Anda di halaman 1dari 29

Laporan PKL di

Madura Oleh:
Ana Arrasyidah
Ida Hasanah
Siti Faizah
Tempat dan Waktu
 Tempat Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL):

Rato Jamur Madura (RJM)

Waktu pelaksanaan:
 Selama 1 bulan,25 Agustus 2021 sampai 25 September 2021 dilaksanakan pada Hari Senin sampai
Sabtu Pukul 09.00- 16.00 WIB. Jum’at dan Ahad Libur.
Lokasi Rato Jamur Madura daerah Lingkungan Delama,
Pajagalan,Kota Sumenep.Kabupaten Sumenep
(Sumber : Google Maps)
Anggota Pelaksanaan Praktik
Nama : Ana Arrasyidah Nama : Ida Hasanah

NIM :180720204620100006 NIM : 180720204620100009


Fakultas : MIPA Fakultas : MIPA
Prodi : Biologi
Prodi : Biologi

Nama : Siti Faizah


NIM : 180720204620100014
Fakultas : MIPA
Prodi : Biologi
Program Kerja Selama PKL
1. Perawatan Jamur
 Terdiri penyiraman jamur dan
membuang kotoran yang terdapat
pada dua ujung baglog.
 Penyiraman dilakukan setiap hari
pagi dan sore.
 pembuangan kotoran dilakukan
setiap 1 minggu sekali.
Program Kerja Selama PKL
2. Panen Jamur
• Panen dilakukan setelah pertumbuhan jamur mencapai tingkat yang optimal.
• Dilakukan 1 hari setelah tumbuh calon jamur.
• Jamur yang dibersihkan dengan cara manual.
•  Pemanenan dilakukan pada pagi hari untuk mempertahankan kesegarandan
mempermudah pemasaran.
Program Kerja Selama PKL
3. Produksi Baglog
Pembuatan baglog terdiri dari beberapa proses kegiatan diantaranya:
 Persiapan Bahan,
• 100 kg serbuk kayu
• 20 kg bekatul
• 1 kg kapur dan
• air .
Program Kerja Selama PKL
 Pengayakan,
 Serbuk kayu harus di ayak agar mempunyai tingkat keseragaman baik.
 Ukuran ayakan sama dengan untuk mengayak pasir (ram ayam).
 Penyemaian,
 Bahan-bahan dicampur dengan menggunakan mesin pengaduk atau juga bisa dilakukan secara
manual.
 Disiram dengan air sekitar 50 – 60 % atau bila kita kepal serbuk tersebut menggumpal tapi tidak
keluar air.
Program Kerja Selama PKL
 Pengomposan,
pengomposan adalah proses pelapukan bahan yang dilakukan dengan cara membumbun campuran serbuk
kayu kemudian menutupinya dengan terpal.
 Pengemasan,
 Menggunakan plastik polipropilen (PP)
 Cara:
 Masukkan media ke dalam plastik
 di pres sampai padat dengan alat pengepresan (alat pemadat)
 ditutup menggunakan Ring (penutup kemasan).
Program Kerja Selama PKL
 Sterilisasi,
 Dengan alat Steamer
 Untuk menginaktifkan mikroba, bakteri, kapang, maupun khamir yang dapat mengganggu pertumbuhan
jamur yang ditanam.
 Dilakukan pada suhu 70 – 100 derajat C selama 3 jam.
 Inokulasi (Pemberian Bibit),
 Inokulasi adalah kegiatan memasukan bibit jamur ke dalam media jamur yang telah disterilisasi.
 Baglog didinginkan selama 1 malam.
 Cara:
 Ambil dan tanami bibit.
 Tuangkan bibit F2 sekitar + 3 ketukan
 ikat dengan karet dan ditutup dengan kertas atau koran.
Program Kerja Selama PKL
 Inkubasi,
 Inkubasi adalah usaha untuk mengkondisikan agar bibit jamur yang ditanam dalam media serbuk
kayu dapat tumbuh dengan baik.
 Di simpann media pada rak-rak yang tersusun keatas yang terbuat dari kayu.
 Dilakukan hingga seluruh media dipenuhi oleh miselium yang berwarna putih merata.
membutuhkan waktu sekitar 1 bulan.
Program Kerja Selama PKL
4. Pembibitan
Ada tiga macam pembibitan diantaranya:
 Pembibitan F0
Bahan:
20 gr agar-agar
200 gr Kentang
20 gr gula dextrosa
1000 ml aquades
Program Kerja Selama PKL
 Cara:
 Kupas kentang,cucidengan bersih, potong bentuk dadu.
 Kentang direbus didalam panci hingga sari kentang terekstrak sempurna.
 Waktu kurang lebih selama 1 jam.
 Air kentang diambil sari kentang ekstraknya dengan cara disaring.
 Air sari kentang direbus kembali.
 Masukkan gula dekstrose dan dan agar-agar sambil diaduk.
 Suspensi media direbus hingga berubah warna menjadi lebih bening.
 Media dipindahkan pada botol 200-250 ml.
 Mulut botol ditutup dengan plastic dan diikat dengan karet.
 Media disterilkan pada suhu 121 c selama 25 menit.
 Media ditaruh didalam laminar untuk ditanami spora.
Program Kerja Selama PKL
 Bibit F1
 Turunan dari bibit F0.
 Media f1 yang digunakan untuk media tumbuh jamur menggunakan jagung.
 Cara membuat media f1
 Siapkan jagung,kemudian
 Jagung dicuci dengan sangat bersih.
 Jagung direbus selama 30 menit, ditiriskan dan didinginkan.
 Masukkan kedalam botol yang sudah bersih
 Ditutup dengan plastic serta diikat dengan karet.
 Sterilkan sekitar 35 menit.
 Media diletakkan didalam laminar dan siap untuk dibibit oleh f0 .
Program Kerja Selama PKL
 Pembibitan F2
 F2 merupakan turunan dari F1.
 Media yang digunakan untuk F1 yaitu jagung.
 untuk memperbanyak miselium dari bibit F1
 bibit jamur F2 yang sudah jadi bisa digunakan untuk pembibitan hingga 20 – 30 baglog (F3).
Hambatan dan Kendala
1. Pada hari pertama pelaksanaan PKL, kesulitan dalam beradaptasi dengan ligkungan kerja.

2. Adanya rasa segan kepada pegawai untuk meminta pekerjaan dan menanyakan hal-hal yang kurang
dimengerti dalam bekerja.

3. Adanya media jamur yang terkontaminasi, sehingga miselium tidak dapat tumbuh menjadi bakal jamur,
hal ini disebabkan karena kurang sterilnya tempat dan alat-alat yang digunakan pada saat inokulasi.
Cara Mengatasi Masalah PKL
1. Mempelajari dan memahami berbagai informasi tentang pekerjaan yang dilakukan diperusahaan, serta
lebih antusias dalam melaksanakanya.

2. Mengenal pribadi staff dan lebih aktif berkomunikasi sehingga memudahkan pekerjaan. Kami berusaha
meminta dan bertanya mengenai penjelasan tentang cara-cara penyelesaian tentang pekerjaan yang
diberikan oleh pembimbing kepada penulis.

3. Melakukan konsultasi kepada dosen pembimbing lapangan bahwa, sebelum melakukan inokulasi
seharusnya tempat di lakukan pengeboman terlebih dahulu dan alat-alat yang di gunakan harus benar-
benar steril agar menghindari adanya kontaminasi.
Hasil Kerja Praktik
Hasil yang di peroleh selama PKL yaitu:
1. Perawatan Jamur
 Perawatan jamur terdiri dari penyiraman dan pembuangan kotoran yang terdapat
pada ujung baglog.
 Penyiraman jamur dilakukan 2 kali dalam sehari
 pembuangan kotoran pada ujung baglog dilakukan setiap minggu 1 kali.
Hasil Kerja Praktik
2. Panen Jamur
 Dilakukan setiap pagi hari.
 Kriteria jamur yang layak untuk dipanen yaitu berukuran besar, mekar dan warnanya putih kekuning-
kuningan.
 Dari jumlah jamur yang dapat dipanen dari perbaglognya bisa mencapai 110 gram.
 Setiap kali kami panen sekitar 1-4 kg perharinya.
 Dikemas untuk di jual pada cafe terdekat atau kepada pelanggan yang mengonsumsi jamur.
 Harga jual untuk perkilonya yaitu rp.20.000.
 Pada akhir pelaksanaan praktik, pemanenan jamur mengalami penurunan.
Hasil Kerja Praktik
3. Produksi baglog
 Dilakukan 2 kali dalam seminggu.
 Produksi baglog terdiri dari penyemain bahan, pengemasan medium, pengepresan, sterilisasi, dan pembibitan.
 Setiap kali kami produksi menghasilkan sekitar 250-500 baglog perproduksinya.
 Pada saat produksi baglog terkadang ada yang berhasil dan gagal.
 Pada masa inkubasi ada sekitar 1-10 baglog yang pertumbuhan miseliumnya lambat.
 Ada sekitar 1-5 baglog yang sobek disebabkan pada saat selesai sterilisasi terdapatnya plastik baglog menempel pada
steamer (alat pembakaran) sehingga plastik sobek.
 Kami menghasilkan sekitar 2.000 baglog.
 Harga 1 baglog yaitu rp.3000.
Hasil Kerja Praktik
4. Pembibitan
 Pembibitan F0
 Pembibitan F0 2 kali.
 Pertama menghasilkan 15 botol.
 Terdapat 2 media yang tumbuh miselium, pertumbuhannya sangat lambat.
 Pembuatan yang kedua menghasilkan 20 botol.
 Ada 1-6 media yang hanya ditumbuhi miselum dan pertumbuhannya juga melambat.
 Banyak media yang gagal dikarenakan adanya media yang terkontaminasi akibat kurang sterilnya alat dan tempat
pada saat melakukan inokulasi.
Hasil Kerja Praktik
 Pembibitan F1
 Pembibitan F1 tidak dapat kami lakukan dikarenakan tidak adanya media F0 yang akan diturunkan ke media F1 .
 Pembibitan F2
 Pembibitan F2 kami lakukan 2 kali.
 pertama kami menghasilkan sekitar 15 botol.
 kedua menghaslkian sekitar 25 botol.
 Pada pembuatan medium F2 juga terdapat media yang terkontaminasi sekitar 5 media yang terkontaminasi .
Thanks!
Any questions?

Anda mungkin juga menyukai