Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

Disusun untuk memenuhi mata kuliah Filsafat Ekonomi Islam

“Tujuan Sistem Ekonomi Islam, Dan Ciri Utama Ekonomi Syari’ah”

Dosen Pengampu: Dr. Hansen Rusliani M. Sh

Disusun Oleh:
Kelompok 10

1. Hidyah Sri Listiani 501200516


2. Muhammad Arif 501200532
3. Nurhasanah 504200529
4. Wilius Lizar 501200525
5. Yuni Hayati 501200624
6. Zuhudi Gunawan 504200014

PROGRAM EKONOMI SYARI’AH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UIN STS JAMBI 2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt., yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul Tuhuan Sistem Ekonomi
Islam. Dan Ciri Utama Ekonomi Syari’ah” ini dapat diselesaikan dengan baik.
Shalawat dan salam tidak pernah lupa kita sampaikan kepada Nabi kita, Nabi Besar
Muhammad SAW yang telah membawa umat manusia dari alam kebodohan kepada
alam yang berilmu pengetahuan seperti sekarang ini.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang sudah
membantu dalam penulisan makalah ini, sehingga makalah ini terselesaikan dengan
baik.
Penulis juga menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,
baik dari segi isi maupun dari segi kebahasaannya. Oleh karena itu, penulis
menerima masukan dan saran dari semua pembaca demi penyempurnaan makalah
ini di masa akan datang. Akhirnya, penulis mengharapkan semoga makalah ini
bermanfaat bagi semua pembaca.

Jambi, 24 November 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ............................................................................................................... 2

Daftar Isi ......................................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .................................................................................................... 4

B. Rumusan Masalah................................................................................................ 5

C. Tujuan Penulisan ................................................................................................. 5

BAB II PEMBAHASAN

A. Tujuan Sistem Ekonomi Islam ............................................................................ 6

B. Ciri Dan Karekteristik Ekonomi Islam (Syari’ah)................................................ 6

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ....................................................................................................... 12

B. Saran ................................................................................................................. 13

Daftar Pustaka ............................................................................................................ 14

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan ilmu ekonomi saat ini tidak hanya dipengaruhi oleh konsep
ekonomi kapitalis (liberal) dan ekonomi sosialis. Terdapat beberapa konsep
pemikiran yang turut memberikan sumbangsih terhadap perkembangan ilmu
ekonomi saat ini, salah satunya adalah ekonomi Islam (Syari’ah). Dilansir dari buku
Pengantar Ekonomi Islam (2019) karya Jaharuddin dan Bambang Sutrisno, ekonomi
syariah adalah penerapan konsep-konsep Al-quran dan hadis, baik langsung maupun
tidak langsung dalam kegiatan ekonomi. Dari penjelasan tersebut, dapat diketahui
bahwa paradigma utama dalam ekonomi syariah bersumber dari Al-quran dan hadis.
Dua sumber tersebut tidak bisa diparalelkan dengan prinsip dasar ekonomi kapitalis
dan ekonomi sosialis.

Ekonomi syariah mempunyai sifat dasar sebagai ekonomi rabbani dan


insani. Dikatakan sebagai ekonomi rabbani karena sarat dengan arahan dan nilai
ilahiah. Ekonomi syariah dikatakan sebagai ekonomi insani karena ekonomi ini
dilaksanakan dan ditujukan untuk kemakmuran manusia. Selain dua sifat dasar
tersebut, ekonomi syariah juga memiliki sifat lain yang tidak kalah penting, yaitu
keimanan. Keimanan merupakan komponen penting dalam ekonomi syariah karena
secara langsung akan memengaruhi cara pandang dalam membentuk kepribadian,
perilaku, gaya hidup, selera, dan preferensi manusia, sikap-sikap terhadap manusia,
sumber daya, dan lingkungan. Keimanan merupakan saringan moral yang
memberikan arah dan tujuan pada penggunaan sumber daya dan juga memotivasi
mekanisme yang dibutuhkan bagi operasi yang efektif. Prinsip ekonomi syari’ah.

4
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah


makalah iniadalah sebagai berikut ini.

1. Apa Tujuan Sistem Ekonomi Islam?

2. Apa Ciri atau Karekteristik Ekonomi Islam (Syari’ah)

C. Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut ini.

1. Untuk Mengetahui Sistem Ekonomi Islam.

2. Untuk mengetahui Ciri atau Karekterisitik Ekonomi Islam


(Syari’ah).

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Tujuan Sistem Ekonomi Islam


Tujuan akhir ekonomi syariah adalah sebagaimana tujuan dari syariah islam
itu sendiri (maqashid asy syari’ah),yaitu mencapai kebahagiaan dunia dan
akhirat (falah) melalui suatu tata kehidupan yang baik dan terhormat (hayyah
thayyibah) inilah kebahagiaan hakiki yang diinginkan oleh setiap
manusia,bukan kebahagiaan semu yang sering kali pada akhirnya justru
melahirkan penderitaan dan kesengsaraan (Misanam Dkk, 2008). Secara rinci
tujuan ekonomi adalah sebagai berikut:
1. Mewujudkan kesejahteraan hakiki bagi manusia yang merupakan tujuan
utama dari syariat Islam(mashlahah al ibad), karenanya juga merupakan
tujuan ekonomi Islam.
2. Ekonomi Islam tidak hanya berorientasi ntuk pembangunan fisik material
dari individu, masyarakat dan negara saja,tetapi juga memperhatikan
pembangunan aspek-aspek lain yang juga merupakan elemen penting bagi
kehidupan yang sejahtera dan bahagia.
3. Mewujudkan keseimbangan dunia dan akhirat akan menjamin terciptanya
kesejahteraan yang kekal dan abadi.
4. Untuk meningkatkan kesejahteraan material sekaligus meningkatkan
kesejahteraan spiritual.

B. Ciri Atau Karakteristik Ekonomi Islam (syariah)

Ciri-ciri atau karakteristik ekonomi syariah menjadikan sistem ini


berlandaskan pada Islam dan kebersamaan. Ada beberapa hal yang mendorong
perlunya mempelajari karakteristik ekonomi islam (Yafie,2003,27 dalam
Nasution Dkk, 2010):

1. Meluruskan kekeliruan pandangan yang menialai ekonomi kapitalis


(memberi penghargaan terhadap prinsip hak milik) dan

6
sosialisasi(memberikan penghargaan terhadap persamaan dan keadilan) tidak
bertentangan dengan metode ekonomi islam
2. Membantu para ekonom muslim yang telah berkecimpung dalam teori
ekonomi konvensional dalam memahami ekonomi islam. Membantu para
peminat studi fiqih muamalah dalam melakukan studi perbandingan antara
ekonomi islam dengan ekonomi konvensional.

Ada beberapa karakteristik ekonomi islam sebagaimana disebutkan dalam


Al-mawsu’ah wa al-analiyah al-islamiyah yang dapat diringkas sebagai berikut:

1. Harta kepunyaan Allah dan Manusia merupakan khalifah atas harta


Karakteristik pertama ini terdiri dari dua bagian yaitu : pertama,
semua harta baik benda maupun alat produksi adalah milik(kepunyaan Allah)
Firman Allah dalam QS. Al-Baqarah ayat 284:

ّ ‫ض َو َإن ت ُ ْبدُواْ َما فَي أَنفُ َسكُ ْم أ َ ْو ت ُ ْخفُوهُ يُ َحا َس ْبكُم َب َه‬
‫ّللاُ فَيَ ْغف َُر َل َمن‬ َ ‫ت َو َما فَي األ َ ْر‬
َ ‫س َماوا‬ َ ‫َّ ه‬
‫لِّل ما فَي ال ه‬
-٢٨٤- ‫َير‬ َ ‫علَى كُ َّل‬
ٌ ‫ش ْيءٍ قَد‬ َ ُ ‫ّللا‬ ُ ّ‫َيشَا ُء َويُ َعذ‬
ّ ‫َب َمن َيشَا ُء َو‬

Artinya: Kepunyaan Allah-lah segala apa yang ada di langit dan apa yang
ada di bumi. dan jika kamu melahirkan apa yang ada di dalam hatimu atau
kamu menyembunyikan, niscaya Allah akan membuat perhitungan dengan
kamu tentang perbuatanmu itu. Maka Allah mengampuni siapa yang
dikehandaki-Nya dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya; dan Allah
Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Kedua, manusia adalah khalifah atas harta miliknya. Diantara ayat


yang menjelaskan fungsi manusia sebagai khalifah Allah atas harta adalah
Firman Allah dalam QS al-Hadiid ayat 7:

ٌ َ ‫اَّلل َو َرسُو ِل ِه َوأَن ِفقُوا ِم هما َجعَلَكُم ُّم ْست َْخلَ ِفينَ فِي ِه فَالهذِينَ آ َمنُوا مِنكُ ْم َوأَنفَقُوا لَ ُه ْم أ‬
ٌ ِ‫جْر َكب‬
-٧- ‫ير‬ ِ ‫آ ِمنُوا بِ ه‬

Artinya : Berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-Nya dan nafkahkanlah


sebagian dari hartamu yang Allah Telah menjadikan kamu menguasainya.
Maka orang-orang yang beriman di antara kamu dan menafkahkan (sebagian)
dari hartanya memperoleh pahala yang besar.

7
Dari hal ini dapat disimpulkan bahwa semua harta yang ada ditangan
manusia pada hakikatnya kepunyaan Allah, karena dialah yang
menciptakannya. Akan tetapi, Allah memberi hak kepada kamu(manusia)
untuk memanfaatkannya.

2. Ekonomi terikat dengan Akidah,Syariah(Hukum), dan Moral


Hubungan ekonomi islam dengan akidah dan syariah memungkinkan
aktifitas ekonomi dalam islam menjadi ibadah. Sedangkan diantara bukti
hubungan ekonomi dan moral dalam islam(Yafie,2003:41-42 dalam Nasution
Dkk, 2010) adalah :
a. Larangan terhadap pemilik dalam penggunaan hartanya yang dapat
menimbulkan kerugian atas harta orang lain atau ataskepentingan
masyarakat.
b. Larangan melakukan penipuan dalam transaksi.
c. Larangan Menimbun (menyimpan) emas dan perak atau sarana-sarana
moneter lainnya, sehingga mencagah peredaran uang, karena uang
sangat diperlukan buat mewujudkan kemakmuran perekonomian
dalam masyarakat.
d. Larangan melakukan pemborosan, karena akan menghancurkan
individ dalam masyarakat.

3. Keseimbangan antara kerohanian dan kebendaan


Sesungguhnya islam tidak memisahkan antara kehidupan dunia dengan
akhirat. Setiap aktifitas manusia kan berdampak pada kehidupannya kelak
diakhirat. Hal ini ditegaskan Allah SWT dalam Al-Qur’an antara lain di
dalam ayat-ayat berikut
a. QS Al Qassash ayat 77:

َ َ‫ّللاُ َإلَيْكَ َو ََل تَب َْغ ْالف‬


‫سا َد‬ َ ‫َصي َبكَ مَنَ ال ُّد ْن َيا َوأ َ ْحسَن َك َما أ َ ْح‬
‫سنَ ه‬ َ ‫هار ْاْل َخ َرة َ َو ََل ت‬
َ ‫َنس ن‬ ‫َوا ْبت ََغ فَي َما آتَاكَ ه‬
َ ‫ّللاُ الد‬
-٧٧- َ‫ّللا ََل يُحَ بُّ ْال ُم ْف َسدَين‬
َ ‫ض إَ هن ه‬َ ‫فَي ْاألَ ْر‬

Artinya : Dan carilah pada apa yang Telah dianugerahkan Allah kepadamu
(kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu
dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain)

8
sebagaimana Allah Telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu
berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang-orang yang berbuat kerusakan.

b. QS Al Baqarah ayat 201:

َ َ‫سنَةً َوقَنَا َعذ‬


َ ‫اب النه‬
-٢٠١- ‫ار‬ َ ‫سنَةً َوفَي اْلخَ َرةَ َح‬
َ ‫َومَ ْن ُهم همن يَقُو ُل َربهنَا آتَنَا فَي ال ُّد ْنيَا َح‬

Artinya : Dan di antara mereka ada orang yang bendoa: "Ya Tuhan kami,
berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami
dari siksa neraka"1

Disamping kedua ayat tersebut,masih ada ayat-ayat lain dalam Al-


Qur’an yang mengemukakan hal tersebut seperti Surah al-Jumu’ah ayat 9 dan
10, an najjam ayat 29 dan al insan ayat 27.

4. Ekonomi islam menciptakan keseimbangan antara kepentingan individu


dengan kepentingan umum.
Arti keseimbangan dalam sistem sosial islam adalah, islam tidak
mengakui hak mutlak dan kebebasan mutlak, tetapi mempunyai batasan-
batasan tertentu, termasuk dalam bidang hak milik. Kegiatan ekonomi yang
dilakukan oleh seseorang untuk mensejahterakan dirinya, tidak boleh
dilakukan dengan mengabaikan kepentingan orang lain dan masyarakat
secara umum.

5. Kebebasan individu dijamin dalam islam.


Idividu-individu dalam perekonomian islam diberikan kebebasan
untuk beraktivitas baik secara perorangan maupun kolektif untuk mencapai
tujuan. Namun kebebasan tersebut tidak boleh melanggar aturan yang telah
digariskan oleh Allah SWT. dalam al quran maupun al hadist.

1
inilah doa yang sebaik-baiknya bagi seorang muslim.

9
6. Negara diberi wewenang turut campur dalam perekonomian.
Islam memperkenankan neagara untuk mengatur masalah
perekonomian agar kebutuhan masyarakat baiak secara individu maupun
sosiala dapat terpengaruhi secara proporsional. Dalam islam negara
berkewajiban melindungi kepentingan masyarakat dari ketidak adilan yang
dilakukan seseorang maupun sekelompok orang, ataupun dari negara lain.
Negara juga berkewajiban memberiakn jaminan sosial agar seluruh
masyarakat dapat hidup secara layak.

7. Bimbingan kosumsi.
Dalam al quran bimbingan konsumsi Allah berfirman dalam QS. Al-a’raf
ayat 31:

-٣١- َ‫يَا بَنَي آ َد َم ُخذُواْ َزي َنتَكُ ْم عَن َد كُ َّل َمس َْج ٍد وكُلُواْ َوا ْش َربُواْ َوَلَ ت ُس َْرفُواْ إَنههُ َلَ يُحَ بُّ ْال ُمس َْرفَين‬

Artinya : Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap


(memasuki) mesjid2, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan3.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.

8. Petunjuk investasi.
Ada lima kriteria yang sesuai dengan islam untuk dijadikan pedoman dalam
menilai proyek investasi, yaitu :
a. Proyek yang baik menurt islam
b. Memberikan rezeki seluas mungkin kepada anggota masyarakat.
c. Memberantas kekafiran, memperbaiki pedapatan, dan kejayaan.
d. Memelihara dan menumbuh kembangkan harta.
e. Melindungi kepentingan anggota masyarakat.

2
Maksudnya: tiap-tiap akan mengerjakan sembahyang atau thawaf keliling ka'bah
atau ibadat-ibadat yang lain.
3
Maksudnya: janganlah melampaui batas yang dibutuhkan oleh tubuh dan jangan
pula melampaui batas-batas makanan yang dihalalkan.

10
9. Zakat
Zakat adalah salah satu karakteristik ekonomi islam mengenai harta yang tidak
terdapat pada perekonomian lain. Sistem perekonomian diluar islam tidak mengenal
tuntunan Allah kepada pemilik harta, agar menyisihkan sebagian harta tertentu
sebagai pembersih jiwa dari sifat kikir, dengki, dan dendam.
10. Larangan riba
Islam menekankan pentingnya memfungsikan uang pada bidangnya yang normal
yaitu sebagai fasilitas transaksi dan alat penilaian barang. Diantara faktor yang
menyelewengkan uang dari bidangnya yang normal adalah bunga (riba).

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Tujuan ekonomi adalah sebagai berikut:
A. Mewujudkan kesejahteraan hakiki bagi manusia yang merupakan
tujuan utama dari syariat Islam(mashlahah al ibad), karenanya juga
merupakan tujuan ekonomi Islam.
B. Ekonomi Islam tidak hanya berorientasi ntuk pembangunan fisik
material dari individu, masyarakat dan negara saja,tetapi juga
memperhatikan pembangunan aspek-aspek lain yang juga merupakan
elemen penting bagi kehidupan yang sejahtera dan bahagia.
C. Mewujudkan keseimbangan dunia dan akhirat akan menjamin
terciptanya kesejahteraan yang kekal dan abadi.
D. Untuk meningkatkan kesejahteraan material sekaligus meningkatkan
kesejahteraan spiritual.

2. Beberapa karakteristik ekonomi islam sebagaimana disebutkan dalam Al-


mawsu’ah wa al-analiyah al-islamiyah yang dapat diringkas sebagai berikut:
A. Harta kepunyaan Allah dan Manusia merupakan khalifah atas harta.
B. Ekonomi terikat dengan Akidah,Syariah(Hukum), dan Moral.
C. Keseimbangan antara kerohanian dan kebendaan.
D. Ekonomi islam menciptakan keseimbangan antara kepentingan
individu dengan kepentingan umum.
E. Kebebasan individu dijamin dalam islam.
F. Negara diberi wewenang turut campur dalam perekonomian.
G. Bimbingan kosumsi.
H. Petunjuk investasi.
I. Zakat.

12
B. Saran
Dalam makalah ini yang berjudul “Tujuan Sistem Ekonomi Islam,
Dan Ciri Utama Ekonomi Syari’ah” tersebut penulis berusaha
memaparkannya dalam setiap bab. Penulis memahami bahwa makalah
tersebut masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kritik dan saran yang
membangun dari setiap pembaca sangat penulis harapkan guna
kesempurnaan dari makalah, serta nantinya dapat dijadikan sebagai literatur
dalam penyusunan makalah selanjutnya.

13
DAFTAR PUSTAKA

Misanam, Munrokhim. Suseno, Priyonggo. dan Hendrieanto, M. Bhekti. (2008).


Ekonomi Islam. Jakarta:PT RajaGrafindo

Adinugraha, Hendri Hermawan. (2013). Norma dan Nilai dalam Ilmu Ekonomi
Islam. Jurnal Media Ekonomi & Teknologi Informasi, Vol.21 No. 1
http://p3m.stainkudus.ac.id/files/Ahttp://dinus.ac.id/wbsc/assets/dokumen/m
ajalah/4-Hendri_Hermawan_%2849-59%29.pdfNITA-Jul-Desi.pdf
(diakses pada 24/11/2021).

Atika, Suraya. (2015). Makalah Ekonomi Islam. (artikel online) http://suraya-


atika.blogspot.co.id/2014/11/makalah-ekonomi-islam.html (diakses pada
24/11/2021) .

14

Anda mungkin juga menyukai