Anda di halaman 1dari 5

Penyusunan Perencanaan Usaha

Dalam memulai suatu usaha, perencanaan usaha menjadi salah satu hal utama yang harus
dilakukan agar sebuah usaha dapat terus berjalan dalam jangka waktu yang panjang serta
berkembang dengan baik.

a. Definisi Perencanaan Usaha


Perencanaan Usaha merupakan sebuah fungsi dari manajemen yang terkait dengan hal- hal
mengenai tujuan, prosedur, strategi, peraturan, kebijakan serta program dalam menjalankan
suatu jenis usaha.

Dari perencanaan usaha yang baik, seorang wirausaha dapat secara lebih mudah menentukan
target- target yang akan dicapainya baik itu target jangka pendek maupun jangka panjang.

Harapan dari perencanaan usaha yang baik ialah :


a. Peluang kesuksesan pada usaha baru yang akan dilakukan akan meningkat
b. Kelancaran pada setiap kegiatan operasional usaha
c. Mengidentifikasi kebutuhan dalam usaha sehingga setiap sumber dayanya dapat
dimanfaatkan dan mencapai hasil yang maksimal.
d. Usaha memiliki standar operasional sehingga setiap hal dapat dikendalikan dengan baik

Langkah- langkah yg perlu diperhatikan dalam menyusun perencanaan usaha, yaitu :


a. Menentukan tujuan dari Usaha
Hal pertama yang harus dilakukan ialah menentukan tujuan dari usaha yang akan dilakukan.
Hal ini bertujuan agar dapat memproyeksikan target yang ingin dicapai di masa depan.

Dengan menentukan tujuan usaha, seorang calon wirausaha dapat membuat "peta" yang tepat
agar tujuan yang telah dibuat dapat tercapai. Pada tahap ini pun dapat dibuat visi dan misi dari
usaha yang akan di buat agar semangat dalam mencapai target atau tujuan usaha tetap
terjaga.

b. Melakukan analisa pasar


Bisa dilakukan dengan melakukan pengecekan pada kondisi pasar. Hal ini dilakukan agar calon
wirausaha dapat lebih mengenal secara mendalam mengenai usaha yang akan didalaminya
sehingga dapat lebih mudah mendapatkan konsumen.
Analisis pasar dapat dilakukan dengan cara memperhatikan produk atau usaha sejenis yang
telah berjalan terlebih dahulu. Calon wirausaha dapat mendatangi tempat usaha sejenis
kemudian memperhatikan segala aspek baik kelemahan maupun kelebihannya untuk kemudian
dilakukan analisa dan bisa melakukan proses ATM (Amati, Tiru dan Modifikasi).

c. Menyusun Profil Usaha

1
Ini merupakan ringkasan yang menggambarkan fokus kerja dari usaha yang akan dilakukan.
Dengan menyusun profil usaha, calon wirausaha dan konsumen mendapatkan gambaran
umum mengenai bisnis termasuk rencana dalam menjalankan bisnis tersebut.

Hal yang terdapat didalam suatu profil usaha mencakup nilai, tujuan dan juga menampilkan
mengenai keahlian serta kelebihan usaha.

d. Mencatat hal- hal yang diperlukan dalam usaha


Beda jenis usaha, tentu berbeda pula kebutuhannya. Oleh karena itu, calon wirausaha harus
mencatat apa saja hal- hal yang dibutuhkan pada usahanya tersebut, seperti misalnya
peralatan, bahan sampai dengan sumber daya lainnya, termauk sumber daya manusia atau
karyawan yang diperlukan.

e. Menghitung rincian modal


Modal merupakan suatu hal yang sangat penting dalam membuka usaha maka modal harus
direncanakan sebaik mungkin. Perincian modal yang tepat dan akurat harus dilakukan agar
usaha dapat berjalan dengan lancar.

Yang pertama harus diperhitungkan ialah modal awal. Modal awal merupakan sejumlah dana
yang dikeluarkan saat calon wirausaha memulai sebuah usaha. Modal awal ini terdiri dari tiga
jenis,yaitu :

Modal investasi : modal ini mencakup dana yang dipakai untuk membeli barang modal dengan
harapan dana tersebut dapat kembali.
Modal kerja : modal ini merupakan dana yang digunakan untuk membiayai semua kegiatan
bisnis agar dapat berjalan sesuai rencana.
Modal operasional: merupakan dana yang setiap bulan harus Anda keluarkan untuk
operasional usaha, terlepas dari barang dagangan laku atau tidak.

f. Rencanakan strategi pemasaran


Hal yang tak kalah pentingnya ialah merencanakan strategi pemasaran. Strategi pemasaran
merupakan suatu cara untuk mengenalkan serta memasarkan produk kepada konsumen.
Strategi pemasaran yang dibuat haruslah menarik konsumen sehingga konsumen mengenal
produk atau usaha yang sedang berjalan dan dapat meningkatkan angka penjualan, menambah
konsumen loyal serta menjadi acuan dalam merencanakan strategi penjualan selanjutnya.

g. Melakukan evaluasi yang terjadwal


Dalam menjalankan usaha, haruslah dilakukan evaluasi- evaluasi agar usaha yang dijalankan
dapat berjalan lancar dan berjangka panjang. Oleh karena itu perlu dilakukan pengaturan
jadwal evaluasi yang signifikan agar wirausahawan dapat mengetahui apakah usahanya
bertumbuh dengan baik dan dapat menentukan langkah selanjutnya dari hasil evaluasi tersebut.

Peluang Usaha Berdasarkan SWOT

2
Salah satu cara melakukan analisis peluang usaha adalah dengan menggunakan metode
analisis peluang usaha SWOT.
Analisis peluang usaha SWOT merupakan singkatan dari Strength (Kekuatan), Weakness
(Kekurangan), Opportunity (Kesempatan), dan Threat (Ancaman).

Strength dan Weakness merupakan faktor yang berasal dari dalam perusahaan, sedangkan
Opportunity dan Threat merupakan faktor yang timbul dari luar perusahaan yang tentunya tidak
dapat dikontrol.
Meskipun begitu, Opportunity dan Threat dapat diprediksi dan ditelaah apabila melaksanakan
analisis peluang usaha secara mendalam.
Tahap awal dalam penyusunan strategi usaha berdasarkan analisa SWOT adalah dengan
menaksir kekuatan, kelemahan ancaman dan peluang usaha yang akan dijalankan.

Empat komponen analisa SWOT, yaitu :


1. Strength (kekuatan)
Strength atau kekuatan yang dimaksud adalah keunggulan produk barang atau jasa dari usaha
yang akan dijalankan maupun kondisi atau situasi yang merupakan kelebihan atau kekuatan
perusahaan. Kekuatan itu bisa berupa kualitas produk, harga, bahan dan sebagainya.

2. Weakness (kelemahan atau kekurangan)


Kondisi atau situasi yang merupakan kelemahan atau kekurangan dari sebuah usaha, seperti
kurangnya sumber daya, modal, harga bahan, sulitnya akses perdagangan, harga kemasan
dan sebagainya. Analisis kelemahan ini sangatlah penting karena akan membantu wirausaha
untuk segera mencari solusi dalam mengatasi kekurangan yang dimiliki usaha tersebut.

3. Opportunity (peluang)
Menganalisis peluang bertujuan untuk memudahkan wirausaha dalam mengembangkan
usahanya dengan menonjolkan keunggulan produk barang atau jasa yang ditawarkan atau
membuat terobosan dan inovasi dari produk barang atau jasa agar lebih unggul dibandingkan
pesaing, sehingga usahanya berkembang dengan pesat. Selain itu, dengan analisis peluang
dapat memberi gambaran kepada wirausaha untuk menetapkan suatu daerah baru dalam
pengembangan usaha.

4. Threat (Ancaman)
Ancaman merupakan suatu kondisi atau situasi yang dapat menyebabkan kemunduran dari
usaha yang dijalankan. Cara menganalisis ancaman adalah dengan mengkaji faktor internal
dan eksternal yang dapat menjadi masalah bagi usaha yang akan atau sedang dijalankan.
Ancaman tersebut dapat berupa, inovasi baru dari produk barang atau jasa pesaing, sumber
daya manusia, semakin meningkatnya bahan baku, dan sebagainya.

analisis SWOT dapat dimanfaat untuk membantu proses perencanaan hingga pelaksanaan
rangkaian tahap bisnis, yaitu :
1. Bagaimana caranya agar dapat memanfaatkan kekuatan (strengths) sehingga
menghasilkan keuntungan melalui peluang (opportunities).

3
2. Bagaimana strategi yang harus diambil untuk mengatasi kelemahan (weaknesses)
perusahaan yang berisiko mencegah datangnya keuntungan sekaligus berpotensi
mendatangkan kerugian.
3. Bagaimana cara yang tepat agar dapat memanfaatkan kekuatan (strengths) yang dimiliki
oleh perusahaan sehingga bisnis yang dijalankan mampu menghadapi dan menyelesaikan
ancaman (threats) yang ada maupun yang mungkin akan timbul.
4. Apa langkah yang harus diambil untuk mengendalikan dan mengatur kelemahan
(weaknesses) perusahaan yang berisiko dalam memicu ancaman (threats) dalam menjalankan
bisnis.

Contoh analisis SWOT dalam Usaha Salad Buah, yaitu :


1. Strength (Kekuatan)
- Salad buah adalah produk yang terjaga kualitasnya dan cita rasanya melalui
bahan-bahan olahan buah yang segar dan enak.
- Kemudahan dalam pembuatan sehingga biaya operasional produksinya relatif murah.

2. Weakness (Kelemahan)
- Sudah banyak produk serupa yang ada di masyarakat, sehingga harus lebih inovatif,
kreatif dan berani dalam berkembang.
- Produk makanan tidak tahan lama, harus segera dikonsumsi agar dapat menjaga
kesegarannya, sehingga produk ini tidak bisa dikirim ke luar kota.

3. Opportunity (Peluang)
- Plating topping yang eye-catching sehingga mampu menarik perhatian
konsumen/pelanggan.
- Harga bahan mentah yang relatif murah dan mudah untuk didapatkan.
- Pangsa pasar yang besar mengingat salad buah adalah dessert yang pas di berbagai
waktu, terutama bagi pelanggan/konsumen yang mencari makanan yang segar dan
menyehatkan.

4. Threats (Ancaman)
- Bahan buah untuk produk salad buah memiliki tingkat keawetan kesegarannya
masing-masing, sehingga harus mampu mengolahnya dengan baik. Apabila tidak
mampu untuk menjaga kualitas dan cita rasa, dikhawatirkan konsumen/pelanggan akan
beralih ke kompetitor lain.

Komponen-Komponen Penting yang harus Diperhatikan dalam Penyusunan Perencanaan


Usaha Makanan Khas Daerah
1. Deskripsi Bisnis
Deskripsi bisnis merupakan komponen perencanaan usaha yang bertujuan untuk menjelaskan
secara singkat mengenai bidang usaha yang akan dijalankan beserta potensi produk dan
kemungkinannya untuk bertahan dan berkembang di masa depan.
2. Strategi Pemasaran Dalam Perencanaan Usaha

4
Strategi pemasaran akan diambil dari hasil analisa pasar yang telah dilakukan dengan cermat.
Analisa pasar menjadi kunci dan kekuatan yang harus digunakan untuk menciptakan target
pembeli yang maksimal.
3. Analisa Pesaing
Analisa pesaing merupakan digunakan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan pesaing
(kompetitor) dalam satu pasar yang sama. Setelah menemukan kekuatan dan kelemahan dari
produk kompetitor, maka perusahaan dapat mencari strategi untuk memasarkan produk dengan
cara yang berbeda, namun lebih efektif.
4. Desain Pengembangan
Desain pengembangan diperlukan oleh perusahaan untuk menunjukkan tahap perencanaan
produk, grafik pengembangan dalam konteks produksi, dan penjualan. Selain itu, desain
pengembangan juga akan digunakan untuk mengetahui rencana usaha ke depan dan sebagai
alat mengambil keputusan yang akan mempengaruhi rencana pembiayaan usaha.
5. Rencana Operasional dan Manajemen
Rencana operasional dan manajemen dibuat dalam komponen perencanaan usaha untuk
menjelaskan suatu usaha akan berjalan dan berkelanjutan.
6. Rencana Pembiayaan
Faktor pembiayaan menjadi unsur penting dalam usaha yang mengatur untuk menentukan asal
modal usaha (sumber dana), aktiva, dan untuk mengatur anggaran agar efisien.
Rencana pembiayaan yang baik akan menyebabkan usaha dapat berjalan lancar dan berguna
sebagai tahap awal dalam neraca lajur laporan keuangan perusahaan nantinya.
Faktor pembiayaan membutuhkan beberapa unsur keuangan seperti laporan keuangan
perencanaan usaha, laporan arus kas perencanaan usaha, laporan neraca perencanaan usaha,
analisis pengembalian modal untuk usaha, dan lain sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai