Anda di halaman 1dari 14

LOGBOOK MAGANG

Tanggal : Jumat, 4 januari 2019

Waktu : 08.00, 13.00, dan 16.00

Kegiatan : Melakukan pengukuran suhu dan kelembaban serta pengamatan cuaca.

Waktu : 09.00 hingga 11.00

Kegiatan : Melakukan pemupukan melon pada green house

Prosedurnya:

1. Melakukan penimbangan pupuk KCl orange sebanyak 65 gram yang dibuat sebanyak 2 kali,
untuk aplikasi pada green house
2. Melakukan penimbangan pupuk NPK berwarna biru sebanyak 160 gram yang dibuat
sebanyak 2 kali
3. Kemudian kedua pupuk tersebut (Kcl dan NPK) dimasukkan ke dalam satu wadah atau ember
4. Kemudian isi air pada wadah penampungan hingga 60 liter lalu masukkan pupuk tersebut dan
aduk hingga merata
5. Pemberian pupuk sebanyak 500 mL pupuk per polisak yang di aplikasikan tanpa mengenai
daun
6. Pada pemupukan dengan KCl dan NPK diberikan pada greenhouse 5a dengan sistem kocor
7. Selanjutnya pada polisak greenhouse 5c diberikan tinasil daun sebanyak 120 gram yang
dilarutkan dalam 60 liter air
8. Tinasil daun diberikan sebanyak 500 mL per polisak

Waktu : 15.00-17.00

Kegiatan : Pembuatan pupuk B gandasil

Prosedur:

1. Melakukan penimbangan pupuk b gandasil D sebanyak 2 gram per liter


2. Pada greenhouse 6a terdapat 149 pot pupuk a, dan pada greenhouse 6b terdapat 152 pot
pupuk b
3. Sehingga dosis 6a sebanyak 375 gram/75 liter NPK dan KCl sebanyak 150 gram/75 liter,
sedangkan pada greenhouse 6b dosisnya 152 gram/75 liter
4. Setelah dilakukan penimbangan, maka dilarutkan dalam air
5. Aduk hingga merata, lalu aplikasikan sebanyak 500mL per polisak dengan mengaplikasikan
tanpa terkena daun.

Keterangan (Hasil)

Salah satu Pupuk yang digunakan adalah pupuk anorganik yang banyak mengandung unsur
nitrogen, fosfor, dan kalium. Nitrogen dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman secara keseluruhan,
mendorong pembentukan daun dan batang tanaman. Fosfor dibutuhkan untuk merangsang
pertumbuhan akar, mendorong pembentukan bunga dan buah serta memperkokoh batang. Kalium
dibutuhkan untuk mengedarkan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh tanman, merangsang
pembungaan dan pembentukan buah.
Selain itu dapat diberikan pupuk tambahan berupa pupuk daun yang disemprotkan ke seluruh
bagian tanaman, tujuannya agar tanaman mendapatkan tambahan zat hara yang dapat diserap
langsung oleh daun dan bagian tanaman lainnya. Pupuk daun yang digunakan antara lain pupuk
Gandasil-D (berwarna hijau) yang memiliki unsur N tinggi dengan konsentrasi 2g/liter pemberian
dapat dilakukan sejak tanaman berumur satu minggu setelah tanam, selanjutnya diberikan lagi dengan
interval seminggu sekali. Apabila tanaman mulai berbunga, pupuk diganti dengan Gandasil-B
berwarna merah yang memiliki unsur P tinggi dengan konsentrasi 2 g/liter.
Tanggal : Sabtu, 5 januari 2019

Waktu : 08.00-11.00

Kegiatan : Melakukan penyiraman pada kelengkeng tabulampot

Prosedurnya :

1. Menyiapkan alat-alat yang dibutuhkan untuk mempermudah proses penyiraman pada


kelengkeng tabulampot
2. Masukkan selang ke dalam keran air, selanjutnya selang tersebut digunakan untuk menyiram
kelengkeng tabulampot
3. Penyiraman pertama dilakukan pada kelengkeng tabulampot yang sudah tumbuh besar dan
penyiraman kedua dilakukan pada kelengkeng umur 4 MST
4. Penyiraman dilakukan dengan memperhatikan tingkat kekeringan media tanam pada
kelengkeng tabulampot, pada kelengkeng tabulampot yang sudah dewasa penyiramannya
sampai media tanamnya basah semua
5. Kegiatan penyiraman selebihnya dilakukan seperti pada umumnya.

