Anda di halaman 1dari 18

KEPRIBADIAN

&
NILAI
KELOMPOK II

NITA DWIYANA PELITA


MUHAMMAD ILHAM AKBAR PANAUNGI
LA ODE ALIM NURSALIM
PENGERTIAN KEPRIBADIAN

Kepribadian (personality) bukan sebagai bakat kodrati, melainkan


terbentuk oleh proses sosialisasi . Kepribadian merupakan
kecenderungan psikologis seseorang untuk melakukan tingkah laku
social tertentu, baik berupa perasaan, berpikir, bersikap, dan
berkehendak maupun perbuatan.
Menurut Renee Baron dan Elizabeth Wagele,
kepribadian seseorang dibagi dalam 9 tipe yaitu:
1. Perfeksionis
2. Penolong
3. Pengejar Prestasi
4. Romantis
5. Pengamat
6. Termotivasi oleh kebutuhan untuk mendapatkan persetujuan, merasa diperhatikan, dan terhindar
dari kesan pemberontak.
7. Petualang
8. Pejuang
9. Pendamai
FAKTOR PENENTU KEPRIBADIAN
1. Faktor Keturunan
Keturunan merujuk pada faktor genetis seorang individu. Yang dapat dilihat mulai dari tinngi fisik,
bentuk wajah,gender, temperamen, komposisi otot dan refleks, tinggakat energi dan irama biologis
adalah karakteristik pada umumnya.
Pendekatan keturunan berpendapat bahwa penjelasan pokok mengenai kepriubadian seseorang
adalah struktur molekul dari gen yang terdapat dalam kromosom.

2. Faktor Lingkungan
Lingkungan dimana kita tinggal sangat besar pengaruhnya terhadap pembentukan kepribadian pada
setiap individu. Pembentukan karakter kita adalah melalui lingkungan dimana kita tinggal, tumbuh
dan dibesarkan, norma dalam keluarga, teman-teman dan kelompok sosial dan pengaruh-pengaruh
lain yang kita alami.
SIFAT- SIFAT KEPRIBADIAN

1. Myers – Briggs Type Indicator


Instrument ini berisi 100 pertanyaan mengenai bagaimana individu akan merasa
aatau bertindak tertentu. Berdasarkan jawaban-jawaban dari test tersebut individu
diklasifikasikan sebagai berikut :
• Ekstrovert versus Introvert
• Sensitive versus Intuitifs
• Pemikir versus Perasa
• Memahami versus Menilai
SIFAT- SIFAT KEPRIBADIAN

2. Model lima besar


Dari test ini individu diklasifikasikan sebagai berikut :
• Ekstraversi
• Mudah akur atau mudah sepakat
• Sifat berhati-hati
• Stabilitas emosi
MENILAI KEPRIBADIAN
Terdapat 3 cara utama untuk menilai kepribadian seseorang diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Survei mandiri
Survei yang diisi oleh individu adalah cara paling umum yang digunakan untuk menilai
kepribadian. Kekurangan dari survei jenis ini adalah individu mungkin berbohong atau
mungkin hanya menunjukan kesan yang baik. Individu berbohong guna mendapatkan hasil
test yang baik.
2. Survei peringkat oleh pengamat
Survei ini dikembangkan untuk memberikan suatu penilain bebas mengenai kepribadian
seseorang. Survei ini dapat pula dilakukan oleh rekan kerja. Survei peringkat terbukti
merupakan dasar pertimbangan yang yang lebih baik atas keberhasilan suatu pekerjaan.
MENILAI KEPRIBADIAN

3. Ukuran proyeksi (Rorshach Inkbolt Test dan Tematic Apperception


Test)
Beberapa contoh ukuran proyeksi adalah Rorshach Inkbolt Test dan
Tematic Apperception Test. TAT adalah serangkaian gambar pada
kartu. Individu yang diuji diminta untuk menuliskan kisah dari setiap
gambar yang dilihatnya.
SIFAT KEPRIBADIAN YANG MEMPENGARUHI
PERILAKU ORGANISASI
1. EVALUASI DIRI
Adalah tingkat dimana Individu memiliki pandangan yang berbeda mengenai apakah mereka menyukai
dirinya atau tidak menyukai diri mereka dan apakah mereka menganggap diri mereka sendiri cakap dan
efekfif. Perspektif diri ini merupakan konsep inti dari evaluasi inti diri (Core Self-Evaluation).
Evaluasi inti diri seseorang ditentukan oleh dua elemen utama yanitu :
• Harga diri
• Lokus diri
2. MACHIAVELLIANSME
Karakteristik kepribadian machiavelliansme tentang cara mendapatkan kekuasaan. Individu dengan
sifat ini cenderung pragmatis, mempertahankan jarak emosional dan yakin bahwa hasil lebih penting
daripada proses.
SIFAT KEPRIBADIAN YANG MEMPENGARUHI
PERILAKU ORGANISASI

3. NARSISME
adalah perasaan cinta terhadap diri sendiri yang berlebihan. Istilah ini pertama kali digunakan dalam psikologi
oleh Sigmund Freud. dengan mengambil dari tokoh dalam mitos Yunani, Narcissus, yang dikutuk sehingga ia
mencintai bayangannya sendiri di kolam.
4. PEMANTAU DIRI
Pemantau diri merujuk pada kemampuan seorang individu untuk menyesuaikan perilakunya dengan faktor-
faktor situasional eksternal. Individu dengan tingkat pemantau diri yang tinggi menunjukan kemampuan yang
sangat baik dalm menyesuaikan perilaku mereka dengan faktor situasional eksternal.
5. PENGAMBILAN RESIKO
Individu memiliki keberanian yang berbeda-beda untuk mengammbil keputusan. Kecenderungan untuk
mengambil atau menghindari risiko telah terbukti berpengaruh terhadap berapa lama untuk membuat suatu
keputusan.
SIFAT KEPRIBADIAN YANG MEMPENGARUHI
PERILAKU ORGANISASI

6. KEPRIBADIAN TIPE A DAN KEPRIBADIAN TIPE B


Karakteristik individu tipe A :
• Selalu bergerak, berjalan dan makan dengan cepat
• Merasa tidak sabaran
• Berusaha keras untuk melakukan dan memikirkan dua hal atau lebih pada saat bersamaan.
• Tidak dapat menikmati waktu luang
• Terobsesi dengan angka, mengukur keberhasilan dalam bentuk jumlah hal yang bias mereka peroleh.
Karakteristik individu tipe B
• Tidak pernah mengalami keterdesakan waktu atau ketidaksabaran
• Merasa tidak perlu memperhatika atau mendiskusikan pencapaian maupun prestasi mereka kecuali atas tuntutan situasi
• Bersenang – senang dan bersantai daripiada berusaha menunjukan keunggulan mereka.
• Bias santai tanpa merasa bersalah.
SIFAT KEPRIBADIAN YANG MEMPENGARUHI
PERILAKU ORGANISASI

7. KEPRIBADIAN PROAKTIF
Sikap yang cenderung opurtunitis, berinisiatif, berani bertindak, dan tekun
hingga berhasil mencapai cita-citanya disebut dengan kepribadian proaktif.
Mereka menciptakan perubahan tanpa memperdulikan batasan atau
halangan.
PENGERTIAN NILAI

Nilai (value) adalah kemampuan yang dipercayai yang ada pada suatu benda
untuk memuaskan manusia.sifat dari suatu benda yang menyebabkan
minat seseorang atau kelompok. Dengan demikian maka nilai itu adalah
suatu kenyatan yang tersembunyi dibalik kenyataan-kenyataan lainnya
ARTI PENTING NILAI

Nilai penting terhadap penelitian perilaku organisasional karena menjadi


dasar pemahaman sikap dan motivasi individu, dan hal tersebut berpengaruh
terhadap persepsi kita. Misalnya kita memasuki sebuah perusahaan baru dan
memiliki persepsi bahwa pengalokasian imbalan tergantung pada prestasi
kerjanadalh benar, sementara pengalokasian imbalan berdasarkan senioritas
adalah salah.
JENIS NILAI
1. Nilai instrumental
Nilai instrumental adalah nilai yang menjadi pedoman pelaksanaan dari nilai dasar.
Nilai dasar belum dapat bermakna sepenuhnya apabila belum memiliki formulasi
serta parameter atau ukuran yang jelas dan konkrit. Apabila nilai instrumental itu
berkaitan dengan tingkah laku manusia dalam kehidupan sehari-hari maka nilai itu
akan menjadi norma moral. Namun jika nilai instrumental itu berkaitan dengan
suatu organisasi atau negara, maka nilai instrumental itu merupakan suatu arahan,
kebijakan, atau strategi yang bersumber pada nilai dasar sehingga dapat juga
dikatakan bahwa nilai instrumental itu merupakan suatu eksplisitasi dari nilai dasar.
JENIS NILAI
2. NILAI LINTAS KULTUR
Salah satu pendekatan yang paling banyak digunakan untuk menganalisis variasi kultur dibuat pada akhir
1970an adalah
Kerangka Hofside yanag berisi :
• Jarak kekuasaan (power distance)
• Individualisme versus kolektivitas
• Maskulinitas versus maskulinitas
• Penghidar ketidakpastian (uncertainty avoidance)
• Orientasi jangka panjang
JENIS NILAI
Kerangka GLOBE
• Ketegasan
• Orientasi masa depan
• Perbedaan gender
• Penghindar ketidakpastian
• Jarak kekuasaan
• Individuallismae / kolektivisme
• Kolektivisme dalam kelompok
• Orientasi kinerja
• Orientasi kemanusiaan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai