Anda di halaman 1dari 47

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM

BIOLOGI UMUM

Pengaruh Intensitas Cahaya dan Jenis Air Penyiraman Terhadap


Pertumbuhan Biji Kacang Kedelai, Kacang Hijau, dan Kacang
Tanah

Disusun oleh:

Nama : Dewi Diharjo

NIM : K4321025

Kelas : A

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2021

1
Laporan Resmi Praktikum
Biologi Umum
I. Judul : Pengaruh Intensitas Cahaya dan Jenis Air Penyiraman
Terhadap Pertumbuhan Biji Kacang Kedelai, Kacang Hijau, dan Kacang Tanah.

II. Tujuan :
1. Untuk mengetahui faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan pada 3 jenis perkecambahan yang berbeda.
2. Untuk mengetahui adanya pengaruh perbedaan jenis air penyiraman pada
tanaman kacang hijau, kacang kedelai dan kacang tanah.
3. Untuk mengetahui adanya pengaruh intensitas cahaya terhadap pertumbuhan
dan perkembangan pada tanaman kacang hijau, kacang kedelai, dan kacang
tanah.

III. Dasar Teori :


Tumbuhan merupakan salah satu makhluk hidup yang memiliki ciri
mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan merupakan proses
bertambahnya biomassa/ukuran volume, berat, atau jumlah yang disebabkan oleh
bertambahnya jumlah dan besarnya sel dimana memiliki sifat irreversible (tidak dapat
berbalik). Sedangkan perkembangan adalah perubahan yang terjadi pada tumbuhan
menuju ke tingkat pematangan/kedewasaan makhluk hidup yang bersifat kualitatif dan
melalui proses perubahan secara berurutan yang dimulai dari spesalisasi hingga
gametogenesis (Akmal, 2020).
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua proses yang berjalan secara
stimultan (pada waktu yang bersamaan). Perbedaannya terletak pada faktor kuantitatif
karena mudah diamati, yaitu perubahan jumlah dan ukuran. Sebaliknya perkembangan
dapat dinyatakan secara kualitatif karena perubahannya bersifat fungsional.
Perkecambahan merupakan peristiwa bertumbuhnya embrio di dalam biji
menjadi tanaman baru, yang dimulai dari munculnya plantula. Biji akan berkecambah
jika berada di kondisi lingkungannya sesuai. Proses perkecambahan ini memerlukan
suhu yang cocok, banyaknya air yang memadai, persediaan oksigen yang cukup,
kelembapan, dan cahaya. Struktur biji yang berbeda antara tumbuhan monokotil dan
dikotil akan menghasilkan struktur kecambah yang berbeda pula. Pada tumbuhan
monokotil, struktur kecambah meliputi radikula, akar primer, plumula, koleoptil, dan
daun pertama. Sedangkan, pada kecambah tumbuhan dikotil terdiri atas akar primer,
hipokotil, kotiledon, epikotil, dan daun pertama.

2
Menurut (Susilowarno), berdasarkan letak kotiledon pada saat perkecambahan
secara alamiah, perkecambahan dibedakan menjadi 2, yaitu:
1. Perkecambahan Epigeal
Perkecambahan epigeal merupakan perkecambahan yang ditandai dengan
terangkatnya kotiledon ke atas permukaan tanah yang disebabkan karena
terjadi pembentangan ruas batang di bawah daun lembaga atau hipokotil. Pada
perkecambahan ini biasanya terjadi pada biji tanaman dikotil. Misalnya pada
perkecambahan kacang hijau.
2. Perkecambahan Hipogeal
Perkecambahan hipogeal adalah perkecambahan dimana kotiledon tidak dapat
terangkat ke atas permukaan tanah, sehingga hipokotil tidak tampak diats
permukaan tanah. Hal tersebut dikarenakan akibat perbentangan ruas batang
teratas (epikotil), yang menyebabkan kotiledon tetap berada didalam tanah.
Misalnya pada perkecambahan kacang kapril dan jagung.

Gambar 1. Perkecembahan hypogeal dan epigeal.


(Sumber gambar : Biology. Reaven dan Johson, 2003:805)
Pertumbuhan dan perkembangan tanaman dipengaruhi oleh 2 faktor, yaitu:
1. Faktor internal
Faktor internal merupakan faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dari dalam
tubuh tanaman yaitu genetic dan zat pengatur tumbuh (hormon).
a. Genetik(hereditas)=faktor pembawa sifat menurun yang terdapat dalam sel
makhluk hidup. Gen yang bekerja untuk mengkodekan aktivitas dan sifat
yang khusus dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman.

3
b. Hormon=merupakan zat pengatur tumbuhan yaitu berbentuk molekul
organic yang dihasilkan oleh satu bagian tumbuhan dan ditransformasikan
ke bagian lain yang dipengaruhinya, sehingga dapat menimbulkan respon
fisiologis. Macam-macam hormone yang mempengaruhi pertumbuhan
adalah:
1. Hormon auksin=mempengaruhi percepatan pembelahan sel pada daerah
meristem apikal akibat pengaruh cahaya matahari.
2. Hormone giberelin=merangsang pertumbuhan dan pembelahan sel
menjadi lebih besar/raksasa.
3. Hormone sitokinin=menyebabkan pertumbuhan tunas-tunas
samping/percabangan.
4. Hormon asam absisat=menghambat percepatan pertumbuhan sehingga
menyebabkan perontokan daun dan buah pada tanaman.
5. Hormone gas etilen=mempercepat pematangan buah.
6. Hormone asam traumalin=merangsang daerah luka agar mampu
mengadakan penutupan bagian luka dan pertumbuhan Kembali pada
bagian luka tersebut.
7. Hormone kalin=merangsang pertumbuhan organ tumbuhan.

c. Enzim=merupakan suatu makromolekul (protein) yang mempercepat suatu


reaksi kimia dalam tubuh makhluk hidup (biokatalisator). Suatu rangkaian
reksi dalam tubuh makhluk hidup tidak dapat berlangsung hanya
melibatkan satu jenis enzim saja.
2. Faktor eksternal
Faktor yang berasal dari luar tubuh tumbuhan yang dapat mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan tanaman, meliputi:
a. Unsur hara
Unsur hara diserap dalam tanah dan diperlukan sebagai sumber energi dan
bahan penyusun komponen-komponen sel bagi pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan. Nutrisi yang dibutuhkan tanaman terbagi
menjadi 2, yaitu unsur makro dan mikro.
-Unsur makro=C, H, O, N, S, P, K, S, Ca, dan Mg.
-Unsur mikro=Fe, B, Mn, Cu, Zn, Mo, Cl, dan Ni.

4
b. Suhu
Pertumbuhan dan perkembangan dipengaruhi oleh suhu. Suhu yang baik
untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman adalah suhu yang
optimum.
c. Kelembaban
Kelembaban tanah dan udara mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan tanaman. Tanah yang selalu lembab dan udara yang kering
dapat mempercepat pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
d. Cahaya
Cahaya (merah, biru, nila dan violet) berperan sebagai sumber energi dalam
proses fotosintesis. Pertumbuhan tanaman ditempat teduh akan berlangsung
cepat, sebab hormone auksin nya tidak terhambat.
e. Air
Air merupakan senyawa penting untuk pertumbuhan dan perkembangan
tumbuhan. Air sebagai zat pelarut usnur hara dalam tanah dan memelihara
temperature tanah.
f. pH
pH sangat berpengaruh terhadap proses pertumbuhan dan perkembangan
tanaman. Pada kondisi pH normal, kandungan unsur-unsur yang diperlukan
seperti Ca, Mg, P, dan K harus cukup tersedia. Sedangkan ketika pH asam
memiliki kandungan unsur Al, Mo, Zn dimana dapat meracuni tumbuhan.

5
IV. Alat Dan Bahan

6
V. Cara Kerja
1. Siapkan alat yang dibutuhkan seperti: gunting, 18 buah cup/wadah kecil, selotip,
kertas, dan pensil.
2. Siapkan bahan yang dibutuhkan seperti: kapas, 3 jenis kacang (kacang hijau,
kacang kedelai dan kacang tanah), 3 jenis air (air perasan jeruk, air cuci piring,
dan air kran).
3. Siapkan 18 buah cup/wadah kecil, kemudian beri label menggunakan kertas dan
pensil lalu diberi selotip, dengan ketentuan sebagai berikut.
A. 6 wadah diberi label “kacang hijau” yang masing-masing bertuliskan asam,
basa, dan netral.
B. 6 wadah diberi label “kacang kedelai” yang masing-masing bertuliskan asam,
basa, dan netral.
C. 6 wadah diberi label “kacang tanah” yang masing-masing bertuliskan asam,
basa, dan netral.
4. Setelah selesai diberi label, kemudian masing-masing wadah diberi kapas.
5. Kemudian, masukkan 3 jenis biji ke dalam wadah sesuai dengan tulisan labelnya.
6. Lalu, siram 18 wadah menggunakan 3 jenis air yang berbeda sesuai masing-
masing tulisan di label.
7. Setelah proses penyiraman di hari pertama, letakkan wadah tanaman ke dalam
ruangan tanpa cahaya (gelap) dan terkena sinar matahari (cerah), dengan
ketentuan sebagai berikut.
A. 9 wadah dengan 3 jenis biji yang berbeda ditempatkan di tempat gelap.
B. 9 wadah dengan 3 jenis biji yang berbeda ditempatkan di tempat terang.
8. Setelah ditempatkan di 2 tempat yang memiliki intensitas cahaya yang berbeda,
lalu lakukanlah penyiraman 2 x sehari dengan menggunakan 3 jenis air yang
berbeda selama 6 hari.
9. Amati perkembangan dan pertumbuhan tanaman selama 6 hari di 2 tempat yang
berbeda dan dengan 3 jenis air yang berbeda.
10. Lakukanlah dokumentasi menggunakan kamera HP saat melakukan pengamatan
pertumbuhan di setiap hari selama 6 hari.
11. Kemudian ukur menggunakan penggaris dan masukkan catatan sementara
kedalam kertas.
12. Setelah data pertumbuhan selama 6 hari terkumpul, susunlah laporan praktikum
dan masukkan hasil data ke dalam file laporan praktikum menggunakan perangkat
laptop.
13. Lukislah alat dan bahan menggunakan pensil warna, lalu masukkan ke dalam file
laporan praktikum.

7
VI. Data Hasil Pengamatan
Data Hasil Pengamatan

a. Kondisi Terang Netral


Tanggal : 3-Oktober-2021

Hari Jenis Arachis hypogaea Glycine max Vigna radiata

1 2 1 2 1 2

Ke-1 Panjang Batang 0 0 0 0 0 0

Panjang Akar 0 0 0 0 0 0

Jumlah Daun 0 0 0 0 0 0

Panjang Daun 0 0 0 0 0 0

Warna Daun - - - - - -

Ke-2 Panjang Batang 0 0 0 0 0 0

Panjang Akar 0, 1cm 0,2cm 0 0 0 0,2cm

Jumlah Daun 0 0 0 0 0 0

Panjang Daun 0 0 0 0 0 0

Warna Daun _ _ _ _ _ _

Ke-3 Panjang Batang 0 0 0 0 0,2cm 0,2cm

Panjang Akar 0, 3cm 0,4cm 0,2cm 0,1cm 0,1cm 0,3cm

Jumlah Daun 0 0 0 0 0 0

Panjang Daun 0 0 0 0 0 0

Warna Daun _ _ _ _ _ _

Ke-4 Panjang Batang 0, 3cm 0,4cm 1cm 0,5cm 0,7cm 1cm

Panjang Akar 0,9cm 0,8cm 3cm 2,5cm 0,1cm 0,3cm

Jumlah Daun 0 0 0 0 0 0

Panjang Daun 0 0 0 0 0 0

Warna Daun _ _ _ _ _ _

Ke-5 Panjang Batang 1, 2 1 4cm 3,5cm 2cm 2,5cm

Panjang Akar 1,2 1,7 4cm 3cm 0,5cm 0,7cm

8
Jumlah Daun 0 0 0 0 0 0

Panjang Daun 0 0 0 0 0 0

Warna Daun _ _ _ _ _ _

Ke-6 Panjang Batang 1, 2 1,3 7cm 5,8cm 3cm 7cm

Panjang Akar 3 3,2 5cm 4cm 1cm 1,5cm

Jumlah Daun 8 8 2cm 2cm 1cm 1cm

Panjang Daun 0,7 0,9 1cm 0,8cm 0,5cm 0,7cm

Warna Daun Hijau hijau hijau hijau hijau hijau

Jumlah 5,5 cm 6,3 cm 12,2 cm 9,6 cm 1,7 cm 3 cm

Rata-rata 0,91 cm 1,05 cm 2,03 cm 1,6 cm 0,28 cm 0,5 cm

b. Kondisi Terang Asam


Tanggal : 3-Oktober-2021

Hari Jenis Arachis hypogaea Glycine max Vigna radiata

1 2 1 2 1 2

Ke-1 Panjang Batang 0 0 0 0 0 0

Panjang Akar 0 0 0 0 0 0

Jumlah Daun 0 0 0 0 0 0

Panjang Daun 0 0 0 0 0 0

Warna Daun _ _ _ _ _ _

Ke-2 Panjang Batang 0 0 0 0 0 0

Panjang Akar 0,2cm 0,1cm 0 0 0 0

Jumlah Daun 0 0 0 0 0 0

Panjang Daun 0 0 0 0 0 0

Warna Daun _ _ _ _ _ _

Ke-3 Panjang Batang 0 0 0 0 0 0

Panjang Akar 0,2cm 0,1cm 0 0 0 0

Jumlah Daun 0 0 0 0 0 0

9
Panjang Daun 0 0 0 0 0 0

Warna Daun _ _ _ _ _ _

Ke-4 Panjang Batang 0 0 0 0 0 0

Panjang Akar 0 0 0,5cm 0,3cm 0 0

Jumlah Daun 0 0 0 0 0 0

Panjang Daun 0 0 0 0 0 0

Warna Daun _ _ _ _ _ _

Ke-5 Panjang Batang 0 0 0 0 0 0

Panjang Akar 0 0 1,3cm 0,6cm 0 0

Jumlah Daun 0 0 0 0 0 0

Panjang Daun 0 0 0 0 0 0

Warna Daun _ _ _ _ _ _

Ke-6 Panjang Batang 0 0 0 0 0 0

Panjang Akar 0 0 1,5cm 0,8cm 0 0

Jumlah Daun 0 0 0 0 0 0

Panjang Daun 0 0 0 0 0 0

Warna Daun _ _ _ _ _ _

Jumlah 0,4 cm 0,2 cm 3,3 cm 1,7 cm 0 cm 0 cm

Rata-rata 0,06 cm 0,03 cm 0,55 cm 0,28 cm 0 cm 0 cm

c. Kondisi Terang Basa


Tanggal : 3-Oktober-2021

Hari Jenis Arachis hypogaea Glycine max Vigna radiata

1 2 1 2 1 2

Ke-1 Panjang Batang 0 0 0 0 0 0

Panjang Akar 0 0 0 0 0 0

Jumlah Daun 0 0 0 0 0 0

Panjang Daun 0 0 0 0 0 0

10
Warna Daun _ _ _ _ _ _

Ke-2 Panjang Batang 0 0 0 0 0 0

Panjang Akar 0, 1cm 0 0 0 0 0

Jumlah Daun 0 0 0 0 0 0

Panjang Daun 0 0 0 0 0 0

Warna Daun 0 0 _ _ _ _

Ke-3 Panjang Batang 0 0 0 0 0 0

Panjang Akar 0 0 0 0 0,5cm 0,6cm

Jumlah Daun 0 0 0 0 0 0

Panjang Daun 0 0 0 0 0 0

Warna Daun _ _ _ _ _ _

Ke-4 Panjang Batang 0 0 0 0 0,5cm 0,7cm

Panjang Akar 0 0 0,8cm 0,2cm 0,5cm 0,6cm

Jumlah Daun 0 0 0 0 0 0

Panjang Daun 0 0 0 0 0 0

Warna Daun _ _ _ _ _ _

Ke-5 Panjang Batang 0 0 0 0 0,5cm 0,7cm

Panjang Akar 0 0 2cm 0,8cm 0,5cm 0,6cm

Jumlah Daun 0 0 0 0 0 0

Panjang Daun 0 0 0 0 0 0

Warna Daun _ _ _ _ _ _

Ke-6 Panjang Batang 0 0 0 0 0,5cm 1cm

Panjang Akar 0 0 2cm 1,5cm 0,5cm 0,6cm

Jumlah Daun 0 0 0 0 0 0

Panjang Daun 0 0 0 0 0 0

Warna Daun _ _ _ _ _ _

Jumlah 0,1 cm 0 cm 4,8 cm 2,5 cm 2 cm 2,4 cm

Rata-rata 0,01 cm 0 cm 0,8 cm 0,41 0,33 cm 0,4 cm

11
d. Kondisi Gelap Netral
Tanggal : 3-Oktober-2021

Hari Jenis Arachis hypogaea Glycine max Vigna radiata

1 2 1 2 1 2

Ke-1 Panjang Batang 0 0 0 0 0,3 cm 0,1 cm

Panjang Akar 0 0 0 0 0 0

Jumlah Daun 0 0 0 0 0 0

Panjang Daun 0 0 0 0 0 0

Warna Daun 0 0 - - - -

Ke-2 Panjang Batang 0 0 0 0 1,8 cm 1,7 cm

Panjang Akar 0,2 cm 0,1 cm 0,1cm 0,1cm 0,6 cm 0,5 cm

Jumlah Daun 0 0 0 0 0 0

Panjang Daun 0 0 0 0 0 0

Warna Daun - - - - - -

Ke-3 Panjang Batang 0,2 cm 0,2 cm 0,1cm 0 2,3 cm 2,1 cm

Panjang Akar 0,5 cm 0,3 cm 0,2cm 0,2cm 1,2 cm 1 cm

Jumlah Daun 0 0 0 0 2 2

Panjang Daun 0 0 0 0 0,6 cm 0,4 cm

Warna Daun - - - - kuning kuning

Ke-4 Panjang Batang 0,5 cm 0,3 cm 0,5cm 0 9 cm 8 cm

Panjang Akar 1 cm 0,8 cm 0,5cm 0,2cm 5 cm 4,5 cm

Jumlah Daun 0 0 2 2

Panjang Daun 0 0 1,7 cm 1,5 cm

Warna Daun - - kuning Kuning

Ke-5 Panjang Batang 0,8 cm 0,4 cm 0,8cm 0 17 cm 16 cm

Panjang Akar 1,2 cm 1 cm 0,7cm 0,2cm 6 cm 5 cm

Jumlah Daun 0 0 0 0 2 2

Panjang Daun 0 0 0 0 3 cm 2,7 cm

12
Warna Daun - - - - kuning kuning

Ke-6 Panjang Batang 1 cm 0,5 cm 1,5cm 0 28 cm 27 cm

Panjang Akar 2 cm 1 cm 1cm 0,2cm 8 cm 7 cm

Jumlah Daun 0 0 0 0 4 4

Panjang Daun 0 0 0 0 3,5 cm 3 cm

Warna Daun - - - - kuning kuning

Jumlah 4,9 cm 3,2 cm 2,5 cm 0,9 cm 20,8 cm 18 cm

Rata-rata 0,8 cm 0,53 cm 0,41 cm 0,15 cm 3,4 cm 3 cm

e. Kondisi Gelap Asam


Tanggal : 3-Oktober-2021

Hari Jenis Arachis hypogaea Glycine max Vigna radiata

1 2 1 2 1 2

Ke-1 Panjang Batang 0 0 0 0 0,1 0,1

Panjang Akar 0 0 0 0 0 0

Jumlah Daun 0 0 0 0 0 0

Panjang Daun 0 0 0 0 0 0

Warna Daun - - - - - -

Ke-2 Panjang Batang 0 0 0 0 0,6 cm 0,5 cm

Panjang Akar 0 0 0 0 0,1 cm 0,1 cm

Jumlah Daun 0 0 0 0 0 0

Panjang Daun 0 0 0 0 0 0

Warna Daun - - - - - -

Ke-3 Panjang Batang 0 0 0 0 0,9 cm 0,7 cm

Panjang Akar 0,2 0 0 0 0,2 cm 0,2 cm

Jumlah Daun 0 0 0 0 0 0

Panjang Daun 0 0 0 0 0 0

Warna Daun - - - - - -

13
Ke-4 Panjang Batang 0,3 0 0 0 1,2 cm 1 cm

Panjang Akar 0,5 0 0 0 0,3 cm 0,3 cm

Jumlah Daun 0 0 0 0 0 0

Panjang Daun 0 0 0 0 0 0

Warna Daun - - - - - -

Ke-5 Panjang Batang 0,4 0 0 0 1,3 cm 1,1 cm

Panjang Akar 0,8 cm 0 0 0 0,4 cm 0,4 cm

Jumlah Daun 0 0 0 0 0 0

Panjang Daun 0 0 0 0 0 0

Warna Daun - - - - - -

Ke-6 Panjang Batang 0,5 cm 0 0 0 1,4 cm 1,2 cm

Panjang Akar 1 cm 0 0 0 0,5 cm 0,5 cm

Jumlah Daun 0 0 0 0 0 0

Panjang Daun 0 0 0 0 0 0

Warna Daun - - - - - -

Jumlah 2,5 cm 0 0 0 1,5 cm 1,5 cm

Rata-rata 0,41 cm 0 0 0 0,25 cm 0,25 cm

f. Kondisi Gelap Basa


Tanggal : 3-Oktober-2021

Hari Jenis Arachis hypogaea Glycine max Vigna radiata

1 2 1 2 1 2

Ke-1 Panjang Batang 0 0 0 0 0,1 0,1

Panjang Akar 0 0 0 0 0 0

Jumlah Daun 0 0 0 0 0 0

Panjang Daun 0 0 0 0 0 0

Warna Daun - - - - - -

Ke-2 Panjang Batang 0,5 cm 0 0 0 0,5 cm 0,6 cm

14
Panjang Akar 0,1 cm 0 0 0 0,2 cm 0,2 cm

Jumlah Daun 0 0 0 0 0 0

Panjang Daun 0 0 0 0 0 0

Warna Daun - - - - - -

Ke-3 Panjang Batang 1 cm 0 0 0 0,9 cm 1 cm

Panjang Akar 0,3 cm 0,1 0 0 0,3 cm 0,4 cm

Jumlah Daun 0 0 0 0 0 0

Panjang Daun 0 0 0 0 0 0

Warna Daun - - - - - -

Ke-4 Panjang Batang 1,2 cm 0,2 cm 0 0 1 cm 1,2 cm

Panjang Akar 0,4 cm 0,1 cm 0 0 0,4 cm 0,5 cm

Jumlah Daun 0 0 0 0 0 0

Panjang Daun 0 0 0 0 0 0

Warna Daun - - - - - -

Ke-5 Panjang Batang 1,4 cm 0,3 cm 0 0 1,1 cm 1,3 cm

Panjang Akar 0,7 cm 0,2 cm 0 0 0,5 cm 0,6 cm

Jumlah Daun 0 0 0 0 0 0

Panjang Daun 0 0 0 0 0 0

Warna Daun - - - - - -

Ke-6 Panjang Batang 1,5 cm 0,5 cm 0 0 1,3 cm 1,5 cm

Panjang Akar 1 cm 0,2 cm 0 0 0,8 cm 1 cm

Jumlah Daun 0 0 0 0 0 0

Panjang Daun 0 0 0 0 0 0

Warna Daun - - - - - -

Jumlah 2,5 cm 0,6 cm 0 0 2,2 cm 2,7 cm

Rata-rata 0,41 cm 0,1 cm 0 0 0,36 cm 0,45 cm

15
LAMPIRAN DOKUMENTASI
1. Kondisi gelap pada Vigna radiata

Har Netral Asam Basa


i

Ke-
1

Ke-
2

Ke-
3

Ke-
4

16
Ke-
5

Ke-
6

17
2. Kondisi gelap pada Glycine max

Har Netral Asam Basa


i

Ke-
1

Ke-
2

Ke-
3

Ke-
4

18
Ke-
5

Ke-
6

19
3. Kondisi gelap pada Arachis hypogea

Hari Netral Asam Basa


1

20
5

21
4. Kondisi terang pada Vigna radiata

Hari Netral Asam Basa


1

22
5. Kondisi terang pada Glycine max

Hari Netral Asam Basa


1

23
5

24
6. Kondisi terang pada Arachis hypogaea

Hari Netral Asam Basa


1

25
Dapat disimpulkan bahwa:
1. Pertumbuhan yang paling baik adalah pada tanaman Vigna radiata di tempat gelap
dengan kondisi netral, sebab menunjukkan rata-rata pertumbuhan yang paling
maksimal (3,4 cm) diantaraobjek percobaan dengan pmacam-macam perlakuan
lainnya.
2. Pertumbuhan yang paling buruk adalah pada tanaman kacang hijau ditempat terang
dengan kondisi asam. Sebab, dari hari pertama hingga hari ke enam keadaan bijinya
masih tetap, sehingga tidak menunjukkan adanya pertumbuhan dan perkembangan
pada biji kacang hijau tersebut.

