Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

Peran Lembaga Penegak Hukum Dalam Menjamin

Keadilan Dan Kedamaian

Disusun Oleh:

1.Rani Saputri

2.Neni Lestari

3.Dewi Nurcahyani

4.Abel Delvia Anggraini

5.Asep Saputra

6.Ferdi Febriansyah

Kelas XII.MIPA3

Guru Pembimbing:

Eli Mulyati, S.Pd

UPT.SMAN MEGANG SAKTI TAHUN AJARAN 2021/2022

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah yang telah melimpahkan taufik dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan judul “Perlindungan dan Penegakan Hukum dalam
Menjamin dan Keadilan”.

Sholawat dan salam semoga tercurahkan kepada junjungan kita yakni Nabi Muhammad saw. yang
telah membawa ajaran yang benar semoga kita diberi syafa'at di yaumil akhir nanti.
Penyusun berusaha semaksimal mungkin agar penyajian makalah ini dapat bermanfaat mengenai
pengetahuan tentang perlindungan dan penegakan hukum dalam menjamin dan keadilan baik bagi
penyusun sendiri maupun bagi para pembaca.
Di dalam makalah ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang
bersifat perbaikan dari guru pembimbing dan teman-teman sekalian akan kami terima dengan senang
hati.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dalam menjalankan hukum di kehidupan bermasyarakat
dan bernegara.

DAFTAR ISI

JUDUL……………………………………………………………………………………………..1
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB I: PENDAHULUAN 4

A. Latar Belakang 4
B. Rumusan Masalah 5
C. Tujuan 5
C. Manfaat 5

BAB II: PEMBAHASAN 6

A. Peran Lembaga Penegak Hukum Dalam Menjamin Keadilan Dan Kedamaian 6

BAB III: PENUTUP 10

A. Kesimpulan 10

B. Saran 10

DAFTAR PUSTAKA 11

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Undang-Undang Dasar 1945 secara tegas menerangkan dalam pasal 1 ayat (3) UUD 1945 perubahan
ketiga yang berbunyi “Negara Indonesia adalah Negara hukum”. Artinya, Negara Kesatuan Republik
Indonesia adalah negara yang berdasar atas hukum (rechtsstaat), tidak berdasar atas kekuasaan
(machstaat), dan pemerintah berdasarkan sistem konsitusi (hukum dasar), bukan absolutisme
(kekuasaan yang tidak terbatas). Dan perwujudan hukum tersebut terdapat dalam UUD 1945 serta
peraturan perundangan di bawahnya.

Dalam negara hukum, segala permasalahan diselesaikan sesuai hukum yang berlaku. Akan tetapi, praktik
perlindungan dan penegakan hukum terkadang berbeda dengan prosedur yang ditetapkan. Oleh karena
itu, perlindungan dan penegakan hukum di Indonesia untuk menjamin keadilan dan kebenaran dalam
kehidupan bermasyarakat harus segera dibenahi agar tidak terjadi penyelewengan hukum yang
dilakukan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. g yang melanggar hukum harus ditindak
sesuai aturan hukum yang berlaku. Perlindungan dan penegakan hukum harus memenuhi rasa keadilan
masyarakat.
Hukum Negara ialah aturan bagi Negara itu sendiri, bagaimana suatu Negara menciptakan keadaan yang
relevan, keadaan yang menentramkan kehidupan sosial masyarakatnya, menghindarkan dari segala
bentuk tindak pidana maupun perdata.
Dengan landasan pemikiran ini, penulis akan mencoba memaparkan mengenai hukum,
perlindungannya, penegakannya, aspek-aspek yang menjadi subjek dan objeknya, serta penerapannya di
tengah masyarakat yang tidak puas dengan keadaan penegakan hukum di Indonesia sekarang ini.

B. Rumusan Masalah

1. Apa makna peran lembaga penegak hukum dalam menjamin keadilan dan kedamaian?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui peran kepolisian Republik Indonesia


2. Untuk mengetahui kejaksaan Republik Indonesia dan

3. Untuk mengetahui peran hakim sebagai pelaksana kekuasaan kehakiman


D. Manfaat
Adapun manfaat yang diharapkan dalam pembahasan ini adalah sebagai berikut:

1. Dapat mengetahui sistem perlindungan dan penegakan hukum yang berlaku di Indonesia.

2. Dapat mengetahui bagaimana solusi dalam pemecahan permasalahan hukum di Indonesia.

3. Khusus bagi pemerintahan, memberikan gambaran mengenai sistem penegakan hukum yang
berlaku dalam masyarakat, serta diharapkan dapat menilai, menelaah dan membuat suatu
keputusan dalam pemecahan masalah penegakan hukum tersebut.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Peran Lembaga Penegak Hukum Dalam Menjamin Keadilan Dan Kedamaian

Penegak Hukum Merupakan pondasi utama dalam kehidupan bernegara, guna terciptanya
ketertiban dan ketentraman sehingga tidak heran jika banyak negara di dunia menjadikan penegak
hukum sebagai prioritas kebijakan dan pembaharuan. Termasuk Indonesia yang ditandai dengan mulai
dilengkapinya segala bentuk infrastruktur lembaga-lembaga baik itu dalam lingkup kekuasaan eksekutif,
yudikatif, maupun lembaga-lembaga pengawas independen yang bertugas melakukan pengawalan
terhadap terealisasinya jaminan penegak hukum.Banyak sekali yang termasuk ke dalam lembaga
perlindungan dan penegak hukum di Indonesia, yang akan kita bahas di kegiatan pembelajaran ini
adalah tentang tiga lembaga saja yaitu kepolisian negara Republik Indonesia, peran kejaksaan republik
Indonesia, dan peran hakim sebagai pelaksana kekuasaan kehakiman.

A. Peran kepolisian Republik Indonesia(Polri)

Kepolisian Republik Indonesia atau yang sering disingkat polri merupakan lembaga negara yang
berperan dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum, serta
memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka
terpeliharanya keamanan dalam negeri. Dalam melaksanakan perannya kepolisian diatur dalam undang-
undang RI nomor 2 tahun 2002 tentang kepolisian Republik Indonesia yang telah menetapkan
kewenangan yaitu sebagai berikut

a. Melakukan penangkapan penahanan penggeledahan dan penyitaan

b. Melarang setiap orang meninggalkan atau memasuki tempat kejadian perkara untuk kepentingan
penyidikan

c. Membawa dan menghadapkan orang kepada penyidik dalam rangka penyidikan

d . Menyuruh berhenti orang yang dicurigai dan menanyakan serta memeriksa tanda pengenalan diri

e . melakukan pemeriksaan dan penyitaan surat

f. memanggil orang untuk didengar dan diperiksa sebagai tersangka atau saksi.

g. mendatangkan orang ahli yang diperlukan dalam hubungannya dengan pemeriksaan perkara

h. mengadakan penghentian penyidikan

i. menyerahkan berkas perkara kepada penuntut umum

j. mengajukan permintaan secara langsung kepada pejabat imigrasi yang berwenang di tempat
pemeriksaan imigrasi dalam keadaan mendesak atau mendadak untuk mencegah atau menangkal yang
disangka melakukan tindak pidana

k. memberikan petunjuk dan bantuan penyidik kepada penyidik pegawai negeri sipil serta menerima
hasil penyidikan penyidik pegawai negeri sipil untuk diserahkan kepada penuntut umum dan lain-lain.

B. Peran kejaksaan republik Indonesia

Kejaksaan republik Indonesia adalah lembaga negara yang melaksanakan kekuasaan negara, khususnya
di bidang penuntutan serta kewenangan lain berdasarkan undang-undang. Jaksa adalah pejabat
fungsional yang diberi wewenang oleh undang-undang untuk bertindak sebagai penuntut umum dan
pelaksana putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap serta wewenang lain
berdasarkan undang-undang.Kejaksaan Republik indonesia sebagai lembaga negara yang melaksanakan
kekuasaan negara di bidang penuntutan harus melaksanakan fungsi, tugas, dan wewenangnya secara
merdeka, terlepas terlepas dari pengaruh kekuasaan pemerintah dan pengaruh kekuasaan lainnya.
Adapun yang menjadi tugas dan wewenang kejaksaan dikelompokkan menjadi tiga bidang yaitu:

1. Bidang pidana

• Melakukan penuntutan.

•Melaksanakan penetapan hakim dan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum
tetap.

•Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan putusan pidana bersyarat putusan pidana pengawasan
dan keputusan lepas bersyarat.

•Melakukan penyidikan terhadap tindak pidana tertentu berdasarkan undang-undang.

•Melengkapi berkas perkara tertentu dan untuk itu dapat melakukan pemeriksaan tambahan sebelum
dilimpahkan ke pengadilan yang dalam pelaksanaannya di koordinasi dan dengan penyidik.

2. Bidang perdata dan tata usaha negara

Kejaksaan dengan kuasa khusus dapat bertindak di dalam maupun di luar pengadilan untuk adan atas
nama negara atau pemerintah.

3. Dalam bidang ketertiban dan ketentraman umum

Kejaksaan turut menyelenggarakan kegiatan:

•Peningkatan kesadaran hukum masyarakat.

•Pengamanan kebijakan penegakan hukum.

•Pengawasan peredaran barang cetakan.

•Pengawasan aliran kepercayaan yang dapat menyebabkan bahaya masyarakat dan negara.

•Pencegahan penyalahgunaan dan atau penuh dan agama penelitian dan pengembangan hukum serta
statistik kriminal.

Artinya, bahwa dalam melaksanakan fungsi, tugas dan wewenangnya terlepas dari pengaruh kekuasaan
pemerintah dan pengaruh kekuasaan lainnya. Ketentuan ini bertujuan untuk melindungi profesi jaksa
dalam melakukan tugas profesinya. Dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya, kejaksaan membina
hubungan kerjasama dengan badan penegak hukum dan keadilan serta badan negara atau instansi
lainnya. Pada masha reformasi kejaksaan mendapat bantuan dengan hadirnya berbagai lembaga baru
untuk berbagi peran dan tanggung jawab. Lembaga tersebut menjadi mitra kejaksaan dalam memerangi
segala kasus pelanggaran hukum, termasuk kasus korupsi.

C.Peran hakim sebagai pelaksana kekuasaan kehakiman

Indonesia merupakan negara hukum, dimana semua kehidupan kenegaraan harus di dasari oleh hukum
yang berlaku. Untuk menjaga dan mengawasi hukum yang berjalan sehingga masyarakat bisa menaati
hukum dan mendapatkan keadilan maka dibentuklah lembaga peradilan. Dalam pelaksanaannya,
kekuasaan di lembaga peradilan dilaksanakan oleh hakim. Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia tahun 1945 pasal 24 (1) menegaskan bahwa kekuasaan kehakiman merupakan kekuasaan
yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakan hukum dan peradilan.Hal tersebut
juga ditekankan dalam UUD Republik Indonesia nomor 48 tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman
pasal 1 yakni kekuasaan kehakiman adalah kekuasaan negara yang merdeka untuk menyelenggarakan
peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Di Indonesia perwujudan kekuasaan kehakiman diatur sepenuhnya dalam UU RI no 48 tahun 2009


tentang Kekuasaan Kehakiman yang merupakan penyempurnaan dari UU RI no 4 tahun 2004 tentang
Kekuasaan Kehakiman.Berdasarkan UU RI No 48 tahun 2009 pasal 18 kekuasaan kehakiman di Indonesia
dilakukan oleh Mahkamah Agung dan badan peradilan yang beradadibawah Mahkamah Agung meliputi
badan peradilan yang berada dilingkungan Peradilan Umum, Peradilan Agama, Peradilan Militer, dan
Peradilan Tata Usaha Negara, serta oleh semua Mahkamah Konstitusi.

Lembaga-lembaga tersebut berperan sebagai penegak keadilan dan dibersihkan dari tiap intervensi dari
lembaga Legislatif, Eksekutif, maupun lembaga lainnya. Kekuasaan kehakiman yang diselenggarakan
oleh lembaga-lembaga tersebut dilaksanakan oleh hakim.

Pihak yang melakukan kekuasaan kehakiman dinyatakan pada UU RI No 48 tahun 2009 pasal 19, yaitu
hakim dan hakim konstitusi. Hakim adalah pejabat peradilan negara yang diberi wewenang oleh UU
untuk mengadili. Mengadili merupakan serangkaian tindakan hakim untuk menerima, memeriksa, dan
memutuskan perkara hukum berdasarkan asas bebas, jujur, dan tidak memihak disebuah sidang
pengadilan berdasarkan ketentuan perundang-undangan.Dalam upaya menegakan hukum dan keadilan
serta kebenaran, hakim diberikankekuasaan yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan. Dengan
kata lain, hakim tidak boleh dipengaruhi oleh kekuasaan-kekuasaan lain dalam memutuskan perkara.

Apabila hakim mendapatkan pengaruh dari pihak lain dalam memutuskan perkara maka cenderung
keputusan hakim itu tidak adil yang pada akhirnya akan meresahkan masyarakat serta wibawa hukum
dan hakim akan pudar.

Berdasarkan UU No 48 tahun 2009 pasal 18, jenis hakim dapat dibedakan berdasarkan lembaga
peradilannya, yaitu sebagai berikut :

a. Hakim pada Mahkamah Agung, Hakim pada lembaga peradilan ini disebut Hakim Agung.
b. Hakim yang berada pada Badan Peradilan yang berada di bawah Mahkamah Agung yaitu Peradilan
Umum, Peradilan Agama, Peradilan Militer, dan Peradilan Tata Usaha Negara.

c. Hakim pada Mahkamah Konstitusi, disebut hakim konstitusi.

•Peran Hakim

Peran hakim tentu sangat krusial, karena sebagai pemegang kekuasaan kehakiman, maka di tangan
merekalah keadilan dalam suatu negara ditegakkan. Seorang hakim tidak hanya dituntut untuk
memahami hukum-hukum positif yang berlaku melainkan harus mempunyai rasa keadilan yang tajam
serta moralitas yang mumpuni.Setiap hakim melaksanakan proses peradilan yang dilaksanakan
disebuah tempat dinamakan pengadilan untuk melaksanakan proses peradilan dan menegakan
hukum. Pengadilan secara umum mempunyai tugas untuk mengadili perkara menurut hukum dengan
tidak membeda-bedakan orang.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Sosialisasi politik adalah suatu proses untuk memasyarakatkan nilai-nilai atau budaya politik ke dalam
suatu masyakat, sehingga masyarakat menjadi mengerti tentang politik tersebut. Ada beberapa
metode sosialisasi politik diantaranya yaitu; metode imitasi (peniruan), instruksi (perintah) dan
motivasi (dorongan). Adapun sarana-sarana untuk mensosialisasikan politik kepada masyarakat yaitu
melalui; keluarga, sekolah, kelompok pergaulan, tempat kerja, media massa dan kontak-kontak politik
secara langsung.

B. Saran
Dalam makalah ini, penulis menyarankan agar kita dapat mensosialisasikan politik kepada masyarakat
dengan sosialisasi yang benar dan tepat sehingga masyarakat dengan mudah menerimanya. Oleh
karena itu, untuk politikus disarankan agar dapat menjalankan politik itu sesuai dengan ketentuan
Undang-undang yang berlaku dan tidak menjadikan politik untuk kepentingan pribadi.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/8960853/Makalah_PPKN

https://www.kompasbelajar.com/2021/08/materi-pkn-kelas-xii-bab-ii-bperan.html?m=1

https://www.kelaspintar.id/blog/tips-pintar/kelas-12/peran-hakim-sebagai-pelaksana-kekuataan-
kehakiman-17036/

Anda mungkin juga menyukai