Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Kacang hijau merupakan salah satu tanaman Leguminosae yang cukup penting diIndonesia.
Sampai saat ini perhatian masyarakat kurangnya perhatian ini di antaranya disebabkan oleh
hasil yang dicapai per hektarnya masih sanagat rendah.
Tanaman kacang hijau diduga berasal dari kawasan India dan telah lama dikenal dan ditanam
oleh petani di Indonesia. Kacang hijau memiliki beberapa kelebihan jika dibandingkan
dengan tanaman kacang-kacangan yang lain yaitu :

1. Lebih tahan terhadap kekeringan


2. Hama dan penyakit relative sedikit
3. Panen relative cepat, pada umur 55-60 hari
4. Cara tanam dan pengelolaan dilapangannya serta perlakuan pasca panen relative mudah
5. Kegagalan panen total relatif kecil
6. Harga jual tinggi dan stabil
7. Dapat dikonsumsi langsung dengan pengolahan yang mudah

Peningkatan produksi kacang hijau dilakukan dengan cara memperbaiki kultur teknis petani,
mendapatkan varietas-varietas yang produksinya tinggi dan masak serempak, serat
peningkatan usaha pengelolaan lepas panennya.

1.2 Rumusan Masalah


Setiap penelitian tentu mempunyai tujuan untuk memecahkan masalah, masalah yang akan
dibahas harus dirumuskan terlebih dahulu agar penelitian jelas dan terarah. Dalam penelitian,
masalah yang dijadikan obyek harus diselidiki dan digarap dengan sebaik-baiknya. Oleh
karena itu masalah harus dirumuskan dengan jelas sehingga dapat terlihat ruang lingkupnya.
Rumusan masalah yang dimaksud adalah :
1. Apakah deterjen dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman kacang hijau?
2. Bagaimanakah pengaruh deterjen terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau?

1
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Mengamati pengaruh deterjen pada pertumbuhan kacang hijau.
2. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh deterjen terhadap pertumbuhan kacang hijau.

1.4 Manfaat Penelitian


Manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Dapat mengetahui bahwa deterjen berpengaruh dalam pertumbuah kacang hijau.
2. Dapat memberikan sumbangan pikiran bagi pemerintah khususnya pada bagian kebersihan
dan lingkungan, dalam rangka peningkatan kebersihan lingkungan untuk menjaga rumah kita
(Bumi).

2
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 Kacang Hijau
A. Kacang hijau
Kacang hijau adalah sejenis tanaman budidaya dan palawija yang dikenal luas di daerah
tropika. Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan (Fabaceae) ini memiliki banyak
manfaat dalam kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan pangan berprotein nabati tinggi.
Kacang hijau di Indonesia menempati urutan ketiga terpenting sebagai tanaman pangan
legum, setelah kedelai dan kacang tanah.

Bagian paling bernilai ekonomi adalah bijinya. Biji kacang hijau direbus hingga lunak dan
dimakan sebagai bubur atau dimakan langsung. Biji matang yang digerus dan dijadikan
sebagai isi onde-onde, bakpau, atau gandas turi. Kecambah kacang hijau menjadi sayuran
yang umum dimakan di kawasan Asia Timur dan Asia Tenggara dan dikenal sebagai tauge.
Kacang hijau bila direbus cukup lama akan pecah dan pati yang terkandung dalam bijinya
akan keluar dan mengental, menjadi semacam bubur. Tepungbiji kacang hijau, disebut di
pasaran sebagai tepung hunkue, digunakan dalam pembuatan kue-kue dan cenderung
membentuk gel. Tepung ini juga dapat diolah menjadi mi yang dikenal sebagai soun.

B. Manfaat Kacang Hijau

Agar kita lebih memahami tentang manfaat kacang hijau, berikut ini adalah daftar beserta
penjelasan tentang beberapamanfaat kacang hijau bagi kesehatan:
 Kacang hijau dapat memperkuat tulang. Kacang hijau mengandung fosfor
dan kalsium yang sangat bermanfaat dalam pertumbuhan dan memperkuat tulang. Selain
itu, kandungan protein kacang hijau juga sangat tinggi (sekitar 24%).
 Kacang hijau sangat baik bagi kesehatan Jantung. Kandunganlemak tak jenuh dalam
kacang hijau aman untuk di konsumsi dan bermanfaat bagi kesehatan jantung. Karena
lemaknya merupakan lemak tak jenuh, bagi Anda yang memiliki masalah dengan berat
badan tidak perlu khawatir untuk mengonsumsi kacang hijau.
 Manfaat kacang hijau selanjutnya adalah dapat membantu penyerapan protein,
mencegah kanker, beri-beri, hingga meningkatkan kinerja syaraf. Hal ini karena dalam
kacang hijau memiliki kandungan vitamin B1 dan vitamin B2 yang cukup.
 Selain baik bagi kesehatan dan mencegah dari beberapa macam penyakit. Mandaat kacang
hijau juga sangat baik untuk Ibu Hamil. Kacang hijau mengandung Asam Folat yang
penting untuk Ibu hamil. Ibu hamil dapat mengonsumsi kacang hijau sejak

3
awal kehamilan atau sebelum hamil. Khasiat yang terkandung dalam asam folat sangat
baik bagi perkembangan saraf pada bayi dalam kandungan. Manfaat kacang hijau yang
mengandung asam folat ini juga dapat menghindarkan dari terjadinya bayi kelainan
jantung, bibir sumbing, dan berbagai kecacatan lainnya. Selain itu Asam folat juga dapat
meningkatkan kecerdasan bayi.

C. Klasifikasi

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)


Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae (suku polong-polongan)
Genus : Phaseolus
Spesies : Phaseolus radiatus L.

D. Morfologi Tanaman Kacang Hijau

Tanaman kacang hijau berbatang tegak dengan ketinggian sangat bervariasi, antara 30-60 cm,
tergantung varietasnya.cabangnya menyamping pada batang utama, berbentuk bulat, dan
berbulu. Warna batang dan cabangnya ada yang hijau ada yang ungu.
Daunnya trifoliate (terdiri dari tiga helaian) dan letaknya berseling. Tangkai daunnya cukup
panjang, lebih panjang dari daunnya. Warna daunnya hijau muda sampai hijau tua.
Bunga kacang hijau berwarna kuning, tersusun dalam tandan, keluar pada cabang serta
batang, dan dapat menyerbuk sendiri.
Polong kacang hijau berbentuk silendris dengan panjang antara 6-15 cm dan biasanya berbulu
pendek. Sewaktu muda polong berwarna hijau dan setelah tua berwarna hitam atau cokelat.
Setiap polong berisi 10-15 biji.
Biji kacang hijau lebih kecil disbanding biji kacang-kacangan lain. Warna bijinya
kebanyakan hijau kusam atau hijau mengkilap, beberapa ada yang berwarna kuning, cokelat,
dan hitam. Tanaman kacang hijau berakar tunggang dengan akar cabang pada permukaan.
E. Syarat Tumbuh
Kacang hijau merupakan tanaman tropis yang menghendaki suasana panas selama hidupnya.
Tanaman ini dapat ditanam di dataran rendah hingga ketinggian 500 m di atas permukaan
laut. Tanaman kacang hijau dapat tumbuh di daerah yang curah hujannya rendah dengan
memanfaatkan sisa-sisa kelembapan pada tanah bekas tanaman yang diairi.

4
2.2 Pertumbuhan
Pertumbuhan adalah perubahan secara kuantitatif selama siklus hidup tanaman yang bersifat
tidak dapat balik (Irreversible). Bertambah besar ataupun bertambah berat tanaman atau
bagian tanaman akibat adanya penambahan unsur-unsur struktural yang baru. Peningkatan
ukuran tanaman yang tidak akan kembali sebagai akibat pembelahan dan pembesaran sel.
Misalnya, dalam ukuran sel, jaringan, organ perkembangan.

Diferensiasi adalah Suatu situasi dimana sel-sel meristematik berkembang menjadi dua atau
lebih macam sel/jaringan/organ tanaman yang secara kualitatif berbeda satu dengan yang
lainnya. Merupakan proses hidup yang menyangkut transformasi sel tertentu ke sel-sel yang
lain menurut spesialisasinya (baik spesialisasi dalam hal proses biokimia, fisiologi, maupun
struktural). Misalnya, pembentukan jaringan xylem dan phloem

Morfogenesis merupakan Proses hidup yang menyangkut interaksi pertumbuhan dan


diferensiasi oleh beberapa sel yang memacu terbentuknya organ. Misalnya, pembentukan
daun, buah,batang bunga akar,batang, bunga. Sel meristematik adalah sel muda yang masih
aktif membelah. Jaringan meristematik adalah suatu jaringan yang sel-selnya masih aktif
membelah5

Terdapat 2 macam pertumbuhan, yaitu :


1. Pertumbuhan Primer
Terjadi sebagai hasil pembelahan sel-sel jaringan meristem primer. Berlangsung pada embrio,
bagian ujung-ujung dari tumbuhan seperti akar dan batang. Embrio memiliki 3 bagian
penting :

a. Tunas embrionik (calon batang dan daun)


b. Akar embrionik (calon akar)
c. Kotiledon (cadangan makanan)

2. Pertumbuhan Sekunder

Merupakan aktivitas sel-sel meristem sekunder yaitu kambium dan kambium gabus.
Pertumbuhan ini dijumpai pada tumbuhan dikotil, gymnospermae dan menyebabkan
membesarnya ukuran (diameter) tumbuhan. Mula-mula kambium hanya terdapat pada ikatan
pembuluh, yang disebut kambium vasic atau kambium intravaskuler. Fungsinya adalah
membentuk xilem dan floem primer. Selanjutnya parenkim akar/batang yang terletak di
antara ikatan pembuluh, menjadi kambium yang disebut kambium intervasis. Kambium

5
intervasis dan intravasis membentuk lingkaran tahun berbentuk konsentris. Kambium yang
berada di sebelah dalam jaringan kulit berfungsi sebagai pelindung. Terbentuk akibat
ketidakseimbangan antara pembentukan xilem dan floem yang lebih cepat dari pertumbuhan
kulit. Ke dalam membentuk feloderm (sel-sel hidup). Ke luar membentuk felem (sel-sel
mati).

2.3 Deterjen
Detergen adalah campuran berbagai bahan, yang digunakan untuk membantu pembersihan
dan terbuat dari bahan-bahan turunanminyak bumi. Dibanding dengan sabun, detergen
mempunyai keunggulan antara lain mempunyai daya cuci yang lebih baik serta tidak
terpengaruh oleh kesadahan air.
Komposisi
Pada umumnya, detergen mengandung bahan-bahan berikut:
 Surfaktan

Surfaktan (surface active agent) merupakan zat aktif permukaan yang mempunyai ujung
berbeda yaitu hidrofil (suka air) dan hidrofob (suka lemak). Bahan aktif ini berfungsi
menurunkan tegangan permukaan air sehingga dapat melepaskan kotoran yang menempel
pada permukaan bahan. Secara garis besar, terdapat empat kategori surfaktan yaitu

a. Anionik :

-Alkyl Benzene Sulfonate (ABS)

-Linier Alkyl Benzene Sulfonate (LAS)


-Alpha Olein Sulfonate (AOS)
b. Kationik : Garam Ammonium
c. Non ionik : Nonyl phenol polyethoxyle
d. Amphoterik : Acyl Ethylenediamines
 Builder
Builder (pembentuk) berfungsi meningkatkan efisiensi pencuci dari surfaktan dengan cara
menon-aktifkan mineral penyebab kesadahan air.

a. Fosfat : Sodium Tri Poly Phosphate (STPP)


b. Asetat :

- Nitril Tri Acetate (NTA)


- Ethylene Diamine Tetra Acetate (EDTA)

6
c. Silikat : Zeolit
d. Sitrat : Asam Sitrat
 Filler
Filler (pengisi) adalah bahan tambahan deterjen yang tidak mempunyai kemampuan
meningkatkan daya cuci, tetapi menambah kuantitas. Contoh Sodium sulfat.

 Aditif

Aditif adalah bahan suplemen / tambahan untuk membuat produk lebih menarik, misalnya
pewangi, pelarut, pemutih, pewarna dst, tidak berhubungan langsung dengan daya cuci
deterjen. Additives ditambahkan lebih untuk maksud komersialisasi produk.

Contoh : Enzim, Boraks, Sodium klorida, Carboxy Methyl Cellulose (CMC)

2.4 Hipotesis
Berdasarkan masalah pokok dan kerangka pikir serta tujuan yang akan dicapai dalam
penelitian ini, maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut :
 Detrjen dapat mempengaruhi proses perkecambahan kacang hijau, yaitu dapat
memperlambat pertumbuhan panjang batang kacang hijau.

7
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi pustaka, yaitu
mempelajari teori-teori perkecambahan melalui buku-buku referensi. Selain itu juga
menggunakan metode penelitian, yaitu metode yang dilakukan melalui percobaan dan
pengamatan untuk membandingkan pertumbuhan tanaman kacang hijau (Phaseolus radiatus)
dalam 4 gelas ( A, B, C, D ) dengan konsentrasi deterjen yang berbeda di setiap gelasnya.

3.2 Alat dan Bahan


 Gelas 4 buah
 Kacang hijau secukupnya
 Air
 Larutan deterjen 0,05 %, 0,2 %, 0,5 %
 Penggaris

3.3 Cara Kerja


1. Rendam kacang hijau selama 2 hari
2. Pindah kacang hijau pada gelas yang sudah berisi tanah
3. Beritanda A, B, C dan D pada gelas tumbuhan
4. Siram tumbuhan A dengan air setiap hari
5. Siram tumbuhan B dengan air dan beri larutan deterjen 0,05 setiap hari
6. Sirami tumbuhan C dengan air dan beri larutan deterjen 0,2 setiap hari
7. Sirami tumbuhan D dengan air dan beri larutan deterjen 0,5 setiap hari
8. Ukur panjang tumbuhan dengan penggaris setelah pemberian larutan deterjen
9. Amati dalam waktu 1 minggu dan catat hasil pengmatan ke dalam buku pemgamat.

