Anda di halaman 1dari 17

PENGARUH CAHAYA TERHADAP PERTUMBUHAN BIJI KACANG

HIJAU

Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Pelajaran Biologi

Disusun oleh :

Ahsana Maryama Sabrina

XII IPA

SMA Negeri 1 Dayeuhkolot

Jl. Sukapura no.99 Kecamatan Dayeuhkolot Kabupaten Bandung Provinsi Jawa Barat

Telp.(022)87523188 Website: www.smanday.sch.id E-mail : smandayeuhkolot1@gmail.com


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Salah satu ciri makhluk hidup adalah tumbuh dan berkembang. Pertumbuhan
merupakan bertambahnya jumlah dan besarnya sel diseluruh bagian tubuh yang secara
kuantitatif dapat diukur atau suatu peningkatan dalam berat atau ukuran dari seluruh atau
sebagian dari organisme, sedangkan perkembangan merupakan bertambahnya fungsi alat
tubuh yang dapat dicapai melalui tumbuh, kematangan dan belajar atau peningkatan
kemahiran dalam penggunaan tubuh (Sacharin,1996).

Pertumbuhan dan perkembangan merupakan proses yang saling berhubungan. Ada


banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan pekembangan tumbuhan. Faktor-faktor
tersebut dikelompokan menjadi 2, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal
merupakan faktor yang meliputi faktor genetis (hereditas) dan factor fisiologis, sedangkan
faktor eksternal atau faktor lingkungan merupakan faktor yang berasal dari luar tubuh
tumbuhan tersebut yaitu dari lingkungan atau ekosistem. Salah satu faktor eksternal yang
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan adalah cahaya.

Oleh karena itu, penulis mengadakan penelitian untuk mengetahui kebenaran tentang
adanya pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan kacang hijau.
1.2 RUMUSAN MASALAH

1.2.1 Faktor apa sajakah yang mempengaruhi pertumbuhan biji kacang hijau?

1.2.2 Bagaimana pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan biji kacang hijau ?

1.2.3 Adakah perbedaan pertumbuhan antara kacang hijau yang terkena paparan sinar
matahari dan yang tidak terkena paparan sinar matahari?

1.2.4 Adakah pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman


kacang hijau?

1.3 TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

1.3.1 Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan kacang hijau.

1.3.2 Untuk mengetahui dampak apa saja yang di timbulkan oleh cahaya matahari.

1.3.3 Untuk mengetahui pengaruh cahaya terhadap kecepatan pertumbuhan dan


perkecambahan kacang hijau

1.4 VARIABEL

1.4.1 Variabel bebas adalah cahaya matahari

1.4.2 Variabel terikat adalah pertumbuhan

1.4.3 Variabel kontrol adalah kapas, biji kacang hijau, wadah, air, dan waktu
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.2 PENGERTIN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

Pertumbuhan dapat diartikan sebagai suatu proses pertambahan ukuran atau


volume serta jumlah sel secara irreversible, atau tidak dapat kembali ke bentuk semula.
Sedangkan Perkembangan adalah peristiwa perubahan biologis menuju kedewasaanm
tidak dapat dinyatakan dengan ukuran tetapi dengan perubahan bentuk tubuh
(metamorfosis) dan tingkat kedewasaan.
Pada proses pertumbuhan selalu terjadi peningkatan volume dan bobot tubuh
peningkatan jumlah sel dan protoplasma. Berbeda dengan pertumbuhan,
perkembangan bukan merupakan besaran sehingga tidak dapat diukur. Perkembangan
pada tumbuhan diawalai sejak terjadi fertilisasi. Calon Tumbuhan akan berubah
bentuk dari sebuah telur yang dibuahi menjadi zigot, embrio, dan akhirnya menjadi
sebatang pohon. Proses pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan diawali
dengan aktivitas sintetis bahan mentah (bahan baku) berupa molekul sederhana dan
molekul kompleks. Tahapan yang dilalui selama melangsungkan proses tersebut
adalah sebagai berikut :
a. Tahap pembelahan sel, yaitu sel induk membelah menjadi beberapa sel anak.
b. Tahap pembentangan, yaitu pembesaran atau peningkatan volume sel anak.
Pada sel tumbuhan, peningkatan tersebut biasanya disebabkanoleh penyerapan
air kedalam vakuola.
c. Tahap pematangan, yaitu perkembangan sel anak yang telah mencapai ukuran
tertentu menjadi bentuk khusus (terspesialisasi) melalui proses diferensiasi.
Pada akhirnya terbentuk jaringan, organ, dan individu.
2.3 FAKTOR-FAKTOR PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

2.3.1 Faktor Internal

Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam tubuh tumbuhan itu sendiri.
Yang termasuk ke dalam faktor internal antara lain gen dan fitohormon.

 Gen merupakan substansi pembawa sifat yang diturunkan dari induk ke generasi
selanjutnya. Gen mempengaruhi ciri dan sifat makhluk hidup dimana pada tanaman
mempengaruhi bentuk tubuh, warna bunga, dan rasa buah. Gen juga menentukan
kemampuan metabolisme sehingga sangat mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan tanaman tersebut. Tanaman yang memiliki gen tumbuh yang baik akan
tumbuh dan berkembang cepat sesuai dengan periodenya.
 Hormon merupakan zat yang berperan dalam mengendalikan berbagai fungsi di
dalam tuhum. Meskipun jumlahnya sedikit, hormon memberikan pengaruh pengaruh
nyata dalam pengaturan berbagai proses dalam tubuh. Hormon yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman adaberagam jenisnya

1. Auksin, berperan untuk memacu proses pemanjangan, pembelahan, dan diferensiasi sel.
2. Giberlin, berperan untuk pembentukan biji serta perkembangan dan perkecambahan embrio.
3. Etilen, berperan untuk pematangan buah dan perontokan daun.
4. Sitokinin, berperan untuk pembelahan sel atau sitokenesis, seperti merangsang pembentukan
akar dan cabang tanaman.
5. Asam absisat, berperan untuk proses penuaan dan gugurnya daun.
6. Kaolin, berperan untuk proses organogenesis tanaman.
7. Asam traumalin, berperan untuk regenerasi sel apabila mengalami kerusakan jaringan.

2.3.1 Faktor Eksternal

Faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan


merupakan faktor yang berasal dari luar tubuh tumbuhan. Faktor eksternal tersebut antara
lain zat hara, cahaya, air, suhu, oksigen dan kelembapan. Zat hara adalah unsur
makronutrien dan mikronutrien, misalnya karbondioksida. Selain zat hara, cahaya dan air
juga memiliki fungsinya sendiri sebagai faktor eksternal dalam perkembangan sebuah
tumbuhan.

Cahaya membantu proses fotosintesis, sedangkan air berfungsi untuk membantu biji
berkecambah dan sebagai sumber zat fotosintesis. Selain itu, oksigen berfungsi untuk proses
respirasi , sedangkan kelembapan berguna untuk mengatur proses perkecambahan. Suhu
mempengaruhi aktivitas enzim dalam tumbuhan.

2.4 PERKECAMBAHAN

Perkecambahan merupakan tahap awal perkembangan suatu tumbuhan, khususnya


tumbuhan berbiji. Dalam tahap ini, embrio di dalam biji yang semula berada pada kondisi
dorman mengalami sejumlah perubahan fisiologis yang menyebabkan ia berkembang
menjadi tumbuhan muda. Tumbuhan muda ini dikenal sebagai kecambah.

2.5 PROSES PERKECAMBAHAN

Perkecambahan diawali dengan penyerapan air dari lingkungan sekitar biji, baik
tanah, udara, maupun media lainnya. Perubahan yang teramati adalah membesarnya ukuran
biji yang disebut tahap imbibisi (berarti "minum"). Biji menyerap air dari lingkungan
sekelilingnya, baik dari tanah maupun udara (dalam bentuk embun atau uap air. Efek yang
terjadi adalah membesarnya ukuran biji karena sel-sel embrio membesar) dan biji melunak.
Proses ini murni fisik.

Kehadiran air di dalam sel mengaktifkan sejumlah enzim perkecambahan awal.


Fitohormon asam absisat menurun kadarnya, sementara giberelin meningkat. Berdasarkan
kajian ekspresi gen pada tumbuhan model Arabidopsis thaliana diketahui bahwa pada
perkecambahan lokus-lokus yang mengatur pemasakan embrio, seperti ABSCISIC ACID
INSENSITIVE 3 (ABI3), FUSCA 3 (FUS3), dan LEAFY COTYLEDON 1 (LEC1) menurun
perannya (downregulated) dan sebaliknya lokus-lokus yang mendorong perkecambahan
meningkat perannya (upregulated), seperti GIBBERELIC ACID 1(GA1), GA2, GA3, GAI,
ERAI, PKL, SPY dan ALY. Diketahui pula bahwa dalam proses perkecambahan yang normal
sekelompok faktor transkripsi yang mengatur auksin (disebut Auxin Response Factors,
ARFs) diredam oleh miRNA.
Perubahan pengendalian ini merangsang pembelahan sel di bagian yang aktif
melakukan mitosis, seperti di bagian ujung radikula. Akibatnya ukuran radikula makin besar
dan kulit atau cangkang biji terdesak dari dalam, yang pada akhirnya pecah. Pada tahap ini
diperlukan prasyarat bahwa cangkang biji cukup lunak bagi embrio untuk dipecah.

