Anda di halaman 1dari 7

Case Transformasi PT.

Semen Indonesia

1) Carilah informasi mengenai proses perubahan organisasi di PT Semen Indonesia

Perubahan yang terjadi pada PT. Semen Gresik:

- Perubahan Nama Perusahaan

Pada tanggal 20 Desember 2012, melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa
(RUPSLB) Perseroan, resmi mengganti nama dari PT Semen Gresik (Persero) Tbk, menjadi
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Penggantian nama tersebut, sekaligus merupakan
langkah awal dari upaya merealisasikan terbentuknya Strategic Holding Group yang
ditargetkan dan diyakini mampu mensinergikan seluruh kegiatan operasional dan
memaksimalkan seluruh potensi yang dimiliki untuk menjamin dicapainya kinerja
operasional maupun keuangan yang optimal.

Setelah memenuhi ketentuan hukum yang berlaku, pada tanggal 7 Januari 2013 ditetapkan
sebagai hari lahir PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Perseroan menggunakan nama Semen
Indonesia dengan mempertimbangkan berbagai aspek yang krusial, mencakup:

1. Nama tersebut bisa merefleksikan ambisi dari grup.

2. Merangkul karakteristik nasional dari perusahaan yang mencakup ketiga OpCo

3. Melalui nama tersebut sejarah dan tradisi tetap dihormati

4. Melalui nama Semen Indonesia, seluruh Opco tetap dapat menggunakan


keberadaan merek eksisting secara optimal, mengingat pengenalan merek baru
akan sangat menyita waktu dan biaya. Perseroan juga telah
mempertimbangkan bahwa nama Semen Indonesia sangat sejalan dengan
sasaran pembentukan Holding dari berbagai aspek, mencakup:

5. Kemampuan untuk meningkatkan Sinergi:

a. Sesuai dengan positioning anak-anak perusahaan yang bergerak dalam bidang


persemenan.
b. Merefleksikan Holding yang lebih besar dan melambangkan ke- Indonesiaan.
c. Dapat memayungi anak-anak perusahaan persemenan yang berada di lokasi
geografis yang berbeda (Gresik, Tonasa, dan Padang)
d. Dapat diterima dengan mudah di lingkup Internasional ataupun Dalam negeri

6. Kemudahan Implementasi:

a. Tidak menimbulkan perubahan berarti yang mungkin mempengaruhi tahapan-


tahapan pembentukan strategic holding.
b. Mencerminkan gerakan perubahan ke arah strategic holding sebagai gerakan
nasional / Indonesia.

7. Meningkatkan potensi pemasaran dan pertumbuhan

a. Masing-masing merk eksiting (Semen Gresik, Semen Tonasa dan Semen


Padang) tetap tumbuh dan eksis sebagai merk yang kuat di Indonesia.
b. Pada masa mendatang, nama Semen Indonesia dapat menciptakan kebanggaan
nasionalis; menghilangkan asosiasi dengan spesifik daerah.
c. Kemungkinan lebih bisa diterima oleh potensial target merger dan akusisi
(perusahaan Semen BUMN lainnya).
d. Komplemen dari struktur strategic holding
e. Menambah keberadaan di pasar regional dan internasional
f. Selaras dengan aspirasi menjadi pemain regional kelas atas Pembentukan
Semen Indonesia sebagai Strategic Holding, akan memberikan keleluasaan
dalam merealisasikan berbagai aksi korporasi, menyangkut: akuisisi,
financing, pengembangan bisnis terintegrasi dengan industri semen, akuisisi
lahan dalam rangka persiapan pembangunan pabrik baru dan sebagainya.

- Perubahan Logo Perusahaan


- Perubahan nama tersebut diikuti pula dengan perubahan logo. Tidak banyak yang
berubah dari logo tersebut. Logo tetap menampilkan atap Gapura Giri namun pintu gapura
diubah menjadi huruf M berwarna merah. Tulisan SG pun berubah menjadi Semen Indonesia.
Tagline yang menyertai logo adalah 'Together We Build a Better Future'.

- Dirut PT Semen Indonesia Dwi Soetjipto mengatakan, logo baru merefleksikan


semangat untuk terus berkembang. Logo itu merupakan pondasi yang kokoh bagi kemajuan
ekonomi Indonesia dan merupakan pintu gerbang bagi kekokohan sinergi demi kemajuan
BUMN semen di masa kini dan mendatang.

- Perubahan Komposisi Pemegang Saham

• Pada tanggal 27 Juli 2006 terjadi transaksi penjualan saham Cemex Asia Holdings
Ltd. kepadaBlue Valley Holdings PTE Ltd. sehingga komposisi kepemilikan saham berubah
menjadi Negara RI 51,0% Blue Valley Holdings PTE Ltd. 24,9%, dan masyarakat 24,0%.

• Pada akhir Maret 2010, Blue Valley Holdings PTELtd, menjual seluruh sahamnya
melalui private placement, sehingga komposisi pemegang saham Perseroan berubah menjadi
Pemerintah 51,0% dan publik 48,9%.
- Pentingnya Perubahan dilakukan PT Semen Gresik

• Perubahan visi pada PT semen gresik dilakukan untuk mengukuhkan cita-cita


perseroan menjadi leading international perusahaan semen.

• Untuk upaya merealisasikan terbentuknya Strategic Holding Group yang ditargetkan


dan diyakini mampu mensinergikan seluruh kegiatan operasional dan memaksimalkan
seluruh potensi yang dimiliki untuk menjamin dicapainya kinerja operasional maupun
keuangan yang optimal.

• upaya penyegaran yang akan menumbuhkan harapan baru untuk terus berkembang
dengan perubahan logo baru PT. Semen Gresik untuk menciptakan image baru. Karena logo
itu merupakan pondasi yang kokoh bagi kemajuan ekonomi Indonesia dan merupakan pintu
gerbang bagi kekokohan sinergi demi kemajuan BUMN semen di masa kini dan mendatang.

• Pada tanggal 27 Juli 2006 PT. Semen Gresik telah melakukan beberapa perubahan
menyangkut komposisi pemegang saham adalah untuk membangun sinergi yang lebih
efektif di lingkungan, fokus pada pengembangan segmen bisnis Dan BUMN pertama yang go
public

- Dampak perubahan PT Semen Gresik

- Perubahan ini didasari PT.Semen Gresik ingin membangun brand image baru. Brand
image yang ingin diusung Semen Gresik tetap menampilkan atap Gapura Giri namun pintu
gapura diubah menjadi huruf M berwarna merah. Tulisan SG pun berubah menjadi Semen
Indonesia. Tagline yang menyertai logo adalah 'Together We Build a Better Future'.Semen
Gresik akan selalu mengutamakan kepuasan pelanggan.

- Perseroan menguasai pangsa pasar domestik terbesar yang mencapai sekitar 44 %,


menunjukkan keunggulan reputasi yang mencerminkan kekuatan corporate dan brand image
Perseroan.
2) Jelaskan visi perubahan yang dikembangkan pada saat perubahan dilakukan dan
berikan pandangan Anda terhadap visi perubahan tersebut berdasarkan konsep-
konsep yang dipelajari pada bab 6.

Yang melatarbelakangi suatu perubahan dalam organisasi adalah bagaimana kemampuan dari
organisasi tersebut dalam bertahan hidup di dalam persaingan yang tinggi dan selalu dinamis
baik dari faktor internal maupun eksternal.

Tujuan Perubahan PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk melakukan perubahan dalam
organisasinya adalah untuk tetap bertahan dalam kondisi ekonomi yang tidak stabil,
kemudian kompetitor-kompetitor yang semakin luar biasa, dan perubahan lingkungan di
sekitar perusahaan. Perubahan yang terjadi pada PT Semen Indonesia pada dasarnya terletak
pada pengelolaan perusahaan yang awal mulanya bersifat konservatif menjadi lebih baik lagi
dan juga terletak pada penyesuaian pengelolaan karena terjadinya penggabungan antara PT
Semen Gresik, PT Semen Padang dan PT Semen Tonasa.

Visi perusahaan yang sebelumnya “Menjadi perusahaan persemenan terkemuka di Indonesia


dan Asia Tenggara” diubah menjadi “Menjadi perusahaan persemenan internasional yang
terkemuka di Asia Tenggara”, tidak lagi bicara regional Asia Tenggara, namun dalam visi
yang lebih dikenal dengan visi 2030 ini mendorong perusahaan untuk berjaya di tingkat
dunia.

