Anda di halaman 1dari 87

REVIEW MATERI HUTAN GUNUNG

1. Manajemen Perjalanan
2. Survival Dasar
3. Navigasi Darat
4. Bivak Semi Alam
5. Snare and Trap
6. Orienteering
Manajemen Perjalanan
• Manajemen perjalanan/ekspedisi merupakan sebuah sistem
pengaturan, perencanaan, pengawasan dan evaluasi suatu kegiatan
perjalanan
Tujuan Manajemen Perjalanan

•Safety : Untuk mendapatkan rasa aman


•Enjoy : Dapat menikmati perjalanan
•Confident : Meningkatkan rasa percaya diri
•Thrift : Menghemat pengeluaran
•Increase : Menambah pengetahuan
•Organizing : Mengatur diri sendiri, perlengkapan dan anggota perjalanan
•New Experience : Menambah pengalaman baru
Tahapan Manajemen Perjalanan
1. Pra perjalanan, berisi perencanaan dan persiapan kegiatan
1). Perencanaan kegiatan : tujuan kegiatan, tempat/lokasi, waktu,
anggaran biaya, peserta, kegiatan.
2). Persiapan kegiatan : pembentukan tim; perizinan dan
administrasi; pembuatan agenda; pendalaman materi dan
keterampilan; persiapan mental, fisik, dan etika; transportasi;
persiapan kelengkapan; survey lokasi
Tahapan Manajemen Perjalanan
2. Pelaksanaan kegiatan
1). Pembagian tugas : leader, navigator, logistic, medis, dokumentasi, sweeper
2). Manajemen perlengkapan dan perbekalan : checklist perlengkapan
3). Perhitungan waktu : awal perjalanan, istirahat, dan waktu camp.
4). Dokumentasi

3. Pasca kegiatan
1) Evaluasi kegiatan
2) Laporan kegiatan
Packing
• Packing merupakan cara atau teknik menyusun perlengkapan dalam ransel
(carrier).
• Prinsip-prinsip packing carrier :
1. Letakkan barang terberat sedekat mungin dengan punggung.
2. Berat seimbang antara kiri dan kanan
3. Maksimalkan ruang-ruang yang ada
4. Urutkan barang sesuai waktu penggunaannya
5. Tempatkan barang-barang emergency ditempat yang mudah dijangkau
6. Usahakan setiap barang kedap air
7. Lindungi benda yang mudah rusak, pecah maupun busuk
8. Hindari menggantung benda di luar ransel
Referensi

•Buku diksar
•Tito Sucipto : Manajemen Perjalanan Di Alam Bebas, 2009
• https://gopalavalentarafhuns.wordpress.com/2016/12/02/manajemen-perjalanan/
Survival
Pengertian
• ‘Survive’ artinya mampu mempertahankan diri dari suatu keadaan.

• Survival merupakan seni bertahan hidup untuk bebas dari situasi


yang tidak biasanya/kurang menguntungkan

• Orang yang melakukan survival disebut dengan Survivor


Jika Tersesat
Yang harus dilakukan:
• Koordinasi anggota
• Pertolongan pertama
• Lihat kemampuan anggota
• Adakan orientasi medan
• Adakan penjatahan makanan
• Buat rencana dan pembagian tugas
• Berusaha menyambung komunikasi
• Buat jejak dan cari pertolongan
Unsur Penting dalam Survival
1. Positive Mental Atitude (PMA)
2. Shelter
3. Api
4. Air
5. Makanan
6. First Aid
7. Sinyal Tanda darurat
Positive Mental Atitude (PMA)
Kemampuan survival untuk mengolah sikap mental positif survivor
dapat berpikir lebih tenang untuk mengatasi kondisi.
Diperlukan:
• Akal sehat
• Semangat untuk survive
• Kepercayaan diri
• Kedisiplinan
• Rencana matang
Shelter
Merupakan tempat perlindungan sementara dari faktor alam dan lingkungan ekstrim.
3 macam shelter:
• Alami (gua)
• Semi alami (bahan alami seperti daun)
• Buatan (bivak, dome)
Yang diperhatikan saat membuat shelter alami (gua)=
• Pastikan gua tersebut bukan sarang binatang buas
• Gua tersebut tidak mengandung gas beracun, dapat dicek dengan menggunakan
obor. (Jika obor masih menyala berarti tidak beracun)
• Gua tersebut bebas dari bahaya longsor
Shelter
Yang harus diperhatikan dalam membuat shelter:
• Hindari daerah aliran air, bukan di sungai kering
• Usahakan dibangun di daerah datar
• Tidak dibangun dibawah pohon mati/rapuh
• Jangan dibangun dibawah/diatas tebing
• Tidak menghadap arah angin
• Bukan sarang nyamuk/serangga
• Bukan jalur/lintasan binatang buas
• Bahan yang kuat
• Jangan terlalu merusak alam sekitar
Api
Api dalam survival memiliki banyak fungsi: sebagai penghangat, memberi rasa
aman, sebagai penerangan, untuk memurnikan air, memasak, isyarat/sinyal.
Prinsip utama api:
• Fuel/bahan (tinder, kindling, fuel)
• Heat/panas
• Air/udara
Cara memadamkan api adalah menghilangkan salah 1 komponennya:
• Penguraian  menghilangkan fuelnya
• Pendinginan  menghilangkan panasnya
• Isolasi menghilangkan oksigennya
Api
Cara menyalakan api
• Korek api
• Fire starter
• Hand drill
Pemilihan Lokasi
• Tempat yang kering.
• Terlindung dari angin kencang.
• Disesuaikan dengan shelter.
• Perhatikan pohon, semak dan benda lain yang mungkin tersulut api.
• Bila tertutup semak-semak, bersihkan area minimal diameter 1 meter.
Api
Hal yang harus diperhatikan dalam membuat api:
• Pastikan kayu benar-benar kering
• Kayu lembab dapat dikeringkan dekat api yang sudah dibuat
• Kumpulkan kindling dan tinder sepanjang perjalanan
• Jangan bakar kayu dengan aroma menyengat
• Jangan membakar semua kayu sekaligus, harus bertahap
• Perhatikan sirkulasi udara
• Padamkan api jika sudah tidak dibutuhkan
Air
Air merupakan salah satu prioritas dalam survival, karena jika
kekurangan akan mengalami dehidrasi. Syarat air layak minum= tidak
bewarna, tidak berasa, dan tidak berbau
Sumber air dibagi menjadi 2 macam:
• Air langsung, yaitu air yang aman untuk diminum langsung.
Contoh: air hujan, tanaman, air sungai, air kelapa, mata air
• Air tidak langsung, yaitu air digolongkan menjadi air yang masih perlu
proses
Contoh: air di selokan, genangan
Air
Cara mencari air=
• Dari sumber air: sungai dan mata air
• Melalui hujan dan embun (pakai ponco/daun lebar kemudian dialirkan ke
tempat penampungan)
• Dari tumbuhan : akar pohon, lumut, bambu (diketuk daerah ruasnya, jika
tidak nyaring maka pertanda ada airnya), kantong semar
• Solar still/kondensasi tanah : buat lubang 30-50 cm terus taruh wadah,
tutup pake ponco, ditengah dikasi batu kecil diatas wadah
• Transpirasi : beri plastik untuk membungkus daun (pastikan tidak ada
ranting yg bisa merobek plastik dan usahakan plastik bening)
Air
Cara memurnikan air:
• Memasak air selama 1-3 menit
• Filtrasi, yaitu pemisahan fisik, dengan memakai botol (kain-arang-pasir-kerikil
(dari bawah) , kain (yang paling atas dikasi rumput, terus pasir, paling bawah
arang)
• Distilasi, yaitu air dipanaskan lalu disalurkan ke bejana yang terpisah dan
kemudian dikondensasikan
• Sterilisasi, yaitu membunuh organisme penyakit, dengan tablet penjernih air
(aquatabs)
Air
Petunjuk penggunaan air dalam survival
• Untuk mengatasi rasa haus berlebihan, diusahakan agar mulut tetap
lembab dan basah dengan menelan air liur atau menghisap ujung kerah
baju.
• Dalam mengatur makanan disesuaikan dengan persediaan air yang ada
• Jangan minum alkohol sebagai penahan haus
• Meminum air seni merupakan tindakan yang salah
• Jangan merokok karena dapat menyebabkan tenggorokan kering dan
kehausan
Makanan dari Tumbuhan
Tumbuhan memberi karbohidrat dan serat untuk memperlancar
pencernaan.
Ciri umum tumbuhan yang dapat dimakan:
• Bagian tumbuhan yang masih muda (pucuk/tunas)
• Tumbuhan yang tidak mengandung getah
• Tumbuhan yang tidak berbau kurang sedap
• Tumbuhan yang dimakan oleh hewan mamalia
Makanan dari Tumbuhan
Apabila ingin memakan jamur, kenali tanda jamur yang beracun:
• Warna mencolok
• Bau tidak sedap
• Bila dimasukan ke nasi, menjadi bewarna kuning
• Sendok menjadi hitam bila dimasukkan ke dalam masakan
• Bila diraba mudah hancur
• Punya cawan/bentuk mangkok pada bagian pokok batangnya
• Tumbuh dari kotoran hewan
Makanan dari Tumbuhan
Langkah-langkah menguji tanaman yang belum dikenali:
• Periksa teliti, pastikan makanan tidak kotor/dimakan cacing
• Cium. Remas/hancurkan sebagian kecil dari tanaman tersebut. Jika bau
seperti almon pahit/buah persik/bau busuk, BUANG
• Iritasi kulit, gosokkan sedikit/tekan beberapa air/getah tanaman ke kulit,
jika timbul iritasi, BUANG
• Jika masih aman sampai langkah ketiga, lanjutkan dengan meletakkan
sampel pada: bibir – sudut mulut – lidah bagian atas – lidah bagian
bawah – kunyah sampel. Tunggu masing-masing bagian selama 5 menit.
• Makan dalam jumlah sedikit dan tunggu sekitar 5 jam, selama masa ini,
jangan makan/minum makanan yang lain.
Makanan dari Binatang
Bisa dimakan Tidak bisa dimakan
• Belalang • Mengandung bisa: Lipan
• Jangkrik
• Mengandung racun: penyu laut
• Cacing
• Burung
• Mengandung bau: sigung
• Laron • Serangga tertentu: nyamuk
• Larva malaria, semut api, tawon
• Siput/bekicot • Kelabang, pacet
• Kadal (belakang dan ekor)
• Ular (1/3 tengah)
First Aid
• First aid merupakan kemampuan pertolongan pertama pada
kecelakaan untuk merawat luka dengan tujuan untuk menghindarkan
diri dari risiko infeksi.
Sinyal Pertolongan
Bertujuan untuk memberi tahu penolong dimana posisi survivor.
Macam sinyal tanda darurat
• Sinyal suara: peluit (maksimal 1,6 km) untuk sandi morse (…_ _ _...)
• Sinyal kain: digunakan di dataran terbuka dan kain bewarna terang
• Sinyal api: bikin 3 titik api berbentuk segitiga/memanjang, dengan antar titik 25 meter, di tempat
yang tidak terhalang (Efektif pada malam hari)
• Sinyal asap:
o Asap akan bewarna putih jika diberi dedaunan hijau, lumut, dan sedikit air.
o Asap akan bewarna gelap jika diberi karet
• Heliograf : arah kilatan cahaya (pantulan sinar heliograf) ke arah pesawat, helikopter, kapal
• Cahaya : untuk sos
• Sinyal alami : tulisan SOS di tanah yg besar
Referensi
• Buku Materi Pendidikan Dasar XXX PMPA Vagus 2019
• STOPA sumber:
https://www.indosurvival.com/2018/11/kenali-metode-stop-jika-terses
at.html
http://www.indosurvival.com/2018/11/pengertian-survival-sebuah-sen
i-bertahan-hidup.html
Navigasi Darat
Pengertian
Navigasi adalah kegiatan untuk menentukan arah, kedudukan tempat
serta menentukan lintasan atau jalur perjalanan agar sampai pada
tujuan yang diinginkan.

Orang yang melakukan navigasi disebut Navigator


Persiapan Alat
Alat yang biasa dibutuhkan untuk navigasi:
• Peta
• Kompas
• Alat tulis (busur, penggaris, protaktor, pensil, jangka ukur, buku
lapang)
• Alat penunjuk ketinggian tempat (Altimeter)
• Alat penunjuk kedudukan tempat (GPS)
Peta
Penggambaran 2 dimensi pada bidang datar dari sebagian atau
keseluruhan permukaan bumi. Jenis peta:
• Peta topografi
• Peta tematik
• Peta potret udara
• Peta citra landsat
Komponen pada peta: Judul peta, nomor peta, koordinat peta, kontur,
skala peta, legenda peta.
Peta
Koordinat Geografis
Koordinat adalah titik pertemuan antara absis dan ordinat.

Sistem koordinat ini menggunakan garis bujur dan garis lintang,


dengan satuan berupa derajat, menit dan detik.
Satu kotak/karvak lebarnya 3,7 cm dan pada skala 1:25.000 satu
karvak sama dengan 30 detik dan pada skala 1:50.000 satu karvak sama
dengan 60 detik.
Titik koordinat harus dikonversi terlebih dahulu menjadi satuan
derajat, menit dan detik.
Koordinat Geografis
Langkah mengkonversi koordinat: 6,175o
• 6,175o  6o
• (0,175 x 60) = 10,5’  10’
• (0,5 x 60) = 30”

Hasil konversinya berupa 6o10’30”


Kompas
Alat penunjuk arah yang jarumnya akan selalu menunjuk arah utara-
selatan,
Kompas terdiri dari:
• Badan, tempat komponen lainnya berada
• Jarum, selalu menunjuk arah utara dan selatan (catatan: tidak
dipengaruhi medan magnet)
• Skala penunjuk, pembagian derajat sistem mata angin
Macam-macam Kompas beragam: Kompas silva, kompas bidik, kompas
jempol, kompas optic, kompas prisma, kompas cermin, kompas digital
Kompas
Orientasi Peta dan Orientasi Medan
Orientasi peta adalah menyamakan kedudukan peta dengan medan
sebenarnya
Orientasi medan adalah mengenal tanda tanda medan sekitar yang
mencolok dan posisinya di peta. Langkah-langkah:
• Mencari tempat berpemandangan terbuka agar dapat melihat tanda
medan mencolok
• Siapkan kompas dan peta, letakkan pada bidang datar
• Utarakan peta dengan utara kompas
• Cari tanda medan yang paling menonjol sekitar anda, temukan tanda
medan di peta
Azimuth dan Back Azimuth
Azimuth
 sudut yang terbentuk karena penyimpangan dari arah utara peta.

Back azimuth
 sudut balik dari suatu arah, ditentukan dengan:
• Jika arah kurang dari 180o maka back azimuth arah + 180o
• Jika arah lebih dari 180o maka back azimuth 180o - arah
Resection
Menentukan posisi kita di peta menggunakan 2/lebih tanda medan yang dikenali,
sehingga memerlukan 2 tanda medan yang terlihat jelas di peta dan dapat dibidik di
medan
Langkah-langkah melakukan resection:
• Lakukan orientasi peta
• Cari tanda medan yang mudah dikenali minimal 2
• Bidik tanda medan tersebut dari posisi kita dengan menentukan kompas bidik
• Tentukan back azimuth
• Dengan protaktor buat garis dari titik sasaran dengan acuan besar sudut peta
• Lakukan hal yang sama pada medan kedua
• Perpotongannya adalah posisi kita
Resection
Intersection
Menentukan posisi suatu titik (benda) di peta. Intersection harus terlebih dahulu yakin
dengan posisi kita di peta, karena itu memerlukan 2 atau lebih tanda medan yang
dikenali di lapangan.
Langkah – langkah melakukan intersection:
• Lakukan orientasi peta
• Lakukan resection untuk memastikan posisi kita
• Bidik obyek yang kita amati
• Pindahkan sudut yang didapat ke dalam peta
• Bergerak ke posisi lain dan pastikan posisi tersebut di peta
• Lakukan langkah 1-3
• Perpotongan garis perpanjangan dari 2 sudut yang didapat adalah posisi obyek
Intersection
Teknik man to man
Membuat lintasan berada pada satu garis lurus dengan cara membidikkan kompas ke
depan dan belakang pada jarak tertentu. Langkah-langkahnya:
• Titik awal dan titik akhir perjalanan di plot di peta, Tarik garis lurus dan hitung sudut
yang menjadi arah perjalanan (sudut kompas)
• Perhatikan tanda medan yang mencolok pada titik awal perjalanan perhatikan tanda
medan lain pada lintasan yang dilalui
• Bidik kompas sesuai dengan arah perjalanan dan tentukan tanda medan lain di ujung
lintasan/titik bidik. (azimuth)
• Pergi ke tanda medan di ujung lintasan dan bidik kembali ke titik pertama tadi, untuk
mengecek apakah arah perjalanan sudah sesuai dengan sudut kompas (back azimuth)
• Sering terjadi tidak ada benda/tanda medan tertentu yang dapat dijadikan sebagai
sasaran. Untuk itu dapat dibantu oleh seorang rekan sebagai tanda
Referensi
• Buku Materi Pendidikan Dasar XXX PMPA Vagus 2019
Bivak Semi Alam
Bivak semi alam
• Merupakan tempat berlindung sementara dari pengaruh alam (gangguan cuaca,
binatang buas, dan angin) yang terbuat dari bahan alami. Seperti :
Pohon tumbang
Bivak dari bamboo
Bivak dari daun tumbuh-tumbuhan (rumput ,ijuk ,rumbia, daun palem, dan
lainnya).
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan
saat membuat bivak, diantaranya adalah:
A. Memilih tempat atau lokasi
Dalam hal ini, kita harus mengetahui tempat yang nyaman untuk mendirikan bivak. Beberapa kriteria
tempat yang nyaman untuk mendirikan bivak antara lain:
Aman dari bahaya banjir atau longsor saat terjadi hujan.
Tidak dibangun dibawah pohon mati atau rapuh
Jangan dibangun dibawah atau diatas tebing
Jangan di bawah pohon kelapa karena jatuhnya kelapa bisa terjadi tiba-tiba.
Bukan merupakan sarang nyamuk atau serangga lainnya.
Jangan menghadap arah angin.
Tempatnya kering dan rata.
Dekat dengan sumber air.
Jangan dirikan bivak di aliran aliran air atau sungai
Bukan jalur binatang buas.
Di atas tanah yang datar.
B. Perbedaan angin lembah dan angin gunung
:
Angin lembah : dari lembah ke gunung, biasanya pada siang hari
Angin gunung : dari gunung k elembah, biasanya pada malam hari
Persamaanya melewati 1 garis sehingga bivak jangan sampai
menghadap puncak gunung atau lembah
C. Waktu atau berapa lama

• Dalam pembuatan bivak waktu untuk berlindung perlu diperhatikan


juga karena akan mempengaruhi kenyamanan dan keamanan pada
saat waktu tinggal. Dengan merencanakan akan berapa lama
berlindung di suatu tempat, penghematan tenaga dan kesadaran
emosi akan tenaga.
D. Bahan pembuat bivak
• Dalam pembuatan bivak, diusahakan terbuat dari bahan yang kuat, jangan
terlalu merusak alam sekitar dan pembuatannya baik, sebab semuanya
akan menentukan kenyamanan dari para pembuat. Biasanya bivak semi
alam yang digunakan adalah ranting-ranting kering dan dedaunan di daerah
sekitar yang dapat dimanfaatkan namun tidak merusak daerah tersebut.
Dan bahan untuk pengganti tali dari tumbuhan itu seperti :
Tanaman perdu
Tangkai tumbuhan
Tanaman rambat
Serat bamboo
Penggunaan tali lebih disarankan menggunakan
tali paracord daripada tali prusik

Tali prusik Tali paracord


E. Bivak untuk sendiri atau kelompok

Tempat berlindung dibuat sesuai dengan kebutuhan, tidak terlalu luas dan
tidak terlalu sempit sehingga kehangatan tempat berlindung tetap terjaga. Hal ini
dapat memanajamen barang yang dibawa sehingga bisa menghemat tenaga dan
kondisi emosional. Untuk penyesuaiannya dapat dilihat dari Bivak tersebut secara
berkelompok atau individu.
Snare & Trap
Snare & Trap ( Jerat dan Jebakan)
• Jerat adalah tali bantu (tali yang disimpulkan) untuk menangkap
binatang
• Trap adalah perangkap atau jebakan yang dibuat untuk menangkap
hewan/binatang untuk dijadikan bahan makanan jika kita dalam
keadaan mendesak (survival)
• Jerat dan perangkap adalah alat bantu untuk menangkap binatang
Berdasarkan bahan pangan yang dihasilkan, jerat dan jebakan dibagi
menjadi 2 :
• Jerat/Jebakan yang mematikan
Menghasilkan bahan pangan mati
• Jerat/Jebakan Hidup
Menghasilkan bahan pangan yang masih hidup
Yang perlu diperhatikan dalam membuat jerat
dan jebakan
• Jangan meninggalkan tanda bahwak kita pernah berada di sana
(Hilangkan bau manusia : Jangan sering memegang perangkap,
lumuri dengan lumpur, pakai sarung tangan, dll)
• Buat trap dengan kuat (agar hewan tidak mudah lepas dan trap tidak
mudah rusak)
• Pasang jerat atau jebakan pada jalur lintasan hewan
• Perhatikan adanya jejak kotoran hewan dan identifikasi hewannya sebelum
membuat jebakan
• Perhatikan jalur lintasan hewan ke mata air
• Jangan pasang trap pada hewan buas ( cth : harimau, beruang)
Lasso Knot ( Simpul untuk jerat)
• Simpul yang biasa digunakan untuk menjerat hewan
Macam-Macam Snare &
Trap
Ground Snare
• Biasa digunakan untuk menjerat binatang sperti kelinci dan tupai
Spring Snare
• Biasa digunakan untuk menjerat binatang sepert kelinci, ayam hutan,
rusa, kancil.
• Trap juga bisa dimodifikasi untuk menangkap ikan
Deadfall Trap
• Trap yang menggunakan beban berat untuk menjerat
Simple Bird Trap / Arapuca Indian Style
• Biasa digunakan untuk menjerat burung
Simple Bird Snare
• Biasa digunakan untum menjerat burung, terutama yang suka
bertengger di dahan pohon
ORIENTEERING
• Orienteering adalah olahraga dimana competitor (orienteer)
menyelesaikan lintasan antar titik control dalam waktu sesingkat
mungkin, dengan bernavigasi hanya dibantu dengan peta dan
kompas.
PETA
• Peta orienteering adalah peta topografi
• Membaca peta. Berlari membuat membaca peta menjadi lebih sulit.
Selain itu bisa terkendala oleh cuaca dan cahaya menjadi redup di
hutan dengan tajuk pohon yang rapat meskipun ditengah hari.
Sehingga keterbacaan sangat penting untuk peta orienteering
• Dalam peta orienteering, bentuk medan adalah hal yang penting
untuk dipahami. Medan berbahaya, seperti tebing tinggi, harus
mudah dilihat pada peta.
KOMPAS
• Kompas untuk orienteering ada 2 tipe : baseplate dan thumb
• Peta orienteering internasional terdiri atas 5 bagian utama, yaitu :
1. Skala (Scale). Menunjukkan ukuran permukaan bumi yang
tergambar pada peta.
2. Interval Kontur (Contour Interval). Merupakan perbedaan selang
atau interval ketinggian vertical dari kontur kontur bersebelahan.
3. Garis-Garis Utara Magnetik (Magnetic North Lines). Adalah garis
yang menunjukkan arah utara kompas pada peta.
4. Warna-warna (Colors). Warna yang digunakan pada peta.
5. Legenda (Legend). Adalah arti dari symbol yang digunakan pada
peta
Legenda
• Adalan arti dari symbol yang digunakan pada peta orienteering. Menurut
Komisi Peta Federasi Orienteering Internasional, ada 7 kelompok kategori
symbol-symbol peta orienteering internasional
1. Bentang daratan
2. Perairan dan Rawa
3. Tebing dan Bongkahan Batu
4. Vegetasi
5. Tanda Medan Buatan Manusia
6. Simbol Teknis
7. Simbol Lintasan Orienteering
Spotident Jarum Pelubang
Referensi
•  Irma, A. 2020. ORIENTEERING, Olahraga Navigasi Dengan Peta Dan
Kompas Muchson. [online] Academia.edu. Available at:
<https://www.academia.edu/36757435/ORIENTEERING_Olahrag
a_Navigasi_dengan_Peta_dan_Kompas_muchson> [Accessed 2
August 2020].
• Komisi Peta IOF. 2017. Spesifikasi Internasional untuk Peta
Orienteering
• Peta Orienteering. 2020. Apa Itu Orienteering? | Peta Orienteering.
[online] Available at: <https://petaorienteering.id/apa-itu-
orienteering/> [Accessed 17 July 2020].
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai