Anda di halaman 1dari 16

PENGERTIAN DAN TUJUAN KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA

Makalah ini di buat untuk memenuhi tugas mata kuliah sosiologi komunikasi

Disusun Oleh:

M.Zepriansyah : (1930501111)
Syukron : (1930501097)

Dosen Pengampu:
Dr. Selvia Assoburu, M.Hum

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM (1951D)


FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala Rahmat-Nya, sehingga
penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan judul “ pengertian dan tujuan
Komunikasi Antar Budaya”. Makalah ini berisikan tentang informasi mengenai komunikasi
yang terjadi antara komunikator dan komunikan yang berbeda kebudayaan serta seluk-
beluknya..
Tujuan penulis menyusun makalah ini adalah untuk melengkapi salah satu trugas terstruktur
Mata Kuliah sosiologi komunikasi sekaligus untuk menambah pengetahuan penulis mengenai
komunikasi antar budaya yang berbeda.
Dalam penulisan makalah ini, penulis mendapatkan berbagai masalah, baik yang
bersumber dari penulis sendiri maupun yang datang dari faktor dari luar diri penulis. Namun,
dalam penulisan makalah ini, penulis mendapatkan dukungan yang tak henti-hentinya dari
beberapa pihak. Oleh sebab itu, penulis sangat mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang mendukung dan berpartisipasi dalam penulisan makalah ini Tidak lupa pula
kepada dosen pengampuh mata kuliah sosilologi komunikasi
Penulis mengakui dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan karena penulis
masih dalam proses belajar. Oleh karena itu penulis mengharapkan kepada para pembaca
untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan
makalah ini. penulis berharap semoga makalah ini dapat berguna sebagai salah-satu pedoman
dan menambah pengetahuan baikbagi penulis maupun bagi pembaca

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGATAR.......................................................................................................i

DAFTAR ISI.................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................1

A. Latar Belakang.............................................................................................2
B. Rumusan Masalah........................................................................................2
C. Tujuan penulisan .........................................................................................2
D. Manfaat penulisan........................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................3

A. Pengertian komunikasi antarbudya..............................................................5


B. Proses komunikasi antarbudaya..................................................................8
C. Tujuan komunikasi antarbudaya.................................................................9

BAB III PENUTUP.......................................................................................................10


A. KESIMPULAN............................................................................................10
B. SARAN.......................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Komunikasi merupakan sebuah proses dimana sebuah interaksi antara
komunikan dan komunikator yang melakukan pertukaran pesan didalamnya yang
terjadi secara langsung maupun tidak langsung, komunikasi sendiri bisa dikatakan
merupakan hal yang paling krusial dalam kehidupan ini. Sebuah interaksi sosial
bisa tidak berarti apa-apa jika komunikasi didalamnya tidak berjalan pada
semestinya, begitu juga dalam dunia professional atau dunia kerja, komunikasi
merupakan hal yang penting dalam memberikan instruksi dari pemimpin
kebawahan atau sebaliknya. Sepanjang masanya, manusia melakukan komunikasi
baik sejak dalam kandungan sampai menjelang kematiannya.
Oleh karena itu komunikasi tidak bisa dipisahkan dari setiap individu
yang hidup di bumi ini. Komunikasi juga merupakan hal yang paling penting bagi
individu dalam melakukan interaksi. Kadang kala individu merasakan komunikasi
itu tidak efektif yang dikarenakan adanya salah penafsiran oleh si penerima pesan,
dan kesalahan penafsiran tersebut dikarenakan persepsi oleh setiap individu yang
berbeda-beda. Teknik berkomunikasi adalah cara atau “seni” penyampaian suatu
pesan yang dilakukan seorang komunikator sedemikian rupa, sehingga
menimbulkan dampak tertentu pada komunikan. Pesan yang disampaikan
komunikator adalah pernyataan sebagai paduan pikir dan perasaan, dapat berupa
ide, informasi, keluhan, keyakinan, imbauan, anjuran dan sebagainya 1 Dewasa ini,
peradaban manusia telah berkembang demikian kompleksnya. Manusia selain
sebagai makhluk sosial yang hidup berkelompok dan berkomunikasi dengan
sesamanya juga sebagai individu-individu dengan latar belakang budaya yang
berlainan. Mereka saling bertemu, baik secara tatap muka maupun melalui media
komunikasi. Maka tidaklah heran, perkembangan dunia saat ini semakin menuju
pada suatu global village (desa dunia). Hal ini menimbulkan anggapan bahwa
sekarang ini komunikasi antarbudaya semakin penting dan semakin vital
ketimbang di masa-masa sebelum ini.

1
Onong uchana effendy, Dinamika komunikasi (Bandung: remaja rosdakarya, 2004), halm.6

1
Komunikasi antarbudaya adalah sebuah situasi yang terjadi bila pengirim
pesan adalah anggota suatu budaya dan penerima pesannya adalah anggota dari
suatu budaya yang lain. Dalam keadaan demikian komunikan atau komunikator
dihadapkan kepada maasalah-masalah yang ada dalam suatu siatuasi dimana suatu
pesan disandi dalam suatu budaya dan harus disandi balik dalam budaya lain 2
Budaya mempengaruhi orang yang berkomunikasi. Situasi ini tidak dapat
dihindarkan, karena sebetulnya, setiap kali seseorang melakukan komunikasi
dengan orang lain mengandung potensi komunikasi antarbudaya. Hal ini
dikarenakan setiap orang selalu berbeda budaya dengan orang lain, sekecil apa
pun perbedaan tersebut.
Budaya-budaya yang berbeda memiliki sistem-sistem nilai yang berbeda
dan karenanya dapat menjadi salah satu penentu tujuan hidup yang berbeda pula.
Cara setiap orang berkomunikasi sangat bergantung pada budayanya, bahasa,
aturan dan norma masing-masing. Budaya memiliki tanggung jawab atas seluruh
perbendaharaan perilaku komunikatif dan makna yang dimiliki setiap orang.
Konsekuensinya, perbendaharaan yang dimiliki dua orang yang berbeda budaya
akan berbeda pula, hal ini dapat menimbulkan berbagai macam kesulitan.
Meskipun suatu keluarga beda etnis sering sekali saling melakukan interaksi,
bahkan dengan bahasa yang sama sekalipun, tidak berarti komunikasi akan
berjalan mulus, bahwa dengan sendirinya akan tercipta saling pengertian. Hal ini
dikarenakan, sebagian di antara individu tersebut masih memiliki prasangka
terhadap kelompok budaya lain dan enggan bergaul dengan mereka.

2
Dedy mulyana & jalaludin Rahmat, Komunikasi Antar Budaya ( bandung: PT remaja rosdakarya,2006), halm.20

2
B. Rumusan Masalah
a. Pengertian komunikasi antarbudya
b. proses komunikasi antarbudaya
c. Tujuan komunikasi antarbudaya

C. Tujuan Penulisan
Secara umum tujuan penulisan makalah ini untuk mengetahui bagaimana
keharmonisan komunikasi antarbudya di masyarkat

D. Manfaat penulisan
Berdasarkan dari tujuan penulisan dapat di ambil secara umum bahwa:
- Memberikan kontribusi positif serta dapat menambah wawasan pengetahuan
dalam ilmu komunikasi khususnya komunikasi antarbudaya dalam upaya
adaptasi budaya

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian komunikasi antarbudaya


Komunikasi adalah suatu hubungan yang melibatkan proses ketika informasi dan
pesan dapat tersalurkan dari satu pihak (orang / media ) ke pihak lain. 3 komunikasi
berhubungan dengan perilaku manusia dan kepuasan terpenuhinya kebutuhan berinteraksi
dengan manusia-manusia lainnya.
Kemudian budaya ialah sebagai sebuah nilai atau praktik sosial yang berlaku dan
di pertukarkan dalam hubungan antar manusia baik secara individu muapun anggota
masyarakat. Dan Komunikasi Antarbudaya didefinisikan sebagai situasi komunikasi
antara individu individu atau kelompok yang memiliki asal-usul bahasa dan budaya yang
berbeda. Ini berasal dari definisi dasar berikut:
komunikasi adalah hubungan aktif yang dibangun antara orang melalui bahasa,
dan sarana antarbudaya bahwa hubungan komunikatif adalah antara orang-orang dari
budaya yang berbeda, dimana budaya merupakan manifestasi terstruktur perilaku
manusia dalam kehidupan sosial dalam nasional spesifik dan konteks lokal, misalnya
politik, linguistik, ekonomi, kelembagaan, dan profesional. 4
Hampir setiap manusia membutuhkan hubungan sosial dengan orang lain dan
kebutuhan ini terpenuhi melalui pertukaran pesan yang berfungsi sebagai jembatan untuk
mempersatukan manusia, yang tanpa berkomunikasi akan terisolasi. Pesan muncul lewat
perilaku manusia, sebelum perilaku disebut pesan, perilaku harus memenuhi dua syarat.
Perilaku harus diobservasi oleh seseorang, dan kedua perilaku harus mengandung makna.
Artinya, setiap perilaku yang dapat diartikan atau mempunyai arti adalah suatu pesan.
Kedua, perilaku mungkin disadari ataupun tidak disadari (terutama perilaku
nonverbal), peri laku yang tidak sengaja ini menjadi kesan bila seseorang melihatnya dan
menangkap suatu makna dari perilaku itu. 5 ada beberapa karakteristik yang membantu

3
Nurani suyomukti. Pengantar Ilmu Komunikasi.(jogjakarta, AR Ruzz Media,2016), halm 11
4
Wahidah Suryani, “Komunikasi Antarbudaya: Berbagi Budaya Berbagi Makna”,
Jourrnal Farabi Vol. 10 No. 1 Juni 2013, email : wahidahsuryanidjafar@yahoo.co.id, hal 5
5
Dedy mulyana & jalaludin rahmat. Komunikasi antar budaya panduan berkomunikasi dengan orang-orang berbeda budaya.
(bandung: PT, Remaja rosdakarya, 2006), halm. 12

4
untuk memahami bagaimana komunikasi yang berlangsung. 6 Pertama ,komunikasi itu
dinamik. adalah suatu aktivitas yang terus berlangsung dan selalu berubah. Sebagai para
pelaku komunikasi secara konstan dipengaruhi oleh pesan orang lain dan sebagai
konsekuensinya mengalami perubahan yang terus menerus. Setiap orang dalam hidup
sehari-hari bertemu dan berinteraksi dengan orang-orang dan orang-orang itu
mempengaruhi . setiap kali orang terpegaruh, orang akan berubah, seberapa kecil pun
perubahan itu. Kedua, komunikasi itu interaktif, komunikasi terjadi antara sumber dan
penerima, ini mengimplikasikan dua orang atau lebih yang membawa latar belakang dan
pengalaman tersebut mempengaruhi interaksi. Interaksi juga menandakan situasi timbal
balik yang memungkinkan setia pihak mempengaruhi pihak lainnya. Setiap pihak secara
seentak menciptakan pesan yang dimaksudkan untuk memperoleh respon-respon tertentu
dari pihak lainnya.
Ketiga, komunikasi tidak dapat dibalik (irreversibble) dalam arti bahwa sekali
mengatakan sesuatu dan seseorang telah menerima dan men-decodepesan, tidak dapat menarik
kembali pesan itu dan sama sekali meniadakan pengaruhnya. Sekali penerima telah dipengaruhi
oleh suatu pesan, pengaruh tersebut tidak dapat ditarik kembali sepenuhnya.
Keempat, komunikasi berlangsung dalam konteks fisik dan konteks sosial . ketika
interaksi dengan seseorang, interaksi tidaklah terisolasi, tetapi ada dalam lingkungan fisik
tertentu dan dinamika sosial tertentu. Lingkungan fisik meliputi objek-objek fisik tertentu.
Konteks sosial merupakan hubungan sosial antara sumber dan penerima. Konteks sosial
mempengaruhi proses komunikasi, bentuk bahasa yang digunakan, penghormatan yang
ditunjukan kepada sesorang, waktu, suasana hati, siapa berbicara dengan siapa dan derajat
kegugupan atau kepercayaan diri yang diperhatikan orang, semua itu sebagiam saja dari aspek-
aspek komunikasi yang dipengaruhi pleh konteks sosial.
Artinya, komunikasi manusia tidak terjadi dalam ruang lingkup sosial,komunikasi terjadi
dalam lingkungan sosial yang kompleks. Lingkungan sosial ini mereflesikan bagaimana orang
hidup, bagaimana ia berinteraksi dengan orang lain. Lingkungan sosial adalah budaya, dan bila
ingin benar-benar memahami komunikasi, harus memahami budaya.Tidak ada batasan antara
budaya dan komunikasi, seperti7 “Budaya adalah komunikasi dan komunikasi adalah budaya”

6
Ibid, hal 16-18
7
Deddy Mulyanan & Jalaludin Rakhmat. Komunikas Antar Budaya Panduan Berkomunikasi
dengan Orang-Orang Berbeda Budaya.(Bandung: PT.Remaja Rosdakarya,2006), hal 25

5
dengan kata lain ketika membahas komunikasi dan budaya sulit untuk memutuskan mana yang
menjadi suara mana yang menjadi gemanya, karena mempelajari budaya melalui komunikasi dan
pada saat yang sama komunikasi merupakan refleksi budaya. Budaya adalah suatu konsep yang
membangkitkan minat. Secara formal budaya didefinisikan sebagai tatanan pengetahuan,
pengalaman,kepercayaan, nilai, makna, hirarki,agama, waktu, peranan, hubungan ruang, konsep
alam semesta, objek-objek materi dan milik yang diperoleh sekelompok besar orang dari
generasi ke generasi melalui individu dan kelompok. Budaya menampakan diri dalam pola-pola
bahasa dan dalam Komunikasi dan kebudayaan tidak sekedar dua kata tetapi dua konsep yang
tidak dapat dipisahkan,” harus dicatat bahwa studi komunikasi antarbudaya dapat diartikan
sebagai studi yang menekankan pada efek kebudayaan terhadap komunikas 8 Menurut Alo
liliweri dalam buku dasar-dasar komunikasi antar budaya, komunikasi antarbudaya adalah
menambah kata budaya ke dalam pernyataan “komunikasi antara dua orang/ lebih yang berbeda
latar belakang kebudayaan” Beberapa ahli komunikasi antarbudaya mengemukakakn
pendapatnya tentang definisi komunikasi antarbudaya sebagai berikut :
 Andrea L.Rich dan Dennis M.Ogawa menyatakan dalam buku Intercultural
Communication,A Reader bahwa komunikasi antarbudaya adalah komunikasi
antara orang-orang yang berbeda kebudayaannya, misalnya antara suku bangsa,
etnik, ras dan kelas sosial (Larry A.Samovar dan Richard Porter,1976:25).9
 Samovar dan Porter (1976:4) juga menyatakan komunikasi antarbudaya terjadi
diantara produsen pesan dan penerima pesan yang latar belakang kebudayaannya
berbeda.10
 Chaley H.Dood (1991:5) mengungkapkan komunikasi antarbudaya meliputi
komunikasi yang melibatkan peserta komunikasi yang mewakili pribadi,
antarpribadi atau kelompok dengan tekanan pada perbedaan latar belakang
kebudayaan yang mempengaruhi perilaku komunikasi para peserta (1991).11
Komunikasi antarbudaya adalah suatu proses komunikasi simbolik, interpretatif,
transaksional, dan kontekstual yang dilakukan oleh sejumlah orang yang karena
memiliki perbedaan derajat, kepentingan memberikan membimbing perilaku
8
Alo Liliweri. Dasar-Dasar Komunikasi Antar Budaya.( Yogyakarta:Pustaka Pelajar, 2003), hal 8.
9
Alo Liliweri. Makna Budaya dalam Komuinikasi Antarbudaya. ( Yogyakarta: PT LKIS Printing
Cemerlang, 2009), hal 12
10
Ibid
11
Ibid

6
manusia, dan membatasi mereka dalam menjalankan fungsinya sebagai kelompok.
Dari beberapa pengertian komunikasi antarbudaya dapat disimpulkan bahwa proses
komunikasi antarbudaya bahwa semakin besar derajat perbedaan antarbudaya maka
semakin besar pula kita kehilangan peluang untuk meramalkan suatu tingkat ketidak
pastian Komunikasi sebagai proses (itu salah satu karakteristik komunikasi) karena
komunikasi itu dinamik, selalu berlangsung dan sering berubah-ubah. Sebuah proses
terdiri dari beberapa suku yang dibedakan namun tidak dapat dipisahkan. Semua suku
berkaitan satu sama lain meskipun dia selalu berubah-ubah. Jadi pada hakikatnya
proses komunikasi lain, yakni suatu proses yang interaktif dan transaksional serta
dinamis.12

B. Proses komunikasi Antar Budaya


Jika berpedoman dari proses ilmu komunikasi, maka ilmu komunikasi
antarbudaya merupakan suatu kajian yang berkembang sesudah perang dunia kedua.
Maka dari itu komunikasi antarbudaya di mulai pada tahun 1980-an. Dengan sebab itu
ilmu komunikasi antarbudaya masih baru. Selain itu lahirnya ilmu komunikasi
antarbudaya tidak jauh dari sosiologi, antropologi, psikologi dan juga sastra. Artinya ilmu
komunikasi antarbudaya tidak beda jauh dengan ilmu sosiologi. Meski pun begitu, tetapi
ilmu komunikasi antarbudaya dapat di bedakan yaitu dari prosesnya, terutama apakah itu
dari interaksinya maupun produknya.
Dalam hal ini, terbukti perbedaan antara komunikasi antarbudaya sangat sedikit
dengan sosiologi dan juga antropologi. Dalam hal ini ilmu komunikasi antarbudaya
adalah interaksi antarmanusia sebagai proses yang mengandung arti. Arti dalam ilmu
komunikasi sesuatu yang paling subtansial untuk lancarnya komunikasi antara manusia
yang berbeda budaya. Ilmu komunikasi antarbudaya lebih fokus perhatiannya yaitu pada
pesan yang disampaikan oleh pelaku komunikasi. Pelaku komunikasi ialah orang yang
berbeda budaya. Artinya, pesan komunikasi antarbudaya memahami makna dan juga
memahami perbedaan budaya antara kedua pelaku komunikasi.

12
Alo Liliweri.Dasar-Dasar Komunikasi Antar Budaya. ( Yogyakarta:Pustaka Pelajar, 2003),Hal.24

7
a. Adaptasi dan Akulturasi
Setiap orang yang melakukan perjalanan ke luar negeri, misalnya
mahasiswa yang mengambil studi di luar negeri atau orang yang hidup dalam
kelompok yang memiliki budaya berbeda dengan budaya sebelumnya maka
adaptasi budaya sangat di perlukan untuk mereka. Adaptasi merupakan hal yang
sangat perlu untuk dilakukan dalam kehidupan antarbangsa, antarnegara, maupun
antarbudaya. Seseorang dikatakan berhasil berkomunikasi dengan orang yang
memiliki budaya berbeda sangat diperlukan suatu adaptasi yang berguna untuk
keharmonisan hidup dalam masyarakat.13

Seseorang yang hidup dalam masyarakat yang berbeda budaya sangat diperlukan
yang namanya adaptasi. Ini berarti, perubahan budaya dari seseorang yang melakukan
adaptasi mempunyai perubahan-perubahan budaya dan juga menyesuaikan dirinya
dengan lingkungan budaya yang baru. Adaptasi merupakan sesuatu yang harus bagi
seorang pendatang terhadap budaya yang baru. Dengan sebab itu dalam beradaptasi
seseorang selain membutuhkan kesiapan mental dan juga memerlukan kesabaran dalam
menghadapi keadaan budaya baru untuk bisamenyesuaikan diri dengan lingkungan yang
baru.
Dalam Gudykunst dan Kim disebutkan bahwa proses sosialisasi adaptasi
membutuhkan belajar dan memperoleh semua yang membuat manusia hidup pada
lingkungan yang lain. Sosialisasi meliputi kondisi dan proses komunikasi sosial termasuk
melatih decoding (persepsi dan kondisi) dan encoding (bahasa verbal dan nonverbal).
Dengan kata lain, pada proses adaptasi meliputi enkulturasi dan akulturasi. Seseorang
yang hidup dalam masyarakat akan terjadi suatu proses enkulturasi maupun akulturasi.
Enkulturasi merupakan proses yang mempertalikan individu yang berkembang dengan
konteks budaya mereka dan akulturasi merupakan suatu proses yang individu ikuti
( biasanya pada masa kehidupan kemudian) dengan merespons suatu konteks budaya
14
yang berubah. Berkenaan dengan akulturasi, terjadi peristiwa perubahan budaya yang
lebih umum. Akulturasi hanya sebuah bentuk perubahan budaya, yang disebabkan kontak
dengan budaya-budaya lain. Kosep enkulturasi lebih mengarah pada pewarisan budaya.
13
A.Rani Usman, Etnis Cina Perantauan di Aceh, Ed 1, ( Jakarta : Yayasan Obor Indonesia, 2009 ), hlm 45
14
Ibid, halm. 16

8
Pewarisan budaya dalam hal ini hampir sama dengan pewarisan biologis. Ini berarti,
enkulturasi bisa terjadi pada proses pembelajaran dari orang tua, orang dewasa dan teman
sebaya. Enkulturasi terjadi di lingkungan budaya yang sama. Enkulturasi dikatakan
berhasil apa bila seseorang bisa mewarisi budayanya baik itu bahasa, nilai-nilai, dan
kegiatan ritual. Enkulturasi adalah pewarisan budaya kepada seseorang terlebih kepada
seorang anak sehingga berprilaku sesuai dengan budayanya. Akulturasi mengacu pada
perubahan budaya dan psikologi disebabkan perjumpaan dengan orang yang berbeda
budaya yang juga menampakkan prilaku berbeda. Seperti, banyak kelompok di Indonesia
yang terakulturasi kedalam gaya hidup orang Barat baik dalam hal berbusana, gaya
hidup, system pemerintahan dan sebagainya. Selain itu, banyak individu mengubah
prilaku (seperti agama, bahasa, dan lain sebagainya). Dalam hal tertentu akulturasi bisa
dikatakan bentuk kedua atau bentuk lanjutan enkulturasi dan bisa mengambil peran pada
setiap taraf hidup seseorang, bukan hanya semasa kanak-kanak. Akulturasi merupakan
pembelajaran kembali dan bisa menciptakan persoalan dan peluang baru. Akulturasi
mengarah pada perubahan yang dirasakan oleh seseorang karena kontak dengan budaya
lainnya dan juga akibat keikutsertaan dalam proses akulturasi yang memungkinkan
budaya dan kelompok etnis menyesuaikan diri dengan budaya lainnya. Perubahan budaya
yang terjadi pada individu menunjuk pada sikap, nilai, dan jati diri. Adaptasi dan
akulturasi terjadi biasanya pada orang pendatang dan menyesuaikan diri dengan budaya
baru yang sebelumnya tidak mereka ketahui. Maka dari itu budaya mempunyai
perubahan bersifat lansung maupun tidak lansung. Perubahan tersebut di pengaruhi oleh
budaya lainnya yang dikarenakan terjadi interaksi antara orang-orang yang belainan
budaya. Orang yang berlainan budaya bisa berinteraksi setiap hari, dimana pun, dan
kapan saja Perubahan prilaku budaya berkaitan dengan akulturasi dan menghubungkan
dua budaya yang bermacam-macam.15

b. Komponem Proses Komunikasi Antarbudaya

15
Ibid, halm. 47

9
Proses komunikasi antar budaya melibatkan berbagai unsur, di antaranya bahasa
dan relatifitas pengalaman. Relatifitas persepsi, perilaku non verbal, gaya komunikasi,
serta nilai dan asumsi.
1) Bahasa, Bahasa merupakan suatu perangkat kata yang diikat oleh berbagai
peraturan. Mempelajari bahasa asing merupakan proses sederhana dengan
menyubtitusikan kata-kata dan peraturan tata bahasanya, sehingga memiliki arti yang
sama. Bahasa merupakan alat komunikasi dan juga sebagai perwakilan atas persepsi dan
pemikiran. Bahasa juga membantu kita untuk membentuk konsep dan pengelompokkan
benda melalui kategori verbal dan prototip serta membimbing kita dalam merasakan dan
memaknai pengalaman sosial kita.
2) Persepsi. Pada tingkat dasar persepsi, bahasa dan budaya membimbing kita
dalam membentuk gambaran tertentu. Persepsi dalam komunikasi antar budaya adalah
proses mengungkap arti objek-objek sosial dan kejadian-kejadian yang kita alami dalam
lingkungan kita. Setiap orang akan memiliki gambaran yang berbeda mengenai realitas di
sekelilingnya.
Pengertian persepsi menurut para ahli, diantaranya:
a) Menurut J. Cohen persepsi adalah pengetahuan yang tampak mengenai apa yang
ada diluar sana.
b) Menurut Rudolph F. Ferderber persepsi adalah proses menafsirkan informasi
indrawi.
c) Menurut John R. Wenburg dan William W.Wilmot persepsi adalah cara organisme
memberi makna. Sehingga dari beberapa pendapat ahli tersebut, dapat
disimpulkan bahwa persepsi adalah inti komunikasi dan penafsiran adalah inti
persepsi yang identikdengan penyandian balik.

3) Perilaku nonverbal. Bahasa verbal merupakan istilah digital, dengan kata lain
“kata” sebagai simbolisasi atas fenomena tertentu. Perilaku nonverbal merupakan istilah
analogi, yang mewakili fenomena tertentu dengan menciptakan keadaan atau suasana
yang diekspresikan secara langsung. Misalnya, secara digital kita ucapkan “Aku
Mencintai mu”. Sementara, secara analogi perasaan tersebut terwakili dengan tatapan dan
sentuhan.

10
4) Gaya komunikasi. Pola kebiasaan dalam berpikir dimanifestasikan dengan
perilaku komunikasi. Karena kebiasaan berpikir kita sebagai besar ditentukan oleh
kebudayaan, sehingga saat proses pertukaran kebudayaan seharusnya kita memerhatikan
perbedaan dalam gaya komunikasi.
5)Berbagai nilai dan asumsi Nilai kebudayaan merupakan suatu pola atau norma
kebaikan dan keburukan yang dihasilkan oleh masyarakat yang kemudian digunakan
dalam kehidupan sehari-hari. Asusmsi kebudayaan berhubungan dengan nilai
kebudayaan, namun ia lebih lekat dengan fenomena-fenomena sosial.

C. Tujuan komunikasi Antar Budaya


Tujuan Komunkasi Antarbudaya
· Memahami perbedaan budaya yang mempengaruhi praktik komunikasi
· Mengkomunikasikan antar orang yang berbeda budaya
· Mengidentifikasikan kesulitan – kesulitan yang muncul dalam komunikasi
· Membantu mengatasi masalah komunikasi yang disebabkan oleh perbedaan
budaya
· Meningkatan keterampilan verbal dan non verbal dalam komunikasi
· Menjadikan kita mampu berkomunikasi secara efektif

11
BAB III
PENUTUPAN

A. KESIMPULAN

Komunikasi antar budaya adalah komunikasi yang terjadi di antara orang-


orang yang memiliki kebudayaan yang berbeda (bisa beda ras, etnik, atau
sosioekonomi, atau gabungan dari semua perbedaan ini). Kebudayaan adalah cara
hidup yang berkembang dan dianut oleh sekelompok orang serta berlangsung dari
generasi ke generasi. omunikasi antar budaya adalah setiap proses pembagian
informasi, gagasan, atau perasaan diantara mereka yang berbeda latar belakang
budayanya.
Proses pembagian informasi itu dilakukan secara lisan dan tertulis, juga
melalui
bahasa tubuh, gaya atau tampilan pribadi, atupun bantuan hal lain di sekitarnya
yang memperjelas pesan.

B. SARAN

Penulis mengakui makalah ini jauh dari kesempurnaan, dan hal ini lebih
disebabkan oleh kekurangan referensi yang dimiliki oleh penulis, maka untuk itu
penulis mengharapkan saran yang membangun untuk perbaikan makalah ini pada
masa yang akan datang.

12
DAFTAR PUSTAKA

Alo Liliweri2003.Dasar-Dasar Komunikasi Antar Budaya.


Yogyakarta:Pustaka Pelajar, hal 8.
Liliweri, alo, 2009. Makna Budaya dalam Komuinikasi Antarbudaya.
Yogyakarta: PT LKIS Printing Cemerlang. Halm 12
Liliweri, Alo. 2003.Dasar-Dasar Komunikasi Antar Budaya.
Yogyakarta:Pustaka Pelajar, halm 24
Usman, A.rani. 2009 Etnis Cina Perantauan di Aceh, Ed 1,
Jakarta : Yayasan Obor Indonesia, hlm. 45
Rakhmat, Jalaluddin. 2009. Psikologi Komunikasi.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Dedy mulyana & jalaludin Rahmat, Komunikasi Antar Budaya
bandung: PT remaja rosdakarya, halm.8
Suyomukti, Nurani.2016. Pengantar Ilmu Komunikasi.
jogjakarta, AR Ruzz Media,
Suryani, Wahidah 2010, “Komunikasi Antarbudaya: Berbagi Budaya Berbagi Makna”, j
Jourrnal Farabi Vol. 10 No. 1 Juni 2013, email : wahidahsuryanidjafar@yahoo.co.id,
jalaludin rahmat. & Dedy mulyana, 2006 Komunikasi antar budaya
panduan berkomunikasi dengan orang-orang berbeda budaya.bandung: PT, Remaja
rosdakarya
Ibid, hal 16-18
jalaludin rahmat. & Dedy mulyana, 2006 Komunikasi antar budaya
panduan berkomunikasi dengan orang-orang berbeda budaya.bandung: PT, Remaja
rosdakarya
Ibid
Ibid

13

Anda mungkin juga menyukai