Faktor eksternal, yaitu hal – hal yang dihadapi seseorang dan merupakan objek untuk mendapatkan
sebuah inspirasi bisnis, antara lain:
1) Masalah yang dihadapi dan belum terpecahkan;
2) Kesulitan yang dihadapi sehari–hari.
3) Kebutuhan yang belum terpenuhi baik untuk dirinya maupun orang lain;
4) Pemikiran yang besar untuk menciptakan sesuatu yang baru.
Namun sesungguhnya ada berapa unsur yang dapat dilakukan dalam mengurangi risiko usaha yaitu :
1) Adanya kesadaran dalam kemampuan mengelolah usaha, peluang, dan kekuatan perusahaan
2) Adanya keinginan kuat untuk berprestasi, dorongan berinisiatif, dan motivasi untuk melaksanakan
strategi usaha.
3) Adanya kemampuan merencanakan strategi untuk mewujudkan perubahan di dalam lingkungan
usahanya.
4) Adanya kreativitas dan inovatif dalam menerapkan cara mengolah modal usaha untuk memperoleh
keuntungan
Faktor non teknis yang menentukan keberhasilan atau kegagalan suatu usaha makanan Internasional
diantaranya:
1) Perencanaan
2) Menetapkan tujuan
3) Adaptasi
4) Inovasi
5) Memasarkan
6) Jangan mengeluh dan jangan menyerah merupakan kunci utama suatu usaha.
Sumber daya yang dibutuhkan untuk membuat usaha makanan Internasional adalah :
a. Man (manusia)
b. Money (uang)
c. Material (bahan)
d. Machine (peralatan)
e. Method (cara kerja)
f. Market (pasar)
g. Information (Informasi)
Dalam mengolah makanan ada tiga teknik pengolahan untuk membuat makanan Internasional yaitu :
a. Teknik memasak basah
1) Merebus
2) Menyetup
3) Braising
4) Mengukus
5) Mentim
6) Memblansir
Istilah-istilah lainnya :
- Memfilir ( filleting ) ialah menghilangkan tulang atau duri pada daging ayam atau ikan.
- Melardir (larding) ialah menjahitkan pita pita lemak pada permukaan daging yang tidak berlemak
sebelum daging tersebut dipanggang supaya tidak menjadi kering.
- Membardir (barding) ialah membukus daging atau unggas yang tidak berlemak dengan lapisan lemak
yang tipis sebelum dimasak agar tidak menjadi kering.
- Menggelasir (glazing) ialah memberi lapisan mengkilap pada makanan.
- Mengentalkan (thickening) ialah menambah bahan pengental pada masakan yang cair sehingga
menjadi masakan yang kental.
- Menjernihkan ( clarifying )
- Mengocok Telur untuk membuat kue perlu dikocok lebih dahulu agar kue dapat mengembang.
- Memarinir (marinating) ialah merendam bahan makanan di dalam cairan berbumbu agar bahan
makanan tersebut lebih enak dan tidak lekas basi.
- Yang dimaksud dengan mengisi (stuffing) disini adalah mengisi bahan makanan dengan daging, ayam
atau ikan yang dicincang dan dicampur tepung panir, nasi atau macaroni, dan bumbu bumbu.
- Memanir (coating) ialah memberi lapisan kulit pada makanan dengan menggunakan telur dan tepung
panir, kemudian digoreng.
Kemasan merupakan tahapan akhir dari sebuah produksi dan memegang peranan penting dalam usaha
pengolahan makanan.
Saat ini, makanan Internasional banyak dikemas menggunakan kertas, plastik, kaca/gelas, aluminium foil,
dan ada pula yang dikombinasikan dengan kemasan tradisional.
Tabel .Cara Mengemas Makanan Dan Bahan Kemasan Tradisionil
2) Biaya tetap
3) Total biaya
Total biaya = Biaya variabel + Biaya tetap
= Rp. 1.340.000,00 + Rp. 160.700,00
= Rp. 1.500.700,00
4) Penerimaan kotor
Penerimaan kotor = Jumlah produksi x Harga produksi