2.6 TIPE PERKECAMBAHAN

Berdasarkan posisi kotiledon dalam proses perkecambahan dikenal perkecambahan


hipogeal dan epigeal. Hipogeal adalah pertumbuhan memanjang dari epikotil yang
meyebabkan plumula keluar menembus kulit biji dan muncul di atas tanah. Kotiledon relatif
tetap posisinya. Contoh tipe ini terjadi pada kacang kapri dan jagung. Pada epigeal
hipokotillah yang tumbuh memanjang, akibatnya kotiledon dan plumula terdorong ke
permukaan tanah. Perkecambahan tipe ini misalnya terjadi pada kacang hijau dan jarak.
Pengetahuan tentang hal ini dipakai oleh para ahli agronomi untuk memperkirakan
kedalaman tanam.

2.7 KLASIFIKASI KACANG HIJAU

Kingdom: Plantae
Ordo: Fabales
Subkingdom: Tracheobionta
Famili: Fabaceae
Super Divisi: Spermatophyta
Divisi: Magnoliophyta Genus: Phaseolus

Kelas: Magnoliopsida Spesies: Phaseolus radiatus L.

Sub Kelas: Rosidae

2.8 HIPOTESIS
Kacang hijau yang disimpan di tempat terang akan tumbuh dan berkembang, karena terkena
sinar matahari dan dapat berfotosintesis dengan baik. sedangkan kacang hijau yang di simpan di
tempat yang tidak terkena paparan sinar matahari akan mati dan layu, dan tidak dapat
berfotosintesis.
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 ALAT DAN BAHAN

3.1.1 Alat :

 Wadah atau cup 2 buah


 Kardus
 Alat tulis (pensil, kertas, dan penggaris)

3.1.2 Bahan :

 Biji kacang hijau 10 butir


 Kapas
 Air

3.2 WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN

3.2.1 Tempat penelitian : Kp. Cipakem RT 01 RW 03, kelurahan Wargamekar,


kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung.

3.2.1 Waktu penelitian : 30 Juli 2019 – 06 Agustus 2019

3.3 CARA KERJA

1. Pertama rendam biji kacang hijau, selama kurang lebih 10 jam. Setelah di rendam,
buang air rendaman tersebut.
2. Selanjutnya siapkan 2 wadah dan kapas. Masukan kapas ke dalam wadah, setinggi 2
cm siram lalu siram oleh air.
3. Wadah yang pertama, masukan 5 biji kacang hijau. Lalu tandai masing –masing
kacang hijau (beri identitas dengan nomor).
4. Wadah yang kedua , masukan 5 biji kacang hijau. Lalu tandai masing-masing kacang
hijau (beri identitas dengan nomor).
5. Wadah yang pertama simpan di dekat jendela (terkena sinar matahari), dan wadah
yang kedua tutup menggunakan kardus (tidak terkena paparan sinar matahari).
6. Ukur setiap pertumbuhan biji kacang hijau selama 7 hari berturut-turut.
3.4 CARA PENGAMBILAN DATA

Pengambilan data dilakukan dengan pengukuran dan pencatatan terhadap


pertumbuhan kacang hijau, dilakukan setiap pukul 04.00 WIB. Dan dilakukan selama 7
hari yaitu mulai dari 31 Juli 2019 sampai 06 Agustus 2019.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 DATA DAN FAKTA YANG DI PEROLEH

4.1.1 Tempat Terang Tabel Pertumbuhan

HARI Panjang pertumbuhan biji kacang hijau (mm)


KE- 1 2 3 4 5
1 - - - - -
2 5 6 7 8 6
3 7 9 8 10 12
4 13 10 9 12 13
5 14 11 10 14 16
6
7
Rata-rata

4.1.2 Tabel Perkempangan Tempat Terang

HARI KE- Perkembangan


1 -
2 Mulai muncul epikotil
3 Epikotil bertambah panjang, dan mulai muncul calon akar.
4 Perkecambahan berubah warna menjadi kehijauan.
5 Muncul perakaran, dan epikotil ters bertembah panjang.
6
7
4.1.3 Tabel Perkempangan Tempat gelap

HARI Panjang pertumbuhan biji kacang hijau (mm)


KE- 1 2 3 4 5
1 - - - - -
2 14 10 9 11 12
3 21 14 16 16 15
4 24 16 24 25 25
5 33 24 35 36 31
6
7
Rata-rata

4.1.4 Tabel Pertumbuhan Tempat Gelap

HARI KE- Perkembangan


1 -
2 Mulai muncul epikotil
3 Epikotil bertambah panjang, dan mulai muncul calon akar.
4 Perkecambahan semakin bertambah panjang & muncul daun (kacang 1).
5 Tumbuh akar, dan mengelupasnya kulit kacang hijau, muncul dauh
(kacang 3).
6
7

4.2 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS HASIL PERCOBAAN

Pada dasarnya tumbuhan membutuhkan cahaya. Banyak sedikitnya cahaya yang dibutuhkan tiap
tumbuhan berbeda-beda. Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap pertumbuhan dan perkembangan
biji kacang hijau dengan merendam kacang hijau selama 10 jam dan meletakan 5 biji kacang hijau ke
dalam wadah (wadah 1 dan wadah 2) lalu meletakkan wadah 1 di tempat terang dan wadah 2 ditempat
gelap. Dari tabel dan grafik pengamatan tinggi tanaman yang telah diukur setelah 7 hari, ternyata didapat
rata-rata tinggi tanaman kacang hijau yang ditanam ditempat terang dan gelap adalah :
∑Tinggi Tanaman Tempat terang
X1 = =
lama penelitian (hari)

∑Tinggi Tanaman Tempat terang


X2 = =
lama penelitian (hari)

Jadi, selisih tinggi tanaman kacang hijau yang ditanam ditempat terang dan gelap adalah :

X = X2 – X1

Keterangan :

X1 : Tanaman tempat terang ∑1 = Jumlah tinggi tanaman tempat terang

X2 : Tanaman tempat gelap ∑2 = Jumlah tinggi tanaman tempat gelap

X : Selisih tinggi tanaman

4.3. Pembahasan dari Data Hasil Penelitian

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan telah menunjukkan bahwa terdapat perbedaan


pertumbuhan dan perkembangan di tempat yang terkena cahaya dan yang tidak terkena cahaya (gelap).
Hal ini menunjukkan bahwa cahaya mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau.

Apabila ditanam di tempat gelap, maka tanaman kecambah akan tumbuh lebih panjang daripada
normalnya. Peristiwa itu terjadi karena pengaruh fitohormon, terutama hormon auksin. Fungsi utama
hormon auksin adalah sebagai pengatur pembesaran sel dan memacu pemanjangan sel di daerah
belakang meristem ujung. Hormon auksin ini sangat peka terhadap cahaya matahari. Bila terkena cahaya
matahari, hormon ini akan terurai dan rusak. Pada keadaan yang gelap, hormon auksin ini tidak terurai
sehingga akan terus memacu pemanjangan batang. Akibatnya, batang tanaman akan lebih panjang jika
ditanam di tempat yang gelap, tetapi dengan kondisi fisik tanaman yang kurang sehat, akar yang banyak
dan lebat, batang terlihat kurus tidak sehat, warna batang dan daun pucat serta kekurangan klorofil
sehingga daun berwarna kuning. Peristiwa ini disebut etiolasi

Jika ditanam di tempat terang, maka kecambah akan tumbuh lebih pendek daripada yang
ditanam di tempat gelap. Peristiwa itu juga terjadi karena pengaruh fitohormon, terutama hormon auksin.
Seperti yang telah dijelaskan di atas, hormon auksin ini akan terurai dan rusak sehingga laju pertambahan
tinggi tanaman tidak terlalu cepat. Akibatnya, batang tanaman akan lebih pendek, tetapi dengan kondisi
fisik tanaman yang sehat, subur, batang terlihat gemuk, daun terlihat segar dan berwarna hijau serta
memiliki cukup klorofil.
BAB V

PENUTUP

5.1 KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA

http://viaviva-ku.blogspot.com/2012/04/metode-ilmiah-penelitian-pertumbuhan.html

https://blog.ruangguru.com/faktor-perkembangan-tumbuhan

https://id.wikipedia.org/wiki/Perkecambahan

https://www.pioneer.com/web/site/indonesia/Faktor-Faktor-yang-Mempengaruhi-
Pertumbuhan-dan-Perkembangan-Tanaman

https://www.kompasiana.com/cahyaning_citra/55003a01a333112f755100fe/perbedaan-
pertumbuhan-dengan-perkembangan
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai