Etika adalah suatu masalah bagi manusia yang memiliki kebebasan untuk memilih. Etika berkaitan dengan pilihan individu: sewaktu berhadapan dengan beragam alternative tindakan, apa yang menjadi pilihan moral yang benar? Apa saja fitur-fitur utama dari pilihan etis?
Konsep-konsep dasar : Tanggung jawab, Akuntabilitas, dan Pertanggungjawaban secara hukum Pilihan etis adalah keputusan yang diambil oleh individu yang bertanggung jawab atas konsekuensi dari tindakan-tindakannya. Tanggung jawab (responsibilty) adalah sebuah elemen penting dari tindakan etika. Tanggung jawab berarti bahwa anda menerima semua biaya, kewajiban, dan keharusan yang akan muncul sebagai konsekuensi dari keputusan yang anda buat.Akuntabilitas (accountabiilty) adalah ciri-ciri dari sistem dan institusi sosial. Ini berarti bahwa ada mekanisme yang menentukan siapa yang melakukan tindakan yang bertanggung jawab, siapa yang bertanggung jawab. Pertanggung jawaban secara hukum adalah fitur system politik dimana badan hukum berada pada tempatnya yang mengizinkan oindividu untuk dipulihkan dari kerusakan dan kerugian yang dibuat oleh pelaku lain, system, atau organisasi. Proses hak adalah fitur terkait masyarakat yang diatur secara hukum dan merupakan proses yang diketahui dan dipahaminya hukum serta ada kesanggupan mengarah keotoritas yang lebih tinggin untuk memastikan bahwa hukum tersebut diterapkan secara benar.
Analisis Etika 1. Identifikasi dan jelaskan faktanya dengan jelas 2. Definisikan konflik atau dilemanya dan identifikasi nilai-nilai luhur yang terlibat. 3. Identifikasi pihak-pihak yang berkepentingannya. 4. Identifikasi pilihan yang dapat anda ambil dengan beralasan 5. Identifikasi potensi konsekuensi dari pilihan anda
Prinsip Etika Kandidat Setelah analisis selesai, prinsip atau aturan etika yang digunakan untuk membuat keputusan adalah : 1. Perlakukan orang lain seperti apa yang anda harapkan orang lain perlakukan anda 2. Jika sebuah tindakan tidak baik untuk dilakukan semua orang, tindakan itu tidak baik untuk dilakukan oleh siapa pun juga 3. Jika sebuah tindakan tidak dapat dilakukan berulang-ulang, tindakan ini tidak tepat untuk diambil. 4. Ambil tindakan yang dapat mencapai sebuah nilai yang lebih besar atau luhur 5. Ambil tindakan yang menghasilkan potensi bahaya atau biaya yang paling sedikit 6. Asumsikan bahwa sebenarnya semua objek nyata dan tidak nyata dimiliki oleh seseorang kecuali jika ada pernyataan khusus yang lain.
Meskipun aturan-aturan etika ini tidak bisa memberikan tuntunan praktis, namun tindakan-tindakan yang belum bisa dikatakan sejalan dengan aturan-aturan ini perlu mendapat perhatian yang lebih banyakdan diwaspadai. Kemunculan perilaku non-etis yang belum jelas itu mungkin sama merugikannya dengan perilaku non-etis yang nyata bagi anda dan perusahaan anda.
Kode perilaku professional Jika sekelompok orang mengklaim bahwa mereka professional, maka mereka memegang hak-hak dan kewajiban-kewajiban khusus karena klaim khusus mereka atas pengetahuan, kebijaksanaan, dan rasa hormat. Aturan-aturan professional pelaksanaan dipromulgasikan oleh perkumpulan para professional seperti American Medical Association (AMA), American Bar Association (ABA), Association of Information Technology Proffesionals (AITP), danAssociation of Computing Machinery (ACM). Para kelompok professional ini bertanggung jawab atas peraturan parsial dari profesi mereka dengan menetapkan jalan masuk kualifikasi dan kompetensi. Kode etik adalah janji-janji oleh kamu profesi untuk mengatur dirinya sendiri dalam minat umum kemasyarakatan.
Beberapa dilema etika Sistem informasi telah menciptakan dilema etika baru dimasa sekumpulan minat saling berbenturan satu sama lain. Misalnya, sebagian besar perusahaan telepon terkemuka di Amerika Serikat memanfaatkan teknologi informasi untuk mengurangi jumlah karyawan mereka. Sebagian besar perusahaan memonitor apa yang sedang dilakukan para karyawannya di internet dengan maksud mencegah mereka membuang-buang sumber-sumber daya perusahaan untuk aktivitas non-bisnis. Perusahaan yakin mereka mempunyai hak untuk memonitor e-mail karyawan dan penggunaan web karena fasilitas itu milik mereka dan penggunaannnya dimaksudkan untuk tujuan bisnis saja, dan menciptakan fasilitas untuk maksud-maksud bisnis.Pemilik bisnis mungkin merasa bertanggung jawab untuk memonitor e-mail karyawan dan penggunaan internet untuk meminimalkan kebocoran produktivitas. Para karyawan mungkin percaya bahwa mereka harus mampu menggunakan internet untuk mengerjakan tugas-tugas pribadi yang ringan sebagai ganti penggunaan telepon.
4.3 Dimensi-dimensi moral dari system informasi Pada bagian ini, kita akan lebih mendalami lima dimensi moral dari system informasi. Dalam tiap dimensi kita mengidentifikasi level analisis etika, social, dan politik dan menggunakancontoh-contoh nyata sebagai ilustrasi dari nilai-nilai terkait, pihak-pihak yang berkepentingan (Stakeholder), dan pilihan-pilihan yang diambil.
Hak-hak informasi: kebebasan pribadi dan kebebasan dalam era internet Kebebasan pribadi adalah klaim individu untuk dibiarkan sendiri, bebas dari pengawasan atau intervensi dari individu atau organisasi lain, termasuk negara.Keinginan untuk tidak diganggu juga terjadi pada tempat kerja; berjuta-juta karyawan menjadi subjek pengawasan elektronik dan bentuk-bentuk pengawasan berteknologi tinggi. Teknologi informasi dan system mengancam keinginan individu atas kebebasan pribadi dengan memungkinkannya invasi kebebasan pribadi secara mudah, murah, dan efektif. Kebebasan pribadi dilindungi melalui konstitusi di AS, Canada, dan Jerman dalam beragam cara, juga di Negara-negaara lainnya melalui beragam undang-undang. Di Amerika Serikat, klaim kebebasan pribadi dilindungi terutama oleh Amandemen Pertama yang member jaminan kebebasan berbicara dan berkumpul, perlindungan Amandemen keempat melawan pencarian tak beralasan dan perampasan dokumen-dokumen pribadi atas rumah, dan jaminan atas proses penggunaan hak. Undang-Undang Kebebasan Pribadi tahun 1974 merupakan yang paling penting diantara perundang-undangan tersebut, karena mengatur pengumpulan, penggunaan, dan pengungkapan informasi di wilayah Negara bagian. Masa kini, sebagian besar hukum kebebasan pribadi Negara bagian AS hanya berlaku pada pemerintah federal dan mengatur hanya beberapa wilayah sector kebebasan pribadi. Sebagian besar hukum kebebasan pribadi Amerika dan Eropa didasarkan pada aturan yang disebut Fair Information Practices (FIP) atau Praktik Informasi yang Adil yang pertama-tama ditetapkan dalam laporan yang dibuat pada tahun 1973 oleh komite penasehat pemerintah federal (Kementrian Kesehatan, Pendidikan, dan Kesejahteraan AS, 1973). Praktik Informasi yang Adil (FIP) adalah serangkaian prinsip yang mengatur pengumpulan dan pemanfaatan informasi mengenai individu. Prinsip-prinsip FIP didasarkan pada gagasan mengenai kesaling-ketergantungan minat antar pemegang dokumen dan individu. Individu memiliki keikutsertaan dalam transaksi, sedsangkan pemegang dokumen biasanya perwakilan bisnis atau pemerintahan membutuhkan informasi mengenai individu untuk mendukung transaksi. Setelah terkumpul, individu mempertahankan minat itu pada dokumen, dan dokumen mungkin digunakan untuk mendukung aktivitas lain tanpa persetujuan individu. Ditahun 1998, Komite Perdagangan Federal (Federal Trade Commission) FTC menyatakan kembali dan memperluas peraturan FIP untuk member tuntunan bagi perlindunga kebebasan pribadi secara online.