Anda di halaman 1dari 5

NIM : 10516119

NAMA : AGUNG JUMAL SYUKUR


KELAS : SI-3

SOAL PERTANYAAN

1. Jelaskan empat area dalam diri menurut Joe dan Harry.


2. Jelaskan syarat – syarat negosiasi berjalan efektif.
3. Jelaskan perbedaan feedback positif dan feedback negatif. Berikan contohnya.
4. Jelaskan definisi dan dampak serta manfaat dari konflik. Berikut dengan jenis konflik
dan contonya.
5. Jelaskan tahapan perkembangan dari tim kerja.
6. Apa yang terjadi jika didalam diri dilakukan perluasan daerah terbuka.
7. Jelaskan bagaimana menyelesaikan konflik secara efektif.
8. Jelaskan perbedaan active listening dan passive listening. Serta berikan contohnya.
9. Jelaskan definisi dari tim, cara membangun tim yang efektif berikut dengan tipe – tipe
dari tim kerja dan contohnya.
10. Jelaskan keterampilan apa saja yang harus dimiliki oleh pimpinan sebuah organisasi.

JAWABAN
1. 4 area tersebut antara lain:
- Open Self Area adalah Bagian dari diri kita yang diketahui oleh diri kita sendiri
dan orang lain. Informasi yang diketahui oleh diri kita sendiri dan orang lain
contohnya mencakup nama diri, ciri-ciri fisik, usia, agama, hobi dll.. Informasi
yang diketahui orang lain tergantung dari seberapa besar kita membuka diri
kepada mereka.

- Blind Self Area bias diartikan sebagai titik buta, dimana segala hal tentang diri
kita yang diketahui oleh orang lain namun diri kita sendiri tidak mengetahuinya.
Contohnya ketika saat tidur kita sering mengigau, teman kita mengetahui
kebiasaan tersebut tetapi kita sendiri tidak menyadarinya.

- Hidden Self Area sendiri adalah kebalikan dari Blind Self, dimana segala hal yang
diketahui oleh diri kita sendiri namun orang lain tidak mengetahuinya. Ini bisa
terjadi dimana ketika kita tidak memperlihatkan atau memberitahukan sesuatu
tentang diri kita kepada orang lain. Contohnya tentang masa lalu pahit kita yang
dianggap tidak perlu orang lain ketahui

- Uknown Self Area adalah aspek dari diri kita yang tidak diketahui baik oleh diri
kita sendiri maupun orang lain. Kita mungkin akan mengetahui aspek dari diri
yang tidak dikenal ini melalui kondisi kondisi tertentu, misalnya melalui hipnotis.
Walaupun sulit untuk mengetahuinya, kita harus menyadari bahwa aspek ini ada
dalam diri kita.

2. Common will (keinginan bersama)


Adanya unsur kepentingan bersama biasanya mendorong masing-masing pihak
untuk berusaha saling mendekati satu sama lain yang melahirkan keinginan bersama
menyukseskan negoisasi antara mereka.

Good faith (itikad baik)


Proses neegoisasi membutuhkan sikap saling percaya .negoisasi pun harus saling
percaya dan menguntungkan.karena itikad yang baik dibutuhkan.masing-masing
pihak harus memikirkan manfaat dan kebutuhan lain.keculasan atau nilai buruk hanya
akan berujung pada ketidakpuasan.ketika niat buruk terungkap,perundingan akan
buyar.karena itu,setiap negoisasi harus dilandasi dengan itikad yang baik yang akan
memberi manfaat bagi kedua belah pihak,dan tidak sebaliknya.

Common interest (kepentingan bersama)


Suatu negoisasi dapat berjalan lancar apabila kedua belah pihak memiliki
kepentingan bersama atas subjek yang di negoisasikan tersebut itu. masing-masing
pihak merasa beruntung apabila negoisasi itu sukses,sebaliknya kedua belah pihak
merasa rugi bila negoisasimitu gagal.adanya kepentingan bersama dalam hal ini
merupakan salah satu faktor dominian dalam menentukan kesuksesan negoisasi.

Mutual benefit (keuntungan bersama)


Seseorang akan maju ke meja perundingan bila yakin bahwa perundingan itu akan
membawa manfaat bagi kedua belah pihak. Negoisasi yang hanya menguntungkan
satu pihak biasanya takkan sukses.

Tolerance (tenggang rasa)


Negoisasi dapat dirumuskan sebagai upaya untuk mendamaikan dua kepentingan
yang saling bertentangan .dalam hal ini negoisasi akan berbentuk sebagoa prose tawar
menawar yang akan berjalan seru dan ber adu argumentasi yang bisa menegangkan
.menghadapi situasi ini diperlukan sikap yang penuh toleransi (tenggang rasa) namun
tidak boleh mengorbankan kepentingan yang pokok.

3. Feedback Positif adalah umpan balik atau tanggapan baik yang diterima oleh kita
dari orang lain, tanggapan baik ini bisa berupa pemahaman, bantuan, dan kerjasama
untuk mencapai suatu tujuan. Sedangkan Feedback Negatif adalah kebalikan dari
Feedback positif, dimana orang lain merasa tidak suka, setuju setuju, dan segala unsur
penolakan atas apa yang telah kita sampaikan atau berikan.

4. Definisi Konflik :
Daniel Webster mendefinisikan konflik sebagai :
 Persaingan atau pertentangan antara pihak-pihak yang tidak cocok satu sama
lain
 Keadaan atau perilaku yang bertentangan (misal: pertentangan pendapat atau
kepentingan)
 Perselisihan akibat kebutuhan, dorongan, keinginan atau tuntutan yang
bertentangan
 Perseteruan

Manfaat konflik antara lain:

 Motivasi meningkat
 Identifikasi masalah/solusi meningkat
 Ikatan kelompok lebih erat
 Penyesuaian diri terhadap kenyataan
 Pengetahuan / keterampilan meningkat
 Kreativitas meningkat
 Membantu upaya mencapai tujuan
 Mendorong pertumbuhan

Dampak Buruk Konflik :


Apabila konflik dibiarkan saja, atau diatasi dengan cara yang tidak tepat, maka
dapat berdampak buruk. Dampak buruk konflik adalah:
 Produktifitas menurun
 Kepercayaan menurun
 Pembentukan kubu-kubu
 Arus Informasi dan komunikasi tidak lancar
 Muncul masalah moral
 Waktu terbuang sia-sia
 Pengambilan keputusan tertunda

Jenis Konflik dibagi menjadi 3, yaitu:


 Konflik Diri, adalah gangguan emosi yang terjadi pada seseorang Contohnya:
ketika siswa lulusan SMA harus menentukan tujuan dia selanjutnya, antara
lanjut Kuliah atau langsung bekerja untuk membantu ekonomi keluarga.
 Konflik antar Individu, Contohnya : Ketika dua orang laki-laki saling bersaing
untuk mendapatkan hati seorang perempuan. Persaingan yang dimaksud disini
adalah persaingan positif dimana mereka berusaha mendapatkan perhatian dari
perempuan tersebut tanpa menggunakan adu fisik antara sesame.
 Konflik dalam Kelompok dan antar Kelompok, Konfik dalam kelompok
adalah dimana terjadi suatu permasalahan didalam suatu kelompok, sedangkan
konflik antar kelompok adalah konflik kelompok yang satu dengan kelompok
lainnya. Contoh : Stasiun TV A dan Stasiun TV B saling bersaing untuk
menentukan stasiun TV mana yang memiliki Rating Tertinggi.

5. Tahapan perkembangan Tim Kerja:


1. Pembentukan Tim (Forming)
Ini adalah tahap awal dimana setiap individu-individu yang tergabung dalam
tim masih membawa nilai-nilai, pendapat, dan cara kerja yang diperoleh dari
pengalaman sebelumnya. Anggota tim masih mencari bentuk, mulai beradaptasi
dengan lingkungan, berusaha berhubungan dan melakukan kerja sama dengan
rekan kerja, sehingga saling mengetahui karakter dari setiap individu.

2. Konflik (Storming)
Tahap ini merupakan periode konflik dan kompetisi antaranggota tim.
Anggota tim menerima eksistensi tim, tetapi menolak keterbatasan yang
mengganggu individualitas. Karena perasaan tidak nyaman, beberapa anggota tim
dapat bertindak pasif sedangkan anggota lainnya berusaha mendominasi. Tahap
ini terselesaikan jika terdapat hierarki yang jelas mengenai kepemimpinan dalam
tim dan anggota tim berorientasi pada pemecahan masalah.
3. Penormaan (Norming)
Norming ditandai dengan terbentuknya hubungan yang dekat antaranggota
tim, menunjukkan kohesivitas (hubungan yang erat) dan merasakan identitas
kelompok yang kuat. Pada tahap norming, individu yang ada di dalam sudah
mulai merasakan manfaat dari bekerja dalam satu tim dan berusaha untuk
menyelesaikan konflik yang muncul dengan hati terbuka dan menghindari tim dari
kehancuran.

4. Pelaksanaan (Performing)
Performing merupakan periode yang belum tentu dapat dicapai oleh semua
tim. Performing dicapai jika struktur telah berfungsi dan diterima secara penuh.
Anggota tim berorientasi pada tugas tetapi sekaligus berorientasi pada manusia.
Anggota tim menjadi semakin cakap dalam bekerja dan memiliki
interdependensi untuk mencapai tujuan kelompok. Tim berhasil membangun
sistem yang memungkinkan untuk bekerja secara produktif dan efisien. Hal ini
dapat ditunjukkan dari pencapaian prestasi tim yang diberikan.

5. Penundaan (Anjourning)
Adjourning adalah tahap persiapan untuk membubarkan diri. Berprestasi
sudah bukan menjadi prioritas utama. Anggota tim lebih memfokuskan perhatian
pada penyelesaian aktivitas seperti seremonial sebagai penutupan.

6. Menurut saya pribadi, jika kita melakukan perluasan diri daerah terbuka akan
menimbulkan dampak positif dan negative bagi diri sendiri.
Disatu sisi, dengan kita memperluas daerah terbuka, kita dapat saling
mengeratkan suatu hubungan dengan orang karena semakin banyak informasi yang
diketahui orang lain bisa berarti tidak adanya sesuatu yang disembunyikan dan saling
percaya satu sama lain..
Akan tetapi disisi lain, hal tersebut malah bisa berdampak buruk pada kita.
dengan lebih memperluas daerah terbuka, maka otomatis kita memberikan lebih
banyak informasi diri sendiri kepada orang lain dan bisa saja orang lain
memanfaatkan informasi tersebut untuk melakukan hal buruk terhadap kita

7. Sebenanrnya ada banyak cara untuk menyelesaikan konflik secara efektif, tergantung
dari situasinya,. Disini saya akan menjelaskan tahapan secara umum untuk
menyelesaikan konflik dengan efektif:
1. Memastikan semuanya sadar bahwa ada suatu permasalahan yang harus
diselesaikan
2. Menentukan masalah apa yang harus dibahas
3. Saling mendengarkan ketika yang lain berbicara
4. Harus fokus pada permasalahannya, bukan pada individunya
5. Membuat kesimpulan dan mencari solusi dari konflik tersebut
6. Terakhir dan yang paling penting, memastikan komunikasi bisa berlanjut seperti
semula.
8. Mengengarkan secara aktif (Active Listening) adalah sebuah sikap memperhatikan
dan mendengarkan setiap perkataan atau perbincangan orang lain.sikap
mendengarkan yang terfokus dan selalu memberikan respon-respon komunikasi non
verbal dan verbal yang sederhana.
Sedangkan Passive Listening adalah pendengar tidak bereaksi terhadap ide-ide atau
sesuatu yang disampaikan pembicara tetapi hanya mendengarkan. Dalam hal ini,
pendengar tidak berusaha untuk mengganggu pembicara, dengan mengajukan
pertanyaan dan mengomentari ide-ide yang telah disajikan. Namun, ini tidak berarti
bahwa pendengar tidak terlalu memperhatikan pembicara. Sebaliknya, meskipun dia
mendengarkan, dia tidak berusaha untuk bereaksi.

9. Definisi Tim
Tim adalah sekelompok orang yang saling memiliki ketergantungan yang
tinggi untuk mencapai tujuan tertentu atau menyelesaikan tugas tertentu.

Ada beberapa langkah untuk membangun tim yang efektif. Langkah yang
dapat diambil untuk membangun tim yang efektif adalah:
 Menetapkan tujuan bersama
 Evaluasi kekuatan dan kelemahan tim
 Menetapkan sasaran-sasaran individual untuk mencapai tujuan bersama
 Membuat kesepakatan cara mencapai tujuan tersebut
 Menciptakan kesediaan bertanggung jawab atas keberhasilan tim dan individu
 Membangun rasa saling percaya
 Memelihara kemampuan spesifik (kemampuan teknis pemecahan masalah,
pengambilan keputusan)
 Memberi pelatihan
 Menghargai setiap keberhasilan

Tipe-tipe tim kerja


 Cross Fungsional Team: Anggota dari latar belakang berbeda (misalnya:
spesialisasi, marketing, komunikasi dll)
 Self Management Team: Karyawan bertanggung jawab penuh pada tugas yang
ditentukan sendiri
 Performing: Tim mengatasi perbedaan/konflik, stabilitas tim, anggota lebih
fokus pada tim dan bukan interese pribadi
 Adjourning: Setelah tujuan tercapai tim bubar, bangga kalau hasil positif
namun kecewa jika gagal, pemimpin kaji ulang proyek

10. Keterampilan yang harus dimiliki seorang pemimpin dalam sebuah organisasi :
1. Memiliki sikap seorang pemimpin, diantaranya :
 Memberi waktu terhadap proses
 Menginspirasi visi bersama
 Memberi kesempatan bagi orang lain untuk bertindak
 Memberi contoh dengan tindakan
 Membesarkan hati orang lain
2. Mempunyai gaya kepemimpinan
3. Rasa tanggung jawab yang tinggi
4. Kemampuan berbicara dan menggerakan orang lain
5. Kecerdasan yang tinggi
6. Disiplin kerja dan memiliki prioritas
7. Mampu memanajemen waktu dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai