Anda di halaman 1dari 7

Laporan Pratikum Pertumbuhan Dan Perkembangan Tanaman Cabai

Dengan Konsentrasi Pupuk ZPT

Disusun Oleh :

Citaning Anggun Pertiwi (07)

Guru Pengampu : Fuad Aly , S.Pd

Mata Pelajaran Biologi

Madrasah Aliyah Negeri 1 Banyumas

2023/2024
1. Tujuan
1. Untuk mengetahui perbedaan pertumbuhan tanaman yang menggunaka pupuk ZPT
dan yang tidak memakai pupuk ZPT
2. untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman cabai
3. untuk mengetahui perbedaan waktu ke waktu saat penelitian berlangsung yang
dipengaruhi beebrapa faktor
2. Dasar Teori
Pertumbuhan adalah proses dalam kehidupan tanaman yang mengakibatkan perubahan
ukuran tanaman semakin besar dan juga yang menentukan hasil tanaman.
(Guritno 1995)
Perkembangan tanaman adalah kombinasi dari sejumlah proses yang kompleks yaitu proses
pertumbuhan dan diferensiasi lalu pada akumulasi berat kering.
Loomis (dalam Gardner, 1991: 260)
Kebanyakan tanaman cabai melalui dua fase yaitu fase vegetatif dan fase generatif, masa
vegetatif itu antara umur 0-40 hari setelah tanam (HST). Saat masa vegetatif pertumbuhanya
biasanya mengarah pada perkembangan batang dan perakaran, lalu pada fase generatif
berlangsung antara umur 40-5- hari setelah tanam hingga tanaman cabai berhenti berbuah.
Saat fase generatif biasanya digunakan untuk pembungaan, pembuahan, pengisian buah,
perkembangan buah, dan pematangan buah
(Wahyudi dan Topan, 2011).
Cabai merupakan tanaman semusim yang bentuknya perdu dengan perakaran akar tunggang.
Sistem perakaran tanaman cabai menyebar, panjangnya berkisar 25-35 cm. Akar ini
fungsinya antara lain menyerap air dan zat makanan di dalam tanah, serta menguatkan
berdirinya batang tanaman. Akar tanaman cabai tumbuhya tegak dan lurus ke dalam tanah,
fungsinya sebagai penegak pohon yang kedalamannya mencapai 200 cm serta berwarna
coklat. Awalnya akar tunggang lalu tumbuh akar-akar cabang, akar cabang tumbuh horizontal
didalam tanah, dari akar cabang tumbuh akar serabut yang berbentuk kecil biasanya
membentuk masa yang rapat.
.Harpenas dan Dermawan (2010)
Batang utama cabai yaitu tegak dan pangkal yang berkayu panjangnya 20-28 cm berdiameter
1,5-2,5 cm. Batang percabangan biasanya berwarna hijau panjangnya mencapai 5-7 cm,
diameter dari batang percabangan sampai 0,5-1 cm. Percabangan memiliki sifat dikotomi
atau bisa juga menggarpu, tumbuh cabang beraturan secara berkesinambungan.
Hewindati (2006)
Daun tanaman cabai bervariasi spesies dan varietasnya. Daun cabai biasanya daun tunggal
dengan helai berbentuk ovate atau lancolate, biasa bermunculan ditunas-tunas samping yang
tumbuhnya berurutan di batang utama, daun cabai biasanya tersusun spiral.
Agromedia (2007).
3. Alat dan Bahan
1. Bibit cabai siap tanam
2. Polibag 14 x 10
3. Tanah
4. Pupuk Kandang
5. Pupuk ZPT
6. Penggaris
7. Air
8. Sekop

4. Langkah – Langkah
1. Penanaman di dalam polibag dengan diberi pupuk kandang dan diberi cahaya matahari
yang cukup.
2. Perlakuan (A)
Penanaman di polibag dengan diberi pupuk kandang dengan matahari yang cukup.
3. Perlakuan (B)
Penanaman di dalam polibag dengan diberi pupuk kandang serta pupuk ZPT dengan
Cahaya matahari yang redup.
4. Perlakuan (C)
5. Penanaman di dalam polibag dengan pupuk kandang serta pupuk ZPT dengan Cahaya
yang cukup.
5. Cara Penanaman

1. Siapkan polibag berukuran 14x10 yang sudah diberi lubang.


2. Campurkan tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan.
3. Aduk hingga rata menggunakan sekop atau tangan.
4. Siapkan bibit cabai siap tanam.
5. Bila tanah dan pupuk sudah tercampur masukan kedalam polibag ukuran polibag beri
lubang bagian tengah polibag yang sudah diberi tanah.
6. Masukan bibit cabai kedalam lubang di polibag tersebut pastikan akar tanaman cabai
masih utuh sehingga tanaman tidak mati.
7. Letakan sesuai dengan tempat sesuai dengan perlakuan di atas.

6. Hasil Pengamatan

Perlakuan Kode Panjang Tanaman


Tanpa ZPT A 19 19 19,5 20 20.3 21
(26/08) (27/08) (28/08) (29/08) (30/08) (31/08)

ZPT+Redup B 20 21,3 22 22,6 24 26


(26/08) (27/08) (28/08) (29/08) (30/08) (31/08)
Terang+ZPT C 21 22,5 22,9 23,9 25,1 27
(26/08) (27/08) (28/08) (29/08) (30/08) (31/08)

7. Pembahasan

Berdasarkan pada pengamatan yang saya amati,ada 3 Tanaman Cabai Rawit yang diberi
perlakuan berbeda.Tanaman A paling lamban Perkembangan dan Pertumbuhan tanamanya,hal
itu bisa terjadi karena tanaman A tidak diberi pupuk ZPT di hari ke-3 setelah penanaman bibit
ditanam.

Sedangkan Pada Tanaman B Pertumbuhan dan Perkembanganya lebih subur dibandingkan


dengan tanaman A tetapi jika dibandingkan dengan tanaman C,tanaman B lebih tidak
subur.Hal ini dikarenakan oleh Cahaya yang redup. Cahaya bagi tumbuhan khususnya yang
berklorofil cahaya matahari sangat menentukan proses fotosintesis. Fotosintesis adalah proses
dasar pada tumbuhan untuk menghasilkan makanan. Makanan yang dihasilkan akan
menentukan ketersediaan energi untuk pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.

Lalu pada tanaman C,Pertumbuhan dan Perkembangannya paling bagus dan paling subur
diantara tanaman A dan B,ini dikarenakan tanaman C mendapatkan Cahaya yang cukup untuk
berfotosintesis,selain itu tanaman C juga mendapat pupuk ZPT yang membuat tanah menjadi
lebih subur,sehingga tanaman bisa mendapatkan makanan yang cukup.

8. Kesimpulan

Setelah Saya pahami dan Saya amati melalui penelitian ini.Saya simpulkan bahwa
Suhu,Cahaya,Air,Kelembapan udara,dan Pupuk sangat berpengaruh pada pertumbuhan dan
perkembangan suatu tanaman. Inovasi teknis saat ini dalam mendongkrak produksi cabe juga
terus berkembang. Menurut saya banyak inovasi yang bisa Anda lakukan, entah itu untuk
pertanian atau sekadar menanam cabe di pekarangan,dengan penggunaan Zat Pengatur Tumbuh
alias ZPT.Zat pengatur tumbuh adalah senyawa organik yang dihasilkan dari tanaman, dan
berperan untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. ZPT sendiri diberikan
dari luar, namun dapat juga sinstesis, yang pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas kuantitas
hasil produksi tumbuhan.

9. Saran

Semoga Penelitian dan Laporan ini bisa membantu kalian yang ingin membudidayakan tanaman
cabai.Mohon maaf sebesar besarnya apabila ada kesalahan penulisan pada laporan ini.Saya
ucapkan terimakasih.
Daftar Pustaka

Hapsari, A. T., Darmanti, S., & Hastuti, E. D. Pertumbuhan Batang, Akar dan Daun Gulma
Katumpangan (Pilea microphylla (L.) Liebm.) Stems, Roots and Leaves Growth of Ketumpang
(Pilea microphylla (L.) Liebm.) Weeds.

Harahap, F. S., Walida, H., & Arman, I. (2021). Dasar-dasar Agronomi Pertanian. CV. Mitra
Cendekia Media.

Septariani, D. N., Herawati, A., & Mujiyo, M. (2019). Pemanfaatan berbagai tanaman refugia
sebagai pengendali hama alami pada tanaman cabai (Capsicum annum L.). PRIMA: Journal of
Community Empowering and Services, 3(1), 1-9.

Hayati, E. H., Mahmud, T. M. T., & Fazil, R. (2012). Pengaruh jenis pupuk organik dan varietas
terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman cabai (Capsicum annum L.). Jurnal Floratek, 7(2), 173-
181.

TAUFIQ, H. (2020). PENGARUH KOMBINASI PORASI DAN PUPUK HAYATI (M-Bio)


TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI RAWIT (Capsicum
frustescens L.) VARIETAS BARA (Doctoral dissertation, Universitas Siliwangi).

Sari, R. P., Melsandi, M., Fransiska, N., & Fauzi, A. (2018, December). Hormon auksin dan
pengaruhnya terhadap pertumbuhan cabai rawit (Capsicum frutensen) dan cabai keriting
(Capsicum annum). In Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Biologi.
Lampiran

Anda mungkin juga menyukai