Anda di halaman 1dari 30

Dr. Irmayani Noer, S.P. M.Si.

PENYUSUNAN RENCANA BISNIS PANGAN


BERBASIS KEWIRAUSAHAAN
Aneka bisnis
pangan
olahan
Apa itu Business Plan?
 Business Plan merupakan suatu dokumen yang menyatakan
keyakinan akan kemampuan sebuah bisnis untuk
memproduksi dan menjual barang atau jasa dengan
keuntungan yang memuaskan dan menarik bagi penyandang
dana.
 Merupakan dokumen tertulis yang menjelaskan rencana
perusahaan/pengusaha untuk
 memanfaatkan peluang-peluang usaha (business
opportunities) yang terdapat di lingkungan eksternal
perusahaan,
 menjelaskan keunggulan bersaing (competitive advantage)
usaha,
 menjelaskan berbagai langkah yang harus dilakukan untuk
menjadikan peluang usaha tersebut menjadi suatu bentuk
usaha yang nyata.
 mengungkapkan daya tarik dan harapan sebuah bisnis
RENCANA BISNIS
1. What: Produk/komoditas apa
2. Why: Mengapa produk tersebut dipilih
3. How: Bagaimana memproduksinya
4. Who: Siapa pasarnya/pembelinya
5. When: Kapan waktu produksi itu
6. Where: dimana lokasi produksi
dimana bisnis akan dilakukan?
Tahap-Tahap Penyusunan
Business Plan
1. Tahap Ide usaha
 Ide adalah sesuatu yang muncul dan
berkembang di dalam benak pikiran manusia.
 Ide laksana sebuah bola salju semakin lama ide
tersebut bergulir di dalam benak pengusaha
maka ide tersebut akan semakin tumbuh
membesar dan memberikan motivasi yang lebih
kuat bagi pengusaha,untuk meneliti dan
mewujudkan ide tersebut.
2. Tahap Perumusan Konsep Usaha
 Untuk mewujudkan ide usaha menjadi kenyataan
maka ide usaha harus dirumuskan menjadi konsep
usaha.
 Konsep usaha adalah penjabaran suatu ide usaha ke
dalam dimensi-dimensi bisnis yang relevan.
 Misalnya pengusaha memiliki ide usaha mendirikan
rumah makan,maka dia harus menjabarkan ide
tersebut ke dalam konsep usaha yang jelas menjadi
dimensi-dimensi usaha yang lebih detail.
3. Tahap Study Kelayakan Usaha/ Feasibility Study
 Tahap selanjutnya adalah konsep usaha
tersebut terlebih dahulu harus dinilai
kelayakan usahanya.
 Berbagai faktor yang harus dipertimbangkan
di dalam melakukan analisis kelayakan usaha
dari suatu rencana usaha baru yang mencakup
aspek-aspek :
a. Kelayakan Pasar dan pemasaran
 Potensi pasar, market share.
 Produk, harga, distribusi, promosi
 Segmenting,Targeting, Positioning (STP)
b. Kelayakan Operasional/ teknis
 Pasokan bahan
 Proses produksi
 Mesin dan peralatan
 Kebutuhan tenaga skill /unskill
c. Kelayakan manajemen clan organisasi
 Design organisasi
 Kebutuhan staf
d.Kelayakan Keuangan
 Kebutuhan modal dan sumber pendanaan
 Proyeksi arus kas, laba rugi
 Analisis kelayakan berdasarkan kriteria NPV,IRR,PI,PP,dil
 Posisi dalam persaingan
 Ancaman pendatang baru,pemasok dll
4. Tahap Penyusunan Rencana Bisnis
Apa saja yang harus masuk dalam
business plan?
1. Executive Summary:
Satu atau dua halaman yang menjelaskan tentang
usaha Anda, termasuk sasaran bisnis, operasional,
upaya pemasaran dan model pendapatan.
Pastikan bagian ini ditulis dengan ringkas.
2. Business Description:
Apa yang perusahaan Anda akan lakukan?
Bagaimana hal itu akan membuat keuntungan?
3. Local Market and Competitive Landscape: Sebuah bagian
penting dari rencana ini. Evaluasi persaingan se objektif mungkin
dan kemudian gambarkan bagaimana Anda berencana untuk
membuat bisnis Anda berbeda dari bisnis yang lainnya.
4. Product or Service: Jelaskan tentang bagaimana produk Anda atau
layanan Anda bisa bekerja.
5. Sales, Marketing and Promotion: Menjelaskan bagaimana Anda
akan menginformasikan pasar tentang perusahaan Anda dan cara
Anda membangun brand awareness. Jelaskan juga tentang
pengembangan website, iklan, public relations (media tradisional dan
sosial), trade show attendance, pengambilan sampel dan promosi
penjualan yang akan Anda lakukan.
6. Manajemen: Jelaskan siapa saja yang akan menjalankan usaha
Anda, dan tingkat pengalaman mereka. Termasuk biografi
singkat dari partner dan tim inti Anda.
7. Financial Data: Membuat analisis B/C rasio.
8. Investasi: Berapa banyak uang yang Anda masukkan ke dalam
usaha? Hal ini penting untuk memberikan perkiraan penjualan
dan pendapatan bagi investor yang mengharapkan
pengembalian modal.
9. Lampiran: termasuk dokumen pendukung business plan,
seperti semua penelitian yang telah dilakukan, diagram dan
grafik, logo dan gambar lainnya, referensi, dll.
Model Bisnis vs Bisnis Plan
 Aplikasi Konsep Model Bisnis

 Business model merupakan langkah awal bagi calon


entrepreneur untuk menganalisis lebih lanjut mengenai
konsep bisnisnya yaitu business plan.
 Business model, merupakan suatu alat yang dapat digunakan
oleh calon entrepreneur untuk dapat melakukan inovasi-
inovasi dalam bisnis. Permasalahan yang sering terjadi bagi
calon entrepreneur adalah kesulitan untuk mengidentifikasi
bisnisnya dan adanya ketakutan untuk menghadapi risiko
kegagalan di dalam menjalankan bisnisnya.
 Permasalahan untuk mengidentifikasi bisnis, dapat terilihat
dari adanya banyaknya bisnis baru yang mengalami kesulitan di
dalam menghadapi persaingan dengan perusahaan yang telah
mapan.
 Sebagai contoh, sekarang ini banyak bermunculan rumah
makan yang menawar berbagai macam makanan.
Permasalahan yang muncul dari kasus ini adalah, jika seorang
calon entrepreneur akan memasukkan bisnisnya pada industri
bisnisnya, maka yang menjadi pertanyaan adalah,
 apakah bisnisnya akan mampu bertahan dalam persaingan
bisnis yang ada?,
 faktor apakah yang harapkan supaya bisnisnya dapat bertahan
dan memenangkan persaingan bisnis yang telah ada?
 Secara teoritis, untuk menciptakan ide suatu bisnis, harus
didasarkan pada dua hal, yaitu: a) permasalahan yang ada di
masyarakat [pada umumnya untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat], dan b) menciptakan hal baru pada masyarakat
[dalam hal ini adalah menciptakan kebutuhan baru bagi
masyarakat]. Penciptaan ide bisnis, pada umumnya,
diciptakan berdasarkan untuk menyelesaikan permasalahan
yang di masyarakat, yakni bagaimana untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat yang komplek.
 Sebagai contoh, salah satu kebutuhan pokok manusia adalah makanan.
Untuk memenuhi kebutuhan pokok tersebut, maka pelaku bisnis
berlomba-lomba untuk memenuhi kebutuhan tersebut dengan cara
mendirikan atau membuat tempat makan (warung makan, restoran,
lesehan, dll). Penciptaan ide bisnis dengan menggunakan cara ini,
lebih dikenal sebagai “follower”, yakni penciptaan ide bisnis hanya
mengikuti ide bisnis yang sudah ada. Contoh dari tipe penciptaan ide
bisnis sebagai “follower” adalah pelaku bisnis yang bergerak di bidang
pemenuhan kebutuhan pokok manusia, yakni makanan. Ide
penciptaan bisnis penyediaan makanan ini sudah ada sejak lama, dan
pelaku bisnis yang ada sekarang hanya mengikuti pola bisnis yang
sudah ada. Pelaku bisnis yang hanya bisa sebagai “follower”, maka
bisnisnya akan sulit bersaing dan memenangkan persaingan bisnis
terhadap pelaku bisnis yang telah mapan.
 Untuk bisa bersaing di dalam industri ini, maka pelaku bisnis
harus bisa menonjolkan “value proposition” yang ditawarkan
dalam produk. Value proposition dari produk yang
ditawarkan kepada masyarakat merupakan produk yang dapat
memberikan nilai tambah bagi masyarakat. Untuk
menganalisis “value proposition” dari produk yang ditawarkan,
maka analisis yang relative dapat menjangkaunya adalah
business model dibandingkan dengan business plan.
Perbedaan antara Business Plan dan
Business Model
 Business plan: Konsep untuk merumuskan atau
mendeskripsikan urutan bisnis seperti deskripsi bisnis, jenis
pelanggan, persaingan dan fasilitas diperlukan untuk
menjalankan suatu bisnis.
 Business model: Konsep yang menyederhanakan suatu konsep
bisnis yang digambarkan dalam satu lembar kertas kerja yaitu
Business model canvas. Business model canvas terdiri dari
sembilan (9) elemen yaitu Customer Segments, Customer
Relationship, Channels, Value Propositions, Key Activities,
Key Resource
 Business plan: Konsep untuk merumuskan atau
mendeskripsikan urutan bisnis seperti deskripsi bisnis, jenis
pelanggan, persaingan dan fasilitas diperlukan untuk
menjalankan suatu bisnis.
 Business model: Konsep yang menyederhanakan suatu konsep
bisnis yang digambarkan dalam satu lembar kertas kerja yaitu
Business model canvas. Business model canvas terdiri dari
sembilan (9) elemen yaitu Customer Segments, Customer
Relationship, Channels, Value Propositions, Key Activities,
Key Resource
Analisis SWOT

 analisis SWOT merupakan metode perencanaan suatu


strategi dengan mempertimbangkan sekaligus mengevaluasi 4
komponen utama, yaitu:
 1. Strengths
 2. Weaknesses
 3. Opportunities
 4. Threats
 1. Strengths
Komponen dalam analisa SWOT yang pertama adalah strengths
atau bisa kita artikan sebagai kekuatan. Dari sini kita bisa
melihat seberapa jauh faktor yang menjadi kekuatan dalam
bisnis atau proyek yang sedang kita kerjakan.

 2. Weaknesses
Komponen dalam analisa SWOT yang kedua adalah weakness
atau bisa kita artikan sebagai kelemahan. Dari sini kita bisa
melihat seberapa jauh faktor yang menjadi kelemahan dalam
bisnis atau proyek yang sedang kita kerjakan.
 3. Opportunities
Komponen dalam analisis SWOT yang ketiga adalah
opportunities atau bisa kita artikan sebagai peluang. Dari sini
kita bisa melihat seberapa jauh faktor yang menjadi peluang
dalam bisnis atau proyek yang sedang kita kerjakan.

 4. Threats
Komponen dalam analisis SWOT yang keempat adalah
opportunities atau bisa kita artikan sebagai ancaman. Dari sini
kita bisa melihat seberapa jauh faktor yang menjadi ancaman
dalam bisnis atau proyek yang sedang kita kerjakan.
tabel matriks dari empat elemen SWOT.
Contoh analisis SWOT UMKM
Contoh analisis SWOT dalam usaha
kedai kopi
 Melalui gambaran di atas ditemukan bahwa usaha kedai kopi memang amat
bertumbuh seiring dengan minat konsumen yang tinggi. Namun, di balik
beberapa kelemahan dan ancaman masih ditemukan beberapa hal yang dapat
menguntungkan pemilik usaha kedai kopi.

 Misalnya, adanya korelasi antara W-2 dan O-3 yang memungkinkan adanya
minimalisasi biaya sewa kedai dalam ukuran besar dengan mengubahnya lebih
mampat dan memaksimalkan penjualan daring.

 Selain itu juga ada korelasi antara S-1 dan T-2 di mana kualitas bahan yang
digunakan pemilik usaha lebih baik, meski varian lebih sedikit. Untuk itu dapat
dilakukan inovasi varian kopi yang tetap berkualitas dan menarik pelanggan.

 Demikian bagaimana analisis SWOT dapat digunakan dalam merintis maupun


mengembangkan bisnis, mulai dari usaha kecil hingga menengah.

Anda mungkin juga menyukai