Anda di halaman 1dari 9

MERENCANAKANUSAHADAN MENGUJIKELAYAKANUSAHA

Fuad
Ld. Ali Amran
Ld. Hakim
Nurfani
Fitriani

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KENDARI
2016

PEMBAHASAN
MERENCANAKAN USAHA
Merencanakan usaha haruslah didahului dengan memahami tuntutan stakeholders (mereka yang
berkepentingan dan terkait dengan usaha kita) serta tujuan kita bersama. Analisis pasar dan
analisis kemampuan kita serta tujuan yang ingin kita capai menghasilkan strategi usaha.
Proses berenterpeneur adalah proses untuk menciptakan usaha baru (enterprenurial : the process through
wich a new venture is created by an entrepreneur). Pada prinsipnya ada empat langkah yang harus dilalui
oleh seorang entrepreneur, yaitu :
1. Identifikasi dan evaluasi peluang usaha (identification and evaluation of opportunity : opportunity
identification is the process by ich an entrepreneur comes up with the opportunity for a new
venture)
2. Merencanakan rencana bisnis (development business plan : the description of the future direction
of business). Gunakan diagram enam kata (5W 1H)
3. Menetapkan sumber daya (determination of resources), mencakup : SDM, teknologi, fasilitas.
4. Manajemen entrepreneurship (management of the resulting enterprise).
Aplikasi dari fungsi manajemen yang efektif.
Ada tiga (3) kata kunci memulai usaha (tip dari Purdi Chandra, pemilik primagama Group) :

BODOL (Berani, Optimis, Pakai duit Orang lain),


BOTOL (berani, optimis, pakai tenaga orang lain),
BOBOL (Berani, optimis, pakai system Bisnis Orang lain)

Tung Desem Waringin (2008) memberikan 4 cara menjadi kaya melalui pemasaran :
1. Anda mempunya produk dan jasa, kemudian anda jago menjual, maka bisa untung banyak dan
kaya
2. Anda tidak mempunyai produk dan jasa. Anda bisa jadi orang tengah (makelar/ broker,
distributor/agen) dan anda jago menjual , anda bisa untung banyak dan kaya.
3. Anda jago menjual dan marketing, anda menjadi konsultan, menerima bayaran besar, komisi bagi
hasil, mendapatkan saham. Anda jadi kaya.
4. Karena anda jago marketing dan negosiasi, anda beli perusahaan yang tidak laku, anda perbaiki
perusahaan tersebut, anda jual sahamnya sebagian atas semua dengan harga yang lebih tinggi,
akhirnya dengan jalan ini anda menjadi kaya.
Dengan ini pemasaran merupakan sarana menjadi kaya melalui keempat cara di atas :

Mulai dengan sebuah mimpi


Mencintai produk atau jasa yang ingin diproduksi /dijual.
Mempelajari dasar bisnis
Berani mengambil resiko (risk taker) dan berani menghadapi kegagalan
Berani belajar dari pengalaman (dari diri sendiri dan atau orang lain)

Bertekad bulat dan mau bekerja keras dan memimpin


Bersikap positif (memiliki 7 kebiasaan jadi orang yang efektif, covey S.R)
Jadilah Proaktif; Mulailah dengan Tujuan Akhir; Dahulukan yang Utama; Berpikir
Menang-Menang; Berusaha memahami dulu, baru dimengerti; Bersinergi; Mengasah
Gergaji
Memutuskan dan mengerjakan sekarang

Beberapa tips tahap awal menjadi enterpreneurship dengan keterbasan modal atau tanpa modal:
1.

Jika Anda merasa diri Anda cukup kreatif dan menyukai hal-hal baru, Anda bisa memulai usaha
Anda dengan menciptakan produk sesuai dengan keahlian dan kreativitas Anda. Memang akan
membutuhkan modal untuk membeli atau mendapatkan bahan baku.

2.

Tidak memiliki kreativitas cukup untuk memproduksi barang? Jadilah seorang reseller dengan
menjual kembali barang-barang produksi orang lain kepada konsumen.

3.

Pilihan lain selain menjadi seorang reseller adalah membantu menemukan orang yang
membutuhkan produk dengan orang yang memiliki kreativitas dalam memproduksi produk

4.

tersebut.
Jasa juga bisa menjadi produk yang diinginkan oleh konsumen. Jika Anda memiliki kemampuan
di bidang jasa seperti mengajar atau memberikan layanan konsultasi. mengapa tidak Anda beri

5.
6.

harga untuk kemampuan Anda sendiri?


Memiliki ide bisnis namun tidak memiliki modal? Cari investor!
Sistem dropship juga bisa menjadi pilihan bisnis tanpa modal besar yang bisa Anda lakukan.
Hampir sama seperti reseller,namun Anda tidak perlu meluangkan tempat untuk menampung

7.

barang dagangan.
Tips terakhir untuk mendapatkan modal agar bisa mendirikan bisnis adalah dengan meminjam
uang kepada bank.

(sumber harian kompas)


1. Perencanaan usaha
Pilihlah usaha yang sesuai. Beberapa sumber ide usaha dari hasil penelitian LPPM sebagai berikut :
Berdasar pekerjaan dan pengalaman terdahulu sekitar 43%
Hobi dan kesukaan 18%
Karena manfaatkan peluang 10%
Berdasar pendapat orang lain 8%
Pendidikan dan kursus 6%
Bisnis keluarga 12%
Lain lain 3%
2. Perencanaan strategi wirausaha
Ada beberapa kiat untuk menyusun strategi usaha, yaitu :
1) Pilih bisnis yang sesuai, dimana ada passion
2) Mulailah dengan kekuatan yang ada
3) Maksimalkan peluang bisnis yang ada

Beberapa makna dari passion :

Passion (hasrat dan kecintaan) adalah segala sesuatu yang membuat hidup kita menjadi begitu
antusias, membuat kita sungguh sungguh melakukannya (well focused).
Passion adalah segala sesuatu yang dapat menyebabkan kita bersedia kerja keras (work hard).
Passion adalah segala sesuatu yang dapat memotivasi kita untuk melakukannya (great motivator)
Passion adalah segala sesuatu yang terjadi dalam diri kita, yaitu sesuatu yang dapat kita nikmati
dan tidak merasa tertekan karenanya (enjoy, love)

3. Audit usaha
Audit usaha ialah mempelajari keberhasilan dan kegagalan usaha dari berbagai sudut pandang. Sudut
pertama dari faktor lingkungan internal organisasi yang berupa kekuatan dan kelemahan organisasi
(sumber daya, teknologi, informasi) dan sudut kedua ialah faktor lingkungan eksternal organisasi
yang berupa ancaman (adanya pesaing dan kebijakan lingkungan eksternal organisasi yang berupa
ancaman (adanya pesaing dan kebijakan Negara) dan peluang usaha yang berupa pasar sasaran.
Dalam perencanaan program, proyek dikenal dengan sebutan analisis situasi.
4. Strategi
a. Strategi SWOT
Dasar pemikiran strategi SWOT, dimana S dan w pada organisasi, sedangkan O dan T ada
dilingkungan organisasi.
Strengthls and weaknesses dari factor internal :
Production costs (biaya reproduksi)
Marketing skills (Keterampilan pemasaran)
Employee Capabillities (kemampuan SDM)
Financial resources (sumber daya keuangan0
Available technology (ketersediaan teknologi)
Company/ brand image (reputasi, citra usaha)
Opportunities and Threats dari factor eksternal

Social and psycography (selera, kebiasaan, budaya pasar)


Demographic (jenis kelamin, umur)
Economic (kemampuan dan kemauan membayar)
Technologi Changes (perubahan dan perkembangan teknologi)
Political / legal (kebijakan politik)
Competitor and competitive market (pesaing dan tingkat kompetisi)

b. Strategi ansoff
Strategi ini cocok untuk usaha yang sedang berjalan. Matriks ansoff sebagai matrik utama.
Matriks ini juga disebut sebagai strategic opportunity. Matriks ini dapat digunakan sebagai sarana
pmbantu dalam menetapkan sasaran pemasaran. Ansoff menetapkan empat alternative tindakan
yang mungkin bagi perusahaan dalam penetapan sasaran :
Penetrasi pasar : menjual produk yang ada ke pasar yang sudah ada. Tujuan
meningkatkan pangsa pasar (market share) dari pasar yang ada.
Perpanjang pasar : memperpanjang atau memperluas produk yang ada ke pasar yang ada
(attract new customers to existing products0

Pengembangan produk : mengembangkan produk baru untuk pasar yang ada (create new
products for present markets)
Diversifiksi : mengembangkan produk baru untuk pasar baru (introduce new products
into new markets)

Sebuah ide bisnis tanpa realisasi (proaktif) akan membuat orang menjadi tukang mimpi atau suka
berangan angan, yang akhirnya menjadi frustasi, bukan prestasi, lihat kembali modal dasar wirausaha ;
drteam big, strat small, act now.
Untuk merealisasi ide usaha yang clink, diperlukan kosep usaha dan perencanaan mengenai sasaran,
strategi, dan rencana usaha yang efektif. Secara konvensional, perencanaan usaha selalu dimulai dengan
analisis situasi dengan teknik SWOT (Strenght, Weakness, Opportunity, treath) yang meliputi pemahan
kekuatan dan kelemahan si wirausahawan dan pemahaman peluang serta anacaman diluar diri
wirausahawan.
5. Model Usaha
Model 1 :Alur Tindakan wirausaha pada pasar kompetitif
Pada persaingan yang sangat kompetitif, maka setiap entrepreneur memasarkan barang / jasa yang
sama (komoditif). Pasar kompotitif umumnya kualitas dan harga tidak menjadi perhatian karena
semua sudah bias menyajikan mutu dan harga relative sama. Oleh karena itu, keuntungan bagi setiap
entrepreneur relative normal dan minimal.
Seorang entrepreneur sejati selalu berkreasi, menciptakan peluang/ terobosan baru berupa produk /
jasa baru yang tidak diperhatikan oleh entrepreneur lainnya. Peluang baru diluar barang / jasa
komoditi dikenal sebagai niche (celah).
3 Tip Prencanaan Afektif
1) Masa inkubasi biarkan dulu ide anda mengendap. semakin matang ide, semakin mantap juga
perencanaan karena dihayati benar.
2) Analisis SWOT tentukan peluang mana yang dapat diraih sebagai sasaran. mendayagunakan
kekuatan yang mana?
3) sasaran jelas, realistik, dan menggairahkan : sasaran perlu direnungkan, dibayangkan, dan
diidamkan semenarik mungkin, sehingga menggairahkan minat pelaku dan kawan untuk
mewujudkan melalui strategi dan rincian tindakan yang dijiwai benar sampai berhasil (Smart :
Specific, Measurable, Attainable, Relevant, Time Bound).
Model 2 : tindakan yang bertolak dari lingkungan usaha
Dalam suatu lingkungan usaha pasti ada wirausaha yang memiliki market share (pangsa pasar) lebih
tinggi dibandingkan dengan para pesaingnya. Pangsa pasar (proporsi pasar yang dimiliki
dibandingkan dengan pesaing) lebih dari 50% disebut pemimpin pasar (market leader). Lingkungan
usaha dimana pemimpin pasar pengikut (follower) untuk merebut pasarnya.
Pasar pengusaha tradisional atau pengusaha yang merasa mapan biasanya tidak aktif dalam
pemasaran. Dan sasarannya adalah merebut pangsa pasar.
Model 3 : Tindakan yang bertolak dari perubahan

Perubahan dapat terjadi karena tuntutan internal atau dari perubahan lingkungan eksternal (kebijakan
pemerintah, globalisasi, perubahan selera pasar, adanya pesaing baru). Setiap perubahan akan terjadi
dua kemungkinan, yaitu (1) adanya peluang baru untuk berwirausaha , (2) adanya baru entrepreneur.
Tip
Urutan prioritas dalam persaingan :
1) Quality :
Bila mutu produk sama, maka yang dipersaingankan berikutnya adalah :
2) Price (harga barang/ jasa)
Bila mutu dan harga sama , maka yang perlu dipersaingan adalah
3) Delivery (cara penyampaian)
Misal, kecepatan pelayanan , kemudahan akses, keramahan, sopan santun saat pelayanan.
Bila semua di atas sama, maka yang dipersaingkan adalah ;
4) Service (layanan tambahan)
Misal, cara pembayaran, pelayanan pascajual. Bila semua juga telah dilampaui dan sama,
maka yang dipersaingkan adalah :
5) Moral (hal yg terkait dengan aspek etika dan moral budaya)
misal, rumah sakit kharismatik agama harus menonjolkan kekhasan budayanya.

MENGUJI KELAYAKAN USAHA


1. TUJUAN STUDI KELAYAKAN
a. Tujuan dan kajian Studi Kelayakan
Studi kelayakan untuk menilai apakah secara financial, sumber daya yang dimiliki, taget pasar,
dan manajemen sudah cukup memadai, bila usaha tersebut akan dilaksanakan. Secara terinci
aspek yang dikaji dalam menguji kelayakan usaha ialah :
Aspek pasar dan pemasaran (marketing)
Aspek teknis dan teknologi (teknologi produksi, operasi layanan)
Aspek manajemen dan organisasi (sumber daya manusia : knowledge, skill)
Aspek hukum dan perizinan
Aspek dan keuangan

b. Kerangka konsep studi kelayakan usaha


Masa lalu
masa kini
masa depan
Lingkungan Luar

Social
Perilaku , nilai,
dan norma

Ekonomi
Pesaing,
Pasar
potensi

Pemerintah
Kebijakan ,
penyelenggara
pemerintah,
perpajakan,
Sumber daya
Kekuatan,Kelemahan,
&
enterpreneurship
Pemasaran
Produk jaringan
distribusi
Jajaran
penjualan

Produksi
Pabrik
Rs, klinik
apotik

Manajemen
Pengalaman
kemampuan, strategi
kebijakan
Keuangan
Modal uang
modal kerja
kemampuan
laba

Akuarting
System
prosedur
pengendalian
pelaporan

Teknologi
Survey pasar
pengembangan pra
sarana alat kedokteran

Alarm
Suhu udara,
kelembaban, topograf

Kerangka Konsep penyusunan studi kelayakan


c. Aspek pasar dan pemasaran
Studi kelayakan dimulai dengan audit pasar dan pemasaran dengan menganalisis.
Faktor lingkungan usaha eksternal (pasar)
Perkembangan dan tren pertumbuhan pasar (jumlahcalon pembeli/pengguna, kategori
kebutuhan dan permintaan). Proyeksi kunjungan rawat jalan, BOR, laba rugi.
Kebijakan pemerintah (dapat diantisipasi adanya peluang baru)
Pertumbuhan ekonomi dan sosial masyarakat (perilaku konsumen : faktor penentu
keputusan membeli).
Pesaing (pertumbuhan penawaran dan perilaku pesaing, kekuatan dan kelemahan).
Perkembangan teknologi.
Factor diri entrepreneur (internal)
Kemapuan manajemen (kemampuan produksi, pemasaran, akuntansi, keuangan).
Kemampuan sumber daya manusia (keterampilan, kapasitas SDM) dan nonmanusia
(sarana prasarana, teknologi).
Visi misi organisasi dan budaya.
d. Aspek teknik dan teknologi
Materi yang dikaji antara lain tata letak dan tata ruang sarana prasarana, jenis produk / jasa
yang dijual , proses produksi /layanan, kecanggihan alat kedokteran yang akan digunakan ,
analisis dampak lingkungan.
e. Aspek manajemen dan organisasi
Materi yang dibahas meliputi struktur organisasi, analisis pekerjaan, deskripsi pekerjaan,
kualifikasi tenaga kerja, proses rekrumen dan seleksi , serta system pengembangan SDM dan
kompensasi. System informasi rumah sakit (pasien, keuangan , tenaga, dll).
f.

Aspek hokum dan legalitas


Aspek ini mengkaji bentukbadan hukum usaha, perizinan, dan rencana anggran dasar usaha.

g. Aspek ekonomi dan keuangan


Aspek ekonomi dan keuangan membahas tentang kebutuhan modal dan investasi yang diperlukan
dalam pendirian , upaya pelayanan usaha yang direncanakan, kemudian merangkumnyanya dalam
bentuk akuntasi keuangan (laporan keuangan : neraca, laba rugi, cash flow), kemudian
menganalisis untuk menentukan kelayakan usaha.
Materi yang dikaji meliputi :
a) Perkiraan modal
b) Perkiraan biaya investasi
c) Perkiraan bi9aya satuan layanan/ produk dan pengembalian invstasi
d) Perkiraan laba rugi , neraca
e) Sumber pembiayaan
f)

h. Isi studi kelayakan


Isi studi kelayakan umumnya berisi hal hal sebagai berikut :
Isi kajian studi kelayakan
Meneliti diri sendiri
Meneliti lingkungan
Menyeleksi ide usaha
Menyusun rencana usaha
Menghadapi pihak lain

2. Indicator keberhasilan studi kelayakan


1) Availability adalah ketersediaan barang/ jasa yang meliputi : keanekaragaman, keunikan
(bukan barang komoditi), kelengkapan , keberlanjutan adanya barang.
2) Accesabillity (keterjangkauan dan keadilan) meliputi :
Aspek fisik meliputi letak tempat usaha dengan masyarakat pasar sasaran, transportasi
menuju tempat usaha, mudah dijangkau.
Aspek ekonomi meliputi harga. Harga sama atau dibawah willingness to buy
Aspek sosiobudaya meliptu emosi pasar. Produk/ jasa sesuai dengan budaya dan selera
pasar.
3) Acceptancy adalah selera dan penerimaan pasar akan produk /jasa
Aspek input - proses
Input : tempat parkir, keramahan, dan empati petugas parkir.
Proses : penyampaian barang / jasa : keramahan, kecepatan layanan.
Outcome : penyembuhan dan kepuasan.
4) Reationship adalah hubungan pelanggan - entreprenuer pasca pembelian. Dengan
subindikator 3u : use (jenis barang/ jasa yang dibeli) usage (frekuensi pembelian), dan user
(siapa pembeli, pengguna atau pembeli)
5) Aspek keuangan bila benefit cost ratio (b/c)> 1, roi.
Cara menghitung biaya penyusutan biaya tetap, investasi sebagai berikut :
Annual
harga beli (1+i)t
Invesmant = ---------------------Cost
l
I = rata inflasi
T = waktu penggunaan
L = umur barang mesin masih bisa produktif
Masing -masing biaya investasi dihitung sendiri, baru dijumlahkan. Bila suatu produksi
diperhitungkan dalam minggu atau bulan ,maka untuk memudahakan perhitungan biaya investasi
yang telah dihitung dalam satu tahun dapat disusutkan lagi dengan membaginya sesuai minggu
atau bulan yang digunakan untuk berproduksi.

a. Analisis bep (break even point)


Adalah menggunakan formula pendapatan (total revenue :tr) sama dengan total biaya (tc).
Tr = tc
b. Roi (retrun on investment)
c. Analisis benefit (manfaat biaya)
Analisis meliputi analisis keuntungan (b-c), perbandingan manfaat dan biaya (b/c)
B-c = keuntungan = pendapatan - total biaya
Tip
1. Aspek pasar dan pemasaran merupakan unsur yang paling kritis ( critical point). Apabila
dari hasil analisis diperoleh tren permintaan menurun, sebaiknya rencana bisnis tidak
diteruskan, karena hasil menunjukkan entitas bisnis sudah jenuh. Kecuali rumah sakit
akan me-launching produk/ jasa baru.
2. Materi bahasa minimal dari pemasaran meliputi (1) aspek permintaan dan penawaraan ,
(2) analisis persaingan, (3) strategi bauran pemasaran (produk/jasa, harga, promosi,
distribusi, proses penyampaian jasa, sdm, fasilitas/ alat kesehatan yang digunakan).
3. Sistematika urutan studi kelayakan terkadang disesuaikan dengan pengguna (user).
Pendirian rumah sakit dan perguruan tinggi harus menyesuaikan dengan kebajikan yang
ada.
4. Investsi yang besar dalam hitungan keuangan, perlu dilakukan analisis, bep, analisis
keuntungan dan manfaat/ biaya (bc ratio), sehingga dapat menentukan layak tidaknya
sebuah usaha.
5. Dalam memulai usaha, seorang entrepreneur baru harus dapat memerhitungan kebutuhan
dana awal untuk produksi bisa jalan (dapat dalam minggu, bulan, bahkan hari. Hal ini
tergantung jenis usaha). Namun, sebaiknya dihitung untuk tahun pertama.

Anda mungkin juga menyukai