8
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian dan Analisa Data

Pertumbuhan Tumbuhan Hari ke-


Tumbuhan Deterjen
1 2 3 4 5 6 7
A 0 ml 1 cm 3 cm 5 cm 8 cm 9 cm 11 cm 13,5 cm
B 0,05 ml 0,5 cm 2 cm 3 cm 4 cm 5 cm 6,5 cm 8 cm
C 0,2 ml 0,5 cm 1 cm 2 cm 2,5 cm 3 cm 3,5 cm 4 cm
D 0,5 ml 0 cm 0,4 cm 0,8 cm 1,2 cm 1,6 cm 2 cm 2,5 cm
4.2 Pembahasan

Penelitian dengan tidak menggunakan deterjen yaitu menngunakan air pertumbuhan pada
kacang hijau dihari ke-1 adalah 1cm. Dihari ke-2 adalah 3cm, Dihari ke-3 adalah 5 cm,
Dihari ke-4 adalah 8cm, Dihari ke-5 adalah 9 cm, Dihari ke-6 adalah 11cm, dan pada hari ke-
7 adalah 13,5 cm.

Penelitian dengan konsentrasi deterjen 0,05 ml pada kacang hijau dihari ke-1 adalah 0,5 cm,
dihari ke-2 adalah 2 cm, dihari ke-3 adalah 3 cm, dihari ke-4 adalah 4 cm, dihari ke-5 adalah
5 cm, dihari ke-6 adalah 6,5 cm, dan dihari ke-7 adalah 8 cm.

Penelitian dengan konsentrasi deterjen 0,2 ml pada kacang hijau dihari ke-1 adalah 0,5 cm,
dihari ke-2 adalah 1 cm, dihari ke-3 adalah2 cm, dihari ke-4 adalah 2,5 cm, dihari ke 3 cm,
dihari ke-5 adalah 2,5 cm, dihari ke-6 adalah 3,5 cm, dan dihari ke-7 adalah 4 cm.

Penelitian dengan konsentrasi deterjen 0,5 ml pada kacang hijau dihari ke-1 tumbuhan tidak
tumbuh, Dihari ke-2 adalah 0,4 cm, Dihari ke-3 adalah 0,8 cm, dihari ke-4 adalah 1,2 cm,
dihari ke-5 adalah 1,6 cm, dihari ke-6 adalah 2 cm, dan dihari ke-7 adalah 2,5 cm.

9
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

 Jadi, deterjen dapat berpengaruh dalam proses pertumbuhan kacang hijau.


 Kacang hijau bisa tumbuh di tempat yang telah tercemar oleh deterjen tetapi dalam
pertumbuhannya itu lambat.
 Kacang hijau tidak bisa tumbuh dalam lingkungan yang telah tercemar oleh deterjen
dengan konsentrasi tinggi.

5.2 Saran

1. Dalam melakukan suatu percobaan, lebih baik melakukan percobaan di tempat yang
sekiranya tidak ada sesuatu yang mengganggu sehingga percobaan akan aman dan
berhasil.

2. Dalam mengukur tinggi kecambah, harus dilakukan secara teliti.

3. Dalam melakukan percobaan, hendaknya memperhatikan kualitas kacang hijau yang


akan ditanam dan memperhatikan kondisi lingkungan yang sesuai dengan apa yang ingin
diteliti sehingga hasil percobaan itu baik dan valid.

4. Seharusnya limbah deterjen tidak boleh dibuang sembarangan, seperti ke sungai karena
dapat menggangu ekosistem sekitarnya.

10
DAFTAR PUSTAKA

Syamsuri, Istamar, dkk. 2007. BIOLOGI SMA 3A. Jakarta. Penerbit Erlangga
http://staff.undip.ac.id/sastra/mudjahirin/2009/04/26/prosedur-penelitian-ilmiah/
http://eztrellaz.wordpress.com/2012/02/09/laporan-praktikum-pertumbuhan-kacang-hijau/
http://id.wikipedia.org/wiki/Kacang_hijau
http://www.kesehatan123.com/2225/manfaat-kacang-hijau/

11
LAMPIRAN
a) Tumbuhan pada hari pertama b) Tumbuhan pada hari ke-2

c) Tumbuhan pada hari ke-3 d) Tumbuhan pada hari ke-4

e) Tumbuhan pada hari ke-5 f) Tumbuhan pada hari ke-6

12
g) Tumbuhan pada hari ke-7 h) Pembuatan latutan detergen

13

Anda mungkin juga menyukai