VII. Pembahasan
A. Variabel
1. Variabel bebas : Perbedaan jenis air penyiraman, intensitas cahaya
matahari terhadap tempat peletakan percobaan, dan jenis biji kecambah.
2. Varibel terikat : Panjang batang kecambah, Panjang akar kecambah,
jumlah daun, Panjang daun, dan warna daun.
3. Variabel kontrol : Kapas, volume air penyiraman, dan wadah.

B. Kondisi kecambah
Berdasarkan hasil data penelitian yang telah dilakukan dari ketiga jenis
perkembahan yang berbeda dan diberi perlakuan jenis penyiraman yang berbeda
pula, menunjukkan kondisi bahwa:
1. Terang:
a. Kacang hijau=Biji kacang hijau berbentuk bulat sedikit lonjong dengan
warna hijau tua, memiliki permukaan kulit yang halus, dan teksturnya
sangat keras. Pada pertumbuhan di hari ke-6 menunjukkan
pertumbuhan yang terbaik dalam kondisi netral, dimana batang tumbuh
tegak lurus, daunnya berwarna hijau karena produksi klorofil tidak
terhambat, dan akarnya serabut berwarna coklat normal. Sedangkan
pertumbuhan yang paling buruk dengan kondisi asam dimana tanaman
telah mati dengan warna coklat tua kehitaman.
b. Kacang kedelai= Biji kacang kedelai berbentuk bulat dengan warna
coklat muda kekuningan, memiliki permukaan kulit yang halus, dan
teksturnya keras. Pada pertumbuhan di hari ke-6 menunjukkan
pertumbuhan yang terbaik dalam kondisi netral, dimana batang tumbuh
tegak lurus, batangnya tebal, daunnya berwarna hijau karena produksi
klorofil tidak terhambat.
c. Kacang tanah= Biji kacang tanah berbentuk bulat sedikit lonjong
dengan warna coklat merah muda, memiliki permukaan kulit yang
halus, dan teksturnya lunak. Pada pertumbuhan di hari ke-6
menunjukkan pertumbuhan yang terbaik dalam kondisi netral, dimana
batang tumbuh tegak lurus, daunnya berwarna hijau karena produksi
klorofil tidak terhambat, dan akarnya serabut berwarna coklat normal.
2. Gelap:
a. Kacang tanah= Biji berbentuk bulat sedikit lonjong dengan warna
coklat merah muda, memiliki permukaan kulit yang halus, dan
teksturnya lunak. Pada pertumbuhan di hari ke-6 menunjukkan
pertumbuhan yang terbaik dalam kondisi netral, dimana batang tumbuh

26
tegak lurus, daunnya dna batangnya berwarna putih pucat karena tidak
mampu memproduksi klorofil.
b. Kacang kedelai= Biji berbentuk bulat sedikit lonjong dengan warna
coklay muda kekuningan, memiliki permukaan kulit yang halus, dan
teksturnya keras. Pada pertumbuhan di hari ke-6 menunjukkan
pertumbuhan yang terbaik dalam kondisi netral, dimana batang tumbuh
tegak lurus, daunnya berwarna kuning karena produksi klorofil
terhambat, dan akarnya serabut berwarna coklat normal.
c. Kacang hijau= Biji berbentuk bulat sedikit lonjong dengan warna hijau
tua, memiliki permukaan kulit yang halus, dan teksturnya sangat keras.
Pada pertumbuhan di hari ke-6 menunjukkan pertumbuhan yang
terbaik dalam kondisi netral, dimana batang tumbuhsangat tinggi
dengan seidkit membengkok, berwarna putih pucat dan batangnya
tipis, daunnya berwarna kuning karena produksi klorofil terhambat,
dan akar serabutnya sangat panjang berwarna coklat normal.
C. Deskripsi pertumbuhan
 Arachis hypogaea (Kacang Tanah)
A. Kondisi Terang
1. Netral:
-Hari ke-1: Di hari pertama perkecambahan, belum terlihat
pertumbuhannya.
-Hari ke-2: Pada hari kedua, biji yang dilabeli 1 mulai muncul akar
sepanjang 0,1 cm dan biji yang dilabeli 2 muncul akar sepanjang 0,2
cm.
-Hari ke-3: Pada hari ketiga, biji 1 mempunyai panjang akar 0,3 cm
dan biji kedua 0,4 cm.
-Hari ke-4: Pada hari keempat, biji 1 pada akarnya bertambah
panjangnya menjadi 0,9 cm dan mulai muncul batang sepanjang 0,3
cm, biji 2 pada akarnya juga mengalami pertambahan panjang menjadi
0,8 cm dan juga mulai muncul batang sepanjang 0,4 cm.
-Hari ke-5: Pada hari kelima, biji 1 bertambah panjang akarnya
menjadi 1,2 cm dan batangnya menjadi 1,2 cm, biji 2 panjang akarnya
menjadi 1,7 sedangkan batangnya menjadi 1 cm.
-Hari ke-6: Pada hari terakhir atau hari keenam, biji 1 mempunyai
panjang akar 3 cm dan panjang batang 1,5 cm, sendangkan biji 2
mengalami pertumbuhan akar menjadi 3,2 cm dan panjang batang
menjadi 1,3 cm serta pada hari keenam ini daun mulai bermunculan
daun yang berwarna hijau berjumlah 8 pada masing-masing kecambah
dan mempunyai panjang pada kecambah 1 yaitu 0,7cm pada kecambah
2 yaitu 0,9 cm . Rata-rata dari panjang akar yang tumbuh jika dilihat
dari enam hari perkecambahan yaitu pada biji 1 sebesar 0,91 cm dan
pada biji 2 yaitu sebesar 1,05 cm.
2. Asam:
-Hari ke-1: Dihari pertama belum terjadi pertambahan panjang akar
dan batang pada kecambah biji 1 dan kecambah biji 2.
-Hari ke-2: Pada hari kedua terlihat sedikit perkembangan pada biji 1
yang mulai mengeluarkan akar sepanjang 0,2 cm dan biji 2 yang
mengeluarkan akar sepanjang 0,1 cm.
-Hari ke-3: Pada hari ketiga hingga hari keenam, panjang akar dan
batang pada kecambah biji 1 maupun 2 tidak mengalami perubahan,

27
kecambah biji 1 akarnya tetap sepanjang 0,2 cm dan kecambah biji 2
akarnya tetap 0,1. Rata-rata panjang akar dari keenam hari tersebut
pada kecambah biji 1 adalah 0,16 cm dan pada kecambah biji 2 adalah
0,08 cm.
-Hari ke-4 sampai Hari ke-6: Tidak mengalami perubahan
pertambahan pada tanaman.
3. Basa: Kecambah terlihat perkembangannya hanya pada biji 1 pada
hari kedua yaitu akar sepanjang 0,1 cm, selebihnya tidak lagi
mengadakan pertumbuhan hingga hari keenam. Rata-rata panjang
akar pada biji 1 yaitu 0,083 cm.
B. Kondisi Gelap
1. Netral.
-Hari ke-1: Di hari pertama perkecambahan, belum terlihat
pertumbuhannya.
-Hari ke-2: Pada hari kedua, biji yang dilabeli 1 mulai muncul akar
sepanjang 0,2 cm dan biji yang dilabeli 2 muncul akar sepanjang
0,1 cm.
-Hari ke-3: Pada hari ketiga, biji 1 mempunyai panjang akar 0,5 cm
serta mulai muncul batang dengan panjang 0,2 cm dan biji 2
panjang akarnya 0,3 cm sedangkan panjang batangnya 0,2 cm.
-Hari ke-4: Pada hari keempat, biji 1 pada akarnya bertambah
panjangnya menjadi 1 cm dan batang sepanjang 0,5 cm, biji 2 pada
akarnya juga mengalami pertambahan panjang menjadi 0,8 cm dan
batang sepanjang 0,3 cm.
-Hari ke-5: Pada hari kelima, biji 1 bertambah panjang akarnya
menjadi 1,2 cm dan batangnya menjadi 0,8 cm, biji 2 panjang
akarnya menjadi 1 cm sedangkan batangnya menjadi 0,4 cm.
-Hari ke-6: Pada hari terakhir atau hari keenam, biji 1 mempunyai
panjang akar 2 cm dan panjang batang 1 cm, sendangkan biji 2
mengalami pertumbuhan akar menjadi 1 cm dan panjang batang
menjadi 0,5 cm. Rata-rata dari panjang akar yang tumbuh jika
dilihat dari enam hari perkecambahan yaitu pada biji 1 sebesar 0,8
cm dan pada biji 2 yaitu sebesar 0,53 cm.
2. Asam
-Hari ke-1: Dihari pertama belum terjadi pertambahan panjang akar
dan batang pada kecambah biji 1 dan kecambah biji 2.
-Hari ke-2: Pada hari kedua tidak mengalami perubahan
pertumbuhan.
-Hari ke-3: Pada hari ketiga pada biji 1 akar mulai tumbuh dengan
panjang 0,2, biji 2 tidak mengalami perubahan.
-Hari ke-4: Pada hari keempat, biji 1 bertambah panjang akarnya
menjadi 0,5 cm dan mulai memiliki batang dengan panjang 0,3 cm.
-Hari ke-5: Pada hari kelima, biji 1 mengalami pertumbuhan panjang
akar menjadi 0,8 cm dan batang menjadi 0,4 cm.
-Hari ke-6: Pada hari keenam atau hari trakhir, biji 1 memiliki panjang
akar 1 cm dan panjang batang 0,5 cm. Rata-rata yang didapat yaitu
pada biji 1 dengan 0,46 cm.
3. Basa
-Hari ke-1: Pada hari pertama biji 1 maupun biji 2 belum terlihat
perkembangannya.

28
-Hari ke-2: Pada hari kedua mulai terlihat perkembangannya, pada
kecambah biji 1 panjang akarnya 0,1 cm dan panjang batangnya 0,5
cm, biji 2 belum terlihat perkembangannya.
-Hari ke-3: Pada hari ketiga, kecambah biji 1 mempunyai panjang akar
0,3 cm dan panjang batang 1 cm, pada hari kedua ini biji 2 mulai
melakukan pertumbuhannya dengan adanya akar sepanjang 0,1 cm.
-Hari ke-4: Pada hari keempat, kecambah biji 1 menunjukkan
pertambahan panjang akar menjadi 0,4 cm dan panjang batangnya
menjadi 1,2 cm, begtu juga pada kecambah biji 2 panjang akarnya
menjadi 0,1 cm dan panjang batangnya 0,2 cm.
-Hari ke-5: Pada hari kelima, kecambah biji 1 mempunyai panjang
akar 0,7 cm dan batang 1,4 cm, kecambah biji 2 menunjukkan panjang
akar 0,2 cm dan panjang batang 0,3 cm.
-Hari ke-6: Pada hari keenam atau hari terakhir kecambah biji 1
menunjukkan pertumbuhan panjang akarnya menjadi 1 cm dan
batangnya menjadi 1,5 cm, kecambah biji 2 mempunyai panjang akar
0,2 cm dan panjang batang 0,5 cm. Rata-rata panjang akar dari keenam
hari tersebut adalah pada kecamabh biji 1 yaitu 0,4 cm dan pada
kecamabh biji 2 yaitu 0,1 cm.

 Glycine max (Kacang Kedelai)


A. Kondisi Terang
1. Netral
-Hari ke-1 hingga hari ke-2: tidak terjadi perkecambahan dan kulit biji
masih halus.
-Hari ke-3: mulai muncul tunas akar sepanjang 0,2cm, biji mulai
mengembang.
-Hari ke-4: pertambahan panjang akar menjadi 3cm dan kondisi biji
sudah kulitnya membuka, terlihat basah, mengembang dan
memunculkan akar yang panjang. Selain itu, muncul juga tunas batang
dengan panjang 1 cm.
-Hari ke-5: pertumbuhan akar mencapai 4 cm dan pertumbuhan batang
mencapai 4 cm pula dan belum tumbuh daun.
-Hari ke-6: pertumbuhan daun sebanyak 2 helai kecil berwarna hijau
dengan panjang batang mencapai 7cm dan panjang akarnya mencapai
5 cm.
2. Asam
-Hari ke-1 hingga hari ke-3: belum menunjukkan tanda-tanda
pertumbuhan.
-Hari ke-4: kemunculan tunas akar sepanjang 0,5 cm.
-Hari ke-5: panjang akar mencapai 1,3 cm.
-Hari ke-6: tunas akar bertambah panjang menjadi 1,5 dan belum
tumbuh percabangan akarnya.
3. Basa
-Hari ke-1 hingga hari ke-3: biji kacang kedelai masih halus dan
belum mengelupas.
-Hari ke-4: mulai tumbuh tunas akar dengan panjang 0,8 cm.
-Hari ke-5: akar bertambah panjang menjadi 2 cm tanpa ada
pertumbuhan daun dan batang.
-Hari ke-6:panjang akar tidak bertambah lagi (tetap 2 cm).

29
B. Kondisi Gelap
1. Netral
-Hari ke-1: Pada hari pertama, kulit biji kacang hijau masih utuh dan
belum terpecah. Sehingga belum muncul bakal akar.
-Hari ke-2: Pada hari kedua, mulai muncul akar dengan Panjang 0,1
cm. sedangkan batang dan daun belum muncul.
-Hari ke-3: Pada hari ketiga, Panjang batang 0,1 cm. panjang akar 0,2
cm, sedangkan daun belum tumbuh.
-Hari ke-4: Pada hari keempat, terjadi pemanjangan pada akar menjadi
0,5 cm yang diikuti dengan percabangan akar serabut kecil-kecil.
Panjang batang menjadi 0,5 cm . daun ,asih belum terlihat.
-Hari ke-5: Pada hari kelima, terjadi pemanjangan pada akar menjadi
0,7 cm yang diikuti dengan percabangan akarnya, tinggi batang 0,8 cm
-Hari ke-6: Pada hari keenam, terjadi penambahan Panjang pada akar
sehingga panjangnya mencapai 1cm, sedangkan Panjang batangnya
menjadi 1,5 cm . padac saat ini daun mbelum muncul sama sekali.
2. Asam
-Hari ke-1-hari ke-6: Pada hari pertama, akar batang dan daun belum
tumbuh.
-Hari ke-2: Pada hari kedua, akar, batang, dan daun masih belum
tumbuh.
-Hari ke-3: Pada hari ketiga tidak ada tanda pertumbuhan sama sekali.
-Hari ke-4: Pada hari keempat masih belum muncul akar, batang, dan
daun.
-Hari ke-5: Pada hari kelima juga masih belum muncul pertumbuhan.
-Hari ke-6: Pada hari keenam tidak terjadi pertumbuhan sama sekali
3. Basa
-Hari ke-1: Pada hari pertama, akar batang dan daun belum tumbuh.
-Hari ke-2: Pada hari kedua, akar, batang, dan daun masih belum
tumbuh.
-Hari ke-3: Pada hari ketiga tidak ada tanda pertumbuhan sama sekali.
-Hari ke-4: Pada hari keempat masih belum muncul akar, batang, dan
daun.
-Hari ke-5: Pada hari kelima juga masih belum muncul pertumbuhan.
-Hari ke-6: Pada hari keenam tidak terjadi pertumbuhan sama sekali

 Vigna radiata (Kacang Hijau)


A. Kondisi Terang
1. Netral
-Hari ke-1: Pada hari pertama, kulit biji kacang hijau masih utuh
dan belum terpecah. Sehingga belum muncul bakal akar.
-Hari ke-2: Pada hari kedua, kulit biji kacang hijau telah
mengalami perpecahan, sehingga mulai muncul bakal akar
berwarna putih pucat dengan Panjang 0,2 cm.
-Hari ke-3: Pada hari ketiga, terjadi pemanjangan akar menjadi 0,3
cm, selain itu sudah mulai muncul batang dengan panjang 0,2 cm
dan berwarna putih pucat.
-Hari ke-4: Pada hari keempat, tidak terjadi perubahan ukuran pada
akar, melainkan hanya terjadi pemanjangan pada batang menjadi 1
cm. yang berwarna putih pucat.

30
-Hari ke-5: Pada hari kelima belum menunjukkan munculnya bakal
daun, sehingga hanya terjadi pertambahan pemanjangan pada akar
menjadi 0,7 cm yang diikuti dengan percabangan akar, sedangkan
pada batang tingginya mencapai 2,5 cm dengan ketebalan batang
yang sedikit lebih tebal dan tumbuh tegak lurus serta memiliki
warna putih kehijauan.
-Hari ke-6: Pada hari keenam, terjadi penambahan Panjang pada
akar yang mencapai 1,5 cm, sedangkan Panjang batangnya menjadi
7 cm dengan ketebalan batang semakin tebal dan berwarna putih
kehijauan, arah tumbuhnya tegak lurus. Pada hari ke enam, baru
muncul 2 helaian daun dengan Panjang 0,7 cm dan berwarna hijau.
2. Asam
-Hari ke-1- hari ke-6: Pada hari pertama hingga hari ke-enam, kulit
biji kacang hijau masih tetap belum terpecah, sehingga bentuknya
masih seperti wujud biji pada awal penanaman. Selama 6 hari juga
tidak mengalami tanda-tanda pertumbuhan seperti muncul bakal
akar, batang, dan daun.
3. Basa
-Hari ke-1 hingga hari ke-2: Pada hari pertama hingga hari kedua,
kulit biji kacang hijau masih utuh dan belum terpecah. Sehingga
belum muncul bakal akar.
-Hari ke-3: Pada hari ketiga, mulai muncul akar dengan Panjang
0,6 cm.
-Hari ke-4: Pada hari keempat, tidak terjadi pemanjangan pada akar
sehingga Panjang akar masih cenderung tetap. Namun, mulai
muncul batang dengan Panjang 0,7 cm berwarna putih pucat.
Warna akar di hari ke empat berwarna coklat tua, sedangkan warna
kulit bijinya mulai menghitam.
-Hari ke-5: Pada hari kelima, Panjang akar dan batang cenderung
tetap. Namun, terjadi perubahan bentuk dan warna pada akar dan
batang yang mulai menghitam.
-Hari ke-6: Pada hari keenam, masih belum muncul daun, namun
pada batang telah mengalami pemanjangan menjadi 1 cm,
sedangkan panjang akarnya cenderung tetap. Di hari ke enam telah
mengalami perubahan bentuk dan warna secara signifikan, yaitu
warna akar dan batang menjadi lebih terlihat warna hitamnya serta
mengkerut.
B. Kondisi Gelap
1. Netral
-Hari ke-1: Pada hari pertama, pecahnya kulit biji kacang hijau
yang disertai munculnya hypokotil yang berwarna putih dengan
panjang 0,1 cm.
-Hari ke-2: Pada hari kedua, terjadi pemanjangan pada akar
menjadi 0,6 cm dan berwarna coklat muda, serta tumbuhnya batang
berwarna putih dengan Panjang 1,8 cm. pada hari kedua, belum
muncul bakal daun.
-Hari ke-3: Pada hari ketiga, terjadi pemanjangan pada akar
menjadi 1,3 cm, panjang batang menjadi 2,3 cm dengan warna
putih pucat, muncullah sepasang plumula yang masih kuncup
berwarna kuning pucat dengan Panjang daun 0,6 cm.

31
-Hari ke-4: Pada hari keempat, terjadi pemanjangan pada akar
menjadi 5 cm yang diikuti dengan percabangan akar serabut kecil-
kecil. Panjang batang menjadi 9 cm dengan volume batang yang
tipis serta warna batangnya putih pucat. Selain itu, terjadi
pemanjangan dan perkembangan daun menjadi 1,7 cm, namun
warnya masih tetap kuning pucat.
-Hari ke-5: Pada hari kelima, terjadi pemanjangan pada akar
menjadi 6 cm yang diikuti dengan lebih banyak lagi percabangan
akarnya, pada batang tingginya mencapai 17 cm dengan ketebalan
batang yang tipis dan warna batang masih tetap putih pucat. Pada
hari ini, 2 helaian daun mulai mekar namun helaian daun masih
sedikit menguncup, panjangnya mencapai 2,7 cm, serta muncul
bakal daun baru.
-Hari ke-6: Pada hari keenam, terjadi penambahan Panjang pada
akar sehingga panjangnya mencapai 7 cm, sedangkan Panjang
batangnya menjadi 27 cm dengan ketebalan batang tipis dan
berwarna putih pucat, arah tumbuhnya tegak dengan sedikit
membengkok. Jumlah daunnya ada 4, dengan warna kuning pucat
dan dengan Panjang 3,5 cm. di hari ke enam, kulit biji kacang hijau
sudah lepas secara sempurna.
2. Asam
-Hari ke-1: Pada hari pertama, terjadi pecahnya kulit biji kacang
hijau tetapi masih menempel pada biji yang disertai munculnya
hypokotil yang berwarna putih dengan panjang 0,1 cm.
-Hari ke-2: Pada hari kedua, terjadi pemanjangan pada akar dengan
panjang 0,5 cm dan berwarna coklat muda, serta mulai muncul
batang berwarna putih dan volume batang sedikit tebal dengan
panjang 0,1 cm. Di hari kedua ini, masih belum tumbuh bakal
daun.
-Hari ke-3: Pada hari ketiga masih belum muncul bakal daun,
sehingga hanya terjadi penambahan Panjang pada akar yaitu 0,2 cm
dan penambahan Panjang pada batang yakni 0,9 cm.
-Hari ke-4: Pada hari keempat masih belum muncul bakal daun,
sehingga hanya terjadi penambahan Panjang pada akar menjadi 0,3
cm dan Panjang pada batang menjadi 1,2 cm. Namun, pada hari
keempat ini mulai terjadi perubahan bentuk dan warna pada batang
dan akar. Pada batang sedikit mengkerut dengan warna sedikit
kecoklatan dan pada akar juga mengalami pengkisutan serta
berubah warna menjadi coklat kehitaman.
-Hari ke-5: Pada hari kelima juga masih belum muncul bakal daun,
dan terjadi perubahan warna pada batang yang semakin coklat serta
akar tanaman yang semakin menghitam. Selain itu, terjadi
penambahan Panjang pada akar menjadi 0,4 cm dan Panjang
batang menjadi 1,3 cm. Di hari ke lima ini, pada media tanam
kapasnya ditumbuhi jamur berwarna hitam.
-Hari ke-6: Pada hari keenam, perkecambahan masih belum
menunjukkan adanya bakal daun, sehingga hanya terjadi
penambahan ukuran Panjang batang menjadi 1,5 cm dan pada akar
menjadi 0,5. Namun, pada hari terakhir telah terjadi perubahan
warna yang signifikan pada akar dan batang yang semakin

32
mencoklat kehitaman. Di hari terakhir, media tanam kapas di
tumbuhi banyak jamur berwarna hitam.
3. Basa
-Hari ke-1: Pada hari pertama, terjadi pecahnya kulit biji kacang
hijau tetapi masih menempel pada biji yang disertai munculnya
hypokotil yang berwarna putih dengan panjang 0,1 cm.
-Hari ke-2: Pada hari kedua, terjadi pemanjangan pada akar
menjadi 0,2 cm berwarna coklat muda, serta mulai bertumbuhnya
batang berwarna putih dan volume batang sedikit tebal dengan
panjang 0,6 cm. Di hari kedua ini, masih belum tumbuh bakal
daun.
-Hari ke-3: Pada hari ketiga masih belum muncul bakal daun,
sehingga hanya terjadi penambahan panjang pada akar yaitu
menjadi 0,4 cm dan penambahan panjang pada batang yakni 1 cm.
Di hari keempat ini, warna kulit biji yang pecah menjadi coklat
menghitam, serta terjadi perubahan warna pada akar menjadi
coklaat tua kehitaman.
-Hari ke-4: Pada hari keempat masih belum muncul bakal daun,
sehingga hanya terjadi penambahan Panjang pada akar menjadi 0,5
cm dan Panjang pada batang menjadi 1,2 cm. Pada hari keempat ini
perubahan bentuk dan warna pada batang dan akar semakin terlihat
jelas. Pada akar sedikit melakukan percabangan dan mengkerut
dengan warna coklat tua kehitaman dan volume batang berkurang
sehingga terlihat mengkisut.
-Hari ke-5: Pada hari kelima juga masih belum muncul bakal daun,
dan terjadi perubahan warna pada akar yang semakin menghitam
serta timbul seidikit warna hitam pada batang tanaman. Selain itu,
terjadi penambahan panjang pada akar menjadi 0,6 cm dan Panjang
batang menjadi 1,3 cm.
-Hari ke-6: Pada hari keenam, perkecambahan masih belum
menunjukkan adanya bakal daun, sehingga hanya terjadi
penambahan ukuran Panjang batang menjadi 1,5 cm dan pada akar
menjadi 1 cm. Namun, pada hari terakhir telah terjadi perubahan
warna yang signifikan pada akar dan batang yang semakin
mencoklat kehitaman.

D. Ciri-ciri pertumbuhan yang baik


1. Pada perkecambahan batang tebal dan tumbuh tegak lurus.
2. Daun berwarna hijau bukan kuning.
3. Akar berwarna coklat bukan hitam.
4. Perkembangan pertambahan kecambah konstan atau semakin bertambah,
bukan menunjukkan tanda-tanda kematian.

E. Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman selama praktikum.


1. Faktor internal
Faktor internal merupakan faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dari dalam
tubuh tanaman yaitu genetic dan zat pengatur tumbuh (hormon).

33
a. Genetik(hereditas)=faktor pembawa sifat menurun yang terdapat dalam sel
makhluk hidup. Genetik yang dimaksudkan dalam perkecambahan
praktikum ini adalah perbedaan jenis spesies kacang-kacangan yang dipakai
dalam praktikum, sehingga perbedaan spesies tersebut juga menunjukkan
perbedaan genetic yang dibawanya pula.
b. Hormon=merupakan zat pengatur tumbuhan yaitu berbentuk molekul
organic yang dihasilkan oleh satu bagian tumbuhan dan ditransformasikan
ke bagian lain yang dipengaruhinya, sehingga dapat menimbulkan respon
fisiologis. Macam-macam hormone yang mempengaruhi pertumbuhan
selama pengamatan praktikum adalah:
1. Hormon auksin=mempengaruhi percepatan pembelahan sel pada daerah
meristem apikal akibat pengaruh cahaya matahari.
2. Hormone giberelin=merangsang pertumbuhan dan pembelahan sel
menjadi lebih besar/raksasa karena pengaruh enzim hidrolitik dan asam
amino.
3. Hormone kalin=merangsang pertumbuhan organ tumbuhan.
c. Enzim=merupakan suatu makromolekul (protein) yang mempercepat suatu
reaksi kimia dalam tubuh makhluk hidup (biokatalisator). Suatu rangkaian
reksi dalam tubuh makhluk hidup tidak dapat berlangsung hanya
melibatkan satu jenis enzim saja.
Salah satu enzim yang berpengaruh dalam pertumbuhan kecambah adalah
enzim hidrolitik yang merangsang tumbuhnya hypokotil saat hari pertama
perkecambahan.
4. Faktor eksternal
Faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman
selama praktikum, meliputi:
a. Suhu
Pertumbuhan dan perkembangan dipengaruhi oleh suhu. Suhu yang baik
untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman adalah suhu yang
optimum.
b. Kelembaban

34
Kelembaban tanah dan udara mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan tanaman. Tanah yang selalu lembab dan udara yang kering
dapat mempercepat pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
c. Cahaya
Cahaya (merah, biru, nila dan violet) berperan sebagai sumber energi dalam
proses fotosintesis. Pertumbuhan tanaman ditempat teduh akan berlangsung
cepat, sebab hormone auksin nya tidak terhambat.
d. Air
Air merupakan senyawa penting untuk pertumbuhan dan perkembangan
tumbuhan. Air sebagai zat pelarut usnur hara dalam tanah dan memelihara
temperature tanah.
e. pH
pH sangat berpengaruh terhadap proses pertumbuhan dan perkembangan
tanaman. Pada kondisi pH normal, kandungan unsur-unsur yang diperlukan
seperti Ca, Mg, P, dan K harus cukup tersedia. Sedangkan ketika pH asam
memiliki kandungan unsur Al, Mo, Zn dimana dapat meracuni tumbuhan.
F. Faktor penghambat
1. Intensitas cahaya, dimana perkecambahan yang diletakkan di tempat
terang akan mengalami pertumbuhan yang cenderung kurang maksimal
dibanding ditempat gelap. Sebab, hormone auksin pada tanaman di
tempat terang akan terhambat.
2. Hormon auksin.
3. Genetik
4. Jenis Air yang mengandung pH yang berbeda, sehingga dapat
mempengaruhi kondisi media tanam.
5. pH yang terlalu asam atau pH dibawah <7.
6. Suhu ruangan.
7. Kelembaban.

VIII. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian pada ketiga jenis perkecambahan yang berbeda
dan diberi jenis penyiraman air yang berbeda pula, didapatkan hasil bahwa
pertumbuhan yang paling baik terjadi pada tanaman kacang hijau ditempat gelap
dengan kondisi netral. Hal tersebut dikarenakan faktor gen pada kacang hijau
memiliki masa pertumbuhan yang lebih cepat daripada bibit kacang yang lainnya,
selain itu hormone auksin pada kondisi gelap dan dengan suhu yang lembab tidak
terhambat, sehingga pertumbuhannya lebih cepat daripada yang lainnya.
Pertumbuhan yang terburuk terjadi pada tanaman kacang hijau ditempat terang
dengan kondisi asam. Hal tersebut dikarenakan cahaya matahari yang dapat

35
menghambat perkembangan hormone auksin, selain itu pH keasaman juga dapat
menghambat pertumbuhan.

36
IX. Daftar Pustaka

DAFTAR PUSTAKA
Afandi Kristiono, R. D. (2013). Respon Tanaman Kedelai, Kacang Tanah, dan Kacang Hijau
Terhadap Cekaman Salinitas. Jurnal Buletin Palawija, 45-60.

Akmal. (2020). Pertumbuhan dan Perkembangan (1 ed.).

Desi Putri Hastuti, S. d. (2018). Pertumbuhan dan Hasil Kacang Hijau (Vigna radiata, L.)
pada Beberapa Dosis Pupuk Organik dan Kerapatan Tanam. Journal of Sustainable
Agriculture, 33(2), 89-95.

Harnowo, A. K. (2014). Karakteristik Varietas Unggul Kacang Tanah dan Adopsinya oleh
Petani. Badan Litbang Pertanian, 13-23.

Hartono, P. d. (n.d.). Kacang Hijau (1 ed.). Niaga Swadaya.

Haryanti, F. I. (2017). Pengaruh Konsentrasi HCl terhadap Laju Perkecambahan Biji Asam
Jawa (Tamarindus indica L.). Jurnal Anatomi dan Fisiologi Undip, 187-192.

Jasmi. (2016). Pengaruh Konsentrasi NaCl dan Varietas Terhadap Viabilitas Vigor dan
Pertumbuhan Vegetatif Benih. Jurnal Agrotek Lestari , 11-22, Vol.2, No. 1.

Kadaryanto, W. J. (2007). Biologi 2 (1 ed.). Perpustakaan Nasional.

Lisa Indried Pantilu, F. R. (2012). Respons Morfologi dan Anatomi Kecambah Kacang
Kedelai (Glycine max (L.) Merill) terhadap Intensitas Cahaya yang Berbeda
(Morphological and Anatomical Responses of The Soybean (Glycine max (L.) Merill)
Sprouts to The Different Light Intensity). Jurnal Bios Logos.

Maghfiroh, J. (2017). Pengaruh Intensitas Cahaya Terhadap Pertumbuhan Tanaman. Journal


Universitas Negeri Yogyakarta.

Marzuki, R. (1987). Bertanam Kacang Tanah (2 ed.). Niaga Swadaya.

Ningsih, S. M. (2019). Pengaruh Intensitas Cahaya Terhadap Pertumbuhan dan


Perkembangan Tanaman Kacang Merah. Jurnal Agrowagati, 2580-5185.

Susilowarno, G. (n.d.). Biologi (1 ed.). Grasindo.

Widayat, D. (2002). Kemampuan Berkompetisi Kedelai, Kacang Tanah, dan Kacang Hijau.
Jurnal Bionatura, 118-128.

37
X. Lampiran

Surakarta, 11 Oktober 2002

Asisten Praktikan

Lintang Prima Cahyani Dewi Diharjo


NIM. K4320046 NIM. K4321025

38
XI. Lampiran Screenshot Jurnal

39
40
41
XII. Lampiran Laporan Sementara
LAPORAN SEMENTARA PRAKTIKUM BIOLOGI 2
PEMECAHAN MASALAH BIOLOGI

Pengaruh Intensitas Cahaya dan Jenis Air Penyiraman Terhadap


Pertumbuhan Biji Kacang Kedelai, Kacang Hijau, dan Kacang Tanah

Oleh:
Dewi Diharjo (K4321025)

Kelompok 4

Asisten Praktikum:
Lintang Prima Cahyani (K4320046)

PENDIDIKAN BIOLOGI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
2021

42
LAPORAN SEMENTARA PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM 2

PEMECAHAN MASALAH BIOLOGI


Kelompok / Asisten : 4 / Lintang Prima Cahyani (K4320046) Nama
Anggota Kelompok 4:
1. Asyiyah Hasna Hidayati (K4321013)
2. Ayu Pramudita (K4321015)
3. Caecilia Novi Cahyaningrum (K4321019)
4. Dewi Diharjo (K4321025)
5. Muhammad Danur Ghiffari (K4321054)
6. Tzalatza Maya Latifah (K4321086)

Kondisi Normal
No Nama Tekstur Warna Biji Bentuk Hipotesis
Spesies Biji Biji
1. Glycine Keras dan Coklat Bulat -H0=Tidak ada pengaruh intensitas
max halus. muda/kuning cahaya dan jenis air penyiraman yang
berbeda terhadap pertumbuhan tanaman
kacang kedelai.
-Ha=
1. Mungkin tanaman kacang kedelai
yang diberi jenis penyiraman air normal
dan berada ditempat gelap akan
mengalami pertumbuhan yang paling
cepat dan maksimal diantara kedua
perlakuan yang diberi larutan asam dan
basa serta berada ditempat terang.
2. Mungkin pertumbuhan tanaman
kacang kedelai ditempat gelap dan
dengan diberi jenis air penyiraman yang
normal akan lebih cepat pertumbuhannya
dari biji kacang tanah.
2. Vigna Keras dan Hijau tua Bulat -H0= Tidak ada pengaruh intensitas
radiata halus. cahaya dan jenis air penyiraman yang
berbeda terhadap pertumbuhan tanaman
kacang hijau.
-Ha=
1. Adanya pengaruh cahaya terhadap
pertumbuhan tanaman kacang hijau,
mungkin tanaman kacang hijau ditempat
gelap pertumbuhannya lebih cepat dan
maksimal daripada ditempat gelap.

43
2. Adanya pengaruh jenis air dalam
penyiraman, mungkin jika diberi jenis air
dengan pH normal (air normal) akan
menunjukkan pertumbuhan secara
maksimal dan terbaik diantara kedua
perlakuan lainnya.
3. Mungkin diantara ketiga jenis biji
tanaman yang diberi perlakukan jenis
penyiraman air yang sama, pada tanaman
kacang hijau akan mengalami
pertumbuhan yang paling cepat diantara
kacang kedelai dan kacang tanah.
3. Arachis Lunak dan putih Bulat -H0= Tidak ada pengaruh intensitas
hypogaea halus. kemerahan. lonjong cahaya dan jenis air penyiraman yang
berbeda terhadap pertumbuhan tanaman
kacang tanah.
-Ha=
1. Mungkin tanaman kacang tanah
yang diberi jenis penyiraman air jeruk
dan berada ditempat terang akan
mengalami pertumbuhan yang paling
lambat diantara kedua perlakuan yang
diberi larutan basa dan asam serta berada
ditempat yang terang.
2. Mungkin diantara ketiga jenis biji
tanaman yang diberi perlakuan jenis
penyiraman yang sama, biji kacang tanah
menunjukkan pertumbuhan yang paling
lambat diantara biji kacang hijau dan
kacang kedelai.

Kondisi Asam
No Nama Tekstur Warna Biji Bentuk Hipotesis
Spesies Biji Biji
1. Glycine Keras Kuning Bulat -H0= Tidak ada pengaruh intensitas
max cahaya dan jenis air penyiraman yang
berbeda terhadap pertumbuhan tanaman
kacang kedelai.
-Ha=
1. Mungkin tanaman kacang kedelai
yang diberi jenis penyiraman air jeruk
dan berada ditempat terang akan

44
mengalami

pertumbuhan yang paling lambat diantara


kedua perlakuan yang diberi larutan basa
dan netral dan berada ditempat yang
gelap.
2. Mungkin diantara ketiga jenis biji
tanaman yang diberi perlakuan jenis
penyiraman larutan asam yang sama, biji
kacang kedelai
menunjukkan pertumbuhan yang
lebih lambat daripada kacang hijau.
2. Vigna Keras Hijau tua Bulat -H0=Tidak ada pengaruh intensitas
radiata lonjong cahaya dan jenis air penyiraman yang
berbeda terhadap pertumbuhan tanaman
kacang hijau.
-Ha=
1. Mungkin tanaman kacang hijau
yang diberi jenis penyiraman air jeruk
dan berada ditempat terang akan
mengalami pertumbuhan yang paling
lambat diantara kedua perlakuan yang
diberi larutan basa dan netral serta berada
ditempat yang gelap.
2. Mungkin diantara ketiga jenis biji
tanaman yang diberi perlakuan jenis
penyiraman larutan asam yang sama, biji
kacang hijau menunjukkan pertumbuhan
yang paling cepat dari kacang tanah dan
kacang kedelai.

45
3. Arachis Lunak putih Bulat -H0=Tidak ada pengaruh intensitas
hypogaea kemerahan lonjong cahaya dan jenis air penyiraman yang
berbeda terhadap pertumbuhan tanaman
kacang tanah.
-Ha=
1. Tanaman kacang tanah yang
diberi jenis penyiraman air jeruk dan
berada ditempat terang akan mengalami
pertumbuhan yang paling lambat diantara
kedua perlakuan yang diberi larutan basa
dan netral.
2. Mungkin diantara ketiga jenis biji
tanaman yang diberi perlakuan jenis
penyiraman larutan asam yang sama, biji
kacang tanah menunjukkan pertumbuhan
yang paling lambat diantara biji kacang
hijau dan kacang kedelai.

Kondisi Basa
No Nama Tekstur Warna Biji Bentuk Hipotesis
Spesies Biji Biji
1. Glycine Keras Kuning Bulat -Ho=Tidak ada pengaruh intensitas
max cahaya dan jenis air penyiraman yang
berbeda terhadap pertumbuhan tanaman
kacang kedelai.
-Ha=
1. Mungkin tanaman kacang kedelai
yang diberi jenis penyiraman larutan basa
dan berada ditempat terang akan
mengalami pertumbuhan yang lebih
lambat diantara perlakuan yang diberi
larutan asam dan netral.
2. Mungkin diantara ketiga jenis biji
tanaman yang diberi perlakuan jenis
penyiraman larutan basa yang sama, biji
kacang kedelai menunjukkan
pertumbuhan yang paling lambat diantara
biji kacang hijau dan kacang kedelai.

46
2. Vigna Keras Hijau tua Bulat -H0= Tidak ada pengaruh intensitas
radiata lonjong cahaya dan jenis air penyiraman yang
berbeda terhadap pertumbuhan tanaman
kacang hijau.
-Ha=
1. Mungkin tanaman kacang hijau
yang diberi jenis penyiraman larutan basa
dan berada ditempat terang akan
mengalami pertumbuhan yang lebih
lambat diantara kedua perlakuan yang
diberi larutan asam dan netral.
2. Mungkin diantara ketiga jenis biji
tanaman yang diberi perlakuan jenis
penyiraman larutan basa yang sama, biji
kacang hijau menunjukkan pertumbuhan
yang paling cepat diantara biji kacang
tanah dan kacang kedelai.
3. Arachis Lunak Putih Bulat -H0= Tidak ada pengaruh intensitas
hypogaea kemerahan lonjong cahaya dan jenis air penyiraman yang
berbeda terhadap pertumbuhan tanaman
kacang tanah.
-Ha=
1. Mungkin tanaman kacang tanah
yang diberi jenis penyiraman larutan basa
dan berada ditempat terang akan
mengalami pertumbuhan yang lebih
lambat diantara kedua perlakuan yang
diberi larutan asam dan netral.
2. Mungkin diantara ketiga jenis biji
tanaman yang diberi perlakuan jenis
penyiraman larutan basa yang sama, biji
kacang tanah menunjukkan pertumbuhan
yang lebih lambat dari kacang hijau.

47

Anda mungkin juga menyukai