Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN BIOLOGI HASIL PERKECAMBAHAN BIJI

“Pengaruh kelembapan pada perkecambahan tanaman jagung”

Disusun oleh :

Achmad Naufal Zhafran (02)

Aulia Nova Syamitha (08)

Dwi Oktoviani (14)

Mirna Ramadhani (20)

Naqiya Fayyaza Noor Wijaya (26)

Ryan Javierta Firdi (32)

Kelas : XII MIPA 01

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR

DINAS PENDIDIKAN

SMA NEGERI 2 LUMAJANG

TAHUN PELAJARAN 2022/2023


Jalan HOS Cokroaminoto 159 Lumajang Telp/Fax. (0334)881036

http://www.sman2-lmjsch.id email : info@sman2-lmj.sch.id


A. Judul Penelitian

Pengaruh Kelembapan Pada Perkembangan Tanaman Jagung.

B. Tujuan Penelitian

Tujuan Penelitian adalah untuk mengetahui sejauh mana kelembapan udara


berpengaruh terhadap perkecambahan tanaman jagung.

C. Manfaat Penelitian

Mengetahui informasi mengenai kecepatan pertumbuhan tanaman jagung.

D. Rumusan Masalah

Bagaimana pengaruh kelembapan terhadap pertumbuhan biji jagung.

E. Kerangka Teori

Pengertian Pertumbuhan dan Perkecambahan

Pertumbuhan adalah proses pertambahan volume yang irreversibel (tidak dapat


kembali) karena adanya pembelahan mitosis atau pembesaran sel. Tumbuhan
bertambah tinggi dan besar disebabkan oleh dua hal berikut :

1. Pertambahan jumlah sel sebagai hasil pembelahan mitosis pada meristem di titik
tumbuh primer dan sekunder.

2. Pertambahan komponen-komponen seluler dan adanya diferensiasi sel

Perkembangan adalah perubahan terhadap makhluk hidup menuju kedewasaan yang


tidak dapat diukur (bersifat kualitatif ). Perkecambahan adalah munculnya platula
(tanaman kecil dari dalam biji).

Macam - Macam Perkecambahan

Perkecambahan biji dapat dibedakan menjadi 2, yaitu :

1. Epigeal

Perkecambahan epigeal adalah apabila terjadi pembentangan ruas batang di bawah


daun lembaga atau hipokotil sehingga mengakibatkan daun lembaga dan kotiledon
terangkat ke atas tanah, misalnya pada kacang hijau (Phaseoulus radiatus).

2. Hipogeal

Perkecambahan hipogeal adalah apabila terjadi pembentangan ruas batang teratas


(epikotil) sehingga daun lembaga ikut tertarik ke atas tanah, tetapi kotiledon tetap di
bawah tanah. Misalnya pada biji kacang kapri (Pisum sativum).
2.1. Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Dan Perkembangan

1. Faktor Internal

Faktor internal adalah segala pengaruh / faktor yang berasal dari tanaman itu sendiri
yaitu meliputi gen dan hormon.

a. Gen

Gen mempengaruhi pertumbuhan melalui sifat yang diwariskan dan sintesis protein
yang dikendalikan.

b. Hormon
Hormon yang mempengaruhi pertumbuhan disebut zat tumbuh (fitohormon).
Contoh hormon tumbuh pada tumbuhan adalah:

1. Auksin

Auksin disekresikan oleh titik tumbuh tanaman, contohnya ujung tunas, daun muda,
ujung akar, dan kambium. Peranan auksin antara lain:

 Merangsang perpanjangan sel batang

 Meningkatkan pertumbuhan akar samping

 Meningkatkan aktivitas pembelahan sel di titik tumbuh

 Merangsang pembentukan bunga dan buah

 Menyebabkan terjadinya dominansi apikal, yaitu pertumbuhan di mana keberadaan


tunas ujung menghambat tunas ketiak

 Mendorong pembentukan akar pada tanaman ketiak

 Pembengkokan batang ke arah cahaya fototropisme

2. Sitokinin

Fungsi sitokinin antara lain

 Mempengaruhi sitokinesis

 Mempengaruhi pertumbuhan akar dan diferensiasi akar

 Mendorong pembelahan sel

3. Giberelin
 Giberelin mempengaruhi pemanjangan sel maupun pembelahan pada tumbuhan
kerdil. Namun, pada tumbuhan normal, pemakaian giberelin tidak memberikan
respons.

 Giberelin juga mempengaruhi perkecambahan, serta pertumbuhan dan


perkembangan pada akar, daun, bunga, dan buah.

4. Asam Traumalin (hormon luka)

 Asam traumalin berfungsi untuk merangsang pembelahan sel di daerah luka sebagai
mekanis memenutupi luka.

 Hormon ini mempengaruhi restitusi, yaitu kemampuan tumbuhan


untukmemperbaiki kerusakan atau luka yang terjadi pada tubuhnya.

5. Kalin

Hormon kalin merupakan hormon yang mempengaruhi pembentukan dan pertumbuhan


organ, misalnya:

 Rizokalin : merangsang pertumbuhan akar

 Kaulokalin : merangsang pertumbuhan batang

 Filokalin : merangsang pertumbuhan daun

 Antokalin : merangsang pertumbuhan bunga

6. Asam Absisat

Asam absisat disintesis pada daun, batang, buah, dan biji. Asam absisat berfungsi
menghambat pertumbuhan, menutup stomata selama kekurangan air, dan menunda
pertumbuhan.

7. Etilen

Etilen diproduksi pada jarigan buah masak, di ruas batang, dan di daun tua. Etilen
berfungsi mendorong pemasakan buah dan menyebabkan batang tumbuh menjadi
tebal.

2. Faktor Eksternal

Faktor eksternal merupakan sesuatu yang mempengaruhi/faktor yang berasal dari luar
tubuh tumbuhan tersebut yaitu dari lingkungan atau ekosistem. Ada beberapa faktor
ekstrenal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan yaitu air,
cahaya, kelembapan, makanan (nutrisi), dan suhu.

a. Makanan
Makanan adalah sumber energi dan sumber materi untuk mensintesis berbagai
komponen sel. Tidak hanya karbondioksida dan air saja yang dibutuhkan tumbuhan
untuk bisa tumbuh dengan baik tetapi juga beberapa unsur unsur minerel. Adapun
menurut jumlah yang di butuhkan oleh tubuh, unsur mineral ini dibedakan menjadi 2 :

 Makroelemen yaitu golongan unsur-unsur mineral yang dibutuhkan dalam jumlah


banyak. Makroelemen ini meliputi oksigen, carbon, hidrogen, sulfur, nitrogen,
fosfor, kallium, kalsium dan magnesium.

 Mikroelemen yaitu golongan unsur-unsur mineral yang dibutuhkan dalm jumlah


sedikit. Mikroelemen ini meliputi besi, klorin, tembaga, seng, molibddenum, boron
dan nikel. Mikro elemen ini betfungsi sebagai kofaktor yaitu reaksi enzimatik dalam
tumbuhan.

b. Air

Tanpa air, tumbuhan tidaklah dapat tumbuh. Air termasuk senyawa yang dibutuhkan
tumbuhan. Air berfungsi anatara lain sebagai fotosintesis, mengaktifkan reaksi enzim
ezimatik, menjaga kelembapan dan membengtu perkecambahan pada biji.

c. Suhu

Pada umumnya,tumbuhan membutuhkan suhu tertentu untuk tumbuh.

 Suhu optimum : suhu dimana tumbuhan dapat tumbuh dan berkembang dengan
baik dan maksimal

 Suhu minimum : suhu paling rendah yang masih memungkinkan suatu tumbuhan
untuk tumbuh

 Suhu maksimum : suhu tertinggi yang masih memungkinkan tumbuhan untuk


tumbuh

d. Kelembaban

Pengaruh kelembapan udara berbeda terhadap berbagai tumbuhan. Tanah dan udara
yang lembab berpengaruh baik bagi pertumbuhan tumbuhan.

e. Cahaya

Pada umumnya, cahaya menghambat pertumbuhan meninggikantanaman karena dapat


menguraikan auksin. Tetapi, cahaya juga merangsang pembungaan tumbuhan tertentu,
yaitu tumbuhan yang dapat berbunga pada :

 Hari pendek (lamanya penyinaran matahari lebih pendek ketimbang waktu gelapnya
malam
 Hari panjang(lamnya penyinaran matahari lebih lama ketimbang waktu gelapnya).

Hal itu dapat terjadi karena pada tumbuhan terdapat hormon fitokrom yang mengatur
pengaruh cahaya ini dalam pertumbuhan dan perkembangan pembungaan tanaman.

F. Hipotesis

Jika biji jagung ditanam dalam kondisi kelembaban yang optimal, maka proses
perkecambahan biji akan berlangsung lebih baik dan biji akan tumbuh menjadi bibit
dengan tingkat kelangsungan hidup yang lebih tinggi dibandingkan dengan biji jagung
yang ditanam dalam kondisi kelembaban yang rendah atau berlebihan.

G. Manfaat Penelitian

1. Memfasilitasi proses perkecambahan: Kelembaban yang tepat memungkinkan biji


jagung untuk menyerap air dengan efisien.

2. Mendukung pertumbuhan akar: Kelembaban yang tepat membantu akar biji jagung
untuk tumbuh dengan baik ke dalam tanah.

3. Meningkatkan kelangsungan hidup bibit: Biji jagung yang mendapatkan kelembaban


yang optimal memiliki peluang lebih baik untuk bertahan hidup dan tumbuh menjadi
bibit yang sehat.

4. Meningkatkan tingkat keberhasilan tanam: Dengan kelembaban yang tepat, tingkat


keberhasilan tanam biji jagung akan lebih tinggi

5. Mendukung pertumbuhan dan perkembangan tanaman: Setelah bibit tumbuh


menjadi tanaman jagung, kelembaban yang adekuat tetap menjadi faktor kunci untuk
mendukung pertumbuhan dan perkembangan yang optimal.

H. Metodologi Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah studi literature. Metode studi literature adalah
serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan metode pengumpulan data pustaka,
membaca, dan mencatat, serta mengelolah bahan penelitian.

I. Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan selama 7 hari yang dimulai dari tanggal 24-30 Jili 2023.

J. Alat dan Bahan Penelitian

Alat:

Nampan atau wadah

Bahan:
Biji jagung

Alas (tisu dan kapas)

Air

K. Langkah Kerja

1. Rendam segenggam biji jagung selama 2 jam.

2. Siapkan dua nampan, lalu masing masing nampan dilapisi dengan media tanam ( tisu
dan kapas).

3. Basahi media tanam dengan air hingga lembap.

4. Letakkan dan tata biji jagung pada masing masing nampan yang telah dilapisi media
tanam.

5. Lalu siram biji yang berada pada masing masing nampan.

6. Letakkan salah satu nampan di tempat yang lembap dan satunya di tempat yang
kurang lembap.

7. Amati perubahan – perubahan yang terjadi pada biji jagung tersebut hingga 7 hari.

L. Tabel Penelitian

L. Tabel Penelitian ( Dimulai tanggal 24 -30 Juli 2023)

No. biji Hari ke-1 Hari ke-2 Hari ke-3 Hari ke-4 Hari ke-5 Hari ke-6 Hari ke-7

Anda mungkin juga menyukai