Anda di halaman 1dari 17

“Pengaruh Suhu Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan

Biji Kacang Hijau”

Disusun oleh :
1. Nur Karimah (26)
2. Reynaldi Zuan Felix S. (29)
3. Sherly Rindia O. (31)
4. Syafitri Wenda Pratama (32)

XII MIPA 4
SMA NEGERI 1 PURI
JL. JAYANEGARA NO. 02 MOJOKERTO
TAHUN PELAJARAN 2019-2020
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seiring dengan berkembangnya zaman di mana salah satu indikatornya adalah


meningkatnya populasi penduduk dunia yang berarti meningkatnya pula kebutuhan akan
tempat tinggal dan kebutuhan vital lainnya, utamanya kebutuhan akan bahan pangan.
Meski demikian, adanya krisis pangan dunia menunjukkan adanya kesenjangan yang
cukup besar antara kebutuhan yang semakin tidak terbatas dan pemenuhan yang sangat
langka bahkan terbatas. Ironisnya keadaan yang memprihatinkan ini terjadi di berbagai
negara utamanya negara berkembang, negara miskin dan sudah terjadi dalam waktu yang
cukup lama.
Indonesia sebagai salah satu dari negara berkembang dan terkenal sebagai
negara agraris tak luput dari permasalahan tersebut. Minimnya pengetahuan bercocok
tanam dari petani, kurangnya peran kaum cendekiawan dalam hal tersebut dan berbagi
permasalahan baik teknis maupun non teknis lainnya menyebabkan rendahnya kulitas
produk pertanian.
Salah satu ciri makhluk hidup adalah tumbuh dan berkembang. Pertumbuhan
merupakan bertambahnya jumlah dan besarnya sel di seluruh bagian tubuh yang secara
kuantitatif dapat diukur atau suatu peningkatan dalan berat atau ukuran dari seluruh atau
sebagian dari organisme, sedangkan perkembangan merupakan bertambahnya fungsi alat
tubuh yang dapat dicapai melalui tumbuh, kematangan dan belajar atau peningkatan
kemahiran dalam penggunaan tubuh (sacarin, 1996).
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan proses yang saling berhubungan.
Ada banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
Faktor-faktor tersebut dikelompokkan menjadi 2, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
Faktor internal merupakan faktor yang meliputi faktor genetis (hereditas) dan faktor
fisiologis, sedangkan faktor eksternal atau faktor lingkungan merupakan faktor yang
berasal dari luar tubuh tumbuhan tersebut yaitu dari lingkungan atau ekosistem. Salah satu
faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan adalah
suhu.
Oleh karena itu, penulis mengadakan eksperimen untuk mengetahui apakah
benar ada pengaruh suhu terhadap pertumbuhan kacang hijau.

B. Rumusan Masalah

1. Adakah pengaruh suhu terhadap pertumbuhan dan perkembangan biji kacang hijau?
2. Bagaimana pengaruh suhu terhadap pertumbuhan dan perkembangan biji kacang hijau?
3. Bagaimana perbedaan pertumbuhan dan perkembangan biji kacang hijau di tempat
yang berbeda suhu?
4. Bagaimana kualitas tanaman yang dihasilkan?

C. Manfaat Praktikum

1. Manfaat teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah dan mengembangkan ilmu
pengetahuan saat ini maupun dimasa yang akan datang, khususnya bagi para pembaca
sekalian.
2. Manfaat praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan penulis, dapat
menambah pengalaman dalam menganalisis permasalahan pada berbagai bidang
kehidupan, khususnya mengenai masalah pertumbuhan dan perkembangan biji
kacang hijau, serta dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

D. Tujuan Praktikum

1. Mengetahui pengaruh suhu terhadap pertumbuhan dan perkembangan biji kacang hijau
2. Mengetahui perbedaan pertumbuhan dan perkembangan biji kacang hijau di tempat
yang berbeda suhu
3. Mengetahui kualitas tanaman yang dihasilkan dari praktikum
E. Hipotesis

1. Jika biji kacang hijau diletakkan pada tempat bersuhu panas maka kacang hijau akan
tumbuh tinggi namun dalam keadaan tidak sehat.
2. Jika biji kacang hijau diletakkan pada tempat bersuhu sedang maka kacang hijau akan
tumbuh dengan sangat baik.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Klasifikasi Tanaman Kacang Hijau

