Anda di halaman 1dari 5

C.

SIFAT-SIFAT UNSUR DAN MASSA ATOM RELATIF (Ar )


1. Sifat-Sifat Unsur
Dengan mengetahui letak periode dan golongan suatu unsur dalam tabel periodik,
kita dapat mengetahui sifat-sifat unsur tersebut. Nomor atom menentukan jumlah
elektron dan jumlah elektron menentukan konfigurasi elektron yang menentukan periode
dan golongan unsur. Sementara itu, periode dan golongan menentukan sifat-sifat unsur

Sifat unsur dibedakan menjadi dua, yaitu unsur logam dan nonlogam. Unsur
logam dan nonlogam menempati posisi yang khas di dalam tabel periodik. Unsur-unsur
logam terdapat di sebelah kiri sedangkan unsur-unsur nonlogam terdapat di sebelah
kanan tabel periodik.
Ditinjau dari konfigurasi elektron, unsur logam cenderung melepaskan elektron
(energi ionisasi kecil), sedangkan unsur nonlogam menangkap elektron
(keelektronegatifan besar). Pada tabel periodik, sifat sifat logam semakin ke bawah
semakin bertambah sedangkan semakin ke kanan semakin berkurang.
Unsur bagian kiri tabel periodik (IA dan IIA) memiliki sifat logam paling kuat,
sedangkan unsur-unsur paling kanan (VIIA) mempunyai sifat nonlogam paling kuat.
Antara unsur logam dan nonlogam terdapat unsur peralihan yang mempunyai sifat logam
dan nonlogam sekaligus.

2. Massa Atom Relatif


Massa satu atom unsur atau massa satu molekul zat memiliki satuan massa atom
(sma). Penentuan massa atom dilakukan dengan cara membandingkan massa atom yang
akan ditentukan terhadap massa atom unsur yang massanya telah ditetapkan (massa
atom acuan). Dengan cara ini, massa setiap atom dapat ditentukan.
Pada tahun 1825, Jons Jacob Berzelius mendefinisikan massa atom suatu unsur
sebagai perbandingan massa satu unsur tersebut terhadap massa satu atom hidrogen.
Jika ada pernyataan bahwa massa atom karbon = 12, maka bisa diartikan bahwa massa
satu atom karbon 12 kali lebih besar daripada massa satu atom hidrogen.
Atom karbon isotop merupakan atom paling stabil dibandingkan atom-atom lain,
sehingga paling cocok digunakan sebagai standar bagi penentuan harga massa atom unsur-
unsur.
Sejak tahun 1961 IUPAC mendefinisikan massa atom relatif (A r ) suatu unsur adalah
1
perbandingan massa satu atom unsur tersebut terhadap 12 kali massa satu atom karbon-12
(C-12). Hubungan tersebut dapat dinyatakan:

D. SIFAT KEPERIODIKAN UNSUR


Sifat keperiodikan unsur adalah sifat-sifat yang berubah secara beraturan sesuai dengan
kenaikan nomor atom unsur
1. Jari-Jari Atom
Jari-jari atom adalah jarak dari inti atom sampai kulit elektron terluar.
a. Dalam satu golongan dari atas ke bawah jari-jari atom semakin besar.
b. Dalam satu periode dari kiri ke kanan, jari-jari atom semakin kecil.
Penjelasan:
a. Dalam satu golongan dari atas ke bawah, kulit atom bertambah (ingat jumlah
kulit=nomor periode), sehingga jari-jari atom juga bertambah besar.
b. Dari kiri ke kanan, jumlah kulit tetap tetapi muatan inti (nomor atom) dan jumlah
elektron pada kulit bertambah. Hal tersebut mengakibatkan gaya tarik-menarik
antara inti dengan kulit elektron semakin besar sehingga jari-jari atom makin kecil

2. Energi Ionisasi
Energi ionisasi adalah energi minimum yang diperlukan untuk melepaskan
elektron dari suatu atom netral dalam wujud gas. Energi yang diperlukan untuk
melepaskan elektron kedua disebut energi ionisasi kedua dan seterusnya. Bila tidak ada
keterangan khusus maka yang disebut energi ionisasi adalah energi ionisasi pertama.
Dapat disimpulkan keperiodikan energi ionisasi sebagai berikut.
a. Dalam satu golongan dari atas ke bawah energi ionisasi semakin berkurang.
b. Dalam satu periode dari kiri ke kanan energi ionisasi cenderung bertambah.
Kecenderungan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut.
a. Dari atas ke bawah dalam satu golongan jari-jari atom bertambah sehingga daya
tarik inti terhadap elektron terluar semakin kecil. Elektron semakin mudah dilepas
dan energi yang diperlukan untuk melepaskannya makin kecil.
b. Dari kiri ke kanan dalam satu periode, daya tarik inti terhadap elektron semakin
besar sehingga elektron semakin sukar dilepas. Energi yang diperlukan untuk
melepaskan elektron tentunya semakin besar

3. Afinitas Elektron
Afinitas elektron adalah besarnya energi yang dibebaskan satu atom netral
dalam wujud gas pada waktu menerima satu elektron sehingga terbentuk ion negatif.
a. Dalam satu golongan dari atas ke bawah afinitas elektron semakin kecil.
b. Dalam satu periode dari kiri ke kanan afinitas elektron semakin besar.

Penjelasan:
Apabila ion negatif yang terbentuk stabil, energi dibebaskan dinyatakan
dengan tanda negatif (-). Apabila ion negatif yang terbentuk tidak stabil, energi
diperlukan/diserap dinyatakan dengan tanda positif (+). Kecenderungan dalam
afinitas elektron lebih bervariasi dibandingkan dengan energi ionisasi.
Unsur-unsur halogen (Gol. VII A) mempunyai afinitas elektron paling besar/paling
negatif yang berarti paling mudah menerima elektron. Kecenderungan afinitas elektron
menunjukkan pola yang sama dengan pola kecenderungan energi ionisasi

4. Keelektronegatifan
Adalah suatu bilangan yang menyatakan ke cenderungan suatu unsur menarik
elektron dalam suatu molekul senyawa.
a. Dalam satu golongan dari atas ke bawah ke elektronegatifan semakin
berkurang.
b. Dalam satu periode dari kiri ke kanan ke elektronegatifan semakin bertambah.
Penjelasan:
Tidak ada sifat tertentu yang dapat diukur untuk menetukan/membandingkan
keelektronegatifan unsur-unsur. Energi ionisasi dan afinitas elektron berkaitan dengan
besarnya daya tarik elektron. Semakin besar daya tarik elektron semakin besar energi
ionisasi, juga semakin besar (semakin negatif) afinitas elektron. Jadi, suatu unsur
(misalnya fluor) yang mempunyai energi ionisasi dan afinitas elektron yang besar akan
mempunyai keelektronegatifan yang besar.
Semakin besar keelektronegatifan, unsur cenderung makin mudah membentuk
ion negatif. Semakin kecil keelektronegatifan, unsur cenderung makin sulit membentuk
ion negatif, dan cenderung semakin mudah membentuk ion positif

Anda mungkin juga menyukai