Waktu : 13.00-17.00

Kegiatan : melakukan pembersihan area sekitar tabulampot, serta melakukan kegiatan


penyiangan kelengkeng tabulampot

Prosedurnya :

1. Pembersihan dilakukan secara manual dengan menggunakan tangan


2. Pada pembersihan areal sekitar lahan dibersihkan dari daun daun kering
3. Apabila lahan sudah bersih, dilakukan penyiangan pada kelengkeng tabulampot yang
dilakukan secara manual juga.
4. Kegiatan penyiangan dengan maksud untuk membersihkan dari gulma

Keterangan (Hasil)

Penyiraman yang baik dianjurkan 2 hari sekali sebanyak 1-2 gayung saja, karena media yang
terbatas. Bila berlebihan ini bisa mengakibatkan akar terendam, busuk, bercacing, dan efeknya
tanaman lengkeng bisa mati.

Penyiangan yang dilakukan pada hari sabtu, tanggal 7 januari masih menggunakan secara
manual dengan tangan, karena jumlah rumput atau gulma yang tumbuh masih dapat dikendalikan
dengan tangan.
Tanggal : Senin, 7 januari 2019

Waktu : 08.00-11.00

Kegiatan : Melakukan Pemanenan (pemindahan) hasil nyangkokan pada jambu biji kristal

Prosedur :

1. Melakukan pemeriksaan pada bagian dalam pembalut cangkokan (plastik) apakah sudah
terdapat akar yang tumbuh. Jika sudah ada maka dapat dilakukan pemindahan cangkokan
tersebut kedalam media tanam dalam polybag
2. Langkah selanjutnya adalah memotong dahan cangkokan dengan menggunakan parang yang
tajam. Usahakan dahan cangkokan harus putus dalam satu kali tebasan, dahan yang dipotong
harus berbentuk lancip agar mudah ditusukan ke tanah saat di tanam nanti
3. Media cangkokan (cocopeat) sedapat mungkin jangan berantakan, karena jika media pada
cangkokan rusak atau pecah takut mengganggu pertumbuhan akar cangkokan
4. Setelah cangkokan dipotong dari dahan induk sedapat mungkin hari itu juga harus dilakukan
penanaman supaya akar cangkokan yang masih muda tidak membusuk

Waktu : 13.00-17.00

Kegiatan : melakukan pemindahan hasil cangkokan jambu biji kristal ke dalam polybag

Prosedur :

1. Jambu biji kristal pada hasil cangkokan terlebih dahulu dikumpulkan


2. Kemudian, lakukan perendaman hasil cangkokan pada sebuah drum agar media cangkokan
tetap basah
3. Setelah melakukan perendaman, maka tahap selanjutnya adalah mencampurkan media tanam
berupa arang sekam dan tanah dengan menggunakan garpu agar tercampur merata
4. Setelah itu, pada jambu kristal hasil cangkokan tadi dilepaskan dengan menggunakan kater,
dan harus dilakukan dengan hati-hati karena agar media cangkokan tidak rusak, karena
selama pembibitan sumber nutrisi hanya berasal dari media tersebut.
5. Setelah plastik dilepaskan, isi polybag dengan media berupa campuran arang sekam dan tanah
hingga bagian bawah polybag sekiranya telah memenuhi area bawah polybag
6. Kemudian, letakkan bibit jambu biji kristal pada bagian tengah polybag yang telah diisi
sekam dan tanah
7. Setelah itu, masukkan kembali arang sekam dan tanah ke dalam polybag hingga penuh
sampai bagian atas polybag.
8. Padatkan bagian atas dengan menggunakan jari secara perlahan, dan jangan terlalu kers,
dikarenakan dapat merusak akar jambu biji kristal yang masih muda, selain itu juga supaya
akar tersebut lebih mudah menjalar

Keterangan (Hasil) :

Setelah kegiatan mencangkok telah selesai dilakukan, kemudian harus menunggu 3-5 minggu
sampai cangkokan tumbuh akar. Hal yang penting yang tidak boleh kita abaikan dalam proses
mencangkok adalah jika kita menggunakan media plastik untuk membalut cangkokan setelah kokopit
dibungkus dan diikat dengan batang yang dicangkokan jangan lupa membolongkan plastik pembalut
tersebut, hal ini dimaksudkan supaya jika hujan air akan masuk ke dalam kokopit cangkokan tersebut,
hal ini membantu mempercepat tumbuhnya akar pada cangkokan, namun jika menggunakan media
sabut kelapa (serabut) sebagai pembungkus cangkokan hal ini tidak perlu dilakukan.

