Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PENELITIAN

“Pengaruh Media Campuran Kulit Kacang Tanah Terhadap Pertumbuhan dan


Perkembangan Tanaman Cabai”

Penyusun : Aisyah Fadillah

Kelas : XII IPA 4

Guru / Mata Pelajaran : Dra.Hj. Umi Salamah / Biologi

Madrasah Aliyah Negeri 1 Bogor


Jl. Kayumanis no. 30 Cirimekar Cibinong Bogor Telp. (021)8756186
Kata Pengantar
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan karunia dan rahmat Nya sehingga penulisan laporan ini bisa
selesai dengan lancar. Penulisan laporan ini bertujuan untuk memenuhi tugas
mata pelajaran biologi yang berjudul “Pengaruh Media Campuran Kulit Kacang
Tanah Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Cabai”. Selain itu, Penulisan
Laporan praktikum Biologi ini dimaksudkan sebagai penambah wawasan
pembaca. Penulis menyadari begitu banyak pihak yang membantu, memberi
semangat, dan dorongan sehingga laporan ini dapat terselesaikan.

Pada kesempatan ini Penulis menyampaikan ucapan terima kasih dan


penghargaan kepada : Guru Pembimbing, Teman-teman dan semua pihak yang
tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Semoga Allah SWT membalas
kebaikan mereka, dan memberikan pahala. Harapan penulis semoga laporan
ini dapat berguna bagi semua pihak, baik masa kini maupun masa yang akan
datang. Kritik dan saran yang sifatnya membangun dari pembaca sangat
diharapkan.

Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................................................... i

DAFTAR ISI ........................................................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang ............................................................................................................................. 1

1.2 Perumusan masalah .................................................................................................................... 1

1.3 Tujuan penelitian ......................................................................................................................... 2

1.4 Manfaat penelitian ...................................................................................................................... 2

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS

2.1 Landasan teori ............................................................................................................................... 3

a. Pengertian pertumbuhan dan perkembangan

b. Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan

c. Tanaman Cabai

d. Kandungan Kulit Kacang Tanah dan Manfaatnya

2.2 Hipotesis ......................................................................................................................................... 6

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Variabel dan Definisi Operasional Variabel .................................................................................... 7

3.2 Waktu dan tempat penelitian ........................................................................................................ 7

3.3 Sasaran penelitian ......................................................................................................................... 7

3.4 Alat, bahan dan prosedur penelitian ............................................................................................. 7

BAB IV PEMBAHASAN

4.1 Hasil penelitian ............................................................................................................................... 8

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan ................................................................................................................................... 10

5.2 Saran ............................................................................................................................................. 10

DOKUMENTASI ................................................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................... 12


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Cabai atau lombok (bahasa Jawa) adalah sayuran buah semusim yang
termasuk dalam anggota genus Capsicum yang banyak diperlukan oleh
masyarakat sebagai penyedap rasa masakan. Salah satu tanaman cabai yang
banyak dibudidayakan di Indonesia adalah tanaman cabai merah. Cabai merah
(Capsicum annuum L.) merupakan komoditas sayuran yang banyak digemari oleh
masyarakat. Ciri dari jenis sayuran ini adalah rasanya yang pedas dan aromanya
yang khas, sehingga bagi orang-orang tertentu dapat membangkitkan selera
makan. Karena merupakan sayuran yang dikonsumsi setiap saat, maka cabai
akan terus dibutuhkan dengan jumlah yang semakin meningkat seiring dengan
pertumbuhan jumlah penduduk dan perekonomian nasional .
Cabai merah mengandung berbagai macam senyawa yang berguna bagi
kesehatan manusia. Kandungan vitamin dalam cabe adalah A dan C serta
mengandung minyak atsiri, yang rasanya pedas dan memberikan kehangatan bila
kita gunakan untuk rempah-rempah (bumbu dapur). Sun et al. (2000).
melaporkan cabai merah mengandung anti oksidan yang berfungsi untuk
menjaga tubuh dari radikal bebas. Radikal bebas yaitu suatu keadaan dimana
suatu molekul kehilangan atau kekeurangan elektron, sehingga elektron tersebut
menjadi tidak stabil dan selalu berusaha mengambil elektron dari sel-sel tubuh
kita yang lainnya. Kandungan terbesar anti oksidan dalam cabai terdapat pada
cabai hijau. Cabai juga mengandung Lasparaginase dan Capsaicin yang berperan
sebagai zat anti kanker.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas dapat dirumuskan permasalahan


sebagai berikut.

