Anda di halaman 1dari 15

Pendidikan Kewarganegaraan

“Penegakan Hukum Di Indonesia”

Disusun:

KELOMPOK 7

1. WACHYU ADELIA SAPITRI (2113044042)


2. ADE NUR INDAH CAHYANI (2113044037)
3. FAIRUZ RIZKI IRAWAN (2113044024)
4. FAJAR RASYID BAHTERA (2113044033)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA PERANCIS
UNIVERSITAS LAMPUNG
2022
Kata Pengantar

Puji syukur kami ucapkan kepada kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
Rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua berupa ilmu dan amal. Berkat rahmat
dan karunia-Nya pula, kami selaku penyusun dapat menyelesaikan makalah tentang
“Penegakkan Hukum Di Indonesia” yang Insyaallah tepat pada waktunya. Terima
kasih kami juga ucapkan kepada semua pihak yang telah memberikan motivasi
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami selaku penyusun menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
sebab itu, diharapkan kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Kami harap makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca.

Bandar Lampung, 24 April 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.............................................................................. i

Dafter Isi....................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN............................................................ 1

A. Pengertian penegakan hukum................................................... 1


B. Lembaga penegak hukum………………………………… 2
C. Lembaga penegak hukum di indonesia................................... 3

BAB II PEMBAHASAN............................................................. 5

BAB III PENUTUP.................................................................... 12

A. Kesimpulan...................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA................................................................. 11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Pengertian Penegakan Hukum

Penegakan hukum adalah sistem yang di dalamnya terdapat anggota


pemerintah yang bertindak secara terorganisir untuk menegakkan hukum
dengan cara menemukan, menghalangi, memulihkan, atau menghukum orang-
orang yang melanggar undang-undang dan norma hukum yang mengatur
masyarakat tempat anggota penegakan hukum tersebut berada. Walaupun
istilah ini biasanya mencakup polisi, pengadilan, dan lembaga koreksi
masyarakat, tetapi isitilah ini biasanya dipakai juga untuk orang-orang
(termasuk mereka yang bukan anggota kepolisian resmi) yang secara langsung
terlibat dalam patroli dan pengamatan untuk mencegah atau menggalangi dan
menemukan aktivitas kriminal, dan untuk orang-orang yang menginvestigasi
kejahatan dan menangkap pelaku kejahatan, baik secara individual atau dalam
bentuk organisasi penegakan hukum, baik kepolisian maupun yang lainnya.
Walaupun penegakan hukum mungkin saja paling sibuk dengan pencegahan
dan penghukuman atas kejahatan, namun organisasi penegakan hukum hadir
untuk mencegah berbagai macam dan bentuk pelanggaran aturan dan norma
yang tidak bersifat kriminal, yang dilakukan melalui pengenaan konsekuensi
yang tidak terlalu berat.

Indonesia memiliki sejumlah lembaga penegak hukum yang bertanggung


jawab atas penegakan hukum di tanah air. Kehadiran aparat penegak hukum
dalam kehidupan bernegara diharapkan mampu menjadi penjamin keadilan
dan kedamaian. Segala bentuk pelanggaran yang menyalahi norma hukum
dapat ditindak. Dengan demikian, rasa damai dapat dirasakan oleh masyarakat

1
dan kondisi keamanan cenderung stabil. Indonesia memiliki aparat penegak
hukum yang terhimpun pada beberapa lembaga. Sekali pun lembaga-lembaga
penegak hukum memiliki tugas dan kewajiban yang berlainan, tetapi
semuanya menjadi tumpuan dalam menjaga supremasi hukum di negara ini.

B. Lembaga Penegak Hukum

Lembaga hukum adalah lembaga yang memiliki tugas untuk menegakkan


aturan berkaitan tingkah laku para anggota masyarakat baik secara tertulis
ataupun tidak, sehingga dipandang sebagai lembaga yang sentralis tanpa
adanya pandang bulu, dan berlaku secara univerisal.

