Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN BIOLOGI

(Pengaruh 3 Jenis Air terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan


Kacang Kedelai)

Disusun Oleh :
Anggi Harnum Lestari Nasution (05)
Firdaus Salim Brik Bajri (13)
Jaisy Huwaiza (15)
Nabila Rahma Aulia (20)
Syahla Hanalia Rizqu Kamal (31)

SMA NEGERI 3 PURWAKARTA


KELAS 12 MIPA 5
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan ke hadhirat Allah S.W.T yang telah memberikan
keluasan waktu dan kesehatan kepada kami untuk dapat menyelesaikan tugas mata
pelajaran“Biologi”yang diampuh oleh Bapak Arbais,S.Pd. Jenis tugas yang diberikan
adalah pengamatan tentang Pertumbuhan dan Perkembangan tanaman. Metode
penugasan yang diberikan adalah menyusun tentang Pertumbuhan Biji Kacang Hijau.
Melalui penugasan ini diharapkan kami sebagai para siswa dapat memahami tentang
Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman yang pada gilirannya dapat
diimplementasikan dalam kegiatan pembelajaran. Akhir kata penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya.Dimana dalam pembuatan makalah ini mungkin saja memiliki
berbagai kekurangan atau kesalahan,oleh karena itu kritik dan saran sangat kami
harapkan untk menyempurnakan makalah ini berikutnya

Wassalammualaikum Wr.Wb.

Purwakarta, 12 Agustus 2022

Kelompok 2

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................ ii

BAB 1. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................ 1
B. Tujuan Dan Manfaat............................................................... 1
C. Rumusan Masalah................................................................... 2
D. Hipotesa.................................................................................. 2

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA


A. Kajian Teori............................................................................ 3

BAB 3. METODE PRAKTIKUM


A. Waktu dan Tempat Percobaan................................................. 7
B. Alat dan Bahan......................................................................... 7
C. Langkah - Langkah Percobaan................................................ 8

BAB 4. HASIL PENGAMATAN


A. Tabel Hasil Pengamatan......................................................... 8
B. Pembahasan............................................................................ 9
C. Gambar Hasil Pengamatan...................................................... 10

BAB 5. PENUTUP
A. Kesimpulan.................................................................................. 11
B. Saran............................................................................................

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................. 28

LAMPIRAN............................................................................................. 29

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kacang kedelai (Glycine max (L.) Merril)merupakan jenis tanaman yang
termasuk dalam keluarga polong–polongan. Pemanfaatan kacang kedelai ini banyak
diolah menjadi makanan seperti kecap, tahu, dan tempe. Kacang kedelai ini sudah
mulai dibudidayakan sejak dari 3500tahun yang lalu di Asia Timur.Sumber utama
protein nabati dan minyak nabati dunia dipasok dari tanaman kedelai ini yang telah
dipanen biji kacang kedelainya.Saat ini Amerika Serikat merupakan pemasok
terbesar kacang kedelai di dunia dan baru mulai dibudidayakan masyarakat di luar
Asia mulai dari tahun 1910.Kacang kedelai termasuk jenis tanaman yang relatif
mudah untuk ditanam karena tidak tergantung pada iklim tertentu.
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan kacang kedelai,
salah satunya, yaitu faktor air. Air sangat berperan penting bagi tumbuhan. Namun
kita tidak mengetahui perbedaan yang terjadi pada pertumbuhan tanaman kacang
kedelai jika penyiraman dilakukan dengan jenis air yang berbeda. Untuk itu kita
termotivasi untuk melakukan pengamatan terhadap pertumbuhan bij kacang kedelai
pada media jenis air yang berbeda. Dengan ini kami membuktikannya dengan
melakukan pengamatan seperti yang tercantum pada laporan ini.

B. Tujuan dan Manfaat


1. Mengetahui pertumbuhan dan perkembangan biji kedelai dengan 3 jenis air
yang berbeda.
2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi roses perkecambahan.

C. Rumusan Masalah
1. Apakah perbedaan jenis air yang diberikan akan mempengaruhi proses
pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan kacang kedelai?
2. Jenis air apakah yang paling baik untuk proses pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan kacang kedelai?
3. Apakah pemberian air mineral, air sumur, dan air ledeng akan optimal bagi
pertumbuhan kacang kedelai?

D. Hipotesa
Air yang paling berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan biji
kedelai adalah air sumur. Hal ini dikarenakan air sumur adalah air yang tidak
kerkontaminasi zat apa pun.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori
1. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan dapat diartikan sebagai suatu proses pertambahan ukuran
atau volume serta jumlah sel secara irreversible, atau tidak dapat kembali ke
bentuk semula. Sedangkan Perkembangan adalah peristiwa perubahan biologis
menuju kedewasaanm tidak dapat dinyatakan dengan ukuran tetapi dengan
perubahan bentuk tubuh (metamorfosis) dan tingkat kedewasaan.
Pada proses pertumbuhan selalu terjadi peningkatan volume dan bobot
tubuh peningkatan jumlah sel dan protoplasma. Berbeda dengan pertumbuhan,
perkembangan bukan merupakan besaran sehingga tidak dapat diukur. Proses
pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan terdiri dari beberapa tahap,
sebagai berikut :
1. Tahap pembelahan sel, yaitu sel induk membelah menjadi beberapa sel
anak.
2. Tahap pembesaran sel, yaitu pembesaran atau peningkatan volume sel
anak. Pada tumbuhan, peningkatan tersebut biasanya disebabkan oleh
penyerapan air kedalam vakuola.
3. Tahap diferensiasi, yaitu perkembangan sel anak yang telah mencapai
ukuran tertentu menjadi bentuk khusus (terspesialisasi).
2. Pertumbuhan dan Perkembangan Awal
Pertumbuhan awal tumbuhan berbiji dimulai dari biji. Biji mengandung
potensi – potensi yang dibutuhkan untuk tumbuh menjadi individu baru, seperti
embrio, cadangan makanan, dan bakal daun (bakal akar). Sebutir biji
mengandung 1 embrio. Embrio terdiri atas radikula (yang akan tumbuh
menjadi akar) dan plumula (yang akan tumbuh menjadi kecambah). Cadangan
makanan bagi embrio tersimpan dalam kotiledon yang didalamnya terkandung
pati, protein, dan beberapa jenis enzim. Kotiledon memiliki lapisan pelindung
yang kuat bernama testa. Testa berfungsi melindungi kotiledon serta mencegah
kerusakan embrio dan masuknya bakteri/jamur kedalam biji.
Biji memiliki kandungan air yang sangat sedikit. Pada saat biji
terbentuk, air didalamnya dikeluarkan sehingga biji mengalami dehidrasi.
Akibatnya, biji tidak dapat melangsungkan proses metabolismenya dan mulai
mengalami dormansi (istirahat panjang). Dormansi biji sangat bermanfaat pada
kondisi yang tidak kondusif (seperti suhu lingkungan yang ekstrim) karena
struktur biji yang kuat akan melindungi embrio agar tetap bertahan hidup.

Perkembangan Embrio
Embrio berkembang di dalam biji. Setelah proses fertilisasi, zigot
mengalami serangkaian pembelahan sel. Salah satu dari dua sel yang terbentuk
dari mitosis zigot akan berkembang menjadi embrio asli, sedangkan sel yang
lain menjadi bahan awal dari jaringan suspensor.
Embrio di dalam ovulum (bakal biji) berkembang menjadi massa bulat
yang mengandung ratusan sel. Massa sel tersebut berkembang menjadi
jaringan primer dan akhirnya membentuk seluruh jaringan utama tumbuhan
dewasa, termasuk kotiledon yang berfungsi untuk perkecambahan dan
menyimpan cadangan makanan.
Pada kutub embrio ditemukan dua massa sel yang belum terdiferensiasi,
yaitu meristem apikal batang dan meristem apikal akar. Sel – sel tersebut
berada dalam kondisi dorman ketika biji berada pada masa dormansi. Setelah
biji berkecambah, kedua massa sel tersebut berkembang menjadi daerah
pertumbuhan batang dan akar.
Perkembangan embrio terhenti setelah mencapai tahapan tertentu, yaitu
saat bakal biji telah menjadi biji matang. Biji tersebut sesuai untuk
perkecambahan.

Perkecambahan
Perkecambahan merupakan proses pertumbuhan embrio dan komponen-
komponen biji yang memiliki kemampuan untuk tumbuh secara normal
menjadi tumbuhan baru. Komponen biji tersebut adalah bagian kecambah yang
terdapat dalam biji, misalnya radikula dan plumula.

Tahapan Perkecambahan
Perkecambahan biji berhubungan dengan aspek kimiawi. Proses tersebut
meliputi beberapa tahapan, antara lain imbibisi, sekresi hormon dan enzim,
hidrolisis cadangan makanan, pengiriman bahan makanan terlarut dan hormon
ke daerah titik tumbuh atau daerah lainnya serta asimilasi (fotosintesis).
Imbibisi atau proses penyerapan cairan pada biji terjadi melalui
mikropil. Air masuk ke dalam kotiledon dan menyebabkan pembengkakan
yang pada akhirnya memecah testa.
Awal perkembangan didahului dengan pengaktifan enzim hidrolase
(protease, lipase dan karbohidrase) dan hormon pada kotiledon atau
endosperma oleh adanya air. Enzim protease segera mengubah molekul protein
menjadi asam amino. Asam amino digunakan untuk membuat molekul protein
baru bagi membran sel dan sitoplasma. Timbunan pati diuraikan menjadi
maltosa kemudian menjadi glukosa. Sebagian glukosa akan diubah menjadi
selulosa, yaitu bahan untuk membuat dinding sel bagi sel – sel yang baru.
Bahan makanan terlarut berupa maltosa dan asam amino akan berdifusi ke
embrio.Proses – proses tersebut memerlukan energi. Biji memperoleh energi
melalui pemecahan glukosa saat proses respirasi.

3. Tipe Perkecambahan
Tipe perkecambahan berdasarkan posisi kotiledon dalam prosesnya
dapat dibedakan menjadi dua, yaitu hipogeal dan epigeal. Kacamg kedelai
termasuk ke dalam perkecambahan epigeal yang ditandai dengan hipokotil
yang tumbuh memanjang sehingga plumula dan kotiledon terangkat ke atas
(permukaan tanah).

4. Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Pada Tanaman


a. Faktor eksternal / lingkungan
Merupakan faktor luar yang erat sekali hubungannya dengan proses
pertumbuhan dan perkembangan. Beberapa faktor eksternal yang
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman adalah :
1) Air dan mineral
2) Kelembaban
3) Suhu
4) Cahaya

b. Faktor internal
Merupakan faktor yang melibatkan hormon dan gen yang akan
mengontrol pertumbuhan dan perkembangan tanaman.

5. Pengaruh Air Terhadap Proses Pertumbuhan dan Perkembangan


Tanaman
Air memegang peranan terpenting dalam proses perkecambahan biji. Air
adalah faktor yang menentukan didalam kehidupan tumbuhan. Fungsi air
dalam perkecambahan :
1) Air yang diserap oleh biji berguna untuk melunakkan kulit biji dan
menyebabkan pengembangan embrio dan endosperm. Hal ini
mengakibatkan pecah atau robeknya kulit biji.
2) Air memberikan fasilitas untuk masuknya oksigen kedalam biji.
3) Air berguna untuk mengencerkan protoplasma sehingga dapat
mengaktifkan bermacam-macam fungsinya.
4) Air berguna sebagai alat transport larutan makanan dan endosperm atau
cotyledon kepada titik tumbuh pada embryonic axis, didaerah mana
diperlukan untuk membentuk protoplasma baru.

Tanaman dengan jenis air yang kurang tepat tidak dapat tumbuh secara
normal, bahkan akan terhambat pertumbuhannya. Oleh karena itu, air
merupakan faktor penting pada pertumbuhan dan perkembangan suatu
tanaman.
BAB III
METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat Percobaan


Praktikum ini di mulai dari tanggal 02 Agustus 2022 sampai tanggal 10 Agustus
2022. Bertempat di kelas 12 IPA 5, SMAN 3 Purwakarta.

B. Alat dan Bahan


1. 3 Gelas plastik
2. Kapas
3. Kacang kedelai
4. Air sumur
5. Air mineral
6. Air PAM / Ledeng
7. Benang / meteran
8. Spidol

C. Langkah Kerja
1. Siapkan 3 cawan petri dan beri label A, B, dan C. Petri a untuk tanaman yang
diberi air sumur, petri B digunakan untuk tanaman yang disiram dengan air
ledeng, petri C untuk tanaman yang menggunakan aquades.
2. Basahi kapas menggunakan 3 jenis air tersebut sesuai label.
3. Letakkan biji kedelai dengan jumlah dan ukuran yang sama di atas kapas.
4. Pastikan keadaan kapas selalu lembap dengan membasahi kapas menggunakan
3 jenis air sesuai dengan labeinya setiap hari.
5. Amati perubahan yang terjadi setiap harinya dan masukkan dalam tabel berikut.

BAB IV
HASIL PENGAMATAN

A. Hasil Pengamatan
Tinggi Tanaman
Hari Gelas a Gelas b Gelas c
(air sumur) (air ledeng) (aquadest/mineral)
1 0 0 0
2 0 1 1
3 1 3 1,5
4 2 10 2
5 Mengalami pembusukan 15 3
6 0 18 4,5
7 0 23 4,5
8 0 25 5
Rata-rata 0,375 11,875 2,6875
B. Pembahasan
Adapun hasil yang diperoleh dalam praktek ini adalah sebagai berikut:
a. Air Sumur
Dari hasil pengamatan ini, tanaman kacang kedelai yang disiram dengan air
sumur yang dilakukan setiap harinya didapatkan hasil yaitu, pada hari pertama,
tidak satupun kecambah yang tumbuh. Pada hari ke 2 sampai hari ke 4
pertumbuhan berlangsung normal, tetapi pada hari ke 5, tanaman kacang kedelai
yang disiram dengan air sumur mengalami pembusukan. Hal ini dikarenakan
pemberian air yang terlalu banyak, sehingga menyebabkan kapas menjadi
terlalu lembab sehingga menyebabkan pemmbusukan pada kacang.
b. Air ledeng/PAM
Pada tanaman yang disiram dengan air ledeng/ PAM didapatkan hasil yaitu:
Pada hari pertama, belum terdapat perubahan apapun. Pada hari ke 2
muncul/keluarnya bakal akar atau radikal dari kulit biji sebesar 1 cm. Hingga
pada hari ke-5, tumbuhan mengalami pertumbuhan optimal hingga mencapai 15
cm. Radikula terus memanjang ke bawah sedangkan hipokotil terus memanjang
ke atas sehingga kotiledon berada di atas permukaan dan daun pertama keluar,
antara bagian daun dan kotiledon terdapat epikotil. Pada tahap ini akar semakin
banyak dan bertambah panjang.
c. Air Mineral
Pada tanaman yang disiram dengan air mineral didapatkan hasil yaitu tumbuhan
pada hari pertama belum terdapat perubahan apapun. Pada hari ke 2
muncul/keluarnya bakal akar atau radikal dari kulit biji sebesar 1 cm.
Pertumbuhan terus berlangsung setiapa harinya, namun tidak secepat
pertumbuhan tanaman yang di beri air PAM. Pertumbuhan mengalami
pertumbuhan optimal di hari ke-6.
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan data dari hasil penelitian pengaruh air terhadap pertumbuhan dan
perkembangan yang kami dapat, bahwa air yang lebih berpengaruh dalam
perkembangan biji adalah air PAM. Buktinya pada hari ke-8, biji kedelai yang
meggunakan air PAM tumbuh hingga mencapai 25 cm, sedangkan pada air mineral
hanya tumbuh sekitar 5 cm dan air sumur 0.5 cm. Pada percobaan ini tumbuhan
yang disiram air PAM memiliki pertumbuhan yang lebih bagus. Ada beberapa
faktor yang mempengaruhi busuknya kacang kedelai yang disiram dengan air
sumur :
1. Kebersihan air sumur tergantung lingkungan sekitar.
2. Pengolahan air PAM menggunakan bantuan teknologi canggih sehingga
kebersihannya terjaga.
3. Tanaman yang diberi air sumur bisa saja terkena air hujan sehingga tanaman
tidak bisa tumbuh karena air sumur terkena air hujan yang mengandung asam
berlebih.
B. Saran
1. Ketika menanam tanaman kacang kedelai sebaiknya dilakukan ditempat yang
gelap agar pertumbuhannya lebih bagus, karena cahaya matahari akan
menghambat perkecambahan bini kedelai.
2. Sebaiknya, percobaan dilakukan dalam waktu yang lebih lama agar terlihat hasil
dari percobaan yang lebih jelas dan lebih detail mengenai perbedaan antara
tanaman yang disiram dengan air mineral, air sumur, air PDAM sehingga dapat
diketahui secara akurat hasil dari percobaan terhadap tanaman kacang kedelai.
3. Pada saat menanam kacang kedelai sebaiknya jangan terlalu sedikit memberi
air. Usahakan airnya membasahi kapas namun tidak menenggelamkan biji.

LAMPIRAN
Daftar Pustaka

Sudjadi, Bagod dan Siti Laila. 2007. Biologi SAINS dalam kehidupan. Percetakan
Ghalia Indonesia Printing.

https://tinyurl.com/2qk36uyo

https://123dok.com/document/zlvmjw2y-pendahuluan-kacang-kedelai-glycine-merril-
merupakan-tanaman-termasuk.html

Anda mungkin juga menyukai