Kacang hijau merupakan salah satu tanaman palawija yang masuk ke dalam
suku polong-polongan, serta dapat berkecambah dengan cepat dan mudah dikembang
biakkan. Kacang hijau dapat tumbuh pada rentang suhu 20ºC - 40ºC dengan kisaran suhu
optimum (suhu terbaik bagi pertumbuhan) berkisar antara 28ºC - 30ºC. Adapun spesifikasi
tanaman kacang hijau adalah:
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Rosales
Famili : Papilionaceae
Genus : Vigna
Spesies: Vigna Radiata
Tanaman kacang hijau berukuran antara 30-60 cm. Warna daunnya hijau muda
sampai hijau tua. Bunga kacang hijau berwarna kuning, tersusunn dalam tandan, dan dapat
menyerbuk sendiri. Polong kacang hijau berbentuk silindris dengan panjang antara 6-15
cm. Sewaktu muda polong berwarna hitam atau coklat. Setiap polong berisi 10-15 biji. Biji
kacang hijau lebih kecil dibanding biji kacang-kacangan lain. Warna bijinya kebanyakan
hijau kusam atau hijau mengkilap. Tanaman kacang hijau berakar tunggang dengan akar
cabang pada permukaan.

B. Manfaat Kacang Hijau

Kacang hijau memiliki kandungan protein yang cukup tinggi dan merupakan
sumber mineral penting, antara lain kalsium dan fosfor. Sedangkan kandungan lemaknya
merupakan asam lemak tak jenuh. Kandungan kalsium dan fosfor pada kacang hijau
bermanfaat untuk memperkuat tulang. Kacang hijau juga rendah lemak sehingga baik bagi
mereka yang ingin menghindari konsumsi lemak tinggi. Kadar lemak yang rendah dalam
kacang hijau menjadikan bahan makanan atau minuman yang terbuat dari kacang hijau
tidak mudah berbau. Lemak kacang hijau tersusun atas 73% asam lemak tak jenuh dan
27% asam lemak jenuh. Umumnya kacang-kacangan memang mengandung lemak tak
jenuh tinggi. Asupan lemak tak jenuh tinggi penting untuk menjaga kesehatan jantung.
Kacang hijau mengandung vitamin B1 yang berguna untuk pertumbuhsn dan
vitalitas pria. Maka kacang hijau dan turunannya sangat cocok untuk dikonsumsi oleh
mereka yang baru menikah.

C. Proses Perkecambahan

Perkecambahan adalah peristiwa tumbuhnya embrio di dalam biji menjadi


tanaman baru. Pada tumbuhan monokotil, struktur kecambah meliputi radikula, akar
primer, plumula, koleoptil, dan daun pertama. Sedangkan, pada kecambah tumbuhan
dikotil terdiri atas akar primer, hipokotil, kotiledon, epikotil, dan daun pertama.
Proses perkecambahan diawali dengan penyerapan air dari lingkungan. Ukuran
biji pun akan membesar yang disebut tahap imbibisi. Kehadiran air dalam sel pun
melunakkan biji serta mengaktifkan sejumlah enzim perkecambahan awal. Perubahan
pengendalian ini merangsang pembelahan sel di bagian yang aktif melakukan mitosis,
seperti di bagian ujung radikula. Akibatnya ukuran radikula semakin besar dan kulit atau
cangkang biji terdesak dari dalam, yang pada akhirnya pecah.
Berdasarkan letak kotiledonnya, perkecambahan dapat dibedakan menjadi dua,
yaitu epigeal dan hipogeal. Pada perkecambahan epigeal, kotiledon terdapat di permukaan
tanah karena terdorong oleh pertumbuhan hipokotil yang memanjang ke atas. Pada
perkecambahan hipogeal, kotiledon tetap berada di bawah tanah, sedangkan plumula
keluar dari permukaan tanah disebabkan oleh pertumbuhan epikotil yang memanjang kea
rah atas.
Adapun tanaman kacang hijau masuk ke dalam tumbuhan monokotil yang
mengalami perkecambahan epigeal

D. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan

Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan antara lain :


1. Faktor internal (faktor yang berasal dari dalam tubuh tumbuhan)
a. Gen
Gen adalah substansi/materi pembawa sifat yang diturunkan dari induk. Gen
mempebgaruhi ciri dan sifat makhluk hidup, misalnya bentuk tubuh, tinggi tubuh,
warna kulit, warna bunga, warna bulu, rasa buah, dan sebagainya. Gen juga
menentukan kemampuan metabolism makhluk hidup, sehingga mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangannya,
b. Hormon
Tumbuhan menghasilkan beberapa jenis hormon tumbuhan di antaranya auksin,
giberelin, gas etilen, sitokinin, dan asam absisat. Hormon tersebut diproduksi di
dalam tubuh, tetapi dipengaruhi oleh kondisi eksternal.
1) Hormon auksin
Hormon auksin berfungsi dalam pembentangan sel, pembelahan sel, dan
merangsang pembentukan buah dan bunga.
2) Hormon giberelin
Hormon giberelin menyebabkan tanaman tumbuh tinggi, menghasilkan buah
yang tidak berbiji, dan membantu perkecambahan biji.
3) Gas etilen
Gas etilen berfungsi untuk mempercepat pemasakan buah, mempertebal
pertumbuhan batang, dan pengguguran bunga.
4) Hormon sitokinin
Hormon sitokinin dapat merangsang pertumbuhan akar sehingga lebih cepat
memanjang, merangsang pertumbuhan tanaman kea rah samping dan pucuk
tanaman, sekaligus merangsang aktivitas pembelahan.
5) Asam absisat
Asam absisat dapat mengurangi kecepatan pembelahan, membantu
pengguguran bunga, dan menyebabkan dormansi.
2. Faktor eksternal (faktor yang berasal dari luar tubuh tumbuhan)
a. Nutrisi
Memerlukan nutrisi merupakan salah satu ciri-ciri makhluk hidup. Adapun nutrisi
yang diperlukan oleh tumbuhan adalah karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan
mineral.
b. Cahaya
Cahaya berperan penting dalam proses fotosintesis. Apabila makanan yang
dihasilkan dari proses fotosintesis berkurang atau bahkan tidak ada, jaringan
menjadi mati karena kekurangan makanan. Namun demikian cahaya yang
dibutuhkan tumbuhan jumlahnya tidak boleh terlalu banyak. Cahaya yang
berlebihan justru akan menghambat pertumbuhan.
c. Kelembaban
Tanah lembab sangat cocok untuk pertumbuhan, terutama saat perkecambahan
biji. Hal ini karena tanah lembab menyadiakan cukup air untuk mengaktifkan
enzim dalam biji serta melarutkan makanan dalam jaringan.
d. Air dan mineral
Tumbuhan memerlukan air, CO₂, dan mineral. Air dan CO₂ merupakan bahan
utama untuk berlangsungnya fotosintesis. Gas CO₂ diambil melalui stomata dan
lentisel. Air juga sangat diperlukan dalam perkecambahan biji. Saat
perkecambahan, air digunakan untuk mengaktifkan enzim-enzim dalam biji.
Tanpa air, perkecambahan biji akan tertunda (dormansi)
Mineral sangat diperlukan untuk proses pertumbuhan. Misalnya pembentukan
klorofil sangat membutuhkan mineral Mg. mineral yang diperlukan oleh
tumbuhan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu makroelemen dan mikroelemen.
e. Ketersediaan oksigen
Setiap makhluk hidup memerlukan oksigen untuk respirasi aerob dalam tubuh.
Melalui respirasi aerob, tumbuhan dapat memperoleh energi untuk
pertumbuhannya. Oleh karena itu, biji-biji tidak akan berkecambah tanpa adanya
oksigen.

E. Pengaruh Suhu Terhadap Pertumbuhan Tanaman


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), suhu merupakan suatu ukuran
kuantitatif terhadap temperatur, panas dan dingin, serta dapat diukur menggunakan
thermometer. Suatu benda dikatakan dingin apabila memiliki suhu yang rendah, dan
sebaliknya dikatakan panas apabila memiliki suhu yang tinggi. Secara kualitatif, suhu
dapat diketahui dengan menyentuh benda secara langsung. Namun cara ini sangat beresiko
karena suhu yang terlalu panas dapat merusak kulit. Adapun secara kuantitatif suhu dapat
diukur menggunakan thermometer raksa/alkohol, thermometer tubuh, thermometer
dinding, maupun jenis thermometer lainnya.
Layaknya manusia yang dapat merasakan ketidaknyamanan apabila berada
pada ruangan yang terlalu panas atau terlalu dingin, tumbuhan pun memerlukan suhu
tersendiri untuk dapat bertahan hidup. Suhu optimum bagi pertumbuhan tanaman berkisar
antara 10ºC - 38ºC. Dibawah ataupun diatas suhu tersebut,tumbuhan tidak dapat tumbuh
dengan baik.
BAB III
METODE PRAKTIKUM