Perubahan visi yang terjadi pada PT Semen Indonesia ini dibentuk melalui pendekatan
leaders-dominated approach (Nutt dan Backoff, 1997) dan sell approach (Holpp dan Kelly,
1988). Pendekatan leaders-dominated approach dapat kita lihat bagaimana perubahan visi
dari PT Semen Indonesia memiliki kunci sukses yang terletak pada pemimpin yang memiliki
kemampuan dan kapabilitas untuk mendorong perubahan, yang paling berpengaruh adalah
Dwi Soetjipto, Dirut PT Semen Gresik pada tahun 2005 silam. Selain itu pemimpin PT
Semen Indonesia juga ikut turun ke lapangan langsung untuk mendapatkan kepercayaan dari
karyawan-karyawannya dalam berbagai kesempatan, sehingga tidak hanya menjadi seorang
leader formal, akan tetapi juga secara informal. Strategi pemimpin yang ingin terlibat lebih
banyak dalam kegiatan karyawannya ini yang kami simpulkan ke dalam sell approach.

Kemudian, jika dilihat dari konteksnya, PT Semen Indonesia merupakan gabungan dari 3
perusahaan semen di Indonesia, yaitu PT Semen Gresik, PT Semen Padang, dan PT Semen
Tonasa. Meskipun PT Semen Gresik, PT Semen Padan dan PT Semen Tonasa memiliki
banyak sumber daya, salah satu kendala dalam transformasi perusahaan PT Semen Indonesia
adalah karena adanya isu perbedaan budaya dan ego. Memang, terkadang kelebihan sumber
daya bisa menjadi masalah ketika terjadi penggabungan perusahaan karena secara struktur
akan menjadi lebih terbatas, sehingga akan ada seleksi untuk menduduki jabatan. Ego-ego
seperti inilah yang menjadi kendala dalam transformasi, karena orang-orang tidak ingin
jabatannya turun daripada yang sebelumnya. Dari paparan diatas, kami menyimpulkan bahwa
PT Semen Indonesia termasuk ke dalam konteks overmanaged organizations, karena
memiliki banyak sumber daya tapi sangat sedikit keinginan untuk berubah. Meskipun begitu,
pada akhirnya PT Semen Indonesia tetap berubah secara pelan-pelan.

Selanjutnya, jika dilihat dari hubungan antara visi dan perubahan yang terjadi pada PT Semen
Indonesia, kami menyimpulkan sebagai berikut:

1. Vision drives change

Kami melihat proses transformasi yang dilakukan oleh PT Semen Indonesia dimulai
dari pembenahan visi perusahaan yang ingin tetap bertahan dalam ketidakpastian
ekonomi dan persaingan dengan kompetitor. Karena itulah kami menyimpulkan
bahwa PT Semen Indonesia memulai transformasi dari perubahan visi, bukan
sebaliknya, yaitu vision emerges during change yang dimana proses transformasi
yang kemudian melahirkan visi yang baru.

2. Vision hinders and helps change

Selanjutnya, kami juga melihat bahwa visi perubahan yang diberikan oleh pemimpin
PT Semen Indonesia juga menghambat (hinder) proses transformasi itu sendiri pada
awal mula perubahan dilakukan. Hal ini terjadi karena berbagai alasan, salah satunya
adalah perbedaan budaya dan ego, serta kesiapan perusahaan untuk berubah masih
terbilang belum siap. Akan tetapi dengan pendekatan-pendekatan yang dilakukan,
pada akhirnya visi tersebut dapat diterima oleh karyawan-karyawan PT Semen
Indonesia, sehingga visi tersebut membantu (help) proses transformasi yang dilakukan
PT Semen Indonesia.

3. Vision is an attribute of heroic leaders


Terakhir, kami melihat bahwa pada kasus PT Semen Indonesia, yang paling berperan
dalam proses transformasi ini adalah pemimpin PT Semen Indonesia, salah satunya
adalah Dwi Soetjipto. Dengan pendekatan-pendekatan yang efektif dan sosok
pemimpin yang ingin dilibatkan dengan kegiatan-kegiatan karyawan untuk
mendapatkan kepercayaan karyawan, menyebabkan proses transformasi ini dapat
dilakukan. Sehingga kami menyimpulkan bahwa visi itu adalah atribut dari heroic
leaders.

Anda mungkin juga menyukai