Anda di halaman 1dari 14

Laporan praktikum ilmiah tentang

Apakah Tanah Mempengaruhi Pertumbuhan


Cabai

Disusun oleh: Ayuni Wulansari


Alif Ripaldi
Sulton Sabilla Rosad
Yogie Septiantoro
Kelas: XII MIA 2
Kata Pengantar
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas berkat
dan rahmat-Nyalah kami dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah yang berjudul
Pengaruh Jenis Tanah Terhadap Pertumbuhan Tanaman Cabai. Kami berusaha
semaksimal mungkin menyusun karya tulis ilmiah ini dengan baik.

Kami berharap karya tulis ilmiah ini dapat dijadikan sumber pelengkap
pembelajaran biologi untuk mencapai hasil belajar yang maksimal. Kami pun
berterima kasih kepada pihak yang telah mendidik dan memberi dorongan yaitu,
Tuhan Yang Maha Esa, orang tua, dan guru pembimbing, serta pihak lain yang
telah membantu dalam proses penyusunan karya tulis ilmiah ini.

Kami menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karenanya kami sangat berharap adanya kritik dan saran dari para pembaca
bagi kesempurnaan karya tulis ilmiah ini selanjutnya. Atas segala kesalahan
yang ada di karya tulis ilmiah ini kami mohon maaf. Atas kritik dan saran kami
mengucapkan banyak terima kasih.

Tangerang, September 2016

Penulis

Daftar isi
Kata Pengantar.....i
Daftar isi..ii

BABI Pendahuluan..........1
1.Tujuan penelitian..2
2.Manfaat penelitian2
3.Identifikasi penelitian...2

BAB II Landasan teori dan Kerangka Pikir ....3


1.Landasan Teori..3
2. Perkecambahan....3
3. Faktor yang Mempengaruhi.....4
4. Tanah...6

BABIII Metodologi Penelitian....7


1.Metode Penelitian.....7
2.Metode Pengambilan Data.......7
3.Waktu dan Tempat Penelitian......7
4.Alat dan Bahan.7
5. Cara kerja....7

BAB IV Hasil Uji Coba..8


1.Data Hasil Penelitian....8
2. Pembahasan.....9
BABV PENUTUP...10
1. Kesimpulan......10
2. Saran........10

BAB I
Pendahuluan
A.Latar Belakang
Salah satu ciri organisme adalah tumbuh dan berkembang. Tumbuhan tumbuh
dari kecil menjadi besar dan berkembang dari satu sel zigot menjadi embrio
kemudian menjadi satu individu yang mempunyai akar, batang, dan daun.
Pertumbuhan diartikan sebagai proses fisiologis yang ditandai dengan
bertambahnya jumlah dan volume sel yang bersifat irreversible (tidak dapat
kembali). Perkembangan adalah suatu proses menuju keadaan yang lebih
dewasa.
Pertumbuhan dan perkembangan ini dipengaruhi oleh berbagai faktor yaitu,
faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi faktor genetis
(hereditas) dan proses fisiologis individual yang bersifat spesifik. Faktor
eksternal atau faktor lingkungan meliputi pengaruh iklim, tanah, dan biota
tempat tumbuhan berada.
Tanaman cabai atau capsicum annum l adalah sejenis tanaman budi daya yang
dikenal luas di daerah tropis. Tumbuhan yang termasuk famili Solanaceae ini
memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Tanaman cabai di Indonesia
menempati urutan ketiga terpenting sebagai tanaman pangan legum, setelah
beras dan kacang-kacangan. Dengan memperhatikan kecukupan faktor-faktor
eksternal seperti air, mineral, kelembaban, dan suhu, serta cahaya, Tanaman
cabai dapat tumbuh dengan baik. Salah satu faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan pada kacang hijau adalah media tanamnya
yaitu, tanah. Di lingkungan kita terdapat banyak jenis tanah, di antaranya tanah
humus, tanah pasir, tanah liat, tanah vulkanik, tanah kapur, dan sebagainya.
Berdasarkan hal tersebut, kami melakukan penelitian mengenai pengaruh jenis
tanah (tanah humus, tanah liat, dan tanah pasir) terhadap pertumbuhan Tanaman
cabai
B.Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengaruh jenis tanah terhadap pertumbuhan Tanaman
cabai.
2. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh jenis tanah terhadap pertumbuhan
Tanaman cabai.

