Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN HASIL PENGAMATAN PERKEMBANGAN

DAN PERTUMBUHAN KACANG HIJAU

Disusun Oleh:

Muhammad Rifki

Kelas XII MIPA


SMA Al-azhar Batam Tahun Ajaran 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan keluasan
waktu dan kesehatan kepada penulis untuk dapat menyelesaikan tugas mata pelajaran
“Biologi” yang diampuh oleh Ibu Ernawati,S.Pd. Jenis tugas yang diberikan adalah
pengamatan tentang Pertumbuhan dan Perkembangan tanaman pada kacang hijau. Metode
penugasan yang diberikan adalah mengamati dan menyusun Laporan praktikum tentang
Pertumbuhan Biji Kacang Hijau.
Melalui penugasan ini diharapkan para siswa dapat memahami tentang Pertumbuhan
dan Perkembangan Tanaman yang pada gilirannya dapat diimplementasikan dalam kegiatan
pembelajaran. Selain itu manfaat yang dapat dirasakan adalah meningkatnya kompetensi
pembelajaran para siswa yang sebagian besar merupakan siswa yang ingin melanjutkan
kePerguruan Tinggi.
Semoga Laporan ini dapat menjadikan frame of think (kerangka pikir) dalam
mengambil suatu putusan pembelajaran, pisau pemilah dalam pemecahan masalah, dan
bahkan sebagai bagian hidup yang integratif kritik dan saran perbaikan sangat kami harapkan.

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ………………………………………………………………….…….ii
DAFTAR ISI …………………………………………………………………………………iii
BAB I. PENDAHULUAN ……………………………………………………………………1
A. Latar Belakang .…………………………………………………………………….1
B. Rumusan Masalah ………………………………………………………………….1
C. Tujuan ……………………………………………………………………………...1
D. Manfaat …………………………………………………………………………….1
BAB II. LANDASAN TEORI …………………………………………………………..……2
A. Pengertian pertumbuhan dan perkembangan ………………………………………2
B. Perkecambahan …………………………………………………………………….2
C. Tipe kecambah ……………………………………………………………………..3
D. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ………………………………….4
BAB III. METODE PRAKTIKUM …………………………………………………………..5
A. Alat Dan Bahan …………………………………………………………..………..5
B. Langkah-Langkah Percobaan …………………………………………………...…5
BAB IV. HASIL PENGAMATAN ………………………………………………………..….6
A. Tabel Hasil Pengamatan …………………………………………………………...6
B. Pembahasan ………………………………………………………………………..7
BAB V. PENUTUP …………………………………………………………………………...8
A. Kesimpulan ………………………………………………………………………...8
B. Saran ……………………………………………………………………………….8
LAMPIRAN

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Setiap makhluk hidup pasti mengalami pertumbuhan seiring berjalannya waktu Di
dalam pertumbuhan terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tersebut.
Salah satu faktor eksternal yang sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan yaitu Air. Dalam
dunia tumbuhan, yang mudah mengalami pertumbuhan yaitu biji kacang hijau Karena biji
kacang hijau memiliki nutrisi yang tinggi dan sangat bermanfaat sebagai sumber makanan.
Biji kacang hijau sangat praktis untuk dijadikan bahan penelitian. Oleh karena itu,
kami memilih melakukan penelitian dengan menggunakan biji kacang hijau sebagai objek
penelitian untuk mengetahui besamya pengaruh air terhadap pertumbuhan pada biji kacang
hijau.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengaruh air terhadap tumbuhan?
2. Bagaimana pengaruh volume air terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan?

C. TUJUAN
Menyelidiki dan mengetahui pengaruh volume air terhadap pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan.

D. MANFAAT
1. Mengetahui manfaat air pada proses pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
2. Mengetahui pengaruh volume air pada proses pertumbuhan dan perkembangan
tumbuhan.
BAB II

A. Pengertian Pertumbuhan
dan Perkembangan
Salah satu ciri organisme
adalah tumbuh dan
berkembang. Kedua aktifitas
kehidupan ini tidak dapat
dipisahkan karena prosesnya
berjalan bersamaan.
Pertumbuhan merupakan
proses bertambahnya ukuran
meliputi volume, massa, tinggi
yang irreversible. Irreversible
maksudnya tidak dapat
kembali pada keadaan awal.
Pertumbuhan bersifat
kuantitatif karena dapat
2
diukur atau dapat
dinyatakan dalam
satuan bilangan.
Perkembangan merupakan
proses menuju kedewasaan
atau terspesialisasinya sel-
sel menuju ke struktur dan
fungsi tertentu / proses
perubahan bentuk
(morfogenesis).
Perkembangan bersifat
kualitatif karena tidak dapat
dinyatakan dalam satuan
ukuran
atau tidak dapat dinyatakan
dalam satuan bilangan.
3
B. Perkecambahan
Perkecambahan merupakan
proses pertumbuhan dan
perkembangan embrio atau
munculnya plantula
(tumbuhan kecil dari dalam
biji). Pertumbuhan pada
tanaman
terbagi dalam beberapa
tahapan, yaitu
perkecambahan yang diikuti
dengan
pertumbuhan primer dan
pertumbuhan sekunder.

4
Perkecambahan sering
dianggap sebagai permulaan
kehidupan tumbuhan.
Perkecambahan terjadi karena
pertumbuhan radikula (calon
batang). Radikula tumbuh
ke bawah menjadi akar
sedangkan plumula tumbuh ke
atas menjadi batang.
Perkecambahan ditandai
dengan munculnya kecambah,
yaitu tumbuhan kecil dan
masih hidup dari persediaan
makanan yang berada
dalam biji. Ada empat
bagian
5
penting pada biji yang
berkecambah, yaitu batang
lembaga (kaulikulus), akar
embrionik (akar lembaga),
kotiledon (daun lembaga), dan
pucuk lembaga (plumula).
Kotiledon merupakan
cadangan makanan pada
kecambah karena pada saat
perkecambahan, tumbuhan
belum bisa melakukan
fotosintesis. Air merupakan
kebutuhan mutlak bagi
perkecambahan.

6
Tahap pertama perkecambahan
adalah penyerapan air dengan
cepat secara imbibisi.
Air yang berimbibisi
menyebabkan biji
mengembang dan
memecahkan kulit
pembungkusnya dan juga
memicu perubahan metabolik
pada embrio sehingga biji
melanjutkan pertumbuhan.
Enzim-enzim akan mulai
mencerna bahan-bahan yang
yang disimpan pada kotiledon,
dan nutrient-nutrientnya
dipindahkan ke bagian embrio
7
yang sedang tumbuh.
Enzim yang berperan dalam
pencernaan cadangan
makanan
adalah enzim amylase, beta-
amilase, dan protease. Hormon
giberelin berperan penting
untuk aktifitas dan mensintesis
enzim-enzim tersebut.
LANDASAN TEORI

A. Pengertian Pertumbuhan
dan Perkembangan
Salah satu ciri organisme
adalah tumbuh dan
berkembang. Kedua aktifitas

8
kehidupan ini tidak dapat
dipisahkan karena prosesnya
berjalan bersamaan.
Pertumbuhan merupakan
proses bertambahnya ukuran
meliputi volume, massa, tinggi
yang irreversible. Irreversible
maksudnya tidak dapat
kembali pada keadaan awal.
Pertumbuhan bersifat
kuantitatif karena dapat
diukur atau dapat
dinyatakan dalam
satuan bilangan.

9
Perkembangan merupakan
proses menuju kedewasaan
atau terspesialisasinya sel-
sel menuju ke struktur dan
fungsi tertentu / proses
perubahan bentuk
(morfogenesis).
Perkembangan bersifat
kualitatif karena tidak dapat
dinyatakan dalam satuan
ukuran
atau tidak dapat dinyatakan
dalam satuan bilangan.
B. Perkecambahan

10
Perkecambahan merupakan
proses pertumbuhan dan
perkembangan embrio atau
munculnya plantula
(tumbuhan kecil dari dalam
biji). Pertumbuhan pada
tanaman
terbagi dalam beberapa
tahapan, yaitu
perkecambahan yang diikuti
dengan
pertumbuhan primer dan
pertumbuhan sekunder.
Perkecambahan sering
dianggap sebagai permulaan
kehidupan tumbuhan.
11
Perkecambahan terjadi karena
pertumbuhan radikula (calon
batang). Radikula tumbuh
ke bawah menjadi akar
sedangkan plumula tumbuh ke
atas menjadi batang.
Perkecambahan ditandai
dengan munculnya kecambah,
yaitu tumbuhan kecil dan
masih hidup dari persediaan
makanan yang berada
dalam biji. Ada empat
bagian
penting pada biji yang
berkecambah, yaitu batang
lembaga (kaulikulus), akar
12
embrionik (akar lembaga),
kotiledon (daun lembaga), dan
pucuk lembaga (plumula).
Kotiledon merupakan
cadangan makanan pada
kecambah karena pada saat
perkecambahan, tumbuhan
belum bisa melakukan
fotosintesis. Air merupakan
kebutuhan mutlak bagi
perkecambahan.
Tahap pertama perkecambahan
adalah penyerapan air dengan
cepat secara imbibisi.
Air yang berimbibisi
menyebabkan biji
13
mengembang dan
memecahkan kulit
pembungkusnya dan juga
memicu perubahan metabolik
pada embrio sehingga biji
melanjutkan pertumbuhan.
Enzim-enzim akan mulai
mencerna bahan-bahan yang
yang disimpan pada kotiledon,
dan nutrient-nutrientnya
dipindahkan ke bagian embrio
yang sedang tumbuh.
Enzim yang berperan dalam
pencernaan cadangan
makanan

14
adalah enzim amylase, beta-
amilase, dan protease. Hormon
giberelin berperan penting
untuk aktifitas dan mensintesis
enzim-enzim tersebut.
A. PENGERTIAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
Salah satu ciri organisme adalah tumbuh dan berkembang. Kedua aktifitas kehidupan
ini tidak dapat dipisahkan karena prosesnya berjalan bersamaan. Pertumbuhan merupakan
proses bertambahnya ukuran meliputi volume, massa, tinggi yang irreversible. Irreversible
maksudnya tidak dapat kembali pada keadaan awal. Pertumbuhan bersifat kuantitatif karena
dapat diukur atau dapat dinyatakan dalam satuan bilangan. Perkembangan merupakan proses
menuju kedewasaan atau terspesialisasinya sel-sel menuju ke struktur dan fungsi tertentu /
proses perubahan bentuk (morfogenesis). Perkembangan bersifat kualitatif karena tidak dapat
dinyatakan dalam satuan ukuran atau tidak dapat dinyatakan dalam satuan bilangan.

B. PERKECAMBAHAN
Perkecambahan merupakan proses pertumbuhan dan perkembangan embrio atau
munculnya plantula (tumbuhan kecil dari dalam biji). Pertumbuhan pada tanaman terbagi
dalam beberapa tahapan, yaitu perkecambahan yang diikuti dengan pertumbuhan primer dan
pertumbuhan sekunder.
Perkecambahan sering dianggap sebagai permulaan kehidupan tumbuhan.
Perkecambahan terjadi karena pertumbuhan radikula (calon batang). Radikula tumbuh ke
bawah menjadi akar sedangkan plumula tumbuh ke atas menjadi batang.
Perkecambahan ditandai dengan munculnya kecambah, yaitu tumbuhan kecil dan
masih hidup dari persediaan makanan yang berada dalam biji. Ada empat bagian penting
pada biji yang berkecambah, yaitu batang lembaga (kaulikulus), akar embrionik (akar
lembaga), kotiledon (daun lembaga), dan pucuk lembaga (plumula). Kotiledon merupakan
cadangan makanan pada kecambah karena pada saat perkecambahan, tumbuhan belum bisa
melakukan fotosintesis. Air merupakan kebutuhan mutlak bagi perkecambahan.
Tahap pertama perkecambahan adalah penyerapan air dengan cepat secara imbibisi.
Air yang berimbibisi menyebabkan biji mengembang dan memecahkan kulit pembungkusnya
dan juga memicu perubahan metabolic pada embrio sehingga biji melanjutkan pertumbuhan.
Enzim-enzim akan mulai mencerna bahan-bahan yang disimpan pada kotiledon, dan nutrient-
nutrientnya dipindahkan ke bagian embrio yang sedang tumbuh. Enzim yang berperan dalam

15
pencernaan cadangan makanan adalah enzim amylase, beta-amilase, dan protease. Hormon
giberelin berperan penting untuk aktifitas dan mensintesis enzim-enzim tersebut.

C. TIPE PERKECAMBAHAN
1. Perkecambahan Epigeal
Perkecambahan yang mengakibatkan kotiledon terangkat ke atas tanah. Hal ini
disebabkan oleh hipokotil yang tumbuh memanjang. Akibatnya, plumula dan kotiledon
terdorong ke permukaan tanah, misalnya pada perkecambahan kacang hijau (Phaseolus
radiatus) dan kacang tanah (Arachis hypogaea).

2. Perkecambahan hipogeal
C. Tipe Perkecambahan
1. Perkecambahan Epigeal
Perkecambahan yang mengakibatkan kotiledon terangkat ke atas tanah. Hal ini
disebabkan oleh hipokotil yang tumbuh memanjang. Akibatnya, plumula dan
kotiledon terdorong ke permukaan tanah, misalnya pada perkecambahan kacang hijau
(Phaseolus radiatus) dan kacang tanah (Arachis hypogaea).
Perkecambahan Hipogeal Perkecambahan yang mengakibatkan kotiledon tetap tertanam di
dalam tanah. Halini disebabkan oleh pertumbuhan memanjang dari epikotil yang
menyebabkanplumula keluar menembus kulit biji dan muncul di atas tanah, sedangkan
kotiledontetap di dalam tanah, misalnya pada perkecambahan kacang kapri (Pisum
sativum),jagung (Zea mays), dan padi (Oryza sativa).

16
D. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN
 Faktor Eksternal :
1. Cahaya matahari
Cahaya sangat diperlukan untuk pertumbuhan terutama berkaitan dengan proses
fotosintesis tetapi cahaya juga menghambat pertumbuhan. Pertumbuhan akan semakin
cepat apabila tumbuhan ditempatkan pada tempat gelap.

2. Air
Air berfungsi sebagai media reaksi kimia dalam sel. Selain itu, air menunjang proses
fotosintesis dan menjaga kelembaban.

3. Nutrisi
Nutrisi sangat dibutuhkan oleh tumbuhan sebagai sumber energi. Nutrisi dapat
berupa unsur makro dan unsur mikro.

4. Suhu
Berpengaruh terhadap pertumbuhan karena berkaitan dengan aktifitas enzim dan
kandungan air dalam tubuh tumbuhan.

5. kelembaban
Kelembaban sangat berpengaruh pada pertumbuhan terutama untuk perkecambahan
biji.

 Faktor Internal :
1. Hormon Auksin : pemanjangan, pembelahan, dan diferensiasi sel merangsang
aktifitas kambium.

2. Sitokinin : merangsang pembelahan sel, merangsang pembesaran batang dan akar.

17
3. Giberelin : menyebabkan tanaman kerdil menjadi normal, merangsang pertumbuhan
raksasa.

4. Gas etilen : menghambat perkembangan akar, menghambat pembentukan bunga.

5. Asam absisat : mempercepat proses penuaan daun, menyebabkan dominasi pada biji.

18
BAB III
METODE PRAKTIKUM
A. ALAT DAN BAHAN
Alat:
- 1 Botol air mineral
- Tanah hitam
- Alat tulis
- Pisau
- Gunting
Bahan:
- 10 Biji kacang hijau
- Air

B. LANGKAH-LANGKAH PERCOBAAN
1. Siapkan alat dan bahan
2. Belahlah botol menjadi dua bagian menggunakan gunting/pisau dan ambillah botol
bagian bawahnya
3. Panaskan ujung pisau lalu bolongkanlah bagian bawahnya menjadi 4 bolongan seperti
posisi kotak dadu nomor 4
4. Lalu masukkanlah tanah kedalam pot
5. Ambil biji kacang hijau 10 biji lalu dimasukkan kedalam tanah sekitar sedalam 3/4
ruas jari
6. Meletakkan pot/botol di ruangan terbuka yang terkena cahaya matahari
7. Melakukan penyiraman setiap hari
8. Melakukan pengamatan tiap hari selama 6 hari
9. Mencatat tabel pengamatan dalam bentuk tabel pengamatan

19
BAB IV
HASIL PENGAMATAN
A. TABEL HASIL PENGAMATAN

Hari ke-
Tanaman ke-
1 2 3 4 5 6
1
0 cm 0 cm 0 cm 2 cm 5 cm 9 cm
(Tempat terbuka)
2
0 cm 0 cm 0 cm 0 cm 0 cm 0 cm
(Tempat tertutup)

B. PEMBAHASAN
Pada penelitian yang telah dilakukan, pengamat menggunakan 2 sampel yang
diletakkan dalam wadah pot. Semua wadah tersebut diletakkan di tempat berbeda , dengan
suhu dan kelembapan yang berbeda.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan selama 6 hari, dihasilkan bahwa pada hari ke-
empat sudah terlihat bahwa kacang hijau tersebut sudah tumbuh daun, dan hari ke-lima
pertumbuhan yang drastis dihasilkan dari kacang hijau tersebut yaitu daunnya yang semakin
besar dari hari sebelumnya.

20
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:
1. Air dapat mempercepat suatu proses pertumbuhan dan perkembangan pada biji.
2. Kadar/jumlah air yang diberikan mempengaruhi tinggi kecambah, sehingga lama proses
perkecambahan dan panjang dari masing-masing pot berbeda-beda.
3. Hormon ternyata juga mempengaruhi pertumbuhan pada biji

B. SARAN
Adapun saran yang dapat kami berikan untuk pembaca atau peneliti selanjutnya, yaitu:
1. Wadah yang digunakan sebaiknya diberi lubang pada bagian bawah
2. Memilih biji kacang hijau yang baik dan segar agar penelitian dapat dilakukan secara
maksimal

21
LAMPIRAN

22

Anda mungkin juga menyukai