Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH KEWIRAUSAHAAN

PT. INDOFOOD

Disusun oleh
Kelompok 3 :
Alysa Amaliasari
Anita Pratiwi
Fionna Novitasari
Fitria Rahmawati
Mely Apriliani

SMK PERSADA KUNINGAN


Jalan Raya Luragung Kuningan
Ds. Mekarwangi Kec. Lebakwangi Kab. Kuningan
1. Sejarah

Perusahaan ini didirikan pada tanggal 14 Agustus 1990 oleh Sudono Salim dengan
nama PT Panganjaya Intikusuma yang pada tanggal 5 Februari 1994 menjadi Indofood
Sukses Makmur. Perusahaan ini mengekspor bahan makanannya hingga Australia,
Asia, dan Eropa. Dan perusahaan ini memulai usahanya dalam bidang makanan ringan.
Sanmaru Food Manufacturing berdiri lebih awal pada 1970 dan bergerak dalam bidang
makanan dan minuman. Perusahaan yang didirikan Djajadi Djaja, Wahyu Tjuandi,
Ulong Senjaya, dan Pandi Kusuma ini mengoperasikan pabriknya pada 1972 dan
menghasilkan produk bernama Indomie, yang kelak menjadi legenda. Indomie
merupakan singkatan dari “Indonesia mie.”
Kemudian pada 31 Oktober 1987, Sanmaru mendirikan cabang Semarang dan
diresmikan oleh menteri Perindustrian Ir. Hartanto dan Menteri Tenaga Kerja
Soedomo.Sebelum bergabung menjadi Indofood, Sanmaru sempat memakai sarana
produksi yang dimiliki Salim Group untuk membuat Indomie. Sarana produksi tersebut
muncul setelah Sudono Salim, pemilik Salim Group, berinvestasi besar-besaran di
industri mie instan dengan mendirikan PT Sarimi Asli Jaya pada 1977, dengan produk
mi instan bermerek Sarimie.Kerja sama penggunaan fasilitas Salim Group itu dilakukan
dengan membentuk usaha patungan di bawah bendera PT Indofood Interna pada 1984.
Pembagian sahamnya, Liem memegang 42,5 persen dan sisa 57,5 persen dikuasai
Djajadi. Salim Group, melalui bendera Indofood, juga mengakuisi produsen Supermie
PT Lima Satu Sankyu yang berdiri pada 1968. Seperti namanya, perusahaan patungan
antara Sjarif Adil Sagala dan Eka Widjaya Moeis dengan Sankyu Shokushin Kabushiki
Kaisha (Jepang) ini menghasilkan mi instan dengan jenama Supermi.
Pada 1977, perusahaan itu berganti nama menjadi PT Lima Satu Sankyu Indonesia.
Kemudian, pada 1989, setelah berstatus Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), ia
diambil alih Indofood Group dan berubah nama lagi menjadi PT Lambang Insan
Makmur dengan 100 persen sahamnya dikuasai PT Indofood International Corporation.

Berikut sejarah PT Indofood dari tahun ke tahun :


• 1968- PT Lima Satu Sankyo Industri Pangan (selanjutnya berganti nama
menjadi PT Super Mi Indonesia) didirikan, pertama kali memproduksi Supermi
sebagai mi instan pertama di Indonesia mulai tahun 1969.
• 2014 – Indofood masuk ke bisnis minuman ringan bernama Indofood Asahi dan
mulai mengimpor dua merek minuman dari Malaysia, yaitu Ichi Ocha dan
Caféla Latte.
• 2014 – ICBP, melalui anak perusahaan patungannya dengan Asahi,
mengakuisisi aset yang terkait dengan kegiatan usaha air minum dalam kemasan
termasuk merek Club.
• 2014 – PT Indolakto menyelesaikan proses akuisisi 100% saham PT Danone
Dairy Indonesia, serta pembelian merek dagang dan desain industri yang
berhubungan dengan produk Milkuat.
• 2017 – Indofood membentuk perusahaan patungan dengan Arla Foods bernama
PT Arla Indofood Makmur Dairy Import.
• 2018 – ICBP meningkatkan kepemilikan pada anak perusahaan di bidang
minuman dan produk kuliner, serta melaksanakan pendistribusian produk
secara nasional untuk kegiatan usaha paper diaper.
• 2018 – Indofood, melalui produk Indomie, Pop Mie, Chitato dan Indomilk,
menjadi sponsor resmi Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang.
• 2018 – Indofood mengakhiri usaha patungan dengan Nestlé sehingga PT Nestlé
Indofood Citarasa Indonesia berganti nama menjadi PT Nugraha Indah Citarasa
Indonesia.
• 2019 – PT Arla Indofood Makmur Dairy Import meluncurkan susu
pertumbuhan organik Puregrow Organic pada tangggal 27 September 2019.
• 2019 – Semua produk minuman ringan dari PepsiCo berhenti dijual di Indonesia
setelah kontrak antara PT Anugerah Indofood Barokah Makmur dengan
PepsiCo berakhir pada tanggal 10 Oktober 2019.
• 2021 – Pada tanggal 17 Februari 2021, ICBP telah resmi membeli seluruh
saham yang dimiliki Fritolay Netherlands Holding B.V. (“Fritolay”), afiliasi
dari PepsiCo pada PT Indofood Fritolay Makmur (“IFL”) senilai Rp 494 miliar,
sehingga berganti nama menjadi PT Indofood Fortuna Makmur serta produksi
makanan ringan merek Lay’s, Cheetos dan Doritos di Indonesia akan dihentikan
pada tanggal 18 Agustus 2021. Selain itu, PepsiCo dan afiliasinya juga telah
sepakat untuk tidak memproduksi, mengemas, menjual, memasarkan atau
mendistribusikan produk makanan ringan yang bersaing dengan produk IFL di
Indonesia dalam periode tiga tahun.

2. Produk

• Makanan : Indomie, Indomie Pop Mie, Sarimi, Supermi, Mie Sakura, Cap 3
Ayam, Indofood Sambal, Indofood Racik, Indofood, Kecap Manis, Indofood
Rendang, Kecap Piring Lombok, Maxicorn, Qtela, JetZ, Chitato, Chiki, Doritos,
Max swich, Cheetos, dll.
• Minuman : Indofood Freiss, Indomilk, Cap Enaak, Ichi Ocha, Club, dll.
• Es krim : Indoeskrim
• Biskuit : Wonderland, Trenz
3. CSR (bakti sosial)

• PT Indofood gelar bakti sosial di Panti Asuhan Ngaliyan Semarang


Pada kegiatan bakti sosial ini kami membangun gedung dengan luas 3x4
meter, tujuannya untuk menempatkan penghuni panti asuhan yang sedang
menjalani perawatan kesehatan sehingga tidak menulari teman yang lain.
• Indofood berbagi 1.000 paket sembako untuk masyarakat terdampak
COVID-19, Jumat 15 Mei 2020
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Noodle Division Cabang Semarang
membagikan 1.000 paket bingkisan Ramadhan 1441 H kepada masyarakat
Semarang dan sekitarnya yang terdampak COVID-19.
“Sasaran utama kami dalam kegiatan Indofood berbagi adalah masyarakat
yang terdampak gpandemi COVID-19 khususnya panti asuhan dan panti
wredha yang saat ini sangat perlu uluran bantuan dari donatur” kata Devie
Permana selaku Branch Manager PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
Noodle Division Cabang Semarang.
• Bakti sosial Indofood dan TNI
KSAD Jendral TNI Budiman didampingi Direktur PT Indofood Sukses
Makmur Tbk Franciscus Welirang berdialog dengan masyarakat yang telah
melakukan operasi katarak pada Bakti Sosial Kesehatan yang diselenggarakan
Indo Agri bekerjasama dengan TNI AD dan Pemda kalimantan Barat, di
perkebunan kelapa sawit Desa Kedakas, Sanggau, Kamis (16/1). Bakti sosial
yang berlangsung 13 – 20 Januari 2014 tersebut diikuti sebanyak 20.000 warga
yang memanfaatkan pengobatan, pelayanan KB dan Donor Darah.
• Indofood berikan beasiswa
Pada tahun 2014 ini, Indofood memberikan beasiswa senilai 492 juta rupiah
kepada mahasiswa UI dengan keterbatasan finansial. Penyerahan beasiswa
dilakukan pada Selasa (18/3/2014) di Gedung Sabha Widya, Wisma Makara UI,
Depok.
Acara penyerahan beasiswa menandai hubungan kerja sama yang baik antara
Indofood dan UI. Kepedulian Indofood terhadap pendidikan di UI tidak hanya
diwujudkan melalui pemberian beasiswa, tetapi juga pemberian bantuan dana
untuk membangun fasilitas seperti gedung Wisma Makara.
“Kami mengapresiasi Indofood atas kepeduliannya terhadap dunia
pendidikan, khususnya atas perhatian Indofood untuk menunjang kemajuan
pendidikan di UI,” ujar Direktur Hubungan Alumni UI, Dr. Arie S. Soesilo,
M.Sc. saat penandatanganan prasasti di Wisma Makara UI. (WND)
• Indofood Serahkan 100 Unit Oksigen Concentrator Melalui “Indomilk
Bantu Oksigen”
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) melalui merek Indomilk,
memberikan bantuan 100 unit oksigen concentrator kepada Pusat Krisis
Kesehatan, Kementerian Kesehatan untuk didistribusikan kepada fasilitas-
fasilitas kesehatan yang membutuhkan. Penyerahan donasi merupakan hasil
program bertajuk “Indomilk Bantu Oksigen” yang dilakukan bersama e-
commerce partner, Blibli, selama periode 15-31 Agustus 2021.

• Indofood leadership camp II Bisma Batch 10


Sebanyak 74 Mahasiswa dari 23 Perguruan tinggi Negeri di Indonesia
mengikuti camp lanjutan dari Indofood yakni Indofood Leadership Camp II
BISMA Batch 10 di New Pramesthi Hotel, Cibogo Megamendung Bogor –
Jawa Barat, berlangsung sejak hari Selasa (24/04/2018) hingga Senin
(30/05/2018). Mereka adalah para penerima beasiswa yang dikelola oleh
Yayasan Karya Salemba Empat (KSE) dari penerima Beasiswa PT. Indofood
Sukses Makmur Tbk (Indofood) lanjutan dari Camp sebelumnya Pelatihan
Kepemimpinan di AKMIL, Magelang.
• Hadir Untuk Negeri – Indomie Bangun Fasilitas 50 Sekolah di Indonesia
Menutup perayaan hari jadi 50 tahun, Indomie menjalankan program
tanggung jawab sosial perusahaan atau corporate social responsibility (CSR),
yaitu pemberian bantuan perbaikan fasilitas kepada 50 sekolah terpilih di
Indonesia. Selaras dengan program CSR PT Indofood CBP Sukses Makmur
Tbk (ICBP) pilar building human capital, kegiatan CSR Indomie fokus kepada
perbaikan 50 sekolah di beberapa wilayah Indonesia untuk membantu pihak
sekolah dalam menunjang aspirasi dan memberikan ruang untuk mewujudkan
kreativitas para siswa dalam berkarya.
• Indofood Gelar Simposium Pangan Nasional & Berikan Dana Riset kepada
64 Mahasiswa S1
Hari Pangan Sedunia, PT Indofood Sukses Makmur Tbk (“Indofood”)
menyelanggarakan Simposium Pangan Nasional bertajuk “Transformasi Sistem
Pangan Tangguh Berbasis Penelitian Pangan Fungsional dan Kearifan Lokal”
secara daring. Simposium dilaksanakan sekaligus dalam rangka seremoni
penandatanganan MoU antara Indofood dengan 64 mahasiswa S1 penerima
bantuan dana penelitian dari Program Indofood Riset Nugraha (“IRN”) tahun
2022/2023 serta penganugerahan Penghargaan bagi Peneliti Terbaik Program
IRN tahun 2021/2022.
4. Analisis Swot

PT Indofood Sukses Makmur, berperan sebagai perusahan yang memproduksi


makanan dan minuman terbesar di Indonesia. Produk yang dikembangkan oleh
Indofood mulai dari perusahaan mie instan, snack, bumbu dapur, dan lainnya. Untuk
mencapai kesuksesan, perusahaan melakukan analisis SWOT PT Indofood.
• Kekuatan (Strength)
Analisis kekuatan merupakan sebuah analisis yang dilakukan untuk melihat
sejauh mana faktor-faktor tersebut menjadi kekuatan dalam bisnis.
Pengetahuan tentang faktor-faktor tersebut penting dalam melihat posisi
perusahaan di pasar. Kekuatan yang dimiliki oleh Indofood antara lain :
1. Produksi Rendah Biaya
Dalam proses produksinya, Indofood melakukan penekanan
biaya produksi seminimal mungkin. Caranya adalah dengan
menggunakan bahan baku produksi, yang dihasilkan oleh anak-anak
perusahaan yang dimiliki. Selain itu, Indofood juga mengurangi
tingkat cacat produk dengan menggunakan bahan baku berkualitas.
Quality control yang tepat, juga sangat membantu dalam
menghasilkan produk yang baik, namun tetap menekan biaya
serendah mungkin.

2. Jangkauan Distribusi Luas


Indofood memiliki jangkauan distribusi yang luas. Terdapat grup
distribusi yang memastikan produk sampai ke tangan konsumen di
berbagai tempat di Indonesia. Bahkan produknya mampu sampai ke
pelosok negeri.

3. Keahlian Dalam Cita Rasa Indonesia


Produk Indofood yang paling terkenal adalah Indomie. Produk
ini memiliki cita rasa khas Indonesia, sehingga masyarakat lebih
mudah menerima produk tersebut.

4. Memiliki Sumber Daya Manusia yang Berkualitas


Indofood menyadari bahwa pegawai merupakan aset penting,
sehingga selalu berusaha meningkatkan kualitas dan kemampuan
pegawai. Beberapa cara yang dilakukan adalah dengan mengadakan
pelatihan dan pendidikan.

5. Kecepatan Menjangkau Konsumen


Dengan adanya saluran distribusi yang baik, maka aneka produk
Indofood dapat dijangkau oleh konsumen dengan cepat.
Keuntungannya adalah masyarakat bisa mendapatkan produk
dengan mudah.

6. Merek Terkenal
Nilai lebih yang dimiliki oleh Indofood sudah dikenal oleh
seluruh lapisan masyarakat. Hampir seluruh produk yang diproduksi
oleh Indofood merupakan produk terkemuka yang diterima oleh
hampir seluruh masyarakat Indonesia.

7. Menguasai Pasar Mie Instan


Bukan hanya Indomie saja, merek mie instan lainnya yang
diproduksi oleh Indofood juga banyak ditemukan di pasaran. Produk
ini dapat dengan mudah tersedia di warung, pasar, toko, hingga
swalayan.

• Kelemahan (Weakness)
Dalam analisis SWOT PT Indofood, weakness diartikan sebagai
sejumlah faktor yang menjadi kelemahan perusahaan. Tujuannya untuk
mengambil keputusan dan alternatif terbaik agar kelemahan ini dapat
diatasi.

1. Produk Makanan Instan Kurang Baik Bagi Kesehatan


Produk Indofood yang paling laku keras di pasaran adalah mie
instan, salah satunya adalah Indomie. Namun sayangnya kandungan
gizi pada mie instan masih dalam jumlah yang kurang bagi tubuh.
Selain itu, ahli gizi mengatakan jika mie instan tidak baik untuk
kesehatan.

2. Banyak Brand yang Dikeluarkan


Indofood memiliki banyak brand yang diproduksi. Hal ini
membuat perusahaan menjadi kurang fokus dalam upaya
meningkatkan inovasi dan juga kualitas produk. Kurangnya fokus
tersebut, dapat mengakibatkan produk kurang berkembang.

• Peluang

1. Pertumbuhan pasar yang terus meningkat, baik di kalangan bawah,


menengah, maupun atas.
2. Segementasi pasar yang tidak terlalu signifikan karena produk yang
dihasilkan terus menyesuaikan untuk dikonsumsi pria atau wanita,
baik tua maupun muda.
3. Memanfaatkan e-bussines dalam membantu memanfaatkan pangsa
pasar dan memperkenalkan produk melalui internet, karena
pengguna internet sama dengan masyarakat konsumen.
4. Melakukan ekspansi ke luar negeri.
5. Melakukan join dengan perusahaan yang memiliki produk sejenis.
6. Melakukan diversifikasi terhadap produk lain.
7. Pasar domestik maupun luar negeri masih terbuka lebar.
8. Naiknya harga makanan pokok.
9. Pola hidup masyarakat akan mie instant yang cukup tinggi.

• Ancaman

1. Ketatnya persaingan yang dilakukan pesaing dalam hal iklan


maupun inovasi.
2. Tidak fokus terhadap satu jenis produk.
3. Terus dihadapi dengan pesaing-pesaing baru dengan jenis produk
yang sama.
4. Adanya kompetitor sejenis yang cukup banyak.
5. Kemungkinan adanya anti MSG dan zat bahaya lainnya.

5. Visi dan Misi

• Visi
Perusahaan total food solutions

• Misi
1. Memberikan solusi atas kebutuhan pangan secara berkelanjutan.
2. Senantiasa meningkatkan kompetensi karyawan, proses produksi dan
teknologi kami.
3. Memberikan kontribusi bagi kesejahteraan masyarakat dan lingkungan
secara berkelanjutan.
4. Meningkatkan stakeholders’values secara kesinambungan.

6. Bidang Usaha

PT. Indofood Sukses Makmur Tbk bergerak dalam bidang makanan olahan,
bumbu, minuman, kemasan, minyak goreng, pabrik gandum dan pabrik pembuatan
karung tepung.

7. Strategi

• Tagline dan Jingle


Produk Indomie memiliki sebuah tagline (kalimat singkat dan mudah
diingat) yang sangat menempel di telinga orang Indonesia yaitu “Indomie
Seleraku”. Dua kata yang sangat singkat namun dapat mempengaruhi loyalitas
konsumen. Terlihat sepele, namun tagline inilah yang membuat masyarakat
Indonesia terus mengingat produk Indomie. Selain itu, Indomie juga memiliki
sebuah jingle atau lagu khas yang mudah menempel di ingatan.
• Inovasi Rasa (jenis produk)
Bukan rahasia umum lagi jika PT. Indofood terus melakukan inovasi rasa
terhadap produk Indomie. PT. Indofood terus mencoba varian-varian rasa baru,
bahkan hingga rasa yang belum pernah terpikirkan sebelumnya. Mulai dari cita
rasa khas Indonesia, hingga merambah ke rasa-rasa mancanegara seperti Mi
Goreng Rasa Bulgogi ala Korea, Mi Kuah Rasa Tom Yum ala Thailand, dan Mi
Kuah Rasa Laksa ala Singapura. Selain itu terdapat juga varian rasa yang
kontroversial, seperti Indomie Rasa Chitato, Indomie Rasa Ayam Geprek,
hingga Indomie Rasa Seblak Hot Jeletot.
Dengan adanya beragam inovasi rasa dibawah satu merek yang sama,
membuat konsumen akan lebih berpikir untuk “Ingin memilih Indomie rasa
yang mana ya?” daripada “Ingin memilih mi instan merek apa ya?”. Selain itu,
dengan memberikan banyak produk kepada konsumen, PT. Indofood
memberikan Goldilocks Effect atau kebebasan konsumen dalam menentukan
produk yang benar-benar sesuai dengan keinginannya.

• Penyesuaian Budaya
Dalam menyebarkan produknya ke luar negeri, tentu ada beberapa
perubahan yang harus dilakukan oleh PT. Indofood untuk mengikuti gaya hidup
masyarakat atau regulasi negara yang dituju. Seperti yang terjadi pada tahun
2010, dimana pihak berwenang Taiwan mengumumkan bahwa terdapat dua
bahan pengawet terlarang (di negara tersebut) yang ada di kandungan Indomie,
sehingga dilakukan penarikan seluruh produk mi instan Indomie dari Taiwan.
Menanggapi hal tersebut, PT. Indofood memberikan pernyataan bahwa terjadi
kesalahan dalam distribusi Indomie ke mancanegara.
• Kolaborasi Untuk Terus Relevan
Dalam mempertahankan eksistensinya, PT. Indofood gencar memadukan
produk Indomie dengan produk-produk dari brand lain. Kolaborasi tersebut PT.
Indofood aplikasikan ke berbagai bidang, mulai dari bidang makanan (Chitato)
sampai dengan bidang fashion (Nike). Strategi ini tentunya diadaptasi oleh PT.
Indofood untuk mendapatkan pasar yang lebih luas.
• Pendekatan dengan Konsumen
Selain menciptakan inovasi rasa baru, PT. Indofood juga giat melakukan
pendekatan kepada konsumen dengan cara selalu terbuka dengan keluhan dan
masalah yang ditujukan kepada produk Indomie tersebut. Sebelumnya, banyak
dari antara konsumen yang merasa bahwa porsi satu bungkus Indomie tidak
cukup mengenyangkan, namun mengkonsumsi dua bungkus Indomie terlalu
mengenyangkan bagi para konsumen. Menanggapi hal tersebut, PT. Indofood
akhirnya memproduksi varian Indomie Jumbo.

Anda mungkin juga menyukai