Setelah cangkokan berumur kira-kira tiga minggu, maka harus dilakukan pemeriksaan dengan
cara melihat dari luar apakah sudah ada akar yang tumbuh dalam pembalut cangkokan. Jika sudah ada
maka sudah bisa dilakukan pemindahan cangkokan tersebut kedalam media tanam

Maka tahap selanjutnya setelah tanaman berhasil di cangkok diantaranya adalah pindahkan
hasil cangkokan ke tempat yang baru sehingga hasil cangkokan tersebut dapat tumbuh sendiri.
Usahakan tempat yang baru sudah siap untuk ditempati. Dan pastikan tanah yang digunakan adalah
tanah yang subur. Selain itu pada saat pemindahan hasil cangkokan harus dilakukan dengan hati-hati
terutama pada saat melakukan perobekan plastik (pembalut) dengan menggunakan cutter, usahakan
cocopeat yang sudah terdapat akar nya tersebut jangan sampai hancur atau rusak, karena pemindahan
hasil cangkokan ddi Taman Buah Mekarsari dilakukan pada polybag terlebih dahulu sehingga nutrisi
atau kebutuhan hasil cangkokan tersebut hanya terpenuhi melalui media itu saja, selain itu juga pada
saat ingin merobek plastik dengan menggunakan cutter perhatikan jika akar muda tersebut tidak ikut
tersayat oleh cutter. Selanjutnya adalah pada saat ingin memadatkan tanah jangan terlalu keras karena
dapat merusak akar dan agar akar tesebut dapat lebih mudah menjalar.
Tanggal : Selasa, 8 januari 2019

Waktu : 08.00-11.00

Kegiatan : Penyiapan tanaman muda kelengkeng pingpong untuk dilakukan perbanyakan


dengan teknik penyusuan

Prosedur

1. Menyiapkan Tanaman muda kelengkeng yang telah ditanam dalam polybag


2. Menyiapkan alat yang diperlukan seperti tali rafia untuk mengikat tanaman muda
3. Kemudian selanjutnya, tali rafia di ikatkan di batang yang dekat dengan tanah, kemudian
lilitkan tali rafia ke bagian bawah polybag sebanyak 4 kali. Lalu perkuat ikatan tersebut
4. Ketika ingin melilitkan tali rafia ke bagian bawah polybag, pegang batang dengan perlahan
jangan sampai terlepas dari polybagnya
5. Usahakan ketika melilitkan polybag bagian bawahnya ditarik lebih kencang, agar pada saat
penyusuan tidak mudah lepas
6. Apabila terdapat tunas pada batang tanaman kelengkeng pingpong muda, dapat dibuang saja
karena yang dibutuhkan pada perbanyakan dengan penyusuan hanya batang utama saja.

Waktu : 13.00-17.00

Kegiatan : Penyusuan pada tanaman kelengkeng pingpong

Prosedur :

1. Pembuatan bibit dengan teknik susuan membutuhkan indukan yang sehat dan calon bibit yang
sehat pula.
2. Setelah itu temukan batang pohon indukan yang memiliki diameter mirip dengan batang
calon bibit. Setelah ketemu, potong melintang atau menyirip sepanjang 2-3 cm saja.
Kemudian potong juga ujung batang kelengkeng calon bibit secara melintang juga. Ini
dimaksudkan agar batang bisa diselipkan diantara kelengkeng indukan dan anakan
3. Setelah ditpotong, mulai sambung kedua ujung kelengkeng. Yaitu kelengkeng indukan dan
kelengkeng muda yang tadi sudah di sayat
4. Setelah kedua kambium bertemu, pastikan ikat jangan sampai merobah sambungan tadi. Ikat
dengan tali rafia yang kuat agar tidak goyah nantinya
5. Bibit kelengkeng bisa dipisahkan dari induknya jika sudah sekitar 1,5-2 bulan, atau dengan
ciri-ciri adanya pembengkakan pada sambungan tersebut.

Keterangan (Hasil)

Teknik penyusuan dilakukan dengan menyambung batang tanaman lengkeng dengan batang
tanaman lengkeng lainnya sebagai indukan. Teknik ini berbeda dengan teknik okulasi yang hanya
mengambil pucuk batang yang sehat. Teknik ini menggunakan seluruh bagian untuk dipakai.
Guanakan kelenkeng yang ditanam dalam polybag. Hal ini dimaksudkan agar ringan dan mudah
dipindahkan dan digantung pada batang indukan. Selanjutnya pemotongan ujung batang kelengkeng
calon bibit secara melintang dimaksudkan agar batang bisa diselipkan diantara kelengkeng indukan
dan anakan. Pada saat proses penyambungan batang indukan dan batang tanaman tanaman muda
pastikan kambium untuk kelengkeng indukan dan batang kelengkeng muda saling berhimpitan, jika
tidak bertemu kambiumnya maka pastinya proses penyusuan juga gagal. Karena penyusuan
kelengkenng hanya bisa dilakukan jika kedua kambium bertemu. Sebab proses peredaran makanan
pada tumbuhan adalah melalui kambium. Pada proses pembuatan sayatan harus menggunakan pisau
yang tajam dan steril, karena penggunaan pisau yang tidak tajam akan memperbesar kemungkinan
pembusukan. Jika terjadi pembusukan maka akan berakibat kegagalan yang fatal. Proses pengikatan
bibit juga harus rapi dan kokoh agar tidak lepas nantinya setelah terikat kuat bisa langsung ditanam
pada lahan terbuka. Bibit kelengkeng bisa dipisahkan dari indukan setelah 1,5-2 bulan. Hasil pada
penyusuan dapat dilihat dengan ciri yaitu Ketika bibit sudah sempurna menyatu dengan indukan maka
bibit sudah siap, atau terjadi pembekakan pada batang antara indukan dengan tanaman muda (batang
smbungan).
Tanggal : Rabu, 9 januari 2019

Waktu : 08.00-11.00 WIB

Kegiatan : Repotting Bibit Abiu/Sawo Australia Hasil Seedling (Jumlahnya 24)

Prosedur

1. Mengambil bibit abiu yang berasal dari seedling, lalu dipindahkan ke ruangan khusus
repotting pembibitan
2. Sebelumnya bibit abiu hasil seedling dilakukan penyiraman terlebih dahulu
3. Melepaskan polybag Abiu dengan menggunakan pisau
4. Langkah selanjutnya adalah, seedling abiu yang telah dibuka polybagnya sedikit di gepprak-
geprakan secara perlahan agar tanah dan arang sekam (media) yang sebelumnya terpisah dari
akarnya sehingga mempermudah seedling abiu tersebut untuk dimasukkan kedalaam polybag
yang baru
5. Selanjutnya, pada polybag yang baru dimasukkan media yang berupa pencampuran antara
arang sekam dan tanah ¼ bagian polybag
6. Kemudian polybag yang sudah terisikan ¼ bagiannya diratakan dengan sedikit digeprakan
agar bagian bawah polybag rata
7. Selanjutnya, masukkan bibit abiu yang berasal dari seedling ke dalam polybag yang telah
terisi ¼ bagian dan letakan dibagian tengah
8. Setelah itu, berikan tanah dan arang sekam lagi hingga polybag terisi penuh
9. Setelah polybag terisi penuh dengan sekam dan tanah, maka selanjutnya dilakukan pemadatan
dibagian atasnya, sehingga bibit abiu hasil seedling dapat berdiri kokoh

Waktu : 13.00-17.00

Kegiatan : Repotting Bibit Manggis Hasil Seedling

Prosedur

1. Mengambil bibit manggis yang berasal dari seedling, lalu dipindahkan ke ruangan khusus
repotting pembibitan
2. Sebelumnya bibit manggis hasil seedling dilakukan penyiraman terlebih dahulu
3. Melepaskan polybag manggis dengan menggunakan pisau, pada bibit manggis yang akan di
repotting ini media nya hanya menggunakan tanah liat
4. Selanjutnya, pada polybag yang baru dimasukkan media yang berupa pencampuran antara
arang sekam dan tanah ¼ bagian polybag
5. Kemudian polybag yang sudah terisikan ¼ bagiannya diratakan dengan sedikit digeprakan
agar bagian bawah polybag rata
6. Selanjutnya, masukkan bibit manggis yang berasal dari seedling ke dalam polybag yang telah
terisi ¼ bagian dan letakan dibagian tengah
7. Setelah itu, berikan tanah dan arang sekam lagi hingga polybag terisi penuh
8. Setelah polybag terisi penuh dengan sekam dan tanah, maka selanjutnya dilakukan pemadatan
dibagian atasnya, sehingga bibit abiu hasil seedling dapat berdiri kokoh

Keterangan (hasil)
Pada saat melakukan repotting saya melakukan wawancara dimana dalam pemilihan bibit
abiu yaitu meliputi: bibit buah yang berkualitas adalah batang tanaman buahnya kokoh, daunnya
rimbun, segar dan berwarna hijau. Perakarannya banyak dan kuat. Sedangkan pada manggis
dengan ukuran P25 (Polybag diameter 25) dengan perbanyakan dari biji makan tinggi bibit sekitar
40-80 cm dengan umur bibit minimal 6 bulan. Sedangkan pada ukuran P35 (Polybag diameter 35
cm) dengan perbanyakan dengan biji, tinggi bibit sekitar 1-1,5 m dan umur bibit minimal 1 tahun
karena pertumbuhan manggis yang lama sehingga selama 1 tahun.

Pada manggis, pemilihan bibit terbagi jadi dua yaitu apabila ditanam pada tabulampot atau
ditanam pada lahan langsung

Tabulampot Di lahan langsung


Pilihlah bibit yang unggul dan berkualitas baik, Pilihlah bibit yang unggul dan berkualitas baik,
sehat serta tidak terserang hama atau penyakit, sehat serta tidak terserang hama ataupun
daun hijau segar tidak kering, berbatang kokoh penyakit, daun hijau tidak kering, berbatang
tidak kering dan kurus, berdaun lebat. kokoh tidak kering, kurus, dan berdaun
Tanggal : Rabu, 9 januari 2019

Waktu : 08.00-11.00 WIB

Kegiatan : Pembuatan Keratan pada batang untuk cangkok sawo manila

Prosedur

1. Pilihlah batang pohon yang sudah dewasa dan berkambium yang memiliki diameter kira kira
2 cm
2. Sayat batang dengan membentuk seperti lingkaran, dengan jarak kira kira dua jari tangan
sebagai tanda pembatas
3. Kemudian potong bagian kulit batang kira-kira 10 cm kemudian diamkan 10 sampai 15 menit
atau sampai getah batang pohon tersebut kering
4. Setelah itu kerik batang dengan bagian belakang pisau supaya lebih kering dan getahnya
hilang, namun apabila tidak dilakukan maka ada kemungkinan kambium batang tersebut yang
telah dikerat maka akan menjadi keadaan awal seperti sebelum dilakukan pengeratan
5. Pembuatan keratan untuk cangkok dilakukan sebanyak 190 batang sawo manila untuk
selanjutnya dilakukan penyangkokan dengan kokopit

Waktu : 13.00-16.00 WIB

Kegiatan Menyangkok Sawo Manila

Prosedur :

1. Setelah dilakukan proses pengeratan pada jam 8 hingga jam 11, maka selanjutnya dilakukan
penyangkokan
2. Langkah awal adalah, bola cangkokan yang berisi kokopit dibelah menjadi dua dengan arah
horizontal dengan menggunakan cutter sebanyak 190 bola cangkokan
3. Kemudian, berikan hormon tumbuh pada batang dengan menggunakan hormon tumbuh
rootone pada bagian sayatan atas
4. Lalu langkah selanjutnya adalah ambil bola cangkokan yang telah dibelah
5. Tempelkan bola cangkokan tepat ditengah batang yang telah dikerat, sambil dilakukan
penekanan dengan keras
6. Selanjutnya agar bola cangkokan tidak mudah lepas maka diikat dengan menggunakan tali
dan diikat sekuat mungkin.
7. Pengikatan dilakukan dengan melilitkan tli 1 sampai 2 kali lalu tekan pada bola cangkokan
dan tarik tali dengan kuat
8. Pembuatannya sebanyak 190 cangkokan (hasil cangkokan pada sawo 2 bulan)

Keterangan (Hasil)

Mencangkok adalah teknik perbanyakan vegetatif dengan cara pelukaan atau pengeratan
cabang pohon induk dan dibungkus media tanam untuk merangsang terbentuknya akar. Sebelum
dilakukan pencangkokan, pertama yang harus dilakukan adalah melakukan proses pengeratan pada
batang tanaman sawo. Pada saat melakukan pengeratan pada tanaman sawo dilakukan dengan
menggunakan cutter atau pisau. Pada batang tanaman sawo manila ini terdapat banyak getah,
sehingga proses pengeratan dilakukan terlebih dahulu kira-kira 3 jam atau satu hari sebelum dilakukan
penutupan dengan menggunakan kokopit (bola cangkok). Selain itu apabila batang bagian luarnya
telah disayat semuanya, harus dilakukan pengerikan pada batang karena apabila tidak dilakukan
pengerikan pada batang tersebut maka hasil dari pengeratan akan kembali pada keadaan batang awal
sebelum dilakukan proses pengeratan atau dengan kata lain akan terbentuk kulit kayu lagi (sertai
gambar ya). Pada saat melakukan pengerikan dengan menggunakan pisau atau kuter, proses tersebut
dilakukan dengan menggunakan pisau bagian belakang hal tersebut dilakukan dengan maksud agar
batang tidak terluka.

Keuntungan pembibitan dengan sistem cangkok yaitu produksi dan kualitas buahnya akan
persis sama dengan tanaman induknya, sedangkan kelemahannya adalah pembibitan dengan sistem
cangkok yaitu pada musim kemarau panjang tanaman tidak tahan kering, tanaman mudah roboh bila
ada angin kencang karena tidak berakar tunggang. Media untuk mencangkok menggunakan cocopit
atau serbuk sabut kelapa. Waktu pelaksanaan sebaiknya dilakukan pada awal musim hujan, sehingga
cangkokan tidak akan kekeringan. Pembungkus cangkok sangat dianjurkan untuk memakai
pembungkus plastik. Kelebihan memakai plastik yaitu relatif lebih murah dan mudah diperoleh, kedap
air sehingga media tetap basah dan tidak perlu disiram, pembungkus dari plastik mudah dilepas, akar-
akar yang baru tumbuh dalam cangkokan tidak akan putus karena tidak melekat di plastik. Pengikatan
bola cangkokan harus dilakukan dengan kuat, karena jika tidak maka bola cangkokan akan mudah
terlepas, selain itu juga nantinya akar tidak akan tumbuh.

Pengupasan kulit kayu akan memutus aliran zat makanan dari daun, sehingga zat makanan
akan menumpuk di dekat sayatan atas dan merangsang pertumbuhan akar. Dahan sawo yang sudah di
cangkok tidak perlu disiram karena medianya pada malam hari akan menguap, dan lembab. Apabila
akar sudah tumbuh banyak, potong batang dibagian bawah akar dengan gergaji, maka cangkokan
sawo siap dipindahkan dalam polybag
Tanggal : Jumat, 12 januari 2019

Waktu : 08.00-09.00

Kegiatan: Pembuatan Media Tanam

Prosedur

1. Pertama, menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan. Seperti arang sekam dan tanah, garu
dan alat pengaduk media tanam lainnya
2. Selanjutnya, sekam dan tanah digemburkan dengan menggunakan garu
3. Setelah sekam dan garu digemburkan, kedua media tersebut dicampurkan dan sambil
dilakukan pengadukan dengan menggunakan sekop.
4. setelah tercampur, masukkan media kedalam polybag ukuran sedang dengan perbandingan
2:1 (sekam : tanah)
5. usahakan media tanam pada polybag tersebut padat, media tanam pada polybag ini
selanjutnya akan dilakukan proses penyemaian secara generatif pada rambutan
6. Selain untuk penyemaian rambutan, media tanam tersebut selanjutnya digunakan sebagai
media tanam untuk berbagai jenis tabulampot

Waktu : 14.00-17.00

Kegiatan : Persiapan benih jambu biji untuk dilakukan perbanyakan secara generatif

Prosedur :

1. Pilihlah buah yang berasal dari tanaman induk


2. Pastikan buah sudah matang langsung di pohon, dengan ciri-ciri kulit buah berwarna hijau
kekuningan, lunak dan aroma khas jambu biji sudah mulai tercium
3. Pilihlah buah jambu biji yang berukuran besar dan berat, dimana hal ini mengindikasikan
bahwa kuantitas biji yang terkandung di dalamnya juga banyak
4. Hindari memilih buah yang sudah jatuh ataupun pecah
5. Kupas buah jambu biji dan ambil bijinya
6. Cuci biji buah pada air mengalir hingga bersih
7. Rendam biji selama 3 jam dengan air
8. Buanglah biji-biji yang mengambang
9. Ambil biji-biji yang mengambang
10. Simpanlah biji selama satu hari

