Anda di halaman 1dari 18

ANALISIS DIMENSI BUDAYA :

JEPANG-JERMAN

KELOMPOK 2 :
MUHAMMAD IKBAL C1C012131
PUTI TRI KARTINI C1C015007
NURUL FIRDA AZANI C1C015040
ALSHA PELITA SRI OKTA C1C015088
NINDHYA PRAVITA SARI C1C015058
YUNI LESTARY C1C015101

DOSEN PENGAMPU:
RAJA SHARAH FATRICIA , S.E , M.Sc
1 POWER DISTANCE

2 INDIVIDUALISM

HOFSTEDE’S 3 MASCULINITY

DIMENSION 4 UNCERTAINTY AVOIDANCE

CULTURE 5 LONG TERM ORIENTATION

6 INDULGENCE

2
KOMPARASI DIMENSI BUDAYA
:
JEPANG – JERMAN
100 95
92
88
90 85
JEPANG JERMAN
80

70 67 66 65
60 54
50 46
42 40
40
Icon
35
30

20

10

0
POWER DISTANCE

Power distance didefinisikan sebagai sejauh mana anggota instit


usi dan organisasi yang kurang kuat di suatu negara mengharap
kan dan menerima bahwa kekuasaan tersebut didistribusikan se
cara tidak adil.ini berkaitan dengan fakta bahwa semua individu
dalam masyarakat tidak setara
JERMAN
Tingkat power distance di Jerman tergolong cukup renda
h yaitu hanya mencapai angka 35. Dalam kasus kesetara
60 an gender, Jerman telah melakukan beberapa upaya aga
54 r tidak ada kejadian diskriminasi salah satunya pemerint
50 ah mengesahkan Undang-undang yang mewajibkan peru
sahaan besar di Jerman menempatkan 30% perempuan
40
untuk menduduki posisi direktur perusahaan pada 2016.
35

30
JEPANG
JEPANG data statistik tingkat power distance di Jepang tergolong cuku
20 p tinggi yaitu mencapai angka 54. Orang Jepang selalu sadar ak
Column1 an posisi hierarkis mereka dalam lingkungan sosial dan bertin
10 dak sesuai dengan itu.
Contohnya : penggunaan penuturan bahasa sopan, atau bahas
a hormat seperti bentuk sapaan yang digunakan oleh karyawa
0 n terhadap atasan ketika berkomunikasi di dalam perusahaan
POWER DISTANCE
adalah bentuk panggilan jabatan, nama keluarga lalu + akhira
n –san-.
5
INDIVIDUALISM

Individualisme merupakan kecenderungan fungsi sosial yang relatif bebas dan indi


vidual berarti hanya mengurus diri sendiri dan keluarganya.
 Kolektivisme adalah kecenderungan fungsi-fungsi sosial yang relatif ketat di mana
masing-masing individu mengidentifikasi diri sebagai kelompok dengan loyalitas tin
ggi 
6
INDIVIDUALISM
JEPANG JEPANG; 46
Jepang memiliki skor JERMAN; 67
individualisme 46, yang
menempatkannya dalam golongan
negara yang kolektif tetapi juga
individualistis.
Mereka merupakan tipe penyendiri
JERMAN
dan pendiam dari kebanyakan
skor individualisme Jerman mencapai angka 67,
orang Asia lainnya. Selain itu, sistem
yang menempatkannya menjadi negara
kekeluargaan mereka yang
individualis. Hubungan kekeluargaan mereka
memberikan aset dari ayah kepada
hanya sebatas orang tua dan anak. Loyalitas
anak sulung mengharuskan adik-
mereka didasarkan oleh kewajiban dan rasa
adiknya meninggalkan rumah dan
tanggung jawab atas suatu pekerjaan. Individu di
mencari sumber kehidupan mereka
negara ini mengutamakan kejujuran dan
sendiri bersama keluarga intinya.
memberikan kesempatan untuk belajar
darikesalahan
The Power of PowerPoint | thepopp.com 7
Masculinity berkaitan dengan nilai
perbedaan gender dalam masyarakat, atau
distribusi peran emosional antara gender
yang berbeda.
Dimensi maskulin (masculinity)
terkandung nilai daya saing, ketegasan,
MASCULINITY materialistik, ambisi dan kekuasaan.
Dimensi feminin (feminimity)
menempatkan nilai yang lebih terhadap
hubungan dan kualitas hidup.

