NAMA : SYUKRON
NIM : 1930501097
A. Pengertian Aksiologi
Aksiologi adalah istilah yang berasal dari kata Yunani yaitu axios yang berarti sesuai atau wajar.
Sedangkan logos yang berarti ilmu. Aksiologi dipahami sebagai teori nilai. Menurut John
Sinclair, dalam lingkup kajian filsafat nilai merujuk pada pemikiran atau suatu sistem seperti
politik, social dan agama. Sistem mempunyai rancangan bagaimana tatanan, rancangan dan
aturan sebagai satu bentuk pengendalian terhadap satu institusi dapat terwujud.
Menurut sambas, Aksiologi ilmu dakwah adalah :
1. Mentransformasikan dan menjaga manhaj (Kaifiyah) mewujudkan ajaran islam menjadi
tatanan khairul- umum.
2. Mentransformasikan iman menjadi amal sholeh jamaah.
3. Membangun dan mengembalikan tujaun hidup manusia, meneguhkan fungsi khalifah
manusia menurut al-qur’an dan sunnah, oleh karena itu, ilmu dapat di pandang sebagai
perjuangan bagi umat islam dan ilmu rekayasa masa depan umat dan peradapan islam.
B. memahami kebenaran
Dalam Al-Quran, kebenaran itu disebut dengan istilah al-haq. Dalam Al-Quran kebenaran
berhubungan dengan keadilan dan persamaan. Berikut ini akan dikemukakan beberapa ayat al-
Quran yang diantara kandungan katanya adalah istilah al-haq.
1. Maka (dzat yang demikian) itulah Allah, Tuhan kamu yang al-haq. Maka tidak ada
sesudah kebenaran itu, melainkan kesesatan. Maka bagaimanakah kamu dipalingkan (dari
kebenaran). (QS10:32)
2. (kuasa Allah) yang demikian itu, karena sesungguhnya Allah, Dialah yang al-haq dan
sesungguhnya apa saja yang mereka seru selain Allah adalah bathil. (QS 22: 62)
3. Di hari itu Allah akan memberi mereka balasan yang setimpal menurut semestinya (al-
haq) dan tahulah mereka bahwa Allahlah yang al-haq. (QS 24:25)
C. Persoalan rekayasa masa depan
Dalam QS 57: 25 terkandung antara lain tiga istilah yang dipahami oleh Jalaluddin Rakhmat
sebagai tiga macam cara bagaimana rasulullah merekayasa ummat.
1. Al-Kitab, yaitu mengembalikan umat manusia pada fitrah kemanusiaan dan nilai-nilai
ilahiyah.
2. Al-Mizan, yaitu mengembangkan argumentasi rasional dan akal sehat agar tercipta
kejernihan pola fikir.
3. Al-Hadid, yaitu berusaha memiliki kekuasaan yang sepenuhnya digunakan.