untuk
pertumbuhan tunas jamur dan tumbuh jamur mencapai
22°C – 26°C (suhu maksimal pada siang hari)
pencapaian suhu ini masih bagus untuk budidaya jamur
tiram).
Sekian
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai