Anda di halaman 1dari 11

IMPLEMENTASI 4DX (THE 4 DISCIPLINES OF EXECUTION) DALAM MENGUKUR

KPI PADA PT. DJARUM DI BAGIAN MATERIAL SUPPORT

Syaiful Anwar 1), Azis Fathoni SE. MM 2), Andi Tri Haryono SE, MM 3)
1)
Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Pandanaran Semarang,
2)
Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Pandanaran Semarang

ABSTRAK
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif komparatif. Adapun sumber data yang
digunakan adalah data-data primer yang diperoleh dari fakta-fakta penelitian di bagian Material
Support Silo Finished Blend SKM OASIS PT. Djarum kudus, dan sumber data-data sekunder
yang diperoleh dari arsip dan dokumen resmi serta buku-buku. Teknik pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah dengan wawancara, observasi dan telaah dokumen.
Hasil penelitian yang dilakukan di bagian Material Support Silo Finished Blend SKM
OASIS PT. Djarum Kudus dapat diketahui bahwa secara umum program The 4 Discipliness of
Execution (4DX) memberikan dampak yang baik terhadap kelancaran proses produksi dan
berpengaruh kepada perubahan perilaku karyawan. Perilaku dapat diamati pada pergerakan
capaian target scoreboard yang selalu diupdate setiap hari dan dilakukan evaluasi disetiap
pertemuan WIG Session setiap seminggu sekali.

Kata kunci : Implementasi 4DX, komitmen, disiplin, tanggung jawab

ABSTRACT.
This study uses a comparative quantitative method. The data sources used are primary
data obtained from the facts of research in the Material Support Silo Finished Blend of SKM
OASIS PT. Djarum Kudus, and sources of secondary data obtained from official archives and
documents as well as books. The data collection technique used in this study is by interview,
observation and document review.
The results of research conducted in the Material Support Silo Finished Blend of SKM
OASIS PT. Djarum Kudus can be seen that in general the 4 Discipliness of Execution (4DX)
program has a good impact on the smooth production process and has an effect on changes in
employee behavior. Behavior can be observed in the movement of the target scoreboard which is
always updated every day and carried out an evaluation at each meeting of the WIG session every
once a week.

Keywords : 4DX implementation, commitment, discipline, responsibility

I. PENDAHULUAN mampu mencapai tujuan perusahaan. Dalam


rangka memastikan berjalannya eksekusi
1. Latar Belakang yang sesuai dengan rencana. Diperlukan
Berdirinya sebuah organisasi di pengendalian manajemen yang memadai.
dasarkan oleh visi atau tujuan yang ingin Funsi pengendalian manajemen inilah yang
dicapai oleh organisasi tersebut. Dilakukan menimbulkan aktivitas penerapan The 4
berbagai cara untuk mencapai tujuan agar Discipline of Execution.
kinerja organisasi tersebut meningkat. Salah Menurut McChesney C, Covey S,
satu faktor yang mengukur peningkatan Huling J (2002) The 4 Discipline of
kinerja untuk mencapai tujuan suatu Execution mencakup formula yang simple
organisasi adalah dalam hal kinerja namun telah terbukti mampu membantu
pegawai yang efektif, mencakup proses baik individu maupun organisasi mencapai
pengukuran hasil kerja pegawai secara tujuan dengan hasil yang diharapkan. 4
objektif melalui serangkaian indikator disiplin yang terbukti mampu mendorong
kinerja yang tepat. dilaksanakannya eksekusi ini mencakup:
Strategi yang disusun secara tepat 1. Focus on wildly important goals
dapat memberikan arahan berjalannya (Fokus pada hal yang sangat
eksekusi yang efisien dan efrektif sehingga penting).
2. Act on the lead measure (Bekerja antara lain Warehouse (Gudang
pada hal-hal yang menggerakkan penyimpanan barang baku), Primary (Unit
tujuan). pengolahan bahan baku sehingga menjadi
3. Keep a compelling scoreboard Tembakau Finish Blend), Secondary (Unit
(Mencatat capaian pada papan yang mengolah Tembakau Finish Blend
score). menjadi Barang jadi atau siap jual, atau
4. Create a cadense of accountability biasa disebut SKM “Sigaret Kretek Mesin”
(Menjaga akuntabilitas setiap dan SKT “Sigaret Kretek Tangan”) yang
orang dalam pencapaian tujuan). tersebar hampir diseluruh kecamatan di
Dengan dilakukannya penerapan Kabupaten Kudus.
aktivitas The 4 Disciplines of Execution, Penelitian ini dilakukan di Bagian
pemimpin akan mampu menuju tingkatan Material Support PT.Djarum Kudus. Untuk
kinerja yang lebih tinggi, sekaligus meningkatkan kualitas produk, PT. Djarum
mempertahankannya. Pada akhirnya, khususnya bagian Material Support
perilaku-perilaku baru akan menjadi standar melakukan pengendalian kepada faktor-
personal bagi setiap karyawan, dan terus faktor yang dapat menghambat proses
melekant menjadi kebiasaan meski tidak produksi dibagian Next Process. Faktor
ditekankan lagi. 4 disiplin diterapkan secara yang menjadi fokus adalah pengendalian
konsisten dalam sasaran-sasaran baru Frekuensi Blockage Transfer Tobbaco
organisasi, para pemimpin dapat Finished Blend.
meningkatkan kinerja karyawan dengan cara The 4 Disciplines of Execution atau
yang sudah pasti dan sering kali menetap. 4DX merupakan suatu metode penerapan
Dalam disiplin 4, tim bertemu untuk mengeksekusi suatu target atau tujuan
sekurangnya sekali dalam seminggu dalam utama. Target disini adalah pengendalian
sebuah WIG Session. Dalam pertemuan ini Frekuensi Blockage Transfer Tobbaco
yang berlangsung tidak lebih dari 30 menit, Finished Blend dengan jumlah angka yang
para member menetapkan agenda, telah disepakati oleh Champhion. Memulai
mengukuhkan irama akuntabilitas mingguan langkah - langkah menentukan Lead
untuk mendorong kemajuan WIG Team dan Measure sesuai dengan prosedur
WIG Champion. Aktivitas meliputi implementasi 4DX, kemudian individu
melaporkan komitmen minggu lalu, berkomitmen terhadap ide yang akan
meninjau ulang kinerja yang tercatat di dilakukan untuk mempengaruhi pencapaian
Scoreboard, kemudian membuat komitmen target. Ide-ide tersebut disampaikan masing-
untuk minggu depan untuk memperbaiki masing anggota tim setiap pertemuan
hasil Lead Measure (McChesney C, Covey seminggu sekali. Scoreboard 4DX sebagai
S, Huling J, 2012). motivasi kemajuan capaian dan komitmen
Dengan hasil dari 4DX tersebut, yang sudah dilakukan tim. Setiap anggota
kinerja diukur untuk mengetahui sejauh tim bertanggungjawab terhadap komitmen
mana tujuan direalisasikan sehingga pencapaian target yang telah disepakati.
manajemen bisa bertindak cepat untuk Dengan adanya Implementasi The 4
mengambil keputusan. Manfaat pengukuran Disciplines of Execution (4DX) diharapkan
kinerja dapat dirasakan secara jangka suatu sasaran penting bagian tercapai
panjang kerena lingkungan bisnis berubah dengan 4 Disiplin dalam prinsip 4DX.
secara dinamis. Dengan mengetahui hasil Aktivitas Implementasi The 4 Disciplines of
pengukuran kinerja, simpul-simpul Execution (4DX) mendukung tercapainya
penyebab rendahnya kinerja yang rendah eksekusi sasaran perusahaan dan mutu yang
dapat diketahui sehingga dapat segera baik bagi kualitas kinerja karyawan.
diperbaiki, baik karena kelambatan maupun Sehingga Aktivitas Implementasi The 4
penyimpangan. Disciplines of Execution (4DX) sangat perlu
Hal inilah yang ditangkap oleh PT. diterapkan. Pengendalian tersebut
DJARUM Kudus untuk meningkatkan dimasukan kedalam KPI sebagai bahan
kinerjannya. PT.Djarum adalah perusahaan evaluasi setiap bulannya. Dengan
produsen rokok di Indonesia yang berada di pengitungan dari hasil KPI disetiap
Kabupaten Kudus Jawa Tengah. Di bulannya diharapkan ada solusi dan ada
PT.Djarum terdapat beberapa Unit kerja, penurunan dari masalah-masalah tersebut.
Indikator kinerja mewakili ukuran dari Material Support PT. Djarum
berbagai aspek yang berbeda dari kinerja. Kudus?
Ide dari Key Performance Indicator (KPI) 2. Apakah Implementasi The 4
merefleksikan pemikiran bahwa beberapa Discipline of Execution
aspek dari kinerja membutuhkan perbaikan berpengaruh secara signifikan pada
atau pemeliharaan dibandingkan dengan disiplin karyawan di bagian
yang lain. Ketika suatu rentang antara Material Support PT. Djarum
beberapa aspek yang penting ini dipilih dan Kudus?
ukuran telah ditetapkan, maka suatu sistem 3. Apakah Implementasi The 4
KPI akan bekerja. Dimana, KeyPerformance Discipline of Execution
Indicator (KPI) itu sendiri mewakili suatu berpengaruh secara signifikan pada
set ukuran yang berfokus kepada kinerja tanggung jawab karyawan di
yang bersifat paling kritis terhadap bagian Material Support PT.
kesuksesan saat ini dan saat yang akan Djarum Kudus?
datang dari organisasi. 3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pada permasalahan yang Tujuan dari penelitian yang dilakukan
telah dijabarkan diatas, maka peneliti ini adalah:
tertarik untuk mengadakan penelitian 1. Untuk mengetahui pengaruh
dengan judul “IMPLEMENTASI 4DX penerapan The 4 Discipline of
(THE 4 DISCIPLINES OF EXECUTION) Execution terhadap komitmen
DALAM MENGUKUR KPI PADA PT. karyawan bagian Material Support
DJARUM DI BAGIAN MATERIAL PT.Djarum.
SUPPORT” 2. Untuk mengetahui pengaruh
2. Rumusan Masalah penerapan The 4 Discipline of
Berdasarkan pada hal-hal yang telah Execution terhadap disiplin
diuraikan diatas maka dapat dibuat suatu karyawan bagian Material Support
rumusan masalah sebagai berikut: PT.Djarum.
1. Apakah Implementasi The 4 3. Untuk mengetahui pengaruh
Discipline of Execution penerapan The 4 Discipline of
berpengaruh secara signifikan pada Execution terhadap tanggung jawab
komitmen karyawan di bagian karyawan bagian Material Support
PT.Djarum.

II. TINJAUAN PUSTAKA untuk mencapai tujuan yang telah


dirumuskan.
1. Implementasi Implementasi Riant Nugroho pada
Implementasi adalah suatu prinsipnya adalah cara yang dilakukan agar
tindakan atau pelaksanaan dari sebuah dapat mencapai tujuan yang dinginkan
rencana yang sudah disusun secara matang (Nugroho, 2003:158). Implementasi
dan terperinci. Implementasi biasanya merupakan prinsip dalam sebuah tindakan
dilakukan setelah perencanaan sudah atau cara yang dilakukan oleh individu atau
dianggap sempurna. Implementasi adalah kelompok orang untuk pencapaian tujuan
tindakan-tindakan yang dilakukan baik oleh yang telah dirumuskan.
individu-individu/pejabat-pejabat atau Berdasarkan pendapat yang
kelompok-kelompok pemerintah atau dikemukakan di atas, maka dapat kita lihat
swasta yang diarahkan pada tercapainya bahwa tahapan implementasi merupakan
tujuan-tujuan yang telah digariskan dalam kegiatan yang berhubungan dengan apa
keputusan kebijakan (Meter dan Vanhorn, yang terjadi setelah suatu program
1975:447). ditetapkan dengan memberikan otoritas
Implementasi menurut Lukman pada suatu kebijakan dengan membentuk
Ali adalah mempraktekkan, memasangkan output yang jelas dan dapat diukur.
(Ali, 1995:1044). Implementasi merupakan Subarsono dalam bukunya yang berjudul
sebuah tindakan yang dilakukan oleh Analisis Kebijakan Publik Konsep, Teori
pemerintah maupun swasta, baik secara dan Aplikasi mengatakan bahwa:
individu maupun kelompok dengan maksud ”Implementasi melibatkan usaha dari policy
makers untuk mempengaruhi apa yang oleh akhirnya layu dan sirna karena semua orang
Lipsky disebut ”street level bureaucrats” yang terlibat harus menangani hal-hal lain
untuk memberikan pelayanan atau mengatur yang kelihatannya lebih penting dan
perilaku kelompok sasaran (target group)” mendesak.
(Subarsono, 2005:88). Kalau kita mengabaikan hal-hal
Dalam pengertian-pengertian diatas yang mendesak, tentu kita akan mengalami
memperlihatkan bahwa kata implementasi banyak masalah sekarang. Namun jika
bermuara pada mekanisme suatu system. sebaliknya kita mengabaikan yang penting,
Berdasarkan pendapat para ahli diatas dapat maka kita akan menjumpai masalah di
disimpulkan bahwa implementasi adalah kemudian hari. Jika kita hanya
suatu kegiatan yang terencana, bukan hanya mengurusi whirlwind saja, maka kita tidak
suatu aktivitas dan dilakukan secara akan maju sejengkal pun, walau sebesar
sungguh-sungguh berdasarkan acuan apapun energi yang kita curahkan di sana.
norma-norma tertentu untuk mencapai Kita harus fokus melaksanakan tugas untuk
tujuan kegiatan. Oleh karena itu, mencapai goal yang paling penting di
implementasi tidak dapat berdiri sendiri tengah dahsyatnya pusaran angin.
tetapi dipengaruhi oleh objek berikutnya
yaitu : The 4 Disciplinesof Execution 3. Focus on Wildly Important Goals
(4DX). Implementasi 4DX merupakan Disiplin yang pertama adalah
proses pelaksanaan ide, program atau memfokuskan upaya terbaik anda pada satu
aktivitas baru dengan harapan orang lain atau dua sasaran yang akan membuat
dapat menerima dan melakukan perubahan perbedaan, alih-alih member upaya
terhadap suatu pembelajaran dan tanggung jawab pada selusin sasaran.
memperoleh hasil yang diharapkan. Eksekusi dimulai dengan fokus, karena
tanpa fokus ketiga disiplin lain tidak akan
2. The 4 Disciplines of Execution (4DX) mampu membantu anda.
The 4 Disciplines of Execution Sederhananya, disiplin 1 berbicara
(4DX) mencakup formula yang simple tentang membuat prioritas terhadap sasaran
namun telah terbukti mampu membantu dalam jumlah yang lebih sedikit. Dalam
baik individu maupun organisasi mencapai menetapkan jumlah sasaran, semakin
tujuan dan hasil yang diharapkan. 4 disiplin banyak jumlah sasaran yang ditetapkan,
yang terbukti mampu mendorong semakin sedikit sasaran yang dicapai
dilaksanakannya eksekusi ini mencakup : dengan baik. Hal ini seperti prinsip pada
1. Focus on Wildly Important Goals hokum gravitasi.
(Fokus pada hal yang sangat Ahli syaraf dari MIT, Earl Miller
penting). berkata “Upaya berkonsentrasi pada dua
2. Act on Lead Measure (Bekerja tugas menyebabkan kapasitas pengolahan
pada hal-hal yang menggerakkan otak menjadi terbebani. Khususnya bila kita
tujuan). mencoba melakukan tugas serupa secara
3. Keep on Compelling Score Board bersamaan. Karena berusaha melakukan hal
(Mencatat capaian pada papan terlalu banyak sekaligus, otak kita
skor). mengalami perlambatan.
4. Create a Cadence of
Accountability (Menjaga 4. Act on Lead Measure
akuntabilitas setiap orang dalam Disiplin kedua adalah menerapkan
pencapaian target). energi pada aktivitas-aktivitas Lead
The 4 Disciplines of Execution Measure Anda. Aktivitas ini merupakan
(4DX) juga mengajarkan kepada semua pengungkit untuk mencapai Lag Measure.
orang untuk mampu memisahkan hal-hal Lead Measure adalah “ukuran” dari
yang penting dengan hal-hal yang genting kegiatan yang paling berdampak untuk
yang sering kali mengganggu aktivitas mencapai sasaran.
sehari-hari atau biasa disebut “Whirlwind” Kebanyakan kita cenderung
(Pusaran Angin). Begitu banyak berfokus pada Lag Measures atau
perencanaan hebat yang kita lakukan, pengukuran seberapa baik kita mencapai
awalnya terlaksana baik, namun pada goal di masa lalu. Kenapa demikian?
Karena Lag Measures sangatlah mudah adanya disiplin tiga, tanpa scoreboard yang
diukur. Namun dalam konsep 4DX – The 4 menggugah, permainan tidak hanya akan
Disciplines of Execution, ditekankan bahwa hilang ditelan whirlwind, tapi juga tidak
kita justru haruslah bertindak/berfokus seorang pun akan peduli.
pada Lead Measures karena inilah salah
satu kunci penting keberhasilan eksekusi. 6. Create a Cadence of Accountability
Dengan disiplin 2, anda melakukan Productivity is never an accident.
sesuatu yang agak berbeda. Disiplin 2 It is always the result of a commitment to
mengharuskan anda untuk mendefinisikan excellence, intelligent planning, and focused
ukuran harian dan mingguan, pencapaian effort. -Paul J. Meyer-
yang akan menuntut ke sasaran. Lalu setiap 4DX mengharuskan kita
hari atau setiap minggu tim Anda melakukan WIG session, dengan satu
mengidentifikasi tindakan yang paling tujuan: membuat team fokus kembali ke
penting yang akan mendorong Lead WIG walaupun ada sekian banyak
Measure tersebut. Dengan cara ini tim anda kesibukan (whirlwind) yang melanda setiap
membuat sebuah rencana just-in-time yang harinya. WIG session seharusnya diadakan
memampukan mereka untuk beradaptasi secara teratur, minimal seminggu sekali atau
dengan cepat, sambil tetap fokus pada WIG. lebih sering. Agenda WIG session dimulai
Perbedaan Lag Measure dengan dengan masing-masing anggota team
Lead Measure. Lag Measure adalah ukuran melaporkan hasil komitmen minggu lalu
dari hasil yang ingin anda capai. Dinamakan berikut hasil pencapaiannya. Lalu WIG
Lag Measure karena pada saat Anda session dilanjutkan dengan melakukan
mendapatkan datanya, hasilnya sudah review atas scoreboard yang ada.
terjadi. Sedangkan Lead Measure adalah WIG session harus diadakan pada
memprediksi hasil yang akan terjadi hari yang sama dan dan waktu yang sama di
didepan. setiap minggunya. Konsistensi adalah
penting, tanpa konsistensi tim tidak akan
5. Keep on Compelling Score Board pernah mampu menciptakan irama kerja
The highest level of performance yang berkelanjutan. Bila anda tidak
always comes from people who are menghadiri sesi ini satu minggu saja, anda
emotionally engaged and the highest level of kehilangan momentum yang berharga.
engagement comes from knowing the score. Kehilangan momentum ini akan berdampak
-McChesney, Covey, and Huling. pada hasil anda.
Disiplin ketiga adalah memastikan Di sini, sang Leader harus jeli
bahwa setiap orang mengetahui skornya dalam tahap melakukan review.
setiap saat, agar mereka tahu apakah mereka Usahakan sedapat mungkin, seluruh
sedang menang atau kalah. anggota team memperoleh pembelajaran
Scoreboard ini adalah terjemahan tentang bagaimana mengulangi dan
dari Lead Measure dan Lag Measure yang memperbesar keberhasilan yang dicapai;
bertujuan untuk memotivasi Anda dan Tim serta bagaimana menghindari kegagalan
Anda. Tim mengetahui setiap saat apakah yang terjadi minggu sebelumnya. Juga
mereka sedang menang atau mereka sedang gunakan kesempatan ini untuk merayakan
kalah. Jika mereka tidak tahu skornya, maka keberhasilan atau pencapaian kecil yang
mereka tidak akan tahu tindakan apa yang berhasil didapat, untuk memompa semangat
harus dilakukan untuk memenangkan semua anggota team. Dan WIG
pertandingan. session diakhiri dengan masing-masing
4DX membantu anda menyiapkan anggota team menyatakan komitmennya
permaianan yang dapat dimenangkan. untuk minggu berikutnya. Sang Leader bisa
Disiplin 1 mempertajam fokus pada satu membantu anggota team untuk memilah-
atau dua Wildly Important Goal dan milah komitmen mana yang akan
menetapkan sasaran yang jelas. Disiplin dua memberikan impact terbesar bagi
menciptakan Lead Measure yang member pencapaian WIG.
tim anda Leverage Behavior untuk
mencapai sasaran. Inilah yang membuatnya 7. Key Performance Indicator (KPI)
menjadi sebuah permainan. Namun tanpa
Menurut Warren , Key PI merupakan suatu pertimbangan
Performance Indicator merupakan sebuah penting sebagai ukuran tambahan
pengukuran yang menilai bagaimana sebuah dalam KPI ketika pengambilan
organisasi mengeksekusi visi strategisnya. keputusan.
Visi strategis yang dimaksud merujuk c. Key Performance Indicator (KPI)
kepada bagaimana strategi organisasi secara merupakan indikator yang
interaktif terintegrasi dalam strategi memperlihatkan apa yang perlu
organisasi secara menyeluruh. dicapai dalam pandangan internal
Menurut Banerjee dan Buoti , Key operasional perusahaan. KPI fokus
Performance Indicator merupakan ukuran sebagai bagian dari suatu ukuran
berskala dan kuantitatif yang digunakan perusahaan / organisasi yang
untuk mengevaluasi kinerja organisasi merupakan suatu hal yang penting
dalam tujuan mencapai target organisasi. untuk menuju sukses baik itu untuk
KPI juga digunakan untuk menentukan sekarang dan masa depan. KPI yang
objektif yang terukur, melihat tren, dan baik mencerminkan beberapa faktor
mendukung pengambilan keputusan. sukses yang penting dan juga
Menurut Iveta , Key Performance Indicator digunakan oleh jenis KPI lainnya
adalah ukuran yang bersifat kuantitatif dan
bertahap bagi perusahaan serta memiliki 9. Implementasi The 4 Disciplines of
berbagai perspektif dan berbasiskan data Execution (4DX)
konkret, dan menjadi titik awal penentuan Setelah mengetahui pengertian
tujuan dan penyusunan strategi organisasi. tentang implementasi dan The 4 Disciplines
of Execution (4DX), maka yang dimaksud
8. Ukuran Kinerja ( Performance dengan implementasi The 4 Disciplines of
Measures) Execution (4DX) adalah bagaimana
Ukuran kinerja dapat didefinisikan penerapan tindakan-tindakan yang
dalam beberapa cara. Definisi berikutini dilakukan tim atau karyawan di bagian
disarankan oleh Parmenter yang dibagi atas Material Support PT. Djarum dalam
3 Performance Measures yaitu Key Result mengeksekusi sebuah sasaran yang paling
Indicator (KRI), Key Performance Indicator penting.
(KPI) dan PerformanceIndicator (PI). Dalam penelitian implementasi The
a. Key Result indicator (KRI) mengukur 4 Discipline of Execution di bagian Material
kinerja dari sudut pandang eksternal, Support PT. Djarum ini mengacu pada 4
dapat berupa ukuran financial. KRI disiplin menurut McChesney C, Covey S,
dimaksudkan untuk memberikan Huling J (2012) yaitu :
informasi seperti keuntungan bagi 1. Disiplin 1, Focus on wildly important
para pemegang saham suatu goals (fokus pada hal yang sangat
perusahaan. ukuran KRI penting), yaitu bagaimana bagian
mengindikasikan apakah arah dari Material Support PT. Djarum s
perusahaan telah tepat dan akurat, membuat prioritas terhadap masalah-
tetapi tidak memberikan suatu masalah yang ada dan memilih fokus
informasi bagaimana meningkatkan pada satu masalah yang ada.
hasil yang di dapat. Secara luas KRI 2. Disiplin 2, Act on the lead measure
mencakup periode yang lebih lama, (bekerja pada hal-hal yang
biasanya bulan, tahun dan sangat menggerakkan tujuan), yaitu bagaimana
tepat untuk manajemen sebagai dasar anggota tim 4DX bagian Material
pengambilan keputusan, tetapi sangat Support PT. Djarum membuat lead
sedikit sekali digunakan untuk measure dengan gagasan-gagasan yang
aktivitas rutin. nantinya akan berdampak dalam
b. Performance Indicator (PI) pencapaian WIG tim.
merupakan indikator yang 3. Disiplin 3, Keep a compelling
menunjukan apa yang perlu dicapai scoreboard (mencatat pencapaian
dalam pandangan internal dalam papan skor), yaitu bagaimana
operasional perusahaan untuk bagian Material Support PT. Djarum
meningkatkan performa perusahaan. membuat papan skor yang mudah
dipahami oleh setiap orang yang Dalam melaksanakan penelitian ini
melihatnya dan mencatatnya setiap hari peneliti menggunakan pendekatan metode
apakah sedang menang atau kalah. penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif
4. Disiplin 4, Create a cadence of menurut wikipedia (2011) adalah penelitian
accountability (menjaga akuntabilitas ilmiah yang sistematis terhadap bagian-
setiap orang dalam pencapaian tujuan), bagian dan fenomena serta hubungan-
yaitu bagaimana setiap anggota 4DX hubungannya. Proses pengukuran adalah
bagian Material Support PT. Djarum bagian yang sentral dalam penelitian
dalam menjaga akuntabilitas, kuantitatif karena hal ini memberikan
diantaranya adalah menghadiri hubungan yang fundamental antara
pertemuan WIG Session, melaporkan pengamatan empiris dan ekspresi matematis
komitmen minggu sebelumnya, dari hubungan-hubungan kuantitatif.
menjaga komitmen yang sudah Metode penelitian kuantitatif dalam
dilakukan, membuat komitmen untuk penelitian ini menggunakan penelitian
memperbaiki skor. komparatif. Penelitian komparatif
merupakan jenis penelitian deskriptif yang
10. Implementasi KPI berusaha mencari jawaban secara mendasar
Parmenter menyebutkan terdapat 4 mengenai sebab-akibat, dengan
kriteria dasar yang harus dipenuhi sebelum menganalisis faktor-faktor penyebab
suatu organisasi dapat menyatakan bahwa terjadinya maupun munculnya suatu
mereka telah mengimplementasikan KPI ke fenomena atau kejadian tertentu. Penelitian
dalam aktivitas operasional. Kriteria komparatif merupakan penelitian yang
tersebut adalah : sifatnya membandingkan, yang dilakukan
1. Kolaborasi antara karyawan, tim, untuk membandingkan persamaan dan
supplier dan pelanggan perbedaan 2 atau lebih sifat-sifat dan fakta-
2. Desentralisasi dari level manajemen fakta objek yang diteliti berdasarkan suatu
sampai level operasional kerangka pemikiran tertentu. Penelitian
3. Integrasi atau keterkaitan antara komparatif biasanya digunakan untuk
ukuran, laporan dan tindakan membandingkan antara 2 kelompok atau
4. Hubungan KPI ↔strategi lebih dalam suatu variabel tertentu.
Untuk mengimplementasikan KPI,
membutuhkan suatu proses sistem yang 2. Lokasi Penelitian
saling terkait, baik itu dari lingkungan Penelitian ini mengambil lokasi di
organisasi sendiri seperti Pabrik Bagian Material Support PT. Djarum
karyawan,manager, pemegang saham dan Kudus. Pabrik di Desa GondangManis
dari pihak-pihak luar seperti pelanggan dan Kecamatan Bae Kabupaten Kudus.
supplier. Parmenter menitik beratkan
kepada laporan yang harus tepat 3. Jenis Data
waktu,efisien, dan fokus terhadap Dalam penelitian ini terdapat dua
peningkatan pengambilan keputusan. jenis data, yaitu data primerdan data
Ketika mengimplementasikan KPI, sekunder.
hal yang penting adalah mendefinisikan a. Data Primer
hasil/tujuan dari masing-masing KPI. Data primer merupakan informasi
Shahin and Mahbod (2007,diacu dalam yang dumpulkan penelitilangsung
Rensfelt, Winblad, Lindman, 2008) dari sumbernya.Dalam hal ini,
menyatakan, bahwa SMART merupakan peneliti bertindak
suatu metoda yang menggunakan beberapa sebagaipengumpul data.
kriteria untuk bagaimana merencanakan b. Data Sekunder
suatu tujuan. SMART merupakan Spesific, Adalah informasi yang telah
Measurable,Achievable, Realistic dan Time dikumpulkan pihak lain. Jadi,
Sensitive. dalam hal ini peneliti tidak
langsung memperoleh data dari
III. METODE PENELITIAN sumbernya.Peneliti bertindak
sebagai pemakai data.
3.1 Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini jenis data yang Analisis data yang dipergunakan
digunakan adalah data primer dan data dalam penelitian ini adalah model analisa
sekunder.Dengan menggunakan kata-kata interaktif. Model ini di dalamnya terdapat
dan tindakan juga sebagai jenis datanya. tiga komponen analisis yang utama yaitu:
a. Reduksi Data
4. Sumber Data Merupakan proses seleksi,
Yang dimaksud dengan sumber data pemfokusan, penyederhanaan dan
dalam penelitian adalah subyek darimana pengabstraksian data yang kasar yang
data diperoleh : muncul dari catatan tertulis di lapangan
a. Informan dan mengatur data sedemikian rupa
Informan adalah orang yang sehingga simpulan penelitian dapat
dimanfaatkan untuk memberikan dilakukan.
informasi tentang situasi dan b. Penyajian Data
kondisi latar penelitian. Jadi, ia Merupakan suatu kumpulan
harusmempunyai banyak informasi, deskripsi dalam bentuk
pengalaman tentang latar narasi yang memungkinkan penarikan
penelitian. suatu kesimpulan dapat dilakukan.
Dalam penelitian ini peneliti Dalam hal ini penyajian data meliputi
memerlukan beberapa gambar atau skema, jaringan kerja atau
informansebagai sumber data yang kegiatan, bagan dan juga tabel-tabel.
nantinya diharapkan dapat Kesemuanya itu dirancang guna
memberikandata-data yang merakit informasi secara teratur supaya
diperoleh oleh peneliti dalam mudah dilihat dan dimengerti.
penelitian ini. c. Tahap selanjutnya yaitu penarikan
Untuk memperoleh sumber data simpulan sebagai pengikat dari tahap
tersebut, penulis menggali reduksi data dan penyajian data yang
informasi yang berasal dari : untuk kemudian dilanjutkan dengan
- Karyawan Bagian verifikasi simpulan.
Material Support Secondary
OASIS PT. Djarum Kudus. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
- Supervisor, Unit Head dan
Teknisi mekanik di Bagian PT. Djarum Bagian Material
Material Support tersebut. Support Silo Finish Blend adalah bagian
penyimpanan tembakau hasil proses di
b. Sumber Tertulis bagian Primary sebelum tembakau tersebut
Sumber tertulis dalam penelitian siap untuk digunakan atau siap untuk dbuat
ini berupa dokumen resmi danjuga rokok batangan. Di dalm proses transfer
dokumen pribadi.Selain itu dapat tembakau ke bagian produksi, ada potensi
pula dibagi atas sumberbuku, problem Tobacco Blockage pada pipa-pipa
majalah, sumber dari arsip yang yang digunakan untuk transfer tembakau
berasal dari lokasi penelitian yaitu tersebut. Dari permasalahan tersebut maka
di Bagian Silo Finish Blend dilakukanlah suatu metode implementasi
Secondary OASIS. 4DX dengan tujuan untuk dapat
menurunkan jumlahnya tersebut. Bilamana
c. Data Statistik proses 4DX dilakukan dengan baik dan
Peneliti kualitatif sering juga benar sesuai dengan prinsip-prinsip dalam
menggunaan data statistik 4DX maka semua target atau sasaran pasti
yangtelah tersedia sebagai sumber dapat dicapai.
data tambahan bagi Dalam penelitian ini, untuk
keperluannya.Statistik misalnya mengetahui gambaran umum Implementasi
dapat membantu memberi The 4 Disciplines of Execution (4DX) PT.
gambaran tentang kecenderungan Djarum Bagian Material Support,
subjek pada latar penelitian. didasarkan pada empat disiplin dalam
prinsip 4DX. Implementasi empat disiplin
5. Teknik Analisis Data tersebut yaitu :
1. Focus on wildly important goals (fokus dan Lead measure. Saya dan semua anggota
pada hal yang sangat penting). tim ikut mencurahkan semua gagasan yang
2. Act on the lead measure (bekerja pada berkaitan dengan fokus permasalahan. Dari
hal-hal yang menggerakkan tujuan). semua gagasan yang masuk dipilihlah 2
3. Keep a compelling scoreboard (mencatat Lead measure yang mempunyai pengaruh
pencapaian dalam papan skor). paling besar dan nantinya akan mendorong
4. Create a cadence of accountability pencapaian target tim.”
(menjaga akuntabilitas setiap orang 3. Disiplin 3, Keep a compelling
dalam pencapaian tujuan). scoreboard
Disiplin 3, Keep a compelling
1. Disiplin 1, Focus on wildly important scoreboard (mencatat pencapaian dalam
goals papan skor), yaitu bagaimana bagian
Disiplin 1, Focus on wildly Material Preparation SKM OASIS Kudus
important goals (fokus pada hal yang sangat PT. Djarum Kudus membuat papan skor
penting), yaitu bagaimana bagian Material yang mudah dipahami oleh setiap orang
Support PT. Djarum Kudus membuat yang melihatnya dan mencatatnya setiap
prioritas terhadap masalah-masalah yang hari apakah sedang menang atau kalah? Dari
ada dan memilih fokus pada satu masalah wawancara tersebut dapat ditarik
yang ada? kesimpulan bahwa secara umum bagian
Dari wawancara yang didapat dari informan Material Preparation SKM OASIS Kudus
ditarik kesimpulan bahwa secara umum PT. Djarum Kudus sudah melakukan proses
bagian Material Support PT. Djarum Kudus disiplin 3 dengan baik yaitu sudah membuat
sudah melakukan proses disiplin 1 dengan Scoreboard dengan jelas, mudah dipahami
baik dan tepat sesuai dalam prinsip 4DX. dan memotivasi sesuai dalam prinsip 4DX.
Berikut kutipan dari wawancara yang Berikut kutipan wawancara dari informan.
dilakukan dengan informan. “Memilih WIG “ya kita membuat scoreboard bersama
yang tepat adalah penting, sebelumnya kami semua anggota tim yang terlibat dalam tim
telah mencurahkan gagasan-gagasan untuk 4DX. Scoreboard dibuat simpel dengan
menentukan WIG. WIG tim yang dipilih beberapa grafik yang dapat dipahami
adalah hal yang berdampak tinggi yang bisa dengan mudah dan jelas. Grafiknya
dilakukan tim untuk mendorong pencapaian menunjukan hasil capaian WIG tim disetiap
WIG perusahaan” minggunya. Papan scoreboard memang
2. Disiplin 2, Act on the lead measure dipasang di dalam kantor bagian Silo Finish
Disiplin 2, Act on the lead measure Blend, tetapi kita sebagai pengawas
(bekerja pada hal-hal yang menggerakkan lapangan juga sering keluar masuk kantor
tujuan), yaitu bagaimana anggota tim 4DX untuk mengambil alat kerja dan keperluan
bagian Material Preparation SKM OASIS bahan lain yang digunakan untuk
Kudus PT. Djarum Kudus membuat lead mendukung kelancaran produksi, ya dengan
measure dengan gagasan-gagasan yang sering keluar masuknya ke kantor saya bisa
nantinya akan berdampak dalam pencapaian langsung melihat papan scoreboard dengan
WIG tim? jelas. Bisa melihat hasil capaian apakah tim
Didalam disiplin 2 membuat lead kita menang atau kalah.”
measure dengan gagasan-gagasan yang 4. Disiplin 4, Create a cadence of
berdampak tinggi dalam pencapaian WIG accountability
tim adalah penting. Karena tanpa Lead Disiplin 4, Create a cadence of
Measure yang tepat maka pencapaian WIG accountability (menjaga akuntabilitas setiap
tim tidak akan maksimal. Hal tersebut orang dalam pencapaian tujuan), yaitu
dijelaskan oleh Bapak Arofiq, selaku bagaimana setiap anggota 4DX bagian
Oprator Bulanan di bagian Material Material Preparation SKM OASIS Kudus
Preparation SKM OASIS Kudus PT. PT. Djarum Kudus dalam menjaga
Djarum Kudus. Berikut kutipan wawancara akuntabilitas, diantaranya adalah
dari salah satu informan. “Sebelum 4DX menghadiri pertemuan WIG Session,
mulai dilaksanakan saya dan semua anggota melaporkan komitmen minggu sebelumnya,
tim di undang oleh atasan dalam meeting menjaga komitmen yang sudah dilakukan,
sosialisasi 4DX untuk membuat WIG tim membuat komitmen untuk memperbaiki
skor? Dari wawancara tersebut dapat ditarik dapat meminta bantuan kepada bagian
kesimpulan bahwa secara umum bagian General Service (Pelayanan Umum) dan
Material Preparation SKM OASIS Kudus bagian Maintenance dalam hal
PT. Djarum Kudus sudah melakukan proses pembuatan suatu alat bantu untuk
disiplin 4 dengan konsisten sesuai dengan mendukung komitmen anggota tim
jadwal yang tentukan, setiap anggota tim dalam pencapaian WIG.
bertanggung jawab terhadap komiten dan Hal tersebut seperti yang
menjaga komitmen untuk selalu dilakukan. disampaikan oleh Bapak Imam Khoiri
Semua anggota tim termotivasi untuk selaku Opeator Bulanan bagian Material
memperbaiki skor dengan membuat Preparation SKM OASIS PT. Djarum
komitmen baru untuk minggu berikutnya. Kudus sebagai berikut :
Semua dilakukan dengan baik dan konsisten “Untuk mendukung komitmen dalam
sesuai dalam prinsip 4DX. Berikut kutipan pencapaian WIG, saya pernah membuat
dari wawancara dengan informan. “Bagian komitmen berkoordinasi dengan bagian
Material Preparation SKM OASIS Kudus maintenance untuk pengadaan alat
PT. Djarum Kudus mengadakan WIG bantu berupa Velocity Meter, dengan
Session sesuai jadwal. Untuk jadwal WIG tujuan akan memudahkan petugas
Session 4DX bagian Material Preparation pelaksana saat proses pengukuran
SKM OASIS Kudus PT. Djarum Kudus kecepatan hisapan dimasing-masing
sudah kami tentukan yaitu setiap seminggu pipa mesin cigaret maker agar saat
sekali pada hari Senin pukul 14:00. Sesi hisapan kurang dari standar yang
pertemuan anggota tim di WIG Session ditetapkan langsung bisa ditangani
berlangsung secara singkat dan dinamis sebelum terjadi nyumpel pipa atau
dengan waktu antara 20 hingga 30 menit. Blockge. Hal ini nantinya akan
Pemimpin menjadi teladan untuk mempengaruhi WIG tim.”
melaporkan dan membuat komitmen.
Kemudian anggota tim 4DX di bagian Dari wawancara tersebut, dapat
Material Preparation SKM OASIS ini disimpulkan bahwa bagian Material
melaporkan komitmen minggu lalu. Semua Preparation SKM OASIS PT. Djarum
angota tim bertanggung jawab atas Kudus dalam implementasi 4DX
komitmennya masing-masing. Kemudian anggota tim selalu berkomitmen dengan
meninjau pencapaian target pada gagasan-gagasan baru yang sangat
Scoreboard yang telah di-update apakah mendukung pencapaian WIG tim.
sedang menang atau kalah. Kami Kemudahan dalam meminta alat bantu
menganalisa tim mengapa sedang menang pengukuran kuat/kecepatan hisapan
atau kalah. Kami beserta anggota tim kepada bagian Maintenance menjadi
berdiskusi mencari cara untuk membantu faktor pendukung dalam implementasi
anggota tim yang menghadapi rintangan 4DX bagian Material Preparation SKM
dalam memenuhi komitmen mereka. Setiap OASIS PT. Djarum Kudus.
anggota tim membuat komitmen spesifik
untuk minggu mendatang untuk 2. Faktor Penghambat
memperbaiki skor. Kami menegaskan untuk Faktor penghambat dari
menjaga agar whirlwind tidak masuk ke implementasi 4DX bagian Material
dalam WIG Session”. Sedangkan faktor Preparation SKM OASIS PT. Djarum
pendukung dan penghambat implementasi Kudus adalah pernah terjadi
4DX melalui wawancara dengan informan keterlambatan anggota 4DX di WIG
dapat diketahui sebagai berikut: Session. Meskipun terlambat tidak begitu
lama tetapi diharuskan WIG Session
dapat dilaksanakan dengan tepat waktu
1. Faktor Pendukung sesuai jadwal. Karena dalam prinsip
Faktor yang mendukung 4DX jangan sampai whirlwind menarik
Implementasi The 4 Disciplines of dan menenggelamkan fokus sasaran
Execution (4DX) PT. Djarum Bagian WIG organisasi.
Material Preparation SKM OASIS
Kudus adalah setiap anggota tim 4DX V. PENUTUP
lapangan. Kemudian saat hari jadwal
1. Kesimpulan pertemuan WIG Session pemimpin bisa
Berdasarkan hasil penelitian dan mengingatkan kembali kepada semua
pembahasan dapat ditarik kesimpulan anggota tim 4DX melalui informasi atau
bahwa secara umum bagian Material telepon bahwa pertemuan WIG Session
Preparation unit Material Support SKM akan dilaksanakan pada tepat waktu dan
OASIS PT. Djarum Kudus telah semua operasional di lapangan
melaksanakan implementasi 4DX secara dipastikan dapat dikendalikan dengan
baik dan konsisten sesuai dengan prinsip lancar.
4DX., 2. Untuk mempersingkat waktu
Sebelum adanya penerapan 4DX penanganan Blockage pada pipa,
dibagian tersebut, frekuensi Tobacco diharapkan diberi alat untuk mendeteksi
Blockage mencapai 1-2 kali dalam sehari. dimana lokasi atau titik blockage
Saat terjadi blockage, maka mesin maker tersebut, sehingga tidak membuka semua
juga akan terhenti karena supply pipa yang tersambung.
tembakaunya juga terhambat yang 3. Scoreboard bisa dimodifikasi menjadi
menyebabkan kerugian untuk perusahaan. berkarakter dipersonalisasi sebuah
Kerugian tersebut meliputi cost ekspresi unik dari tim. Hal ini akan lebih
membengkak untuk membayar biaya over menarik perhatian setiap orang yang
time karyawan untuk menyelesaikan melihat.
kekurangan jumlah produksi karena mesin
off karena blockage, biaya tambahan untuk
membayar tagihan listrik. Selain biaya- DAFTAR PUSTAKA
biaya tersebut, kerugian yang dialami
perusahaan adalah turunnya kualitas produk McChesney C, Covey S, Huling J. 2012.
yang dihasilkan karena tembakau sisa The 4 Disciplines of Execution.
nyumpel tersebut yang sudah rusak. Dengan Jakarta: Dunamis.
kualitas yang tidak sesuai standart, maka Alex Denni. 2008. 4 Disciplines of
produk tersebut akan di reject oleh QC Execution: Membangun Budaya
(Quality Control). Eksekusi. Jakarta: Dunamis.
Setelah adanya penerapan 4DX David Parmenter. 2013. Mengembangkan,
dibagian Material Support, frekuensi Mengimplementasikan dan
tobacco blockage yang semula 1-2 kali Menggunakan Key Performance
dalam sehari, saat ini hanya menjadi 1-2 kali Indicators. Jakarta : PPM.
dalam seminggu. Dengan capaian tersebut, Eko Sasono. 2013. Buku Pedoman
banyak keuntungan yang didapatkan Penulisan Skripsi. Semarang:
perusahaan dengan adanya penerapan 4DX Universitas Pandanaran.
dibagian Material Support. Dari H.B.Sutopo. 2002. Metodologi Penelitian
penghematan Cost untuk membayar upah Kualitatif. Surakarta : UNS Press.
over time dan tagihan listrik tambahan, Prof. Dr. Conny R. Semiawan. 2017.
sampai dengan sedikitnya jumlah produk Metode Penelitiaan Kualitatif.
yang di reject oleh QC. Dr. J. R. Raco, ME., M.Sc. 2017. Metode
Peneltian Kualitatif. Jakarta :
2. Saran Grasindo
Ada beberapa saran yang akan peneliti
sampaikan antara lain :
1. Untuk mengatasi keterlambatannya
anggota tim dalam pertemuan WIG
Session, saat hari jadwal pertemuan WIG
Session diharapkan semua anggota tim
yang ada di lapangan dapat
berkoordinasi dengan rekan karyawan
yang lain yang tidak terlibat dalam
pertemuan WIG Session untuk
membantu mengendalikan operasional di

Anda mungkin juga menyukai