Disusun:
KELOMPOK 7
Puji syukur kami ucapkan kepada kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
Rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua berupa ilmu dan amal. Berkat rahmat
dan karunia-Nya pula, kami selaku penyusun dapat menyelesaikan makalah tentang
“Penegakkan Hukum Di Indonesia” yang Insyaallah tepat pada waktunya. Terima
kasih kami juga ucapkan kepada semua pihak yang telah memberikan motivasi
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami selaku penyusun menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
sebab itu, diharapkan kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Kami harap makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.............................................................................. i
Dafter Isi....................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN............................................................. 5
A. Kesimpulan...................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA................................................................. 11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
dan kondisi keamanan cenderung stabil. Indonesia memiliki aparat penegak
hukum yang terhimpun pada beberapa lembaga. Sekali pun lembaga-lembaga
penegak hukum memiliki tugas dan kewajiban yang berlainan, tetapi
semuanya menjadi tumpuan dalam menjaga supremasi hukum di negara ini.
1. Polri
Lembaga kepolisian merupakan kekuatan utama dalam pertahanan dan
keamanan menurut Pasal 30 UUD 1945. Di samping itu, lembaga ini turut
menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Hal ini sesuai dengan
definisinya dalam Pasal 5 ayat (1) UU No.2 Tahun 2002. Pada pasal
tersebut dituliskan, Kepolisian Negara Republik Indonesia adalah alat
negara yang berperan dalam memelihara keamanan dan ketertiban
masyarakat, menegakkan hukum, serta memberikan perlindungan,
2
pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka
terpeliharanya keamanan dalam negeri. Dalam pengertian tersebut, telah
mencakup fungsi dan tugas dari kepolisian. Fungsi dari kepolisian yaitu
menjalankan fungsi pemerintahan negara di bidang pemelihara keamanan
dan ketertiban masyarakat, penegak hukum, perlindungan, pengayoman,
dan pelayanan masyarakat. Sementara itu, laman Polres Enrekang
menuliskan bahwa tugas pokok kepolisian diatur pada Pasal 13 UU No.2
tahun 2002, yaitu: Memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat
Menegakkan hukum Memberikan perlindungan,pengayoman dan
pelayanan kepada masyarakat
2. Kejaksaan
Kejaksaan menjadi lembaga negara yang menjalankan kekuasaan negara
dalam bidang penuntutan dan kewenangan lainnya. Lembaga ini menjadi
pengendali proses perkara dan penegakan hukum. Di tangan kejaksaan
ditentukan bisa tidaknya suatu kasus diajukan ke pengadilan berdasarkan
alat bukti yang sah sesuai hukum acara pidana. Pihak yang melakukan
penuntutan disebut jaksa menjadi pihak yang melakukan penuntutan
tersebut. Jaksa merupakan pejabat fungsional yang diberikan wewenang
dari undang-undang agar bertindak sebagai penuntut umum dan pelaksana
putusan pengadilan yang sudah berkekuatan hukum tetap. Kejaksaan juga
diharapkan dapat menegakkan supremasi hukum. Dalam UU No.16 tahun
2004 dinyatakan, kejaksaan dalam menjalankan kekuasaan negara pada
3
bidang penuntutan harus merdeka. Maknanya dari merdeka yaitu sewaktu
menjalankan fungsi, tugas, dan wewenangnya, kejaksaan harus bisa lepas
dari pengaruh kekuasaan pemerintah dan pengaruh kekuasaan lainnya.
Aturan tersebut dibuat agar profesi jaksa mampu menjalankan tugasnya
secara profesional. Di samping itu, kejaksaan juga akan bekerja sama
dengan badan penegak hukum lain dalam menjalankan pekerjaannya
seperti KPK.
3. KPK
KPK dibentuk sebagai upaya untuk meningkatkan daya guna dan hasil
guna dalam pemberantasan pidana korupsi. KPK berdiri secara
independen dan tidak dalam pengaruh kekuasaan mana pun ketika
menjalankan tugas dan wewenangnya. Lembaga yang berdiri di tahun
2002 memiliki landasan hukum operasional melalui UU No. 30 Tahun
2002. KPK memiliki lima asas saat menjalankan tugasnya yaitu kepastian
hukum, keterbukaan, akuntabilitas, kepentingan umum, dan
proporsionalitas. Pertanggungjawaban KPK diberikan kepada publik,
dengan menyampaikan laporan secara terbuka dan berkala pada Presiden,
DPR, dan BPK. Lembaga tersebut memiliki visi untuk mewujudkan
Indonesia yang bersih dari korupsi. Cita-cita tersebut berusaha diraih
melakukan efisiensi dan efektivitas penegakan hukum, dan menurunkan
tingkat korupsi dengan koordinasi, supervisi, monitor, pencegahan, serta
penindakan melalui peran serta semua elemen bangsa. Seperti halnya
kepolisian, KPK juga melakukan penyelidikan, penyidikan, dan
penuntutan terhadap tindak pidana korupsi. Bukan hanya itu, KPK juga
mengupayakan agar tindak pidana korupsi bisa dicegah. KPK turut
melakukan monitoring pada penyelenggaraan pemerintahan negara.
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
pe- negakan hukum. Eksekutif dengan birokrasinya merupakan bagian dari
bagian dari
mata rantai untuk mewujudkan rencana yang tercantum dalam (peraturan)
hukum.
Kebebasan peradilan merupakan essensilia daripada suatu negara hukum saat
ini sudah
terwujud dimana kekuasa- an Kehakiman adalah merdeka yang bebas dari
pengaruh
unsur eksekutif, legislatif .serta ke- bebasan peradilan ikut menentukan
kehidupan
bernegara dan tegak tidaknya prinsip Rule of Law.
Dari kedua uraian di atas dapat dikatakan bahwa, pengadilan adalah lembaga
tempat subjek hokum mencari keadilan, sedangkan peradilan adalah sebuah
proses dalam rangka menegakkan hukum dan keadilan atau suatu proses
mencari keadilan itu sendiri
6
1. Badan Peradilan Umum
- Pengadilan Tinggi
- Pengadilan Negeri
6
6
Pemberdayaan peradilan dan lembaga penegak hukum bertujuan untuk
meningkatkan kembali kepercayaan masyarakat terhadap pe- ran dan citra
lembaga peradilan dan lembaga penegak hukum seperti; Pengadilan,
Kejaksaan, Kepolisian dan Penyidik Pegawai Negeri Sipil Lainnya (PPNS)
sebagai bagian dari upaya me- wujudkan upaya supremasi hukum dengan
dukungan hakim dan aparat penegak hukum lainnya yang profesional,
berintegritas dan ber- moral tinggi.
8
3. asas kompetensi, transparansi, dan partisipasi baik bagi hakim maupun
bagi aparat penegak hukumlainnya.
4. Meningkatkan kesejahteraan hakim dan apa- rat penegak hukum lainnya
seperti jaksa, Polisi dan PNS melalui peningkatan gaji dan tunjangan-
tunjangan lainnya sampai dengan tingkat pemenuhan kebutuhan hidup
yang disesuaikan dengan tugas, wewenang dan tanggung jawab kerja
yangdibebankan.
5. Meningkatkan mekanisme pertanggungja- waban lembaga pengadilan
kepada publik, kemudahan akses masyarakat untuk mem- peroleh putusan
pengadilan dan publikasi mengenai ada tidaknya perbedaan pendapat di
antara majelis hakim terhadap setiap pengambilankeputusan.
6. Melakukan pembinaan pemasyarakatan baik pembinaan di dalam maupun
di luar lembaga pemasyarakatan, agar bekas warga binaan dapat kembali
hidup normal di dalam masyarakat
9
Bab III
PENUTUP
A. Kesimpulan
10
Daftar Pustaka
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Penegakan_hukum#Penegakan_hukum_di_Indonesia
https://tirto.id/lembaga-penegak-hukum-di-indonesia-dan-perannya-polri-hingga-kpk-
gmuT
https://dosensosiologi.com/pengertian-lembaga-hukum-jenis-fungsi-dan-contoh-
lengkap/
http://dinamikahukum.fh.unsoed.ac.id/index.php/JDH/article/viewFile/74/226
http://pn-ponorogo.go.id/joomla/index.php/tentang-kami/profil-pengadilan
11