Keterangan (Hasil):

Media tanam merupakan komponen utama ketika akan bercocok tanam. Media tanam yang
akan digunakan harus disesuaikan dengan jenis tanaman yang ingin ditanam. Secara umum, media
tanam harus dapat menjaga kelembapan daerah sekitar akar, meyediakan cukup udara, dan dapat
menahan ketersediaan unsur hara. Media tanam yang digunakan adalah sekam. Sekam padi adalah
kulit biji padi yang biasa digunakan bisa berupa sekam bakar atau sekam mentah (tidak dibakar).
Sekam bakar dan sekam mentah memiliki tingkat porositas yang sama. Sebagai media tanam,
keduanya berperan penting dalam perbaikan struktur tanah sehingga sistem aerasi dan drainase di
media tanam menjadi lebih baik. Penggunaan sekam bakar untuk media tanam tidak perlu disterilisasi
lagi karena mikroba patogen telah mati selama proses pembakaran. Selain itu sekam bakar juga
memiliki kandungan karbon (c) yang tinggi sehingga membuat media tanam ini menjadi gembur.
Namun, sekam bakar cenderung mudah lapuk. Sementara kelebihan sekam mentah sebagai media
tanam yaitu mudah mengikat air, tidak mudah lapuk, merupakan sumber kalium yang dibutuhkan
tanaman, dan tidak mudah menggumpal atau memadat sehingga akar tanaman dapat tumbuh dengan
sempurna. Namun, sekam padi mentah cenderung miskin akan unsur hara. Media tanam yang kedua
adalah tanah liat. Pada dasarnya tanah liat bersifat miskin unsur hara sehingga perlu dikombinasikan
dengan bahan-bahan lain yang kaya akan unsur hara.

Pada kegiatan kedua, dilakukan persiapan benih jambu biji untuk dilakukan perbanyakan
secara generatif. Pada biji yang mengambang harus dibuang karena tidak akan tumbuh, karena jika
biji mengambang artinya biji tersebut telah rusak, kosong, atau yang kandung lembaganya telah rusak
lebih ringan daripada massa jenis air. oleh karena itu, biji yang demikian akan mengambang. Biji yng
telah rusak tentu saja tidak kompatibel lagi sehingga tidak akan mungkin tumbuh.
Tanggal : 14 januari 2019

Waktu : 08.00-11.00

Kegiatan : Pengadukan media tabulampot jambu biji Kristal

Prosedur

1. Persiapkan alat dan bahan yang diperlukkan yang meliputi sekam, tanah, dan pupuk
kandang
2. Media yang dibutuhkan sebanyak 1:2:3
3. Pertama, ambil arang sekam dan diratakan, lalu diatasnya ditambah pupuk kandang,
kemudian ditambahkan tanah juga
4. Selanjutnya, ketiga media tersebut diaduk dengan menggunakan sekop
5. Setelah semua media diaduk, lalu dipindahkan ke tempat yang tidak terkena hujan,
sebagai antisipasi jika turun hujan
6. Pengadukan media tabulampot jambu biji Kristal selesai dilakukan, kemudian
selanjutnya dapat digunakan.

Waktu : 13.00-15.00

Kegiatan : Repotting polybag jambu biji Kristal ke ember 22 liter

Prosedur

1. Mengambil bibit manggis yang sudah berumur 4 bulan untuk dipindahkan se ember
22 liter
2. Melepaskan polybag jambu biji kristal dengan menggunakan pisau.
3. Selanjutnya, pada ember 22 liter dimasukkan media yang berupa pencampuran antara
arang sekam, tanah, pupuk kandang ¼ bagian.
4. Selanjutnya, masukkan bibit jambu biji kristal yang berasal dari hasil cangkokan ke
dalam ember 22 liter yang telah terisi ¼ bagian dan letakan dibagian tengah
5. Setelah itu, berikan media tanam lagi hingga ember terisi penuh
6. Setelah ember 22 liter terisi penuh dengan sekam dan tanah, maka selanjutnya
dilakukan pemadatan dibagian atasnya, sehingga bibit jambu biji kristal dapat berdiri
kokoh

Waktu : 15.10-17.00

Kegiatan : Repotting cuka cuka dan Abiu dari ember 22 liter ke ember 60 liter

Prosedur

Anda mungkin juga menyukai