PANDANGAN HIDUP ORANG SUNDA TRI TANGTU DI BUMI SEBAGAI

REPRESENTATIF KEHIDUPAN BERDEMOKRASI

Andra Annisa Febriani (email), Astri Khairunnisa Destriani (email), Ayu Sari Andini
(ayu.sari.andini@upi.edu) , Irfan Rosyid A (email), Mulyana (email), Raiyan Zakaria (email),
Sofi Fuadah (email)

Abstrak

Keywords:
PENDAHULUAN permasalahan ilmiah/sehari-hari. Upaya
penelitian tersebut perlu dilakukan secara
Manusia adalah makhluk yang paling logis/rasional dan sistematik sehingga
tinggi derajatnya diantara makluk lainnya informasi dan pengetahuan baru yang
ciptaan Alloh SWT. Karena Alloh bermanfaat dapat diperoleh. Penelitian
memberikan sesuatu yang “lebih” yaitu merupakan kegiatan yang dapat dilakukan
akal dan pikiran. Hal tersebut membantu dengan penuh perhatian, sepenuh hati dan
manusia untuk mempertahankan segenap daya upaya serta dilakukan
eksistensinya di muka bumi dengan cara dengan semangat unggul bukan dengan
memenuhi kebutuhannya. Oleh karena itu semangat minimalis, bagi mahasiswa
akal manusia dari masa ke masa terus diharapkan kegiatan penelitian dilakukan
berkembang, dan terlahirlah kebudayaan dengan sepenuh hati bukan sekedar untuk
yang didalamnya terkandung pandangan memenuhi persyaratan, karena sebuah
hidup. penelitian itu akan berpengaruh besar bagi
Kebudayaan adalah sarana hasil karya, keberlasngusngan hidup bangsa.
rasa dan cipta masyarakat yang Ada dua tugas utama menurut
mengandung keseluruhan pengertian nilai (Coryn, 2006) adalah
sosial, norma sosial, ilmu pengetahuan, dll. 1. Mencari dan mencintai
Sedangkan pandangan hidup adalah kebenaran (truth
pendapat atau pertimbangan yang seeking) tentang sesuatu
dijadikan pegangan, pedoman, arahan dan yang nyata atau riil,
petunjuk hidup di dunia.Masyarakat sunda peristiwa, gejala, atau
memiliki pandangan hidup yang sering fakta.
disebut trilogi Sunda atau Tri Tangtu Di 2. Memberikan kejelasan
Bumi yang tertulis dalam naskah Sunda yang masuk akal atau
kuna yaitu Wangsakerta dan Siksa Kanda logis atas suatu
(Ng) Karesian. peristiwa atau fenomena
alami dan ilmiah.
Mahasiswa selaku kaum terpelajar Penjelasan tersebut
hidupnya selalu berpegang pada pedoman harus memberikan
yang akan menuntun jalannya menuju alasan atau argumentasi
kebenaran dan kesuksesan. Dalam atau penyebab suatu
makalah ini kami selaku penulis akan peristiwa. Kedua alasan
mengungkapkan bagaimana pandangan yang diberikan dapat
mahasiswa terhadap trilogi Sunda dan memberi sumbangan
Pancasila. yang berarti bagi
perkembangan
METODE PENELITIAN
pengetahuan.
Timotinus (2017: 2) Penelitian adalah
Rajasekar, et al (2013) menjelaskan
upaya untuk menemukan pengetahuan
bahwa penelitian dapat dilakukan dengan
baru, menciptakan pengetahuan atau
tujuan untuk
produk baru atau mencari solusi dari suatu
 1. Menemukan fakta baru untuk mencari gambaran
2. Memastikan dan menguji tentang fakta atau
kebeneran dan keberadaan populasi tertentu secara
fakta yang dianggap penting sistematis, actual dan
3. Menganalisis suatu kejadian cermat.
atau proses atau fenomena b. Penelitian komparatif
dan mengidentifikasi adalah penelitian yang
adanya hubungan sebab dan dilakukan dengan
akibat tujuan untuk
4. Mengembangkan piranti membandingkan
ilmiah baru, konsep dan sampel/polulasi satu
teori baru untuk dengan
memecahkan masalah dan sampel/populasi
memahami permasalahan lainnya, baik sampel
ilmiah dan tidak ilmiah yang
5. Mencari jalan keluar dari berpasangan/tidak
permasalahan penelitian, berpasangan.
baik ilmiah atau tidak c. Penelitian asosiatif
ilmiah, atau adalah penelitian yang
sosial/kemasyarakatan dilakukan untuk
6. Mengatasi atau menganalisis
memecahkan permasalahan hubungan atau
yang terkait dengan pengaruh antara dua
kehidupan sehari-hari atau variabel lebih,
jika yang dianalisis
hubungan
Adapun penelitian berdasarkan antarvariabel maka
hubungan antarvariabel, walaupun bisa disebut penelitian
juga menganalisis variabel secara mandiri, konvensional, jika
maka dikenal dengan tiga jenis penelitian penelitian bertujuan
yaitu penelitian deskriptif, penelitian untuk menganalisis
komparatif dan penelitian asosiatif. pengaruh antarvariabel
(Suliyanto, 2014 dalam Timotinus, 2017) maka disebut
a. Penelitian deskriptif penelitian kausal.
adalah penelitian yang Penelitian kualitatif adalah jenis
dilakukan dengan tujuan penelitian yang temuan-temuannya tidak
untuk mendeskripsikan diperoleh dari studi statistic atau bentuk
satu atau lebih variabel hitungan lainnya dan bertujuan
tanpa perlu mengungkapkan gejala secara holistik-
membandingkan atau kontekstual melalui pengumpulan data dari
mencari hubungan latar alami dengan memanfaatkan diri
antarvariabel. Penelitian peneliti sebagai instrument kunci .
deskriptif dimaksudkan Penelitian kualitatif bersifat deskriptif dan
cenderung menggunakan analisis dengan
pendekatan induktif. Proses dan makna
berdasarkan perspektif subyek lebih
ditonjolkan dalam penelitian kualitatif.
Penelitian kualitatif cocok
diterapkan untuk meneliti hal-hal sebagai
berikut.
1. Bila masalah penelitain
belum jelas, masih
remang-remang atau
masih gelap. Metode
kualitatif sangat cocok
diterapkan pada kondisi
semacam ini karena
peneliti akan langsung
masuk ke lapangan
sehingga masalah akan
dapat ditemukan dengan
jelas
2. Metode kualitatif sangat
cocok memahami makna
dibalik yang tampak.
Gejala sosial sering tidak
bisa dipahami berdasarkan
apa yang diucapkan dan
dilakukan. Setiap ucapan
dan tindakan orang sering
mempunyai makna
tertentu.
3. Metode kualitatif sangat
cocok untuk memahami
interaksi sosial. Interaksi
sosial yang kompleks
hanya dapat diurai jika
peneliti menggunakan
metode kualitatif antara
lain dengan cara observasi
terlihat dan wawancara
mendalam terhadap
kelompok sosial yang
diteliti.
4. Metode kualitatif sangat
cocok untuk memahami
perasaan orang, dengan
cara observasi terlihat
dan wawancara
mendalam akan
memudahkan untuk ikut
merasakan apa yang
dirasakan orang yan
diteliti.
5. Metode kualitatif sangat
cocok untuk
mengembangkan teori,
khususnya teori yang
dibangun berdasarkan
data yang diperoleh dari
lapangan.
6. Metode kualitatif sangat
cocok utnuk memastikan
kebenaran data sosial.
7. Metode kuaitatif sangat
cocok untuk meneliti
sejarah perkembangan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil google form
Pengertian Pandangan Hidup
Menurut KBBI pandangan
hidup merupakan konsep yang
dimiliki seseorang atau golongan di
dalam masyarakat yang bermaksud
menggapi dan menerangkan segala
masalah di dunia ini.
Menurut Rohiman bahwa
pandangan hidup terkandung konsep
dasar dan nilai-nilai mengenai
kehidupan yang dicita-citakan oleh
suatu bangsa serta terkandung pikiran-
pikiran yang terdalam mengenai
wujud suatu bangsa. Atauu merupakan
bentuk kristalisasi dari nilai-nilai yang
dimilikinya sendiri, yang diyakini
kebenarannya dan menimbulkan tekad
 pada bangsa itu untuk
mewujudkannya.
Pandangan hidup merupakan
suatu dasar atau landasan untuk
membimbing kehidupan jasmani dan
rohani. Pandangan hidup sangat
bermanfaat bagi kehidupan individu,
masyarakat, atau negara. Semua
perbuatan dan aturan harus merupakan
pancaran dari pandanga hidup yang
dirumuskan.
Pandangan hidup sering disebut
falsafah hidup. Filsafat berarti cinta
akan kebenaran, sedangkan kebenaran
dapat dicapai siapa saja. Inilah yang
mengakibatkan pandangan hidup itu
perlu dimiliki oleh semua orang dan
semua golongan.
Pandangan hidup berdasarkan
asalnya yaitu terdiri dari 3 macam :
1. Pandangan hidup yang berasal dari
agama yaitu pandangan hidup yang
mutlak kebenarannya
2. Pandangan hidup yang berupa
ideology yang disesuaikan dengan
kebudayaan dan norma yang
terdapat pada suatu Negara
3. Pandangan hidup hasil renungan
yaitu pandangan hidup yang relatif
kebenarannya.
Pandangan hidup bukan saja perlu,
melainkan mutlak diperlukan, sebab tanpa
pandangan hidup, manusia tak mempunyai
pedoman yang jelas. Tanpa pandangan
hidup manusia tak punya pedoman untuk
perperilaku dan bertindak. Dengan
pandangan hidup, manusia menemukan
bahwa hidupnya di dunia ini punya
persfektif, punya tujuan. Maka dapat
dikatakan pandangan hidup merupakan
dasar dari pembentukan cita-cita, nilai-
nilai kehidupan, kebajikan, dan segala
macam perilaku baik.
Namun perlu di perhatikan bahwa
hubungan antara pandangan hidup dengan
sifat dan perilaku manusia tidaklah bersifat
searah, melainkan bersifat timbale balik.
Tidaklah pandangan hidup yang
memengaruhi tindakan manusia.
Melainkan, tindakan manusia pun pada
gilirannya akan mempengarhi pandangan
hidupnya.
Disinilah peranan pandangan hidup
seseorang. Pandangan hidup yang teguh
merupakan pelindung seseorang. Namun
ada masanya dimana manusia akan
melupakan pandangan hidupnya. Berikut
beberapa faktor yang menyebabkan
manusia melupakan pandangan hidupnya,
antara lain:
1. Kurangnya penghayatan pandangan
hidup yang diyakini,
