Anda di halaman 1dari 13

PENGARUH AIR CUCIAN BERAS TERHADAP

PERTUMBUHAN TANAMAN KANGKUNG

Oleh
DINI DHANIA
XII MIPA 4

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


SMA NEGERI 1 RANCAH
2021
PENGARUH AIR CUCIAN BERAS TERHADAP
PERTUMBUHAN TANAMAN KANGKUNG

Karya Ilmiah

Disusun dan Diajukan sebagai Salah Satu Persyaratan Siswa Kelas XII MIPA 4
dalam Mengikuti Mata Pelajaran Biologi

Oleh
DINI DHANIA
XII MIPA 4

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


SMA NEGERI 1 RANCAH
2021
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pertumbuhan diartikan sebagai suatu peristiwa perubahan biologi yang terjadi
pada makhluk hidup yang berupa pertambahan ukuran (volume, massa dan tinggi).
Bersifat irreveresibel dan dapat diukur serta dinyatakan kuantitatif. Sedangkan
perkembangan adalah proses menuju tercapainya atau tingkat yang lebih sempurna,
sel- sel berdiferensiasi. Peristiwa terdiferensiasi menghasilkan perubahan yang
tampak pada struktur dan fungsi masing-masing organ, sehingga perubahan yang
terjadi pada organisme tersebut semakin kompleks. Proses ini terjadi berlangsung
secara kuantitatif ban bersifat irreveresibel. Pertumbuhan dan perkembangan
merupakan hasil interaksi antara faktor dalam dan faktor luar. Faktor adalah faktor
yang terdapat dalam tumbuhan itu sendiri, antara lain sifat genetik yang ada di dalam
gen, dan hormon yang merangsang pertumbuhan. Faktor luar adalah faktor
lingkungan misalnya nutrisi, cahaya, air, suhu, dan kelembapan.
Pada kesempatan ini saya mencoba meneliti bagaimana perubahan terjadi pada
tanaman kangkung jika tanaman tersebut disiram dengan jenis air yang berbeda
terutama air cucian beras.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan hal tersebut maka terdapat beberapa masalah yaitu :
1. Adakah pengaruh air beras terhadap pertumbuhan tanaman kangkung?
2. Apakah pengaruh air beras terhadap pertumbuhan tanaman kangkung?

C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu :
1. Untuk mengetahui apakah pengaruh air beras terhadap pertumbuhan tanaman
kangkung
2. Untuk mengetahui apakah pengaruh air beras terhadap pertumbuhan tanamana
kangkung

D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian yaitu :
1. pengetahuan tentang pertumbuhan tanaman kangkung
2. Mengetahui jenis air yang baik bagi tanaman kangkung
3. Mendapatkan tanaman yang lebih baik
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori
Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan, dikenal terdapat beberapa faktor
yang mempengaruhinya. Faktor-faktor tersebut adalah faktor dalam dan faktor luar.
Faktor dalam yang mempengaruhi adalah :

1. Gen
Gen merupakan substansi pembawa sifat yang diturunkan dari induk ke generasi
selanjutnya. Gen mempengaruhi ciri dan sifat makhluk hidup dimana pada tanaman
mempengaruhi bentuk tubuh, warna bunga, dan rasa buah. Gen juga menentukan
kemampuan metabolisme sehingga sangat mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan tanaman tersebut. Tanaman yang memiliki gen tumbuh yang baik akan
tumbuh dan berkembang cepat sesuai dengan periodenya.
Meskipun faktor dari gen sangat penting, namun faktor ini bukan satu-satunya yang
menentukan pola pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Di samping itu ada faktor
lingkungan yang ikut berpengaruh. Misalnya pada tanaman yang memiliki sifat
unggul, hanya dapat tumbuh dengan cepat, berbuah lebat, dan rasanya manis di lahan
yang subur dan kondisinya sesuai. Bila ditanam di lahan tandus dan kondisinya tidak
sesuai, pertumbuhan dan perkembangan tanaman ini tidak akan optimal.

2. Hormon

Hormon merupakan zat yang berperan dalam mengendalikan berbagai fungsi di dalam
tubuh. Meskipun jumlahnya sedikit, hormon memberikan pengaruh nyata dalam
pengaturan berbagai proses dalam tubuh. Hormon yang mempengaruhi pertumbuhan
dan perkembangan pada tanaman ada beragam jenisnya.