C. Lembaga Penegak Hukum di Indonesia

1. Polri
Lembaga kepolisian merupakan kekuatan utama dalam pertahanan dan
keamanan menurut Pasal 30 UUD 1945. Di samping itu, lembaga ini turut
menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Hal ini sesuai dengan
definisinya dalam Pasal 5 ayat (1) UU No.2 Tahun 2002. Pada pasal
tersebut dituliskan, Kepolisian Negara Republik Indonesia adalah alat
negara yang berperan dalam memelihara keamanan dan ketertiban
masyarakat, menegakkan hukum, serta memberikan perlindungan,

2
pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka
terpeliharanya keamanan dalam negeri. Dalam pengertian tersebut, telah
mencakup fungsi dan tugas dari kepolisian. Fungsi dari kepolisian yaitu
menjalankan fungsi pemerintahan negara di bidang pemelihara keamanan
dan ketertiban masyarakat, penegak hukum, perlindungan, pengayoman,
dan pelayanan masyarakat. Sementara itu, laman Polres Enrekang
menuliskan bahwa tugas pokok kepolisian diatur pada Pasal 13 UU No.2
tahun 2002, yaitu: Memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat
Menegakkan hukum Memberikan perlindungan,pengayoman dan
pelayanan kepada masyarakat

Sementara itu, tugas pokok kepolisian diatur pada Pasal 13 UU No.2


tahun 2002, yaitu:
- Memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat
- Menegakkan hukum
- Memberikan perlindungan,pengayoman dan pelayanan kepada
masyarakat

2. Kejaksaan
Kejaksaan menjadi lembaga negara yang menjalankan kekuasaan negara
dalam bidang penuntutan dan kewenangan lainnya. Lembaga ini menjadi
pengendali proses perkara dan penegakan hukum. Di tangan kejaksaan
ditentukan bisa tidaknya suatu kasus diajukan ke pengadilan berdasarkan
alat bukti yang sah sesuai hukum acara pidana. Pihak yang melakukan
penuntutan disebut jaksa menjadi pihak yang melakukan penuntutan
tersebut. Jaksa merupakan pejabat fungsional yang diberikan wewenang
dari undang-undang agar bertindak sebagai penuntut umum dan pelaksana
putusan pengadilan yang sudah berkekuatan hukum tetap. Kejaksaan juga
diharapkan dapat menegakkan supremasi hukum. Dalam UU No.16 tahun
2004 dinyatakan, kejaksaan dalam menjalankan kekuasaan negara pada

3
bidang penuntutan harus merdeka. Maknanya dari merdeka yaitu sewaktu
menjalankan fungsi, tugas, dan wewenangnya, kejaksaan harus bisa lepas
dari pengaruh kekuasaan pemerintah dan pengaruh kekuasaan lainnya.
Aturan tersebut dibuat agar profesi jaksa mampu menjalankan tugasnya
secara profesional. Di samping itu, kejaksaan juga akan bekerja sama
dengan badan penegak hukum lain dalam menjalankan pekerjaannya
seperti KPK.

3. KPK
KPK dibentuk sebagai upaya untuk meningkatkan daya guna dan hasil
guna dalam pemberantasan pidana korupsi. KPK berdiri secara
independen dan tidak dalam pengaruh kekuasaan mana pun ketika
menjalankan tugas dan wewenangnya. Lembaga yang berdiri di tahun
2002 memiliki landasan hukum operasional melalui UU No. 30 Tahun
2002. KPK memiliki lima asas saat menjalankan tugasnya yaitu kepastian
hukum, keterbukaan, akuntabilitas, kepentingan umum, dan
proporsionalitas. Pertanggungjawaban KPK diberikan kepada publik,
dengan menyampaikan laporan secara terbuka dan berkala pada Presiden,
DPR, dan BPK. Lembaga tersebut memiliki visi untuk mewujudkan
Indonesia yang bersih dari korupsi. Cita-cita tersebut berusaha diraih
melakukan efisiensi dan efektivitas penegakan hukum, dan menurunkan
tingkat korupsi dengan koordinasi, supervisi, monitor, pencegahan, serta
penindakan melalui peran serta semua elemen bangsa. Seperti halnya
kepolisian, KPK juga melakukan penyelidikan, penyidikan, dan
penuntutan terhadap tindak pidana korupsi. Bukan hanya itu, KPK juga
mengupayakan agar tindak pidana korupsi bisa dicegah. KPK turut
melakukan monitoring pada penyelenggaraan pemerintahan negara.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Upaya meningkatkan peran penegak hukum untuk menumbuhkan kesadaran


hokum anggota masyarakat

Pelaksanaan hukum di dalam masyarakat selain tergantung pada kesadaran


hukum masyarakat juga sangat banyak ditentukan oleh aparat penegak
hukum, oleh karena sering
terjadi beberapa peraturan hukum tidak dapat terlaksana dengan baik oleh
karena ada
beberapa oknum penegak hukum yang tidak melaksanakan suatu ketentuan
hukum
sebagai mana mestinya. Hal tersebut disebabkan pe- laksanaan oleh penegak
hukum itu
sendiri yang tidak sesuai dan merupakan contoh buruk dan dapat menurunkan
citra
.Selain itu teladan baik dan integritas dan moralitas aparat penegak hukum
mutlak harus
baik, karena mereka sangat rentan dan terbuka peluang bagi praktik suap dan
penyelahgunaan wewenang. Uang dapat mempengaruhi proses penyidikan,
proses
penuntutan dan putusan yangdijatuhkan.
Dalam struktur kenegaraan modern, maka tugas penegak hukum itu
dijalankan oleh komponen yudikatif dan dilaksanakan oleh birokra- si,
sehingga sering disebut juga birokrasi

5
pe- negakan hukum. Eksekutif dengan birokrasinya merupakan bagian dari
bagian dari
mata rantai untuk mewujudkan rencana yang tercantum dalam (peraturan)
hukum.
Kebebasan peradilan merupakan essensilia daripada suatu negara hukum saat
ini sudah
terwujud dimana kekuasa- an Kehakiman adalah merdeka yang bebas dari
pengaruh
unsur eksekutif, legislatif .serta ke- bebasan peradilan ikut menentukan
kehidupan
bernegara dan tegak tidaknya prinsip Rule of Law.

B. Proses Penegakan Hukum di Indonesia

Peradilan adalah segala sesuatu atau sebuah proses yang dijalankan di


Pengadilan yang berhubungan dengan tugas memeriksa, memutus dan
mengadili perkara dengan menerapkan hukum dan/ atau menemukan hukum
“in concreto” (hakim menerapkan peraturan hukum kepada hal-hal yang nyata
yang dihadapkan kepadanya untuk diadili dan diputus) untuk
mempertahankan dan menjamin ditaatinya hukum materiil, dengan
menggunakan cara procedural yang ditetapkan oleh hukum formal.

Dari kedua uraian di atas dapat dikatakan bahwa, pengadilan adalah lembaga
tempat subjek hokum mencari keadilan, sedangkan peradilan adalah sebuah
proses dalam rangka menegakkan hukum dan keadilan atau suatu proses
mencari keadilan itu sendiri

Badan Peradilan yang tertinggi di Indonesia adalah Mahkamah Agung,


sedangkan Badan Peradilan yang lebih rendah yang berada di bawah
Mahkamah Agung adalah :

6
1. Badan Peradilan Umum
- Pengadilan Tinggi
- Pengadilan Negeri

2. Badan Peradilan Agama


- Pengadilan Tinggi Agama
- Pengadilan Agama

3. Badan Peradilan Militer


- Pengadilan Militer Utama
- Pengadilan Militer Tinggi
- Pengadilan Militer

4. Badan Peradilan Tata Usaha Negara


- Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara
- Pengadilan Tata Usaha Negara

Dalam melaksanakan tugasnya Mahkamah Agung (MA) merupakan


pemegang kekuasaan kehakiman yang terlepas dari kekuasaan pemerintah.
Kewajiban dan wewenang MA menurut Undang-Undang Dasar 1945 adalah:

Berwenang mengadili pada tingkat kasasi, menguji peraturan perundang-


undangan di bawah Undang-Undang, dan mempunyai wewenang lainnya
yang diberikan oleh Undang-Undang Mengajukan 3 orang anggota Hakim
Konstitusi Memberikan pertimbangan dalam hal Presiden memberi grasi dan
rehabilitasi

C. Upaya Pemberdayaan Lembaga Peradilan dan Lembaga Penegak Hukum

6
6
Pemberdayaan peradilan dan lembaga penegak hukum bertujuan untuk
meningkatkan kembali kepercayaan masyarakat terhadap pe- ran dan citra
lembaga peradilan dan lembaga penegak hukum seperti; Pengadilan,
Kejaksaan, Kepolisian dan Penyidik Pegawai Negeri Sipil Lainnya (PPNS)
sebagai bagian dari upaya me- wujudkan upaya supremasi hukum dengan
dukungan hakim dan aparat penegak hukum lainnya yang profesional,
berintegritas dan ber- moral tinggi.

Dalam rangka peningkatan upaya pelaksanaan dan penegakan hukum baik


bagi masyarakat maupun aparat penegak hukum itu sendiri, maka pemerintah
Negara RI telah melakukan pembaharuan terhadap beberapa peraturan untuk
memperbaiki sistem hukum yang ada demi tercapainya masyarakat yang adil
dan tentram, dengan adanya perbaikan peraturan bagi para aparat penegak
hukum maka masing-masing pihak diharapkan dapat melaksanakan tugas,
fungsi dan wewenangnya masing-masing secara bertanggung jawab,
pelaksanaan tersebut tidak lepas dari peng- awasan pemerintah dan
masyarakat.

Dalam rangka mewujudkan Penegakan Hukum dilingkungan peradilan demi


terciptanya lembaga peradilan yang bebas dari pengaruh penguasa maupun
pihak lain dengan tetap mempertahankan prinsip cepat, sederhana dan biaya
ringan hal-hal yang perlu dilakukan adalah

1. Meningkatkan pengawasan dalam proses peradilan secara transparan


untuk me- mudahkan partisipasi masyarakat dalam rangka pengawasan
dan pembenahan ter- hadap system manajemen dan administrasi peradilan
secaraterpadu.
2. Menyususn sistem rekruitmen dan promosi yang lebih ketat dan
pengawasan terhadap proses rekruitmen dan promosi dengan me- megang

8
3. asas kompetensi, transparansi, dan partisipasi baik bagi hakim maupun
bagi aparat penegak hukumlainnya.
4. Meningkatkan kesejahteraan hakim dan apa- rat penegak hukum lainnya
seperti jaksa, Polisi dan PNS melalui peningkatan gaji dan tunjangan-
tunjangan lainnya sampai dengan tingkat pemenuhan kebutuhan hidup
yang disesuaikan dengan tugas, wewenang dan tanggung jawab kerja
yangdibebankan.
5. Meningkatkan mekanisme pertanggungja- waban lembaga pengadilan
kepada publik, kemudahan akses masyarakat untuk mem- peroleh putusan
pengadilan dan publikasi mengenai ada tidaknya perbedaan pendapat di
antara majelis hakim terhadap setiap pengambilankeputusan.
6. Melakukan pembinaan pemasyarakatan baik pembinaan di dalam maupun
di luar lembaga pemasyarakatan, agar bekas warga binaan dapat kembali
hidup normal di dalam masyarakat

9
Bab III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian tersebut di atas dapat disimpulkan upaya untuk mencapai


ketertiban dan keadilan dalam penegakan hukum telah ada perubahan dan
perbaikan dari sistem peradilan itu sendiri, serta upaya meningkatkan sumber
daya manasia dan pemberdayaan lembaga peradilan dan lembaga penegak
hukum lainnya (Kepolisian dan Kejaksaan) serta adanya partisipasi
masyarakat demi mewujudkan hukum yang berkeadilan dan mengayomi
masyarakat.

10
Daftar Pustaka

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Penegakan_hukum#Penegakan_hukum_di_Indonesia

https://tirto.id/lembaga-penegak-hukum-di-indonesia-dan-perannya-polri-hingga-kpk-
gmuT

https://dosensosiologi.com/pengertian-lembaga-hukum-jenis-fungsi-dan-contoh-
lengkap/

http://dinamikahukum.fh.unsoed.ac.id/index.php/JDH/article/viewFile/74/226

http://pn-ponorogo.go.id/joomla/index.php/tentang-kami/profil-pengadilan

11

Anda mungkin juga menyukai