Pengertian stres
Komponen stress
Pengertian konflik
Pandangan terhadap
konflik
Segi positif dan negatif
Ciri dan tingkatan konflik
Konflik dan prestasi kerja
STRES
Perbedaan
individual
Persepsi
Pengalaman
kerja
Dukungan sosial
Keyakinan pada
lokus kontol
Keyakinan diri
Permusuhan
Stres yang dialami
Faktor Personal
Persoalan keluarga
Persoalan ekonomi
Kepribadian
Sumber: Robbin & Judge, 2008, h. 171
Konsekuensi
Gejala Fisiologis
Sakit kepala
Tekanan darah
tinggi
Sakit jantung
Gejala
Psikologis
Kecemasan
Depresi
Menurunnya
tingkat
kepuasan
Gejala Perilaku
Produktivitas
Kemangkiran
Perputaran
karyawan
STRESOR
EKSTRAORGANISASI
Stresor di luar organisasi berhubungan dengan efek
dan perasaan negatif pada pekerjaan mencakup:
Perubahan sosial /teknologi mempunyai efek yang besar pada
gaya hidup yang terbawa pada pekerjaan
Kondisi Keluarga, seperti; hubungan yang buruk, sakitnya
anggota keluarga, pertengkaran, krisis keluarga
Pindah tempat (relokasi) sekeluarga karena promosi, dapat
menyebabkan stres.
Perubahan hidup , seperti menjadi lebih tua, kehilangan
pasangan karena kematian atau perceraian.
Variabel sosiologis spt; ras, jenis kelamin, kelas sosial
STRESOR ORGANISASI
Stresor organisasi yang potensial mencakup:
Kebijakan dan Strategi Organisasi
Contoh; penyusutan karyawan, rotasi shift kerja,
aturan birokrasi, teknologi canggih
Contoh: sentralisasi dan formalisasi, konflik linistaf, ambiguitas peran, tidak ada kesempatan maju
Proses Organisasi
Kondisi Kerja
STRESOR KELOMPOK
Stresor kelompok dikategorikan menjadi;
Kurangnya kohesivitas kelompok
Kohesivitas atau kebersamaan merupakan hal
penting bagi karyawan. Jika karyawan tidak
mengalami kesempatan ke-bersamaan karena desain
kerja, karena penyelia melarang atau membatasinya,
kurangnya kohesivitas akan menye-babkan stres
STRESOR INDIVIDU
KONFLIK
PANDANGAN TERHADAP
KONFLIK
Robbins dan Judge (2008:2/274)menyatakan bahwa
telah berkembang tiga aliran pemikiran tentang konflik
yaitu;
1.Pandangan Tradisional
Menganggap bahwa konflik itu buruk dan merugikan. Oleh
karena itu konflik harus dihindari.
2.Pandangan
Perilaku
3.Pandangan
Interaksionis
KONFLIK FUNGSIONAL
DAN DISFUNGSIONAL
Bila dikaitkan dengan kinerja, konflik dibedakan:
1. Konflik fungsional, konflik yg mendukung pencapaian tujuan
kelompok dan memperbaiki kinerjanya.
2. Konflik disfungsional, konflik yang menghamnbat kinerja
klmpok.
ORGANISASI
(Antarkelompok)
Makro
KELOMPOK
(Antarpribadi)
INDIVIDU
(Intraindividu)
Konflik
Mikro
Kondisi Pendahulu
-Komunikasi
-Struktur
-Variabel Pribadi
Tahap II
Kognisi dan
Personalisasi
Konflik
Yg Dipersepsi
Konflik
Yg Dirasakan
Tahap III
Maksud
Maksud Penang
anan Konflik:
-Bersaing
-Kerjasama
-Berkompromi
-Menghindari
-Menampung
Tahap IV
Perilaku
Tahap V
Akibat
Konflik Terbuka
-Perilaku satu
Pihak
-Reaksi pihak
lain
Kinerja
Kelompok
Meningkat
Kinerja
Kelompok
Menurun
KOGNISI DAN
PERSONALISASI
Bersaing
Sikap Tegas
Tidak Tegas
Bekeja sama
Tegas
Kompromistik
Akomodatif
Menghindar
Tidak KooperatIf
KooperatIf
Sikap Kooperatf
Tidak
ada
KONFLIK
KONFLIK
Kinerja
Unit