1. Auksin, berperan untuk memacu proses pemanjangan, pembelahan,


dan diferensiasi sel.
2. Giberlin, berperan untuk pembentukan biji serta perkembangan dan
perkecambahan embrio.
3. Etilen, berperan untuk pematangan buah dan perontokan daun.
4. Sitokinin, berperan untuk pembelahan sel atau sitokenesis, seperti
merangsang pembentukan akar dan cabang tanaman.
5. Asam absisat, berperan untuk proses penuaan dan gugurnya daun.
6. Kaolin, berperan untuk proses organogenesis tanaman.
7. Asam traumalin, berperan untuk regenerasi sel apabila mengalami
kerusakan jaringan.

Faktor luar yang mempengaruhi adalah :

1. Nutrisi
Nutrisi merupakan bahan baku dan sumber energi dalam proses metabolisme tubuh.
Kualitas dan kuantitas nutrisi akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
tanaman. Tanaman membutuhkan nutrisi berupa air dan zat hara yang terlarut dalam
air. Melalui proses fotosintesis, air dan karbon dioksida diubah menjadi zat makanan.
Zat hara tidak berperan langsung dalam proses fotosintesis, namun sangat diperlukan
agar tanaman dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.

2. Cahaya Matahari
Cahaya berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup.
Tanaman sangat membutuhkan cahaya matahari untuk fotosintesis. Namun
keberadaan cahaya ternyata dapat menghambat pertumbuhan tumbuhan karena cahaya
dapat merusak hormon auksin yang terdapat pada ujung batang.

3. Air dan Kelembaban


Air dan kelembaban merupakan faktor penting untuk pertumbuhan dan
perkembangan. Air sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup. Tanpa air, makhluk hidup
tidak dapat bertahan hidup. Air merupakan tempat berlangsungnya reaksi-reaksi kimia
di dalam tubuh. Kelembaban mempengaruhi keberadaan air yang dapat diserap oleh
tanaman mengurangi penguapan. Kondisi ini sangat mempengaruhi sekali terhadap
pemanjangan sel. Kelembaban juga penting untuk mempertahankan stabilitas bentuk
sel.

4. Suhu
Suhu memiliki pengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
Contohnya pada padi yang ditanam pada awal musim kemarau dimana suhu rata-rata
tinggi akan lebih cepat dipanen daripada padi yang ditanam pada musim penghujan
dimana suhu rata-rata lebih rendah. Hal ini disebabkan karena semua proses dalam
pertumbuhan dan perkembangan seperti penyerapan air, fotosintesis, penguapan, dan
pernapasan pada tanaman dipengaruhi oleh suhu.

5. Tanah
Tanah berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Tanaman
akan tumbuh dan berkembang dengan optimal bila kondisi tanah tempat hidupnya
sesuai dengan kebutuhan nutrisi dan unsur hara. Kondisi tanah ditentukan oleh faktor
lingkungan lain, misalnya suhu, kandungan mineral, air, dan derajat keasaman atau
pH.

Dari data-data diatas maka pembaca dapat mengetahui apa saja yang termasuk
faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada
tumbuhan. Dalam percobaan ini, penulis hanya mengkhususkan pada salah satu faktor
luar, yakni air dimana penulis mengujikan pengaruh cucian air beras terhadap
pertumbuhan tanaman kangkung.

B. Kajian Hasil Penelitian

Komposisi air beras 90 % karbohidrat yang berupa pati, juga mengandung


vitamin, mineral dan protein, 80 % protein beras disebut protein glutein.  Kualitas
protein glutelin cenderung berupa zat lisin.  Lisin sendiri merupakan asam amino
esensial terbatas.  Beberapa literature mengatakan bahwa air beras mengandung 100
% karbohidrat dalam jumlah tinggi akan membentuk proses terbentuknya hormon
tumbuh berupa auksin, gibbereline dan alanin. Ketiga jenis hormon tersebut bertugas
merangsang pertumbuhan pucuk daun, mengangkut makanan ke sel – sel terpenting
daun dan batang. Dari struktur mikrobiologi, air beras juga punya keanekaragaman
bakteri antagonis, artinya bisa melawan bakteri jahat/patogen. Juga dapat menginvasi
sel telur hama kutu-kutuan menjadi pecah sebelum waktunya. Tak ayal daun yang
selalu diaplikasikan dengan air cucian beras sebagai pupuk cair hayati cenderung
sehat dan subur.

Berikut ini beberapa jenis mikroorganisme bermanfaat yang dihasilkan dari air
cucian beras :

1. Bakteri Pseudomonas fluorescensadalah sejenis mikroba atau


mikroorganisme yang beradaptasi serta mengkloning dengan baik pada
sistem perakaran ( akar tanaman ) serta mempunyai keunggulan untuk
menyintesis metabolit untuk proses menghambat perkembangbiakan
patogen.

