VALUE
Perilaku Organisasi
PERSONALITY
• Para psikolog cenderung mengartikan kepribadian sebagai suatu konsep
dinamis yang mendeskripsikan pertumbuhan dan perkembangan seluruh
sistem psikologis seseorang.
1. Jarak kekuasaan (Power Distance). Tingkatkan dimana individu dalam suatu Negara
setuju bahwa kekuatan dalam institusi dan organisasi didistribusikan secara tidak sama.
Kultur-kultur seperti ini cenderung mengikuti sistem kelas atau kasta yang tidak
mendukung mobilitas warga negaranya ke atas. Peringkat jarak kekuasaan yang rendah
menunjukkan bahwa kultur tersebut tidak mendukung perbedaan antara kekuatan dan
kekayaan karena menekankan pada persamaan dan peluang.
Hofstede’s Five Value
Dimensions
• Individualisme (individualism) versus kolektivisme (collectivism). Individualisme adalah
tingkatan dimana individu lebih suka bertindak sebagai individu daripada sebagai anggota suatu
kelompok dan menjunjung tinggi hak-hak individual. Kolektivisme menekankan kerangka social
yang kuat dimana individu mengharap individu lain dalam kelompok mereka untuk menjaga dan
melindungi mereka.
• Maskulinitas (masculinity) versus feminitas (feminity). Tingkatan dimana kultur lebih menyukai
peran-peran maskulin tradisioanal seperti pencapaian, kekuatan, dan pengendalian versus kultur
yang memandang pria dan wanita memiliki kedudukan yang sejajar. Penilaian maskulinitas yang
tinggi menunjukkan bahwa terdapat peran yang terpisah untuk pria dan wanita, dengan pria yang
mendominasi. Penilaian feminitas yang tinggi berarti bahwa terdapat sedikit perbedaan antara pria
dan wanita, ini juga tidak berarti menekankan persamaan antara pria dan wanita.
Hofstede’s Five Value
Dimensions
• Penghindaran ketidakpastian (uncertainity avoidance). Tingkatan ini dimana individu
dalam suatu Negara lebih memilih situasi terstruktur dibandingkan tidak terstruktur.Individu
memiliki tingkat kekhawatiran yang juga tinggi mengenai ketidakpastian dan ambiguitas.
Kultur ini cenderung menekankan hukum,peraturan,dan kendali yang didesain untuk
mengurangi ketidakpastian. Kultur ketidakpastian rendah individu tidak begitu cemas akan
ambiguitas dan ketidakpastian serta memiliki toleransi akan keragaman opini.
• Orientasi jangka panjang (long term orientation) versus orientasi jangka pendek (short
term orientation). Individu dalam kultur orientasi jangka panjang melihat kemasa depan dan
menghargai penghematan,ketekunan, dan tradisi. Sedangkan individu kultur jangka pendek
menghargai masa kini;perubahan diterima dengan lebih siap,dan komitmen tidak mewakili
halangan-halangan menuju perubahan.
Implications for Managers
• Personality. Pada peneliti pada pertengahan tahun 1980-an berusaha
mencari keterkaitan antara kepribadian dan prektasi kerja.
• “Hasil penelitian selama lebih dari 80 tahun tersebut adalah kepribadian
dan pretasi kerja tidak terkait secata berarti dalam semua sifat atau situasi”.
• Tetapi terkait dengan upaya di tempat kerja terdapat bukti yang impresif
bahwa individu yang mendapat nilai tinggi dalam sikap berhati-hati,
ekstraversi, dan stabilitas emosi cenderung merupakan karyawan yang
bermotivasi tinggi.
Implications for Managers
• Value. Nilai sangat memengaruhi sikap, perilaku, presepsi seseorang.
• Prestasi kerja dan kepuasan kerja para karyawan cenderung lebih tinggi
bila nilai-nilai mereka sangat sesuai dengan organisasi.
• Hal ini menjadi alasan bagi para manajer untuk berusaha keras selama
penyeleksian karyawan guna mencari kandidat yang tidak hanya memiliki
kemampuan, pengalaman, dan motiivasi untuk bekerja tetapi juga sistem
nilai yang sesuai dengan sistem nilai organisasi.