8
100 95
90

80
2
Jepang dan Jerman termasuk negara dengan maskulinit
as tinggi yaitu masing-masing skor 95 dan 66. 70 66

Contoh : 60
JEPANG JERMAN
Di Jepang, Jerman, perempuan menghadapi rintangan 50
serius untuk mencapai tempat kerja berkualitas. Merek 40
a diharapkan membantu pria dan mereka diberikan gaj
30
i rendah, dibawah standar pekerja, dan kesempatan le
bih kecil untuk mengembangkan diri. 20

10

0
MASCULINITY
Add an image

UNCERTAINTY AVOIDANCE
Merupakan tingkatan dimana individu dalam suatu Negara lebih memilih situasi terstuktur dib
andingkan tidak terstruktur.anggota masayarakatjuga merasa tidak nyaman dengan ketidakpa
stian dan ambiguitas

Pada Negara dengan uncertainty


Pada negara-negara yang avoidance yang rendah, atau memiliki
mempunyai uncertainty avoidance toleransi yang lebih tinggi untuk
yang besar, cenderung menjunjung ketidakpastian, mereka cenderung
tinggi konformitas dan keamanan, lebih bisa menerima resiko, dapat
menghindari resiko dan memecahkan masalah, memiliki
mengandalkan peraturan formal struktur organisasi yang flat, dan
dan juga ritual. memilki toleransi terhadap ambiguitas.
UNCERTAINTY AVOIDANCE

92 Jerman termasuk di antara negara-negara


100 penghindaran ketidakpastian yang cukup
JEPAN
65
80 tinggi,yaitu dengan skor 65.
G Contoh : Di Jerman masyarakat banyak yang
60
mengandalkan undang-undang dan peraturan
40 untuk kepastian hukum mereka.
20

0
Pada skor 92, jepang merupakan Negara dengan penghindaran ketidakpastian
UNCERTAINTY AVOIDANCE

yang tinggi. Hal ini sering dikaitkan dengan fakta bahwa Jepang terus-menerus
terancam oleh tsunami
Contoh : Di perusahaan Jepang, banyak waktu dan usaha dimasukkan ke dalam
studi kelayakan dan semua faktor risiko harus diselesaikan sebelum proyek
dapat dimulai. Manajer meminta semua fakta dan angka terperinci sebelum
mengambil keputusan.
Dimensi ini
3 menggambarkan
bagaimana setiap
masyarakat harus
memelihara beberapa
hubungan dengan masa
LONG TERM ORIENTA lalunya saat menghadapi
tantangan masa kini dan
TION
masa depan, dan
masyarakat
memprioritaskan kedua
tujuan eksistensial ini
secara berbeda.
Pada nilai 88, Jepang dikategorikan sebagai salah satu ma
syarakat dengan Orientasi Panjang. Orang Jepang melihat
kehidupan mereka sebagai momen yang sangat singkat da
JERMAN; 48.54% JEPANG; 51.46%
lam sejarah panjang umat manusia.
Contoh :
Di perusahaan Jepang, orang jepang melakukan investasi
yang terus-menerus bahkan di masa sulit secara ekonomi.
LONG TERM ORIENTATION
Jerman merupakan negara pragmatis. Dalam masyarakat dengan orientasi pragm
atis, orang percaya bahwa kebenaran sangat bergantung pada situasi, konteks dan
waktu. Mereka menunjukkan kemampuan untuk menyesuaikan tradisi dengan mu
dah terhadap kondisi yang berubah, kecenderungan yang kuat untuk menyelamat
kan dan menginvestasikan, menghemat, dan ketekunan dalam mencapai hasil.

13
INDULGENCE

Add an image
Indulgence
Add an image
Kontrol yang relatif le
Dimensi ini didefinisikan
mah
sebagai sejauh mana
orang mencoba
mengendalikan
Add an image
keinginan, berdasarkan Restraint
cara mereka dibesarkan Kontrol yang relatif kuat
atau bersosialisasi.
INDULGENC JEPANG
dengan skor rendah 42, terbukti memiliki budaya
E Pengekangan. Masyarakat dengan skor rendah da
lam dimensi ini memiliki kecenderungan untuk sin
isme dan pesimisme. Juga, berbeda dengan masy
arakat yang memanjakan, masyarakat yang tertah
42
an tidak memberi banyak penekanan pada waktu
42 senggang dan mengendalikan keinginan mereka
41.5 JERMAN
41 Skor rendah 40 pada dimensi ini menunjukkan ba
hwa budaya Jerman dibatasi di alam. Masyarakat
40.5 40 dengan skor rendah dalam dimensi ini memiliki k
40 ecenderungan untuk sinisme dan pesimisme
39.5

39
INDULGENCE
JEPANG JERMAN
15
INDULGENCE

Add an image
Orang Jepang dan Jerman selalu berhemat. Bepergian menggunakan
kendaraan umum, ponsel seadanya, hidup mandiri, itulah cara berh
emat masyarakat Jepang. Gaji yang mereka terima tidak dipakai untu
k membeli hal-hal yang tidak penting. Mereka senantiasa berinvesta
si, nabung, buka usaha lebih menggiurkan dibanding berfoya-foya.
Orang jepang juga punya etos kerja yang tinggi dimana kerja lembur
sudah menjadi rutinitas

CONTOH
16
Add an image Add an image Add an image Add an image Add an image

Disiplin
Staring Tetili dan
Jangan
memuji
Jepan
(kontak mata) Perfeksionis  berlebihan 

TIPS BERKOMUNIKASI BISNIS


LINTAS BUDAYA YANG BAIK
Add an image Add an image Add an image Add an image Add an image

Berbicara Tidak
mencampurad Jujur dan
Jerma langsung dan
tidak basa- ukkan urusan terus terang   Tepat Waktu
basi   bisnis dengan
n  pribadi

Anda mungkin juga menyukai