2. Kurang yakin akan pandangan
hidupnya,
3. Kurang memahami nilai dan tuntutan
yang terkandung dalam pandangan
hidupnya,
4. Kurang mampu mengatasi keaadaan
sehingga lupa pada tuntutan hidup
yang ada dalam pandangan
hidupnya,
5. Atau sengaja melupakan pandangan
hidupnya demi kepentingan diri
sendiri.
Pandangan hidup bukan saja
perlu, melainkan mutlak diperlukan,
sebab tanpa pandangan hidup,
manusia tak mempunyai pedoman
yang jelas. Tanpa pandangan hidup
manusia tak punya pedoman untuk
perperilaku dan bertindak. Dengan
pandangan hidup, manusia
menemukan bahwa hidupnya di dunia
ini punya persfektif, punya tujuan.
Maka dapat dikatakan pandangan
 hidup merupakan dasar dari diklasifikasikan berdasarkan asalnya yang
pembentukan cita-cita, nilai-nilai terdiri dari tiga macam, yaitu:
kehidupan, kebajikan, dan segala
macam perilaku baik. 1. Pandangan hidup yang berasal dari
Namun perlu di perhatikan agama yaitu pandangan hidup yang
bahwa hubungan antara pandangan mutlak kebenarannya, karena
hidup dengan sifat dan perilaku agama dari Tuhan.
manusia tidaklah bersifat searah, 2. Pandangan hidup yang berupa
melainkan bersifat timbale balik. ideologi yaitu yang disesuaikan
Tidaklah pandangan hidup yang dengan kebudayaan dan norma
memengaruhi tindakan manusia. yang berlaku dalam suatu negara.
Melainkan, tindakan manusia pun 3. Pandangan hidup hasil renungan
pada gilirannya akan mempengarhi yaitu pandangan hidup yang relatif
pandangan hidupnya. kebenarannya. Akan tetapi, bukan
berarti semuanya benar.
Disinilah peranan pandangan
hidup seseorang. Pandangan hidup Menurut Sulismadi, dkk. (2011: 37-40),
yang teguh merupakan pelindung dilihat dari segi pola kehidupan
seseorang. Namun ada masanya bermasyarakat, pandangan hidup
dimana manusia akan melupakan digolongkan menjadi:
pandangan hidupnya. Berikut
beberapa factor yang menyebabkan 1. Pandangan hidup tradisional,
manusia melupakan pandangan merupakan pandangan hidup yang
hidupnya, antara lain: didasarkan pada nilai-nilai tradisi
1. Kurangnya penghayatan yang berkembang secara turun
pandangan hidup yang temurun dan oleh masyarakat
diyakini, dianggap bermanfaat, sehingga
2. Kurang yakin akan dijadikan pedoman hidup mereka.
pandangan hidupnya, Pandangan hidup tradisional,
3. Kurang memahami nilai dan berdasarkan berbagai macam
tuntutan yang terkandung norma kehidupan tradisional,
dalam pandangan hidupnya, seperti:
4. Kurang mampu mengatasi a. Norma kehidupan keagamaan
keaadaan sehingga lupa pada disebut pandangan hidup
tuntutan hidup yang ada dalam tradisional religius.
pandangan hidupnya, b. Norma kehidupan kekeluargaan
5. Atau sengaja melupakan disebut pandangan hidup
pandangan hidupnya demi tradisional kekeluargaan.
kepentingan diri sendiri. c. Norma kehidupan gotong
royong disebut pandangan
Tipe Pandangan Hidup hidup tradisional gotong
royong.
Nastion, dkk. (2015: 165) mengatakan 2. Pandangan hidup modern,
bahwa pandangan hidup dapat merupakan pandangan hidup yang
didasarkan atas kekuasaan, pada
intinya kekuatan dan paksaan
(political authority based on power
and force), berhubungan dengan
partai politik bahkan pandangan
hidup ini dapat dikatakan sebagai
“ideologi". Pandangan ini adalah
suatu ide atau gagasan yang
diterima oleh sekelompok orang
sebagai pendukung suatu
organisasi. Pandangan hidup
modern digolongkan menjadi 4
macam, sebagai berikut:
a. Pandangan hidup liberalisme,
yaitu setiap anggota organisasi
atau warga negara bebas
berusaha guna mewujudkan
kesejahteraan berdasarkan
nilai-nilai kehidupan liberal
yang dianutnya. Sifat yang
menonjol diantaranya
kebebasan bersaing antar
individu, mencari kekayaan
tanpa batas serta HAM yang
sangat dihargai dan dijunjung
tinggi. Dianut oleh negara
barat, seperti Amerika Serikat,
Inggris, Jerman, dan Belanda.
b. Pandangan hidup sosialisme,
yaitu anggota organisasi atau
warga negara berusaha untuk
mewujudkan kesejahteraan
tidak secara individual, akan
Maran (2007: 116-118) mengemukakan
tetapi dengan menekankan
pandangan hidup memiliki tiga tipe, yaitu:
prinsip kebersamaan secara
kolektif, kesejahteraan bersama
berdasarkan prinsip yang telah
ditetapkan oleh negara.
Diantaranya bebas memiliki
kekayaan sampai batas tertentu
yang ditetapkan oleh negara,
HAM diakui sesuai asas
kebersamaan. Biasanya dianut
oleh negara Rusia, Yugoslavia,
Hungaria, Ethiopia, Uganda,
Zimbabwe, dan Kamboja.
c. Pandangan hidup komunisme,
yaitu negara lebih dominan
berperan mengatur usaha atau
perjuangan warga negara untuk
mewujudkan kesejahteraan
kolektif, seluruh warga negara
harus tunduk dan patuh pada
prinsip yang ditetapkan oleh
negara. Tidak ada jaminan
HAM, setiap warga negara
tidak boleh memiliki kekayaan
melebihi batas yang ditetapkan
oleh negara. Dianut oleh negara
Kuba, Cina, Vietnam, dan
Korea Utara.
d. Pandangan hidup sosialisme
religius, yaitu anggota
organisasi atau warga negara
berusaha untuk mewujudkan
kesejahteraan bersama secara
kolektif berdasarkan prinsip
kebersamaan yang sesuai
dengan ajaran agama, dan
diridhai oleh Tuhan. Dianut
oleh negara timur tengan dan
negara timur seperti Mesir,
Siria, Libya, Irak, Indonesia,
Muang Thai, Bangladesh, dan
Malaysia.
1. Pandangan hidup umum, umumnya
orang melihat kehidupan cukup
bernilai bila kebutuhan-kebutuhan
pokok hidupnya terpenuhi. Artinya
adalah mencakup kebutuhan
sandang, dan pangan. Selain itu,
hidup bersama yang akrab dengan
orang lain, menikmati kekayaan
 dunia seperti keindahan alam dan
hasil-hasil kesenian.
2. Pandangan hidup negatif,
bersumber dari fakta bahwa hidup
ini mempunyai sisi negatif seperti
penderitaan, kemalangan, duka
cita, kejahatan, dan semacamnya,
yang senantiasa menyertai langkah
hidup manusia. Artinya orang yang
melihat kehidupan sebagai sesuatu
yang hampa, kosong, tiada berarti,
dan semuanya akan berakhir
dengan kematian.
3. Pandangan hidup positif, orang
yang berpandangan hidup positif
memandang hidup sebagai sesuatu
yang bermakna, meskipun secara
nyata, kehidupan ini pun
mempunyai sisi-sisi yang negatif,
sebagaimana dijelaskan diatas.
Artinya, orang yang berpandangan
hidup positif selalu memiliki sikap
yang optimis, dan hidup dengan
penuh pengharapan. Dengan
harapan inilah yang mendorongnya
untuk mengarahkan hidupnya ke
masa depan yang lebih baik. Akan
tetapi, pandangan hidup positif
juga meyakini kehidupan ini
mempunyai sisi negatif pula.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Pandangan Hidup
Secara umum ada dua factor yang
mempengaruhi pandangan hidup, yaitu
kejiwaan dan situasi hidup.
1. Bila situasi hidup pribadi baik,
maka baik juga pandangan
hidupnya. Sebagai contoh orang
yang sehat akan berpandangan
hidup lebih baik dari orang yang
sakit-sakitan.
2. itu faktor lain yang mempengaruhi
pandangan hidup manusia adalah
jiwanya masing-masing.
Menurut Huijbers (Maran,R.R.2007:120-
121), ada beberapa hal yang bisa membuat
orang memandang hidup secara kurang
positif :
1. Keadaan jasmani yang kurang baik.
Keadaan ini berkaitan dengan keadaan
dunia fisik dan keadaan tubuh manusia.
Orang yang tudak sehat tubuhnya akan
memandang kehidupan ini secara kurang
positif
2. Kemiskinan. Kemiskinan itu berkaitan
langsung dengan kebutuhan-kebutuhan
dasar manusia, seperti kebutuhan akan
sandang, pangan, dan papan
3. Ketidakadilan. Apa yang diharapkan orang
dari masyarakat adalah suatu kehidupan
bersama dimana semua orang diberi
kesempatan yang sama untuk membangun
dan mengembangkan hidupnya. Namun
dalam kenyataan ada saja kelompok
masyarakat, khususnya masyarakat lapisan
bawah, yang berpeluang sangan kecil untuk
meningkatkan taraf hidupnya. Jika situasi
ini tidak segera diperbaiki, maka mereka
akan cenderung memandang kehidupan ini
secara kurang positif.
4. Malapetaka dapat memusnahkan nilai-nilai
hidup seseorang. Malapetaka bisa membuat
orang menjadi takut. Dan malapetaka yang
paling ditakuti manusia ialah peperangan.
Perang yang terus menerus berkecamuk
membuat orang (yang dilanda peperangan
itu) memandang kehidupan ini secara
kurang positif.
Unsur-unsur pandangan hidup
Konsep pandangan hidup meliputi
unsur-unsur, cita-cita, kebijakan, usaha
dan keyakinan/kepercayaan. Keempat
unsur tersebut merupakan satu rangkaian
kesatuan yang tidak dapat terpisah. Cita- 3. Usaha/Perjuangan
cita adalah apa yang diinginkan, yang
mungkin dapat dicapai dengan usaha dan Usaha/Perjuangan adalah
perjuangan. Tujuan yang hendak dicapai kerja keras untuk
adalah kebijakan, yaitu segala hal yang mewujudkan cita-cita.
baik dan bermanfaat yang membuat Setiap manusia ini sejahtera
manusia tertib, damai, tentram, sejahtera dalam arti yang wajar harus
dan bahagia. Usaha dan perjuangan adalah kerja keras. Sebagian besar
kerja keras, yang dilandasi waktu manusia hidup
keyakinan/percaya diri diukur dengan digunakan untuk
kemampuan akal jasmani dan iman kepada usaha/perjuangan yang di
Tuhan Yang Maha Esa. butuhkannya kerja keras.

Unsur-unsur pandangan hidup

diantaranya:
Mereka lupa akan pandangan hidup
1. Cita-cita yang dikulitinya dan berkurang rasa
pengabdiannya kepada sang pencipta. Hal
Cita-cita adalah keinginan ini disebabkan oleh:
yang ada di dalam
pikiran/hati seseorang. 1. Kurangnya penghayatan
Keinginan ini disadari oleh Pandangan Hidup yang
nafsu yang timbul dari diyakini,
berbagai macam kebutuhan. 2. Kurangnya keyakinan
Cita-cita tersebut harus Pandangan Hidupnya,
dapat diwujudkan/dicapai 3. Kurang memahami nilai dan
dengan usaha dan tuntutan yang terkandung
perjuangan. dalam pandangan hidupnya,
4. Kurang mampu mengatasi
2. Kebajikan keadaan sehingga lupa pada
tuntutan hidup yang ada dalam
Kebajikan dapat diartikan pandangan hidupnya, dan
sebagai kebaikan, sesuatu 5. Sengaja melupakan demi
yang mendatangkan kebutuhan diri sendiri.
kebaikan, keselamatan, Pandangan hidup tidak sama
keberuntungan, dengan cita-cita. Sekalipun demikian,
kesejahteraan, dan pandangan hidup erat sekali dengan cita-
kebahagiaan. Kebajikan cita. Pandangan hidup merupakan bagian
menjadi tujuan manusia dari hidup manusia yang dapat
yang hidup ini. Kebajikan mencerminkan cita-cita atau aspirai
adalah realitas dari cita-cita seseorang dan sekelompok orang atau
atau apa yang dicita- masyarakat. Pandangan hidup merupakan
citakan. hal sulit untuk dikatakan, sebab kadang-
kadang pandangan hidup hanya merupakan
suatu idealism belaka yang mengikuti
kebiasaan berfikir didalam masyarakat.
Manuel Kaisiepo (1982) dan Abdurrahman
Wahid (1985), berpendapat bahwa
pandangan hidup itu bersifat elastis.
Maksudnya bergantung pada situasi dan
kondisi serta tidak selamanya bersifat
positif. Pandangan hidup yang sudah
diterima oleh sekelompok orang biasanya
digunakan sebagai pendukung suatu
organisasi disebut ideology. Pandangan
hidup dapat menjadi pegangan, bimbingan,
tuntutan seseorang ataupun masyarakat
dalam menempuh jalan hidupnya menuju
tujuan akhir.
Konsep Tri Tangtu di Bumi
Masyarakat Sunda yang ada
sekarang adalah bagian dari masyarakat
Jawa Barat juga. Istilah Jawa Barat
berasal dari Belanda dari istilah West Java
pada abad ke-19 sebagai bentuk
pelaksanaan Bestuurshervormingwet
(Undang-Undang Perubahan
Pemerintahan). Masyarakat bandung yang
sering disebut sebagai orang Parahyangan
di masa lampau. Mereka tinggal di daerah
pegunungan dan pekerjaan mereka adalah
berladang. Sistem berladang terus bergeser
seiring dengan perubahan zaman, masuk
pada masa pertanian di wilayah Bandung
Selatan yaitu Kabupaten Bandung. Budaya
tersebut dianggap sebagai kebudayaan
yang menurun dari nenek moyang mereka
sebagai masyarakat ladang yang menganut
pandangan pola tiga. Pandangan tersebut
yakni langit sebagai pemberi hujan, tanah
sebagai yang menumbuhkan tanaman, dan
manusia sebagai bagian yang
menggabungkan dua hal tersebut.
Di Sunda dikenal tiga buana atau
tiga dunia, yaitu Buana Nyungcung (langit
atas), Buana Pancatengah (dunia tengah),
dan Buana Larang (Bumi) dengan simbol
air (atas), batu (tengah), dan tanah
(bawah). Sistim pola tiga ini dalam budaya
Sunda bersumber dari alam, yaitu
hubungan langit, bumi dan manusia.
Hubungan Resi (air), Ratu (Batu), Rakyat
(tanah), hubungan antara perempuan
(langit) yang disimbolkan air dan laki-laki
(bumi) yang disimbolkan kering , dan
perempuan-lelaki (manusia). Hubungan
aktif (lelaki), hubungan pasif (perempuan)
dan aktif-pasif (lelaki-perempuan).
(Sumardjo, 2014:177)
Perpaduan tiga pola tersebut yaitu
perkawinan antara bagian atas (Buana
Nyungcung) dan bagian bawah (Buana
Larang) dengan bagian tengah (Buana
Pancatengah) yang menyatukannya.
Tanaman akan selalu hidup bila ada
perpaduan antara langit dan bumi.
Pandangan tiga dunia dalam penyatuan
masyarakat yang berladang walaupun
bergeser ke masyarakat yang bersawah
tetap menggunakan pola tiga ini. Pola tiga
Sunda ini juga sering disebut sebagai Tri
Tangtu Sunda, yaitu cara berfikir orang
Sunda. Tri tangtu berasal dari kata tri dan
tangtu, tri artinya tiga dan tangtu artinya
pasti atau tentu. Orang Sunda menganggap
bahwa tritangtu sendiri adalah falsafah
hidup mereka, yaitu falsafah untuk meraih
keharmonisan dengan alam. Tri tangtu ini
berpedoman kepada tiga hal yang tentu,
yaitu; Batara Tunggal yang terdiri dari
Batara Keresa, Batara Kawasa,dan Batara
Bima Karana. Konsep ini sudah ada sejak
zaman Kerajaan Sunda. Dalam naskah
Sanghyang Siksa Kanda (Ng) Karesian
disebutkan bahwa tritangtu adalah peneguh
dunia yang dilambangkan dengan raja
sebagai sumber wibawa, rama sebagai
sumber ucap (yang benar) dan resi sebagai
sumber tekad yang baik. disampaikan oleh
Atja dan Saleh Danasasmita
(Ekadjati,2014:67).
Ini ujar sang sadu basana mahayu
drebyana. Ini tri-tangtu di bumi. Bayu kita
pina/h/ka prebu, sabda kita pina/h/ka rama.
h(e)dap kita pina/hka resi. Ya tritangtu di
bumi, ya kangken pineguh ning bwana
ngara(n)na. (Ini ujar sang budiman waktu
menyentosakan pribadinya. Inilah tiga
ketentuan di dunia. Kesentosaan kita ibarat
raja, ucap kita ibarat rama, budi kita ibarat
resi. Itulah tritangtu di dunia, yang disebut
peneguh dunia.)
Ini triwarga di lamba. Wisnu kangken
prabu, Brahma kangken rama, Isora
kangken resi. Nya mana tritan(g)tu
pineguh ning bwana. triwarga hurip ning
jagat. Ya sinangguh tritan(g)tu di nu reya
ngaranya. (Ini triwarga dalam kehidupan.
Wisnu ibarat prabu, Brahma ibarat rama,
Isora ibarat resi. Karena itulah tritangtu
menjadi peneguh dunia, triwarga menjadi
kehidupan di dunia. Ya disebut tritangtu
pada orang banyak namanya.)
Konsep Tri Tangtu ini juga dipakai untuk
sistem pemerintahan kerajaan Sunda taitu
Tri Tangtu di Bumi (Tiga Unsur Penentu
Kehidupan di Dunia). Dalam tritangtu di
bumi, tiga hal yang menjadi penentu
kehidupan manusia di dunia, yaitu prebu
(ratu), rama (orangtua) dan resi (guru).
Mereka memiliki tugas dan fungsi masing-
masing yang saling mengukuhkan
kehidupan negara dan manusia.
Tanggungjawab yang diemban
prabu, rama dan resi dalam SSKK yaitu:
a. Sang prebu, sama dengan pemimpin
formal, pemerintah, birokrat, presiden.
Para pengambil keputusan dan
kebijakan serta semua unsur dalam
Trias Politica. Memiliki tugas utama
sebagai pengelola pemrintahan agar
masyarakat mampu hidup layak,
aman, tentram, dan berbudaya.
Seorang Prebu harus memiliki folosofi
Ngagurat Batu atau berwatak teguh,
yakni taat dan patuh dalam
menjalankan hukum apa adanya tanpa
rekayasa. Menjaga komunitas yang
dipimpinnya agar selalu dalam jalan
yang benar dan terarah. Ratu terdiri
dari kaum bangsawan, negarawan,
para ksatria (perwira dan prajurit) dan
pegawai pemerintahan.
b. Sang Rama, teremasuk keluarga dan
pemuka masyarakat. Keluarga
merupakan unsur terkecil dalam
struktur masyarakat sangat
menentukan terwujudnya
kesejahteraan bangsa. Sang Rama
harus berfilsafat Ngagurat Lemah
yaitu berwatak mementukan hal yang
mesti dipijak. Fungsi sang Rama
adalah mewujudkan keluarga sakinah
ma’waddah warohmah. Tugas
utamanya sebagai pelaksana harian
program kerja yang dikembangkan
prebu dan resi. Rama adalah rakyat
atau khalayak yang mengisi kawasan
yang berfungsi sebagai sumber daya
unuk keperluan ratu atau resi.
c. Sang Resi diartikan sebagai orang
berilmu, cerdik cerndikiawan, ulama,
para pendidik dan pengajar serta
orang-orang yang mampu
mencerdaskan bangsa. Resi adalah
pengelola hubungan spiritual manusia
dengan tuhannya. Resi adalah seorang
pandhita (rohaniwan). Pada umumnya,
mantan raja atau penguasa yang
 mengundurkan diri dari tugasnya
menjadi seorang resi agung atau
maharesi. Sang resi harus memiliki
filosofi Ngagurat Cai yaitu berwatak
menyejukkan dalam peradilan. Tugas
sang resi adalah mengarahkan
perjalanan masyarakat ke arah yang
lebih baik sejahtera lahir batin. Tugas
Resi juga adalah seorang penasihat
raja atau guru bagi para bangsawan.
Hakikat Kehidupan Berdemokrasi
berlandaskan Pancasila dan UUD 1945
Pemerintahan demokratis member
peluang bagi tumbuhnya prinsip
menghargai keberadaan individu untuk
berpartisipasi dalam kehidupan bernegara
secara maksimal “setiap Negara terdapat
khas corak demokrasi yang tercermin
pada pola sikap, keyakinan dan perasaan
tertentu yang mendasari, mengarahkan
dan member arti pada tingkah laku dan
proses berdemokrasi dalam suatu system
politik” adapun konsep dan urgensi dari
demokrasi yang bersumber dari pancasila,
Center for Civic Education (CICED, 1999)
Demokrasi sebagai konsep yang bersifat
multidimensional, yaitu:
1) Secara filosofis demokrasi sebagai
ide, norma, dan prinsip;
2) Secara sosiologis sebagai system
sosial; dan
3) Secara psikologis sebagai
wawasan, sikap dan perilaku
individu dalam hidup
bermasyarakat.
University Student Information Sistem
(USIS), 1995 bahwa demokrasi
sebagai system memiliki sebelas pilar:
1) Kedaulatan rakyat;
2) Pemerintahan berdasarkan
persetujuan dari yang diperintah;
3) Kekuasaan mayoritas
4) Hak-hak minoritas
5) Jaminan hak-hak asasi manusia;
6) Pemilihan yang bebas dan jujur;
7) Persamaan didepan hukum;
8) Proses hukum yang wajar;
9) Pembatasan pemerintahan secara
konstitusional;
10) Pluralisme sosial, ekonomi dan
politik;
11) Nilai nilai toleransi, pragmatism,
kerja sama dan mufakat.
Sanusi (2006) bahwa ada sepuluh pilar
demokrasi menurut UUD, yakni:
“Demokrasi yang Ber-Ketuhanan Yang
Maha Esa, Demokrasi dengan
Kecerdasan, Demokrasi yang
Berkedaultan Rakyat, Demokrasi
deangan “Rule of Law” Demokrasi
dengan Pembagian Kekuasaan Negara,
Demokrasi dengan Hak Azasi
Manusia, Demokrasi dengan
Pengadilan yang Merdeka, Demokrasi
dengan Otonomi Daerah, Demokrasi
dengan Kemakmuran, dan Demokrasi
yang Berkeadilan Sosial”
Demokrasi universal adalah demokrasi
yang bernuansa sekuler, sedangkan
demokrasi Indonesia adalah Demokrasi
yang Ber-Ketuhanan Yang Maha Esa.
Demokrasi telah menjadi pilihan bagi
hampir semua bangsa di dunia, tak
terkecuali bangsa Indonesia. Di antara
bangsa-bangsa itu perbedaannya terletak
pada tingkat perkembangannya. Ada
bangsa yang sudah sedemikian maju dalam
berdemokrasi dan ada yang masih dalam
pertumbuhan berdemokrasi. Di samping
itu ada perbedaan latar belakang sosial-
budaya yang berpengaruh terhadap corak
Demokrasi di masing-masing negara.
Bangsa Indonesia tentu menginginkan
perkembangan Demokrasi yang semakin
baik di negaranya. Oleh karena itu kita
wajib menunjukkan sikap positif terhadap
pelaksanaan demokrasi dalam berbagai
bidang kehidupan. Sikap positif itu perlu
dibuktikan dengan sikap dan perbuatan
yang sejalan dengan unsur-unsur Rule Of
Law atau syarat-syarat Demokrasi
sebagaimana yang telah dikemukakan.
Demokrasi dengan segala cirinya itu perlu
diwujudkan menjadi suatu kenyataan
hidup dalam bidang apapun. Semua warga
negara tanpa kecuali, baik penguasa
maupun rakyat biasa, harus membiasakan
hidup demokratis.
Dalam tradisi masyarakat di
Indonesia sangat dikenal adanya kebiasaan
bermusyawarah. Dalam musyawarah,
warga kelompok masyarakat
membicarakan segala persoalan yang
menyangkut kepentingan bersama,
misalnya persoalan kesejahteraan warga,
irigasi, keamanan kampung, dan lain-lain.
Tidak jarang keputusan musyawarah itu
dilakukan dengan mufakat bulat, artinya
disetujui oleh seluruh warga. Di kalangan
masyarakat Jawa, musyawarah itu biasa
dilakukan Balai Desa. Sementara itu di
kalangan masyarakat Minangkabau
dikenal adanya Rumah Gadang, sebagai
sarana musyawarah. Untuk melaksanakan
keputusan musyawarah itu biasanya juga
dikerjakan secara bersama-sama yang
dikenal dengan istilah gotong-royong.
Tradisi Demokrasi dalam bentuk
pengambilan keputusan bersama, bahkan
melaksanakan keputusan secara bersama
itu, hingga kini masih berlangsung dalam
kehidupan masyarakat Indonesia, terutama
di daerah pedesaan.
Walaupun corak Demokrasi yang
telah diuraikan sederhana, tetapi hal itu
tetap memiliki nilai yang berharga dalam
proses perkembangan demokrasi di
Indonesia. Dalam perkembangannya
setelah mengalami kemerdekaan, bangsa
Indonesia mampu menyesuaikan diri
dengan sistem demokrasi modern.
Lembaga-lembaga Perwakilan Rakyat
dipilih secara langsung oleh rakyat melalui
pemilihan umum. Di desa-desa pun kini
dibentuk Badan Permusyawaratan Desa
(BPD) yang fungsi serta peranannya mirip
dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Itu semua merupakan bagian dari
perkembangan budaya Demokrasi di
Indonesia,
Budaya Demokrasi Berarti menjadikan
demokrasi sebagai suatu kebiasaan hidup
seharí-hari. Ada beberapa contoh
sederhana dalam kehidupan seharí-hari.
Dalam lingkungan keluarga, kita harus
membiasakan diri untuk menghormati
pendapat anggota keluarga lain. Dalam
lingkungan sekolah, kita harus mematuhi
tata tertib. Walaupun tampak sederhana,
justru dalam kehidupan masyarakat itulah
kita harus membiasakan hidup secara
Demokratis. Pembudayaan Demokrasi
perlu menjadi agenda penting bagi bangsa
Indonesia, demi terwujudnya kesadaran
berdemokrasi di kalangan masyarakat.
Simpulan
Daftar Pustaka Pengantar Metodologi Penelitian:
Yogyakarta. Andi
Buku dan jurnal :

Heryana, Agus. 2010. Tritangtu

Di Bumi di Kampung Naga : Internet:
Melacak Artefak Sistem
PDFlib.itenas.ac.id > kti > uploads >
Pemerintahan Sunda). Balai
2014/04. Diakses pada 12 Mei 2019, 13:35
Pelestarian Sejarah dan Nilai
Tradisional Bandung. https://books.google.co.id/books?id=IC1ADA
AAQBAJ&pg=PA73&dq=unsur+pandangan+hi
Maran, Rafael. 2007. Manusia dup&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwiG18iFv5jiAh
dan Kebudayaan dalam Perspektif US63MBHRQsC4gQ6AEIKDAA#v=onepage&q=
Ilmu Budaya Dasar. Jakarta: unsur%20pandangan%20hidup&f=false

Rineka Cipta.
https://kbbi.kata.web.id/pandangan-hidup/
Naskah Sunda Buhun
https://www.academia.edu/3827313
Kabuyutan Ciburuy. Makalah.
8/BAB_6_-
Nasution, dkk. 2015. Ilmu Sosial _Hakikat_Instrumentasi_dan_Praksis_Demokr
asi_Indonesia_Berlandaskan_Pancasila_dan_
Budaya Dasar. Jakarta: Raja.
UUD_1945.pdf

https://www.academia.edu/18794957/PEN
Rusmana, Tatang. 2018. GERTIAN_PANDANGAN_HIDUP
Rekonstruksi Nilai-Nilai Tritangtu
Sunda Sebagai Metode Penciptaan
Teater ke dalam Bentuk Teater
Kontemporer. MURDA Jurnal Seni
Budaya. 3(1).

Sugiarto, 2015. Menyusun

proposal penelitian kualitatif
skripsi dan tesis: Yogyakarta.
Suaka Media

Sulismadi, dkk. 2011. Ilmu

Sosial dan Budaya Dasar. Jakarta:
EGC.

Suryani NS, Elis. 2012. Konsep

Figur Pemimpin dan kepemimpinan
yang Terungkap dalam timotinus, 2017.