Anda di halaman 1dari 2

5-4 Bagaimana sifat-sifat Lima Besar memprediksi perilaku di tempat kerja?

Stabilitas ekonomi : relevan karena lebih sedikit pikiran negatif dan emosi negatif, lebih tidak
waspada yang berlebihan. Yang dipengaruhinya adalah kepuasan hidup dan kerja yang lebih tinggi ,
serta level stress yang lebih rendah
Ekstraversi : relevan karena keahlian interpersonal yang lebih baik, dominansi sosial yang lebih
besar, lebih ekspresif secara emosional. Yang dipengaruhinya adalah kinerja yagn lebih baik,
kepemimpinan yang lebih baik, kepuasan kerja dan hidup yang lebih baik
Keterbukaan : relevan karena meningkatnya pembelajaran, lebih kreatif, lebih fleksibel dan otonom.
Yang dipengaruhinya adalah pelatihan kinerja, lebih adaptif terhadap perubahan, peningkatan
kepemimpinan
Keramahan : relevan karena lebih disukai dan lebih patuh dan taat. Yang dipengaruhinya yakni
kinerja yang lebih baik, level perilaku menyimpang yang lebih rendah
Kehati-hatian : relevan karena lebih banyak usaha dan persistensi, lebih terdorong dan disiplin, lebih
teratur dan terencana. Yang dipengaruhinya yakni kinerja yang lebih baik, umur panjang,
kepemimpinan yang lebih baik

5-5 Bagaimana situasi atau lingkungan memengaruhi tingkat dimana kepribadian memprediksi
perilaku ?
Teori kekuatan situasi (situation-strength theory) Sebuah teori yang mengindikasikan bahwa cara
kepribadian bertanslasi ke dalam perilaku bergantung pada kekuatan situasi. Dengan kekuatan
situasi, maksudnya adalah tingkat dimana norma-norma, pentunjuk , atau standar mendikte perilaku
yang pantas. Situasi yang kuat menekan kita untuk menampilkan perilaku yang benar, dengan jelas
menunjukkan perilaku apa itu dan melarang perilaku yang salah. Sebaliknya dalam situasi yang
lemah, apa pun dapat terjadi , sehingga kita lebih bebas untuk mengungkapkan kepribadian kita
dalam perilaku. Oleh karena itu, riset menyatakan bahwa sifat-sifat kepribadian lebih baik
memprediksi perilaku dalam situasi yang lemah dibandingkan dalam situasi yang kuat
5-6 Apakah perbedaan antara nilai-nilai terminal dan instrumental?
Nilai terminal (terminal value) = Hasil akhir yang diinginkan dari keberadaan;sasaran yang ingin
dicapai seseorang dalam hidupnya.
Contoh nilai terminal adalah kesejahteraan dan kesuksesan ekonomi,kebebasan,kesehatan dan
kebaikan, kedamaian dunia, serta arti hidup
Nilai instrumental (instrumental value) = Mode perilaku yang lebih disukai, atau alat untuk mencapai
nilai terminal seseorang
Contoh nilai instrumental adalah otonomi dan harapan diri, disiplin pribadi, kebaikan, serta orientasi
sasaran.

5-7 Apakah nilai-nilai berbeda lintas generasi? Mengapa demikian?


Generasi lonjakan bayi (baby boomers) merupakan sebuah kelompok besar yang dilahirkan sesudah
Perang Dunia II ketika pensiunan perang kembali ke keluarganya dan keadaan membaik. Mereka
tidak mempercayai otoritas, namun menempatkan penekanan kuat pada pencapaian dan
kesuksesan material. Para pragmatis yang percaya bahwa hasil akhir menunjukkan seberapa keras
mereka bekerja dn ingin menikmati buah kerja kerasnya. Mereka melihat organisasi yang
mempekerjakan mereka hanya sebagai kendaraan bagi kariernya. Nilai terminal seperti rasa
pencapaian dan pengakuan sosial tinggi kedudukannya bagi mereka.
Kehidupan generasi X telah dibentuk oleh globalisasi, dua orang tua yang berkarier, MTV,AIDS, dan
komputer. Mereka menghargai fleksibilitas, pilihan-pilihan hidup dan pencapaian kepuasan kerja.
Keluarga dan hubugnan sangat penting. Mereka skeptis , terutama tentang otoritas. Mereka juga
menikmati pekerjaan berorientasi tim. Dalam epncarian keseimbangan hidup, mereka kurang
bersedia mengorbankan pribadi demi pemberi kerjanya dibandingkan generasi sebelumnya. Mereka
sangat menjunjung tinggi persahabatan sejati, kebahagiaan, dan kesenangan
Generasi terbaru diangkatan kerja saat ini adalah generasi Milenium yang tumbuh selama masa-msa
sejahtera. Nilai nilai kerja dominan mereka adalah percaya diri, kesuksean finansial, mengandalkan
diri tetapi berorientasi tim, kesetiaan pad diri maupun hubungan
5-8 Apa sajakah lima dimensi nilai Hofstede dari budaya nasional?
1. Jarak Kekuasaan ( power distance).
Sebuah atrivut budaya nasional yang menjelaskan tingkat dimana orang-orang dalam suatu
negara menerima bahwa kekuasaan dalam institusi dan organisasi menyebar tidak merata
2. Individualisme (individualism)
Sebuah atribut budaya nasional yang menjelaskan tingkat dimana orang-orang lebih memilih
untuk bertindak sebagai individu dibandingkan sebagai anggota dari kelompok
3. Kolektivisme (collectivism)
Sebuah atribut budaya nasional yang menjelaskan sebuah kerangka sosial ketat dimana
orang-orang mengharapkan yang lain dalam kelompok yang menjadi bagiannya untuk
merawat dan melindungi mereka
4. Maskulinitas (masculinity)
Sebuah atribut budaya nasional yang menjelaskan tingkat dimana budaya menyukai peranperan maskulin tradisional seperti pencapaian, kekuasaan, dan kendali. Nilai-nilai sosial
dikarakterisasikan oleh ketegasan dan materialisme

Anda mungkin juga menyukai