Anda di halaman 1dari 15

SISTEM PENEGAKKAN DAN PERLINDUNGAN HUKUM

INDONESIA

Kelompok 5 :
1. ridho sandi
2. Raihan rabanni
3 . Nurfatimah azzahro
4. Putri Regina
5. Nadira kayla

SMA NEGERI 17 KOTA BEKASI


KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan
kasih-Nya, atas anugerah hidup dan kesehatan yang telah saya terima, serta petunjuk‐Nya
sehingga memberikan kemampuan dan kemudahan bagi penulis dalam penyusunan makalah yang
berjudul sistem perlindungan dan penegakan hukum di Indonesia . Tanpa pertolongan-Nya
tentunya penulis tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta
salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang
kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Pelajaran PPkn Selain itu, makalah

ni bertujuan menambah wawasan tentang perlindungan dan penegakan hukum diindonesia bagi
para pembaca dan juga bagi penulis. Penulis mengucapkan terima kasih kepada pak Ujanf selaku
guru Mata Pelajaran PPkn. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah
membantu menyelesaikan makalah ini.

Penulis tentu menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan
kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini. Harapan penulis , semoga
makalah ini membawa manfaat bagi kita semua.

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.………………………………………..…………………....…........ I

KATA PENGANTAR.............................................................................................. II

DAFTAR ISI.......................................................................................................... III

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ...............................................................................................................

1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................................

1.3 Tujuan..............................................................................................................................

1.4 Manfaat ...........................................................................................................................

BAB 2 PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Perlindungan Hukum dan Penegakan


Hukum ..................................................................................................

2.2 .......................................................................................................

2.3 Teknik Lari Estafet .............................................................................................................

2.4 Peraturan Lari Estafet ...................................................................................................

2.5 Diskualifikasi Pada Perlombaan Lari Estafet ..........................................................

2.6 Sarana Dan Prasarana Lari Estafet ............................................................................

BAB 3 PENUTUP

3.1 Kesimpulan .....................................................................................................................

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perlindungan hukum adalah daya upaya yang dilakukan secara sadar oleh setiap orang
maupun lembaga pemerintah dan swasta yang bertujuan mengusahakan pengamanan, penguasaan
dan pemenuhan kesejahteraan hidup sesuai dengan hak-hak asasi yang ada. Sedangkan Penegakan
hukum adalah upaya untuk melaksanakan ketentuan-ketentuan hukum Adam berbagai macam
bidang kehidupan. Dengan kata lain, penegakan hukum adalah salah satu upaya untuk menjadikan
hukum sebagai pedoman dalam setiap perilaku masyarakat maupun aparat atau lembaga penegak
hukum.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan Latar Belakang diatas maka penulis merumuskan masalah yang dibahas adalah sebagai
berikut :

1. Apakah pengertian Perlindungan Hukum dan Penegakan Hukum?

2. Bagaimana Hakikat Perlindungan Hukum dan Penegakan Hukum?


1.3 Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah di atas tujuan dari penulisan ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pengertian Perlindungan Hukum dan Penegakan Hukum

2. Untuk mengetahui Hakikat Perlindungan Hukum dan Penegakan Hukum

3. Untuk mengetahui Pentingnya Perlindungan Hukum dan Penegakan Hukum di Indonesia

4. Untuk mengetahui Faktor Penunjang Keberhasilan Perlindungan dan Penegakan Hukum

5.. Untuk mengetahui Peran Lembaga Penegak Hukum

6. Untuk mengetahui Berbagai Kasus Pelanggaran Hukum

7. Untuk mengetahui Macam-macam Sanksi Pelanggaran Hukum

1.4 Manfaat

Adapun manfaat yang bisa kita ambil dari penulisan ini adalah sebagai berikut :

1. Dapat mengetahui pengertian Perlindungan Hukum dan Penegakan Hukum

2. Dapat mengetahui Hakikat Perlindungan Hukum dan Penegakan Hukum

3. Dapat mengetahui Pentingnya Perlindungan Hukum dan Penegakan Hukum di Indonesia

4. Dapat mengetahui Faktor Penunjang Keberhasilan Perlindungan dan Penegakan Hukum

5. Dapat mengetahui Peran Lembaga Penegak Hukum

6. Dapat mengetahui Berbagai Kasus Pelanggaran Hukum

7. Dapat mengetahui Macam-macam Sanksi Pelanggaran Hukum

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Perlindungan Hukum

perlindungan hukum adalah daya upaya yang dilakukan secara sadar oleh setiap orang maupun
lembaga pemerintah dan swasta yang bertujuan mengusahakan pengamanan, penguasaan dan
pemenuhan kesejahteraan hidup sesuai dengan hak-hak asasi yang ada.

• Unsur-Unsur Perlindungan Hukum

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa suatu perlindungan dapat dikatakan sebagai
perlindungan hukum apabila mengandung unsur-unsur berikut ini.

1.Adanya perlindungan dari pemerintah kepada warganya.

2.Jaminan kepastian hukum.

3.Berkaitan dengan hak-hak warga negara.

4.Adanya sanksi hukuman bagi pihak yang melanggarnya.

• Contoh Perlindungan Hukum

Dari sekian banyak jenis dan macam perlindungan hukum, terdapat beberapa yang cukup  akrab di
telinga kita. Contohnya adalah perlindungan hukum terhadap konsumen untuk melindungi
konsumen dari berbagai ketidakadilan yang dapat diberikan oleh produsen. Perlindungan hukum
terhadap konsumen diatur dalam Undang-Undang RI Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan
Konsumen. UU ini mengatur segala hal yang menjadi hak dan kewajiban antara produsen dan
konsumen

Pengertian Pengekan Hukum

Penegakan hukum adalah upaya untuk melaksanakan ketentuan-ketentuan hukum Adam berbagai
macam bidang kehidupan. Dengan kata lain, penegakan hukum adalah salah satu upaya untuk
menjadikan hukum sebagai pedoman dalam setiap perilaku masyarakat maupun aparat atau
lembaga penegak hukum. Penegakan hukum merupakan syarat terwujudnya perlindungan hukum.

2.2 Hakikat Perlindungan dan Penegakan Hukum

Perlindungan dan penegakan hukum pada hakikatnya merupakan usaha yang dilakukan agar hukum
dapat berjalan sebagaimana mestinya. Bayangkan apa yang akan terjadi jika di negara tidak ada
aturan, di sekolah tidak ada tata tertib, dan di lingkungan masyarakat tidak ada norma-norma sosial.
Apa yang akan terjadi apabila setiap pelanggaran dibiarkan begitu saja, pelakunya tidak diberikan
teguran atau sanksi lainnya? Ya, kekacauan dan pengingkaran terhadap hukum akan terjadi. Oleh
karena itu perlindungan dan penegakan hukum di Indonesia harus dilakukan.
2.3 Pentingnya Perlindungan Hukum dan Penegakan Hukum di Indonesia

1. Tegaknya supremasi hukum


Supremasi hukum bermakna bahwa hukum mempunyai kekuasaan mutlak dalam mengatur
pergaulan manusia dalam berbagai macam kehidupan. Dengan kata lain, semua tindakan
warga negara maupun pemerintahan selalu berlandaskan pada hukum yang berlaku.
Tegaknya supremasi hukum tidak akan terwujud apabila aturan-aturan yang berlaku tidak
ditegakkan baik oleh masyarakat maupun aparat penegak hukum.
2. Tegaknya keadilan
Tujuan utama hukum adalah mewujudkan keadilan bagi setiap warga negara. Setiap warga
negara dapat menikmati haknya dan melaksanakan kewajibannya merupakan wujud dari
keadilan tersebut. Hal itu dapat terwujud apabila aturan-aturan ditegakkan.
3. Mewujudkan perdamaian dalam kehidupan di masyarakat
Kehidupan yang diwarnai suasana yang damai merupakan harapan setiap orang. Perdamaian
akan terwujud apabila setiap orang merasa dilindungi dalam segala bidang kehidupan. Hal
itu akan terwujud apabila aturan-aturan yang berlaku dilaksanakan.

2.4 Faktor Penunjang Keberhasilan Perlindungan dan Penegakan Hukum

1. Hukumnya
Hukum, peraturan atau undang-undang yang dibuat tidak boleh bertentangan dengan
ideologi Negara, harus sesuai ketentuan konstitusi Negara, dan cocok dengan kebutuhan
masyarakat.
2. Penegak hukum
Penegak hukum harus menjalankan tugasnya dengan baik sesuai dengan peranannya
masing-masing yang telah diatur dalam peraturan perundang-undangan, serta menjadi
panutan sehingga dapat dipercaya integritasnya oleh semua masyarakat.
3. Masyarakat
Maksudnya, warga masyarakat harus mengetahui dan memahami hukum yang berlaku,
serta menaatinya dengan penuh kesadaran akan pentingnya dan perlunya hukum bagi
kehidupan.
4. Sarana atau fasilitas yang mendukung penegakan hukum
Sarana atau fasilitas yang mencakup tenaga manusia yang terdidik dan terampil, organisasi
yang baik, peralatan yang memadai, keuangan yang cukup, dsb.
5. Kebudayaan
Kebudayaan mencakup nilai-nilai yang mendasari hukum yang berlaku, nilai-nilai mana
merupakan konsepsi-konsepsi abstrak mengenai apa yang dianggap baik sehingga dianut,
dan apa yang dianggap buruk sehingga dihindari.

2.5 Peran Lembaga Penegak Hukum


1) Peran Kepolisian Republik Indonesia (Polri)
Kepolisian Republik Indonesia atau yang sering disingkat Polri merupakan lembaga negara yang
berperan dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum, serta
memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka
terpeliharanya keamanan dalam negeri.
Kepolisian Republik Indonesia, memiliki kewenangan sebagai berikut.

1. Melakukan penangkapan, penahanan, penggeledahan, dan penyitaan.


2. Melarang setiap orang meninggalkan atau memasuki tempat kejadian perkara untuk
kepentingan penyidikan.
3. Membawa dan menghadapkan orang kepada penyidik dalam rangka penyidikan.
4. Menyuruh berhenti orang yang dicurigai dan menanyakan serta memeriksa tanda pengenal
diri.
5. Melakukan pemeriksaan dan penyitaan surat.
6. Memanggil orang untuk didengar dan diperiksa sebagai tersangka atau saksi.
7. Mendatangkan orang ahli yang diperlukan dalam hubungannya dengan pemeriksaan
perkara.
8. Mengadakan penghentian penyidikan.
9. Menyerahkan berkas perkara kepada penuntut umum.
10. Mengajukan permintaan secara langsung kepada pejabat imigrasi yang berwenang di tempat
pemeriksaan imigrasi dalam keadaan mendesak atau mendadak untuk mencegah atau
menangkal orang yang disangka melakukan tindak pidana.
11. Memberikan petunjuk dan bantuan penyidikan kepada penyidik pegawai negeri sipil serta
menerima hasil penyidikan penyidik pegawai negeri sipil untuk diserahkan kepada penuntut
umum.
12. Mengadakan tindakan lain menurut hukum yang bertanggung jawab, yaitu tindakan
penyelidikan dan penyidikan yang dilaksanakan dengan syarat sebagai berikut: a) tidak
bertentangan dengan suatu aturan hukum; b) selaras dengan kewajiban hukum yang
mengharuskan tindakan tersebut dilakukan; c) harus patut, masuk akal, dan termasuk dalam
lingkungan jabatannya; d) pertimbangan yang layak berdasarkan keadaan yang memaksa;
dan e) menghormati hak asasi manusia.

2) Peran Kejaksaan Republik Indonesia

Kejaksaan Republik Indonesia adalah lembaga negara yang melaksanakan kekuasaan negara,
khususnya di bidang penuntutan. Penuntutan maksudnya adalah tindakan jaksa untuk melimpahkan
perkara pidana ke pengadilan negeri yang berwenang dalam hal dan menurut cara yang diatur dalam
undang-undang dengan permintaan supaya diperiksa dan diputus oleh hakim di sidang pengadilan.

Tugas dan Wewenang Kejaksaan

Bidang Pidana, di bidang pidana, kejaksaan memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut.

A. Melakukan penuntutan.
B. Melaksanakan penetapan hakim dan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan
hukum tetap.
C. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan putusan pidana bersyarat, putusan pidana
pengawasan, dan keputusan lepas bersyarat.
D. Melakukan penyidikan terhadap tindak pidana tertentu berdasarkan undang-undang.
E. Melengkapi berkas perkara tertentu dan untuk itu dapat melakukan pemeriksaan tambahan
sebelum dilimpahkan ke pengadilan yang dalam pelaksanaannya dikoordinasikan dengan
penyidik.
Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara

Di bidang perdata dan tata usaha negara, kejaksaan melalui kuasa khusus, dapat bertindak, baik di
dalam maupun di luar pengadilan, untuk dan atas nama negara atau pemerintah.

Bidang ketertiban dan ketenteraman umum

Di bidang ketertiban dan ketentraman umum, kejaksaan memiliki tugas dan wewenang sebagai
berikut.

1. Peningkatan kesadaran hukum masyarakat.


2. Pengamanan kebijakan penegakan hukum.
3. Pengawasan peredaran barang cetakan.
4. Pengawasan aliran kepercayaan yang dapat membahayakan masyarakat dan negara.
5. Pencegahan penyalahgunaan dan/atau penodaan agama.
6. Penelitian dan pengembangan hukum serta statistik kriminal.

3) Peran Hakim sebagai Pelaksana Kekuasaan Kehakiman

kekuasaan kehakiman di Indonesia dilakukan oleh Mahkamah Agung. Badan peradilan yang berada
di bawah Mahkamah Agung meliputi:

1. badan peradilan yang berada di lingkungan Peradilan Umum,


2. Peradilan Agama,
3. Peradilan Militer dan Peradilan Tata Usaha Negara, dan
4. sebuah Mahkamah Konstitusi.

Lembaga-lembaga tersebut berperan sebagai penegak keadilan, dan dibersihkan dari setiap
intervensi baik dari lembaga legislatif, eksekutif maupun lembaga lainnya.

Kekuasaan Kehakiman

Menurut ketentuan Undang-Undang RI Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman, hakim
berdasarkan jenis lembaga peradilannya dapat diklasifikasikan menjadi tiga kelompok berikut.

1. Hakim pada Mahkamah Agung yang disebut dengan Hakim Agung.


2. Hakim pada badan peradilan yang berada di bawah Mahkamah Agung, yaitu dalam
lingkungan peradilan umum, lingkungan peradilan agama, lingkungan peradilan militer,
lingkungan peradilan tata usaha negara, dan hakim pada pengadilan khusus yang berada
dalam lingkungan peradilan tersebut.
3. Hakim pada Mahkamah Konstitusi yang disebut dengan Hakim Konstitusi.
4) Peran Advokat dalam Penegakan Hukum

Advokat adalah orang-orang yang berprofesi memberi jasa hukum, baik di dalam maupun di luar
pengadilan. Jasa hukum yang diberikan berupa:

1. memberikan konsultasi hukum,


2. bantuan hukum,
3. menjalankan kuasa,
4. mewakili,
5. membela,
6. mendampingi, dan
7. melakukan tindakan hukum.

Melalui jasa hukum yang diberikan, advokat menjalankan tugas profesi demi tegaknya keadilan
berdasarkan hukum untuk kepentingan masyarakat pencari keadilan, termasuk usaha
memberdayakan masyarakat dalam menyadari hak-hak fundamental mereka di depan hukum.

Tugas Advokat

Tugas advokat secara khusus adalah membuat dan mengajukan gugatan, jawaban, tangkisan,
sangkalan, memberi pembuktian, mendesak segera disidangkan atau diputuskan perkaranya, dsb.

Hak dan Kewajiban Advokat

Dalam pelaksanaan tugasnya, pengacara bertugas membantu hakim dalam mencari kebenaran dan
tidak boleh memutarbalikkan peristiwa demi kepentingan kliennya agar kliennya menang dan bebas.
Oleh karena itu, sesuai Undang-Undang RI Nomor 18 Tahun 2003, seorang advokat mempunyai hak
dan kewajiban yang dilindungi undang-undang sebagai berikut.

5) Peran Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)

Peran Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Komisi Pemberantasan Korupsi disingkat KPK adalah
sebuah komisi yang dibentuk pada tahun 2003 berdasarkan Undang-Undang RI No. 30 Tahun 2002
tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

Tujuan dan Tugas KPK

Tujuan dibentuknya KPK adalah untuk mengatasi, menanggulangi dan memberantas korupsi. Untuk
mencapai tujuan tersebut, KPK mempunyai tugas sebagai berikut.
1. Koordinasi dengan instansi yang berwenang melakukan pemberantasan tindak pidana
korupsi.
2. Supervisi terhadap instansi yang berwenang melakukan pemberantasan tindak pidana
korupsi.
3. Melakukan penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan terhadap tindak pidana korupsi.
4. Melakukan tindakan-tindakan pencegahan tindak pidana korupsi.
5. Melakukan monitor terhadap penyelenggaraan pemerintahan negara.

Wewenang KPK

Untuk menyokong tugasnya, KPK memiliki beberapa wewenang sebagai berikut.

1. Mengoordinasi penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan tindak pidana korupsi.


2. Menetapkan sistem pelaporan dalam kegiatan pemberantasan tindak pidana korupsi.
3. Meminta informasi tentang kegiatan pemberantasan tindak pidana korupsi kepada instansi
terkait.
4. Melaksanakan dengar pendapat atau pertemuan dengan instansi yang berwenang
melakukan pemberantasan tindakan korupsi.
5. Meminta laporan instansi terkait pencegahan tindak pidana korupsi.

2.6 Berbagai Kasus Pelanggaran Hukum

• Contoh pelanggaran hukum di lingkungan keluarga di antaranya:

1. mengabaikan perintah orang tua;


2. mengganggu kakak atau adik yang sedang belajar;
3. ibadah tidak tepat waktu;
4. menonton tayangan yang tidak boleh ditonton oleh anak-anak;
5. nonton tv sampai larut malam; dan
6. bangun kesiangan.

• Pelanggaran di lingkungan sekolah meliputi:

1. menyontek ketika ulangan;


2. datang ke sekolah terlambat;
3. bolos mengikuti pelajaran;
4. tidak memperhatikan penjelasan guru; dan
5. berpakaian tidak rapi dan tidak sesuai dengan yang ditentukan sekolah.

• Pelanggaran norma di lingkungan masyarakat di antaranya adalah:

1. mangkir dari tugas ronda malam;


2. tidak mengikuti kerja bakti dengan alasan yang tidak jelas;
3. main hakim sendiri;
4. mengonsumsi obat-obat terlarang;
5. melakukan tindakan diskriminasi kepada orang lain;
6. melakukan perjudian; dan
7. membuang sampah sembarangan.

• Contoh pelanggaran yang terjadi pada lingkungan bangsa dan negara meliputi:

1. tidak memiliki KTP;


2. tidak mematuhi rambu-rambu lalu lintas;
3. melakukan tindak pidana seperti pembunuhan, perampokan, penggelapan, pengedaran
uang palsu, pembajakan karya orang lain, dsb;
4. melakukan aksi teror terhadap alat-alat kelengkapan negara;
5. tidak berpartisipasi pada kegiatan pemilihan umum; dan
6. merusak fasilitas negara dengan sengaja.

2.7 Macam-Macam Sanksi atas Pelanggaran Hukum

Sanksi terhadap pelanggaran itu amat banyak ragamnya. Sifat dan jenis sanksi dari setiap norma
atau hukum berbeda satu sama lain. Meskipun begitu tujuannya masih sama, yaitu untuk
mewujudkan ketertiban dalam masyarakat. Berikut adalah sanksi dari norma-norma yang berlaku di
masyarakat.

N
Pengerti
o Norma Contoh Sanksi
an
.

1. beribadah Tidak
2. tidak berjudi langsun
1. Agama Petunjuk 3. suka g,
hidup beramal karena
yang akan
bersumb diperole
er dari h
Tuhan setelah
yang mening
disampai gal
kan dunia
melalui (pahala
utusan- atau
utusan- dosa)
Nya
N
Pengerti
o Norma Contoh Sanksi
an
.

(Rasul/N
abi) yang
berisi
perintah,
larangan
atau
anjuran-
anjuran.

Pedoma Tidak
n tegas,
pergaula karena
n hidup hanya
yang diri
bersumb sendiri
er dari 1. berlaku jujur yang
Kesusil hati 2. menghargai merasa
2.
aan nurani orang lain kan
manusia (merasa
tentang bersala
baik- h,
burukny menyes
a suatu al,
perbuata malu,
n dsb)

3. Kesopa Pedoma 1. menghorma Tidak


nan n hidup ti orang yang tegas,
yang lebih tua tetapi
timbul 2. tidak dapat
dari hasil berkata diberika
pergaula kasar n oleh
n 3. menerima masyar
manusia dengan akat
di dalam tangan dalam
masyara bentuk
N
Pengerti
o Norma Contoh Sanksi
an
.

celaan,
cemooh
an atau
kat kanan penguci
lan
dalam
pergaul
an

Pedoma
n hidup
yang
dibuat
oleh
badan
yang
berwena Tegas
ng yang dan
bertujua nyata
n untuk 4. harus tertib serta
mengatu 5. harus sesuai mengik
4. Hukum r prosedur at dan
manusia 6. dilarang memak
dalam mencuri sa bagi
kehidup setiap
an orang
berbang tanpa
sa dan kecuali
bernegar
a (berisi
perintah
dan
larangan
)

Anda mungkin juga menyukai