Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM

PENGAMATAN PERTUMBUHAN TANAMAN


KANGKUNG

Mengamati Pengaruh Nutrisi Mix A dan Mix B


terhadap Pertumbuhan Tanaman Kangkung
(Ipoemia Aquatica)

Disusun oleh:
Raahilah Sasikirana
X-5
Absen 27

SMAN 56 JAKARTA
TAHUN AJARAN 2023/2024
Jl. Kamal Raya, Tegal Alur, Kec. Kalideres, Kota Jakarta Barat, Daerah Khusus
Ibukota Jakarta 11820
1.1 Landasan Teori

1. Pertumbuhan
Pertumbuhan didefinisikan sebagai peningkatan dalam ukuran fisik dan struktural tanaman yang
tidak dapat balik (irreversible). Pertumbuhan merupakan proses kompleks yang dipengaruhi oleh
faktor genetik dan lingkungan. Pertumbuhan meliputi pembesaran sel, pemanjangan dan
pembelahan sel, serta diferensiasi sel.

Terdapat tiga tipe utama pertumbuhan tanaman, yaitu pertumbuhan primer, sekunder, dan
pertumbuhan khusus. Pertumbuhan primer terjadi pada ujung akar dan batang yang menghasilkan
jaringan primer. Pertumbuhan sekunder menyebabkan peningkatan diameter batang dan akar.
Sementara pertumbuhan khusus terjadi pada beberapa bagian tubuh tumbuhan seperti bunga,
buah, biji, umbi, dan sebagainya.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan


Pertumbuhan tanaman dipengaruhi oleh dua faktor utama, yaitu faktor internal dan eksternal.
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam tubuh tanaman itu sendiri. Faktor eksternal
merupakan faktor di luar tanaman yang mempengaruhi pertumbuhannya.

Faktor internal meliputi faktor genetik dan hormon tanaman. Faktor genetik menentukan batas
maksimum pertumbuhan suatu spesies tanaman. Sementara hormon tanaman seperti auksin,
giberelin, sitokinin dan etilen mengatur proses fisiologis dalam pertumbuhan.

Faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan diantaranya adalah iklim (suhu, kelembapan,
cahaya matahari), ketersediaan air dan unsur hara di dalam tanah, serta gangguan biotik dan
abiotik. Suhu, cahaya, air dan unsur hara yang optimum diperlukan tanaman untuk dapat tumbuh
secara maksimal sesuai dengan potensi genetiknya.

3. Kandungan nutrisi Mix A dan Mix B


Mix A
Mix A umumnya mengandung unsur makro primer yang dibutuhkan tanaman seperti:
- Nitrogen (N), berfungsi untuk pertumbuhan vegetatif tanaman secara keseluruhan, terutama
batang, cabang dan daun.
- Fosfor (P), berperan dalam pertumbuhan akar, pembungaan, pembuahan serta pemasakan
buah dan biji.
- Kalium (K), bermanfaat bagi pembentukan karbohidrat dan protein, memperkuat jaringan
tanaman serta meningkatkan ketahanan tanaman terhadap hama dan penyakit.

Mix B
Mix B biasanya berisi unsur makro sekunder dan mikro yang juga diperlukan tanaman dalam
jumlah relatif sedikit, meliputi:
- Kalsium (Ca)
- Magnesium (Mg)
- Belerang (S)
- Besi (Fe)
- Seng (Zn)
- Tembaga (Cu)
- Boron (B)
- Molybdenum (Mo)

Unsur-unsur tersebut berperan penting dalam berbagai proses metabolisme tanaman seperti
fotosintesis, respirasi, sintesis protein dan transportasi karbohidrat.
Komposisi dan takaran nutrisi pada masing-masing mix perlu disesuaikan dengan jenis
tanaman yang dibudidayakan secara hidroponik.

