Anda di halaman 1dari 17

DIMENSI KEBUDAYAAN

DAN
BUDAYA ORGANISASI
I M E LYA FA I Q A A F L A H ( 1 0 0 9 0 2 1 6 0 3 5 )
FA J A R M U H A M M A D S I D I K ( 1 0 0 9 0 2 1 6 0 4 1 )
WIJI TRISETIYO (10090216063)
A L FA H T O Y I B A H ( 1 0 0 9 0 2 1 6 0 7 5 )
DIMENSI KEBUDAYAAN
Menurut Hofstede (2001) dimensi budaya adalah mengandaikan bahwa ada sesuatu yang harus
dibandingkan – bahwa setiap budaya sebenarnya tidaklah  begitu unik, bahwa setiap budaya yang paralel
dengan kebudayaan lain tidak memiliki makna yang begitu berarti. Berikut ini adalah enam dimensi budaya
yang dibangun oleh Hofstede dan beberapa peneliti lain:
1. Power Distance, terkait kepada solusi-solusi yang berbeda terhadap masalah dasar dari ketidaksetaraan
manusia;
2. Uncertainty Avoidance, terkait dengan tingkat dari stres dalam lingkungan sosial menghadapi masa
depan yang tidak diketahui;
3. Individualism versus Collectivism, terkait dengan integrasi dari individu ke dalam kelompok-kelompok
utama;
4. Masculinity versus Feminimity, terkait dengan pembagian dari peran emosi antara wanita dan laki-laki
5. Long Term versus Short Term Orientation, terkait kepada pilihan dari fokus untuk usaha manusia: masa
depan, saat ini, atau masa lalu
6. Indulgence versus Restraint, terkait kepada gratifikasi dibandingkan kendali dari kebutuhan dasar
manusia untuk menikmati hidup
POWER DISTANCE
Power Distance atau jarak kekuasaan adalah sejauh mana anggota dari suatu organisasi atau
lembaga yang berada dalam posisi yang kurang kuat menerima dan berharap kekuasaan
didistribusikan secara tidak merata. Dimensi budaya yang mendukung jarak kekuasaan rendah
(Small Power Distance) mengharapkan dan menerima hubungan kekuasaan secara lebih
konsultatif atau demokratis. Di negara-negara dengan jarak kekuasaan tinggi (large power
distance) cenderung menggunakan hubungan kekuasaan yang lebih otokratis dan paternalistik.
Dengan demikian, indeks jarak kekuasaan didefinisikan oleh Hofstede (2001) bukan
mencerminkan perbedaan obyektif dalam distribusi daya, melainkan cara orang memandang
perbedaan-perbedaan kekuasaan.
No Small Power Distance Large Power Distance

Kekuasaan adalah fakta dasar masyarakat


Penggunaan kekuasaan harus sah dan
1 menanggali baik atau jahat: legitimasinya
tunduk pada kriteria baik dan jahat
tidak relevan

Orang tua memperlakukan anak-anak


2 Orang tua mengajarkan anak-anak ketaatan
sebagai sama

Orang tua yang tidak dihormati atau


3 Orang tua yang dihormati juga ditakuti
ditakuti

4 Pendidikan berpusat pada siswa Pendidikan guru yang berpusat

Hirarki berarti ketimpangan peran,


5 Hirarki berarti ketimpangan eksistensial
didirikan untuk kenyamanan
UNCERTAINTY AVOIDANCE  
Uncertainty Avoidance adalah bentuk toleransi masyarakat untuk ketidakpastian dan ambiguitas.
Hal ini menggambarkan sejauh mana anggota organisasi atau lembaga berusaha untuk mengatasi
perasaan cemas dan mengurangi ketidakpastian yang mereka hadapi. Pemahaman ini menjelaskan
bahwa uncertainty avoidance bukan berarti penghindaran risiko.
Orang-orang yang memiliki dimensi budaya penghindaran ketidakpastian tinggi (high
uncertainty avoidance) cenderung lebih emosional. Mereka mencoba untuk meminimalkan terjadinya
keadaan yang tidak diketahui atau tidak biasa. Saat terjadi perubahan mereka menjalaninya dengan
hati-hati, langkah demi langkah dengan perencanaan dan menerapkan hukum serta peraturan yang
berlaku
Sebaliknya, dimensi budaya penghindaran ketidakpastian rendah (low uncertainty avoidance)
menerima dan merasa nyaman dalam situasi yang tidak terstruktur atau lingkungan yang kerap kali
mengalami perubahan. Mereka mencoba untuk memiliki beberapa aturan dalam aktifitas mereka.
Orang-orang dalam dimensi budaya ini cenderung lebih pragmatis, mereka jauh lebih toleran
terhadap perubahan
No Weak Uncertainty Avoidance Strong Uncertainty Avoidance

Ketidakpastian yang melekat dalam kehidupan


Ketidakpastian yang melekat dalam
1 dirasakan sebagai ancaman terus menerus yang
kehidupan diterima dan apa adanya
harus diperjuangkan

Kemudahan, stres yang lebih rendah, Lebih tinggi stres, emosi, kecemasan, dan
2
pengendalian diri, kecemasan rendah neurotisisme

Skor yang lebih tinggi pada kesehatan dan Skor rendah pada kesehatan dan kesejahteraan
3
kesejahteraan subjektif subjektif

Toleransi orang menyimpang dan ide-ide: Intoleransi orang menyimpang dan ide-ide: apa
4
apa yang berbeda adalah penasaran yang berbeda berbahaya

Nyaman dengan ambiguitas dan


5 Perlu untuk kejelasan dan struktur
kekacauan
INDIVIDUALISM VS COLLECTIVISM
Ciri organisasi atau lembaga Individualism dengan Collectivism, adalah
sejauh mana individu diintegrasikan ke dalam organisasi atau lembaga tersebut.
Dalam masyarakat yang individualistik (individualism), tekanan atau stres
diletakkan dalam permasalahan pribadi, serta menuntut hak-hak individu. Orang-
orang diharapkan untuk membela diri sendiri dan keluarga mereka. Selain itu
juga mereka diharapkan untuk memilih afiliasi sendiri.
Sebaliknya dalam masyarakat kolektifis (collectivism), individu bertindak
terutama sebagai anggota kelompok seumur hidup. Daya kohesifitas yang tinggi
tercipta di dalam kelompok mereka (kelompok di sini tidak mengacu kepada
politik atau negara). Orang-orang memiliki keluarga besar, yang dijadikan
sebagai perlindungan bagi dirinya sehingga loyalitasnya tidak diragukan
No Individualism Collectivism

Setiap orang seharusnya mengurus kepada Orang dilahirkan dalam keluarga besar atau
1 dirinya sendiri dan hanya keluarga dekat marga yang melindungi mereka dalam
nya pertukaran untuk loyalitas

2 “Aku” – kesadaran “Kami” – kesadaran

3 Hak privasi Menekankan pada kebersamaan

4 Berbicara pikiran seseorang sehat Harmony harus selalu dipertahankan

Lainnya tergolong dalam kelompoknya atau


5 Lainnya diklasifikasikan sebagai individu
kelompok lain

Pendapat pribadi diharapkan: satu orang Pendapat dan orang yang telah ditentukan oleh
6
satu suara di-kelompok
MASCULINITIY VS FEMINIMITY
Masculinity berkaitan dengan nilai perbedaan gender dalam masyarakat, atau
distribusi peran emosional antara gender yang berbeda. Nilai-nilai dimensi
maskulin (masculinity) terkandung nilai daya saing, ketegasan, materialistik,
ambisi dan kekuasaan. Dimensi feminin (feminimity) menempatkan nilai yang
lebih terhadap hubungan dan kualitas hidup. Dalam dimensi maskulin, perbedaan
antara peran gender nampak lebih dramatis dan kurang fleksibel dibandingkan
dengan dimensi feminin yang melihat pria dan wanita memiliki nilai yang sama,
menekankan kesederhanaan serta kepedulian.
Penggunaan terminologi feminin dan maskulin yang mengacu terhadap
perbedaan gender yang jelas tersirat melahirkan kontroversial. Sehingga
beberapa peneliti yang menggunakan perspektif Hofstede (2011) mengganti
terminologi tersebut, misalnya “Kuantitas Hidup” dengan “Kualitas Hidup”
No Feminimity Masculinity

Minimum emosional dan sosial


Maksimum emosional dan sosial
1 diferensiasi peran antara jenis
diferensiasi peran antara jenis kelamin
kelamin

Pria dan wanita harus sederhana dan Pria harus tegas dan wanita mungkin
2
peduli bersikap tegas dan ambisius

Keseimbangan antara keluarga dan


3 Kerja menang atas keluarga
pekerjaan

4 Simpati untuk yang lemah Kekaguman terhadap yang kuat

Ayah dan ibu berurusan dengan fakta- Ayah berurusan dengan fakta-fakta, ibu
5
fakta dan perasaan dengan perasaan

Kedua anak laki-laki dan perempuan Gadis menangis, anak laki-laki tidak; anak
6 mungkin menangis tapi tidak harus laki-laki harus melawan, gadis tidak harus
bertengkar berjuang
LONG TERM VS SHORT TERM ORIENTATION
Dimensi ini dikembangkan oleh Hostede bersama Michael Harris Bond di Hongkong (Hofstede, 2001).
Dimensi ini sangat dipengaruhi oleh ajaran Confucian. Dimensi ini akan membingungkan orang yang hidup
di wilayah Barat, karena merasa hal ini tidak diperlukan. Empat elemen ajaran yang mempengaruhi
terbentuknya dimeni ini adalah:
1. Stabilitas sosial berdasarkan atas ketidaksetaraan hubungan antara orang. Sebagai contoh junior
memberikan penghormatan dan kepatuhan kepada senior, dan senior memberikan perlindungan kepada
junior.
2. Keluarga adalah bentuk dasar dari seluruh organisasi sosial. Budaya Cina memiliki keyakinan bahwa
kehilangan martabat keluarga sama saja kehilangan satu mata, hidung, dan mulut. Menunjukkan
penghormatan kepada orang disebut “memberi wajah” dalam budaya mereka.
3. Perilaku berbudi luhur kepada orang lain mengandung makna tidak memperlakukan orang lain seperti
dirimu tidak ingin diperlakukan seperti itu oleh orang lain.
4. Berbuat baik adalah salah satu tugas hidup dengan cara menambah pengetahuan, keterampilan, bekerja
keras, tidak boros, sabar, dan memelihara.
Dimensi ini diistilahkan kemudian sebagai “Konghucu Dinamisme” (Hofstede, 2011). Masyarakat yang
berorientasi jangka panjang (long term orientation) lebih mementingkan masa depan. Mereka mendorong
nilai-nilai pragmatis berorientasi pada penghargaan, termasuk ketekunan, tabungan dan kapasitas adaptasi.
Masyarakat yang memiliki dimensi orientasi hubungan jangka pendek (short term orientation), nilai
dipromosikan terkait dengan masa lalu dan sekarang, termasuk kestabilan, menghormati tradisi, menjaga
selalu penampilan di muka umum, dan memenuhi kewajiban-kewajiban sosial

No Short-Term Orientation Long-Term Orientation

Peristiwa paling penting dalam hidup terjadi Kebanyakan peristiwa penting dalam hidup akan
1
di masa lalu atau terjadi sekarang terjadi di masa depan

Kemantapan pribadi dan stabilitas: orang baik Seseorang yang baik menyesuaikan dengan
2
selalu sama keadaan

Ada pedoman yang universal tentang apa Apa yang baik dan yang jahat tergantung pada
3
yang baik dan yang jahat keadaan

4 Tradisi adalah hal yang suci Tradisi beradaptasi dengan situasi yang berubah

5 Kehidupan keluarga dipandu oleh imperatif Kehidupan keluarga dipandu oleh tugas bersama
INDULGENCE VS RESTRAINT
Kesenangan (indulgence) mengarah kepada lingkungan sosial yang mengijinkan gratifikasi sebagai nafsu
manusiawi yang alamiah terkait dengan menikmati hidup. Pengekangan (restraint) mengarah kepada lingkungan
sosial yang mengontrol gratifikasi dari kebutuhan dan peraturan-peraturan dengan cara norma sosial yang tegas.

No Indulgence Restraint

Persentase lebih tinggi dari orang menyatakan


1 Lebih sedikit orang yang sangat bahagia
diri mereka sangat bahagia

Sebuah persepsi ketidakberdayaan: apa yang terjadi


2 Sebuah persepsi kendali kehidupan pribadi dengan saya bukanlah perbuatan yang saya yang
sebenarnya

3 Kebebasan berbicara dianggap penting Kebebasan berbicara tidak menjadi perhatian utama
4 Lebih tinggi pentingnya rekreasi Lebih rendah akan pentingnya rekreasi
5 Lebih mungkin untuk mengingat emosi positif Cenderung kurang untuk mengingat emosi positif
PENGERTIAN BUDAYA ORGANISASI
 Budaya Organisasi yaitu suatu karakteristik yang dijunjung tinggi oleh organisasi dan menjadi
contoh organisasi untuk membedakan antara satu organisasi dengan organisasi yang lain
disimpulkan sebagai nilai-nilai dan norma perilaku yang diterima serta dipahami secara
bersama-sama oleh anggota organisasi sebagai dasar dalam ketentuan perilaku yang ada di
dalam organisasi tersebut
 Menurut Walter R. Freytag bahwa budaya organisasi adalah asumsi-asumsi dan nilai-nilai yang
disadari atau tidak disadari yang mampu mengikat kepaduan suatu organisasi. Asumsi dan nilai
tersebut menentukan pola perilaku para anggota di dalam organisasi
Menurut Schein budaya organisasi adalah suatu pola dari asumsi-asumsi dasar yang ditemukan,
diciptakan atau dikembangkan oleh suatu kelompok tertentu, dengan maksud agar organisasi
elajar mengatasi dan menganggulangi masalah-masalah yang timbul akibat adaptasi eksternal
dan integrasi internal yang sudah berjalan dengan cukup baik, sehingga perlu diajarkan kepada
anggota-anggota baru sebagai cara yang benar untuk memahami, memikirkan dan merasakan
berkanaan dengan masalah-masalah tersebut.
FUNGSI BUDAYA ORGANISASI
menurut pendapat Siagian (1992 : 153) mencatat lima fungsi utama budaya
organisasi, yakni :
1. Sebagai penentu batas-batas tingkah laku dalam arti memastikan apa yang
boleh dan tidak boleh dilakukan, apa yang dilihat baik atau tidak baik,
memastikan yang benar dan yang salah.
2. Menumbuhkan perasaan jati diri dalam suatu organisasi dan para anggotanya.
3. Menumbuhkan komitmen kepada kepentingan bersama diatas kepentingan
pribadi atau kelompok sendiri.
4. Sebagai tali pengikat untuk seluruh anggota organisasi.
5. Sebagai alat pengendali perilaku para anggota organisasi yang berkaitan
KARAKTERISTIK ATAU CIRI-CIRI BUDAYA
ORGANISASI
Berdasarkan hasil riset yang menunjukkan kalau ada tujuh karakteristik paling utama yang secara
keseluruhan yakni sebagai berikut :
1. Innovation and Risk Talking (Inovasi dan pengambilan resiko), yaitu suatu tingkatan dimana pekerja
didorong untuk menjadi inovatif serta mengambil resiko
2. Attention to Detail (Perhatian pada hal-hal detail), dimana pekerja diharapkan menunjukkan ketepatan,
alaisis, serta perhatian pada hal detail.
3. Outcome Oritentation (Orientasi pada manfaat), yang mana manajemen menitik beratkan pada hasil atau
manfaat dari yang tidak hanya sekedar teknik serta proses untuk memperoleh manfaat itu.
4. People Orientation (Orientasi pada orang), dimana ketentuan manajemen memperhitungkan pengaruh
manfaatnya pada orang dalam organisasi.
5. Team Orientation (Orientasi pada tim), dimana kegiatan kerja di organisasi berdasar tim daripada
individual
6. Aggresiveness (Agresivitas), dimana orang cenderung lebih agresif serta kompetitif daripada easygoing,
7. Stability (Stabilitas), yang mana kegiatan organisasional tersebut mengutamakan pada menjaga status
quo sebagai lawan daripada perkembangan.
CONTOH-CONTOH BUDAYA ORGANISASI
• Kerapian Administrasi
Budaya organisasi dalam hal keraian administrasi, adalah yang perlu dihidupkan dalam
organisasi, baik itu surat - menyurat, keuangan, pendapatan karyawan, barang masuk/keluar, dan
sebagainya yang membantu untuk kinerja organisasi.
• Pembagian Wewenang Yang Jelas
Hal semacam ini adalah kunci yang bisa menentukan keberhasilkan akan kemampuan dalam
sebuah perusahaan. Dengan tidak adanya pembagian wewenang kinerja mungkin saja para anggota
atau karyawan dalam perusahaan itu akan kebingungan mana yang dijalankan serta mana yang tidak.
• Kedisiplinan
Kedisiplinan adalah budaya organisasi yang melekat dimana pun berada. Dimana disiplin adalah
karakter dari orang-orang berhasil yang bisa menghargai waktu.
• Inovasi
Budaya organisasi umumnya akan mendorong anggota team untuk melahirkan beberapa inspirasi
kreatif dan inovasi baru untuk tujuan organisasi yakni kemajuan organisasi.

Anda mungkin juga menyukai