Anda di halaman 1dari 15

1.

Dimensi kewirausahaan
- Kualitas Dasar Kewirausahaan yang meliputi kualitas daya berpikir dan daya fisik.
⇒ berpikir kreatif, berpikir inovatif, berpikir orisinil, berpikir sistem, terampil mengambil
keputusan dan selalu berpikir positif.
- Kualitas Instrumental Kewirausahaan yaitu penguasaan lintas disiplin ilmu.
⇒ harus memahami bidang lain seperti matematika, ekonomi, manajemen, dll.

2. Pengembangan Wirausaha
Memasuki dunia usaha yang makin kompetitif, seorang wirausaha harus memiliki kecerdasan
untuk menangkap peluang usaha. Dunia usaha Zaman sekarang telah melahirkan kreatititas dan
inovasi yang cukup tinggi. Mampu memanfaatkan sesuatu untuk dikembangkan untuk menj adi
sebuah peluang usaha. Sebagai sebuah pengembangan, wirausahawan telah menciptakan
berbagai pengembangan dalam dunia usahanya, seperti, social
entrepreneurship, technopreneurship, leadpreneurship,
beautypreneurship,  dan  cyberpreneurship. Hal ini banyak mencerahkan dunia kewirausahaan
menjadi lebih holistik.

3. Ciri” Kewirausahaan
a. Percaya diri
b. Berorientasikan tugas dan hasil
c. Berani mengambil risiko
d. Kepemimpinan
e. Keorisinilan
f. Berorientasi ke masa depan
g. Jujur dan tekun

4. Ide Peluang Usaha


- selebgram online
- Berjualan makanan
- Tempat fotokopi
- Les privat

5. Komponen perencaan

a. Ulasan Deskripsi Bisnis


Disini anda harus menjelaskan secara singkat apa bidang usaha yang akan
dijalankan. Tuliskan potensi produk anda saat ini dan kemungkinannya dimasa
depan. Juga berikan informasi peluang pasarnya serta perkembangan produk untuk
bisa bertahan dan menyesuaikan dengan pasar yang ada
b. Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran yang akan dijalankan haruslah merupakan hasil analisa pasar
yang telah dilakukan dengan cermat. Analisa pasar adalah kekuatan yang harus
anda gunakan untuk menciptakan target pembeli, anda harus memahami seluruh
aspek yang berkaitan dengan pasar sehingga target penjualan dapat ditentukan
(kemana produk anda akan dipasarkan).
c. Analisa Pesaing
Analisa Pesaing digunakan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan pesaing
anda dalam satu pasar yang sama. Setelah menemukan kekuatannya, kemudian
mencari strategi untuk memasarkan produk dengan cara yang berbeda dengan
pesaing. Anda juga harus mencari strategi untuk menghalangi pesaing masuk dan
meniru strategi yang sama dengan anda.
Demikian juga dengan kelemahan yang ditemukan, dapat dieksploitasi dengan
mengembangkan produk yang lebih baik dari pesaing anda.
d. Rencana Desain dan Pengembangan
Rencana desain dan pengembangan dperlukan untuk menunjukkan tahap
perencanaan produk, grafik pengembangan dalam konteks produksi dan penjualan.
Ini berguna untuk membuat rencana anggaran biaya produksi yang sesuai dengan
kebutuhan.
e. Rencana Operasional dan Manajemen
Rencana operasional dan manajemen dibuat untuk menjelaskan bagaimana usaha
akan berjalan dan berkelanjutan. Rencana operasional akan berfokus pada
kebutuhan logistik perusahaan, misalnya bermacam tugas dan tanggung jawab tim
manajemen, bagaimana prosedur penugasan antar divisi dalam perusahaan serta
kebutuhan anggaran dan pengeluaran yang berkaitan dengan operasional
perusahaan.
f. Pembiayaan
Faktor pembiayaan menjadi unsur penting dalam sebuah rencana bisnis. Darimana
sumber dana berasal, bagaimana mengatur anggaran agar efisien namun tetap
dapat mengoperasikan seluruh divisi dalam perusahaan agar berjalan lancar.
g. Kesimpulan Usaha
Yang terakhir disusun adalah kesimpulan dari seluruh kerangka bisnis plan. Anda
dapat menampilkan jadwal waktu tiap komponen diatas akan dilakukan, perkiraan
waktunya dan hal-hal penting lainnya yang akan mendukung segala aktifitas dalam
memulai usaha.

6. Analisa peluang usaha


Analisis peluang usaha adalah analisis yang digunakan untuk menganalisis seberapa pangsa
pasar yang dapat dikuasai sehingga dapat memperkirakan penjualan perusahaan pada masa
yang akan datang.
- Identifikasi peluang dan persaingan
- Mengenal pasar lebih lanjut
- Modal untuk mengembangkan usaha
- Kemampuan produksi
- Merancang business plan
- Sumber dana
- Menyelaraskan persepsi di antara pemilik saham

7. Sumber Daya

Sumber daya adalah suatu nilai potensi yang dimiliki oleh suatu materi atau unsur tertentu
dalam kehidupan. Sumber daya tidak selalu bersifat fisik, tetapi juga non-fisik (intangible).
Sumber daya ada yang dapat berubah, baik menjadi semakin besar maupun hilang, dan ada pula
sumber daya yang kekal (selalu tetap). Selain itu, dikenal pula istilah sumber daya yang dapat
pulih atau terbarukan (renewable resources) dan sumber daya tak terbarukan (non-renewable
resources). Ke dalam sumber daya dapat pulih termasuk tanaman dan hewan (sumber daya
hayati).
8. Analisa SWOT
SWOT adalah singkatan dari Strengths  (kekuatan), Weaknesses (kelemahan),
Opportunities  (peluang), dan Threats  (ancaman). 
Analisis SWOT mengatur kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman utama Anda ke dalam
daftar yang terorganisir dan biasanya disajikan dalam bilah kisi-kisi yang sederhana.
Strengths  (kekuatan) dan Weaknesses (kelemahan) adalah berasal dari internal perusahaan
Anda. hal-hal yang dapat Anda kontrol dan dapat berubah. Contohnya termasuk siapa yang ada
di tim Anda, paten dan properti intelektual Anda, dan lokasi Anda.
Opportunities  (peluang) dan Threats  (ancaman) adalah hal eksternal yang mempengaruhi
bisnis atau hal-hal yang terjadi di luar perusahaan Anda pada pasar yang lebih besar. Anda dapat
memanfaatkan peluang dan melindungi dari ancaman, tetapi Anda tidak dapat mengubahnya.
Contohnya termasuk pesaing, harga bahan baku, dan tren belanja pelanggan.

9. Langkah – langkah penyusunan perencanaan usaha


a. Membuat tujuan usaha
b. Menentukan target market
c. Pemilihan bisnis yang sesuai
d. Membuat prediksi kebutuhan pasar dan trend pasar
e. Perhitungan modal dan kebutuhan belanja usaha
f. Pembuatan rencana pemasaran

10. Teknik pengolahan pengawetan makanan


Cara pengawetan bahan makanan dapat disesuaikan dengan keadaan bahan makanan, komposisi
bahan makanan, dan tujuan dari pengawetan[1]. Secara garis besar ada dua cara dalam mengawetkan
makanan, yaitu fisik serta biologi dan kimia.[2]

Fisik
Pengawetan makanan secara fisik merupakan yang paling bervariasi jenisnya, contohnya adalah:

 pemanasan. Teknik ini dilakukan untuk bahan padat, tetapi tidak efektif untuk bahan yang
mengandung gugus fungsional, seperti vitamin dan protein.
 pendinginan. Dilakukan dengan memasukkan ke lemari pendingin, dapat diterapkan
untuk daging dan susu.
 pembekuan, pengawetan makanan dengan menurunkan temperaturnya hingga di bawah
titik beku air.
 pengasapan. Perpaduan teknik pengasinan dan pengeringan, untuk pengawetan jangka
panjang, biasa diterapkan pada daging.
 pengalengan. Perpaduan kimia (penambahan bahan pengawet) dan fisika (ruang hampa
dalam kaleng).
 pembuatan acar. Sering dilakukan pada sayur ataupun buah.
 pengentalan dapat dilakukan untuk mengawetkan bahan cair
 pengeringan, mencegah pembusukan makanan akibat mikroorganisme, biasanya dilakukan
untuk bahan padat yang mengandung protein dan karbohidrat
 pembuatan tepung. Teknik ini sangat banyak diterapkan pada bahan karbohidrat
 Irradiasi, untuk menghancurkan mikroorganisme dan menghambat perubahan biokimia

Biokimia
Pengawetan makanan secara biokimia secara umum ditempuh dengan penambahan senyawa
pengawet, seperti:

 penambahan enzim, seperti papain dan bromelin
 penambahan bahan kimia, misalnya asam sitrat, garam, gula.
 pengasinan, menghambat pertumbuhan mikroorganisme pembusuk makanan
 pemanisan, menaruh dalam larutan dengan kadar gula yang cukup tinggi untuk mencengah
kerusakan makanan
 pemberian bahan pengawet, biasanya diterapkan pada bahan yang cair atau mengandung
minyak. Bahan pengawet makanan ada yang bersifat racun dan karsinogenik. Bahan pengawet
tradisional yang tidak berbahaya adalah garam seperti pada ikan asin dan telur asin,
dan sirup karena larutan gula kental dapat mencegah pertumbuhan mikroba. Kalsium propionat
atau natrium propionat digunakan untuk menghambat pertumbuhan kapang, asam sorbat
menghambat pertumbuhan kapang dalam keju, sirup dan buah kering.

11. Teknik pengemasan olahan makanan awetan

12. Pengemasan produk olahan makanan awetan dari bahan pangan hewani
Pengemasan

Kemasan makanan berfungsi menjaga agar produk tetap higiene dan awet, mudah dikonsumsi
dan mudah didistribusikan. Kemasan yang melekat pada produk disebut sebagai kemasan
primer. Kemasan sekunder berisi beberapa kemasan primer yang berisi produk. Kemasan untuk
distribusi disebut kemasan tersier. Kemasan untuk produk makanan fungsional setengah jadi
berbeda dengan produk makanan fungsional jadi yang siap dikonsumsi.

Pada produk makanan proses pengemasan berkaitan erat dengan proses pengolahan produk.
Pengemasan berperan penting dalam menentukan keawetan produk makanan yang dikemasnya.
Kemasan makanan mempunyai tujuan melindungi produk dari pengaruh lingkungan seperti uap
air, dan mikroorganisme. Kemasan juga berfungsi melindungi produk makanan dari benturan
yang dapat menyebabkan kerusakan pada bentuk dan isi kemasan. Kemasan yang bersentuhan
langsung dengan produk makanan disebut kemasan primer.

Kemasan juga berfungsi untuk penanganan (memudahkan penanganan produk), distribusi,


memberikan informasi dan menjadi daya tarik bagi pembeli. Pada kemasan, harus dicantumkan
keterangan dan informasi teknis tentang produk makanan yang ada di dalamnya, seperti berat
bersih, kandungan bahan dan keterangan kadaluarsa. Keterangan ini biasanya dicantumkan di
kemasan sekunder. Kemasan sekunder adalah kemasan yang tidak bersentuhan langsung
dengan produk makanan, melainkan digunakan pada bagian luar kemasan primer. Kemasan yang
digunakan untuk distribusi jarak jauh adalah kemasan tersier, yang dapat memuat beberapa
kemasan sekunder.
Kemasan untuk produk makanan mempunyai beberapa persyaratan sebelum diputuskan
digunakan untuk mengemas makanan/minuman yang akan kita produksi, di antaranya sebagai
berikut.

1. Kemasan harus dapat melindungi isi dari pengaruh lingkungan dan saat distribusi. Misalnya
kripik akan lembek jika kemasannya tidak dapat menahan H2O yang masuk melalui pori-pori.
2. Kemasan harus menjadi media penandaan terhadap barang yang dikemas sehingga
pelabelan harus tercetak dengan jelas dan komplit.
3. Kemasan harus mudah dibuka dan mudah ditutup kembali serta berdesain atraktif.
4. Kemasan harus dapat mempromosikan diri sendiri bila dipajang di etalase toko atau
swalayan.
5. Bahan kemasan akan lebih baik jika ramah lingkungan dan dapat di daur ulang.

13. Ada empat tahapan produksi adalah:

1. Planning atau perencanaan

Follow Up, merupakan proses mendorong terkoordinasinya perencanaan proses produksi. Tahapan
ini menentukan produk apa yang akan dibuat, berapa jumlah bahan baku, biaya dan jumlah tenaga
kerja yang diperlukan. Dalam tahapan ini juga dilakukan perancangan terhadap bentuk barang.
Untuk melakukan perencanaan diperlukan pengetahuan yang baik tentang jenis barang produksi dan
kebutuhannya, serta kemampuan produsen.

2. Routing atau penentuan alur

Routing, merupakan proses menetapkan dan menentukan urutan kegiatan proses produksi. Dalam
tahapan ini ditentukan alur produksi mulai pengolahan awal bahan baku, pembentukan, pemolesan,
penyelesaian, pengawasan mutu hingga distribusi hasil produksi.

Dalam routing harus ditentukan secara tepat urutan produksi dan pekerja yang melakukan setiap
alur.

3. Scheduling atau penjadwalan

Scheduling, merupakan proses menetapkan dan menentukan jadwal. Scheduling adalah


menjadwalkan kapan produksi dilakukan setelah alurnya dibuat. Penjadwalan dilakukan dengan
mempertimbangkan jam kerja pekerja dan lama dari setiap alur produksi. Dalam tahapan ini dibuat
master schedule atau jadwal utama yang kemudian dipecah menjadi jadwal yang lebih terperinci.

4. Dispatching atau perintah mulai produksi

Dispatching, merupakan proses menetapkan dan menentukan proses pemberian perintah. Setelah
dijadwalkan produksi dijalankan dengan dispatching. Dalam dispatching dicantumkan hasil
perencanaan dan penkadwalan yang telah dilakukan pada tahapan sebelumnya, seperti berapa
jumlah bahan baku yang digunakan, tahapan pembuatan hinhga waktu produksi sesuai dengan hasil
scheduling atau penjadwalan.

14. Sistem produksi merupakan suatu rangkaian dari beberapa elemen yang saling berhubungan
dan saling menunjang satu sama lain untuk mencapai tujuan tertentu. Dengan kata lain, sistem
produksi adalah sistem integral yang memiliki komponen struktural dan fungsional perusahaan.
Komponen struktural terdiri dari bahan, peralatan, mesin, tenaga kerja, informasi, dan lain
sebagainya. Sementara komponen fungsional meliputi perencanaan, pengendalian, pengawasan,
dan hal lain yang berhubungan dengan manajemen. Layaknya sistem lain pada umumnya, sistem
produksi juga terdiri dari berbagai subsistem yang saling berinteraksi. Adapun subsistem dalam
sistem produksi terdiri dari:

– Perencanaan dan pengendalian produksi

– Pengendalian kualitas

– Perawatan fasilitas produksi

– Penentuan standar operasi

– Penentuan fasilitas produksi

– Penentuan harga pokok produksi

Jenis Sistem Produksi

Sistem produksi ada bermacam-macam. Mereka dibedakan berdasarkan proses, tujuan, atau
lainnya. Artikel ini akan membahas mengenai sistem produksi yang sering digunakan yaitu sistem
produksi berdasarkan proses menghasilkan output dan tujuan operasinya.

1. Sistem Produksi Menurut Proses Menghasilkan Output

a. Continuous process

Continuous process atau biasanya dikenal dengan proses produksi kontinu. Pada sistem ini peralatan
produksi disusun dan diatur dengan memperhatikan urutan kegiatan dalam menghasilkan produk
atau jasa. Aliran bahan dalam proses dalam sistem ini juga sudah distandarisasi sebelumnya. Proses
ini akan lebih memudahkan perusahaan yang memiliki produk dengan demand yang tinggi. Sehingga
produknya akan lebih mudah terjual di pasaran.

b. Intermitten process

Intermitten process adalah sistem produksi yang terputus-putus di mana kegiatan produksi
dilakukan tidak berdasarkan standar tetapi berdasarkan produk yang dikerjakan. Karenanya
peralatan produksi disusun dan diatur secara fleksibel dalam menghasilkan produknya. Untuk proses
ini, perusahaan dengan produk yang musiman akan cocok. Misalnya seperti perusahaan produksi
jaket musim dingin.

2. Sistem Produksi Menurut Tujuan Operasinya

Dilihat dari tujuan operasinya, sistem produksi dibedakan menjadi empat jenis, yakni:

1. Engineering to order (ETO), adalah sistem produksi yang dibuat bila pemesan meminta
produsen membuat produk mulai dari proses perancangan.
2. Assembly to order (ATO), merupakan sistem produksi di mana produsen membuat desain
standar, modul operasional standar. Selanjutnya, produk durakit sesuai dengan modul dan
permintaan konsumen. Contoh perusahaan yang menerapkan sistem ini adalah pabrik
mobil.
3. Make to order (MTO), yakni sistem produksi dimana produsen akan menyelesaikan
pekerjaan akhir suatu produk jika ia telah menerima pesanan untuk item tersebut.
4. Make to stock (MTS), sistem produksi di mana barang akan diselesaikan produksinya
sebelum ada pesanan dari konsumen.

15. teknik pengemasan

Metode pengemaasan produk pangan yang telah banyak diterapkan adalah pengemasan sealer,
pengemasan vakum, pengemasan dengan atmosfir termodifikasi (MAP), pengemasan dengan
atmosfir terkendali (CAP).
 
Pengemasan vakum adalah pengemasan dengan tekanan udara hampa. Pengemasan vakum
diperlukan untuk mengeluarkan oksigen. Plastik yang digunakan dalam pengemasan vakum adalah
yang mempunyai permiabilitas uap air dan oksigen yang rendah dan tahan terhadap produk pangan
yang dikemas. Penggunaan gas sebagai bahan perintang pada pengemasan vakum adalah cara untuk
melindungi produk pangan dari kerusakan yang diakibatkan oleh kapang yang masih dapat tumbuh
dalam kondisi vakum. Kelemahan dari kemasan vakum adalah menyebabkan kerusakan bentuk,
warna dan bau.
 
Pengemasan dengan atmosfir termodifikasi adalah penyimpanan produk dalam kemasan dengan
memodifikasi udara di dalamnya dengan menggunakan gas O2, CO2, N2, uap air dan gas-gas lainnya.
Kemasan dengan system ini merupakan alternatif kelemahan yang ada pada kemasan vakum.
Pengaturan komposisi gas dalam ruang kemasan dilakukan pada tahap awal pengemasan dengan
pemilihan bahan kemasan yang dapat menghasilkan konsentrasi tertentu. Jenis gas dan
konsentrasinya harus disesuaikan dengan produk pangan yang akan dikemas.

16. alat system produksi

Pisau, mesin pemotong, wadah, mesin(tergantung pada barang yang ingin diproduksi)

17. teknik produksi

1. Proses Fabrikasi

⇒ Proses menggunakan alat mesin untuk menjadikan bentuk baru tanpa harus sejenis dengan
aslinya seperti proses pembuatan sepatu, pembuatan tas, dll.

2. Proses Ekstraktif

⇒ Proses produksi yang dijalankan dengan mengambil bahan baku langsung dari sumber alam yang
telah tersedia seperti pertambangan.

3. Proses Sintesis

⇒ Proses yang mengkombinasikan beberapa bahan dalam suatu bentuk produk seperti: perusahaan
obat-obatan dan kimia.

4. Proses Analitis

⇒ Proses yang menguraikan atau memisahkan dari suatu bahan mentah tertentu menjadi beberapa
macam bentuk yang menyerupai jenis aslinya seperti bahan bakar minyak (BBM), aspal, dll.

5. Proses Assembling (Perakitan)


⇒ Merangkaikan/merakit beberapa produk jadi atau setengah jadi menjadi produk baru tanpa
merubah bentuk fisik. Contohnya: perusahaan mobil, pesawat terbang

18. makanan khas daerah yang dimodifikasi dari nabati dan hewani

Berikut ini adalah 5 contoh makanan daerah yang sudah dimodifikasi dari bahan nabati:

- Pisang goreng, dimodifikasi menjadi pisang goreng nugget dll.


- Martabak, dimodifikasi dengan mempercantik tampilan dan varian topping semakin
beragam.
- Surabi, dimodifikasi dengan mempercantik tampilan juga dengan tambahan keju.
- Kue Cubit, dimodifikasi dengan mempercantik tampilan dan topping yang beragam mulai
dari Nutella sampai Matcha.
- Dodol Garut, dimodifikasi dengan menambahkan bahan seperti coklat sehingga menambah
cita rasa.

Sementara itu, contoh makanan yang dimodifikasi dari bahan hewani antara lain sebagai berikut:

- Ayam geprek, dimodifikasi dengan menambahkan keju menjadi ayam geprek mozarella.
- Rendang, dimodifikasi dengan cara menjadi isian dari sushi.
- Ikan atau daging-daging lainnya yang dimarinasi dengan bumbu tertentu agar awet.
- Telur bebek yang dimodifikasi dengan cara diasinkan agar awet dan menambah cita ras.
- Daging sapi yang diawetkan dengan cara diasapi. Cara ini juga menambah cita rasa.

19. teknik produksi makanan fungsional

 teknik yang digunakan untuk pengolahan produk makanan fungsional adalah:

- Bahan makanan yang salah satu komponennya ditingkatkan melalui kondisi khusus,
perkembangbiakan atau secara bioteknologi
- Penambahan komponen
- Menghilangkan komponen dalam bahan makanan dengan menggunakan teknologi /
bioteknologi
- Mengganti komponen bahan makanan dengan komponen lain yang lebih menguntungkan
- Memodifikasi komponen dalam bahan makanan secara enzimatis, kimiawi atau teknologi
tertentu  
- Memodifikasi bioavalibilitas komponen makanan

20. komponen biaya produksi

Biaya Total (Total Cost)

Biaya Tetap (Fixed Cost)

Biaya Tetap Rata-rata (Average Fixed Cost)

Biaya Variabel (Variable Cost)


Biaya Variabel Rata-rata (Average Variable Cost)

Biaya Rata-rata (Average Cost)

Biaya Batas atau Biaya Marginal (Marginal Cost)

21. BEP

Break Even Point (BEP) ialah titik impas di mana posisi jumlah pendapatan dan biaya sama atau
seimbang sehingga tidak terdapat keuntungan ataupun kerugian dalam suatu perusahaan.

Rumus yang digunakan untuk analisis Break Even Point ini terdiri dari dua macam sebagai berikut:

Dasar Unit

Berapa unit jumlah barang/jasa yang harus dihasilkan untuk mendapat titik impas: BEP = FC /(P-VC)

Dasar Penjualan

Berapa rupiah nilai penjualan yang harus diterima untuk mendapat titik impas: FC/ (1 – (VC/P))*
Penghitungan (1 – (VC/P)) biasa juga disebut dengan istilah Margin Kontribusi Per Unit.

22. taksiran harga jual

Harga jual dapat diperoleh dengan mengaplikasikan rumus sederhana berikut

HPP / HP + ( HPP / HP x persentase keuntungan yang diinginkan )

HPP = Harga Pokok Produksi

HP = Harga Pokok

PPN = Pajak Penjualan ( dapat dihilangkan bila anda tidak mau membebankan pajak kepada pembeli,
dalam hal ini pajak ditanggung penjual)

Contoh pengaplikasian rumus =

HPP = 10.000

Persentase keuntungan = 200%

Ppn = 10%

Jadi harga jual yang anda berikan adalah

10.000 + ( 10.000 x 200% )

= 30.000

Bila anda menginginkan pajak untuk ditanggung pembeli, maka dapat anda bebankan biaya
tambahan sebesar 30.000x10% = 3.000. Jadi total harga jual anda adalah 33.000 (profit yang anda
dapatkan adalah 20.000)

23. biaya tetap


Fixed Cost. Komponen ini merupakan biaya yang tetap atau konstan jika adanya tindakan produksi
atau meskipun perusahaan tidak berproduksi. Contoh biaya ini yaitu biaya tenaga kerja, biaya
penyusutan mesin, dll.

24. pehitungan laba rugi

Laba rugi = pendapatan – modal

Pendapatan < modal =rugi

25. biaya variable

Variabel Cost. Komponen ini merupakan biaya per unit yang sifatnya dinamis tergantung dari
tindakan volume produksinya. Jika produksi yang direncanakan meningkat, berarti variabel cost pasti
akan meningkat. Contoh biaya ini yaitu biaya bahan baku, biaya listrik, dll.

26. BEP

27. BEP

28. strategi pemasaran

Strategi pemasaran adalah pengambilan keputusan-keputusan tentang biaya pemasaran, bauran


pemasaran, alokasi pemasaran dalam hubungan dengan keadaan lingkungan yang diharapkan dan
kondisi persaingan.

1. Segmentasi Pasar (Market Segmentation)

Tindakan membagi pasar menjadi kelompok pembeli yang berbeda dengan kebutuhan, karakteristik,
atau perilaku yang berbeda yang mungkin memerlukan produk atau bauran pemasaran yang
berbeda;

2. Penentuan Target Pasar (Market Targeting)

Yaitu proses mengevaluasi daya tarik masing-masing segmen pasar dan memilih satu atau lebih
segmen yang akan dilayani,

3. Diferensiasi & Posisi Pasar (Differentiation & Positioning)

posisi produk adalah produk yang ditempati relatif terhadap para pesaingnya di benak konsumen,
pemasar ingin mengembangkan posisi pasar yang unik untuk produk mereka.

Tujuan Strategi Pemasaran (Marketing Strategy)

Pada umumnya, terdapat 4 tujuan strategi pemasaran, yaitu diantaranya:

- Untuk meningkatkan kualitas koordinasi antar individu di dalam tim pemasaran


- Sebagai ukuran hasil pemasaran atas dasar standar pencapaian yang sudah ditentukan
- Sebagai dasar logis dalam langkah pengambilan keputusan pemasaran
- Untuk meningkatkan kemampuan beradaptasi apabila terdapat perubahan pemasaran
29. konsumen den pesaing

Menurut PHILIP KOTLER, yang dimaksud dengan KONSUMEN adalah semua individu atau pun rumah
tangga yang memperoleh atau membeli barang/jasa untuk tujuan konsumsi pribadi. Adapun
menurut AZIZ NASUTION, Konsumen adalah setiap individu atau orang yang memperoleh
barang/jasa yang dipergunakan untuk tujuan-tujuan tertentu.

Sementara pengertian PESAING dari ahli tidak dijumpai. Meski begitu, terdapat definisi pesaing
secara umum dalam konteks kewirausahaan. Pesaing diartikan sebagai pihak-pihak yang mengejar
sasaran atau target pasar yang sama dengan apa yang kita kejar.

30. media promosi

Internet, brosur, poster, banner, televisi

31. media promosi

32. permasalahan usaha dan solusi

1. MODAL USAHA

Hampir 80% dari mereka mereka yang ingin memulai usaha,pasti terbentur dengan masalah
modal.Saya sangat tidak menyarankan memulai bisnis dengan modal " hutang " karena ini akan
sangat memberatkan kalian kalian semua nanti,teruta untuk kalian yang tidak bisa atau tidak
mengerti dengan ilmu menejemen atau mangatur usaha kalian.

SOLUSI

1. Bekerjalah " se adanya " walaupun hasil nya sedikit lakukan ( tabunglah hasilnya )

2. Korbankan beberapa benda berharga ( sewajarnya saja )

3. Mulailah dengan usaha yang bermodal kecil saja ( kalau sukses ) mulai yang lebih besar

4. Kalau terpaksa melakukan hutang,,jangan terlalu banyak mengambil hutang,dan ber hutang lah
pada lembaga atau instansi yang membebankan bunga " kecil ",,bahkan kalau bisa yang
menggunakan sistem syariah " tanpa bunga "

2. SUMBER DAYA MANUSIA

Banyak usaha atau bisnis yang memilikii sebuah " dilema " dimana bisnis tersebut membutuhkan
tenaga sedangkan hasil nya tidak cukup untuk menggaji atau membayar tenaga tenaga tersebut.

SOLUSI

1. Gunakan tenaga kerja yang menguasai banyak hal,,maksudnya satu orang bisa atau faham
berbagai macam pekerjaan sesuai usaha yang anda jalankan.Ini sangat efektif untuk memangkas
jumlah tenaga yang di butuhkan

2. Manfaatkan keluarga,gunakan tenaga keluarga anda entah itu istri,suami,anak,orang


tua,menantu..ini akan menghemat jumlah rupiah yang harus anda keluarkan daripada membayar
tenaga dari luar
3. Satu tenaga pekerja dua atau tiga tugas ( jangan berlebihan ) gunakan hati nurani anda

3. MASALAH MANAGEMENT ( uang )

Pernah kah mengalami pamasukan cukup banyak tetapi pengeluaran jauh lebih banyak??letak
kesalahan nya ada pada sistem management yang amburadul.Jangan menganggap bahwa karena
usaha anda belum besar,jadi tidak perlu yang namanya management,kalau anda seperti itu,anda
akan bertemu dan berkenalan dengan yang namanya ' BANGKRUT "

SOLUSI

1. Gunakan uang hanya untuk kebutuhan yang " harus " ada saja,,selain itu jangan gunakan uang
anda

2. Hindari sifat glamor atau berlebihan terhadap hal hal yang tidak penting!!!!

3. Jangan terlalu banyak menggunakan tenaga pekerja,lihat point di atas

4. Serahkan tugas ini kepada mereka yang tidak mempunyai jiwa " glamor "

4. MASALAH LOKASI

SOLUSI

1. Cari tempat yang strategis

2. Kalau cara di atas tidak bisa,cobalah sistem promosi atau pemasaran

3. Saat melakukan promosi,sampaikan letak atau tempat bisnis anda dengan se datail detail nya
kepada calon konsumen

4. Buat lah peta di kertas dan tempelkan pada semua produk yang akan sampai ke konsumen

5. Permudah lah akses jalan ke tempat bisnis anda

6. Buat lah tempat bisnis yang " UNIK " di mana sekali ada yang melihat,mereka langsung bisa tahu
kalau itu adalah tempat usaha anda atau jenis usaha yang anda tekuni

5. PROMOSI DAN PEMASARAN

Tempat sudah sangat strategis tetapi masih sepi pengunjung???masalah nya ada pada promosi dan
pemasaran anda.

SOLUSI

1. Buatlah potongan harga untuk menarik pembeli

2. Buatlah produk yang benar benar " berkualitas "

3. Sebarlah selebaran mengenai bisnis anda di berbagai tempat

4. Promosikan lewat jalur media sosial

5. Pasanglah spanduk atau banner yang " menarik "

6. perbanyaklah teman,dan promosikan usaha anda lewat mereka

33. sistem konsinyasi


konsinyasi merupakan suatu perjanjian antara dua pihak dimana salah satu pihak sebagai pemilik
barang menyerahkan barangnya kepada pihak tertentu untuk menjualnya dan kemudian akan
mendapatkan komisi tertentu. Pihak pemilik barang disebut consignor sementara pihak yang dititipi
atau menjual barang disebut dengan consignee.

34. media promosi

35. strategi pemasaran

36. evaluasi dan laporan

pengertian evaluasi adalah suatu proses identifikasi untuk mengukur/ menilai apakah suatu
kegiatan atau program yang dilaksanakan sesuai dengan perencanaan atau tujuan yang ingin dicapai.

Laporan adalah bentuk penyajian dari suatu fakta mengenai ahal yang berkenaan terhadap keadaan
ataupun suatu kegiatan.

37. pengembangan usaha


 Pengembangan Usaha adalah Tugas dan proses persiapan analitis tentang peluang
pertumbuhan potensial, dukungan dan pemantauan pelaksanaan peluang pertumbuhan usaha,
tetapi tidak termasuk keputusan strategi dan implementasi dari peluang pertumbuhan usaha.

38. laporan usaha

39.

40. Karakteristik kewirausahaan

a. Motif Berprestasi Tinggi

b. Selalu Perspektif

c. Memiliki Kreatifitas tinggi

d. Memiliki Perilaku Inovatif Tinggi


e. Selalu Komitmen dalam Pekerjaan, Memiliki Etos Kerja dan Tanggung Jawab

f. Mandiri atau Tidak Ketergantuangan

g. Berani Menghadapi Risiko

h. Selalu Mencari Peluang

i. Memiliki Jiwa Kepemimpinan

j. Memiliki Kerampilan Personal Wirausahawan Andal.

41. Perencanaan Usaha

Sebenarnya cara membuat perencanaan usaha itu mudah. Setidaknya ada 7 tahapan perencanaan
usaha yang harus Anda lakukan yaitu :

1. Membuat tujuan usaha


2. Menentukan target market
3. Pemilihan bisnis yang sesuai
4. Membuat prediksi kebutuhan pasar dan trend pasar
5. Perhitungan modal dan kebutuhan belanja usaha
6. Pembuatan rencana pemasaran

Jika Anda bisa mengikuti langkah-langkah perencanaan usaha diatas, maka Anda bisa
memaksimalkan potensi keberhasilan usaha Anda. Usaha yang direncanakan dengan baik dan usaha
yang hanya berjalan tanpa rencana tentu memiliki kualitas yang berbeda.

42. Sistem produksi


Sistem Produksi adalah satu rangkaian operasi yang mengolah atau memproses input berupa
bahan mentah (raw material), bahan setengah jadi (intermediate product), part, komponen
dan/atau rakitan (subassembly) untuk menghasilkan output bernilai tambah (value added
product) atau produk akhir (finished good) dengan mempergunakan sumber daya (resource) dari
elemen teknologi (mesin, peralatan, fasilitas produksi dan energi) dan elemen organisasi (tenaga
kerja, manajemen, informasi dan modal).

43. Keuangan pemasaran

Manajemen Keuangan adalah segala kegiatan perusahaan yang berhubungan dengan cara
memperoleh, menggunakan, serta mengelola keuangan perusahaan untuk mencapai tujuan
utama perusahaan.
Manajemen keuangan juga diterapkan dengan beberapa tujuan, yakni:

– Memaksimalkan keuntungan. Jika dalam kebijakan yang tepat, maka manajemen


keuangan dapat memaksimalkan keuntungan dalam jangka panjang.
– Menjaga Arus Kas (Cash Flow). Dalam bisnis tentu ada uang masuk dan uang keluar. Jadi
tujuan manajemen keuangan adalah untuk menjaga arus kas agar tidak terjadi ketimpangan
yakni lebih besar pengeluaran dari pemasukan.

– Mempersiapkan Struktur Modal. Dalam mempersiapkan struktur modal, maka manajer


harus menyeimbangkan pembiayaan yang dimiliki dengan dana yang dipinjam oleh
perusahaan.

– Memaksimalkan Manfaat Keuangan Perusahaan. Manajer keuangan akan mengawasi


penggunaan uang perusahaan. Anggaran dana yang digunakan untuk kegiatan yang tidak
menguntungkan perusahaan dapat dipangkas (cut).

Kemudian, dana tersebut dapat dialokasikan untuk kegiatan lain yang lebih menguntungkan
perusahaan.

– Meningkatkan Efisiensi. Dalam menjalankan bisnis, maka efisiensi perlu diperhatikan.


Dengan penyaluran dana yang tepat pada semua aspek, maka efisiensi perusahaan akan
mengalami peningkatan. Dan ini juga akan menjadi tugas manajer keuangan.

– Memastikan Kelangsungan Hidup Perusahaan. Yang pasti adanya manajemen keuangan


adalah untuk membuat perusahaan bisa bertahan pada persaingan bisnis yang sangat
kompetitif. Kesalahan penggunaan keuangan dapat mengakibatkan hal yang fatal bagi
perusahaan. Bahkan, dapat mengakibatkan kebangkrutan.

Anda mungkin juga menyukai