1
4. Taksonomi Kangkung
Kangkung (Ipomoea aquatica) termasuk dalam
Kingdom: Plantae
Divisi: Tracheophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Solanales
Famili: Convolvulaceae
Genus: Ipomoea
Spesies: Ipomoea aquatica

1.2 Alat dan Bahan


1. Biji kangkung
2. Toples
3. Media tanam (cocopeat, kompos, pupuk kendang, tanah berhumus)
4. Mix A dan Mix B
5. Pestisida
6. Alat ukur (penggaris)
7. Alat semprot hama

1.3 Cara Kerja


1. Isi toples dengan media tanam siram atau basahi dengan larutan mix A atau mix B (5 ml per 1
liter air).
2. Tanam biji kangkung 15 biji pada 5 tempat dengan kedalaman 1 kuku atau 1 cm.
3. Melakukan pengamatan untuk dokumentasi laporan saat berkecambah, jumlah biji yang
berkembang, tinggi batang tiap minggu, jumlah daun, dan warna daun selama sebulan.\

2.1 Rumusan Masalah


Terdapat beberapa rumusan masalah dalam laporan ini yaitu:
1. Bagaimana media tanam berjenis cocopeat dapat mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan tanaman kangkung?
2. Apa sajakah pengaruh yang diberikan oleh mix A dan mix B terhadap pertumbuhan dan
perkembangan tanaman kangkung?

2.2 Rumusan Hipotesis


Berdasarkan rumusan masalah tersebut, muncullah rumusan hipotesis berikut:
1. Cocopeat sebagai media tanam memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan
dan perkembangan tanaman kangkung jika dibandingkan dengan media tanam lainnya. Media
tanam berupa cocopeat diduga dapat meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan tanaman
kangkung karena cocopeat mampu menjaga kelembaban tanah, menyediakan ruang dan
sirkulasi udara yang baik bagi akar tanaman, serta menyediakan unsur hara yang dibutuhkan
tanaman kangkung untuk pertumbuhan vegetatif dan generatif yang optimal.
2. Adanya penambahan nutrisi dari pupuk hidroponik mix A dan mix B memberikan pengaruh
yang signifikan terhadap pertumbuhan tanaman kangkung dibandingkan tanpa pemberian
nutrisi tambahan.

2.3 Hasil Pengamatan


a. Variabel
1. Variabel Bebas
- Nutrisi hidroponik mix A

2
- Nutrisi hidroponik mix B

2. Variabel Terikat
- Pertumbuhan tanaman kangkung
(meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang, dan berat basah tanaman)

3. Variabel Kontrol
- Varietas tanaman kangkung
- Media tanam (cocopeat, kompos, pupuk kendang, tanah berhumus)
- Suhu dan kelembapan lingkungan
- Intensitas dan lama penyinaran
- Volume larutan nutrisi
- Umur bibit tanaman kangkung

b. Data Pengamatan
Berikut merupakan data pengamatan pertumbuhan tanaman kangkung selama sebulan:
 Pada tanggal 3 November 2023, hari pertama menanam bibit kangkung ke dalam
media tanam.

 Bibit kangkung mulai berkecambah pada tanggal 7 November 2023.

 Dari 25 bibit kangkung yang ditanam terdapat 3 bibit yang berkecambah pada
minggu pertama. Dan pada minggu kedua, terdapat 1 bibit yang berkecambah.
Sedangkan sisanya tidak berkecambah.

 Dari 25 bibit kangkung hanya 4 bibit yang tumbuh dengan subur.

3
Data Hasil Pengamatan:

Minggu Ke Tinggi Batang (cm) Jumlah Daun Warna Daun


1 3 cm 2 helai Hijau Muda
2 5 cm 4 helai Hijau Muda
3 12 cm 8 helai Hijau Muda
4 18 cm 20 helai Hijau Muda
Keterangan:
 Tinggi batang diukur dari pangkal batang hingga ujung daun tertinggi
 Jumlah daun yang dihitung adalah daun yang telah terbuka sempurna
 Warna daun diamati secara visual
 Interval pengamatan dilakukan setiap 1 minggu sekali selama 4 minggu.

2.4 Pembahasan
Menurut hasil pengamatan tadi, dapat disimpulkan bahwa cocopeat mampu menyimpan air dan
hara lebih baik dibandingkan tanah. Hal ini membuat air dan nutrisi selalu tersedia bagi akar
tanaman sehingga proses fotosintesis berjalan optimal dan pertumbuhan tanaman kangkung lebih
maksimal. Cocopeat juga mengandung banyak mikroba dan mikroorganisme yang bermanfaat
bagi kesuburan tanah dan pertumbuhan akar. Kandungan mikroba juga membantu melindungi
akar dari patogen penyebab penyakit.

Sistem budidaya hidroponik merupakan budidaya tanaman tanpa menggunakan tanah sebagai
media tanaman dengan penambahan nutrisi hara untuk pertumbuhan tanaman. Media yang
digunakan salah satunya ialah cocopeat. Cocopeat adalah media tanam yang dibuat dari sabut
kelapa. Media tanam organik ini memiliki kualitas tak kalah dengan tanah. Cocopeat adalah
produk yang berasal dari serat sabut kelapa yang dihancurkan atau dilembutkan. Dan pupuk
hidroponik (mix A dan mix B) merupakan nutrisi yang digunakan untuk bertanam secara
hidroponik.

Dari hasil pengukuran tinggi tanaman dan jumlah daun setiap minggunya, tentu dapat kita lihat
perbedaan ukuran dari tanamannya. Pada minggu pertama perbedaan ukuran tanaman belum
terlihat jelas karena tanaman ini baru mengalami perkecambahan. Tetapi pada minggu berikutnya

4
perbedaan ukuran itu terlihat jelas karena pertumbuhan vegetatif dari tanaman yang
membutuhkan unsur hara.

Pengaruh nutrisi mix A dan mix B pada tanaman kangkung hidroponik sangat signifikan dalam
menyediakan elemen esensial seperti nitrogen, fosfor, dan kalium. Mix a dan mix B umumnya
mengandung pupuk makro dan mikro yang diperlukan untuk pertumbuhan tanaman. Kombinasi
yang tepat dapat meningkatkan produktivitas kangkung hidroponik dengan menyediakan nutrisi
seimbang yang mendukung perkembangan akar, pertumbuhan daun, dan pembentukan buah.
Perlu memastikan proporsi dan konsentrasi nutrisi yang tepat agar tanaman mendapatkan asupan
yang optimal. Monitoring pH dan EC (konduktivitas listrik) juga penting untuk menjaga kondisi
lingkungan hidroponik yang sesuai.

2.1 Kesimpulan
Hasil pengamatan menunjukkan bahwa dari 25 bibit kangkung yang ditanam, hanya 4 bibit yang
tumbuh dengan subur. Beberapa faktor yang menyebabkan bibit kangkung tidak tumbuh adalah
karena ada bibit yang tidak subur. Ada juga bibit yang tidak terkubur secara merata di media
tanamnya. Lalu, alasan lain tidak tumbuhnya bibit kangkung adalah karena pemberian nutrisi mix
A dan mix B yang kurang. Ada juga faktor cuaca yang menyebabkan bibit kangkung tidak
tumbuh. Menurut hasil pengamatan, bibit-bibit kangkung yang tidak tumbuh ini mulai tidak
tumbuh semenjak minggu pertama. Saat minggu kedua dan ketiga, bibit-bibit kangkung sudah
mulai berserakan di atas media tanam dikarenakan faktor cuaca.

Namun, meskipun begitu 4 bibit kangkung yang tumbuh dapat tumbuh dengan subur karena
pemberian nutrisi mix A dan mix B pada media cocopeat yang mampu mendukung pertumbuhan
tanaman kangkung dengan baik. Hal ini ditunjukkan dengan rerata tinggi tanaman mencapai 14,7
cm, dan jumlah daun 11 helai pada akhir masa tanam. Kesimpulannya, sistem budidaya
hidroponik dengan media cocopeat dan pemberian nutrisi mix A dan mix B secara sinergis
mampu mendukung pertumbuhan tanaman kangkung secara optimal, baik pada bagian vegetatif
maupun perakarannya.

5
Lampiran Foto Kegiatan:
Minggu ke-1:

Minggu ke-2:

Minggu ke-3:

Minggu ke-4:

Anda mungkin juga menyukai