2. Bakteri Pektolitik pektin adalah sejenis mikroba yang menyintesis


karbohidrat dan asam amino untuk menghasilkan hormon tumbuh atau
ZPT.

3. Bakteri Xanthomonas maltophilia ini menginfeksi sel hama embun tepung


karna perkembangbiakan pesat di atas suhu 33 derajat Celsius dan
ketersediaan lisis dalam jumlah besar .

Kandungan Hara Air Leri atau Air Cucian Beras

Klarifikasi unsur hara pada air cucian beras (air leri)


Nitrogen (N)         :      70,55   ppm
Phosphor (P)       :      60,65   ppm
Kalium (K)            :      91,11   ppm
Besi (fe)               :      09,95   ppm
Boron (B)             :      06,44   ppm
Vitamin B             :      205,44 ppm
Vitamin K             :      11,12   ppm
Protein                 :      185,09 ppm

Zat lainnya yang terkandung antara lain protein glutein, selulosa,


hemiselulosa, gula, dan vitamin B1 (70 persen), B3 (90 persen), B6 (50 persen),
mineral mangan (50 persen), mineral fosfor (50 persen), dan zat besi (60
persen).Vitamin B1 memiliki keuntungan menstimulasi pertumbuhan akar atau
mengurangi syok transplantasi pada tanaman. Menurut periset dari Advance Nutrienf,
penambahan suplemen vitamin B, termasuk dari air cucian beras, memproduksi
tanaman yang lebih kuat dengan hasil yang lebih tinggi, dibandingkan dengan yang
tak mendapatkan penambahan suplemen.

Berdasarkan hasil-hasil penelitian, diperoleh jenis-jenis air. Adapun jenis-jenis


air yang diperoleh adalah :
1. Air beras adalah air yang berasal dari hasil pencucian beras. Dalam air
beras banyak mengandung zat yang dapat membantu pertumbuhan
tanaman.

2. Air biasa adalah air yang berasal dari sungai, danau, sumur, atau mata air
pegunungan. Air mentah adalah jenis air yang belum mendapatkan
penanganan tertentu, air tersebut dapat berupa Hard Water dan soft Water.
Contoh Hard Water adalah air kapur, contoh soft Water adalah air hujan.

C. Rumusan Hipotesis

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan diatas, maka


dirumuskan masalah penelitian ini sebagai berikut:

Ha : ada pengaruh air beras terhadap pertumbuhan tanaman kangkung

Ho : tidak ada pengaruh air beras terhadap pertumbuhan tanaman kangkung


BAB III

METODOLOGI PENILITIAN

A. Variabel dan Definisi Operasional

Variabel penelitian adalah objek penelitian atau objek yang menjadi titik salah
suatu penelitian (Suharsimi Arikunto,2002:96fta). Variabel dari karya ilmiah dibagi
ini terbagi atas variabel bebas dan variabel terikat.
a. Variabel bebas adalah variabel yang apabila berubah perubahannya dapat
mengubah variabel lain. Adapun variabel bebas dalam karya ilmiah ini adalah air
cucian beras
b. Variabel terikat adalah variabel yang berubah akibat perubahan variabel bebas.
Adapun variabel terikat dalam karya ilmiah ini adalah tanaman kangkung.

Definisi adalah menggambarkan atau melukiskan bagaimana bentuk objek


atau kata-kata/kerangka berpijak dalam membuktikan hipotesis. Dalam hal ini, objek
tersebut asalah jenis tanah dan pertumbuhan tanaman kangkung

B. Rancangan Penelitian

Pada karya ilmiah ini, penulis akan menjelaskan hasil penelitian di lapangan
dimulai dengan:
1. Bab pendahuluan. Bab ini meliputi latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan penelitian dan manfaat penelitian.
2. Bab berikutnya, penulis akan mengkaji pendefinisian.
3. Pada bab ketiga penulis akan menjelaskan mengenai Variabel dan Definisi
Operasional, jenis penelitian, sasaran penelitian (populasi dan sampel),
teknik pengumpulan data, sistematika penulisan dan teknik analisis data.
4. Pada bab keempat, penulis mengaitkan penelitian ini dengan argumen-
argumen yang diambil dari beberapa buku untuk menguatkan apa yang
penulis kaji dalam penelitian ini.
5. Bab kelima merupakan bagian penutup dalam karya ilmiah ini. Pada
bagian ini penulis menyimpulkan uraian sebelumnya.

