Anda di halaman 1dari 5

Kelompok 1

1. Saskia Nur A

2. Putri Egib

3. Dinda Adista

4. Ahmad Zaihat

5. Justitia A

6. M. Fadil Putra

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Cabai rawit (Capsicum frutescens L.) termasuk dalam famili terong-terongan dan tergolong
tanaman semusim atau tanaman berumur pendek.

Tanaman cabai rawit merupakan jenis tanaman perdu yang memiliki kayu, bercabang dan
tumbuh dengan tegak. Habitat tanaman cabai rawit yaitu di dataran tinggi maupun dataran rendah.
Kandungan zat-zat gizi pada buah cabai rawit cukup lengkap, yaitu lemak, protein, karbohidrat,
kalsium, fosfor, besi, vitamin A, B1, B2, C dan senyawa alkaloid seperti capsaicin, flavanoid, oleoresin
dan minyak atsiri (Sujitno dan Dianawati, 2015).

Pertumbuhan tanaman cabai rawit dipengaruhi oleh lingkungan yang optimum, baik iklim
maupun tanah tempat tumbuhnya. Menurut Hanafi (2010) tanah yang baik untuk pertumbuhan
cabai rawit adalah tanah gembur subur dan banyak mengandung bahan organik. Pertumbuhan cabai
rawit memerlukan bahan

Kimia yang berguna untuk mempercepat pertumbuhan. Biasanya hal ini diatasi oleh para petani
dengan penggunaan pupuk anorganik, akan tetapi pemberian pupuk anorganik secara terus
menerus akan mengakibatkan lingkungan tercemar dan pertumbuhan tanaman cabai rawit akan
menurun sehingga terjadinya gagal panen diakibatkan karena adanya beberapa kendala, terutama
tingkat kesuburan tanah yang semakin menurun. Menurut Parnata (2004) pupuk organik adalah
pupuk yang berasal dari

Sisa-sisa tanaman, hewan, atau manusia seperti, pupuk kandang, pupuk hijau, dan

Kompos baik yang berbentuk cair maupun padat. Pupuk organik berfungsi memperbaiki kesuburan
tanah baik dari aspek kimia, fisika, dan biologis tanah.

B. Rumusan Masalah

-Bagaimana proses pertumbuhan cabai rawit?


-Apakah penggunaan pupuk organik seperti kotoran kambing bermanfaat untuk pertumbuhan
tanaman cabai rawit?

C. Tujuan Penelitian

- Untuk mengetahui proses pertumbuhan cabai rawit serta bagaimana efek dari penggunaan pupuk
organik pada pertumbuhan cabai rawit.

D. Manfaat Penelitian

Untuk mengedukasi kepada semua orang tentang bagaimana pertumbuhan cabai rawit serta
untuk mengetahui manfaat dari penggunaan pupuk organik seperti tai kambing untuk tanaman. Juga
pengaruh tempat strategis dalam penanaman cabai rawit.

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Definisi tanaman cabai rawit

Cabai rawit (Capsicum frutescens) adalah buah dan tumbuhan anggota genus Capsicum yang
buahnya tumbuh menjulang menghadap ke atas (ngathur, Jw.).

Selain memiliki nilai gizi yang cukup tinggi, cabai juga memiliki nilai ekonomi yang tinggi.
Pemanfaatan cabai sebagai bumbu masak atau sebagai bahan baku berbagai industri makanan,
minuman dan obat-obatan membuat cabai semakin menarik untuk diusahakan.

Sistematika tanaman cabai rawit dapat diklasifikasi sebagai berikut:

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Dicotyledonae / Magnoliopsida

Ordo : Solanales

Famili : Solanaceae

Genus : Capsicum

Spesies : Capsicum frutencens L. (Alif, 2017).

Syarat tumbuh tanaman cabai rawit yaitu dapat tumbuh dengan baik pada ketinggian 1-1.500
m dpl dan tumbuh optimal pada daerah dengan kisaran suhu udara 25-320 C (Silvia dkk., 2016).
Tanaman cabai rawit dapat tumbuh baik pada tanah yang subur, gembur, bebas dari nematoda dan
layu bakteri, mempunyai pH
5,5-6,5 serta cukup air. Cabai ditanam di tempat yang terbuka dan tidak ternaungi agar
mendapatkan produksi yang optimal. Cabai paling ideal ditanam dengan intensitas cahaya matahari
antara 60% - 70%, sedangkan lama penyinaran yang paling ideal bagi pertumbuhan tanaman cabai
adalah 10-12 jam (Alif, 2017).

Tanaman cabai rawit merupakan tanaman perdu dengan tinggi mencapai 50-150 cm. Akar
cabai rawit merupakan akar tunggang yang kuat dan bercabang-cabang ke samping membentuk akar
serabut. Batang tanaman cabai rawit berwarna hijau tua, keras dan berkayu, berbentuk bulat, halus
dan bercabang banyak (Djarwaningsih, 2005). Daun cabai rawit berbentuk bulat telur memanjang
dengan ujung meruncing, serta tulang daun yang menyirip. Bunga cabai rawit terletak pada ketiak
daun, mahkotanya berbentuk bintang berwarna hijau keputih-putihan dengan kepala sari berwarna
ungu (Undang dkk., 2015). Buah cabai rawit berbentuk bulat telur memanjang, warna buah cabai
rawit yang sudah masak berwarna jingga hingga merah. Biji cabai rawit berwarna putih

Kekuning-kuningan, berbentuk bulat pipih, tersusun berkelompok (bergerombol).

BAB III

PEMBAHASAN

A. Alat dan Bahan penanaman cabai rawit

1. Polybag

2. Tanah yang telah di campur pupuk kotoran

Kambing

3. Bibit cabai rawit

4. Pisau

B. Pengamatan Pertumbuhan Pada Tanaman

Cabai Rawit

1. Minggu pertama

Di minggu pertama masih belum ada perubahan

2. Minggu kedua
Di minggu kedua sudah mulai muncul kecambah serta tunas cabai rawit

3. Minggu ketiga

Di minggu kedua kini tunas sudah bertambah besar dan tinggi, juga terlihat hijau segar dan subur.
Rata-rata daun disetiap pohonnya ada empat.

4. Minggu keempat

Di minggu keempat, pohon cabai nya semakin tinggi dan besar serta mulai bercabang. Daunnya pun
bertambah besar,Beberapa pohon ada yang sudah memiliki 6 daun.

5. Minggu kelima

Di minggu kelima ini pohon nya semakin bertambah tinggi dan daun nya pun juga semakin besar,
beberapa pohon juga sudah memiliki daun lebih dari 8 karena banyaknya juga cabang pohon.

Pengamatan cabai rawit ini di mulai pada tanggal 14 Maret 2023 – 17 April 2023. Dimana pada
minggu pertamanya di letakkan di tempat yang kurang strategis(kurang terkena cahaya matahari
dan area nya kering), mungkin itu salah satu alasan mengapa pada minggu pertama tanaman cabai
rawit belum memunculkan tunas, pada minggu kedua dipindahkan ke tempat yang lebih
strategis(mendapatkan cahaya matahari yang cukup serta area sekitar yang lembab) sehingga pada
minggu-minggu berikutnya tanaman cabai rawit mulai lebih cepat bertumbuh dikarenakan juga
pada tanah yang digunakan itu diberi pupuk/kompos kotoran kambing.

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah kami lakukan pada saat penelitian, dapat
disimpulkan bahwa pertumbuhan tanaman cabai rawit dengan memperhatikan tempat yang
strategis serta penambahan kotoran kambing pada tanah yang merupakan media tanamnya
membuat pertumbuhan tanaman cabai rawit cukup

B. Saran

Dari hasil penelitian ini disarankan agar selalu memperhatikan tempat strategis ketika
menanam tumbuhan cabai rawit serta dapat menambahkan pupuk organik seperti kotoran kambing
agar hasil yang didapatkan semakin baik.

Anda mungkin juga menyukai