A. Jenis Praktikum

Praktikum ini merupakan kegiatan yang berupa observasi yang bertujuan


memperoleh informasi dan fakta dari suatu percobaan mengenai pengaruh suhu terhadap
pertumbuhan dan perkembangan biji kacang hijau.

B. Variabel Praktikum

Adapun variabel yang kami gunakan adalah sebagai berikut :


1. Variabel Bebas : Banyaknya lapisan kain penutup wadah
2. Variabel Kontrol : Wadah, tempat peletakan, waktu, udara
3. Variabel Terikat : Pertumbuhan biji kacang hijau

C. Alat dan Bahan

Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam eksperimen ini adalah
1. Gunting/Cutter
2. Gelas plastik
3. Kapas
4. Biji kacang hijau
5. Kain
6. Air
7. Kardus
8. Lampu dop

D. Langkah Kerja

1. Rendam biji kacang hijau selama ±12 jam untuk mengakhiri masa dormansi biji.
2. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
3. Lubangi sisi gelas plastik menggunakan gunting/cutter untuk tempat pertukaran
oksigen dalam wadah.
4. Letakkan kapas dalam gelas plastik yang sudah dilubangi.
5. Potong kain menjadi beberapa bagian berbentuk persegi.
6. Kemudian masukkan tiga biji kacang hijau yang sudah direndam ke dalam masing
masing wadah.
7. Pasang lampu di kardus tempat penyimpanan biji kacang hijau.
8. Nyalakan lampu.
9. Lakukan pengamatan pertumbuhan dan perkembangan biji kacang hijau pada masing-
masing wadah.
10. Catat hasil pengamatan untuk dijadikan bahan perbandingan dan bukti bakwa telah
melakukan pengamatan.

E. Pengambilan Data

Dalam karya tulis ini penulis mengadakan megumpulan data denga cara :
1. Studi Pustaka
Metode studi pustaka dilakukan dengan mengetahui data-data yang berasal dari
berbagai buku penujang dan website terpercaya.
2. Metode Eksperimen
Metode eksperimen dilakukan dengan melakukan percobaan penanaman secara
langsung untuk mendapat data yang akurat dan kebenaran data.
BAB IV
HASIL PENGAMATAN

A. Data Hasil Pengamatan

1. Tabel pertumbuhan
Jumlah lapisan Tinggi pada hari ke- (cm)
No.
penutup 1 2 3 4 5
1. Tidak dilapisi 0 0,5 0,5 6,5 7
2. 2 lapis 0 1,5 9 14 15
3. 5 lapis 0 1 8 12 13
4. 8 lapis 0 0 0,5 2,5 4

2. Grafik pertumbuhan

16

14

12
Tinggi Kecambah (cm)

10

0
Hari ke-1 Hari ke-2 Hari ke-3 Hari ke-4 Hari ke-5
Axis Title

Tidak berlapis Lapis 2 Lapis 5 Lapis 8

B. Pembahasan

1. Pada biji kacang hijau yang tidak dilapisi kain terjadi pertumbuhan dan perkembangan
sebagai berikut :
a. Hari ke-1 tumbuhan 0 cm
b. Hari ke-2 tumbuhan bertumbuh menjadi 0,5 cm
c. Hari ke-3 tumbuhan tetap 0,5 cm
d. Hari ke-4 tumbuhan bertumbuh menjadi 6,5 cm
e. Dan hari ke-5 tumbuhan bertumbuh menjadi 7 cm
2. Pada biji kacang hijau yang dilapisi kain sebanyak 2 lapis terjadi pertumbuhan dan
perkembangan sebagai berikut :
a. Hari ke-1 tumbuhan 0 cm
b. Hari ke-2 tumbuhan bertumbuh menjadi 1,5 cm
c. Hari ke-3 tumbuhan bertumbuh menjadi 9 cm
d. Hari ke-4 tumbuhan bertumbuh menjadi 14 cm
e. Dan hari ke-5 tumbuhan bertumbuh menjadi 15 cm
3. Pada biji kacang hijau yang dilapisi kain sebanyak 5 lapis terjadi pertumbuhan dan
perkembangan sebagai berikut :
a. Hari ke-1 tumbuhan 0 cm
b. Hari ke-2 tumbuhan bertumbuh menjadi 1 cm
c. Hari ke-3 tumbuhan bertumbuh menjadi 8 cm
d. Hari ke-4 tumbuhan bertumbuh menjadi 12 cm
e. Dan hari ke-5 tumbuhan bertumbuh menjadi 13 cm
4. Pada biji kacang hijau yang dilapisi kain sebanyak 8 lapis terjadi pertumbuhan dan
perkembangan sebagai berikut :
a. Hari ke-1 tumbuhan 0 cm
b. Hari ke-2 tumbuhan tetap 0 cm
c. Hari ke-3 tumbuhan bertumbuh menjadi 0,5 cm
d. Hari ke-4 tumbuhan bertumbuh menjadi 2,5 cm
e. Hari ke-5 tumbuhan bertumbuh menjadi 4 cm
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang kami dapat dari praktikum ini adalah :


Jika biji kacang hijau diletakkan pada tempat bersuhu panas maka kacang hijau
akan tumbuh tinggi namun dalam keadaan tidak sehat. Jika biji kacang hijau diletakkan
pada tempat bersuhu sedang maka kacang hijau akan tumbuh dengan sangat baik
Di percobaan kami tersebut menghasilkan tumbuhan dengan pertumbuhan dan
perkembangan yang paling baik adalah pada tumbuhan dengan biji kacang hijau yang
tertutup kain 2 lapis. Tumbuhan tersebut kami letakkan di tempat yang bersuhu sedang.
Kemudian, tumbuhan dengan pertumbuhan dan perkembangan yang kurang baik adalah
pada tumbuhan dengan biji kacang hijau yang tertutup kain 8 lapis. Tumbuhan tersebut
kami letakkan di tempat yang bersuhu panas , dan dari praktikum tersebut kami
memperoleh hasil yang sesuai dengan hipotesis.
Kesimpulan akhir yang kami dapat adalah suhu berpengaruh terhadap
pertumbuhan dan perkecambahan kacang hijau.

B. Saran

Saran yang dapat kami sampaikan berdasarkan penelitian ini adalah :


1. Kacang hijau hendaknya dibudidayakan pada suhu optimum 28ºC - 30ºC.
2. Kacang hijau jangan dibudidayakan pada suhu yang terlalu rendah atau terlalu tinggi.
3. Faktor-faktor pertumbuhan lain pada kacang hijau seperti cahaya matahari, air, pH,
nutrisi, dan oksigen juga perlu diatur dengan intensitas tepat sehingga kacang hijau
dapat tumbuh dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA

Sinarti, Made Nita (2015, 31 Oktober). Pengaruh Suhu Terhadap Perkecambahan Biji Kacang
Hijau. Dikutip 10 Agustus 2019, jam 12.00 WIB dari
http://nithaahomework.blogspot.com/2015/10/pengaruh-suhu-terhadap-
perkecambahan.html
Makalah Perkecambahan Kacang Hijau. Dikutip 9 Agustus 2019, jam 13.00 WIB dari
https://www.academia.edu/10473237/MAKALAH_PERKECAMBAHAN_KACANG_
HIJAU
GAMBAR

Anggota Kelompok 5

Tempat peletakan biji kacang hijau


Hari ke-2

Tidak dilapisi (0,5 cm) Berlapis 2 (1,5 cm)

Berlapis 5 (1 cm) Berlapis 8 (0 cm)

Hari ke-3

Tidak dilapisi (0,5 cm) Berlapis 2 (9 cm)


Berlapis 5 (8cm) Berlapis 8 (2,5 cm)

Hari ke-4

Tidak berlapis (6,5 cm) Berlapis 2 (14 cm)

Berlapis 5 (12 cm) Berlapis 8 (2,5 cm)

Anda mungkin juga menyukai