C. Sasaran Penelitian (populasi dan sampel)

Adapun sasaran (populasi dan sampel) penelitian ini adalah:

1. Populasi : Tanaman kangkung di depan rumah


2. Sampel : 2 tanaman kangkung

D. Instrumen Alat dan Bahan

Adapun alat dan bahan yang digunakan:


1. Dua buah gelas plastik
2. Label
3. Biji tanaman kangkung
4. Tanah yang subur
5. Air beras
6. Air biasa
E. Jenis Penelitian Prosedur Penelitian

1. Sediakan alat dan bahan.


2. Masukan tanah pada masing-masing gelas.
3. Masukan 5 biji tanaman kangkung pada gelas yang sudah diberi Label.
4. Siram tanaman kangkung pada gelas A dengan menggunakan air cucian
beras dan pada gelas b menggunakan air biasa.
5. Ukurlah tanaman kangkung setiap 6 hari sama 6x pengukuran.
6. Hasil pengukuran dicatat.
F. Jadwal Penelitian

Penelitian dilaksanakan selama kurang lebih dua kali sehari. Dimulai pada tanggal
18 Agustus sampai 31 Agustus 2021.
BAB IV

DATA DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Data

Tanggal penyiraman Gelas A ( air beras ) Gelas B ( air biasa )


20 Agustus 2021 1 cm 0.5 cm
22 Agustus 2021 3 cm 2 cm
24 Agustus 2021 5.5 cm 4.5 cm
26 Agustus 2021 8 cm 7 cm
28 Agustus 2021 10 cm 8 cm
30 Agustus 2021 10.5 cm 9 cm

B. Pembahasan Analisis Data

Berdasarkan hasil analisis yang telah dipaparkan penulis, maka dapat dilihat
bahwa air cucian beras memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan tanaman
kangkung. Vitamin B1 memiliki keuntungan menstimulasi pertumbuhan akar atau
mengurangi syok transplantasi pada tanaman. Menurut periset dari Advance Nutrienf,
penambahan suplemen vitamin B, termasuk dari air cucian beras, memproduksi
tanaman yang lebih kuat dengan hasil yang lebih tinggi, dibandingkan dengan yang
tak mendapatkan penambahan suplemen. Beberapa literature mengatakan bahwa air
beras mengandung 100 % karbohidrat dalam jumlah tinggi akan membentuk proses
terbentuknya hormon tumbuh berupa auksin, gibbereline dan alanin. Ketiga jenis
hormon tersebut bertugas merangsang pertumbuhan pucuk daun, mengangkut
makanan ke sel – sel terpenting daun dan batang.

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pemaparan yang ditulis oleh penulis maka dapat disimpulkan bahwa
adanya pengaruh baik dari penyiraman air beras terhadap pertumbuhan kangkung
Komposisi air beras 90 % karbohidrat yang berupa pati, juga mengandung vitamin,
mineral dan protein, 80 % protein beras disebut protein glutein.

Kandungan Hara Air Leri atau Air Cucian Beras Klarifikasi unsur hara pada
air cucian beras (air leri) Nitrogen (N) : 70,55 ppm Phosphor (P) :
60,65 ppm Kalium (K) : 91,11 ppm Besi (fe) : 09,95 ppm
Boron (B) : 06,44 ppm Vitamin B : 205,44 ppm Vitamin K
: 11,12 ppm Protein : 185,09 ppm Zat lainnya yang terkandung
antara lain protein glutein, selulosa, hemiselulosa, gula, dan vitamin B1 (70 persen),
B3 (90 persen), B6 (50 persen), mineral mangan (50 persen), mineral fosfor (50
persen), dan zat besi (60 persen).Vitamin B1 memiliki keuntungan menstimulasi
pertumbuhan akar atau mengurangi syok transplantasi pada tanaman.

Menurut periset dari Advance Nutrienf, penambahan suplemen vitamin B,


termasuk dari air cucian beras, memproduksi tanaman yang lebih kuat dengan hasil
yang lebih tinggi, dibandingkan dengan yang tak mendapatkan penambahan
suplemen.

DAFTAR PUSTAKA

https://id.scribd.com/doc/39656661/Pengaruh-Air-Cucian-Beras
https://www.corteva.id/berita/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-pertumbuhan-dan-
perkembangan-tan.html

http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/79929/Manfaat-Air-Cucian-Beras-Untuk-
Menyuburkan-Tanaman/

Anda mungkin juga menyukai