1. Adakah pengaruh kulit kacang terhadap pertumbuhan tanaman cabai ?


2. Manakah yang lebih cepat pertumbuhannya antara tanaman cabai yang
diberi kulit kacang dengan yang tidak ?
1.3 Tujuan

Untuk mengetahui pengaruh pemberian kulit kacang tanah terhadap


pertumbuhan dan perkembangan tanaman cabai.

1.4 Manfaat

- Bagi Petani : Dapat memanfaatkan media tanam lain untuk menggantikan tanah

- Bagi Peneliti : Dapat mengetahui unsur-unsur dalam kulit kacang terhadap


pertumbuhan cabe

- Bagi Siswa : Sebagai bahan belajar tentang pengaruh pertumbuhan terhadap media
tanam
BAB II

LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS

2.1 Landasan Teori

a. Pertumbuhan dan Perkembangan

Pertumbuhan adalah suatu proses pertambahan ukuran, baik volume, bobot,


dan jumlah sel yang bersifat irreversible (tidak dapat kembali ke asal).
Sedangkan, perkembangan adalah perubahan atau diferensiasi sel menuju
keadaan yang lebih dewasa. Pertumbuhan dan perkembangan memiliki arti yang
sangat penting bagi makhluk hidup. Misalnya pada manusia, dengan tumbuh dan
berkembang dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya dan melestarikan
keturunannya. Sewaktu masih bayi, balita, dan anak kecil, manusia memiliki daya
tahan tubuh yang masih lemah sehingga mudah terserang penyakit. Tetapi,
setelah tumbuh dan berkembang menjadi dewasa, daya tahan tubuhnya semakin
kuat sehingga kelangsungan hidupnya lebih terjamin.

b. Faktor yang mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan


tumbuhan

Faktor Genetik. Faktor genetik terdapat dalam gen. Gen terdapat di


kromosom dalam inti sel. Gen ini mempengaruhi ukuran dan bentuk tubuh
tumbuhan. Hal ini disebabkan karena gen berfungsi mengatur sintesis enzim
untuk mengendalikan proses kimia dalam sel. Proses kimia dalam sel ini yang
menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan tubuh tumbuhan.

Faktor Hormon. Hormon adalah senyawa organik tumbuhan yang mampu


menimbulkan respons fisiologi pada tumbuhan.

Faktor Air dan Nutrisi. Tumbuhan membutuhkan air dan nutrisi untuk
pertumbuhan dan perkembangannya. Nutrisi ini harus tersedia dalam jumlah
cukup dan seimbang. Nutrisi diambil tumbuhan dari dalam tanah dan udara.

Faktor Cahaya. Cahaya sangat diperlukan tumbuhan untuk melakukan


fotosintesis. Proses ini menghasilkan zat makanan yang diperlukan tumbuhan
untuk pertumbuhannya dan untuk disimpan sebagai cadangan makanan yang
bisa dikonsumsi oleh manusia dan hewan.Efek cahaya meningkatkan kerja enzim
untuk memproduksi zat metabolik untuk pembentukan klorofil. Sedangkan, pada
proses fotosintesis, intensitas cahaya mempengaruhi laju fotosintesis saat
berlangsung reaksi terang.

c. Tanaman Cabai

Cabai atau cabai merah atau chili adalah buah dan tumbuhan anggota
genus Capsicum. Buahnya dapat digolongkan sebagai sayuran maupun
bumbu, tergantung bagaimana digunakan. Sebagai bumbu, buah cabai yang
pedas sangat populer di Asia Tenggara sebagai penguat rasa makanan.

Cabai merah besar (Capsicum annum L) merupakan salah satu jenis


sayuran yang memilki nilai ekonomi yang tinggi. Cabai mengandung berbagai
macam senyawa yang berguna bagi kesehatan manusia. Cabai mengandung
antioksidan yang berfungsi untuk menjaga tubuh dari serangan radikal
bebas. Kandungan terbesar antioksidan ini adalah pada cabai hijau. Cabai
juga mengandung Lasparaginase dan Capsaicin yang berperan sebagai zat
antikanker.

Cabai (Capsicum annum L) merupakan salah satu komoditas sayuran yang


banyak dibudidayakan oleh petani di Indonesia karena memiliki harga jual
yang tinggi dan memiliki beberapa manfaat kesehatan yang salah satunya
adalah zat capsaicin yang berfungsi dalam mengendalikan penyakit kanker.
Selain itu kandungan vitamin C yang cukup tinggi pada cabai dapat
memenuhi kebutuhan harian setiap orang, namun harus dikonsumsi
secukupnya untuk menghindari nyeri lambung.

Cabai atau lombok termasuk dalam suku terong-terongan (Solanaceae)


dan merupakan tanaman yang mudah ditanam di dataran rendah ataupun di
dataran tinggi. Tanaman cabai banyak mengandung vitamin A dan vitamin C
serta mengandung minyak atsiri capsaicin, yang menyebabkan rasa pedas
dan memberikan kehangatan panas bila digunakan untuk rempah-rempah
(bumbu dapur). Cabai dapat ditanam dengan mudah sehingga bisa dipakai
untuk kebutuhan sehari-hari tanpa harus membelinya di pasar.

Tanaman cabai cocok ditanam pada tanah yang kaya humus, gembur dan
sarang, serta tidak tergenang air; pH tanah yang ideal sekitar 5-6. Waktu
tanam yang baik untuk lahan kering adalah pada akhir musim hujan (Maret-
April). Untuk memperoleh harga cabai yang tinggi, bisa juga dilakukan pada
bulan Oktober dan panen pada bulan Desember, walaupun ada risiko
kegagalan. Tanaman cabai diperbanyak melalui biji yang ditanam dari
tanaman yang sehat serta bebas dari hama dan penyakit. Buah cabai yang
telah diseleksi untuk bibit dijemur hingga kering. Kalau panasnya cukup
dalam lima hari telah kering kemudian baru diambil bijinya: Untuk areal satu
hektar dibutuhkan sekitar 2-3 kg buah cabai (300-500 gr biji).

d. Kandungan Kulit Kacang Tanah dan Manfaatnya

Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) adalah tanaman polong-polongan atau


legum anggota suku Fabaceae yang dibudidayakan, serta menjadi kacang-
kacangan kedua terpenting setelah kedelai di Indonesia. Tanaman yang berasal
dari benua Amerika ini tumbuh secara perdu setinggi 30 hingga 50 cm (1 hingga
1½ kaki) dengan daun-daun kecil tersusun majemuk.

Tanaman ini adalah satu di antara dua jenis tanaman budidaya selain kacang
bogor, Voandziea subterranea yang buahnya mengalami pemasakan di bawah
permukaan tanah. Jika buah yang masih muda terkena cahaya, proses
pematangan biji terganggu. Di Indonesia, ia dikenal pula sebagai kacang una,
suuk, kacang jebrol, kacang bandung, kacang tuban, kacang kole, serta kacang
banggala. Dalam perdagangan internasional dikenal sebagai bahasa Inggris:
peanut, groundnut.

Jika ditelaah secara seksama, kandungan di dalam kulit kacang tersebut


memiliki kandungan Nitrogen sebesar 1.6 % – 1.8 %, Phospor 0.3 % – 0.5 %, dan
Kalium sebesar 1.1% – 1.7 %.

Dengan kandungan yang lumayan tinggi pada unsur nitrogen dan kalium,
ampas kulit kacang tersebut dapat dimanfaatkan dalam campuran media
pertumbuhan dan perkembangan cabai yang akan meningkatkan laju
pertumbuhan pada tanaman tersebut. Kulit kacang melepaskan unsur hara
secara perlahan-lahan sehingga mempunyai efek residu dalam tanah dan
bermanfaat bagi tanaman berikutnya. Kulit kacang memiliki sifat yang alami dan
tidak merusak tanah, menyediakan unsur makro (nitrogen, fosfor, kalium,
kalsium, dan belerang) dan mikro (besi, seng, boron, kobalt, dan molibdenium).
2.2 HIPOTESIS

Seperti yang kita ketahui, hipotesis adalah dugaan sementara dalam suatu
penelitian. Dimana pada penelitian kali ini hipotesis yang diambil adalah bahwa
tanaman cabai dapat tumbuh lebih cepat jika ditanam dimedia yang dicampurkan
kulit kacang.
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Variabel dan definisi operasional variabel

a. Variabel Bebas : Pertumbuhan dan perkembangan tanaman cabai dengan


media campuran dari kompos dan kulit kacang.

b. Variabel Terikat : Pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman


cabai.

c. Variabel Kontrol : Pertumbuhan dan perkembangan tanaman cabai


dengan pupuk kompos.

3.2 Waktu dan Tempat penelitian

 Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai Oktober tahun
2018.
 Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Jl. H. Sara Cimpaeun rt 05/05 Tapos Depok.
3.3 Sasaran penelitian
Pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman cabai yang menggunakan
media campuran dari kompos dan kulit kacang.

3.4 Alat, bahan, dan prosedur penelitian

Bahan : 1. Biji cabai


2. Pupuk kompos
3. Kulit Kacang
4. Air
Alat : 1. Polybag
2. Cup
3. Gayung
Prosedur :
1. Siapkan alat dan bahan
2. Rendam benih cabai dengan kapas di air selama 1 hari 1 malam
3. Setelah benih berkecambah pindahkan ke polybag
4. Siramlah benih cabai tersebut secara teratur
5. Amati setiap perubahan dan perkembangan tanaman cabai
BAB IV

PEMBAHASAN

Tabel Pengamatan

a. Tinggi batang

No Tanggal Tanaman cabai dengan media Tanaman cabai dengan


campuran kulit kacang kompos
1. 10-23 Agustus 2018 1,5 cm 1 cm
( Minggu 1 dan 2 )
2. 24 Agustus – 6 Sept 2018 6 cm 4 cm
( Minggu 3 dan 4 )
3. 7-20 September 2018 10 cm 7 cm
( Minggu 5 dan 6 )
4. 21 Sept – 4 Oktober 2018 14,5 cm 10,8 cm
( Minggu 7 dan 8 )
5. 5-18 Oktober 2018 19 cm Mati
( Minggu 9 dan 10 )
6. 19-31 Oktober 2018 23,1 cm Mati
( Minggu 11 dan 12 )

b. Jumlah helai daun

No. Tanggal Tanaman cabai dengan media Tanaman cabai dengan


campuran kulit kacang kompos
1. 10-23 Agustus 2018 Belum tumbuh Belum tumbuh
( Minggu 1 dan 2 )
2. 24 Agustus – 6 Sept 2018 2 Helai 2 Helai
( Minggu 3 dan 4 )
3. 7-20 September 2018 4 Helai 3 Helai
( Minggu 5 dan 6 )
4. 21 Sept – 4 Oktober 2018 7 Helai 5 Helai
( Minggu 7 dan 8 )
5. 5-18 Oktober 12 Helai Mati
( Minggu 9 dan 10 )
6. 19-31 Oktober 2018 17 Helai Mati
( Minggu 11 dan 12 )

Dapat diketahui bahwa tanaman cabai yang ditanam dengan media campuran kulit kacang tanah
dapat tumbuh lebih cepat, jika dibandingkan tanaman yang tumbuh di media kompos saja atau
tanah saja. Karena dengan dicampur kulit kacang tanah, media tanam menjadi kaya akan nitrogen
yang bagus untuk pertumbuhan tanaman.
Grafik Pengamatan

a. Tinggi batang

25

20

15
media campuran kulit kacang
Pupuk Kompos
10

0
Minggu 1 Minggu 3 Minggu 5 Minggu 7 Minggu 9 Minggu
dan 2 dan 4 dan 6 dan 8 dan 10 11 dan 12

b. Helai daun

18

16

14

12

10
Media Campuran Kulit
8 Kacang
Pupuk Kompos
6

0
Minggu 1 Minggu 3 Minggu 5 Minggu Minggu 9 Minggu 11
dan 2 dan 4 dan 6 7dan 8 dan 10 dan 12
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian tersebut dapat diketahui bahwa tanaman
yang ditanam di media campuran pupuk kompos dan kulit kacang
dapat tumbuh lebih cepat karena kandungan nutrisi pada media
tanam semakin bertambah banyak.

5.2 Saran
dalam menanam pohon cabai, haruslah diperhatikan prosesnya
dari mulai perkecambahan hingga tanaman tumbuh besar.
Gunakanlah media tanam yang berkualitas, dan rawat tumbuhan
tersebut agar tidak mati.
DOKUMENTASI
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2015. http://guruprofesional.wordpress.com/materi-seni-


budaya/mulok-pertanian-bertanam-cabai-rawit/. Diakses pada tanggal 21
Oktober 2015

Anonim. 2015. http://id.answers.yahoo.com/question/;_ylt=Apz7zk4b


D25MilZhgXqrXAhrbBV.;_ylv=3?link=ask. Diakses pada tanggal 221Oktober
2015.

Anonim.2015.http://petaniwahid.blogspot.com/2008/08/bertanamcabaihibrid
a.html. Diakses pada tanggal 21 Oktober 2009

http://www.academia.edu/7561425/PEMANFAATAN_KULIT_KACANG_TANAH
_SEBAGAI_PUPUK_ORGANIK_PADA_KACANG_TANAH_UTILIZATION_OF_PEAN
UT_SHELL_AS_ORGANIC_FERTILIZER_ON_PEANUT_CROP

https://id.wikipedia.org/wiki/Cabai

Anda mungkin juga menyukai