Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

LEMBAGA PENEGAK HUKUM


“KEHAKIMAN”

Disusun Oleh :
1. Alya Apriani
2. Alia Azizah
3. Arimbi Mudiana P
4. Firdaus Salim B.B
5. Anggi Harnum L
6. Silmi Aulia F
7. Thereshia Chintya L.S
8. Syahla Hanalia

SMA NEGERI 3 PURWAKARTA


Jl. Letkol Abdul Kadir No.15 Telp. (0264) 202424 Nagri Kaler, Kec.
Purwakarta, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat 41115
TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas petunjuk dan
bimbingan-Nya sehingga pembuatan makalah ini dapat diselesaikan meskipun masih dalam
bentuk yang sangat sederhana.
Makalah ini dibuat dengan maksud dan tujuan memberikan informasi kepada pembaca tentang
lembaga penegak hukum, menambah wawasan bagi penulis mengenai peran lembaga penegak
hukum, serta untuk memenuhi tugas dari guru yang bersangkutan.
Selama proses pembuatan makalah ini, penulis menemui beberapa hambatan dan kesulitan,
karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman penulis tentang makalah. Namun, berkat
bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak hambatan dan kesulitan itu dapat diatasi.
Seperti peribahasa, tak ada gading yang tak retak. Makalah ini tentu masih banyak
kekurangannya. Maka dari itu, penulis dengan hati terbuka menerima saran dan kritik yang
bersifat membangun demi baiknya makalah berikutnya.
Akhirnya, betapa pun kecilnya mudah-mudahan makalah ini dapat memberikan pengetahuan
yang bermanfaat bagi pembaca.

Purwakarta, Oktober 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................... ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................... iii

BAB I. PENDAHULUAN...........................................................................................
1.1 Latar Belakang Penulisan........................................................................................
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................
1.3 Tujuan Penulisan.....................................................................................................

BAB II. PEMBAHASAN.............................................................................................


2.1 Mengenal Aparat/Lembaga Penegak Hukum..........................................................
2.2 Motif Terjadinya Kasus Gandhi Memorial School.................................................
2.3 Kronologi Terjadinya Kasus Gandhi Memorial School..........................................
2.4 Penyelesaian Peristiwa Gandhi Memorial School...................................................

BAB III. KESIMPULAN............................................................................................

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penulisan

Aparat penegak hukum di Indonesia berfungsi sebagai penegak hukum dan seharusnya
menciptakan keadaan yang adil dan tentram. Aparat penegak hukum tersebut terdiri dari
polisi, hakim, dan jaksa penuntut umum. Dalam melaksanakan tugasnya para aparat penegak
hukum mempunyai tugas dan peran masing-masing, yang mana tugas serta peran mereka
saling berkaitan dan tidak dapat terpisahkan.

Dalam memelihara keamanan dan ketertiban negara tidak cukup jika hanya diatur oleh
hukum pidana, namun ada polisi sebagai penyidik, jaksa sebagai penuntut umum, serta
hakim merupakan aparat yang dapat memelihara dan menjaga ketertiban negara. Dalam
hukum acara pidana terdapat suatu proses awal yang menyertai sebelum acara persidangan,
yaitu penyidikan yang dilakukan oleh penyidik, dalam hal penyidikan tersebut merupakan
wewenang Kepolisian Republik Indonesia (POLRI) dan penuntutan dilakukan oleh Jaksa
Penuntut Umum (JPU).

Pada makalah ini akan dibahas salah satu lembaga penegak hukum dan salah satu
kasusnya yaitu Kehakiman dengan Kasus Gandhi Memorial School. Hakim adalah pejabat
peradilan negara yang diberi wewenang oleh undang-undang untuk mengadili. Mengadili
merupakan serangkaian tindakan hakim untuk menerima, memeriksa, dan memutuskan
perkara hukum berdasarkan asas bebas, jujur dan tidak memihak di sebuah sidang pengadilan
berdasarkan ketentuan perundang-undangan. Dalam upaya menegakkan hukum dan keadilan
serta kebenaran, hakim diberi kekuasaan yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan.
Kekuasaaan yang disalahgunakan inilah yang membuat munculnya kasus di bidang
kehakiman.

1.2 Rumusan Masalah

Masalah-masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Apa yang dimaksud dengan Aparat/Lembaga Penegak Hukum dan Kehakiman ?


2. Apakah motif dari terjadinya kasus Gandhi Memorial School ?
3. Bagaimana kronologi terjadinya kasus Gandhi Memorial School ?
4. Bagaimana penyelesaian dari kasus Gandhi Memorial School ?
5. Apa yang dapat disimpulkan dari Kasus Gandhi Memorial School ?
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan ditulisnya makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui Aparat/Lembaga Penegak Hukum khususnya Kehakiman.
2. Untuk mengetahui kasus yang berkaitan dengan Kehakiman
3. Untuk mengetahui latar belakang, kronologi, dan penyelesaian dari Kasus Gandhi
Memorial School
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Mengenal Aparat/Lembaga Penegak Hukum

A. Pengertian Aparat/Lembaga Penegak Hukum

Lembaga penegak hukum dalam bahasa Inggris Amerika disebut Law


enforcement agency adalah lembaga negara yang bertanggung jawab atas
keamanan negara dan penegakan hukum. Penegak hukum yaitu instansi atau
lembaga yang diberi wewenang oleh undang-undang untuk menjamin tegaknya
hukum, yang memiliki tugas untuk memastikan bahwa norma-norma hukum
berfungsi secara nyata dalam kehidupan. Para petugas yang memiliki peranan
langsung dengan masalah peradilan dapat disebut juga sebagai penegak hukum.
Peradilan itu sendiri adalah proses yang terdiri dari memeriksa, memutus,
mengadili perkara yang dilaksanakan di pengadilan dengan menerapkan dan/atau
menemukan hukum guna menjamin penegakan hukum formiil.
Aparat penegak hukum dalam pengertian luas merupakan institusi
penegak hukum. Sedangkan dalam arti sempit, aparat penegak hukum adalah
polisi, jaksa, dan hakim.Hukum adalah Kumpulan peraturan yang terdiri atas
norma dan sanksi-sanksi. Hukum ialah sesuatu yang berkaitan erat dengan
kehidupan manusia merujuk pada sistem yang terpenting dalam pelaksanaan atas
rangkaian kekuasaan penegakan hukum oleh kelembagaan penegak hukum karena
segala kehidupan manusia dibatasi oleh hukum
Dalam rumusan anggaran penegak hukum, lembaga penegak hukum antara lain
Advokat, Kepolisian, Kejaksaan, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK),
Mahkamah Agung (MA), Komisi Yudisial, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Badan
Pengawas Pasar Modal, Direktorat Jenderal Imigrasi, Kejaksaan, serta Satuan
Polisi Pamong Praja (Satpol PP). Secara detail, Lembaga-lembaga tersebut dapat
dikatakan sebagai penegak hukum bukan hanya karena memiliki kewenangan
terkait proses Peradilan, tetapi juga karena memiliki kewenangan menangkap,
memeriksa, mengawasi, atau menjalankan perintah undang-undang di bidangnya
masing-masing.
B. Macam-Macam Aparat/Lembaga Penegak Hukum

1. Kepolisian Republik Indonesia (Polri)


Kepolisian Republik Indonesia atau yang sering disingkat Polri merupakan
lembaga negara yang berperan dalam memelihara keamanan dan ketertiban
masyarakat, menegakkan hukum, serta memberikan perlindungan,
pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka terpeliharanya
kemanan dalam negeri.
2. Kejaksaan Republik Indonesia
Kejaksaan Republik Indonesia adalah lembaga negara yang melaksanakan
kekuasaan negara, khususnya dibidang penuntutan. Penuntutan merupakan
tindakan jaksa untuk melimpahkan perkara pidana ke pengadilan negeri yang
berwenang dalam hal dan menuntut cara yang diatur dalam undang-undang
dengan permintaan supaya diperiksa dan diputus oleh hakim di sidang
pengadilan.
3. Kehakiman
Hakim adalah pejabat peradilan negara yang diberi wewenang oleh undang-
undang untuk mengadili. Mengadili merupakan serangkaian tindakan hakim
untuk menerima, memeriksa, dan memutuskan perkara hukum berdasarkan
asas bebas, jujur dan tidak memihak di sebuah sidang pengadilan berdasarkan
ketentuan perundang-undangan.
4. Advokat
Advokat adalah orang yang berprofesi memberi jasa hukum, baik di dalam
maupun di luar pengadilan. Jasa hukum yang diberikan berupa memberikan
konsultasi hukum, bantuan hukum, menjalan kuasa, mewakili, membela,
mendampingi, dan melakukan tindakan hukum.
5. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
6. Komisi Pemberantasan Korupsi disingkat KPK adalah sebuah komisi yang
dibentuk pada tahun 2003 berdasarkan Undang-Undang RI No.30 Tahun 2002
tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Tujuan dibentuknya
KPK adalah untuk mengatasi, menanggulangi dan memberantas korupsi.

2.2 Motif Terjadinya Kasus


2.3 Kronologi Terjadinya Kasus Munir
2.4 Penyelesaian Peristiwa Munir
BAB III
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA

Bapas, Jaksel. 2021. “Aparat Penegak Hukum (APH)”


https://bapasjaksel.kemenkumham.gp.id/glosarium/aparat-penegak-hukum/, diakses pada
23 Oktober 2022 pukul 19.41

Dicky, Cahya. 2022. “Peran Lembaga Penegak Hukum di Indonesia”


https://www.kompas.com/skola/read/2020/12/21/195937469/peran-lembaga-penegak-
hukum-di-indonesia, diakses pada 23 Oktober pukul 19.53

Anda mungkin juga menyukai