C.Manfaat Penelitian

Untuk siswa
1. Siswa mengetahui jenis tanah yang baik sebagai media tanam, yang baik
untuk pertumbuhan Tanaman cabai.
2. Siswa mengetahui cara menyusun karya tulis ilmiah.
Untuk sekolah
1. Karya tulis ilmiah ini dapat digunakan dalam proses pembelajaran.
2. Solusi mengatasi masalah yang berhubungan dengan lingkungan dalam
hal ini penanaman tanaman.
Untuk masyarakat
Memberikan wawasan tentang adanya pengaruh jenis tanah terhadap
pertumbuhan tanaman, dalam hal ini Tanaman cabai, yang bermanfaat di bidang
pertanian.

D.Identifikasi Variabel
1.Variabel Bebas :Jenis-jenis tanah(tanah humus,tanah liat,tanah pasir)
2.Variabel Terikat :Pertumbuhan dan perkembangan tanaman cabai
3.Variabel Kontrol :Air,Kelembapan,Udara dan Cahaya matahari
BAB II
Landasan Teori dan Kerangka Pikir
A.Landasan Teori
1. Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan
Pertumbuhan adalah proses fisiologis yang ditandai dengan bertambahnya
jumlah dan volume sel. Pertumbuhan bersifat tidak dapat kembali (irreversible).
Pertumbuhan pada tumbuhan dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu
pertumbuhan primer dan pertumbuhan sekunder. Pertumbuhan primer
merupakan pertumbuhan sebagai hasil pembelahan sel-sel pada jaringan
meristem primer. Pertumbuhan sekunder merupakan hasil aktivitas jaringan
meristem sekunder berupa cambium dan cambium gabus.
Perkembangan
Perkembangan adalah proses menuju tercapainya kedewasaan atau tungkat yang
lebih sempurna. Perkembangan tidak dapat dinyatakan secara kuantitatif.

B. Perkecambahan
Perkecambahan merupakan proses pertumbuhandan perkembangan embrio.
Hasil perkecambahan ini adalah munculnya tumbuhan kecil dari dalam biji.
Perubahan embrio saat perkecambahan umumnya adalah radikula tumbuh dan
berkembang menjadi akar, selanjutnya plumula tumbuh dan berkembang
menjadi batang dan daun.
Berdasarkan letak kotiledon pada saat berkecambah, dikenal dua macam tipe
perkecambahan, yaitu hypogeal dan epigeal.
1)Perkecambahan Hipogeal
Pada perkecambahan hipogeal, terjadi pertumuhan memamnjang dari epikotil
yang menyebabkan plumula keluar menembus kulit biji dan muncul di atas
tanah. Kotiledon tetap berada di dalam tanah. Perkecambahan hipogeal terjadi
misalnya pada kacang kapri dan jagung.
2)Perkecambahan Epigeal
Pada perkecambahan epigal, hipokotil tumbuh memanjang, akibatnya kotiledon
dan plumula terdorong ke permukaan tanah. Pada perkecambahan epigeal,
kotiledon berada di atas tanah. Perkecambahan epigeal misalnya pada kacang
hijau dan jarak.
C.Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan
Perkembangan
1)Faktor Internal
Gen, mempengaruhi sifat tumbuhan dan memberikan potensi tinggi bagi
tumbuhan untuk tumbuh dan berkembang.
Hormon, adalah senyawa organik yang dihasilkan oleh satu bagian
tumbuhan dan ditransportasikan ke bagian lain yang dipengaruhinya.
Hormon-hormon yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan adalah
sebagai berikut.
Auksin
Auksin, berungsi dalam pembelahan sel yang terjadi pada ujung batang, serta
merangsang pembentukan buah dan bunga. Aktifitas auksin akan terhambat jika
terkena cahaya matahari. Jika salah satu sisi batang terkena cahaya, auksin
beralih ketempat yang tidak terkna cahaya. Kandungan auksin yang terkena
cahaya menjadi lebih rendah daripada yang tidak terkena cahaya. Dengan
demikian, batang akan membengkok ke arah datangnya cahaya.
Giberelin
Giberelin mengakibatkan tanaman berbuga sebelum waktunya, memacu aktifitas
kambium, mengakibatkan tanaman tumbuh tinggi (tumbuh raksasa),
menghasilkan buah tanpa biji, dan membantu perkecambahan biji. Hormon ini
terdapat di bagian batang dan bunga.
Etilen
Berfungsi mempercepat pemasakan buah, mempertebal pertumbuhan batang,
dan mengakibatkan pengguguran bunga.
Sitokinin
Berfungsi merangsang pertumbuhan akar, mempercepat pelebaran daun,
merangsang pertumbuhan tanaman kea rah samping dan pucuk, merangsang
aktifitas pembelahan sel, serta membantu perkecambahan biji. Hormon ini
dibentuk pada sistem perakaran.
Asam absisat (ABA)
Berfungsi mengurahi kecepatan pembelahan dan pemanjangan sel, membantu
pengguran bunga, serta mengakibatkan dormansi.
Kalin
Berfungsi merangsang pembentukan organ pada tumbuhan. Kalin dapat
dibedakan menjadi empat, yaitu:
Rizokalin, yaitu hormon yang mempengaruhi pembentukan akar.
Kaulokalin, yaitu hormon yang mempengaruhi pembentukan batang.
Filokalin, yaitu hormon yang mempengaruhi pembentukan daun.
Antokalin, yaitu hormon yang mempengaruhi pembentukan bunga.
Asam traumalin
Berfungsi merangsang pembelahan sel pada bagian tumbuhan yang terluka.
Dengan demikian jaringan yang rusak dapat diganti dengan jaringan yang baru.
2)Faktor Eksternal
Temperatur
Temperatur akan mempengaruhi proses fotosinesis, respirasi, dan transpirasi
pada tumbuhan. Temperature yag tinggi akan mempengaruhi kandungan air pada
jaringan tumbuhan dan mempengaruhi kerja enzim dalam tubuh tumbuhan yang
bekerja dalam proses metabolisme.
Temperatur untuk pertumbuhan dan perkebangan setiap jenis tumbuhan berbeda-
beda tergantung pada asal wilayah jenis tumbuhan tersebut. Tumbuhan yang
berasal dari wilayah tropis memerlukan temperatur yang relatif lebih tinggi bila
dibandingkan yang berasal dari daerah subtropis atau kutub. Suhu optimum yang
palingbaik untuk perkembangan dan pertubuhan tumbuhan berkisar antara 15oC
35oC.
Cahaya Matahari
Cahaya matahari sangat diperlukan tumbuhan berdaun hijau untuk melakukan
proses fotosintesis. Dari proses fotosintesis ini akan dihasilkan energi untuk
proses perkembangan dan pertumbuhan suatu tumbuhan. Tumbuhan yang
tumbuh di suatu tempat gelap akan tumbuh lebuh cepat, namun dengan kondisi
yang pucat, dan daunnya tidak berkembang (etiolasi). Sebaliknya tumbuhan
yang tumbuh di tempat terang akan tumbuh lebih lambat dengan kondisi relatif
pendek, daunnya berkembang baik dan berwarna hijau.
Nutrisi
Nutrisi yang dibutuhkan dalam jumlah banyak disebut unsure makro
(makronutrien). Contoh unsur makro adalah karbon, oksigen, hidrogen, nitrogen,
sulfur, kalium, kalsium, fosfor dan magnesium. Sementara itu, nutrisi yang
dibituhkan dalam jumlah sedikit disebut unsur mikro (mikronutrien). Contoh
unsur mikro adalah klor, besi, mangan, seng dan tembaga. Tumbuhan yang
kekurangan nutrisi akan mengalami difisiensi. Defisiensi mengakibatkan
pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan menjadi tidak sempurna.
Kelembaban
Kelembaban ada kaitannya dengan laju transpirasi melalui daun. Bila kondisi
lembab dapat dipertahankan, banyak air yang diserap tumbuhan dan lebih sedikit
yang diuapkan. Kondisi ini mendukung aktivitas pemanjangan sel sehingga sel-
sel lebih cepat mencapai ukuran maksimum dan bertambah besar.
Air, pH, dan oksigen
Air merupakan senyawa yang sangat penting dalam menjaga tekanan turgor
dinding sel. Fungsi air dalam tumbuhan adalah:
Menentukan laju fotosintesis;
Sebagai pelarut universal dalam proses pertumbuhan dan perkembangan
tumbuhan;
Menentukan proses transportasi unsur hara yang ada di dalam tanah;
Mengedarkan hasil-hasail fotosintesis ke seluruh bagian tumbuhan;
Sebagai medium reaksi kimia (metabolisme) dalam sel.
Faktor pH (derajat keasaman) yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan adalah pH tanah. Faktor pH tanah sangat ditentukan
oleh jenis tanah. Misalnya, tanah padsolik merah kuning (PMK) memiliki pH
yang bersifat asam. Agar tidak mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
tumbuhan, pH jenis tanah tersebut diturunkan dengan cara pengapuran.
Tumbuhan dapat keracunan jika pH tidak cocok untuk tumbuhan tersebut.
Oksigen merupakan faktor pembatas pada setiap organisme. Kondisi ini juga
berlaku untuk pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Bagian akar
tumbuhan memerlukan aerasi yang baik untuk mendapatkan oksigen yang
cukup. Dengan dasar itulah petani sering menggemburkan tanaman mereka
secara berkala. Aerasi yang baik mampu meningkatkan proses respirasi akar
untuk mengedarkan unsur-unsur hara yang ada di dalam tanah ke bagian daun.

D. Tanah
Tanah adalah bagian kerak bumi yang tersusun dari mineral dan bahanorganik.
Tanah sangat vital peranannya bagi semua kehidupan di bumi karena tanah
mendukung kehidupan tumbuhan dengan menyediakan haradan air sekaligus
sebagai penopang akar
Jenis-jenis tanah
Tanah humus
Tanah Humus berada di lapisan atas, berwarna gelap, dan bersifat gembur. Tanah
humus terbentuk dari pembusukan tumbuhan-tumbuhan. Tanah humus banyak
ditemukan di hutan tropis termasuk di Indonesia.
Tanah liat
Tanah liat tau lempung terdiri atas butiran-butiran liat yang halus sehingga
bersifat liat. Tanah ini sukar dilalui air, tetapi mudah dibentuk sehingga
dimanfaatkan untuk membuat gerabah.
Tanah pasir
Tanah pasir sangat mudah dilalui air atau bersifat porous. Tanah ini terbentuk
dari pelapukan batuan. Tanah pasir kurang baik bagi pertanian, karena
mengandung sedikit humus, tetapi cocok untuk bahan bangunan.

BAB III
Metodologi Penelitian
A.Metode Penelitian
Peneliti menggunakan dengan mengamati dan mencatat pertumbuhan dan
perkembangan tanaman cabai yang ditanam sesuai media tanam yang berbeda
beda

B.Metode Pengambilan Data


Peneliti menggunakan metode pengambilan data secara Acak (Random
sampling) Artinya, setiap anggota dari populasi
memiliki kesempatan dan peluang yang sama untuk dipilih sebagai
sampel. Tidak ada intervensi tertentu dari peneliti. Masing-masing jenisdari
pengambilan acak ini memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri.

C.Waktu dan Tempat Penelitian


Penelitian dilakukan di rumah peneliti. Lamanya pengerjaan karya ilmiah ini
mulai dari penanaman tanaman kacang hijau hingga penulisan karya ilmiah ini
adalah 1 bulan. Dimulai dari tanggal 9 Agustus hingga 10 September 2016.

D. Alat dan Bahan


pot
Penggaris
Benih tanaman cabai 10 buah
Tanah humus, tanah liat, dan tanah pasir
Air
Kamera HP

E. Cara kerja
Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
Masukkan tanah humus, tanah liat, dan tanah pasir ke dalam pot dengan
jumlah yang sama.
Tanamlah 10 buah benih tanaman cabai dalam setiap wadah.
Siram dengan air pada pagi dan sore hari dengan jumlah yang sama.
Lakukan pengambilan data terakhir
Catat hasil pengamatan pada tabel pengamatan.

BAB IV
Hasil Uji Coba
A.Data Hasil Penelitian
Dari hasil pengamatan yang peneliti lakukan peneliti mendapatkan data yang
dibuat menjadi grafik sebagai berikut :

Garfik 1.1. Pertumbuhan tinggi tanaman cabai dalam media tanah humus

Pertumbuhan Cabai pada Media Tanah Humus

Benih 1 Benih 2 Benih 3 Benih 4 Benih 5 Benih 6


Benih 7 Benih 8 Benih 9 Benih 10
Grafik 1.2. Pertumbuhan tinggi tanaman cabai dalam media tanah liat

Pertumbuhan Cabai pada Media Tanah Liat

Benih 1 Benih 2 Benih 3 Benih 4 Benih 5 Benih 6


Benih 7 Benih 8 Benih 9 Benih 10

Grafik 1.3. Pertumbuhan tinggi tanaman cabai dalam media tanah pasir
Pertumbuhan Cabai pada Media Tanah pasir

Benih 1 Benih 2 Benih 3 Benih 4 Benih 5 Benih 6 Benih 7

Benih 8 Benih 9 Benih 10

B.Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan, tanaman cabai mulai berkecambah pada hari ke
8.
Tumbuhan cabai yang ditanam di tanah liat memang memiliki pertumbuhan
yang cepat namun Tumbuhan cabai yang mengalami pertumbuhan dan
perkembangan yang paling cepat adalah tumbuhan cabai yang ditanam di tanah
humus. Daun dan batangnya yang kuat bewarna hijau segar.
Pada media tanah pasir mengalami pertumbuhan yang kurang baik. Pada media
tanah pasir batangnya lemah. Serta daunnya yang berukuran kecil.
Dari semua pengamatan yang dilakukan semua di pengaruhi oleh tanah dan
faktor internal setiap tanaman. Pada tanah humus mengandung unsur hara yang
dibutuhkan oleh tumbuhan.

BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan peneliti menyimpulkan bahwa
proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman cabai dimulai dari
perkecambahan,lalu tumbuhnya akar, batang, lalu daun. Setiap tanaman
memiliki waktu yang berbeda untuk pertumbuhan dan perkembangan.
Kecepatan pertumbuhan dan perkembangan tanaman cabai dipengaruhi oleh
tanah. Pada media tanah humus lah yang memiliki pertumbuhan dan
perkembangan yang paling cepat dan bagus.Karena Pada media tanah humus
memiliki unsur hara yang dibutuhkan tanaman cabai.

B. Saran
Dengan adanya karya ilmiah ini diharapkan diadakan kembali penelitian ulang
untuk memperkuat hasil penelitian. Faktor-faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan harus lebih diperhatikan kembali.

DAFTAR PUSTAKA

Bimbie.com. 2013. Pengertian, Fungsi, dan Peran Tanah Sebagai Sumber Daya
Alam.http://www.bimbie.com/pengertian-tanah.html
Wikipedia. 2013.cabai . http://id.wikipedia.org
Suwiyantari Wie. 2012. Pertumbuhan Perkecambahan \Tanaman cabai
.http://suwiyantariwie.blogspot.com

Anda mungkin juga menyukai