Anda di halaman 1dari 6

KONSEP DASAR

HUKUM ISLAM
Pengertian Hukum Islam
Pengertian hukum Islam adalah sistem
kaidah-kaidah yang di dasarkan pada wahyu
Allah SWT dan sunnah Rasul mengenai
tingkah laku mukallaf (orang yang sudah
dibebani kewajiban) yang diakui dan
diyakini, yang mengikat bagi semua
pemeluknya.
Tujuan Hukum Islam
1. Pemeliharaan Akal
Tujuan hukum Islam yang pertama adalah mengembangkan dan menjaga akal.

2. Pemeliharaan kemuliaan
Hukum Islam menjaga kemuliaan setiap manusia agar ia terhindar dari hal-hal yang dapat mencemari nama baik dan
kehormatannya.

3. Pemeliharaan Jiwa
Dalam Islam, nyawa manusia sangat berharga dan patut dijaga keselamatannya.
4. Pemeliharaan Keturunan
Hukum Islam menjaga kelestarian dan terjaganya garis keturunan.

5. Pemeliharaan Agama
Hukum Islam memberikan kebebasan bagi setiap manusia untuk menjalankan ibadah sesuai kepercayaannya.

6. Pemeliharaan Harta
Syariat Islam telah menetapkan sanksi atas kasus pencurian.
Ciri-Ciri Hukum Islam
Ciri-ciri hukum Islam adalah sebagai berikut:
a. Bersumber dari agama Islam.
b. Mempunyai hubungan yang erat antara Iman dan kesusilaan.
c. Mempunyai dua istilah yaitu syariat yang berarti terdiri dari wahyu Allah dan
Fikih yang berarti hasil pemahaman manusia tentang syariah.
d. Menghormati martabat dan memelihara kemuliaan.
e. Berperilaku menggunakan Akhlak dan Iman.
Dasar-Dasar Hukum Islam
Dasar hukum Islam itu adalah kehendak Allah
SWT tentang tindak-tanduk manusia mukalaf,
maka pembuat hukum adalah Allah SWT. Hukum-
hukum-Nya itu terdapat di dalam kumpulan
wahyu-Nya yang disebut Alquran (Kitabullah).
Dengan demikian, Alquran adalah dasar dan
sumber hakum utama bagi hukum Islam.
Perbedaan Fiqih Dan Syariat
Pada pokoknya perbedaan antara keduanya adalah sebagi berrikut:
1. Syariat, seperti telah disinggung dalam di dalam Al-Qur’an-kitab hadis. Kalau kita berbicara
tentang syariat, yang dimaksud adalah wahyu Allah dan sunnah Nabi Muhammad sebagai Rasul-
Nya. Sedangkan apabila kita berbicara tetang fikih, yang dimaksud adalah pemahaman manusia
yang memenuhi syarat tentang syariat dan hasil pemahaman itu.
2. Syariat bersifat fundamental dan mempunyai ruang lingkup yang lebih luas karena ke dalamnya,
oleh banyak ahli, dimasukkan juga akidah dan akhlak. Sedangkan fikih bersifat instrumental,
ruang lingkupnya terbatas pada hukum yang mengatur perbuatan manusia, yang biasanya disebut
perbuatan hukum.
3. Syariat adalah ketetapan Allah dan ketentuan Rasul-Nya, karena itu berlaku abadi sedangkan fikih
adalah karya manusia yang tidak berlaku abadi, dapat berubah dari masa ke masa.
4. Syariat hanya satu, sedangkam fikih mungkin lebih dari satu seperti (misalnya) terlihat pada aliran-
aliran hukum yang disebut dengan istilah mazahib atau mazhab-mazhab itu.
5. Syariat menunjukkan kesatuan dalam Islam, sedangkan fikih menujukkan keragamannya.

Anda mungkin juga menyukai