Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN
A. Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT, yang atas rahmat-Nya dan karunia-
Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Adapun tema dari makalah
ini adalah "Peran Lembaga Penegak Hukum Kehakiman Advokat, KPK, dalam Menjamin
Keadilan dan Kebenaran." Pada kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada Ibu Ciwik selaku guru PPKN yang telah memberikan tugas terhadap
kami. Kami juga ingin mengucapkan terimakasih kepada Bu Ciwik yang selalu memberi
materi. Kami jauh dari sempurna dan ini merupakan langkah yang baik dari studi yang
sesungguhnya. Oleh karena itu keberhasilan kemampuan kami, maka kritik dan saran yang
membangun senantiasa kami harapkan semiga makalah ini dapat berguna bagi siswa kelas
XII MIPA 6.
B. Latar Belakang
Indonesia telah lahir secara sah dan merdeka sebagai sebuah bangsa sejak
diproklamirkan kemerdekaan Indonesia itu pada tanggal 17 Agustus 1945. Agar rancang
bangun pendirian negara dengan tujuan untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil
dan makmur itu bisa tercapai, maka tugas selanjutnya adalah membangun bangsa dan watak
bangsa salah satunya adalah membangun hukum, khususnya melaksanakan penegakan
hukum di Indonesia. Masih banyak sekali kasus" hukum yang belum terselesaikan dengan
tuntas. Penegakan hukum terus berjalan, tapi perubahan paradigma hukum pasca reformasi
merupakan fenomena yang sangat berpengaruh terhadap percaturan politik dan kehidupan
ketatanegaraan di Indonesia. Tetapi di sisi lain hukum belum sepenuhnya mampu menjadi
pemenuh dahaga di tengah hausnya akan keadilan dan kesejahteraan rakyat. Masih banyak
sekali kasus-kasus hukum yang belum terselesaikan dengan tuntas sehingga berpengaruh
terhadap kepercayaan rakyat pada penegakan hukum. Fenomena seperti itu telah banyak
menimbulkan perdebatan, khususnya terkait pemikiran relevansi penegakan hukum dengan
nilai-nilai keadilan sosial dan kesejahteraan masyarakat. Dengan adanya kondisi tersebut
diperlukan peningkatan peran penegak hukum dalam penegakan hukum.
Dalam Bab I Pasal 1 Ayat (3) UUD 1945 menegaskan, bahwa, ^Indonesia berdasar
atas hukum (rechtsstaat) dan tidak berdasarkan kekuasaan belaka (machtsstaat)_. Sebagai
konsekwensi dari prinsip negara hukum, menuntut antara lain adanya jaminan kesederajatan
bagi setiap orang di hadapan hukum (equality before the law). Oleh karena itu, Undang-
Undang Dasar juga menentukan bahwa setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan,
perlindungan dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama di hadapan hukum.
C. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas dapat diperoleh beberapa rumusan masalahnya yaitu antara
lain:
1. Mengapa perlindungan dan penegakan hukum tidak akan terwujud apabila penegakan
hukum tidak dilaksanakan?.
2. Apa yang menyebabkan penegakan hukum di Indonesia tidak berjalan sesuai dengan
tujuannya
3. Lembaga apa sajakah yang berperan dalam penegakan hukum dan menjamin keadilan
dan kedamaian?.
4. Mengapa perlindungan dan penegakan hukum sangat penting dilakukan dalam sebuah
negara demokrasi?.
5. Apa wujud dari partisipasi masyarakat dalam proses perlindungan dan penegakan
hukum di Indonesia.
D.Tujuan
Dari rumusan diatas dapat diambil tujuan sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui lembaga apa sajakah yang berperan dalam penegakan hukum.
2. Untuk mengetahui wujud partisipasi masyarakat dalam proses perlindungan dan
penegakan hukum.
3. Untuk mengetahui penyebab hukum di Indonesia kurang sesuai dengan tujuannya.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Advokat
Berikut beberapa pengertian advokat, yakni:
a. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, advokat diartikan sebaga pengacara atau ahli
hukum yang berwenang bertindak sebagai penasihat atau pembela perkara dalam
pengadilan.
b. Black's Law Dictionary.
Dikutip dari Black's Law Dictionari (1990) oleh Henry Campel Black, advokat
merupkaan seseorang yang membantu, membela, atau mengajukan tuntutan kepada
pihak lainnya.
c. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2003.
Sedangkan dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2003 tentang Advokat pada
Pasal 1 disebutkan :
•Advokat adalah orang yang berprofesi memberi jasa hukum, baik dalam maupun di
luar pengadilan yang memenuhi persyaratan berdasarkan ketentuan undang-undang
ini;
•Jasa hukum adalah jasa yang diberikan advokat berupa memberikan konsultasi
hukum, bantuan hukum, menjalankan kuasa, mewakili, mendampingi, membela, dan
melakukan tindakan hukum lain untuk kepentingan hukum klien.

B. Fungsi dan Peran Advokat


Dilansir dari buku Peran Advokat Dalam Sistem Hukum Nasional (2019) oleh Dr.
Yahman dan Nurtin Tarigan, sebagai penegak hukum, advokat menjalankan peran dan fungsi
secara mandiri dalam mewakili kepentingan masyarakat (klien) dan tidak terpengaruh
kekuasaan negara (yudikatif dan ekesekutif).
Tugas advokat adalah membela kepentingan masyarakat (public defender) dan
kliennya. Secara garis besar, fungsi dan peran advokasi di antaranya:
 Memperjuangkan hak asasi manusia
 Sebagai pengawal konstitusi dan hak asasi manusia
 Memegang tegung sumpah advokat dalam rangka menegakkan hukum,
keadilan, dan kebenaran.
 Melaksanakan kode etik advokat
 Menjunjung tinggi serta mengutamakan idealisme (nilai keadilan, kebenaran,
dan moralitas).
 Melindungi dan memelihara kemandirian, kebebasan, derajat, dan martabat
advokat.
 Menangani perkara sesuai dengan kode etik advokat, baik secara nasional
maupun internasional.
 Menjaga hubungan baik dengan klien maupun dengan teman sejawat.
 Memberikan pelayanan hukum, nasihat hukum, konsultasi hukum, informasi
hukum, dan menyusun kontrak-kontrak.
 Membela kepentingan klien dan mewakili klien di muka pengadilan (legal
representation).
 Memberikan bantuan hukum dengan cuma-cuma kepada masyarakat yang
lemah dan tidak mampu. Pembelaan bagi orang tidak mampu, baik dalam
maupun luar negeri merupakan bagian dari fungsi dan peran advokat di dalam
memperjuangkan hak asasi manusia.
 Fungsi advokat sendiri adalah mengaja obyektivitas dan prinsip persamaan di
hadapan hukum yang berlaku dalam sistem peradilan Indonesia.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Keberadaan Advokat telah diatur dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor
18 Tahun 2003 tentang Advokat. Advokat adalah orang yang berprofesi memberi jasa
hukum, baik di dalam maupun di luar pengadilan yang memenuhi persyaratan berdasarkan
ketentuan Undang-Undang. Jasa Hukum adalah jasa yang diberikan Advokat berupa
memberikan konsultasi hukum, bantuan hukum, menjalankan kuasa, mewakili,
mendampingi, membela, dan melakukan tindakan hukum lain untuk kepentingan hukum
klien. Klien adalah orang, badan hukum, atau lembaga lain yang menerima jasa hukum dari
Advokat. Berdasar Pasal 5 ayat (1) UU dijelaskan bahwa "advokat sebagai penegak
hukum, bebas dan mandiri yang dijamin oleh hukum dan peraturan perudang- undangan"
mempunyai kedudukan yang setara dengan penegak hukum lainnya dalam menegakkan
hukum dan Keberadaan Advokat sebagai penegak hukum sangat penting khususnya dalam
perannya sebagai komponen pendukung terwujudnya sistem peradilan pidana terpadu dalam
penegakkan hukum pidana di Indonesia.
Dari segi bentuk dan tempatnya, terdapat 2 (dua) peran Advokat sebagai penegak
hukum dalam mendukung terwujudnya sistem peradilan pidana terpadu dalam penegakan
hukum pidana di Indonesia, yakni :
1. Peran Advokat dalam bentuk pendampingan hukum terhadap pelaku yang
diatur didalam KUHAP (diatur didalam Undang-undang Republik Indonesia
Nomor 8 Tahun 1981 Tentang Hukum Acara Pidana (KUHAP)), dan;
2. 2. Peran Advokat dalam bentuk pendampingan hukum terhadap korban yang
diatur diluar KUHAP.
Peran seorang Advokat yang profesional ketika memberikan bantuan hukum bagi para
pencari keadilan sangat diperlukan dalam rangka menuju sistem peradilan pidana terpadu
hingga tercapai perlindungan terhadap hak-hak azasi manusia. Sistem peradilan pidana yang
didukung oleh pengaturan hak bantuan hukum yang memungkinkan komponen Advokat
sebagai penegak hukum mampu secara penuh dalam proses peradilan pidana.
B. Saran
1. Perlu adanya perubahan terhadap Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18
Tahun 2003 tentang Advokat khususnya pasal mengenai kedudukan dan peran
Advokat sebagai penegak hukum agar dapat terlihat lebih jelas.
2. Untuk mendukung terwujudnya Sistem Peradilan Pidana terpadu, perubahan terhadap
Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana perlu dilakukan, sebab keberadaanya
sebagai hukum formil yang mengatur tentang tata cara pengadilan pidana di
Indoneisa. Perlu peningkatan koordinasi dan sinkronisasi para komponen penegak
hukum dalam sistem peradilan pidana di Indonesia yakni Polisi, Jaksa, Hakim dan
Advokat agar tercipta sistem peradilan pidana yang terintegrasi.
MAKALAH
PERANAN ADVOKAT DALAM PENEGAKAN HUKUM

DISUSUN OLEH :
XII MIPA 6
1. KASIH BINTANG IMTICA NUUR (19)
2. KINNUR AFIDATUZ ZAHRA (20)
3. KRISHNA TRICAHYA (21)
4. MARIO DWI SYAPUTRA (22)
5. MUHAMMAD RIFQI ABIDIN (23)
6. NILAM DWI YUNISA (24)

SMA NEGERI 1 KAUMAN


TAHUN AJARAN 2022/2023

Anda mungkin juga menyukai