Anda di halaman 1dari 11

TAHAPAN PENELITIAN

Penelitian Tanaman cabai pada Polybeg dengan


menggunakan Pupuk Organik

MARIO POLUAN

10 PERHOTELAN 2
KATA PENGANTAR

Segala puja puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan


Yang Maha Esa, yang telah memberikan limpahan karunia-
Nya kepada kita semua sehingga pada hari ini kita masih
dapat membaca laporan ini, dan telah memberikan
kesempatan kepada penyusun untuk menyelesaikan tugas
yang diberikan tepat pada waktunya.
Selama menyusun laporan ini pasti ada hambatan dan
keselahan dikarenakan sedikitnya pengetahuan penyusun
terhadap materi yang diangkat, karena campur tangan dari
beberapa pihak akhirnya penyusun dapat menyelesaikan
laporang ini, maka dari itu dengan kerendahan hati
penyusun ucapakan banyak terima kasih kepada seluruh
pembimbing yang telah membimbing selama proses
penyusunan, dan akhirnya tersusunlah maka yang diberi
judul " Penelitian Tanaman cabai pada Polybeg dengan
menggunnakan Pupuk Organik ".
DAFTAR ISI…………………

Bab I PENDAHULUAN
a. Latar Belakang

b. Tujuan

Bab II TINJAUAN PUSTAKA


a. Ciri Khas Tanaman cabai

b .Lama Penanaman Sampai Panen

Bab III ANALISIS DATA


a. Persiapan Media Tanaman

b. Pengukuran Tanaman

Bab IV KESIMPULAN/PENUTUP
Bab I
PENDAHULUAN
• Latar Belakang
Cabai merupakan tanaman perdu dari famili terung-terungan
yang memiliki nama ilmia capsicum so. Cabai diduga berasal
dari meksiko dan Amerika tengah, serta wilaya Andes Amerika
Selatan. Sebelum menyambar ke dunia lain, cabai terlebih
dahulu menyebar Eropa melalui Spanyol dan terkenal sebagai
Chili pepper atau geinea pepper. Diperkirakan ada dua puluh
spesies yang sebagian besar hidup di negara asalnya.
Masyarakat di Indonesia pada umumnya hanya mengenal
beberapa jenis saja yakni cabai merah, cabai keriting, cabai
rawit, dan paprika (Suriana, 2012)

• Tujuan
1. Mengetahui Asal-Usul Tanaman cabai
2. Apa Syarat Tumbuh Tanaman cabai
3. Mengetahui Budidaya Tanaman cabai

Bab II
TINJAUAN PUSTAKA
• Ciri khas Tanaman cabai

Ciri-ciri tanaman cabai memiliki warna daun cabai berwarna


hijau muda. Panjang daunya sekitar 3-11 cm dan lebar daun
berkisar 1-5 cm. Tanaman cabai memiliki maksimal sepanjang
80 cm. Panjang batang 20 cm dengan bentuk percabangan
yang acak.

• Lama Penanaman Sampai Panen


Cabai yang di tanam di dataran rendah dapat di panen
pertama kali setelah cabai berumur 70-75 hari, sedangkan
cabai yang di tanam di dataran tinggi baru dapat di panen
untuk pertama kali setelah cabai berumur 4-5 bulan. Setelah
itu, barulah panen dapat di lakukan 3-4 hari sekali secara rutin.

Bab III
ANALISIS DATA
• Persiapan Media Tanam Sawi

a. BUDIDAYA TANAMAN CABAI

Tanaman cabai (capsicium Anum L) adalah tanaman perdu yang


memiliki rasah buah pedas secaraa umum cabai memiliki
banyak kandungan gizi dan vitamin. Di antaranya adalah kalori,
protein, lemak, karbohidrat, kalsium, vitamin A, BQ, dan vitamin
c. Cabai banyak di budidayakan masyarakat petani karena
harga jualnya yang tinggi.

Dalam budidaya cabai adalah pemilihan beni dan pembibitan,


kriteria benih yang baik digunakan sebagai bibit adalah benih
berasal dari pohon yang sehat dalam artian, tanaman induk yang
akan di ambil buahnya sebagai bibit tidak terserang hama dan
penyakit selain itu benih yang di pakai harus benih yang bernas
dan berisi serta ukuran benihnya seragam.

b. PEMBENIHAN CABAI

Proses pembenihan cabai adalah potong cabai menjadi tiga


bagian abil biji pada potongan bagian tengah lalu rendah biji
cabai di segelas air bersih dan akngkat biji cabai yang bermutu
dari rendaman air bersi, keringkan selama tiga hari atau lebih
c. CARA PENGOLAHAN TANAH UNTUK TANAMAN
CABAI

Sebelum menanam cabai kemasan tanah di olah terlebih dahulu


agar tanah tanah yang padat bisa menjadi longgar sehingga
sirkulasi udarah di dalam tanah menjadi baik, oksigen gas gas
dapat masuk ke dalam tanah, gas gas yang meracuni akar dapat
teroksidasi, dan asam asam dapat keluar dari tanah. Bahan
yang di perlukan untuk budidaya tanaman cabai adalah lahan
yang memiliki tanah yang gembur dan memiliki prositas yang
baik.

Untuk memperoleh lahan yang gembur sebaiknya lahan di


bajak. Di bersikan dari batu atau krikil dan sisa sisa akar
tanaman karena apabila terlalu banyak gulma dapat menggangu
pertumbuhan tanaman cabai.

d. PEMBIBITAN TANAMAN CABAI

Proses pembibitan pada budidaya cabai adalah berikut ini :

• setelah benih telah berkecambah atau berumur 10-14 hari


pindahkan benih ke tempat pembibitan berupa polybag ukuran
8×9 cm yang sudah di beri campuran tanah, pasir, pupuk
kandang. Bisa juga menggunakan bumbungan dari bahan daun
pisang sebagai wadahnya.

e. PENANAMAN CABAI

Penanaman bibit tanaman cabai sebaiknya dilakukan pada sore


atau pagi hari. Karena jika di lakukan pada siang hari tanaman
akan layu karenah bibit masih lemah dan perlu penyesuaian
dang suhu panas secarah bertahap bibit yang di tanam
sebaiknya bibit yang berumur 17-23 hari atau telah memiliki
jumlah daun sebanyak 2-4 helai. Cara penanamannya adalah
dengan mengambil bibit dari tempat persemaian pengambilan
bibit dilakukan secara berhati hati. Dengan mencongkel bagian
semai menggunakan Soler agar akar tanaman mudah tidak
rusak pada waktu penanaman usahakan akar Tunggak tanaman
jangan sampai patah atau pun membengkok.

f. PEMELIHARAAN TANAMAN CABAI

Perendaman bendengan cukup dilakukan setiap dua Minggu


sekali.pemukan susulan di tambahkan setelah tanaman
berumur 1 bulan sejak di bibit di tanam. Selanjutnya berikan
pemupukan susulan setiap habis panen pemupukan susulan
bisa menggunakan pupuk organik cair atau kompos

g. PENANAMAN VERTIKULTUR TANAMAN CABAI

Keluarkan bibit cabai dan masukan dalam media tanam agar


bibit tidak rebah. Lakukan pemeliharaan seperti penyiraman,
pemupukan, dan pengendalian organisme pengganggu
tanaman secara rutin tanaman yang sudah berbuah bisa
segerah di panen

h. PENANAMAN HIDROPONIK TANAMAN CABAI

Tahap tahap penyamaian bibit cabai hidroponik yaitu :

1 pili tempat yang akan digunakan dalam penyemaian berupa


polybag dengan ukuran kecil, baki serta patalan tanah.

2 lalu siapkan media semai yaitu campuran tanah humus,


arang sekam dan pupuk kandang kering dengan perbandingan
3:1:1 secarah meratah
3 kemudian ise kedalam tempat semai dan anda pilih (jangan
terlalu penuh)

4 taburkan bibit kedalam tempat semai yang sudah di sisikan


dengan media semai tadi, berikan ruang yang lebar di dalam
tempat semai agar calon tanaman cabai memperoleh ruang
untuk tumbuh maksimal

5 lakukan penyiraman setiap hari pada pagi dan sore, tunggu


sehingga bibit Tumbu tunas sekitar umur 25 Samapi 30 hari
bibit siap di pindahkan

HARI/TANGGAL URAIAN KETERANGAN


19-01-2023 Persiapan Tanah dicampur
lahan/mengisi pupuk kandang dan
tanah di isi dalam pasir
polybag
02-02-2023 Pengamanan 1 T : 4,2 cm

Jumlah daun : 4

Pengamatan 2 T : 5 cm

Jumlah daun : 5
02-03-2023 Pengamatan 3 T : 6,4 cm

Jumlah daun : 7
02-03-2023 Pengamatan 4 T : 6,7 cm

Jumlah daun : 8

10-03-2023 Hasil Pengamatan Tanaman 1


5
T : 16 cm

Jumlah daun : 24

Tanaman 2
T : 3 cm

Jumlah daun : 6

Bab IV

KESIMPULAN/PENUTUP

a. KESIMPULAN

Dari hasil penelitian respon tanaman cabai terhadap


beberapa dosis bokashi sampah pasar dengan dua kali
penanaman secara vertikultur dapat disimpulkan
bahwa:
1.Pemberian dosis bokashi 30 g/tanaman pada
penanaman pertama memberikan hasil yang terbaik
pada tinggi tanaman (16cm), jumlah daun (24 helai),
2. Pemberian bokashi 60 g/tanaman pada penanaman
kedua memberikan hasil yang sama dengan
pemberian bokashi 30 g/tanaman pada periode
penanaman pertama untuk tinggi tanaman dan jumlah
daun tanaman cabai. 5.2.

b.Saran
1. Budidaya cabai sebaiknya dilakukan secara
organik menggunakan bokashi sampah pasar dosis 30
g/tanaman pada setiap kali penanaman.
2. Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan untuk
melakukuan penelitian mengenai pupuk bokashi
sampah besar bagi tanaman cabai

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai